Skripsi
Oleh :
Zakiya
1810011000051
Hasil penelitian bahwa nilai r hitung sebesar 0,364, r tabel 0,250 dan
termasuk kategori yang rendah ( nilai r hitung pada rentang 0,20 - 0,39) dengan
KD sebesar 13,2 % . Karena nilai r hitung > r tabel dengan demikian Ha diterima
dan Ho ditolak, dengan demkian dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara pendidikan agama Islam terhadap akhlak siswa
SMAN 51 Jakarta. Dan ini berarti kontribusi yang diberikan hanya sebesar 13,2%
ZAKIYA
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
memberikan kekuatan, kesempatan dan kasih sayang serta taufik dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat dan salam marilah kita sampaikan kepada junjungan kita Nabi
besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan
menuju zaman yang terang-benderang.
Dalam pembuatan skripsi ini terdapat berbagai kesulitan. Alhamdulillah
selama menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak
sehingga skripsi ini dapat disusun, oleh sebab itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Dra. Nurlena, MA.,Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
2. Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag selaku ketua jurusan Pendidikan Agama
Islam.
3. Marhamah Saleh, Lc. MA selaku sekretaris jurusan Pendidikan Agma Islam
4. Dr. Akhmad Sodiq, MA selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing penulis selama
menyusun skripsi ini.
5. Para dosen yang telah memberikan bekal pengetahuan kepada penulis selama
mengikuti perkuliahan.
6. Drs. H. Aris Gunandar, M.M selaku kepala sekolah SMA Negeri 51 Jakarta
beserta para guru, staf dan karyawan.
7. Mugi Sembadani,S.Pd. selaku wakil kepala bidang kurikulum
8. Yenny, S.Pd. selaku wakil kepala bidang sarana dan prasarana
9. Drs. Suwondo dan staf TU SMA Negeri 51 Jakarta yang telah membantu
penulis dalam memberikan data yang diperlukan dalam pelaksanaan
penelitian.
ii
10. Suami tercinta Wawan Kurniawan,S.Pd.I, atas segala dukungannya serta
kesetiaannya dalam menemani penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Ayahanda H. Muchtar dan Ibunda Hj. Maryam, atas doa serta kasih sayang
mereka yang tak terhingga kepada penulis dari lahir sampai dengan saat ini.
12. Ayah mertua Endang Istohari dan Ibu mertua Ita Rosita, atas doa dan
dorongan yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Anak tersayang, Marwah Nur’Afifah yang menjadi sumber kebahagiaan bagi
penulis sehingga penulis menjadi semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
14. Kakak-kakakku tersayang, Tarwiyah, Imron, Ida Farida, Ahmad Fauzi, Nurdin
serta Eli Murniasih yang terus memberikan dorongan dan semangat kepada
penulis.
15. Sahabat-sahabatku Irmah Wati, Rima Oktaria yang selalu memberikan saran
dan semangat kepada penulis.
16. Teman-teman DMS PAI kelas B
Semoga apa yang telah diberikan kepada penulis dibalas oleh Allah SWT,
dan menjadi catatan amal baik untuk kita semua.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
ABSTRAK ........................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang masalah .................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................... 7
C. Pembatasan Masalah ....................................................... 7
D. Perumusan Masalah ........................................................ 7
E. Tujuan Penelitian ............................................................ 7
F. Kegunaan Penelitian........................................................ 8
iv
4. Cara Pembinaan Akhlak ............................................... 27
C. Hasil Penelitian yang Relevan .......................................... 29
D. Kerangka Berfikir.............................................................. 30
E. Hipotesis............................................................................ 31
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................ 66
B. Saran .................................................................................. 67
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 68
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
vi
Tabel 25 Ketika teman mendapat prestasi, saya mengucapkan selamat
Kepadanya…………………………………………………. .. 53
Tabel 26 Saya termotivasi melihat prestasi orang lain……………….. . 53
Tabel 27 Saya merasa ikhlas dalam bekerja dan belajar……………... . 54
Tabel 28 Saya tidak mempercayai ramalan/ zodiac………………….. . 54
Tabel 29 Jika saya berjanji akan saya tepati…………………………. . 55
Tabel 30 Saya melakukan shalat 5 waktu……………………………. . 55
Tabel 31 Saya patuh terhadap ayah dan ibu…………………………. .. 56
Tabel 32 Saya merasa bahagia bila berada dekat dengan keluarga….... 56
Tabel 33 Saya bersikap lamah lembut terhadap kedua orang tua…… .. 57
Tabel 34 Saya tidak meminum-minuman keras……………………... .. 57
Tabel 35 Saya menjaga amanah orang lain…………………………. .. 58
Tabel 36 Hasil perhitungan Korelasi Product Moment……………….. 59
Tabel 37 Interpretasi Koefisien Korelasi……………………………. .. 62
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Muhammad Faiz Almath, 1100 Hadits Terpilih Sinar Ajaran Nabi Muhammad,
(Jakarta: Gema Insani Press, 1994), Cet. VIII, h.243.
2
Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: al-Huda, 2005), h. 408.
1
2
6
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), Cet. III, h.35-
36.
7
Abd.Rozak, Fauzan, dan Ali Nurdin, Kompilasi Undang-undang & Peraturan Bidang
Pendidikan, (Jakarta: FITK PRESS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 2010), h. 6.
4
8
Muslimah Intelektual, ”Fakta Mengejutkan Remaja Indonesia”, 2012,
(http://www.choirunnheesha.blogspot.com).
9
Ibid.
5
10
Sahilun A. Nasir, Peranan Pendidikan Agama terhadap Pemecahan Problema Remaja,
(Jakarta: Kalam Mulia, 1999), Cet. I, h. 82-83.
11
Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 2010), Cet. XVII, h. 153-
154.
12
Ibid, h. 154.
13
Sahilun A. Nasir,Op. cit, h. 51.
6
14
Zakiah Daradjat, “Kesehatan Mental”, (Jakarta:Toko Gunung Agung, 2001), h.124-
125.
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menyajikan
permasalahan yang muncul sehingga dapat diidentifikasikan sebagai
berikut:
1. Kurangnya kesadaran siswa tentang pentingnya pendidikan agama
Islam
2. Peran dan tugas serta tanggung jawab Pendidikan Agama Islam.
3. Faktor yang menyebabkan krisis moral yang terjadi pada siswa.
4. Langkah-langkah yang ditempuh guru Pendidikan Agama Islam
dalam menanamkan dan mengembangkan akhlakul karimah.
C. Pembatasan Masalah
Agar pemahaman dalam pembahasan ini tidak terlalu luas, maka
penulis perlu membatasi permasalahannya, yaitu:
1. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah.
2. Pembentukan Akhlak
3. Pengaruh pendidikan agama Islam terhadap pembentukan akhlak
siswa SMA Negeri 51 Jakarta
D. Perumusan Masalah
Dalam perumusan masalah, penulis merumuskannya dalam bentuk
pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pendidikan Agama Islam di sekolah
2. Bagaimanakah Akhlak siswa SMAN 51 Jakarta
3. Bagaimanakah pengaruh Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
terhadap akhlak siswa SMAN 51 Jakarta
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pembelajaran pendidikan agama Islam di SMAN
51 Jakarta.
8
F. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini dilakukan dalam rangka mencari informasi tentang
pengaruh pendidikan agama Islam terhadap pembentukan akhlak siswa
di SMA Negeri 51 Jakarta.
2. Bagi para peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan inspirasi guna
melakukan penelitian pada masalah serupa yang lebih mendalam lagi.
BAB II
KAJIAN TEORI
1
Abd.Rozak, fauzan, dan Ali Nurdin, Kompilasi Undang-Undang & Peraturan Bidang
Pendidikan, (Jakarta: FITK PRESS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 2010), h. 4
2
Azyumardi Azra, Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru,
(Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 2002), Cet. IV, h. 4
3
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), Cet. III,
h.10
9
10
4
Abd.Rozak, fauzan, dan Ali Nurdin, Kompilasi Undang-Undang & Peraturan Bidang
Pendidikan, (Jakarta: FITK PRESS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 2010), h. 144
5
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), cet. III, h. 86
6
Sahilun A. Nasir, Peranan Pendidikan Agama Terhadap Pemecahan Problema Remaja,
(Jakarta: Kalam Mulia, 1999), Cet. I, h.11-12
11
7
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2010), Cet. I, h. 61.
8
Ibid, h. 62
12
9
Abd.Rozak, Fauzan, dan Ali Nurdin, Kompilasi Undang-undang & Peraturan Bidang
Pendidikan, (Jakarta: FITK PRESS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 2010), h. 6.
10
Abuddin Nata, Op. cit. h. 64
11
Z akiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), cet. III, h. 32.
13
12
Muhaimin, Suti’ah dan Nur Ali, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan
Pendidikan Agama Islam di Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), Cet. V, h. 79.
13
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2010), Cet. I, h. 65
14
Ibid.
15
Ibid, h. 66.
14
16
Abdul Majid, dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi
Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. I, h.
134-135 .
15
17
Zakiah Darajat, dkk. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2011), Cet. V, h. 63-68.
16
18
Ibid, h. 68-72.
19
Ibid, h. 76.
20
Ibid, h. 78.
21
Ibid, h. 92-93
17
5. Komponen Pembelajaran
a. Anak Didik
Yaitu pihak yang merupakan obyek terpenting dalam pendidikan.
Hal ini disebabkan perbuatan atau tindakan mendidik itu diadakan
atau dilaksanakan hanyalah untuk membawa anak didik kepada
tujuan pendidikan Islam yang dicita-citakan.23
b. Pendidik
Yaitu subyek yang melaksanakan Pendidikan Islam. Pendidik ini
mempunyai peranan penting untuk berlangsungnya pendidikan.
Baik atau tidaknya pendidik berpengaruh besar terhadap hasil
pendidikan Islam.24
c. Materi
Yaitu bahan-bahan, atau pengalaman-pengalaman belajar ilmu
agama Islam yang disusun sedemikian rupa (dengan susunan yang
lazim tetapi logis) untuk disajikan atau disampaikan kepada anak
didik.25
d. Metode
Yaitu cara yang paling tepat dilakukan oleh pendidikan untuk
menyampaikan bahan atau materi pendidikan Islam kepada anak
22
Ibid, h. 110-113.
23
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam (IPI), (Bandung: CV Pustaka Setia, 1998), h. 14
24
Ibid
25
Ibid
18
B. Akhlak
1. Pengertian Akhlak
Pengertian akhalak dari segi bahasa berasal dari bahasa Arab, yang
berarti perangai, tabiat, watak dasar kebiasaan, sopan dan santun
agama.Secara linguistic kata akhlak merupakan isim jamid atau isim
ghair mustaq, yaitu isim yang tidak mempunyai akar kata, melainkan
kata tersebut memang begitu adanya. Kata akhlak adalah jamak dari
26
Ibid, h. 15
27
Ibid
19
kata khulqun atau khuluq yang artinya sama dengan arti akhlak
sebagaimana telah disebutkan diatas.28
Pemakaian kata akhlak atau khulq kedua-duanya dijumpai baik
dalam al-Qur’an maupun al-Hadits, sebagai berikut:
28
Moh. Ardani, Akhlak-Tasawuf Nilai-nilai Akhlak/ Budi Pekerti dalam Ibadat &
Tasawuf, (Jakarta: CV Karya Mulia, 2005), h. 25.
29
Al-Qur’an dan Terjemahnya,(Jakarta: al-Huda, 2005), h. 565.
30
Al-Qur’an dan Terjemahnya,(Jakarta: al-Huda, 2005), h. 374.
31
Muhammad Faiz Almath, 1100 Hadits Terpilih Sinar Ajaran Nabi Muhammad,
(Jakarta: Gema Insani Press, 1994), Cet. VIII, h.262.
32
Ibid
20
33
Ibid, h. 3-4.
21
2. Macam-macam Akhlak
a. Akhlak al-Karimah
Akhlak yang mulia dilihat dari segi hubungan manusia
dengan Tuhan, dan manusia dengan manusia dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu:
1) Akhlak Baik terhadap Allah
Titik tolak akhlak terhadap Allah adalah pengakuan dan
kesadaran bahwa tiada Tuhan melainkan Allah.Berikut ini
adalah beberapa alasan mengapa manusia harus berakhlak baik
terhadap Allah SWT.
a) Karena Allah telah menciptakan manusia dengan segala
keistimewaan dan kesempurnaannya. Sebagai yang
diciptakan sudah sepantasnya manusia berterima kasih
kepada yang menciptakannya.
b) Karena Allah telah memberikan perlengkapan panca indera
hati nurani dan naluri kepada manusia. Semua potensi
jasmani dan rohani ini amat tinggi nilainya, karena dengan
potensi tersebut manusia dapat melakukan berbagai
aktifitas dalam berbagai bidang kehidupan yang membawa
kepada kejayaannya.
c) Karena Allah menyediakan berbagai bahan dan sarana
kehidupa yang terdapat dibumi, seperti tumbuhan, air,
34
Moh. Ardani, Akhlak-Tasawuf Nilai-nilai Akhlak/ Budi Pekerti dalam Ibadat &
Tasawuf, (Jakarta: CV Karya Mulia, 2005), h. 5-7.
22
35
Ibid, h. 49-53
36
Ibid, h. 70
23
b. Akhlak al-Madzmumah
Akhlak madzmumah dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu
maksiat lahir dan maksiat batin.Maksiat lahir adalah segala sifat
yang tercela yang dikerjakan oleh anggota lahir seperti tangan,
37
Ibid, h. 55-56
38
Ibid, h. 57
24
39
Asep Umar Ismail, Wiwi St Sajarah, dan Sururin, Tasawuf, (Jakarta: Pusat Studi
Wanita (PSW) UIN Jakarta, 2005), h. 30.
40
Ibid, h. 31.
41
Ibid
25
45
AR. Zahruddin, dan Hasanuddin Sinaga, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2004), Cet. I, h. 93-100
46
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2000), Cet. III, h.
165.
27
Dari ketiga aliran ini, aliran yang ketiga yaitu aliran konvergensi yang
sesuai dengan ajaran Islam. Hal ini dapat dipahami dari al-Qur’an surat
al-Nahl ayat 78
47
Al-Qur’an dan Terjemahnya,(Jakarta: al-Huda, 2005), h. 276.
48
Abuddin Nata, Op. cit, h. 162
28
D. Kerangka Berpikir
Di era globalisasi seperti saat ini, di mana sains dan teknologi
sudah semakin berkembang dan maju, sudah barang tentu akanada warna
baru bagi pola kehidupan manusia, terlebih lagi dengan begitu leluasanya
budaya asing yang masuk ke negeri ini. Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi sangat berbahaya khusunya bagi para pelajar remaja bila dalam
penerapannya tidak dilandasi oleh iman yang kuat serta akhlak atau budi
pekerti yang luhur.
Pada masa remaja yaitu antara 13-21 tahun, anak-anak sedang
mengalami kegoncangan jiwa.Dalam fase ini anak remaja tidak mampu
lagi menahan segala macam gejolak dan gelombang kehidupan apalagi
untuk zaman sekarang ini yang menyebabkan mereka menderita dan
kebingungan.
Maka dalam hal ini pendidikan agama Islam menjadi sangat
penting dan dibutuhkan guna mengatasi serta sebagai penyeimbang bagi
perkembangan dua hal di atas tadi yaitu ilmu pengetahuan dan
teknologi.Selain pendidikan agama Islam disekolah factor intern dan
ekstern siswa juga mempengaruhi dalam pembentukan akhlak.Akhlak
sebagai center bagi manusia dalam menjalankan fungsinya sebagai
khalaifah di muka bumi guna mewujudkan kesejahteraan dan ketentraman
hidup. Sebagai bukti yang konkrit yaitu kesuksesan Nabi Muhammad
31
SAW dalam berdakwah yang tidak lain adalah karena akhlaknya. Oleh
karena itu pendidikan agama Islam dibutuhkan dalam pembentukan akhlak
sejak dini, mengingat remaja adalah generasi penerus bangsa yang
nantinya diharapkan dapat berperan aktif dalam membangun dan
memajukan bangsa ini.Artinya maju mundurnya suatu bangsa ditentukan
oleh pemudanya.
E. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban penelitian terhadap pertanyaan yang
diajukan oleh seorang peneliti.Jawaban ini diberikan sebelum penelitian
itu sendiri dilakukan.Karena itu jawaban yang diberikan ini masih perlu
diuji kebenarannya. Dengan kata lain hipotesis adalah jawaban sementara
dari peneliti terhadap pertanyaan penelitiannya sendiri.50
50
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian Pengantar Teori dan Panduan
Praktis Penelitian Sosial bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula, (Jakarta: STIA-LAN, 2000), Cet.
I, h. 47.
BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN
B. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menerapkan pendekatan kuantitatif.
Metode yang digunakan adalah korelasional deksriptif . Dengan metode
korelasional deskriptif ini dapat diperoleh gambaran sesungguhnya
mengenai variabel-variabel peneliti sehingga dapat diketahui pengaruh
antara dua variabel tersebut, yaitu Pendidikan Agama Islam (X) dan
Pembentukan Akhlak (Y).
1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2002), Cet. XII, h. 108.
32
33
Tabel. 1
Variabel X
Pendidikan Agama Islam
Tabel. 2
Variabel Y
Akhlak Siswa
Media 8, 9
Evaluasi 10
35
Tabel. 4
df = N-nr
N = Number of Causes
2
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2000), Cet. X, h. 180.
3
Ibid
38
KD = r² X 100 %
terhadap variabel y)
F. Hipotesa penelitian
Hipotesa yang hendak diuji adalah:
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan Agama Islam
terhadap akhlak siswa SMA Negeri 51 Jakarta.
Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan Agama
Islam terhadap akhlak siswa SMA Negeri 51 Jakarta.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
1
Hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana
2
Profil SMAN 51 Jakarta
39
40
1. Pengolahan Data
Dalam penelitian ini, diberikan sebuah angket yang harus diisi oleh
responden yang jumlah soalnya ada 30 item yang mencakup 10 soal untuk
pertanyaan variabel X dan 20 soal untuk pertanyaan variabel Y.
a) Angket tentang Pendidikan Agama Islam
1) Materi pendidikan agama Islam yang diberikan oleh guru
Tabel.6
Penjelasan dari guru mudah dipahami
No Option F %
1 Selalu 18 25, 7
Sering 24 34, 3
Kadang-kadang 28 40
Tidak Pernah
Jumlah 70 100
Tabel. 7
Saya memperhatikan ketika guru sedang menyampaikan materi
No Option F %
2. Selalu 25 35, 7
Sering 27 38, 6
Kadang-kadang 18 25,7
Tidak Pernah
Jumlah 70 100
Tabel.9
Materi-materi yang diberikan guru, menambah keyakinan saya tentang agama
Islam
No Option F %
4. Selalu 46 65, 7
Sering 18 25, 7
Kadang-kadang 6 8, 6
Tidak Pernah
Jumlah 70 100
Tabel. 11
Guru Menggunakan waktu belajar secara efektif
No Option F %
6. Selalu 26 37, 15
Sering 25 35, 7
Kadang-kadang 19 27, 15
Tidak Pernah
Jumlah 70 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 37, 15% responden
menyatakan guru agama selalu menggunakan waktu belajar secara efektif,
dan 35, 7% lainnya menjawab sering dan 27, 15% lainnya menjawab
kadang-kadang. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden
menyatakan bahwa guru agama selalu menggunakan waktu belajar secara
efektif.
Dari tabel 6, 7, 8, 9, 10 dan 11 tentang variabel intensitas materi
pendidikan agama Islam yang disampaikan guru dalam proses belajar
mengajar disekolah berjalan dengan baik, hal ini mencakup dari
penyampaian materi yang mudah dipahami mencapai prosentase 34, 3%
responden menjawab sering, perhatian siswa terhadap guru ketika
menjelaskan materi mencapai 38, 6% responden menjawab sering,
kedisiplinan guru dalam masuk kelas mencapai 45, 7% responden
menjawab sering, penyampaian materi dari guru yang dapat menambah
keyakinan tentang agama Islam memiliki prosentase sebanyak 65, 7%
untuk jawaban selalu, menyukai pelajaran agama Islam memiliki
prosentase 61, 4% responden menjawab selalu, dan untuk efektifitas waktu
belajar memilik prosentase 37, 15% menjawab selalu.
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa pelajaran agama
Islam di SMAN 51, mendapatkan tempat dihati para siswa-siswinya,
mereka menyukai pelajaran agama Islam, dan materi yang diberikan dapat
menambah keyakinan mereka tentang agama Islam, penggunaan efektifitas
waktu juga sangat berjalan dengan baik. Hanya saja kedisiplinan guru,
46
penyampaian materi dari guru agar mudah dipahami anak harus lebih
ditingkatkan lagi, agar tujuan dari pembelajaran Agama Islam dapat
tercapai dengan baik.
2) Metode yang digunakan guru
Tabel. 12
Metode yang digunakan guru, dapat menambah ketertarikan saya terhadap
pembelajaran agama Islam
No Option F %
7. Selalu 35 50
Sering 22 31, 4
Kadang-kadang 13 18, 6
Tidak Pernah
Jumlah 70 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa 50% responden menyatakan metode
yang digunakan guru selalu menambah kertetarikan terhadap
pembelajaran agama Islam, 31, 4% lainnya menjawab sering, dan 18, 6
menjawab kadang-kadang.Dari tabel 7 dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media yang dilakukan guru sudah cukup bagus, Hal ini dapat
dibuktikan dengan sebagian besar responden menyatakan bahwa metode
yang digunakan guru selalu menambah ketertarikan terhadap pembelajaran
agama Islam.
3) Media yang digunakan oleh guru
Tabel. 13
Guru menggunakan multi media yang dapat menggugah hati saya
No Option F %
8. Selalu 44 62, 9
Sering 15 21, 4
Kadang-kadang 11 15, 7
Tidak Pernah
Jumlah 70 100
47
Tabel. 19
Ketika saya berbuat kesalahan saya mengucap istighfar
No Option F %
14. Selalu 30 42, 9
Sering 30 42, 9
Kadang-kadang 10 14, 2
Tidak Pernah
Jumlah 70 100
Tabel diatas menunjukkan bahwa 42, 9% responden menyatakan
ketika berbuat kesalahan selalu mengucap istighfar, 42, 9% lainnya sering
dan 14, 2% kadang-kadang.
Dari tabel 16, 17, 18 dan 19 menunjukkan pengamalan taubat pada
siswa-siswi SMAN 51 Jakarta, sudah baik, hal ini dapat dibuktikan dari
jumlah presentase masing-masing tabel, sebagian besar responden
menjawab selalu. Pada tabel 16 sebanyak 57, 1% responden menyatakan
selalu gelisah ketika meninggalkan sholat, pada tabel 17, sebanyak 65, 7%
responden menjawab selalu menyesal ketika melakukan dosa, pada tabel
18 sebanyak 42, 9% responden menyatakan selalu bertaubat ketika berbuat
dosa, dan pada tabel 19, sebanyak 42, 9% responden menjawab selalu dan
sering mengucap istighfar ketika berbuat kesalahan. Hal ini menunjukkan
bahwa pengamalan dari taubat yang telah diajarkan oleh guru agama sudah
tertanam pada diri siswa-siswi SMAN 51 Jakarta.
2) Pengamalan sikap raja’
Tabel. 20
Saya selalu berdoa kepada Allah
No Option F %
15. Selalu 58 82, 9
Sering 12 17, 1
Kadang-kadang
Tidak Pernah
Jumlah 70 100
51
Tabel. 23
Saya yakin dengan kebesaran Allah
No Option F %
18. Selalu 66 94, 3
Sering 4 5, 7
Kadang-kadang
Tidak Pernah
Jumlah 70 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 94, 3%
menyatakan selalu yakin dengan kebesaran Allah, dan 5, 7% menyatakan
sering.Hal ini menunjukkan segian besar responden menyatakan selalu
yakin dengan kebesaran Allah.
Dari tabel 20, 21, 22, dan 23 tentang pengamalan sikap raja’ pada
siswa-siswi SMAN 51 Jakarta, sudah sangat baik, hal ini ditunjukkan dari
hasil presentase ke empat tabel di atas, pada tabel 20 sebanyak 82, 9%
responden menyatakan selalu berdoa kepada Allah, dari tabel 21 diketahui
bahwa sebanyak 62, 9% responden menyatakan selalu yakin doanya akan
dikabulkan oleh Allah, dan dari tabel 22 dapat diketahui sebanyak 85, 7%
responden menyatakan selalu mengharap pahala kepada Allah, dan dari
tabel 23 sebanyak 94, 3% responden menyatakan selalu yakin dengan
kebesaran Allah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengamalan
sikap raja’ yang telah diajarkan pada siswa-siswi SMAN 51 Jakarta sudah
tertanam dan diamalkan dengan baik pada siswa-siswi SMAN 51 Jakarta.
3) Etika menghargai hasil karya orang lain pada siswa-siswi
Tabel. 24
Saya mengucap basmalah sebelum memulai pekerjaan
No Option F %
19. Selalu 35 50, 0
Sering 22 31, 4
Kadang-kadang 13 18, 6
Tidak Pernah
Jumlah 70 100
53
Tabel 33
Saya bersikap lemah lembut terhadap kedua orang tua
No Option F %
28. Selalu 39 55, 7
Sering 25 35, 7
Kadang-kadang 6 8, 6
Tidak Pernah
Jumlah 70 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 55, 7% responden
menyatakan selalu bersikap lemah lembut terhadap kedua orang tua,
sebanyak 35, 7% menyatakan sering dan 8, 6% menyatakan kadang-
kadang.
Dari tabel 31, 32 dan 33 tentang menghindari dosa besar terhadap
keluarga dapat diketahui bahwa pegamalan sikap tersebut dalam siswa-
siswi SMAN 51 Jakarta sangat baik, hal ini ditunjukkan dari hasil jawaban
dari responden pada tabel 31, sebagian besar responden menyatakan selalu
patuh terhadap ayah dan ibu sebanyak 67, 15%, pada tabel 32 sebanyak
88, 6% responden menyatakan selalu merasa bahagia bila berada didekat
keluarga, dan dari tabel 33 sebanyak 55, 7% responden menytatakan selalu
bersikap lemah lembut terhadap kedua orang tua.
7) Sikap menghindari dosa besar terhadap makanan dan minuman
Tabel 34
Saya tidak meminum-minuman keras
No Option F %
29. Selalu 70 100
Sering
Kadang-kadang
Tidak Pernah
Jumlah 70 100
58
Tabel 36
Hasil perhitungan korelasi product moment
Responden X Y X² Y² XY
1 31 60 961 3600 1860
2 37 67 1369 4489 2479
3 38 68 1444 4624 2584
4 37 73 1369 5329 2701
5 26 71 676 5041 1846
6 38 71 1441 5041 2698
7 39 79 1521 6251 3081
8 35 70 1225 4900 2450
9 34 74 1156 5476 2516
10 40 68 1600 4624 2720
11 29 72 841 5184 2088
12 35 70 1225 4900 2450
13 32 55 1024 3025 1760
14 32 74 1024 5476 2368
15 35 66 1225 4356 2310
16 31 64 961 4096 1984
17 39 70 1521 4900 2730
18 36 65 1296 4225 2340
19 31 78 961 6084 2418
20 23 62 529 3844 1426
21 30 62 900 3844 1860
22 37 78 1369 6084 2886
23 38 69 1444 4761 2622
24 34 74 1156 5476 2516
25 31 72 961 5184 2332
26 37 74 1369 5476 2738
27 30 69 900 4761 2622
60
D. Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini masih terdapat berbagai
kelemahan dan kekurangan. Walaupun penulis telah berusaha semaksimal
mungkin dengan berbagai usaha untuk membuat hasil penelitian ini
sempurna. Penulis menyadari bahwa keterbatasan penelitian ini antara
65
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan kajian pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAN 51 Jakarta sudah
berjalan secara efektif dan efisien, metode dan media yang digunakan
dapat menamba ketertarikan siswa dan menambah keyakinan siswa
tentang agama Islam.
2. Akhalk siswa-siswi SMAN 51 Jakarta sudah baik, apa yang telah
diajarkan guru Agama Islam diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Pendidikan agama Islam mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
akhlak siswa SMAN 51 Jakarta. Indikasi ini berdasarkan hasil
perhitungan dengan menggunakan korelasi product moment didapat
koefisien korelasi atau nilai r hitunganya sebesar 0,364. Jika nilai r hitung
dibandingkan dengan nilai r tabel yang didapat sebesar 5% 0,250 dapat
ditarik kesimpulan bahwa r hitung > r tabel, maka Ha diterima dan Ho
ditolak. Dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan antara
pendidikan Agama Islam terhadap akhlak siswa SMAN 51 Jakarta.
Dari hasil uji determinasi guna mengetahui seberapa besar hubungan
antara variabel X dan Y. Diketahui bahwa pengaruh pendidikan agama
Islam terhadap akhlak siswa SMAN 51 Jakarta memberikan pengaruh
sebesar 13,2%
66
67
B. Saran
1. Bagi pihak sekolah dan guru khususnya guru agama Islam, hendaklah
terus memperbaiki mutu dan kualitas dalam hal pembelajaran, serta
memberikan keteladanan dan contoh yang baik agar nilai-nilai akhlak
tertanan dalam diri siswa-siswi SMAN 51 Jakarta.
2. Bagi para pelajar/ remaja hendaklah terus mengamalkan ajaran Islam
dan berakhlak mulia agar kelak menjadi insan kamil dan berbudi luhur.
3. Bagi orang tua hendaklah terus memberikan pendidikan agama serta
keteladanan bagi anak-anaknya.
68
DAFTAR PUSTAKA
SMAN 51 Jakarta”
Identitas Responden:
Nama :
Kelas :
Umur :
Jenis Kelamin :
NO NAMA JABATAN
Jumlah : 78 orang