Anda di halaman 1dari 3

Pengertian dan contoh dari

PENGERTIAN IJMA

Pengertian ijma adalah kesepakatan para mujtahid umat islam pada suatu masa setelah rosulullah
wafat. Lantaran ketika rosulullah masih hidup hanya beliaulah tempat kembalinya hukum
syariat, dengan demikian tidak terjadi perbedaan mengenai hukum syariat islam dan tidak ada
kesepakatan, karena kesepakatan itu tidak akan pernah ada kecuali terdiri dari beberapa orang.
Jika terjadi suatu kejadian yg dihadapkan kepada seluruh mujtahid umat islam pada waktu itu,
kemudian mereka sepakat terhadap suatu hukum mengenai kejadian tersebut, maka kesepakatan
mereka disebut sebagai ijma’.

Contoh :

1. Ijma shohabat terhadap kepemimpinan Abu Bakar Shiddiq, karena diqiyaskan dengan
dijadikannya beliau menjadi imam sholat saat nabi sakit. Diriwayatkan bahwa shohabat berkata :
Rosulullah ridho kepada beliau atas agama kita, apakah kita tidak ridho terhadap dunia kita?

2. Terjadinya ijma atas dibuangnya minyak simsim dan sejenisnya ketika kejatuhan tikus
kemudian tikus tersebut mati, karena diqiyaskan dengan minyak samin.

3. Terjadinya ijma’ atas pemberian 1/6 harta warisan kepada jaddah (nenek) karena diqiyaskan
dengan um (ibu).

PENGERTIAN QIYAS

Qiyas menurut istilah ushul fiqhi, ialah menyamakan suatu masalah yang tidak terdapat
ketentuan hukumnya dalam nash (Al-Qur'an dan Sunnah), karena adanya persamaan illat
hukumnya (motif hukum) antara kedua masalah itu.

Contoh :

1. Dalam surah Al-maidah ayat 90 terdapat larangan keras minum khamar. Khamar
minuman keras yang dibuat dari anggur. Mengapa dilarang ? dan bagaimana bila
minuman keras itu dibuat dari bahan lainnya, seperti dari beras kentan, ketela dan
sebagainya ? Dalam hal ini, kita perlu meneliti illat hukumnya (sebab adanya larangan
keras minuman itu) ialah karena bisa memabukkan, dan dapat merusak saraf otak/akal.
Sudah tentu unsur memabukkan itu diterdapat di semua minuman keras. Karena itu,
dengan qiyas, semua jenis minuman keras diharamkan
2. Berdasarkan hadits Nabi, orang yang membunuh orang yang mewariskan hartanya itu
gugur hak warisnya. Illat hukumnya (sebabnya), bahwa pembunuhannya di maksudkan
untuk mempercepat hak warisnya. Tetapi justru hak warisnya gugur, sebagai hukuman
atas kejahatannya. Demikian pula pembunuh orang orang yang memberi wasiat, gugur
hak wasiatnya, diqiyaskan dengan pembunuh orang yang mewariskan hartanya, karena
ada permaan illatnya

3. Berdasarkan Surah Al-Juma'ah ayat 9, jual beli dilarang pada waktu sudah
dikumandangkan adzan pada hari jumat, karena jual beli itu bisa mengelahkan sholatnya.
Hanya saja larangan ini tidak sampai ketingkatan haram, tetapi makruh. Demikian pula
semua kegiatan bisnis dan nonbisnis diqiyaskan hukumnya dengan jual beli, karena
sama-sama bisa melengahkan sholat.

Pengertian istihsan

Istihsan adalah salah satu cara atau sumber dalam mengambil hukum Islam. Berbeda dengan Al-
Quran, Hadits, Ijma` dan Qiyas yang kedudukannya sudah disepakati oleh para ulama sebagai
sumber hukum Islam, istihsan adalah salah satu metodologi yang digunakan hanya oleh sebagian
ulama saja, tidak semuanya.

Contoh :

1. bila seorang mewaqafkan sebidang tanah pertanian, maka dengan menggunakan istihsan,
yang termasuk diwaqafkan adalahhak pengairan, hak membuat saluran air di atas tanah
itu dan sebagainya. Sebab kalau menurut qiyas (jali), hak-hak tersebut tidak mungkin
diperoleh, karena tidak boleh mengqiyaskan waqaf itu dengan jual beli.
2. sisa minuman burung buas, seperti elang, burung gagak dan sebagainya adalah suci dan
halal diminum. Hal ini ditetapkan dengan istihsan.
3. istihsan dalam jual beli salam (barang belum ada pada waktu pembeli membayar
harganya), juga dalam perburuhan, perkebunan/pertanian dan istishna' (barang baru mau
dibuatkan pada waktu akad). Semua akad ini, barang belum ada, tetapi dibolehkan agama
atas dasar istihsan, karena masyarakat memmang membutuhkannya.

Pengertian Istishab

Pengertian Istishab adalah menjadikan hukum yang sudah ada sebelumnya tetap menjadi
hukum hingga sekarang sampai ada dalil yang menunjukkan adanya perubahan.
Contoh :

1. hak kepemilikan yang sudah tetap dengan adanya akad jual beli sebelumnya, Maka hak
kepemilikan itu tetap sampai sekarang, sampai ada dalil yang menunjukkan adanya
perubahan, hukum suci yang sudah ada sebelumnya, maka tetap menjadi hukum hingga
sekarang, sampai ada dalil yang menunjukkan atas hilangnya hukum suci tersebut, dan
seterusnya.

pengertian saddu dzari'ah

saddu dzari'ah adalah memotong jalan kerusakan sebagai cara untuk menghindari kerusakan
tersebut. Meski suatu perbuatan bebas dari unsur kerusakan, namun jika perbuatan itu merupakan
jalan atau sarana terjadi suatu kerusakan, maka kita harus mencegah perbuatan tersebut. Dengan
ungkapan yang senada, menurut asy-Syaukani, adz-dzari’ah adalah masalah atau perkara yang
pada lahirnya dibolehkan namun akan mengantarkan kepada perbuatan yang dilarang (al-
mahzhur).

Contoh :

1. menolak sesuatu yang boleh (jaiz) agar tidak mengantarkan kepada sesuatu yang dilarang
2. meniadakan atau menutup jalan yang menuju kepada perbuatan yang terlarang.
3. jalan atau perantara tersebut bisa berbentuk sesuatu yang dilarang maupun yang
dibolehkan.

Anda mungkin juga menyukai