Anda di halaman 1dari 13

DINAS KESEHATAN KABUPATEN MESUJI

PUSKESMAS RAWAT INAP SIMPANG PEMATANG


KECAMATAN SIMPANG PEMATANG
Jln. Kesehatan No. 3 Kec.Simpang Pematang Kode Pos 34698 Kab. Mesuji
Telp. 085367395628 – email pkmsimpangpematang@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS RAWAT INAP SIMPANG PEMATANG


NOMOR : 800/ /SK-UKP/PKM-SP/I/2016
TENTANG
PELAYANAN FARMASI PUSKESMAS RAWAT INAP SIMPANG PEMATANG

Menimbang : a. Bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan di Puskesmas, maka


perlu didukung oleh pelayanan obat yang baik.
b. Bahwa untuk menunjang pelayanan obat yang baik di Puskesmas
Rawat Inap Simpang Pematang dipandang perlu untuk menunjuk
pengelola dan penanggung jawab pelayanan obat, termasuk tindak
lanjut pelaporan insiden kesalahan pemberian obat di Puskesmas
Rawat Inap Simpang Pematang.
c. bahwa penyediaan obat merupakan langkah awal pengelolaan di
Puskesmas untuk melayani keperluan pelanggan dalam penanganan
kesehatannya sehingga perlu diberikan kewenangan kepada petugas
yang berhak untuk menyediakan obat dengan mengetahui metode
untuk menilai, mengendalikan penyediaan dan penggunaan obat,
persyaratan penyimpanan obat dengan sistem FIFO dan FEFO
sehingga tidak terjadi pemberian obat yang kadaluarsa dan menjamin
ketersediaan obat, serta petugas yang diberi kewenangan dalam
penyediaan obat jika petugas yang memenuhi persayaratan tidak ada;
d. bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian yang
berorientasi kepada pasien harus diatur tentang peresepan, pemesanan
dan pengelolaan obat yang meliputi persyaratan petugas yang berhak
memberi resep dan meresepkan obat narkotik dan psikotropik,
pelayanan obat 24 jam, ketentuan tentang rekonsilasi obat, pencatatan
dan pelaporan ESO dan KTD, penanganan dan pelaporan obat
kadaluarsa, ketentuan penyediaan obat emergensi, serta ketentuan
tentang penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien;
e. Bahwa untuk maksud tersebut di atas, perlu ditetapkan dengan Surat
Keputusan Kepala Puskesmas Rawat Inap Simpang Pematang tentang
Pelayanan Obat Puskesmas Rawat Inap Simpang Pematang.
Mengingat : a. UU Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009, tentang Pekerjaan
Kefarmasian;
c. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 889/Menkes/Per/V/2011 tahun
2011 tentang Registrasi, Ijin Praktek dan Ijin Kerja Tenaga
Kefarmasian;
d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 tahun 2014 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
e. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/Men.Kes/SK/II/ 2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
f. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 279/MENKES/SK/IV/2006
tentang Perkesmas.

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS RAWAT INAP SIMPANG
PEMATANG TENTANG PELAYANAN FARMASI PUSKESMAS
RAWAT INAP SIMPANG PEMATANG
Kesatu : Menunjuk Sdri. Eka Fitri Testa Nuridayanti, S.Farm., Apt. sebagai
Penanggung Jawab Pelayanan Obat, termasuk tindak lanjut pelaporan
insiden kesalahan pemberian obat di Puskesmas Rawat Inap Simpang
Pematang.
Kedua : Pelayanan Farmasi di Puskesmas Rawat Inap Simpang Pematang meliputi :
1. Metode untuk menilai, mengendalikan penyediaan dan penggunaan
obat
2. Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat
3. Pelayanan obat 24 jam
4. Peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat (termasuk
Psikotropika dan Narkotika)
5. Persyaratan petugas yang berhak memberi resep (termasuk
Psikotropika dan Narkotika)
6. Persyaratan petugas yang berhak menyediakan obat
7. Ketentuan petugas yang diberi kewenangan dalam penyediaan obat
jika petugas yang memenuhi syarat tidak ada
8. Ketentuan tentang rekonsilasi obat
9. Penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien
10. Persyaratan penyimpanan obat
11. Menjaga tidak terjadinya pemberian obat kadaluarsa
12. Penanganan dan pelaporan obat kadaluarsa
13. Pencatatan dan pemantauan Efek Samping Obat dan Kejadian
Tidak Diinginkan
14. Penyediaan obat emergensi
Adapun penjelasan dari pelayanan obat diatas sebagaimana terlampir dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini;
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan
pembetulan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di Simpang Pematang,
Pada Tanggal : 2 Januari 2016
KEPALA PUSKESMAS,

INDAR SULISTIYANTI, SST, M.Kes


NIP. 19711007 199012 2 002

Tembusan :
1. Unit Terkait
2. Arsip
Daftar Lampiran : Surat Keputusan Kepala
Puskesmas Rawat Inap
Simpang Pematang
Nomor : 800/ /SK-UKP/PKM-SP/I/2016
Tanggal : 2 Januari 2016

PELAYANAN FARMASI

1. Tugas dan Tanggung Jawab Penanggung Jawab Pelayanan Obat

Pelayanan obat di Puskesmas Rawat Inap Simpang Pematang meliputi 2 kegiatan yaitu:
1) Pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai
2) Pelayanan Farmasi Klinik
Penanggung Jawab Pelayanan Obat di Puskesmas Rawat Inap Simpang Pematang meiliki tugas
sebagai berikut:
1. Sebagai pengelola obat dan Bahan Medis Habis Pakai di Puskesmas Rawat Inap Simpang
Pematang meliputi:
a. Merencanakan usulan kebutuhan obat guna memenuhi kebutuhan obat di Puskesmas
Rawat Inap Simpang Pematang (termasuk Puskesmas Pembantu, Poskesdes dan
Puskesmas keliling)
b. Membuat permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Mesuji
c. Menerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji.
d. Menyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan.
e. Memeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan.
f. Mendistribusikan obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan kesehatan.
g. Mengendalikan persediaan, termasuk penanganan obat hilang dan rusak/kadaluarsa.
h. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji.
i. Melakukan pemantauan dan evaluasi.
j. Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan.
k. Menyerahkan kembali obat rusak/kadaluwarsa kepada Dinas Kesehatan Kabupaten
Mesuji.

2. Sebagai pelayanan farmasi klinik di Puskesmas Rawat Inap Simpang Pematang meliputi:
a. Melakukan pengkajian resep, penyerahan obat, dan pemberian informasi obat
b. Melakukan Pelayanan Informasi Obat
c. Melakukan Konseling
d. Melakukan Ronde/visite pasien rawat inap
e. Melakukan pemantauan dan pelaporan efek samping obat
f. Melakukan pemantauan terapi obat
g. Melakukan evaluasi penggunaan obat
Penanggung Jawab pelayanan obat juga bertindak sebagai penanggung jawab tindak lanjut
pelaporan kesalahan obat dan Kejadian Nyaris Cidera (KNC) yang memiliki tugas sebagai
berikut :
a) Melakukan tindakan yang diperlukan seperti croscek informasi pasien dan konfirmasi ke
dokter, untuk mengatasi kejadian kesalahan pemberian obat dan Kejadian Nyaris Cidera
(KNC)
b) Melakukan perbaikan sehingga tidak terjadi kesalahan serupa
c) Melaporkan tindak lanjut pelaporan dan perbaikan yang dilakukan kepada Kepala
Puskesmas

2. METODE UNTUK MENILAI, MENGENDALIKAN PENYEDIAAN DAN


PENGGUNAAN OBAT
Metode untuk menilai, mengendalikan penyediaan dan penggunaan obat dilakukan dengan
menghitung kebutuhan obat secara tepat. Untuk menghitung kebutuhan obat perlu
memperhatikan stok optimum, stok kerja, stok pengaman, waktu tunggu dan sisa stok.:

SO = SK + SWK + SWT + SP

Sedangkan untuk menghitung permintaan obat dapat dilakukan dengan menggunakan


rumus:

Permintaan = SO - SS

Keterangan:
SO = Stok Optimum
SK = Stok Kerja (stok pada periode berjalan)
SWK = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu kekosongan obat
SWT = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu tunggu (Lead Time)
SP = Stok Penyangga
SS = Sisa Stok
Stok Kerja Pemakaian rata – rata periode distribusi.
Waktu Lamanya kekosongan obat dihitung dalam hari.
Kekosongan
Waktu Tunggu Dihitung mulai dari permintaan obat oleh Puskesmas Simpang
Pematang sampai dengan penerimaan obat di Puskesmas Simpang
Pematang.
Stok Penyangga Persediaan obat untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan
kunjungan, keterlambatan kedatangan obat.
Sisa Stok Sisa obat yang masih tersedia di Puskesmas Simpang Pematang pada
akhir periode distribusi.
Stok Optimum Stok ideal yang harus tersedia dalam waktu periode tertentu agar
tidak terjadi kekosongan.
3. PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN KETERSEDIAAN
Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan bagi keperluan Puskesmas Rawat Inap
Simpang Pematang harus mengikuti Standard Operasional Prosedur Penyediaan Obat yang
menjamin ketersediaan obat untuk Puskesmas Rawat Inap Simpang Pematang

4. PELAYANAN OBAT 24 JAM


Pelayanan obat 24 jam yang dimaksud adalah pelayanan obat untuk memenuhi kebutuhan
pasien pada Unit Gawat Darurat (UGD) 24 jam dan Rawat Inap di Puskesmas Rawat Inap
Simpang Pematang. Pelayanan obat 24 jam Puskesmas Rawat Inap Simpang Pematang
dilaksanakan oleh perawat atau bidan yang pada saat pelayanan sedang melaksanakan tugas
piket jaga.

5. PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT (Termasuk Psikotropika


dan Narkotika)
Resep adalah pesan atau permintaan obat tertulis dari dokter, dokter gigi, dan praktisi lainnya
yang berijin kepada pengelola obat di Puskesmas Rawat Inap Simpang Pematang untuk
menyediakan atau membuatkan obat dan menyerahkannya kepada pasien. Kriteria resep
yang tepat, aman dan rasional yaitu:
1. Tepat obat sesuai dengan diagnosis penyakitnya.
2. Tepat indikasi penyakit.
3. Tepat pemilihan obat.
4. Tepat dosis.
5. Tepat cara pemberian obat.
6. Tepat pasien.
Penulisan resep yang baik harus lengkap dan jelas dengan menggunakan bahasa latin. Dalam
resep di unit Pelayanan Puskesmas Rawat Inap Simpang Pematang harus tercantum:
1. Tanggal penulisan resep.
2. Nama pasien.
3. Umur pasien.
4. Alamat pasien.
5. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan obat.
6. Nama obat, jenis sediaan obat, kekuatan sediaan, jumlah dan cara pemberian obat
yang diberikan
7. Paraf petugas penulis resep.
8. Jika resep mengandung Psikotropika dan Narkotika, ada tanda tangan dan nama
terang dokter penulis resep.
9. Kode pasien Umum dan BPJS
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter atau petugas
harus memahami isi resep dan memperhatikan:
1. Nama obat
2. Jenis dan bentuk sediaan obat
3. Nama dan umur pasien
4. Dosis, cara pemakaian dan aturan pemberian
5. Menanyakan kepada penulis resep apabila ada yang tidak jelas atau ada obat yang
tidak tersedia di ruang farmasi
6. Pemasangan etiket / label obat pada kemasan obat
7. Pengecekan akhir pada identitas pasien dan isi resep
8. Pemberian obat disertai pemberian informasi tentang cara penggunaan obat dan efek
samping obat kepada pasien atau keluarga pasien.

PEMESANAN OBAT
Sumber penyediaan obat di Puskesmas Simpang Pematang berasal dari:
1. Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji.
2. Pembelian langsung dari dana operasional kapitasi BPJS Puskesmas Rawat Inap
Simpang Pematang (untuk obat yang tidak tersedia di Gudang Farmasi Dinas
Kesehatan Kabupaten Mesuji)
Permintaan obat ke Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji diajukan melalui
Kepala Puskesmas Rawat Inap Simpang Pematang kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Mesuji dengan menggunakan format LPLPO, sedangkan permintaan dari unit
pelayanan (unit pelayanan kesehatan di Puskesmas Induk, Puskesmas Pembantu, Poskesdes,
dan Puskesmas Keliling) ke Kepala Puskesmas dilakukan secara periodik ( 3 bulan)
menggunakan LPLPO unit.
Tujuan dari permintaan obat adalah untuk memenuhi kebutuhan obat di Puskesmas Rawat
Inap Simpang Pematang dan unit pelayanan sesuai dengan rencana kebutuhan yang telah
dibuat.
Kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan dalam permintaan obat antara lain:
1. Menentukan jenis permintaan obat
a. Permintaan Rutin
Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Mesuji untuk Puskesmas Rawat Inap Simpang Pematang.

b. Permintaan Khusus
Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila:
 kebutuhan meningkat
 terjadi kekosongan
 ada KLB atau Bencana
2. Menentukan jumlah permintaan obat dengan memperhatikan:
a. Data pemakaian obat periode sebelumnya.
b. Jumlah kunjungan resep.
c. Jadwal distribusi obat dari Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji.
d. Sisa Stok.
Jika obat tidak tersedia di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji maka
Puskesmas dapat melakukan pengadaan sendiri menggunakan dana operasional kapitasi
BPJS Puskesmas Rawat Inap Simpang Pematang (dengan catatan, obat tersebut sangat
diperlukan) dengan sepengetahuan Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji.
Proses pembelian obat dari dana operasional kapitasi BPJS Puskesmas Rawat Inap Simpang
Pematang dilaksanakan melalui Panitia Pengadaan Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji.

PENGELOLAAN OBAT

Pengelolaan obat di Puskesmas Rawat Inap Simpang Pematang meliputi kegiatan :


1. Perencanaan kebutuhan obat guna memenuhi kebutuhan obat di Puskesmas Rawat Inap
Simpang Pematang (termasuk Puskesmas Pembantu, Poskesdes dan Puskesmas keliling)
2. Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji
3. Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji.
4. Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan. Untuk Psikotropika dan
narkotika disimpan di lemari terkunci dan terpisah dari obat lain.
5. Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan kesehatan.
6. Pengendalian persediaan, termasuk penanganan obat hilang dan rusak/kadaluarsa.
7. Pencatatan dan Pelaporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji. Untuk Psikotropika
dan narkotika, laporan dibuat terpisah dari obat lain.
8. Pemantauan dan evaluasi

6. PERSYARATAN PETUGAS YANG BERHAK MEMBERI RESEP


Semua kegiatan pengobatan dan penulisan resep di Puskesmas Simpang Pematang
dilaksanakan oleh dokter/dokter gigi sesuai kompetensinya dengan persyaratan memiliki
Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Ijin Praktik (SIP). Jika resep mengandung
Psikotropika dan Narkotika, harus ada tanda tangan dan nama terang dokter penulis resep.
Apabila dokter/dokter gigi tidak dapat menjalankan tugasnya karena sesuatu hal, maka tugas
pengobatan dan pemberian resep didelegasikan kepada petugas pelayanan kesehatan yaitu
perawat/perawat gigi/bidan yang bertugas pada hari itu.
7. PERSYARATAN PETUGAS YANG BERHAK MENYEDIAKAN OBAT
Penyediaan obat dan Pengelolaan Obat di Puskesmas Rawat Inap Simpang Pematang
dilaksanakan oleh petugas yang memiliki kompetensi di bidang kefarmasian yaitu:
1. Apoteker.
2. Asisten Apoteker (apabila tenaga Apoteker tidak ada atau tidak dapat menjalankan
tugasnya karena sesuatu hal).

8. KETENTUAN PETUGAS YANG DIBERI KEWENANGAN DALAM PENYEDIAAN


OBAT JIKA PETUGAS YANG MEMENUHI SYARAT TIDAK ADA
Apabila persyaratan petugas yang diberi kewenangan melaksanakan penyedian obat tidak
dapat dipenuhi, maka penyediaan dan pengelolaan obat dapat dilaksanakan oleh petugas
kesehatan lain (perawat/perawat gigi/ bidan )yang telah diberi Pelatihan Pelayanan
Kefarmasian oleh Apoteker Pengelola Obat Puskesmas. Materi pelatihan yang diberikan
meliputi:
1. Jenis obat dan penggolongannya berdasarkan formularium
2. Cara membaca resep
3. Cara pemakaian dan aturan pakai obat
4. Efek samping obat
5. Penyampaian informasi cara pemakaian dan aturan pakai obat kepada pasien
6. Cara merekap resep harian

9. KETENTUAN TENTANG REKONSILASI OBAT


Tidak ada ketentuan yang mengikat mengenai rekonsiliasi obat

10. PENGGUNAAN OBAT YANG DIBAWA SENDIRI OLEH PASIEN


Penggunaan obat oleh pasien / pengobatan sendiri, baik yang dibawa ke puskesmas atau
yang diresepkan atau dipesan di puskesmas, diketahui dan dicatat dalam status pasien
dengan tujuan agar pasien mendapat informasi obat yang dibawa sendiri apakah masih bisa
diteruskan atau dihentikan, dan mendapat informasi bagaimana menggunakannya.

11. PERSYARATAN PENYIMPANAN OBAT


Penyimpanan obat dilakukan di dalam Gudang Farmasi Puskesmas. Persyaratan gudang:
a. Cukup luas
b. Ruangan kering dan tidak lembab
c. Ada ventilasi agar ada aliran udara
d. Jendela harus mempunyai pelindung untuk menghindarkan adanya cahaya langsung dan
berteralis
e. Lantai dibuat dari tegel/semen yang tidak memungkinkan bertumpuknya debu dan
kotoran lain
f. Dinding dibuat licin
g. Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam
h. Gudang obat khusus digunakan untuk penyimpanan obat
i. Mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda

Obat disimpan dalam rak obat secara alfabetis untuk setiap bentuk sediaan, sediaan cair
dipisahkan dari sediaan padat, vaksin dan suppositoria disimpan dalam lemari pendingin.
Untuk Psikotropika dan Narkotika disimpan dalam lemari khusus.

12. MENJAGA TIDAK TERJADINYA PEMBERIAN OBAT KADALUARSA


Untuk menjaga tidak terjadinya pemberian obat kadaluarsa, maka petugas obat
mendistribusikan obat dengan mengikuti sistem FIFO dan FEFO, serta melakukan kontrol
rutin terhadap kualitas obat termasuk tanggal kadaluarsa. Petugas obat melakukan
inventarisasi obat yang telah kadaluarsa dan menyimpannya secara terpisah dari obat lain,
untuk selanjutnya di kembalikan ke Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji.

13. PENANGANAN DAN PELAPORAN OBAT HILANG DAN OBAT RUSAK/


KADALUARSA
Penanganan Obat Hilang
Obat dinyatakan hilang apabila jumlah obat dalam tempat penyimpanannya ditemukan
kurang dari catatan sisa stok pada kartu stok. Dalam menangani obat hilang, maka langkah –
langkah yang harus dilakukan adalah:
1. Petugas pengelola obat menyusun daftar jenis dan jumlah obat yang hilang untuk
dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.
2. Kepala Puskesmas memeriksa dan memastikan kejadian tersebut kemudian menerbitkan
Berita Acara Obat Hilang.
3. Kepala Puskesmas menyampaikan laporan kejadian tersebut kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Mesuji disertai Berita Acara Obat Hilang.
4. Petugas pengelola obat mencatat jenis dan jumlah obat yang hilang pada Kartu Stok.
5. Apabila jumlah obat yang tersisa tidak mencukupi kebutuhan pelayanan, maka petugas
pengelola obat segera mengajukan permintaan obat melalui Kepala Puskesmas kepada
Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji dengan menggunakan LPLPO.
6. Apabila hilangnya obat karena pencurian, maka dilaporkan kepada Kepolisian.

Penanganan Obat Rusak/Kadaluwarsa


Dalam menangani obat rusak/kadaluwarsa, maka langkah – langkah yang harus dilakukan
adalah:
1. Petugas pengelola obat mengumpulkan obat rusak/kadaluarsa dalam gudang obat dan
yang berasal dari unit pelayanan (Puskesmas Induk, Puskesmas Pembantu, Poskesdes,
dan Puskesmas Keliling).
2. Obat yang rusak/kadaluwarsa dikurangkan dari catatan sisa stok pada Kartu Stok oleh
petugas pengelola obat.
3. Petugas pengelola obat melaporkan obat rusak/kadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas
dan membuat Berita Acara Obat Kadaluwarsa.
4. Kepala Puskesmas melaporkan dan mengirimkan kembali obat rusak/kadaluwarsa
kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji dengan menyertakan Berita Acara
Obat Kadaluwarsa.
Apabila jumlah obat yang tersisa tidak mencukupi kebutuhan pelayanan, maka petugas
pengelola obat segera mengajukan permintaan obat melalui Kepala Puskesmas kepada
Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji dengan menggunakan LPLPO.

14. PENCATATAN DAN PEMANTAUAN EFEK SAMPING OBAT DAN KEJADIAN


TIDAK DIINGINKAN
1. Petugas menerima laporan terjadinya efek samping obat dari tenaga kesehatan lain.
2. Petugas mengevaluasi laporan tersebut diatas dengan sumber/literature yang mendukung
dan disesuaikan dengan kondisi pasien.
3. Petugas mencatat kejadian efek samping obat dan KTD dalam buku khusus meliputi
tanggal kejadian, identitas pasien, dan riwayat pengobatan, efek samping obat dan KTD
yang ditimbulkan.
4. Petugas mencatat dan melaporkan kejadian dalam form Monitoring Efek Samping Obat
dan KTD ke Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji dan Badan POM

15. PENYEDIAAN OBAT EMERGENSI


Penyediaan obat emergensi di Puskesmas Rawat Inap Simpang Pematang harus mengikuti
Standar Operasional Prosedur Penyediaan Obat Emergensi di Unit Pelayanan Puskesmas
Rawat Inap Simpang Pematang.
DAFTAR OBAT EMERGENSI DI UNIT PELAYANAN
NO NAMA OBAT SATUAN JUMLAH
1 Deksametason injeksi ampul 5
2 Difenhidramin injeksi ampul 5
3 Epinefrin injeksi ampul 5
4 Lidokain injeksi ampul 5

Ditetapkan di Simpang Pematang,


Pada Tanggal : 2 Januari 2016
KEPALA PUSKESMAS,

INDAR SULISTIYANTI, SST, M.Kes


NIP. 19711007 199012 2 002
DAFTAR OBAT EMERGENSI DI UNIT GAWAT DARURAT
(STOK 1 BULAN)

1. ALKOHOL 70% 1 LITER 1 BOTOL


2. AMINOPHILIN INJEKSI 5 AMPUL
3. ATROPIN SULFAT INJEKSI 30 AMPUL
4. BETADINE 1 L 2 BOTOL
5. BIOPLACENTON SALEP 5 TUBE
6. CAIRAN D10 3 BOTOL
7. CAIRAN NACL 20 BOTOL
8. CAIRAN RL 40 BOTOL
9. DEXAMETASON INJEKSI 30 AMPUL
10. DIAZEPAM INJEKSI 5 AMPUL
11. EPINEPRIN INJEKSI 5 AMPUL
12. HIDROGEN PEROXIDUM 50% 800 ML 1 BOTOL
13. LIDOKAIN INJEKSI 50 AMPUL.
14. OKSIGEN TABUNG BESAR 1500 L 2 TABUNG
15. ONDANSETRON INJEKSI 30 AMPUL
16. RANITIDIN INJEKSI 30 AMPUL
17. RIVANOL 300 ML 5 BOTOL
18. STESOLID REKTAL SUPP 3 PCS
19. ASAM TRANEKSAMAT INJEKSI 15 AMPUL
20. OKSITOSIN INJEKSI 5 AMPUL
21. MgSO4 20% 25 ML 3 FLASH
22. DEXTROSE 40% 25 ML 2 FLASH
23. DIPHENHYDRAMINE INJEKSI 20 AMPUL

Ditetapkan di Simpang Pematang,


Pada Tanggal : 2 Januari 2016
KEPALA PUSKESMAS,

INDAR SULISTIYANTI, SST, M.Kes


NIP. 19711007 199012 2 002

Anda mungkin juga menyukai