Nim 200203110072
1. . Pengertian Istihsan
Istihsan secara etimologi merupakan bentuk masdar dari اسرح سyang berarti menganggap
baik sesuatu. 1Atau mengira sesuatu itu baik. Abu Hanifah tetap menggunakan arti lughawi
sebagai dasar pemakaian istihsan yaitu ( ا سرحسastahsin) berarti saya menganggap baik2.Arti
lain dari istihsan adalah mengikuti sesuatu yang lebih baik atau mencari yang lebih baik
untuk diikuti karena memang disuruh untuk itu.
1
Umar Hubeis dan A. Yazid, Fiqh al-Lughah al-„Arabiyah, Jilid II (Cet. IX; Surabaya Pustaka Progresif, 1985),
h. 187
2
Abu Zahrah, Ushul, op.cit., h. 402
3
Abdul Karim Zaidan, Al-Wajiz Fi Ushul Fiqhi, (Beirut: Penerbit Mu‟assasah Risalah, 2002), h. 230.
untuk memudahkan urusan manusia. Selain itu juga dalam ayat Al-Quran sudah disebutkan
bahwa agama itu bukan untuk menyusahkan manusia. Allah SWT. Berfirman (QS.22:78)
“Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan.”
6. Istihsan yang disandarkan kepada qiyas khafi. Seperti bolehnya minum air sisa minum
burung buas seperti elang dan gagak.
e.keadilanyangmerata:menurutsyariatislam keduduknasemuaumat
taqwa
4
https://ahmadmusliminblog.wordpress.com/2016/08/31/istishab
Maqashid al-Syariah adalah maksud atau tujuan yang melatarbelakngi ketentuan-
ketentuan hukum Islam atau dengan bahasa yang sederhana adalah maksud dan tujuan
disyariatkannya hukum. Tujuan pensyariatan hukum adalah untuk kebahagiaan hidup
manusia didunia dan akhirat, dengan jalan mengambil yang bermanfaat dan mencegah
atau menolak yang merusak. Dengan kata lain, tujuan pensyariatan hukum adalah untuk
mencapai kemaslahatan hidup manusia, baik rohani maupun jasmani.1Kemudian Abdur
Rahman
mengartikan syari‟ah jalan yang harus diikuti atau secara harfilah berarti jalan menuju
mata air. 2
Contoh-Contoh ‘Illat
Dilarangnya minuman keras, menganggap bahwa minuman bir itu dilarang pula. Menurut
hukum agama, dasarnya ialah tiap-tiap minuman yang memabukkan adalah dilarang, dan
sesuatu yang apabila dimakan dalam jumlah yang banyak mengakibatkan mabuk, maka
dalam jumlah sedikit pun termasuk haram. Dilarangnya minuman keras, menganggap
bahwa minuman bir itu dilarang pula.
contoh sebab
tenggelamnya matahari menjadi sebab dilaksanakan sholat magrib
5
Ahsan Lihasanah, “al-Fiqh al-Maqashid „Inda al-Imami al-Syatibi”,(Dar as-Salam: Mesir,2008), h.11
Nur Hayati, Ali Imran Sinaga,“Fiqh dan Ushul Fiqh”, (Jakarta : Prenadamedia Group, Ed. 1,2018) hal.75