DISUSUN OLEH :
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR
Puji Syukur mari kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha kuasa karena berkat
rahmatNya kita diberi kesehatan dan kesempatan untuk menyelesaikan tugas rutin dalam
pembuatan makalah ini mengenai Persamaan dan Perbedaan Antara Assasmen dan Evaluasi.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat dukungan, bimbingan, serta
semangat dari banyak pihak terutama kepada Dosen Pengampu sehingga penulis bisa
menyelesaikannya tepat waktu. Untuk itulah dengan penuh rasa hormat penulis ucapkan
terima kasih.
Penulis sadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna dan masih
memerlukan pengembangan lebih lanjut. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun
dari pembaca sangat penulis harapkan agar nantinya dapat diperoleh hasil yang lebih
maksimal dan demi kesempurnaan tugas berikutnya. Dalam kesempatan ini penulis juga
mohon maaf jika ada hal-hal yang tidak berkenan dalam makalah ini dan proses yang dilalui
dalam penyusunannya.
Akhir kata, penulis ucapkan terimakasih kepada semua yang berpartisipasi demi
terselesaikannya tugas ini dan semoga kita terus dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..........................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................
1. Kesimpulan. ............................................................................................ ..
2. Saran...........................................................................................................
1. 1 Latar Belakang
Evaluasi adalah proses melakukan pertimbangan nilai tentang sesuatu (produk,
kinerja, tujuan, proses, prosedur, program pendekatan, fungsi). Evaluasi Belajar dan
Kemampuan (dapat menghasilkan kelulusan). Evaluasi sering menggunakan asesmen. yakni
Evaluation. Pada dasarnya pengertian evaluasi adalah suatu kegiatann untuk memberikan
nilai atau pertimbangan sesuai dengan kriteria yang ada untuk mendapatkan hasil evaluasi
yang objektif dan menyakinkan. Kriteria yang digunakan bisa diperoleh dari informasi
kualitatif dan kuantatif.
Asesmen adalah proses untuk memperoleh informasi yang dapat digunakan pada
evaluasi. Asesmen atau penilaian merupakan tahapan dalam proses belajar mengajar yang
relatif cukup rumit pelaksanaannya. Penilaian sering diterjemahkan dari dua istilah asing
yang sebenarnya memiliki makna berbeda. Dua istilah tersebut adalah evaluation dan
assessment.
Asesmen merupakan bagian yang terpenting dalam proses pembelajaran di bidang
studi apapun. Asesmen adalah proses pengumpulan informasi guna membuat keputusan
(Anderson, 2003:xi). Popham (1995:3) mempertegas, bahwa ‘Educational assessment is a
formal attempt to determine students’ status with respect to educational variables of interest’.
Asesmen juga memiliki terminologi khusus guna mendeskripsikan sekalian aktivitas yang
dikerjakan oleh pengajar untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan, ketrampilan dan
sikap dari para pebelajar. Asesmen dapat juga didefinisikan sebagai proses dari
pengumpulan dan pengujian informasi untuk meningkatkan kejelasan pengertian tentang apa
yang sudah dipelajari oleh pebelajar dari pengalaman-pengalamannya (Huba dan Freed,
2000:8). Tindakan asesmen sangat erat kaitannya dengan pengambilan keputusan. Semakin
meningkat jumlah peristiwa pengambilan keputusan dari asesmen tentang nasib pebelajar,
semakin serius konsekuensi dan implikasinya dalam jangka panjang. Pengajar harus serius
dalam mengemban masalah asesmen ini (Anderson, 2003:15).
1. 2 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu;
1) Untuk mengetahui pengertian dari evaluasi dan assessment dalam pembelajaran.
2) Untuk mengetahui fungsi dan peranan evaluasi dan assessment dalamm pembelajaran.
3) Untuk mengetahui persamaan dari evaluasi dan assessment dalam pembelajaran.
4) Untuk mengetahui perbedaan dari evaluasi dan assessment dalam pembelajaran.
1. 3 rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan evaluasi dan assessment dalam pembelajaran. ?
b. Apa fungsi dan peranan dari evaluasi dan assessment dalam pembelajaran ?
c. Apa yang menjadi persamaan antara assesmen dengan evaluasi dalam pembelajaran
dikelas ?
d. Apa yang menjadi perbedaan antara assesmen dengan evaluasi dalam pembelajaran
dikelas.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Assesment
Asesmen adalah proses mengumpulkan data bukti dan menelaah kebutuhan,
keunggulan, kemampuan/abilitas dan deskripsi pencapaian perkembangan dan belajar
anak didik dalam kegiatannya di lembaga pendidikan anak usia dini, antara lain: di TPA,
KB, Posyandu dan TK.
Asesmen merupakan istilah umum yang meliputi semua metode yang biasanya
dipakai untuk menjajagi unjuk kerja anak didik secara perseorangan atau kelompok kecil.
Asesmen dapat juga secara luas merujuk pada banyak sumber bukti dan aspek dari
pengetahuan, pengertian, sikap dan keterampilan anak didik. Atau bisa juga merujuk pada
suatu kejadian atau instrumen tertentu, misalnya asesmen portofolio.
2. Fungsi Assessment
Dalam kegiatan belajar mengajar, assessment atau penilaian mempunyai peranan yang
penting. Karena assessment mempunyai dua fungsi yakni fungsi formatif dan fungsi sumatif.
Fungsi Formatif
Fungsi formatif yaitu dimana assessment dipakai untuk memberikan umpan balik atau
feedback terhadap para guru untuk dijadikan dasar ketika memperbaiki dan
membenarkan proses pembelajaran dan juga mengadakan remedial untuk para peserta
didik.
Fungsi Sumatif
Adalah fungsi sebagi penentu nilai belajar siswa dalam satu mata pelajaran tertentu,
sehingga selanjutnya bisa dijadikan bahan memberikan laporan, menentukan kenaikan
kelas serta menentukan lulus atau tidaknya siswa.
3. Jenis-Jenis Assessment
1) Asesmen sumatif dan formatif
a. Asesmen sumatif dilaksanakan di akhir pembelajaran dan digunakan untuk
membuat keputusan tentang kenaikan kelas peserta didik.
b. Asesmen formatif dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung.
Wujudnya berupa pemberian balikan atas pekerjaan peserta didik dan tidak
dijadikan dasar penentuan kenaikan kelas. Dalam konteks belajar asesmen
sumatif dan formatif disebut dengan asesmen belajar.
2) Asesmen obyektif dan subyektif
a. Asesmen obyektif adalah bentuk pertanyaan yang memiliki satu jawaban benar.
b. Asesmen subyektif adalah bentuk pertanyaan yang memiliki lebih dari satu
jawaban benar.
b. Implementasi
Melekatkan perkembangan aspek-aspek portofolio di dalam kegiatan kelas yang
sedang berlangsung.
Memberikan tanggung jawab kepada peserta didik untuk mempersiapkan,
memilih, menilai dan menyimpan portofolionya sendiri.
Membagi aspek-aspek portofolio yang telah dipilih.
Mencatat komentar pendidik dan peserta didik dengan segera terhadap portofolio
tersebut.
c. Hasil
Menganalisis aspek-aspek portofolio untuk memahami pengetahuan dan
keterampilan peserta didik.
Menggunakan informasi portofolio itu untuk mendokumentasi kegiatan-kegiatan
belajar peserta didik, untuk disampaikan kepada orang tua dan memperbaiki
pembelajaran di kelas.
4. Tujuan Assesment
B. . Evaluasi
1. Pengertian Evaluasi
Evaluasi adalah proses mengumpulkan data dasar dan menelaah misalnya tentang
efektivitas program belajar dan pembelajaran, seperti misalnya dalam PKB (Program
Kegiatan Belajar), kebijakan dan prosedur pelaksanaan PPP (Program Pembentukan
Perilaku) atau PKD Secara operasional mengevaluasi program pembelajaran berarti
mengamati, memeriksa, meneliti maksud atau tujuan dalam merencanakan dan
melaksanakan suatu kegiatan program tertentu, misalnya tujuan sasaran (TPK = Tujuan
Pembelajaran Khusus), dan hasilnya (hasil belajar aktual) apakah sudah seperti patokan
perilaku sesuai standar kompetensi yang diharapkan, dan menyatakan kemajuan yang
telah dicapai anak, apakah sudah ke arah tujuan atau belum.
2. Tujuan Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah untuk melihat dan mengetahui proses yang terjadi dalam
proses pembelajaran. Proses pembelajaran memiliki 3 hal penting yaitu : input, transformasi
dan output. Input adalah peserta didik yang telah dinilai kemampuannya dan siap menjalani
proses pembelajaran. Transformasi adalah segala unsur yang terkait dengan proses
pembelajaran yaitu ; guru, media dan bahan beljar, metode pengajaran, sarana penunjang dan
sistem administrasi. Sedangkan output adalah capaian yang dihasilkan dari proses
pembelajaran.
3. Peran Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi dilaksanakan untuk meneliti hasil dan proses belajar siswa, untuk
mengetahui kesulitan-kesulitan yang melekat pada proses belajar itu. Evaluasi tidak mungkin
dipisahkan dari belajar, maka harus diberikan secara wajar agar tidak merugikan. Dalam
menjalankan evaluasi, pelajar sendiri harus turut mempunyai saham secara aktif. Evaluasi
pembelajaran berfungsi untuk:
1. Pengembangan
Untuk pengembangan sutau program pendidikan, yang meliputi program studi, kurikulum,
program pembelajaran, desain belajar mengajar, yang pada hakikatnya adalah pengembangan
dalam bidang perencanaan.
2. Akreditasi
Evaluasi juga berfungsi untuk menetapkan kedudukan suatu program pembelajaran
berdasarkan ukuran/kriteria tertentu,sehingga suatu program dapat dipercaya, diyakini dan
dapat dilaksanakan terus, atau sebaliknya program itu harus diperbaiki/disempurnakan.
Evaluasi itu sendiri dalam kaitannya dengan pembelajaran akan berpengaruh terhadap apakah
tujuan pembelajaran itu tercapai atau tidak. Dengan demikian kegiatan evaluasi sangat
penting untuk mengukur sejauh mana keberhasilan siswa maupun guru dalam proses belajar
mengajar Lebih jauh tentang peranan evaluasi dalam pendidikan dijelaskan oleh Worthen dan
Sanders (Worthen, 1987:5) yaitu :
1. Menjadi dasar pembuatan keputusan dan pengambilan kebijakan.
2. Mengukur prestasi siswa
3. Mengevaluasi kurikulum
4. Mengakreditasi sekolah
5. Memantau pemanfaatan dana masyarakat.
6. Memperbaiki materi dan program pendidikan.
Evaluasi pembelajaran berperan untuk mengetahui sampai sejauh mana efisiensi proses
pembelajaran yang dilaksanakan dan efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Benjamin, Bloom. 1956. Ranah Penialaian Afektif, Kognitif, dan Psikomotorik.
Jakarta: PT. Rosda Karya.
Stiggins.1994. Psikologi Pendidikan-Jilid Kedua, Jakarta: PT Fajar Interpratama.
Purwanti. 2001. Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Pusat antar Universitas.
Wiggins. 1984. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.