PASCA SARJANA
Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Andalas
Padang
SEJARAH
Sinar x mempunyai beberapa sifat fisik yaitu daya tembus, pertebaran, penyerapan, efek
fotografik, fluoresensi, ionisasi dan efek biologik, selain itu, sinar x tidak dapat dilihat dengan
mata, bergerak lurus yang mana kecepatannya sama dengan kecepatan cahaya, tidak dapat
difraksikan dengan lensa atau prisma tetapi dapat difraksikan dengan kisi kristal.
a. Daya tembus
Sinar x dapat menembus bahan atau massa yang padat dengan daya tembus yang sangat
besar seperti tulang dan gigi. Makin tinggi tegangan tabung ( besarnya KV) yang digunakan,
makin besar daya tembusnya. Makin rendah berat atom atau kepadatan suatu benda, makin
besar daya tembusnya.
b. Pertebaran
Apabila berkas sinar x melalui suatu bahan atau suatu zat, maka berkas sinar tersebut akan
bertebaran keseluruh arah, menimbulkan radiasi sekunder (radiasi hambur) pada bahan atau
zat yang dilalui. Hal ini akan menyebabkan terjadinya gambar radiograf dan pada film akan
tampak pengaburan kelabu secara menyeluruh. Untuk mengurangi akibat radiasi hambur ini
maka diantara subjek dengan diletakkan timah hitam (grid) yang tipis.
c. Penyerapan
Sinar x dalam radiografi diserap oleh bahan atau zat sesuai dengan berat atom atau
kepadatan bahan atau zat tersebut. Makin tinggi kepadatannya atau berat atomnya makin
besar penyerapannya.
LANJUTAN
d. Fluoresensi
Sinar x menyebabkan bahan-bahan tertentu seperti kalsium tungstat atau zink sulfide
memendarkan cahaya (luminisensi). Luminisensi ada 2 jenis yaitu :
1. Fluoresensi, yaitu memendarkan cahaya sewaktu ada radiasi sinar x saja.
2. Fosforisensi, pemendaran cahaya akan berlangsung beberapa saat walaupun radiasi sinar
x sudah dimatikan (after – glow).
e. Ionisasi
Efek primer dari sinar x apabila mengenai suatu bahan atau zat dapat menimbulkan ionisasi
partikel-partikel atau zat tersebut.
f. Efek biologi
Sinar x akan menimbulkan perubahan-perubahan biologi pada jaringan. Efek biologi ini yang
dipergunakan dalam pengobatan radioterapi.
XRD
XRD
Informasi yang dapat diperoleh dari analisa dengan menggunakan
XRD tersebutyaitu sebagai berikut:
Spektrometer ini menggunakan sumber sinar yang dapat melepaskan elektron dari
intinya.Dari hasil analisis dapat diketahui atom apa yang berada pada permukaan.
Jika teknik ini digunakan pada proses adsorpsi, maka akandiketahui molekul apa saja
yang dapat diadsorpsi, bahkansecara kuantitatif dapat ditentukan jumlah molekul
yangteradsorpsi. Bahkan dengan memodifikasi penggunaannyaa lat ini dapat
digunakan untuk menentukan mekanisme suatu proses adsorpsi.
XPS biasanya dicapai dengan penyinaran permukaan sampel dengan sinar x alfa
mono energetik yang menyebabkan fotoelektron dipancarkan dari permukaan
sampel. Sebuah analisa energi elektron digunakan untuk mengukur energi dari
fotoelektron yang diancarkan. Dari energi dan intensitas pengikatan puncak
fotoelektron identitas unsur.
INSTRUMENT PRINCIPLE
XPS
PROSES FOTOELEKTRIK
Peristiwa X-ray
Fotoelektron yang dilepaskan
Spektrum XPS diperoleh dengan menyinari bahan dengan sinar X-ray sekaligus
mengukur energi kinetik dan jumlah elektron yang keluar dari 0 hingga 10 nm
dari bahan yang dianalisis.
Spektrum perbandingan antara energi ikatan dengan nomor atom
KEGUNAAN XPS
SrCl2.6H2O 10 ML Metanol
Cr(No3)3.9H2O - - 2 Ml KOH
- 1 ML Asam Oleat
- 1 Ml Akuades
Larutan
- Dipanaskan (T= 200oC & t = 3 Hari)
produk
- Disentrifus
- Dicuci denga akuades & acetone
- Dikeringkan pada T= 60oC
produk
Ukuran luas permukaan paling besar yaitu 41.2 yaitu sampel undope, sedang yang
paling kecil yaitu 35,9 Dengan variasi dopingnya sebesar 0,010
Tidak terjadi perubahan ukuran kristal yang signifikan antara sampel undope dengan
sampel yang dopingDengan variasi dopingnya sebesar 0,010
4. Karakterisasi UV - VIS
5. Karakterisasi TEM
Gambar spektrum XPS. (a) sebelum sputtering Ar+ (b) setelah Sputtering Ar+ (c) O1s dan (d) Ti2P
TERIMA KASIH