PENDAHULUAN
Awal tahun 1990-an dunia seakan hanya memiliki satu Sistem Ekonomi yaitu Ekonomi
Orientasi Pasar dengan perangkat bunga sebagai penopang utama, negara-negara Sosialispun
bergerak searah dengan trend yang ada sehingga muncullah istilah neososialis yang
sesungguhnya adalah modifikasi Sistem Sosialis dan perubahannya kearah sistem
“Mekanisme Pasar”.
Keraguan banyak pihak tentang eksistensi Sistem Ekonomi Islam sebagai model
alternatif sebuah sistem tak terelakan, pandangan beberapa pakar mengatakan Sistem
Ekonomi Islam hanyalah akomodasi dari Sistem Kapitalis dan Sosialis nyaring disuarakan,
tetapi hal tersebut terbantahkan baik melalui pendekatan historis dan faktual karena dalam
kenyataanya, terlepas dari beberapa kesamaan dengan sistem ekonomi lainnya terdapat
karakteristis khusus bagi Sistem Ekonomi Islam sebagai landasan bagi terbentuknya suatu
sistem yang berorientasi terhadap kesejahteraan masyarakat.
Sistem Ekonomi Islam tidak terlepas dari seluruh sistem ajaran Islam secara integral
dan komphensif. Sehingga prinsip-prinsip dasar ekonomi Islam mengacu pada saripati ajaran
Islam. Kesesuaian Sistem tersebut dengan Fitrah manusia tidak ditinggalkan, keselarasan
inilah sehingga tidak terjadi benturan-benturan dalam Implementasinya, kebebasan
berekonomi terkendali menjadi ciri dan Prinsip Sistem Ekonomi Islam, kebebasan memiliki
Sejarah ekonomi Islam berawal dari di angkatnya Muhammad sebagai utusan Allah pada usia
ke 40. Rasulullah mengeluarkan berbagai kebijakan yang selanjutnya diikuti dan diteruskan
oleh pengganti-penggantinya yaitu Khulafaur Rasyidin. Pemikiran ekonomi Islam didasarkan
atas Al-Qur’an dan al-hadits.
Rasulullah membentuk majelis syura yang sebagian bertugas mencatat wahyu, kemudian
pada 6 H sekretaris telah terbentuk. Demikian juga delegasi ke negara-negara lain. Masalah
kerumahtanggaan diurus oleh Bilal. Orang-orang ini mengerjakan tugas dengan sukarela
tanpa gaji. Tentara formal tidak ada di masa ini, tentara tidak mendapat gaji tetap, Mereka
mendapat ghanimah sebelum turunnya Surat Al-Anfal ayat 41 yang menjelaskan orang-orang
yang berhak mendapat bagian ghanimah.
Pada masa Rasulullah, sistem ekonomi yang diberlakukan adalah sistem ekonomi yang telah
disyariatkan dalam Islam. Sistem ekonomi di zaman rasulullah sangat kompleks dan
sempurna meskipun pada masa setelahnya tetap dilakukan perbaikan. Jenis-jenis kebijakan
baik pendapatan dan pengeluaran keuangan di masa Rasulullah lebih terfokus pada masa
perang dan kesejahteraan rakyat. Tidak seperti saat ini bahwa kebijakan-kebijakan ekonomi
lebih difokuskan pada pencarian keuntunga. Sejarah ekonomi Islam pada dasarnya bersumber
dari ide dan praktik ekonomi yang dilakukan oleh Muhammad Saw. dan para Khulafaur
Rasyidin serta pengikut-pengikutnya sepanjang zaman. Diversivikasikan praktik ekonomi
yang dilakukan masyarakat Muslim setelah masa Muhammad Saw., bisa dianggap sebagai
acuan sejarah ekonomi Islam selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Kemudian diikuti dengan lahirnya Mohd Iqbal, dalam karyanya, Puisi dari Timur, ia
menunjukkan tanggapan Islam terhadap kapitalisme Barat dan reaksi ekstrem dari
komunisme. Sedangkan pada periode kontemporer hadirlah ekonom-ekonom, seperti Umer
Chapra, Mannan dan lain-lain.
Hal ini menunjukkan bahwa pemikiran ekonomi Islam sudah lahir sejak jaman Rasulullah,
dan mempunyai aturan yang baik dan jelas. Banyak pemikiran-pemikiran tersebut yang di
adopsi oleh sistem perekonomian Barat, dan banyak pula yang kemudian seperti terlahir dari
Barat, karena banyak hal yang disemukan.
Sejarah membuktikan bahwa para pemikir Muslim merupakan penemu, peletak dasar dan
pengembang dalam berbagai bidang ilmu. Nama-nama pemikir Muslim bertebaran di sana-
sini menghiasi arena ilmu-ilmu pengetahuan. Baik ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial.
Mulai dari filsafat, matematika, astronomi, ilmu optik, biologi, kedokteran, sejarah, sosiologi,
psikologi, pedagogi, sampai sastra. Termasuk juga, tentunya ilmu ekonomi.
Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia yang
perilakunya diatur berdasarkan aturan agama Islam dan didasari dengan tauhid sebagaimana
dirangkum dalam rukun iman dan rukun Islam.
Kata Islam setelah “Ekonomi” dalam ungkapan Ekonomi Islam berfungsi sebagai identitas
tanpa mempengaruhi makna atau definisi ekonomi itu sendiri. Karena definisinya lebih
Sedang ekonomi adalah masalah menjamin berputarnya harta diantara manusia, sehingga
manusia dapat memaksimalkan fungsi hidupnya sebagai hamba Allah untuk mencapai falah
di dunia dan akherat (hereafter). Ekonomi adalah aktifitas yang kolektif.
Dengan konsep dasar merujuk kepada Ayat-ayat dan Hadits-hadits yang menolak banyak
kegiatan transaksi dan kontrak ini, beberapa usaha kaum Muslim telah berhasil membuat
suatu konsep dasar keuangan Islam untuk mewujudkan suatu konsep keuangan alternatif
yang berlandaskan Syari’ah yang mereka dambakan selama ini. Bermula dengan usaha
Ahmed El-Naggar pada tahun 1963 di Mesir dengan mendirikan sebuah bank lokal yang
menghindarkan segala transaksinya dari riba (berlandaskan syar’iah) dan diikuti oleh banyak
usaha akademisi dan praktisi dari kaum Muslim lainnya.
Dan kini, perkembangan keuangan Islam semakin pesat di berbagai belahan dunia Timur dan
Barat, dan semakin diminati oleh banyak orang untuk dipelajari secara lebih mendalam.
Sistem ciptaan akal manusia ini hanya mengambil kira perkara-perkara lahiriah semata-mata
tanpa menitikberatkan soal hati, roh dan jiwa manusia. Hasilnya, matlamat lahiriah itu sendiri
tidak tercapai dan manusia menderita dan tersiksa kerananya. Berlaku penindasan, tekanan
dan ketidakadilan. Yang kaya bertambah kaya dan yang miskin bertambah miskin. Ekonomi
Islam pula.sangat berbeda.
2. Saran
Sistem Ekonomi Islam merupakan perwujudan dari paradigma Islam. Pengembangan
Sistem Ekonomi Islam bukan untuk menyaingi sistem ekonomi kapitalis atau sistem ekonomi
sosialis, tetapi lebih ditujukan untuk mencari suatu sistem ekonomi yang mempunyai
kelebihan-kelebihan untuk menutupi kekurangan-kekurangan dari sistem ekonomi yang telah
ada. Islam diturunkan ke muka bumi ini dimaksudkan untuk mengatur hidup manusia guna
mewujudkan ketentraman hidup dan kebahagiaan umat di dunia dan di akhirat sebagai nilai
ekonomi tertinggi. Umat di sini tidak semata-mata umat Muslim tetapi, seluruh umat yang
ada di muka bumi. Ketentraman hidup tidak hanya sekedar dapat memnuhi kebutuhan hidup
secara limpah ruah di dunia,tetapi juga dapat memenuhi kebutuhan sebagai bekal di
akhirat nanti.jadi harus ada keseimbangan dalam memenuhi kebutuhan di dunia maupun di
akhirat nanti.
https://yuesuf.wordpress.com/2013/04/15/makalah-sistim-ekonomi-islam/
http://fahmyzone.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-ekonomi-islam.html?m=1
http://fahmyzone.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-ekonomi-islam.html?m=1
https://vhara.wordpress.com/perkembangan-ekonomi-islam-di-indonesia/