Anda di halaman 1dari 12

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA ASSASMEN DAN EVALUASI SERTA

PERAN DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS

DISUSUN OLEH :

NAMA : RISKI HANDANIGULTOM (4173121044)


SARI SITI WAHYUNI ( 4171121033)
SUSI SANTY SAMOSIR (4173321054)
YANA NOVITA BERUTU (4173321060)

KELAS : FISIKA DIK. D 2017

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji Syukur mari kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha kuasa karena berkat
rahmatNya kita diberi kesehatan dan kesempatan untuk menyelesaikan tugas rutin dalam
pembuatan makalah ini mengenai Persamaan dan Perbedaan Antara Assasmen dan Evaluasi.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat dukungan, bimbingan, serta
semangat dari banyak pihak terutama kepada Dosen Pengampu sehingga penulis bisa
menyelesaikannya tepat waktu. Untuk itulah dengan penuh rasa hormat penulis ucapkan
terima kasih.
Penulis sadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna dan masih
memerlukan pengembangan lebih lanjut. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun
dari pembaca sangat penulis harapkan agar nantinya dapat diperoleh hasil yang lebih
maksimal dan demi kesempurnaan tugas berikutnya. Dalam kesempatan ini penulis juga
mohon maaf jika ada hal-hal yang tidak berkenan dalam makalah ini dan proses yang dilalui
dalam penyusunannya.
Akhir kata, penulis ucapkan terimakasih kepada semua yang berpartisipasi demi
terselesaikannya tugas ini dan semoga kita terus dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.

Medan, Februari 2019

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..........................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN........... ..........................................................................

1. Latar Belakang ......................................................................................... .


2. Tujuan ......................................................................................................
3. Manfaat ....................................................................................................

BAB II ISI .............................................................................................................

BAB III PENUTUP ............................................................................................ ..

1. Kesimpulan. ............................................................................................ ..
2. Saran...........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................


BAB I
PANDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Evaluasi adalah proses melakukan pertimbangan nilai tentang sesuatu (produk,
kinerja, tujuan, proses, prosedur, program pendekatan, fungsi). Evaluasi Belajar dan
Kemampuan (dapat menghasilkan kelulusan). Evaluasi sering menggunakan asesmen. yakni
Evaluation. Pada dasarnya pengertian evaluasi adalah suatu kegiatann untuk memberikan
nilai atau pertimbangan sesuai dengan kriteria yang ada untuk mendapatkan hasil evaluasi
yang objektif dan menyakinkan. Kriteria yang digunakan bisa diperoleh dari informasi
kualitatif dan kuantatif.
Asesmen adalah proses untuk memperoleh informasi yang dapat digunakan pada
evaluasi. Asesmen atau penilaian merupakan tahapan dalam proses belajar mengajar yang
relatif cukup rumit pelaksanaannya. Penilaian sering diterjemahkan dari dua istilah asing
yang sebenarnya memiliki makna berbeda. Dua istilah tersebut adalah evaluation dan
assessment.
Asesmen merupakan bagian yang terpenting dalam proses pembelajaran di bidang
studi apapun. Asesmen adalah proses pengumpulan informasi guna membuat keputusan
(Anderson, 2003:xi). Popham (1995:3) mempertegas, bahwa ‘Educational assessment is a
formal attempt to determine students’ status with respect to educational variables of interest’.
Asesmen juga memiliki terminologi khusus guna mendeskripsikan sekalian aktivitas yang
dikerjakan oleh pengajar untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan, ketrampilan dan
sikap dari para pebelajar. Asesmen dapat juga didefinisikan sebagai proses dari
pengumpulan dan pengujian informasi untuk meningkatkan kejelasan pengertian tentang apa
yang sudah dipelajari oleh pebelajar dari pengalaman-pengalamannya (Huba dan Freed,
2000:8). Tindakan asesmen sangat erat kaitannya dengan pengambilan keputusan. Semakin
meningkat jumlah peristiwa pengambilan keputusan dari asesmen tentang nasib pebelajar,
semakin serius konsekuensi dan implikasinya dalam jangka panjang. Pengajar harus serius
dalam mengemban masalah asesmen ini (Anderson, 2003:15).
1. 2 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu;
1) Untuk mengetahui pengertian dari evaluasi dan assessment dalam pembelajaran.
2) Untuk mengetahui fungsi dan peranan evaluasi dan assessment dalamm pembelajaran.
3) Untuk mengetahui persamaan dari evaluasi dan assessment dalam pembelajaran.
4) Untuk mengetahui perbedaan dari evaluasi dan assessment dalam pembelajaran.

1. 3 rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan evaluasi dan assessment dalam pembelajaran. ?
b. Apa fungsi dan peranan dari evaluasi dan assessment dalam pembelajaran ?
c. Apa yang menjadi persamaan antara assesmen dengan evaluasi dalam pembelajaran
dikelas ?
d. Apa yang menjadi perbedaan antara assesmen dengan evaluasi dalam pembelajaran
dikelas.
BAB II
PEMBAHASAN

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA ASSASMEN DAN EVALUASI SERTA


PERAN DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS
A. Assesment

1. Pengertian Assesment
Asesmen adalah proses mengumpulkan data bukti dan menelaah kebutuhan,
keunggulan, kemampuan/abilitas dan deskripsi pencapaian perkembangan dan belajar
anak didik dalam kegiatannya di lembaga pendidikan anak usia dini, antara lain: di TPA,
KB, Posyandu dan TK.
Asesmen merupakan istilah umum yang meliputi semua metode yang biasanya
dipakai untuk menjajagi unjuk kerja anak didik secara perseorangan atau kelompok kecil.
Asesmen dapat juga secara luas merujuk pada banyak sumber bukti dan aspek dari
pengetahuan, pengertian, sikap dan keterampilan anak didik. Atau bisa juga merujuk pada
suatu kejadian atau instrumen tertentu, misalnya asesmen portofolio.
2. Fungsi Assessment
Dalam kegiatan belajar mengajar, assessment atau penilaian mempunyai peranan yang
penting. Karena assessment mempunyai dua fungsi yakni fungsi formatif dan fungsi sumatif.
 Fungsi Formatif
Fungsi formatif yaitu dimana assessment dipakai untuk memberikan umpan balik atau
feedback terhadap para guru untuk dijadikan dasar ketika memperbaiki dan
membenarkan proses pembelajaran dan juga mengadakan remedial untuk para peserta
didik.
 Fungsi Sumatif
Adalah fungsi sebagi penentu nilai belajar siswa dalam satu mata pelajaran tertentu,
sehingga selanjutnya bisa dijadikan bahan memberikan laporan, menentukan kenaikan
kelas serta menentukan lulus atau tidaknya siswa.

3. Jenis-Jenis Assessment
1) Asesmen sumatif dan formatif
a. Asesmen sumatif dilaksanakan di akhir pembelajaran dan digunakan untuk
membuat keputusan tentang kenaikan kelas peserta didik.
b. Asesmen formatif dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung.
Wujudnya berupa pemberian balikan atas pekerjaan peserta didik dan tidak
dijadikan dasar penentuan kenaikan kelas. Dalam konteks belajar asesmen
sumatif dan formatif disebut dengan asesmen belajar.
2) Asesmen obyektif dan subyektif
a. Asesmen obyektif adalah bentuk pertanyaan yang memiliki satu jawaban benar.
b. Asesmen subyektif adalah bentuk pertanyaan yang memiliki lebih dari satu
jawaban benar.

3) Asesmen acuan patokan dan acuan normatif


a. Asesmen acuan patokan adalah asesmen yang digunakan untuk mengukur
kemampuan peserta didik berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya
menggunakan tes acuan patokan.
b. Asesmen acuan normatif adalah asesmen yang menggunakan tes acuan normatif
dan tidak digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Asesmen ini dikenal dengan
penentuan rangking berdasarkan kurve normal.

4) Asesmen formal dan informal


a. Asesmen formal diwujudkan dalam bentuk dokumen tertulis dan diberikan skor
dalam bentuk angka atau penentuan rangking berdasarkan kinerja peserta didik.
b. Asesmen informal dilakukan dengan cara yang lebih terbuka seperti observasi,
inventori, diskusi yang tidak dimaksudkan untuk menentukan rangking.

5) Asesmen autentik (Asesmen kinerja)


 Asesmen berbasis kinerja merupakan bentuk ujian di mana peserta didik
menjawab suatu pertanyaan atau membuat produk dan mendemonstrasikan
ketrampilan atau menampilkan kemampuan/pengetahuan. Wujudnya antara lain:
 Tugas membuat proyek secara individual atau kelompok
 Eksperimen ilmiah
 Contoh tulisan atau karangan
 Portofolio
 Memecahkan masalah terbuka
 Simulasi komputer
 Pertanyaan yang membutuhkan konstruksi jawaban
 Wawancara atau presentasi lisan

Tahap-tahap asesmen kinerja adalah:


 Mengidentifikasi hasil pembelajaran.
 Mengembangkan tugas-tugas untuk menemukan tujuan pembelajaran.
 Mengidentifikasi hasil belajar tambahan yang di dukung oleh tugas.
 Merumuskan kriteria dan tingkat kinerja untuk mengevaluasi kinerja peserta
didik.
6) Asesmen portofolio
Asesmen portofolio merupakan bentuk evaluasi kinerja yang paling populer. Biasanya
berbentuk file atau folder yang berisi koleksi karya peserta didik. Tahap-tahap asesmen
portofolio adalah:
a. Perencanaan dan pengorganisasian
 Mengembangkan perencanaan portofolio yang bersifat fleksibel.
 Merencanakan waktu secukupnya agar peserta didik mempersiapkan dan
mendiskusikan aspek-aspek portofolio.
 Dimulai dengan satu aspek belajar dan hasil belajar peserta didik, kemudian
semakin meningkat sejalan dengan apa yang dipelajari peserta didik.
 Memilih aspek yang dimasukkan di dalam portofolio yang mampu menunjukkan
kemajuan peserta didik atau penguasaan tujuan pembelajaran.
 Memilih setidaknya dua aspek, yakni indikator yang diperlukan atau aspek-aspek
inti dan sampel pekerjaan yang dipilih.
 Menempatkan daftar tujuan di depan masing-masing portofolio. Bersamaan
dengan indikator yang dipersyaratkan dan tempat mencatat aspek-aspek pilihan.

b. Implementasi
 Melekatkan perkembangan aspek-aspek portofolio di dalam kegiatan kelas yang
sedang berlangsung.
 Memberikan tanggung jawab kepada peserta didik untuk mempersiapkan,
memilih, menilai dan menyimpan portofolionya sendiri.
 Membagi aspek-aspek portofolio yang telah dipilih.
 Mencatat komentar pendidik dan peserta didik dengan segera terhadap portofolio
tersebut.

c. Hasil
 Menganalisis aspek-aspek portofolio untuk memahami pengetahuan dan
keterampilan peserta didik.
 Menggunakan informasi portofolio itu untuk mendokumentasi kegiatan-kegiatan
belajar peserta didik, untuk disampaikan kepada orang tua dan memperbaiki
pembelajaran di kelas.

4. Tujuan Assesment

a) Dalam fungsi sesmwnt sebagai alat seleksi terkandung didalamnya tujuan


assessment, yaitu untuk mendapatkan calon siswa pilihan yang cocok dengan
suatu jurusan dan jenjang pendidikan tertentu.
b) Dalam fungsi assessment sebagai alat pengukur keberhasilan dan diaknostik
mengetahui seberapa jauh hasil yang telah dicapai dalam proses pendidikan yang
telah dilaksanakan.
c) Dalam fungsi assessment sebagai alat penempatan, assessment bertujuan untuk
menentukan pendidikan lanjutan siswa agar sesuai minat dan bakat dan
kemampuannya.
a) Assessment dalam kegiatan rangka belajar mengajar yang dikenal dengan
istilah tes awal, yaitu assessment yang dilaksanakan sebelum kegiatan belajar
mengajar berlangsung.
b) Dalam rangka promosi assessment bertujuan untuk mendapatkan informasi
dalam menentukan siswa untuk naik kelas atau mengulang pada tingkat kelas
yang sama.

5. Peran Penilaian (Asesmen)


Penilaian memilki peran yang sangat penting dalam peningkatan kualitas
pembelajaran, oleh karena itu perlu dirancang dan didesain sedemikian rupa sehingga
penilain tersebut memberikan makna bagi setiap orang yang terlibat didalamnya. Setidaknya
ada 3 hal yang perlu diperhatikan sehingga penilaian menjadi bermakna yaitu ketika
penilaian:
a. Memilki ciri secara signifikan
b. Memilki kriteria, prosedur, dan rubrik yang jelas dan dipahami oleh semua pemangku
kepentingan (stakeholder)
c. Memberikan hasil-hasil yang menyediakan arah/ petunjuk yang jelas untuk peningkatan
kualitas pengajaran dan belajar.

B. . Evaluasi

1. Pengertian Evaluasi
Evaluasi adalah proses mengumpulkan data dasar dan menelaah misalnya tentang
efektivitas program belajar dan pembelajaran, seperti misalnya dalam PKB (Program
Kegiatan Belajar), kebijakan dan prosedur pelaksanaan PPP (Program Pembentukan
Perilaku) atau PKD Secara operasional mengevaluasi program pembelajaran berarti
mengamati, memeriksa, meneliti maksud atau tujuan dalam merencanakan dan
melaksanakan suatu kegiatan program tertentu, misalnya tujuan sasaran (TPK = Tujuan
Pembelajaran Khusus), dan hasilnya (hasil belajar aktual) apakah sudah seperti patokan
perilaku sesuai standar kompetensi yang diharapkan, dan menyatakan kemajuan yang
telah dicapai anak, apakah sudah ke arah tujuan atau belum.

2. Tujuan Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah untuk melihat dan mengetahui proses yang terjadi dalam
proses pembelajaran. Proses pembelajaran memiliki 3 hal penting yaitu : input, transformasi
dan output. Input adalah peserta didik yang telah dinilai kemampuannya dan siap menjalani
proses pembelajaran. Transformasi adalah segala unsur yang terkait dengan proses
pembelajaran yaitu ; guru, media dan bahan beljar, metode pengajaran, sarana penunjang dan
sistem administrasi. Sedangkan output adalah capaian yang dihasilkan dari proses
pembelajaran.
3. Peran Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi dilaksanakan untuk meneliti hasil dan proses belajar siswa, untuk
mengetahui kesulitan-kesulitan yang melekat pada proses belajar itu. Evaluasi tidak mungkin
dipisahkan dari belajar, maka harus diberikan secara wajar agar tidak merugikan. Dalam
menjalankan evaluasi, pelajar sendiri harus turut mempunyai saham secara aktif. Evaluasi
pembelajaran berfungsi untuk:
1. Pengembangan
Untuk pengembangan sutau program pendidikan, yang meliputi program studi, kurikulum,
program pembelajaran, desain belajar mengajar, yang pada hakikatnya adalah pengembangan
dalam bidang perencanaan.
2. Akreditasi
Evaluasi juga berfungsi untuk menetapkan kedudukan suatu program pembelajaran
berdasarkan ukuran/kriteria tertentu,sehingga suatu program dapat dipercaya, diyakini dan
dapat dilaksanakan terus, atau sebaliknya program itu harus diperbaiki/disempurnakan.
Evaluasi itu sendiri dalam kaitannya dengan pembelajaran akan berpengaruh terhadap apakah
tujuan pembelajaran itu tercapai atau tidak. Dengan demikian kegiatan evaluasi sangat
penting untuk mengukur sejauh mana keberhasilan siswa maupun guru dalam proses belajar
mengajar Lebih jauh tentang peranan evaluasi dalam pendidikan dijelaskan oleh Worthen dan
Sanders (Worthen, 1987:5) yaitu :
1. Menjadi dasar pembuatan keputusan dan pengambilan kebijakan.
2. Mengukur prestasi siswa
3. Mengevaluasi kurikulum
4. Mengakreditasi sekolah
5. Memantau pemanfaatan dana masyarakat.
6. Memperbaiki materi dan program pendidikan.
Evaluasi pembelajaran berperan untuk mengetahui sampai sejauh mana efisiensi proses
pembelajaran yang dilaksanakan dan efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.

C. Perbedaan Assesment dan Evaluasi


Secara terperinci perbedaan antara asesmen dan evaluasi dapat dilihat dibawah ini.
1. Menurut Frith dan Machintosh, asesmen berkaitan tentang sejauh mana anak memperoleh
manfaat dari sebuah proses pengajaran. Evaluasi berkaitan dengan efektivitas proses
pembelajaran.
2. Evaluasi lebih abstrak dan luas dari pada asesmen, namun menurut Linn dan Gronlund
asesmen lebih luas dalam hal keberagaman prosedur pemerolehan informasi yang
dapat digunakan.
3. Menurut Terms, asesmen memakan waktu yang panjang karena menyangkut proses
yang berkelanjutan, sedang evaluasi dilaksanakan secara berkala.
4. Asesmen lebih terfokus pada mencari data tentang anak didik, sedang evaluasi dapat
lebih luas dari itu (pencapaian tujuan belajar, tingkat penguasaan guru, pengajaran
kelas, efektivitas metode/media, dan lain).

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

SARAN

DAFTAR PUSTAKA
Benjamin, Bloom. 1956. Ranah Penialaian Afektif, Kognitif, dan Psikomotorik.
Jakarta: PT. Rosda Karya.
Stiggins.1994. Psikologi Pendidikan-Jilid Kedua, Jakarta: PT Fajar Interpratama.
Purwanti. 2001. Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Pusat antar Universitas.
Wiggins. 1984. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai