KARAKTERISASI
MEMBRAN
Metode Sintesis Membran
4. Template Leaching : dengan cara melepaskan salah satu komponen (leaching). Membran
gelas berpori dapat dibuat dengan cara ini. Contoh : peleburan 3 komponen homogen
(Na2OB2O3-SiO2) pada suhu 1000-1500 oC dan kemudian dikeringkan. Pada proses ini
akan terbentuk 2 fase, satu fase akan didominasi oleh SiO2 yang tidak larut sedangkan
fase lainnya melarut. Fase kedua kemudian dikeluarkan dengan suatu asam (basa) dan
akan dihasilkan suatu rentang diameter pori dengan ukuran minimum sekitar 0,005 µm.
5. Inversi Fasa : Perubahan polimer dari fasa cair ke fasa padat. Contoh: Sintesis Membran
Polielektrolit Kompleks (PEC) berbahan Kitosan-Tripolifosfat
Secara umum, karakterisasi membran
dibagi menjadi tiga jenis:
■ Karakterisasi morfologi dan komposisi membran
■ Uji Fisik Membran
■ Uji perfomansi / kinerja membran
Krakterisasi Morfologi dan Komposisi
■ AFM bisa memberikan gambar 3 dimensi dengan resolusi setara atomik serta
memberikan informasi kuantitatif mengenai morfologi permukaan
FTIR
■ Bertujuan untuk analisis gugus fungsi yang dimiliki membran (biasanya digunakan untuk
membran organik)
■ Contoh spectra FTIR membran CTP-ZnO
XRF
■ Digunakan untuk menghitung komposisi total senyawa pada membran
■ Sampel bisa berbentuk cair maupun padatan.
■ Analisis menggunakan XRF dilakukan berdasarkan identifikasi dan pencacahan karakteristik
sinar-X yang terjadi akibat efek fotolistrik. Efek fotolistrik terjadi karena electron dalam atom
target pada sample terkena sinar berenergi tinggi (radiasi gamma, sinar-X). berikut
penjelasanya :
■ Elektron di kulit K terpental keluar dari atom akibat dari radiasi sinar X yang datang.
Akibatnya, terjadi kekosongan/vakansi elektron pada orbital (gambar 1).
■ Elektron dari kulit L atau M “turun” untuk mengisi vakansi tersebut disertai oleh
emisi sinar X yang khas dan meninggalkan vakansi lain di kulit L atau M (gambar 2).
■ Saat vakansi terbentuk di kulit L, elektron dari kulit M or N “turun” untuk mengisi
vakansi tersebut sambil melepaskan Sinar X yang khas (gambar 3).
■ Spektrometri XRF memanfaatkan sinar-X yang dipancarkan oleh bahan yang
selanjutnya ditangkap detector untuk dianalisis kandungan unsur dalam bahan
Analisis BET (Brunaeur-Emmet-Teller)
Jw1 adalah nilai fluks sebelum backwash, Jw2 adalah nilai fluks setelah backwash.