Anda di halaman 1dari 3

Analysis of Borax Compound on Meatballs in

Yogyakarta City Region


Meatballs is one of the most common food consumed by the people of Indonesia, but
many people still use borax as a food additive as a meatball preservative. Borax has a toxic
effect when consumers consume food that contains borax, in the body will be stored
accumulatively which will eventually be as a carcinogen. This study aims to determine about
the presence or absence of borax contamination in some random samples of puncturing
meatballs in the City of Yogyakarta.
The method of this research is to take the test sample from 28 traders. Then used
qualitative and quantitative analysis procedures. Qualitative analysis is the decay test, flame
test using ethanol and sulfuric acid, and turmeric paper test. Quantitative analysis is titration
using HCl 0.057N and methyl orange as indicator.
The results obtained with observations using turmeric paper (turmeric paper) is
characterized by the formation of brownish red stains. The borax detection using
hydrochloric acid added to the sample solution can identify the presence of borax at
concentrations greater than 20 μg / ml. This is because the nature of HCl that can release
borax with its bond and form a red rosasianin chelon complex.
Based on the results of research conducted can be concluded that, there are some test
samples containing borax compounds.

Keywords: Meatballs, Borax, Qualitative and Quantitative Analysis


Analisa Senyawa Boraks pada Bakso di Wilayah Kota
Yogyakarta
Bakso merupakan salah satu makanan yang paling sering dikonsumsi oleh
masyarakat Indonesia, namun masyarakat masih banyak menggunakan boraks sebagai bahan
tambahan makanan sebagai pengawet bakso. Boraks mempunyai efek toksik bila konsumen
mengkonsumsi makanan yang mengadung boraks, dalam tubuh akan tersimpan secara
akumulatif yang akhirnya akan bersifat sebagai karsinogen. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tentang ada tidaknya cemaran boraks pada beberapa sampel acak bakso tusuk
di Wilayah Kota Yogyakarta.

Metode penelitian ini adalah dengan mengambil sampel uji dari 28 pedagang. Kemudian
digunakan prosedur analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif adalah uji
kebusukan, uji nyala menggunakan etanol dan asam sulfat, dan uji kertas kunyit. Analisis
kuantitatif adalah titrasi menggunakan HCl 0,057N dan methyl orange sebagai indikator.

Hasil yang didapatkan dengan pengamatan menggunakan kertas turmerik (kertas kunyit)
ditandai dengan terbentuknya noda merah kecoklatan. Adapun deteksi boraks menggunakan
asam klorida yang ditambahkan pada larutan sampel dapat mengidentifikasi adanya boraks
pada konsentrasi lebih dari 20µg/ml. Hal ini dikarenakan sifat HCl yang dapat melepaskan
boraks dengan ikatannya dan membentuk kompleks kelat rosasianin yang berwarna merah.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa, terdapat beberapa
sampel uji yang mengandung senyawa boraks.

Kata Kunci : Bakso, Boraks, Analisis Kualitatif dan Kuantitatif

Groups 5 :
Najma Atiqa ( G 301 17 008 )
Muh. Afrizal Apok ( G 301 17 018 )
Riza Aulia Putri. B ( G 301 17 020 )
Vadliana ( G 301 17 027 )
Sariyanti ( G 301 17 042 )

Anda mungkin juga menyukai