Daftar isi………………………………………………………………………………………………...i
Prakata .................................................................................................................................. ii
Pendahuluan ......................................................................................................................... iii
Standar Pelayanan Masyarakat pada Fasilitas Publik Terminal Penumpang Angkutan Jalan
………… ................................................................................................................................ 1
LAMPIRAN 1(informatif) Peta korelasi kriteria SPM-FP Terminal Penumpang angkutan Jalan
generik dan spesifik ............................................................................................................. 12
Bibliografi ............................................................................................................................. 13
i
Prakata
Standar Pelayanan Masyarakat pada Fasilitas Publik selanjutnya disebut SPM-FP adalah
standar yang direncanakan, dirumuskan, ditetapkan, diterapkan, dinilai kesesuaiannya,
dibina dan diawasi, yang bertujuan untuk menyediakan layanan bagi masyarakat di fasilitas
publik dalam rangka peningkatan kualitas lingkungan.
SPM merupakan suatu standar yang diamanatkan dari kesepakatan bersama di tingkat
global oleh PBB pada Sustainable Development Goals (SDGs) yang salah satu Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (TPB) adalah Tujuan 12 yaitu mencapai konsumsi dan
produksi yang bertanggung jawab atau lebih dikenal sebagai SCP atau Sustainable
Consumption and Production. Ketentuan mengenai SPM-FP sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor
P.90/Menlhk/Setjen/Set.1/11/2016 Tentang Standar Pelayanan Masyarakat Pada Pos-Pos
Fasilitas Publik Dalam Rangka Peningkatan Kualitas Lingkungan.
Standar ini berisi tentang komponen generik dan spesifik terkait dengan usaha efisiensi
penggunaan sumber daya dan pengelolaan sampah dalam rangka peningkatan kualitas
lingkungan pada fasilitas publik. Komponen generik terdiri atas :
a. substansi teknis yaitu efisiensi pengelolaan sumber daya alam meliputi energi, air dan
material/bahan, serta pengelolaan sampah; dan
b. layanan sarana, informasi dan edukasi bagi masyarakat pengguna fasilitas publik.
SPM-FP ini disusun oleh Komite Teknis Perumusan Standar Pelayanan Masyarakat pada
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang telah dibahas dan disepakati dalam
rapat komite teknis SPM-FP pada tanggal 27 November 2017 di Jakarta. Hadir pada rapat
tersebut keterwakilan dari Pemerintah, pelaku usaha dan/atau asosiasi terkait, konsumen
dan/atau asosiasi terkait, pakar dan/atau akademisi, dan komunitas masyarakat generasi
muda.
ii
Pendahuluan
01 Pendahuluan
Pada saat ini sudah banyak fasilitas publik yang dibangun baik oleh Pemerintah maupun
swasta. Banyak jenis dan model fasilitas publik yang dikembangkan serta besar dan kecil
ukurannya. Fasilitas publik yang dikembangkan tersebut berfungsi memberikan layanan
kepada masyarakat dimana untuk mendapatkan layanan tersebut ada yang berbayar dan
ada juga yang tidak. Dalam memberikan layanan tersebut terkdang pengelola fasilitas publik
tersebut belum mempertimbangkan aspek lingkungan.
Salah satu contoh adalah ketika pengelola pusat perbelanjaan modern memberikan layanan
kepada pengunjung dengan memberikan suasana belanja yang nyaman terkadang
pengelola mengatur suhu ruangan terlalu dingin. Hal ini akan menyebabkan pemborosan
penggunaan pendingin ruangan dan penggunaan energi yang dapat berakit pada
pemborosan energi dan berkontribusi terhadap pemanasan global.
02 Tujuan
SFM-FP bertujuan menyediakan standar bagi pengelola fasilitas publik yang dikelola baik
oleh swasta dan Pemerintah dengan materi substansi pengelolaa FP lingkungan hidup
secara terpadu. Dengan dikelolanya aspek lingkungan dari suatu FP diharapkan akan
tumbuh fasilitas publik yang ramah lingkungan serta didukung dengan layanan informasi,
edukasi, sarana dan apresiasi bagi masyarakat pengguna.
Dengan tersedianya standar bagi pengelola fasilitas publik dengan materi substansi
pengelolaan lingkungan hidup terpadu, diharapkan tersedianya fasilitas publik yang ramah
lingkungan serta layanan informasi, edukasi, sarana dan apresiasi bagi masyarakat
pengguna fasilitas publik. Standar ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan peran
Pemerintah Kabupaten/Kota sebagai pelaksana urusan pemerintahan dalam pelayanan
masyarakat di fasilitas publik dan peningkatan kualitas lingkungan menuju kota
berkelanjutan, dengan dukungan Kementerian, Pemerintah Provinsi, serta para pemangku
kepentingan. Lebih besar lagi diharapkan penerapan SPM-FP ini sebegai bentuk
pelaksanaan tujuan pembangunan berkelanjutan dan aksi perubahan iklim berbasis
masyarakat di Indonesia.
03 Konsep SPM-FP
SPM-FP ini berisikan kriteria yang harus diterapkan oleh suatu fasilitas publik. Kriteria
tersebut ada yang bersifat generik yang ada pada setiap SFM-FP namun juga ada kriteria
spesifik FP. Sehingga SPM-FP disusun spesifik untuk model FP tertentu, untuk itu pada
bagian lingkup diperjelaskan pada fasilitas publik mana standar ini dapat diterapkan.
Pada bagian istilah dan definisi diberikan istilah dan definisi yang spesifik untuk suatu SPM-
FP. Ada beberapa istilah yang mungkin berbeda dengan istilah yang biasa dipakai namun
beberapa istilah dan definisi masih menggunakan yang diapakai pada umumnya.
iii
Kriteria dalam SPM-FP menggunakan pendekatan pada perbaikan sistem manajemen
pengelola FP. Dengan melakukan perbaikan sistem ini diharapkan pengelola FP dapat
melakukan perbaikan pada pelayanan dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan dari
layanan yang diberikan.
Untuk memenuhi kriteria yang telah ditetapkan pengelola FP harus mengembangkan sistem
manajemen untuk memenuhi kriteria komponen substansi teknis baik yang generik maupun
yang spesifik. Pendekatan sistem manajemen yang digunakan adalah sistem manajemen
dengan pendekatan Perencanaan, Lakukan, Periksa dan Tindaki (Plan, Do, Check dan Act).
Sehingga diharapkan pengelola tidak hanya menetapkan perencanaan namun harus juga
melakukan apa yang direncanakan kemudian memeriksa apakah yang dilaksanakan sudah
sesuai dengan perencanaan untuk kemudian ditindaki.
Penerapan SPM-FP ini juga didukung dengan panduan penerapan. Panduan tersebut
bertujuan untuk membantu pengelola FP menerapkan SPM-FP.
Interaksi pada Terminal yang melibatkan antara lain penumpang, pedagang, pemilik
perusahaan angkutan dan penyelenggara. Dengan banyaknya interaksi tersebut menuntut
penyelenggara Terminal untuk dapat melaksanakan pengelolaan kegiatan secara optimal.
Banyak instrumen pengelolaan yang dapat digunakan oleh pengelola Terminal Penumpang
Angkutan Jalan. Salah satu bentuk instrument tersebut adalah Standar. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan cq. Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan
mengeluarkan SPM-FP yang dapat digunakan oleh pengelola fasilitas publik. SPM-FP
bertujuan memberikan pedoman kepada pengelola dalam pemberian layanan dengan tetap
menjaga kualitas lingkungan.
SPM-FP dapat digunakan sebagai pedoman pengelolaan fasilitas publik atau sebagai
pendukung pemenuhan terhadap standar atau peraturan perundang-undangan yang
iv
mengatur suatu fasilitas publik. Namun SPM-FP ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan
SNI atau Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
SPM-FP Terminal Penumpang Angkutan Darat disusun sebagai instrumen penunjang dari
sisi sistem manajemen untuk penerapan aspek kenyamanan penumpang sesuai Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor : PM. 40 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan
Penyelenggara Terminal Penumpang Angkutan Jalan.
v
Standar Pelayanan Masyarakat pada Fasilitas Publik
Terminal Penumpang Angkutan Jalan
1 Ruang Lingkup
Standar ini menetapkan kriteria generik dan spesifik pelayanan masyarakat pada Terminal
Penumpang Angkutan Jalan untuk fasilitas kegiatan menaikkan, menurunkan dan
menunggu penumpang.
2 Acuan normatif
3.1
terminal
pangkalan kendaraan bermotor umum yang digunakan untuk mengatur kedatangan dan
keberangkatan, menaikkan dan menurunkan orang dan/atau barang, serta perpindahan
moda angkutan
3.2
penumpang
orang yang berada di kendaraan selain pengemudi dan awak kendaraan
3.3
tempat tunggu penumpang
bangunan berupa ruang tunggu di dalam terminal penumpang yang disediakan bagi
penumpang yang akan melakukan perjalanan
3.4
efisiensi energi
usaha yang dilakukan oleh pengelola fasilitas publik dengan metode, teknik, dan prinsip
yang memungkinkan untuk dapat menghasilkan penggunaan energi lebih efisien dalam
upaya memberikan pelayanan kepada pengunjung fasilitas publik tanpa mengurangi
kenyamanan
1
3.5
efisiensi air
usaha yang dilakukan oleh pengelola fasilitas publik dengan metode, teknik, dan prinsip
yang memungkinkan untuk dapat menghasilkan penggunaan air lebih efisien tanpa
mengurangi kenyamanan dan kaidah sanitasi dan hygien dalam upaya memberikan
pelayanan kepada pengunjung fasilitas publik
3.6
efisiensi material/bahan
usaha yang dilakukan oleh pengelola fasilitas publik dengan metode, teknik, dan prinsip
yang memungkinkan untuk dapat menghasilkan penggunaan material/bahan air lebih efisien
yang digunakan sebagai penunjang kegiatan di fasilitas publik dalam upaya memberikan
pelayanan kepada pengunjung fasilitas publik
3.7
pengelolaan sampah
kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan
dan penanganan sampah
4 Kriteria
Kriteria
Komponen Layanan masyarakat
No Sistem
substansi teknis
manajemen Sarana Informasi Edukasi
1. Efisiensi energi
1.1 Mengurangi Pengelola Tersedianya Tersedianya Tersedianya
konsumsi daya Fasilitas sarana yang informasi panduan
listrik mempunyai menunjang mengenai kepada
perencanaan program langkah pengunjung
penghematan mengurangi penghematan mengenai
konsumsi daya konsumsi daya daya listrik perilaku
listrik listrik hemat
1.2 Menggunakan alat Pengelola Tersedianya alat Tersedianya energi
elektronik Fasilitas elektronik informasi
dan/atau mesin menetapkan tata dan/atau mesin mengenai
yang hemat energi kerja pengadaan yang hemat peralatan
dan ramah dan penggunaan energi dan elektronik
lingkungan alat elektronik ramah dan/atau mesin
2
dan/atau mesin lingkungan yang hemat
yang hemat energi dan
energi dan ramah
ramah lingkungan
lingkungan
2. Efisiensi air
2.1 Mengurangi Pengelola Terpasangnya Tersedianya Tersedianya
konsumsi air Fasilitas peralatan yang informasi panduan
mempunyai efisien dalam mengenai kepada
perencanaan konsumsi air langkah pengunjung
penghematan penghematan mengenai
konsumsi air konsumsi air perilaku
2.2 Menggunakan alat Pengelola Tersedianya alat Tersedianya hemat air
sanitasi yang Fasilitas sanitasi yang informasi
hemat konsumsi menetapkan tata hemat konsumsi mengenai alat
air kerja air sanitasi yang
penggunaan alat hemat konsumsi
sanitasi yang air
hemat konsumsi
air
2.3 Melakukan Pengelola Tersedianya Tersedianya
pengelolaan air Fasilitas sarana informasi
limbah melakukan pengelolaan air mengenai
upaya limbah pengelolaan air
pengelolaan air limbah
limbah
3. Efisiensi material/bahan
3.1 Penggunaan Pengelola Tersedianya Tersedianya Tersedianya
bahan pembersih Fasilitas bahan informasi panduan
sanitasi yang menetapkan dan pembersih mengenai kepada
ramah lingkungan memastikan sanitasi yang bahan pengunjung
bahwa bahan digunakan pembersih mengenai
pembersih ramah sanitasi yang perilaku
sanitasi yang lingkungan digunakan penggunaan
digunakan ramah bahan
ramah lingkungan pembersih
lingkungan sanitasi
secara
ramah
lingkungan
3.2 Penggunaan Pengelola Tersedianya Tersedianya Tersedianya
plastik dan kertas Fasilitas sarana dalam informasi panduan
secara efisien menetapkan tata pelaksanaan pelaksanaan kepada
kerja dan efisiensi dalam efisiensi dalam pengunjung
memastikan penggunaan penggunaan mengenai
penggunaan plastik dan plastik dan perilaku
plastik dan kertas kertas penggunaan
3
kertas secara plastik dan
efisien kertas yang
ramah
lingkungan.
4. Pengelolaan sampah
4.1 Pewadahan Pengelola - Tersedianya Tersedianya Tersedianya
sampah Fasilitas tempat sampah informasi/penge panduan
menetapkan tata dalam jumlah nal pewadahan kepada
kerja yang memadai sampah pengunjung
penggunaan mengenai
wadah/tempat - Tersedianya penggunaan
untuk tempat tempat
menyimpan penampungan sampah
sampah sampah
sementara
4.2 Pemilahan Pengelola Tersedianya Tersedianya Tersedianya
sampah Fasilitas tempat untuk informasi panduan
menetapkan tata sampah yang mengenai kepada
kerja terpilah penggolongan pengunjung
penggolongan dan pemilahan mengenai
dan pemilahan sampah pemilahan
sampah serta sampah
memastikan
bahwa sampah
terpilah
dilakukan
pengolahan
secara tepat
sesuai jenisnya
4.3 Pengangkutan Pengelola Tersedianya Tersedianya
sampah Fasilitas sarana informasi -
menetapkan tata pengangkutan mengenai
kerja dan sampah pengangkutan
memastikan sampah
sampah
terangkut
4.4 Pengumpulan Pengelola Tersedianya Tersedianya
sampah Fasilitas sarana informasi -
menetapkan tata pengumpulan mengenai
kerja dan sampah tempat
memastikan pengumpulan
tidak ada sampah
sampah yang
tercecer
5. Penghijauan Pengelola Tersedianya Tersedianya Menyediaka
fasilitas sarana untuk informasi n himbauan
menetapkan tata penghijuan kepada dan
4
kerja penghijaun terkait Estetik, pengunjung panduan
terkait estetika, iklim mikro dan mengenai kepada
iklim mikro dan mengurangi manfaat dari pengunjung
mengurangi polusi udara program untuk
polusi udara penghijauan menjaga 1.
tanaman 2.
dan fasilitas
penghijauan
Pengelola Fasilitas melakukan pemantauan dan evaluasi serta perbaikan secara
berkelanjutan terhadap penerapan SPM
5.1.2 Menggunakan Alat Elektronik dan/atau Mesin yang Hemat Energi dan Ramah
Lingkungan
5.1.2.a Pengelola Fasilitas Menetapkan Tata Kerja Pengadaan dan Penggunaan Alat
Elektronik dan/atau Mesin yang Hemat Energi dan Ramah Lingkungan
Tata kerja adalah cara untuk melaksanakan suatu pekerjaan/kegiatan agar berjalan dengan
efektif dan efisien sehingga hal yang dinilai adalah ketersediaan dokumen tata kerja
pengadaan dan tata kerja penggunaan dengan memperhatikan prioritas alat elektronik
5
dan/atau mesin yang perlu di hemat atau diganti sesuai penetapan pimpinan pengelola
fasilitas publik. Hal itu mengacu pada panduan penerapan.
5.1.2.b Tersedianya Alat Elektronik dan/atau Mesin yang Hemat Energi dan Ramah
Lingkungan
Sarana merupakan alat elektronik dan/atau mesin yang bersifat hemat energi sehingga hal
yang dinilai adalah ketersediaan alat elektronik dan/atau mesin hemat energi dan ramah
lingkungan, seperti yang tertera di dokumen perencanaan 5.1.2.a.
6
5.2.2.b Tersedianya alat sanitasi yang hemat konsumsi air
Alat sanitasi adalah alat yang digunakan untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan
fasilitas publik, seperti toilet dual flushing, keran sensor, dll sehingga hal yang dinilai adalah
ketersediaan alat sanitasi yang hemat konsumsi air berdasarkan tata kerja pengelola
5.2.2.a.
5.2.2.c Tersedianya informasi mengenai alat sanitasi yang hemat konsumsi air
Pengelola menginformasikan (baik lisan maupun tulisan) kegiatanhemat air yang dilakukan
di fasilitas publik sehingga hal yang dinilai adalah ketersediaan informasi lisan ataupun
tulisan sesuai dengan tata kerja pengelola 5.2.2.a. Jika secara lisan dapat dibuktikan
dengan rekaman atau foto.
5.2.2.d. Tersedianya panduan kepada pengunjung mengenai perilaku hemat air dalam
penggunaan alat sanitasi
Panduan adalah pemberian tuntunan kepada pengunjung untuk melakukan kegiatan ramah
lingkungan difasilitas publik sehingga hal yang dinilai adalah ketersediaan panduan kepada
pengunjung mengenai perilaku penghematan konsumsi air dalam penggunaan alat sanitasi
sesuai dokumen perencanaan 5.2.2.a.
7
mengenai bahan sanitasi ramah lingkungan yang ditetapkan oleh pimpinan pengelola.
Penetapan bahan sanitasi dapat mengacu pada panduan penerapan.
8
5.4. Pengelolaan sampah
9
Sampah terpilah merupakan sampah yang telah terpisah sesuai dengan jenisnya sehingga
dapat dilakukan pemanfaatan. Oleh karena itu hal yang dinilai adalah ketersediaan tempat
sampah sesuai penggolongan pemilahan yang tertera di dokumen tata kerja 5.4.2.a.
10
5.4.4.c. Tersedianya informasi mengenai pengangkutan sampah
Pengelola menginformasikan mengenai pengangkutan sampah sehingga hal yang dinilai
adalah ketersediaan sarana informasi pengangkutan dengan waktu angkut yang telah
ditentukan.
5.5 Penghijauan
5.5.a Tata kerja adalah cara untuk melaksanakan suatu pekerjaan/kegiatan agar berjalan
dengan efektif dan efisien termasuk dalam melakukan penghijauan. Hal yang dinilai adalah
ketersediaan dokumen tata kerja program penghijauan dikaitkan dengan aspek estetika,
iklim mikro dan mengurangi polusi udara.
5.5.b Sarana merupakan alat/material yang dapat digunakan secara efisien untuk
pencapaian tujuan penghijauan yaitu aspek estetika, iklim mikro dan mengurangi polusi
udara. Oleh karena itu, hal yang dinilai adalah ketersediaan sarana penghijauan seperti
areal atau lokasi sesuai dokumen tata kerja 5.5.a.
5.5.d Penyelenggara memberikan himbauan dan panduan kepada pengunjung baik secara
lisan maupun tulisan untuk menjaga tanaman dan fasilitas penghijauan. Hal yang dinilai
adalah ketersediaan himbauan dan panduan kepada pengunjung dengan bukti yang
disertakan.
11
LAMPIRAN 1
(Informatif)
Peta korelasi kriteria generik dengan spesifik
SPM-FP Terminal Penumpang Angkutan Jalan
12
Bibliografi
13