setelah Anda membaca dan mengamati gambar tersebut, jawablah dan renungkan
pertanyaan-pertanyaan berikut.
A. Istihsan
Istihsan adalah salah satu cara atau sumber dalam mengambil hukum Islam.
Berbeda dengan Al-Qur'an, Hadits, Ijma', dan Qiyas yang kedudukannya sudah
disepakati oleh para ulama sebagai sumber hukum Islam. Istihsan adalah salah satu
metodologi yang hanya digunakan oleh sebagian ulama saja.
1. Pengertian Istihsan
Qiyās khafi menurut kalangan Hanafiyah adalah istiksan. Disebut istihsan karena
seorang mujtahid menganggap bahwa perpindahan penerapan metode dari qiyās jaliy ke
qiyās khafi adalah lebih baik.
2. Bentuk-Bentuk Istihsān
Dari segi pengambilan dalil, istihsan terbagi dalam beberapa bentuk yaitu:
Contohnya: air sisa minuman burung buas seperti burung elang, rajawali, dan lain
sebagainya. Dalam menentukan status kesucian udara tersebut terdapatnya antara qiyās
dan istihsan.
Dengan metode qiyās terkunci bahwa air tersebut najis karena diqiyās -kan denga
air sisa minuman binatang buas. Karena fokus status kesucian air sisa minuma adalah
daging tubuhnya, sedangkan daging binatang dan binatang buas adalah haran karena air
sisa minumannya dihukumi karena bercampurnya air liur yang keluar dari yang najis.
Dengan metode istihsān, bahwa air sisa minuman dari qiyās-k dengan air sisa
minuman manusia dengan illat keduanya tidak boleh dimak dagingnya.
Namun kalau diteliti lebih dalam, ternyata pengertian istihsān menurut pendapat
Mażhab Hanafi berbeda dari istihsān menurut pendapat Mażhab Syafi’i.
Menurut Mażhab Hanafi istihsān itu semacam qiyās, dilakukan karena ada suatu
kepentingan, bukan berdasarkan hawa nafsu, sedang menurut Mażhab Syafi’i, istihsān
itu timbul karena rasa kurang enak, kemudian pindah kepada rasa yang lebih enak.
Dengan demikian, seandainya istihsān itu diperbincangkan dengan baik, kemudian
ditetapkan pengertian yang disepakati, tentulah perbedaan pendapat itu dapat dikurangi.
B. Maslahah Mursalah