Anda di halaman 1dari 20

BAB I

A. Pengerian Laporan Keuangan


Laporan keuangan – Pencatatan aktivitas keuangan adalah hal wajib yang
harus dilakukan oleh mereka yang mempunyai usaha. Bukan hanya perusahaan besar
saja, usaha berskala kecil juga harus mempunyai catatan keuangan karena ini sangat
penting terhadap masa depan usahanya.Bayangkan jika sebuah usaha tidak
mempunyai informasi/catatan tentang arus kas, pengeluaran, hutang dan lain-lain.
Sudah pasti akan terjadi ketidakseimbangan dan kerancuan terhadap pemasukan dan
pengeluaran. Kalau sudah begini, tinggal tunggu waktu saja untuk gulung tikar.
Nah, untuk itulah kamu perlu mempelajari ilmu tentang laporan keuangan
ini.Laporan keuangan merupakan catatan tentang informasi keuangan perusahaan
pada suatu waktu akutansi, yang dipakai untuk menggambarkan kondisi atau kinerja
perusahaan tersebut.Atau bisa juga diartikan dengan catatan informasi keuangan yang
disusun rapi oleh perusahaan untuk mengevaluasi kinerja perusahaannya, yang
berguna untuk memenuhi pihak-pihak yang memakainya.
Namun, laporan keuangan tidak memberikan semua informasi yang
dibutuhkan untuk menentukan kebijakan ekonomi karena hanya menggambarkan
secara umum pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu serta tidak ada kewajiban
untuk menyediakan informasi non financial.
Laporan keuangan yang lengkap akan berisi:
1. Neraca
2. Laporan laba rugi komprehensif
3. Laporan perubahan ekuitas
4. Laporan perubahan posisi keuangan
5. Catatan dan laporan lain dan penjelasan yang berhubungan dengan laporan
keuangan
Pengertian Laporan Keuangan Menurut Para Ahli

1. Mahmud M. Hanafi dan Abdul Halim


Menurut mereka laporan keuangan merupakan laporan yang diharapkan
mampu memberikan informasi perusahaan dan digabungkan dengan informasi
lain, misalnya industri, konidisi ekonomi
2. Ikatan Akuntan Indonesia
Laporan keuangan adalah susunan yang menyajikan posisi keuangan dan
kinerja keuangan dalam sebuah entitas.Tujuan dari laporan keuangan adalah
untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan (financial positition),
kinerja keuangan (financial performance) dan arus kas (cash flow).Untuk
mencapai tujuan ini, dalam laporan keuangan harus berisi elemen yang terdiri
dari aset, kewajiban, beban, networth, pendapatan dan perubahan ekuitas serta
arus kas.
3. Munawir (2010:5)
Menurut Munawir laporan keuangan pada umumnya terdiri dari neraca dan
perhitungan laba rugi serta perubahan ekuitas.Neraca menggambarkan jumlah
aset, kewajiban dan ekuitas dari suatu perusahaan pada peroide
tertentu.Sedangkan laba rugi menunjukan hasil-hasil dan beban perusahaan
yang telah dicapai.
4. Harahap (2009:105)
Menurut dia, laporan keuangan menggambarkan keadaan keuangan dan hasil
usaha perusahaan pada jangka waktu tertentu.
5. Gitman (2012:44)
Laporan tahunan yang dimiliki perusahaan dan harus diberikan kepada
pemegang saham, merangkum dan mendokumentasikan kegiatan keuangan
selama satu tahun terakhir.
B. Tujuan Laporan Keuangan
1 Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:3), laporan keuangan memiliki
tujuan untuk menyediakan informasi yang berhubungan dengan keuangan,
kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi pemakai untuk mengambil keputusan ekonomi.
2 Fahmi (2011:28) tujuan dari laporan keuangan adalah memberikan informasi
keuangan yang melingkupi perubahan dari unsur-unsur laporan keuangan
yang diberikan kepada pihak lain yang berkepentingan dalam menilai kinerja
keuangan perusahaan.

Para pemakai akan menggunakan hasil laporan keuangan untuk menganalisa,


meramalkan, membandingkan dan mengukur dampak dari keputusan ekonominya
yang telah diambil. Dari dua pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa :

a. Informasi laporan keuangan sangat dibutuhkan oleh para pemakai untuk


mengevaluasi dan membandingkan dampak dari kebijakan ekonomi yang
sebelumnya telah diambil.
b. Laporan keuangan sangat diperlukan untuk meramal dan menilai apakah di
masa sekarang dan yang akan datang perusahaan menghasilkan keuntungan
yang sama atau malah lebih.
c. Informasi perubahan posisi keuangan juga bermanfaat untuk menilai aktivitas
investasi, pendanaan dan operasi perusahaan pada selama peroide tertentu.

3 Prinsip Akuntansi Indonesia (1984), tujuan dari laporan keuangan terbagi


menjadi dua pokok, yaitu tujuan umum dan tujuan kualitatif. Tujuan umum
dari laporan keuangan adalah untuk menggambarkan tentang informasi apa
yang akan dihasilkan oleh akuntansi keuangan.
Di dalam tujuan tersebut tidak disebutkan secara detail siapa yang dituju oleh
informasi keuangan, namun secara implisit dapat disimpulkan bahwa yang dituju
adalah pihak investor dan kreditor.

4 Menurut PAI, tujuan umum laporan keuangan terdiri dari lima tujuan, yaitu:
a. Memberikan informasi yang bisa dipercaya perihal aktiva dan kewajiban
serta kapital atau modal perusahaan.
b. Memberikan laporan yang bisa dipercaya tentang perubahan aktiva netto
perusahaan yang muncul akibat kegiatan usaha untuk memperoleh laba.
c. Memberikan sebuah informasi kepada pemakai laporan untuk
memperkirakan potensi keuntungan perusahaan.
d. Memberikan sebuah informasi penting lainnya seperti aktivitas pendanaan
investasi.
e. Memberikan informasi lebih dalam kepada pemakai laporan yang masih
ada kaitannya dengan keuangan, misalnya tentang kebijakan keuangan
yang dianut oleh perusahaan.

Sedangkan tujuan kulaitatif merupakan syarat yang harus di penuhi supaya


mampu mencapai tujuan laporan keuangan itu sendiri. Syarat-syarat tersebut adalah :

1. Relevan
2. Dapat dimengerti
3. Daya uji
4. Netral
5. Tepat waktu
6. Daya banding
7. Lengkap
Secara umum macam-macam laporan keuangan terdiri dari :

1. Neraca
Laporan neraca atau daftar neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi
aktiva, kewajiban/hutang dan modal pada periode waktu tertentu.Neraca dapat
disusun setiap saat. Neraca memiliki isi atau komponen yang terdiri atas:
a). Harta/Aktiva/Asset
Harta merupakan asset yang dimuliki sebuah perusahaan yang mempunyai
peran dalam operasi perusahaan contohnya kas, aktiva tetap, aktiva tak berwujud,
persedian dan lain-lain.Menurut beberapa ahli, asset memilki arti yang berbeda-
beda.Berikut penjelasannya.
1. Menurut Accounting Principal Board (APB) Statement (1970:132),
mengemukakan bahwa asset perusahaan termasuk didalamnya pembebanan
yang tertunda yang dinilai dan diakui sesuai prinsip akuntansi yang berlaku.
2. Financial Accounting Standart Board (FASB) (1985) berpendapat, asset
adalah kemungkinan keuntungan yang didapat oleh suatu perusahaan sebagai
akibat dari kegiatan transaksi pada masa lalu.
Dari dua definisi di atas bisa disimpulkan bahwa seesuatu dianggap asset jika
di waktu yang akan datang mampu memberikan net cash inflow yang postif terhaap
perusahaan.

Macam-macam aktiva

Secara umum aktiva bisa diklasifiaksikan menjadi dua macam:

1. Aktiva tetap berwujud (fixed Assets)

Merupakan semua barang yang dimilii suatu peusahaan untuk tujuan


operasional dan dipakai secara aktif serta memiliki masa kegunaan jangka
panjang.Aktiva tetap berwujud yang mempunyai masa yang pendek harus
didepresiasi selama masa kegunaannya dan dicatat dalam neraca sebesar nilai
bukunya (harga perolehan dikurangi dengan akumulasi depresiasin).

Yang termasuk ke dalam jenis aktiva ini adalah bangunan, mesin, alat-alat
pabrik, alat-alat transportasi, alat-alat kantor, mebel, alat kerja bengkel, aktiva sumber
alam.Sedangkan aktiva tetap berwujud yang memilki masa kegunaan tak tebatas
dimasukan ke dalam neraca sebear harga perolehan.

2. Aktiva tetap tak berwujud (intangible assets)

Yang termasuk jenis ini antara lain, hak-hak istimewa yang dijamin oleh undang-
undang, perjanjian-perjanjian dan kontrak.

b). Kewajiban/Utang (Liabilities)

Accounting Principal Board (APB) mendefinisikan utang sebagai kewajiban


ekonomis dari perusahaan yang diakui dan nilai sesuai prinsip akuntansi.Saldo kredit
yang ditunda juga termasuk ke dalam kewajiban perusahaan.

Sedangkan Financial Accounting Standart Board (FASB) mendefinisikan


utang dengan.Kemungkinan pengeluaran kekayaan ekonomis suatu perusahaan di
masa mendatang yang muncul akibat suatu transaksi yang sudah terjadi.Kewajiban
tersebut bisa berupa harta maupun jasa tergantung dari perjanjian yang telah
disepakati dengan pihak lain.

Dari kedua definisi diatas, utang atau kewajiban memilki tiga sifat utama, yakni :

1. Utang itu benar ada/real.


2. Utang itu tidak bisa dihindarkan.
3. Utang yang mewajibkan perusahaan telah terjadi.
Berdasarkan jangka waktunya, utang dapat dibagi menjadi dua, yaitu utang
jangka pendek (Current liabilities) dan utang jangka panjang (long term
liabilities).Utang jangka panjang menurut Harnanto merupakan semua kewajiban
yang pelunasannya melebihi batas waktu satu tahun.Contoh hutang jangka panjang
adalah obligasi, hutang bank dan hutang hipotek.

c). Pemilik Modal (Owner Equity)

Modal adalah hak yang tersisa atas aktiva satu perusahaan setelah dikurangi
hutangnya.Nilai modal sendiri berbeda tergantung pada jenis peusahaan.Jika jenisnya
adalah perseorangan maka nilai modalnya merupakan modal pemiliknya sendiri, dan
jika bentuknya perseroan maka nilai modal terdiri dari modal setor dan modal
pendapatan.

2. Laporan Laba-Rugi

Adalah yang di dapat dari pengurangan harga pokok produksi, biaya


operasional lain dan kerugian dari penghasilan operasi.Sedangkan
menurut Accounting Principal Board (APB) statement laba rugi adalah kelebihan
penghasilan yang didapat selama suatu perdiode tertentu.

Dari kedua pendapat di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa laba rugi
merupakan selisih, baik positif maupun negatif yang diperoleh dari kegiatan
operasional dan non-operasional selama periode waktu tertentu.

Laporan laba rugi memiliki isi atau atau komponen yang terdiri atas:

a). Pendapatan/hasil/revenue

Pendapatan adalah hasil dari penjualan jasa kepada perusahaan atau penerima
jasa. Harahap mendefinisikan, penghasilan akan dikatakan sebagai pendapatan pada
waktu kapan kegiatan utama yang perlu untuk menciptakan dan menjual barang dan
jasa itu sudah selesai.

b). Biaya (Expense)

Menurut FASB, biaya merupakan arus keluar aktiva, pemakaian aktiva atau
timbulnya kewajiban dan atau kombinasi dari keduanya dalam jangka waktu tertentu.
Keadaan tersebut disebabkan oleh delivery barang, biaya jasa atau kegiatan
operasional perusahaan lainnya.

Biaya dapat digolongkan menjadi:

1. Biaya yang dihubungkan dengan penghasilan pada waktu tertentu.


2. Biaya yang dihubungkan dengan periode waktu tertentu yang tidak terkait
dengan penghasilan.
3. Biaya yang karena alasan praktis tidak bisa dikaitkan dengan periode
manapun.

3. Laporan Laba Perubahan Modal (Insidentil Gains & Insidentil Loses)

FASB mengartikan Gains sebagai naiknya tingkat nilai Equity dari transaksi
yang bersifat insidentil dan bukan aktivitas utama entity dan dari transaksi atau
kejadian lainnya yang berpengaruh terhadap entity selama satu periode terntentu
kecuali yang berasal dari hasil/investasi pemilik.

Sedangkan Loses merupakan turunnya nilai Equity dari transaksi yang bersifat
insidentil dan bukan aktivitas utama entity dan dari transaksi atau kejadian lainnya
yang berpengaruh terhadap entity selama satu periode terntentu kecuali yang berasal
dari hasil/investasi pemilik.
4. Laporan Arus Kas/Pos Luar Biasa (Exraordinary item)

Adalah transaksi yang berpengauh terhadap materil yang tidak diperkirakan


terjadi berulang kali dan juga tidak dianggap sebagai hal yang berualang dalam
proses operasional dari suatu perusahaan.

Adapaun kriteria Pos luar biasa menurut PAI adalah:

a. Bersifat tidak biasa, yang berarti mempunyai tingkat ketidaknoramalan yang


tinggi dan tiak ada hubungannya dengan aktivitas perusahaan sehari-har.
b. Jarang terjadi atau tidak diharapkan terjadi pada masa yang akan datang.

C. Kelemahan Laporan Keuangan


1. Laporan keuangan tidak bisa disajikan secara rinci, karena hanya
dikelompokkan pada akun-akun atau tabel-tabel dengan kode tertentu.
2. Laporan keuangan tidak selalu bisa disajikan tepat waktu, karena proses
pengerjaannya rumit dan membutuhkan waktu lebih lama.
3. Laporan keuangan sering disebut sebagai laporan yang kedaluwarsa. Hal
ini, sekali lagi, karena proses pengerjaannya yang rumit dan
membutuhkan waktu lama.
4. Laporan keuangan terkadang masih perlu dilakukan penyesuaian, jika
terjadi perubahan nilai yang disebabkan karena beberapa faktor.
5. Laporan keuangan terkadang tidak mudah dipahami bagi orang awam.
Hal ini dikarenakan laporan keuangan disajikan dengan bahasa teknis
akuntansi, baik yang menggunakan bahasa Indonesia maupun bahasa
internasional atau Inggris.
6. Laporan keuangan memiliki konsep atau aturan yang berubah-ubah setiap
tahun. Hal ini dikarenakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang
merupakan prinsip dari laporan keuangan masih terus disempurnakan
oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) setiap tahun.
7. Laporan keuangan tidak dapat menggambarkan berbagai faktor yang
dapat mempengaruhi keadaan keuangan perusahaan.
8. Laporan keuangan tidak dilengkapi pengertian khusus yang menjelaskan
istilah-istilah teknis yang digunakan di dalamnya.
9. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan perusahaan, sehingga informasi yang disajikan sering tidak
terarah dan hanya memperhatikan kebutuhan semua pihak yang
berkepentingan yang sebenarnya mempunyai perbedaan kepentingan.
10. Laporan keuangan hanya mengacu pada obyek analisis laporan keuangan.
Padahal, untuk menilai Iaporan keuangan tidak cukup hanya dilihat dari
angka-angka yang disajikan di dalam tabel laporan keuangan.
11. Laporan keuangan menjadi tolak ukur kemajuan/ kemunduran suatu
perusahaan yang hanya melihat dari angka-angka tanpa melihat aspek-
aspek lainnya, seperti tujuan perusahaan, situasi ekonomi, situasi industri,
gaya manajemen, dan budaya perusahaan.
12. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian,
terlebih ketika didalamnya terdapat beberapa kesimpulan yang tidak pasti
mengenai penilaian suatu pos.
13. Laporan keuangan menggunakan angka-angka dalam rupiah yang tampak
pasti dan tepat, akan tetapi sebenarnya angka-angka tersebut tidak dapat
dijadikan sebagai panduan pasti dalam skala internasional, karena standar
nilai rupiah yang sering berubah-ubah.
D. Analisa Laporan Keuangan

Menurut Prastowo (2008), analisis laporan keuangan adalah penguraian


suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta
menghubungkan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan
pemahaman arti secara keseluruhan.
Untuk melakukan analisis laporan keuangan, hal penting yang harus Anda
miliki adalah laporan keuangan yang baik dan benar.Anda dapat menggunakan
software akuntansi untuk membuat laporan keuangan dengan cepat dan tepat.Jurnal
adalah software akuntansi yang dapat membantu Anda membuat laporan keuangan
dan mengelola keuangan bisnis Anda dengan instan. Dengan Jurnal, Anda dapat
memantau keuangan bisnis di mana pun dan kapan pun.

E. Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Tujuan analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:

1. Menilai kinerja manajemen pada tahun berjalan.


2. Mengetahui perubahan posisi keuangan perusahaan pada periode tertentu.
3. Mengetahui kelemahan dan kelebihan apa saja yang dimiliki perusahaan.
4. Mengetahui langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan kedepan yang
berkaitan dengan posisi keuangan dan kinerja perusahaan.
5. Investasi pada Saham
Bagi calon investor, analisis laporan keuangan penting untuk
pengambilan keputusan investasi pada saham dan juga untuk menilai
kemampuan perusahaan sekaligus memproyeksikan kemampuan perusahaan
pada masa-masa mendatang. Investor atau calon investor akan tertarik pada
tingkat keuntungan (return) yang tinggi dengan tingkat rasio yang rendah.
6. Pemberian Kredit
Dalam analisis ini, tujuan pokoknya adalah menilai kemampuan
perusahaan untuk mengembalikan pinjaman yang diberikan beserta bunga
yang berkaitan dengan pinjaman tersebut. Pada kredit jangka pendek, analis
akan memfokuskan pada kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban-kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo. Sedangkan
pada kredit jangka panjang, analis akan fokus pada kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban-kewajiban jangka panjang pada saat jatuh tempo.
7. Kesehatan Pemasok
Perusahaan yang tergantung pada supply pemasok akan mempunyai
kepentingan pada pemasok tersebut. Perusahaan ingin memastikan bahwa
pemasok tersebut sehat dan bisa bertahan terus. Dengan kemungkinan kerja
sama yang terus menerus, analis dari pihak perusahan akan berusaha
menganalisis profitabilitas perusahaan pemasok, kondisi keuangannya,
kemampuan untuk menghasilkan kas untuk memenuhi operasi sehari-harinya,
dan kemampuan membayar kewajibannya pada saat jatuh tempo.
8. Kesehatan Pelanggan
Apabila perusahaan akan memberikan penjualan kredit kepada
pelanggan maka perusahaan memerlukan informasi keuangan pelanggan,
terutama informasi mengenai kemampuan pelanggan memenuhi kewajiban
jangka pendeknya. Analisis yang dilakukan akan tergantung pada besarnya
kredit, jangka waktu kredit, jenis usaha pelanggan, besar kecilnya usaha
pelanggan dan lain-lain.
9. Kesehatan Perusahaan ditinjau dari Karyawan
Karyawan atau calon karyawan barangkali akan tertarik menganalisis
keuangan perusahaan untuk memastikan apakah perusahaan yang akan
dimasukinya tersebut mempunyai prospek keuangan yang bagus. Beberapa
faktor yang bisa dianalisis antara lain profitabilitas perusahaan, kondisi
keuangan perusahaan, dan ke mampuan menghasilkan kas dari perusahaan.
10. Pemerintah
Pemerintah bisa menganalisis keuangan perusahaan untuk
menentukan pajak yang dibayarkan, atau menentukan tingkatkeuntungan yang
wajar bagi suatu industri. Apabila perusahaan akan menjual sahamnya di
pasar modal, maka pemerintah (dalam hal ini Bapepam) akan menganalisis
keuangan perusahaan untuk menentukan layak tidaknya perusahaan tersebut
untuk go public.
11. Analisis Internal
Pihak internal perusahaan memerlukan informasi mengenai kondisi
keuangan untuk menentukan sejauh mana perkembangan perusahaan.
Informasi semacam ini bisa digunakan sebagai basis evaluasi prestasi
manajemen. Bagi pihak manajemen, informasi keuangan tertentu bisa
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, untuk perencanaan atau
untuk mengevaluasi perubahan strategi.
12. Analisis Pesaing
Kondisi keuangan bisa dianalisis oleh perusahaan untuk menentukan
sejauh mana kekuatan keuangan pesaing. Informasi semacam ini bisa dipakai
untuk penentuan strategi perusahaan seperti strategi harga, strategi merebut
pangsa pasar, atau keputusan-keputusan lainnya.
13. Penilaian Kerusakan
Kadangkala analisis keuangan juga bisa dipakai untuk menentukan
besarnya kerusakan yang dialami oleh perusahaan. Misalkan barang dagangan
perusahaan mengalami kebakaran dan perusahaan mengasuransikan barang
dagangan tersebut, analisis keuangan bisa dipakai oleh pihak asuransi untuk
menentukan besarnya kerusakan yangdialami oleh perusahaan. Informasi ini
bisa dipakai untuk menentukan besarnya ganti rugi yang dibayarkan ke
perusahaan.
F. Jenis-jenis Analisis Laporan Keuangan

Setiap perusahaan membutuhkan analisis laporan keuangan. Ada sejumlah


teknik yang dapat digunakan untuk melakukan analisis bisnis Anda. Teknik yang
digunakan tergantung pada apa yang ingin dicari tahu dari hasil analisis tersebut.
Laporan keuangan dasar yang bisa digunakan dalam melakukan analisis adalah
neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Berikut adalah beberapa teknik yang
digunakan untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan.

1. Analisis Tren

Analisa tren juga disebut analisis time-series. Analisis tren membantu manajer
keuangan perusahaan menentukan bagaimana perusahaan cenderung melakukan
kinerja dari waktu ke waktu. Analisis tren didasarkan pada data historis dari laporan
keuangan perusahaan dan data perkiraan dari performa atau rencana ke depan
perusahaan.

Salah satu cara yang populer dalam melakukan analisis tren adalah dengan
menggunakan analisis rasio keuangan. Jika Anda menghitung rasio keuangan untuk
perusahaan bisnis, Anda harus menghitung rasio minimal dua tahun terakhir, karena
perbandingan rasio tidak berarti kecuali Anda memiliki sesuatu untuk
membandingkannya dengan data tahun yang lain. Analisis tren akan lebih bagus lagi
jika Anda memiliki dan menggunakan data rasio keuangan lebih dari 2 tahun.

2.Analisis Common Size

Analisis laporan keuangan common size menganalisis neraca dan laporan laba
rugi dengan menggunakan persentase. Dalam analisis common size, semua akun
laporan laba rugi dinyatakan sebagai persentase penjualan. Semua akun neraca
dinyatakan sebagai persentase dari total aset. Misalnya, jika pada laporan laba rugi,
setiap akun baris dibagi dengan penjualan, maka di neraca, setiap akun baris dibagi
dengan total aset. Jenis analisis ini memungkinkan manajer keuangan untuk melihat
laporan laba rugi dan neraca dalam format persentase yang mudah ditafsirkan, karena
lebih mudah membuat perbandingan menggunakan persentase daripada angka
absolut.
3.Analisis Persentase Perubahan

Analisis laporan keuangan ini sedikit lebih rumit. Bila menggunakan bentuk
analisis ini, Anda harus menghitung tingkat pertumbuhan untuk semua akun laporan
laba rugi dan akun neraca relatif terhadap tahun dasar. Teknik Ini adalah bentuk
analisis laporan keuangan yang sangat kuat. Dengan teknik ini, Anda dapat melihat
bagaimana berbagai akun laporan laba rugi dan akun neraca tumbuh atau relatif
menurun terhadap pertumbuhan atau penurunan penjualan dan total aset.

4.Analisis Industri

Analisis ini melibatkan perbandingan perusahaan dengan perusahaan lain di


industri yang sama untuk melihat bagaimana perusahaan melakukan investasi secara
finansial dibandingkan dengan industri lainnya. Jenis analisis ini sangat membantu
manajer keuangan untuk melihat apakah ada penyesuaian finansial yang perlu
dilakukan.

Teknik penghitungan rasio keuangan biasanya digunakan untuk analisis ini.


Untuk melakukan pembandingan, Anda membutuhkan rasio rata-rata dari perusahaan
lain di industri yang sama untuk dibandingkan dengan rasio bisnis Anda. Dengan
teknik ini, Anda harus yakin bahwa rasio rata-rata industri lain tersebut telah dihitung
dengan cara yang sama dengan rasio untuk perusahaan yang dihitung saat Anda
melakukan analisis industri ini.

Dengan menggunakan keempat teknik analisis laporan keuangan ini, seorang


manajer keuangan akan mengetahui di mana potensi bisnis perusahaan baik secara
finansial maupun internal berada, dibandingkan dengan perusahaan lain di industri
yang sama.
BAB II

A. Analisa Rasio Keuangan

Menurut Harvarindo (2010:12), rasio adalah satu angka yang dibandingkan


dengan angka lain sebagai suatu hubungan. Jonathan Golin, (2001) berpendapat
bahwa rasio adalah suatu angka digambarkan dalam suatu pola yang dibandingkan
dengan pola lainnya serta dinyatakan dalam persentase. Sedangkan keuangan adalah
sesuatu yang berhubungan dengan akuntansi seperti pengelolaan keuangan dan
laporan keuangan.Jadi rasio keuangan adalah indeks yang menghubungkan dua angka
akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya (James c
Van Horne dikutip dari Kasmir, 2008:104).
Setelah mengetahui pengertian rasio keuangan, analisa adalah suatu usaha
dalam mengamati secara detail pada suatu hal atau benda dengan cara menguraikan
komponen-komponen pembentuknya atau menyusun komponen tersebut untuk dikaji
lebih lanjut. Analisa juga bisa disebut sebagai proses untuk memecahkan sesuatu ke
dalam bagian-bagian yang lebih dalam dan menyatu satu dengan yang lainnya.
Jadi analisis rasio keuangan adalah proses pengamatan indeks yang
berhubungan dengan akuntansi pada laporan keuangan seperti neraca, laporan laba
rugi, dan laporan arus kas dengan tujuan untuk menilai kinerja keuangan suatu
perusahaan. Analisis ini digunakan untuk memberikan gambaran informasi mengenai
posisi keuangan dan kinerja perusahaan yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam
mengambil keputusan bisnis.
Analisis rasio keuangan digunakan oleh dua pengguna utama, yakni investor
dan manajemen.Investor menggunakan rasio keuangan untuk melihat apakah
perusahaan itu investasi yang bagus atau tidak.Dengan membandingkan rasio
keuangan antar perusahaan dan antar industri, investor dapat menentukan investasi
mana yang paling baik.Sedangkan manajemen menggunakan rasio keuangan untuk
menentukan seberapa baik kinerja perusahaan untuk mengevaluasi kemana
perusahaan dapat memperbaiki diri.Misalnya, jika perusahaan memiliki margin kotor
yang rendah, manajer dapat mengevaluasi bagaimana meningkatkan margin kotor
mereka.

1. Analisis Rasio PT.Tunas Baru Lampung Tbk

a. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)


Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan likuiditas jangka
pendek suatu perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap
hutang lancarnya. Jenis-jenis rasio likuiditas adalah sebagai berikut :
1. Rasio Lancar (Current Ratio)
Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendek atau hutang yang segera jatuh tempo
dengan aktiva lancar yang tersedia.
6,000,000
5,000,000
4,000,000
3,000,000 Series1

2,000,000 Series2

1,000,000
-
2013 2014 2015 2016 2017

1.40
1.20
1.00
0.80
Series1
0.60
Series2
0.40
0.20
0.00
2013 2014 2015 2016 2017
b. Rasio Cepat (Quick Ratio / Acid Test Ratio)
Merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban atau utang lancar dengan aktiva lancar tanpa
memperhitungkan nilai persediaan.
5,000,000

4,000,000

3,000,000
Series1
2,000,000
Series2
1,000,000

-
2013 2014 2015 2016 2017

1.00

0.80

0.60
Series1
0.40
Series2
0.20

0.00
2013 2014 2015 2016 2017

b. Rasio Solvabilitas (Leverage / Solvency Ratio)


Merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi seluruh kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang.
1. Debt to asset ratio
Deb to Asset Ratio adalah sebuah rasio untuk mengukur jumlah aset yang
dibiayai oleh hutang. Rasio ini juga sangat penting untuk melihat solvabilitas
perusahaan. Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan segala
kewajiban jangka panjangnya.
15,000,000

10,000,000
Series1
5,000,000 Series2

-
2013 2014 2015 2016 2017

0.74
0.72
0.70
0.68
Series1
0.66
0.64
0.62
2013 2014 2015 2016 2017

2. Debt to equity ratio


Debt to Equity Ratio atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Rasio
Hutang terhadap Ekuitas atau Rasio Hutang Modal adalah suatu rasio keuangan yang
menunjukan proporsi relatif antara Ekuitas dan Hutang yang digunakan untuk
membiayai aset perusahaan. Rasio Debt to Equity ini juga dikenal sebagai Rasio
Leverage (rasio pengungkit) yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa
baik struktur investasi suatu perusahaan.
12,000,000
10,000,000
8,000,000
6,000,000 Series1
4,000,000 Series2
2,000,000
-
2013 2014 2015 2016 2017
3.00
2.50
2.00
1.50
Series1
1.00
0.50
-
2013 2014 2015 2016 2017

Anda mungkin juga menyukai

  • Lamaran
    Lamaran
    Dokumen8 halaman
    Lamaran
    Andra Somodung
    Belum ada peringkat
  • Paper 7
    Paper 7
    Dokumen26 halaman
    Paper 7
    anakmit
    Belum ada peringkat
  • Document
    Document
    Dokumen2 halaman
    Document
    Andra Somodung
    Belum ada peringkat
  • Wa0001
    Wa0001
    Dokumen21 halaman
    Wa0001
    Andra Somodung
    Belum ada peringkat
  • Paper 7
    Paper 7
    Dokumen33 halaman
    Paper 7
    Andra Somodung
    Belum ada peringkat
  • Uji Asumsi Klasik 12
    Uji Asumsi Klasik 12
    Dokumen16 halaman
    Uji Asumsi Klasik 12
    Agung Eki Pratama
    Belum ada peringkat
  • Tanda Persetujuan Outline
    Tanda Persetujuan Outline
    Dokumen1 halaman
    Tanda Persetujuan Outline
    Andra Somodung
    Belum ada peringkat
  • GSG
    GSG
    Dokumen4 halaman
    GSG
    Andra Somodung
    Belum ada peringkat
  • GSG
    GSG
    Dokumen4 halaman
    GSG
    Andra Somodung
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen2 halaman
    Cover
    Andra Somodung
    Belum ada peringkat
  • Wa0003
    Wa0003
    Dokumen35 halaman
    Wa0003
    Andra Somodung
    Belum ada peringkat
  • Jelaskan Apa Yang Menyebabkan Suatu Pengendalian Hasil Tidak Dapat Digunakan Secara Efektif
    Jelaskan Apa Yang Menyebabkan Suatu Pengendalian Hasil Tidak Dapat Digunakan Secara Efektif
    Dokumen3 halaman
    Jelaskan Apa Yang Menyebabkan Suatu Pengendalian Hasil Tidak Dapat Digunakan Secara Efektif
    Andra Somodung
    100% (3)
  • Ringkasan Skripsi PDF
    Ringkasan Skripsi PDF
    Dokumen15 halaman
    Ringkasan Skripsi PDF
    AlbertLeonarto
    Belum ada peringkat
  • Makalah Kel 1 Konsep Manajemen Kinerja
    Makalah Kel 1 Konsep Manajemen Kinerja
    Dokumen11 halaman
    Makalah Kel 1 Konsep Manajemen Kinerja
    wulansee
    Belum ada peringkat
  • Praktikum Audit Modul 4
    Praktikum Audit Modul 4
    Dokumen56 halaman
    Praktikum Audit Modul 4
    Fitri-4444
    76% (25)
  • Wa0001
    Wa0001
    Dokumen16 halaman
    Wa0001
    Andra Somodung
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen2 halaman
    Cover
    Andra Somodung
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen2 halaman
    COVER
    Andra Somodung
    Belum ada peringkat
  • Proposal New
    Proposal New
    Dokumen21 halaman
    Proposal New
    Andra Somodung
    Belum ada peringkat
  • Gsgsgs
    Gsgsgs
    Dokumen1 halaman
    Gsgsgs
    Andra Somodung
    Belum ada peringkat
  • Snapshot Juni 2018 (Final)
    Snapshot Juni 2018 (Final)
    Dokumen9 halaman
    Snapshot Juni 2018 (Final)
    Andra Somodung
    Belum ada peringkat
  • Tugas SPM
    Tugas SPM
    Dokumen17 halaman
    Tugas SPM
    Andra Somodung
    Belum ada peringkat
  • Tugas SPM
    Tugas SPM
    Dokumen17 halaman
    Tugas SPM
    Andra Somodung
    Belum ada peringkat
  • Tugas SPM
    Tugas SPM
    Dokumen17 halaman
    Tugas SPM
    Andra Somodung
    Belum ada peringkat
  • Tugas SPM
    Tugas SPM
    Dokumen17 halaman
    Tugas SPM
    Andra Somodung
    Belum ada peringkat
  • Bab 1,2 Dan 3
    Bab 1,2 Dan 3
    Dokumen19 halaman
    Bab 1,2 Dan 3
    Andra Somodung
    Belum ada peringkat
  • Gsgsgs
    Gsgsgs
    Dokumen1 halaman
    Gsgsgs
    Andra Somodung
    Belum ada peringkat
  • Dokumen Tanpa Judul PDF
    Dokumen Tanpa Judul PDF
    Dokumen1 halaman
    Dokumen Tanpa Judul PDF
    Andra Somodung
    Belum ada peringkat
  • Praktikum Audit Fixed
    Praktikum Audit Fixed
    Dokumen26 halaman
    Praktikum Audit Fixed
    LiskaDamiati
    65% (20)