Anda di halaman 1dari 28

CRITICAL BOOK REVIEW

DASAR MEKANIKA DAN KALOR

KELOMPOK 1
RUTH M. LUMBAN GAOL ( 4173101248 )

TAMARA N.A. LUMBAN GAOL ( 4172121034 )

YUNI S.P. SIMBOLON (4171121038 )

KELAS FISIKA DIK. D

FMIPA
PENDIDIKAN FISIKA
2017

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah meberikan rahmat serta karuniaNya kepada kami sehingga berhasil
menyelesaikan tugas “Critical Book Report” dari mata kuliah Dasar
Mekanika dan Kalor.
Tugas ini berisikan tentang kritikal buku yang berjudul, “Akselerasi
Fisika kelas 12 penerbit Duta” dan buku yang berjudul, “Fisika kelas 12
penerbit Bailmu”. Diharapkan dari tugas ini dapat memberikan informasi
kepada kita semua untuk memilih kriteria buku yang baik untuk
mendukung proses belajar mengajar.
Kami menyadari bahwa dalam tugas ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan serta dalam tugas ini. Semoga Tuhan selalu
memberkati kita.

Medan, 21 September 2017

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................... 2

DAFTAR ISI ......................................................................... 3

BAB I

PENDAHULUAN ................................................................. 4

1.1 Kriteria buku yang baik ....................................... 4


1.2 Tentang CBR ....................................................... 7

BAB II

RINGKASAN BUKU ........................................................... 8

BAB III

PERBANDINGAN BUKU

3.1 KELEBIHAN BUKU I........................................ 22

3.2 KELEMAHAN BUKU I ..................................... 24

3.3 KELEBIHAN BUKU II ...................................... 24

3.4 KELEMAHAN BUKU II .................................... 25

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN .................................................... 25

4.2 SARAN.................................................................. 26

3
BAB I. PENDAHULUAN
KRITERIA BUKU YANG BAIK

1. Kesesuaian Materi

Kesesuaian materi yang terdapat dalam buku teks pelajaran berstandar akan dipilih
melalui rapat pendidik (rapat guru). Pada rapat tersebut, pendidik atau guru harus
menyesuaikan materi yang terdapat dalam buku teks dengan keadaan sekolah.
Penyesuaian buku teks ini agar materi yang terdapat dalam buku tersebut dapat
mendukung visi dan misi sekolah.

Selain itu, kesesuaian meteri yang dimaksud adalah meteri yang dikembangkan
memiliki kekuatan bagi proses pembelajaran. Materi-materi yang ada dalam buku teks
haruslah sejalan dengan konsep ilmu pendidikan. Ketidaksejalanan materi yang ada
dalam buku teks dengan konsep ilmu pendiidkan juga akan berpengaruh pada tujuan
pembelajaran serta visi dan misi sekolah.

Dalam penyesuaian materi, materi yang ada dalam buku teks juga haruslah materi yang
akurat, mutakhir, serta sesuai dengan konteks dan kemampuan berpikir peserta didik.
Pentingnya penyesuaian materi ini juga akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Pendidik harus bisa memilih buku teks yang bermaterikan sesuai dengan kondisi fisik
siswa dan lingkungan tempat belajar siswa.

2. Penyajian Materi

Penyajian buku teks merupakan aspek penting untuk dipertimbangkan oleh pendidik
dalam memilih buku teks pelajaran berstandar nasional. Aspek-aspek yang perlu
mendapat pertimbangan adalah.

(a) Penyajian peta konsep dan tujuan belajar mudah dipahami oleh siswa.
(b) Urutan materi dan hubungan antar-materi disajikan sistematis dan logis.
(c) Penyajian materi dan ilustrasi/gambar memotivasi siswa untuk belajar.
(d) Materi disajikan mendorong umpan balik dan refleksi diri peserta didik.
(e) Anatomi buku disajikan dengan model yang mudah dipahami siswa.

4
3. Bahasa, Keterbacaan, dan Grafika

Aspek lain yang sangat penting bagi buku teks adalah bahasa yang digunakan. Selain itu
aspek keterbacaan (readability) sangat menentukan keterpahaman dan kemenarikan
buku teks. Aspek lainnya adalah grafika yang turut pula menentukan kualitas suatu
buku teks. Oleh karena itu, dalam memilih buku perlu mempertimbangkan aspek-aspek
berikut:

a) Ketepatan dalam menggunakan pilihan kata dan gaya bahasa.


Ketepatan dalam pemilihan kata pada buku teks haruslah sesuai dengan tingkat
pembacanya (peserta didik). Ini akan berpengaruh pada kepahaman siswa terhadap
materi yang sedang diajarkan.

b) Kalimat yang digunakan pada umumnya mudah dipahami.


Kalimat yang digunakan dalam buku haruslah kalimat yang mudah dipahami serta
hubungan antarkalimatnya juga harus koheren. Jangan sampai ada kalimat yang akan
membuat siswa semakin bingung jika menggunakan buku teks tersebut.

c) Paragraf yang disajikan tidak membingungkan.


Paragraf yang ada dalam buku juga harus kohesi. Artinya hubungan antarparagraf yang
satu dengan yang lain harus memiliki kejelasan dan mudah dipahami.

d) Memiliki keterbacaan yang sesuai dengan usia baca dari peserta didik.
keterbacaan mempersoalkan tingkat kesulitan atau tingkat kemudahan suatu bahan
bacaan tertentu bagi peringkat pembaca tertentu. Ini akan berhubungan dengan bahasa
sebuah buku teks (kata, kalimat, paragraf, wacana) yang cocok untuk tingkat
pembacanya.

e) Penggunaan tata letak dan tipografi buku dapat meningkatkan pemahaman peserta
didik. Penggunaan tipografi yang tepat pada sebuah buku teks akan memudahkan siswa
memahami materi yang dimaksud

4. Latihan dan Soal

Salah satu ciri yang membedakan buku teks dengan jenis buku lain adalah ketersediaan
latihan dan soal. Oleh karena itu dalam memilih buku teks perlu mempertimbangkan
aspek ini. Adapun hal-hal yang perlu mendapat pertimbangan adalah.

5
a) Latihan dan soal yang dikembangkan berkualitas dan fungsional.
Dalam sebuah buku teks harus memperhatikan pemilihan soal dan latihan. Soal dan
latihan yang berkualitas dan fungsional bukan berarti soal-soal yang sulit.

b) Latihan-latihan sesuai dengan kompetensi dasar yang dibelajarkan.


Latihan-latihan yang ada dalam buku teks jangan sampai melenceng dari materi yang
diajarkan atau kompetensi dasar yang dibelajarkan agar tidak membingungkan siswa
dalam mengerjakan latihan tersebut.

c) Soal yang digunakan mengukur kemampuan peserta didik secara komprehensif.


Soal-soal yang komprehensif akan merangsang otak siswa untuk berpikir lebih luas
tentang materi yang telah dipelajari.

5. Aksesibilitas terhadap Buku Teks

Aspek lain yang juga sangat penting dalam memilih buku teks adalah aksesibilitas
terhadap buku teks tersebut. Sekalipun aspek-aspek lain telah mendapat pertim-bangan,
jika aspek ini terabaikan tentu saja masih sangat sulit memiliki buku teks yang telah
terpilih itu. Oleh karena itu, dalam memilih buku teks pelajaran perlu mendapat
pertimbangan hal-hal berikut:

a) Buku teks tersebut mudah diperoleh.


b) Harga buku teks terjangkau oleh ketersediaan anggaran atau siswa
Pertimbangan kedua aspek tersebut agar tidak ada diskriminasi siswa. Buku-buku yang
bagus tidak harus buku-buku yang mahal. Pertimbangan ini diupayakan agar semua
siswa di tempat mana pun dapat memiliki buku itu dengan harga yang sesuai dan mudah
untuk dimiliki.

TENTANG CBR

1.1 Rasionalisasi pentingnya CBR


Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami.
Terkadang kita memilih satu buku, namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya
dari segi analisis bahasa, pembahasan tentang pelajaran fisika.
Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book Review ini untuk mempermudah
pembaca dalam memilih buku referensi, terkhusus pada pokok bahasa fisika.

1.2 Manfaat CBR


-Menyelesaikan tugas yang diberikan kepada kami
-Menambah pengetahuan tentang kriteria buku yang baik untuk dipelajari

6
-Memberikan dorongan kepada pembeli untuk membeli buku yang sesuai dengan
standard pelajaran
-menjelaskan kualitas buku yang dikritik
-Mengkritisi/membandingkan satu topik materi pembelajaran fisika dalam dua buku
yang berbeda

1.3 Tujuan CBR


-untuk menambah wawasan tentang pelajaran fisika
-untuk mengulas isi beberapa dua buku fisika
-mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku
-melatih diri untuk berfikir kritis
-membandingkan isi buku kedua buku

1.4 Identitas Buku

-Buku Pertama
Judul Buku : FISIKA SMA / MA KELAS XII
Edisi : Pertama
Pengarang : Zaki Su’ud
Editor : Ikrar Mandiriabadi
Penerbit : Bailmu
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2009
ISBN : 978-979-010-612-3

7
-Buku Kedua
Judul Buku : Akselerasi Fisika SMA/ MA Kelas XII
Edisi : Pertama
Pengarang : Dr. Ir. Bob Foster, M.M.
Editor : Bayu Sapta Hari
Muhammad Khalid
Penerbit : Duta
Kota Terbit : Bandung
Tahun Terbit : 2015
ISBN : 978-602-295-135-3

BABII. RINGKASAN BUKU


BAB 1 GEJALA GELOMBANG

Gelombang merupakan getaran yang merambat. Secara umum, berlaku bahwa ketika
gelombang merambat, medium perambatannta tidak ikut merambat. Dari
perambatannya, gelombang membawa energi dari satu tempat ke tempat lain. Ketika
merambat, gelombang memindahkan transversal dan gelombang energi.

Berdasarkan arah getarannya, gelombang dibedakan menjadi gelombang longitudinal.


Berdasarkan amplitudonya, gelombang dibedakan menjadi gelombang berjalan dan

8
gelombang stasioner. Berdasarkan medium perambatannya, gelombang dibedakan
menjadi gelombanng mekanik dan gelombang elektromagnetik.

Jarak antara dua puncak gelombang atau dua lembah gelombang yang berdekatan dan
memiliki fase yang sama disebut sebagai satu panjang gelombang. Frekuensi
gelombang didefinisikan sebagai banyaknya gelombang setiap sekon, sedangkan perode
didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan umtuk membuat atau melakukan satu
gelombang penuh. Kecepatan gelombang berbeda dengan kecepatan partikel-partikel
dalam medium. Kecepatan gelombang bergantung pada sifat di mana gelombang
merambat. Kecepatan gelombang dinyatakan dengan :
𝛾
V = f𝛾 = 𝑇

Cara untuk menentukan arah rambat gelombang berjalan sebagai berikut.


1. Nyatakan persamaan gelombang berjalan dengan koefisien A bertanda positif.
Dalam hal ini ada kalanya diperlukan sifat geometri sin (-Ѳ) = -sin Ѳ.
2. Apabila koefisien x bertanda berbeda dengan koefisien t, maka gelombang
merambat ke arah sumbu x positif (ke kanan); tetapi apabila kefisien x bertanda
sama dengan koefisien t, maka gelombang merambat ke arah sumbu x negatif
(ke kiri).
3. Apabila titik asal pertama kali digetarkan ke atas, maka koefisien t bertanda
positif, tetapi apabila titik asal pertama kali digetarkan ke bawah, maka koefisien
t bertanda negatif.
Gelombang stasioner terbentuk dari hasil interferensi atau perpaduan dua buah
gelombang yang memiliki amplitudo dan frekuensi yang sama, tetapi arah rambatnya
berlawanan. Pada gelombang ini tidak semua titik yang di lalui oleh gelombang
mempunyai amplitudo yang sama. Ada titik-titik yang bergetar dengan amplitudo
maksimum, disebut perut dan ada titik-titik yang bergetar dengan amplitudo nol,
disebut simpul. Dengan perkataan lain, amplitudo gelombang stasioner tidak konstan.
Gelomabang stasioner disebut juga gelombang diam, gelombang berdiri, atau
gelombang tegak.

Dispersi gelombang adalah perubahan bentuk gelombang ketika gelombang merambat


melalui suatu medium. Medium di mana laju gelombang tidak bergantung pada panjang
gelombang atau frekuensinya disebut mediun non dispertif. Pembiasan gelombang atau
pembelokan berkas gelombang terjadi ketika gelombang berubah kecepatannya.
Pembelokan atau penyebaran gelombang karena melewati suatu celah kecil atau ujung
sebuah penghalang disebut difraksi.

Muka gelombang adalah sebuah garis atau permukaan pada suatu lintasan gelombang
yang sedang merambat, dimana semua partikel pada garis atau permukaan tersebut
memiliki fase gelombang yang sama. Ada dua macam muka gelombang, yaitu muka
gelombang lurus dan muka gelombang lingkaran. Dalam medium homogen, misalnya
udara dengan kerapatan konstan, gelombang akan merambat dengan garis lurus searah
berkas. Pada jarak yang sangat jauh dari sumber titik gelombang, suatu bagian kecil
muka gelombang dapat kita anggap sebagai sebuah bidang, dengan berkas berkas (sinar)

9
gelombang berupa garis-garis partikel yang tegak lurus terhadap muka gelombang.
Gelombang seperti ini disebut gelombang bidang.

Ketika dua gelombang yang koheren (memiliki frekuensi dan selisih fase tetap)
bertemu, maka akan terjadi peristiwa interferensi gelombang. Interferensi yang saling
menguatkan disebut interferensi konstruktif, sedangkan interferensi yang saling
melemahkan atau meniadakan disebut interferensi destruktif. Cahaya yang tidak
terpolarisasi memiliki arah getaran dalam semua arah yang tegak lurus terhadap arah
rambatnya gelombang. Pada gelomabng bunyi, jika suatu sumber gelombang dan
penerima bergerak relatif satu sama lain, frekuensi yang teramati oleh penerima tidak
sama dengan frekuensi sumber. Hal ini disebut efek doppler.

Contoh penggunaan efek doppler adalah penggunaan radar polisi untuk mengukur
kelajuan mobil. Gelombang-gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh
pemancar rdar mengenai mobil yang sedang bergerak. Mobil bertindak sekaligus
sebagai penerima yang bergerak dan sumber yang bergerak ketika gelombang memantul
kembali ke penerima radar. Efek doppler terjadi juga pada jenis gelombang lain. Cahaya
dan gelombang elektromagnetik lainnya memperlihatkan efek doppler. Penerapan yang
penting adalah dalam bidang astronomi. Salah satu contohnya adalah dalam
menentukan kecepatan galaksi yang jauh.

BAB 2 CAHAYA

Cahaya dapat dipancarkan oleh elektron yang bergerak mengelilingi inti atom dalam
tingkat orbit tertentu. Perbedaan tingkat orbit elektron menyebabkan perbedaan energi
cahaya yang dihasilkan. Sejarah perkembnagan teori tentang cahaya dimulai dari
pendapat para ilmuwan kuno, kemudian ilmuwan pada era Newton dan Huygens
hingga ke fisikawan modern seperti maxwell, Max Planck, dan Einstein. Dari cukup
banyak teori mengenai cahaya, yang sekarang masih diakui kebenarannya, dan
keduanya btidak menunjukkan pertentangan, adalah teori gelombang elektromagnetik
dan kuantum. Teori gelombnag elektromagnetik dan teori kuantum telah berhasil
menjelaskan berbagai fenomena mengenai cahaya secara memuaskan.

Cahaya dapat berinteraksi dengan atom-atom di dalam suatu bahan atau zat. Interaksi
ini antara lain akan menyebabkan elektron-elektron dalam bahan bergetar. Besar
kecilnya getaran elektron ini bergantung pada frekuensi cahaya yang mengenainya dan
struktuur elektron dalam atom itu sendiri. ketika berinteraksi dengan suatu material
(bahan), ada tiga kemungkinan yang terjadi pada cahaya, yaitu cahaya dapat diteruskan
ke dalam material, dipantulkan oleh material, dan diserap oleh material. Ketiga
kemungkinan ini dapat terjadi baik sendiri-sendiri maupun bergabung.

Teori pertama yang cukup sukses menjelaskan gerak gelombang dalm tiga dimensi
dikemukakan oleh huygens pada tahun 1678. Huygens berpendapat bahwa puncak

10
gelombang cahaya berbentuk permukaan-permukaan seperti lapisan kulir bawang.
Huygens juga berpendapat bahwa setiap titik pada permukaan gelombang juga
berperilaku sebagai sebuah sumber gelombnag lingkaran baru yang lebih kecil, yang
disebut wavalvet.kontruksi gelombang yang diajukan huuygens ini mampu menjelaskan
mengapa gelombnag cahaya cenderung akan memancar ketika keluar daris sebuah
lubang kecil, bukannya sebuah berkas sinar yang merambat lurus.

Jika cahaya dapat diteruskan dalam suatu material ini disebut material tembus cahaya.
Material yang dapat memantulkan atau menyerap cahaya disebut material tak tembus
chaya (opak). Di samping material tembus cahaya dan tak tembus cahya, ada material
yang dapat meneruskan sebagian cahaya tetapi juga memmantulkan dan menyerap
sebagian cahaya lainnya. Material ini disebut material (bahan) buram.

Ada dua gelombang harmonik yang memiliki frekuensi dan panjang gelombang yang
sama tetapi berbeda fase bergabung, gelombang yang dihasilkan merupakan gelombang
harmonik yang amplitudonya bergantung pada perbedaan fasenya. Perbedaan fase
antara dua gelombang sering disebabkan oleh perbedaan panjang lintasan yang
ditempuh oleh kedua gelombang. Perbedaan lintasan satu panjang gelombang
menghasilkan perbedaan fase 360⁰, yang ekuivalen dengan tidak ada perbedaan fase
sama sekali. Perbedaan lintasan setengah panjang gelombang menghasilkan perbedaan
180⁰.

Pola interferensi cahaya dari dua sumber atau lebih dapat diamati hanya jika sumber-
sumber tersebut koheren. Dengan kata lain, sumber-sumber tersebut sefase atau
memiliki perbedaan fase yang konstan terhadap waktu. Dalam percobaan yang
dilakukan oleh Thomas Young pada tahun 1801, beliau memperagakan sifat gelombang
cahaya, dua sumber cahaya yang koheren dihasilkan dengan cara menerangi dua celah
sejajar dengan sumber cahaya tunggal. Percobaan young, setiap celah bertindak sebagai
sumber garis, yang ekuivalen dengan sumber titik dalam dua dimensi.

Pola difraksi yang diamati di titik-titik di mana sinar dari celah atau penghalang hampir
sejajar disebut pola difraksi fraunhofer. Pola fraunhofer dapat diamti pada jarak yang
jauh dari celah sehingga sinar-sinar yang mencapai sembarang titik hampir sejajar, atau
pola ini dapat diamati dengan menggunakan lensa yang memfokuskan sinar-sinar sejajar
pada layar yang di tempatkan pada bidang fokes lensanya.
Jika pola difraksi diamati di dekat celah, pola itu disebut pola difraksi fresnel. Karena
geometrinya, pola inilah yang jauh lebih sulit untuk dianalisi.

Alat yang bermanfaat untuk mengukur panjang gelombang cahaya adalah kisi difraksi,
yang terdiri atas sejumlah besar garis atau celah yang berjarak sama pada permukaan
datar. Kisi seperti inindapat dibuat dengan memotong alur-alur berjarak sama pada kaca
atau plat logam dengan mesin penggaris presisi

Empat fenomena yang menghasilkan cahaya yang terpolarisasi dari cahaya yang tidak
terpolarisasi anatara lain: absorpsi, hamburan, pemantulan, dan pembiasan ganda.

11
BAB 3 BUNYI

Bunyi merupakan salah satu contoh gelombang longitudinal, yaitu gelombang yang
memiliki arah getaran yang sama dengan arah kecepatannya. Bunyi merambat melalui
suatu medium dengan cara memindahkan energi kinetik dari suatu molekul ke olekul
lainnya dalam medium tersebut. Bunyi merupakan suatu gelombang, bunyi sama seperti
gelombang transversal dalam perambatannya juga dapat mengalami pemantulan,
pembiasan, dan interferensi

Ketika gelombang bunyi merambat dari satu medium ke medium lain yang
kerapatannya berbeda, misalnya dari udara ke karbon dioksida, akan terjadi pembiasan
gelombang bunyi. Penguatan bunyi disebut interferensi konstruktif, sedangkan
pelemahan bunyi disebut interferensi destruktif.
Interferensi penguatan (konstruktif) terjadi jika selisih jarak (beda lintasannya) yang
ditempuh oleh kedua gelombang sama dengan kelipatan bulat dari panjang gelombang
bunyi. Ini terjadi ketika puncak gelombang bertemu dengan puncak gelombang atau
lembah gelombang bertemu dengan lembah gelombang (gelombnag sefase). Interferensi
pelemahan (destruktif) terjadi jika selisih jarak (beda lintasan) yang ditempuh oleh
kedua gelombang sama dengan kelipatan ganjil dari setengah panjang gelombang bunyi.
Ini terjadi ketika puncak gelombang bertemu dengan lembah gelombang, atau lembah
gelombang bertemu dengan puncak gelombang (gelombang berlawanan fase)

Cepat rambat gelombang bunyi bergantung pada medium tempat gelombang bunyi
mrambat. Rumus cepat rambat , yaitu :

1. Cepat rambat bunyi dalam cair


𝛽
V =√ 𝑝
2. Cepat rambat bunyi dalam zat padat
𝑌
V = √𝑃
3. Cepat rambat bunyi dalam gas
𝑅𝑇
V = √𝛾 𝑀

Senar bunyi adalah sesuatu yang bergetar. Getaran yang terjadi pada senar merupakan
gelombang stasioner pada dawai dengan ujung terikat. Nada dasar yang dihasilkan
disebut nada dasar atau harmonik prtama. Selanjutnya, untuk nada yang lebih tinggi
secara berurutan disebut nada atas pertama (harmonik kedua), nada atas kedua
(harmonik ketiga), dan seterusnya.

12
Persamaan yang pertama kali didapatkan oleh Marsene sehingga persamaan ini dikenal
sebagai Hukum Marsene :

1 𝐹 1 𝐹𝑙 1 𝐹
ƒ₀ = 2𝑙 √µ = 2𝑙 √𝑚 = = 2𝑙 √𝑝𝐴

resonansi ialah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda lain yang
bergetar. Resonansi dapat terjadi apabila kedua frekuensi sama atau frekuensi yang satu
merupakan kelipatan frekuensi yang lain. Beberapa contoh peristiwa resonansi adalah :

 Dua garpu tala yang kotak bunyinya dipasang berhadapan akan menyebabkan
garpu tala lain bergetar ketika salah satu garpu tala digetarkan
 Senar gitar yang digetarkan akan menggetarkan udara yang ada di dalam kotak
bunyinya.
 Udara di dalam kolom udara akan bergetar jika garpu tala di atasnya digetarkan

Intensitas gelombang bunyi didefinisikan sebagai energi yang dipindahkan per satuan
luas per satuan waktu atau daya per satuan luas yang tegak lurus pada arah cepat
rambat gelombang.
P
I=A

Jika suatu sumber bunyi memancarkan gelombang ke segala arah, muka gelombang
yang dipancarkan berbentuk bola. Semakin jauh dari sumber bunyi, semakin besar luas
muka gelombang bola sehingga intensitas bunyi semakin kecil. Intensitas terkecil yang
masih dapat menimbulkan rangsangan pendengaran pada telinga manusia adalah
10−12W/m2 , yang disebut intensitas ambang pendengaran I₀. Intensitas terbesar yang
masih dapat diterima telinga manusia tanpa rasa sakit adalah 1 W/m2 , yang disebut
intensitas ambang perasaan. Logaritma perbandingan antara intensitas bunyi dengan
intensitas ambang pendengaran disebut taraf intensitas bunyi. Secara sistematis ditulis
I
TI = 10 log I₀

Interferensi yang terjadi akibat superposisi dua buah gelombang dengan frekuensi yang
sedikit berbeda dan merambat dalam arah yang sama. Kenyaringan bunyi yang
dihasilkan berubah-ubah secara periodik. Peristiwa ini disebut pelayangan bunyi. Satu
layangan didefinisikan sebagai gejala dua bunyi keras atau dua bunyi lemah yang terjadi
secara berurutan, sehingga

1 layangan = keras-lemah-keras atau lemah-keras-lemah

Frekuensi bunyi akan terdengar lebih tinggi jika sumber bunyi mendekati pendengar
dan akan terdengar lebih rendah saat sumber bunyi menjauhi pendengar. Hai ini disebut
dengan efek doppler. Secara umum, efek doppler dapat ditulis sebagai berikut :

13
𝑣±vp
f𝑝 = fs
𝑣±vs

dengan ketentuan: (1) jika pendengar (P) mendekati sumber, tanda v𝑝 positif, (2) jika
pendengar menjauhi sumber v𝑝 negatif, (3) jika sumber (S) mendekati pendengar, tanda
vs negatif, dan (4) jika sumber (S) menjauhi pendengar, tanda vs positif.

BAB 4 LISTRIK STATIS

Muatan yang sejenis akan tolak-menolak, sedangkan muatan yang tidak sejenis akan
tarik menarik. Gaya listrik yang merupakan tarikan atau tolakan ini pertama kali
diselidiki oleh seorang fisikawan besar Prancis bernama Charles Coulomb (1736-
1806) pada akhir abad 18. Dia menemukan bahwa gaya antara muatan bekerja
sepanjang garis yang menghubungkan keduanya dengan besar yang sebanding dengan
besar kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak . Hasil pengamatan
ini melahirkan hokum coulomb yang secara matematis dapat di tulis sebagai :
q₁q₂
F =k 𝑟2

Hukum Coulomb mengabungkan gaya antara dua coulomb . Fakta bahwa gaya listrik
dapat di jumlahkan secara vector disebut Prinsip superposisi . Pengamatan menunjukan
bahwa soal yang rumit sekali pun dapat diselesaikan dengan menerapkan prinsip
superposisi yang dapat menguraikannya menjadi bagian – bagian kecil yang lebih
sederhana .

Medan listrik adalah suatu daerah atau ruang disekitar muatan yang masih di pengaruhi
oleh gaya listrik . Oleh Michael Faraday medan listrik digambarkan sebagai garis
medan listrik yang di mulai atau keluar dari muatan positif dan diakhiri atau masuk pada
muatan negatif . Kuat medan listrik yang semakin besar digambarkan dengan garis
medan yang semakin merapat . Pada setiap titik di dalam medan listrik pada suatu
kuantitas yang menyatakan tingkat kekuatan medan tersebut, yang disebut kuat medan
listrik . Atas dasar ini , kuat medan listrik dapat di definisikan sebagai berikut:

Kuat medan listik atau E di sebuah titik adalah gaya per satuan muatan yang dialami
oleh sebuah muatan di titik tersebut .

Jumlah garis medan listrik yang menebus suatu permukaan scara tegak lurus fluks listrik
. Energi potensial suatu muatan di suatu titik adalah usaha untuk memindahkan suatu
muatan uji dari tempat yang jauh tak terhingga ke suatu tempat di sekitar muatan
sumber . Potensial listrik di suatu titik pada medan listrik adalah besarnya usaha yang

14
di perlukan untuk memindahkan satu satuan muatan dari tak terhingga ke titik tertentu
di dalm medan listrik .

Kapasitor digunakan untuk menyimpan energi dalam waktu yang singkat untuk
kemudian di bebaskan kembali dengan cepat . Kemampuan kapasitor menyimpan
energy disebut kapasitas kapasitor atau kapasitansi yang dinyatakan dalam satuan Farad
.

Bab 5 MEDAN MAGNETIK

Besar Induksi Magnetik B yang ditimbulkan oleh pengantar lurus berarus I di suatu
tempat yang jaraknya a dari suatu penghantar lurus berarus dinyatakan dengan

µ˳I
B = 2п𝑎

Untuk penghantar melingkar yang terdiri dari N lilitan, induksi magnetic di pusat
lingkaran adalah

µ˳NI
B= 2𝑎

Hukum Ampere menyatakan bahwa untuk semua bentuk lintasan yang mengelilingi
pengantar yang berarus I didalam vakum , medan magnetik selalu sedemikian sehingga
berlaku:

∮ 𝐵 𝑑𝑙 cos 𝜃 = 𝜇˳𝐼

Dengan dl adalah elemen panjang dari lintasan tertutup, 𝜃 adalah sudut antara arah
induksi magnetik B dengan elemen lintasan dl , dan I adalah total kuat arus yang di
lingkupi oleh lintasan tertutup .

Besar gaya Lorentz yang di alami oleh kawat berarus listrik di dalam medan magnetik ,
serta sinus sudut antara arah arus dan arah induksi magnetic. Secara matematik besar
gaya Lorentz dapat di tuliskn sebagai berikut

F=BIL sin 𝛼

Pada dua pengantar lurus sejajar yang dialiri arus listrik akan terjadi gaya tarik-menarik
jika kedua arus listriknya mempunyai arah yang sama dan terjadi gaya tolak-menolak
jika kedua arus listriknya berlawanan arah.

15
Besar gaya tarik-menarik atau tolak - menolak antara dua kawat berarus ini berbanding
lurus dengan kuat arus yang mengalir pada kedua kawat dan panjang kawat , tetapi
berbanding terbalik dengan jarak antara kedua kawat

µ˳I₁I₂
𝐹₁𝐹₂= 2п𝑎 l

BAB 6 INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

Untuk menyatakan kuat medan magnetik digunakan induksi magnetik . Induksi


magnetik B adalah ukuran kerapatan garis-garis medan.

Fluks magnetik (ɸ) adalah banyaknya garis medan magnetik yang dilingkupi oleh suatu
luas daerah tertentu (A) dalam arah tegak lurus . Secara matematis dapat ditulis

ɸ = 𝐴𝐵 𝐶𝑜𝑠 𝜃

Hukum Faraday menyatakan bahwa GGL induksi (𝜀) yang timbul di antara ujung-ujung
suatu loop pengantar berbanding lurus dengan laju perubahan fluks magnetik yang
dilindungi oleh loop pengantar tersebut. Secara matematis hokum faraday ditulis dengan
persamaan

Δɸ
𝜀 = −𝑁
Δ𝑡

Dengan N adalah banyaknya lilitan kumparan .

Hukuman Lenz menyatakan bahwa jika GGL induksi timbul pada suatu rangkaian ,
maka arah arus yang dihasilkan mempunyai arah sedemikian sehingga menimbulkan
medan magnetik induksi yang menentang perubahan medan magnetik .

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan perubahan fluks magnetik antara lain:
Perubahan luar bidang kumparan A ; perubahan besar induksi mangnetik B; dan
perubahan sudut antara B denganarah normal bidang n

Perubahan fluks mangnetik dapat menginduksi rangkaian itu sendiri sehingga di


dalamnya timbul GGL induksi diri. GGL induksi diri

16
𝑑𝑙
𝜀 = −𝐿
𝑑𝑡

Dengan L adalah induktansi diri, satuannya adalah henry

BAB 7 ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK BOLAK BALIK

Arus bolak-balik adalah arus dan tegangan listrik yang besarnya berubah terhadap
waktu dan dapat mengalir dalam dua arah. Sumber arus bolak-balik adalah generator
arus bolak-balik.

Prinsip dasar generator arus bolak-balik adalah sebuah kumparan berputar dengan
kecepatan sudut yang berada di dalam medan magnetik . Generator ini menghasilkan
gaya gerak listrik induksi ( tegangan )

adalah suatu vector yang berputar berlawanan arah putaran jarum jam terhadap titik asal
dan arus listrik induksi yang berbentuk sinusoidal .

Diagram fasor menyatakan hubungan antara amplitudo tegangan atau arus bolak-balik
dengan sudut fase secara grafik . fasor dengan kecepatan sudut ω.

Nilai rata-rata arus bolak-balik adalah kuat arus bolak-balik adalah kuat arus bolak-balik
yang nilainya setara dengan kuat arus searah untuk memindahkan sejumlah muatan
listrik yang sama dalam waktu yang sama

2𝑉𝑚
𝑉𝑟 =
𝜋

Dengan Vr adalah tegangan rata-rata dan Vm adalah tegangan maksimum.

Nilai efektef dari arus dan tegangan bolak-balik adalah kuat arus dan tegangan bolak-
balik yang setara dengan arus dan tegangan searah untuk menghasilkan jumlah kalor
yang sama ketika melalui suatu resistor dalam waktu yang sama.

𝐼𝑚 𝑉𝑚
𝐼𝑒𝑓 = dan 𝑉𝑒𝑓 =
√2 √2

Persamaan matematis yang digunakan pada rangkaian resistif antara lain:


𝑉
VR= Vm sin ωt dan IR = 𝑅𝑚 𝑆𝑖𝑛 𝜔𝑡

17
Pada rangkaian induktif

𝜋
𝐼𝐿=𝑉𝑚 𝑆𝑖𝑛 ( 𝜔𝑡 − ) 𝑑𝑎𝑛 𝑋𝐿= 𝜔𝐿=2𝜋𝐿
𝜔𝐿 2

BAB 8 RADIASI BENDA HITAM

Semakin tinggi suhu sebuah benda, semakin besar pula energi kalor yang dipancarkan .

Emisivitas (e) sebuah benda menyatakan kemampuan benda untuk memancarkan


energy (gelombang elektromagnetik) . Semakin besar emisivitas sebuah benda ,
semakin mudah pula benda tersebut memancarkan energi.Nilai e berkisar antara 0 dan 1
.

Sebuah benda yang dapat menyerap semua radiasi yang mengenainya disebut benda
hitam sempurna . Radiasi yang dihasilkan oleh sebuah benda hitam sempurna disebut
radiasi benda hitam.

Energi radiasi (E) yang dipancarkan oleh getaran molekul-molekul benda bersifat
diskret, yang besarnya

E=nhf

Dengan h adalah konstanta Planck yang besarnya 6,626 × 10−34 J s.

Molekul – molekul menyerap atau memancarkan energy radiasi cahaya dalam paket
diskret yang disebut kuantum atau foton.

Efek fotolistrik adalah peristiwa terlepasnya electron-electron dari permukaan logam


ketika logam tersebut disinari dengan cahaya .

Paket-paket energy gelombang elektromagnetik dapat berfungsi sebagai partikel dengan


momentum sebesar

ℎ𝑓 ℎ
P= 𝑐 = 𝜆

18
BAB 9 ATOM BERELEKTRON BANYAK

Model atom Bohr merupakan penyempurnaan dari model atom Rutherford . Dua
postulat yang dikemukakan oleh Bohr antara lain : (1) Elektron tidak mengorbit
mengelilingi inti melalui sembarang lintasan , melainkan hanya melalui lintasan-lintasan
tertentu dengan momentum angular tertentu tanpa membebaskan energy tertentu . (2)
Elektron dapat pindah dari satu orbit ke orbit lainnya . jika electron pindah dari orbit
yang lebih luar ke orbit yang lebih dalam, electron akan melepaskan energy sebesar hf .
jika electron pindah dari orbital yang lebih dalam ke orbital yang luar , electron akan
menyerap energy sebesar hf.

Persamaan energy electron pada suatu orbit dinyatakan sebagai


13,6
Eṉ = − Ev
𝑛2

Deret transisi spectrum atom hydrogen terdiri atas deret lyman , balmer , Paschen ,
Brackett, dan pfund. Panjang gelombang elektromagnetik yang dipancarkan electron
dinyatakan dengan

1 1 1
= 𝑅( 2 − 2 )
𝜆 𝑁 𝐵 𝑁 𝐴

Dalam teori atom mekanika kuantum diperlukan empat bilangan kuantum untuk
menentukan keadaan stasioner electron, yaitu: bilangan kuantum utama (n),bilangan
kuantum orbital (l), bilangan kuantum mangnetik (m), bilangan kuantum spin (s)

Menurut aturan Pauli, untuk atgom berelektron banyak, dalam suatu sisitem atau tidak
terdapatdua electron yang mempunyai keempat bilangan kuantum yang sama. Artinya,
electron-elektron dala m sebuah atom tidak mungkin memeiliki bilangan kuantum n, l,
m, dans yang tepat sama.

Energy ionisasi merupakan ukuran kestabilan konfigurasi eletron terluar dari suatu
atom. Semakin besar energy ionisasi suatu atom, semakin sukar bagi atom itu untuk
melepaskan elektronnya.

BAB 10 RELATIVITAS

19
Kerangka acuan inersia adalah suatu kerangka acuan yang berada dalam keadaan diam
atau bergerak terhadap acuan lainnya dengan kecepatan konstan pada suatu garis lurus.

Hukkum-hukum Newton tentang gerak dan persamaan gerak suatu benda tetap sama
dalam semua kerangka acuan inersia, sedangkan kecepatan benda bergantung pada
kerangka acuan (bersifat relatif ).

Dari hasil percobaan percobaan yang dilakukan oleh Michelson-Morley diperoleh bukti
bahwa eter tidak ada dan keceptan cahay adalah besaran mutlak, tidak bergantung pada
kerangka acuan inersia.

Dalam teori relativitas khusus, Einstein mengemukakan dua postulatnya , yaitu: (1)
Hukum- hukum fisika mempunyai bentuk yang samaa pada semua kerangka acuan
inersia. (2) Kelajuan cahaya di ruang hampa kesegala arah adalah sama pada semua
pengamat, tidak bergantung pada gerak sumber cahaya maupaun pengamat.

Pengukuran panjang benda yang memiliki kelajuan yang mendekati kelajuan cahanya
dipengaruhi oleh teori relativitas

Benda yang bergerak dengan kelajuan mendekati kelajuan cahaya tampak lebih pendek
jika diukur dari kerangka acvuan diam. Peristiwa penyusutan panjang ini disebut
kontraksi panjang atau kontraksi Lorent

Waktu yang diukuroleh jam yang bergerak terhadap suatu kejadian akan lebih besar

Massa benda yang bergeak (m) relative terhadap seorang pengamat akan lebih besar
daripada massa diam (m0) benda tersebut.

BAB 11FISIKA INTI DAN RADIOAKTIVITAS

Radio aktivitas adalah radiasi spontan yang dipancarkan oleh bahan bahan radioaktif.
Berkas sinar yang dihasilkan oleh bahan-bahan radioaktif terdiri atas tiga sinar yang
disebut sinar alfa,sinar beta, dan sinar gamma.

Sinar alfa bermuatan positif , sinar beta bermuatan negatif , dan sinar gamma tidak
bermuatan listrik dan merupakan gelombang elektromagnetik . Sinar alfa dan sinar beta
merupakan partikel yang berkecepatan sangat tinggi .

Semua nuklida yang mempunyai nomor atom Z >83 merupakan nuklida yang tidak
stabil . Nuklida tidak stabil ini akan memancarkan baik sinar alfa maupun sinar beta .

20
Proses pemancaran sinar radioaktif hingga terbentuk inti lain yang stabil disebut
peluruhan . Peluruhan dapat diukur kekuatannya berdasarkan banyaknya partikel yang
dipancarkan tiap sekon.

Waktu paruh didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan oleh suatu inti untuk meluruh
hingga jumlah inti tingggal separo dari jumlah inti mula-mula .
1 𝑡
𝑁 = 𝑁˳( 2 )𝑛 ;dengan n=𝑇

BAB III. PERBANDINGAN BUKU

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU

BUKU I

KELEBIHAN BUKU:

I.Dilihat dari aspek tampilan buku (face value)

1. Cover buku menarik, karena menggunakan warna yang bagus, tidak terlalu
mencolok, gambar sampul menarik dan keterkaitannya ke pelajaran fisika ada. Hal ini
membuat siswa tertarik untuk memilih buku

2.Dalam sampul sudah lengkap dicantumkan nama penerbit, judul,tahun terbit, penulis
dan biografi penulis. Hal ini mempermudah siswa untuk memilih buku yang akan
dipakai.

II. Dari aspek layout dan tata letak, tata tulis dan penggunaan font adalah:

1.Tata tulis yang digunakan sudah baik

2.Jenis font dan ukuran font yang digunakan sudah baik dan memenhi kriteria

3.Penulisan setiap judul berwarna dan ukurannya lebih besar dari teori pembahasan
yang mempermudah siswa untuk membaca buku

III. Dari aspek isi buku

21
1.Memenuhi kriteria penulisan halaman awal buku, sepertikata pengantar, pembahasan
sekilas kelengkapan isi buku, serta daftar isi.

2.Gambar pendukung teori memiliki warna beragam sehingga akan membuat siswa
tertarik untuk belajar.

3.Adanya hint (isyarat) yang membantu siswa untuk dapat mengartikan kata yang sulit
dimengerti pada setiap sub bab.

4.Adanya target belajar yang dibuat dalam pembahasaan setiap sub bab, membuat siswa
memiliki tujuan yang jelas mengapa harus mempelajari materi tersebut.

5.Terdapat mini lab pada setiap sub bab, yang membantu siswa dapat melakukan
praktek sederhana dari teori yang dipelajari.

6.Terdapat usefull link, yaitu situs internet yang membantu siswa untuk lebih banyak
mendapat pelajaran dari situs internet tentang teori yang dipelajari.

7.Teori-teori yang di bahas dalam buku dapat dikatakan lengkap karena sudah
menyangkut aspek-aspek pembelajaran fisika.

8. Contoh soal yang ada sudah cukup bagus karena memang sangat menyanagkut
dengan teori yang di bahas dalam setiap sub bab. Hal ini akan membantu siswa unntuk
lebih mudah mengetahui pembelajarn, dan mengerjkan soal berikutnya.

9. Buku dengan detail menjelaskan seluruh teori baik dengan pembahasan, maupun
gambar.

10. Terdapat ruang diskusi untuk setiap sub bab, yang sangat membantu siswa untuk
dapat mengeluarkan pendapat dengan teman-temannya.

11. Dalam buku terdapat glosarium yang sangat membanntu siswa untuk mempermudah
memahami arti kata yang sulit dimengerti, atau menjadi panduan yang sangat relative
untuk mencari ari kata.

12. Memiliki indeks yang membantu siswa untuk lebih mudah membuka halaman yang
dituju oleh siswa.

13. Dilengkapi dengan tabel konstanta pada halaman terakhir buku, yang dapat
membantu siswa untuk mengetahui sebagian rumus fisika.

14.Dari daftar pustaka yang ada, mak dapt disimpulkan, bahwa teori-teori pembelajaran
dalam buku diambil dari berbagai sumber yang sangat banyak, termasuk beberapa buku
terjemahan.

22
IV. Dari aspek tata bahasa

1.Dari aspek tata bahasa yang digunakan cukup baik dan menggunakan bahasa formal
yang sesuai dengan fisika.

2. Bahasa yang digunakan tidak terlalu monoton atau berfariasi.

KELEMAHAN BUKU

1.Cover buku memang sudah menarik, namun kualitas dari cover tersebut tak semenarik
warna dan bentuk cover tersebut. Hal ini dikarenakan sampul buku tidak disampuli
plastic, yang membuat buku mudah koyak dan terpisah-pisah.

2.Layout buku yang masih kurang tepat, karena terlalu pinggir denngan garis buku,
mengakibatkan siswa sulit untuk membacanya.

3. Contoh soal dalam buku memang sangat cocok dengan sub bab materi yang
dipelajari, namun soal yang disusun sangat beda jauh tingkat kesulitannya dari contoh
soal yang dibuat.

BUKU I

KELEBIHAN BUKU

I.Dilihat dari aspek tampilan buku (face value)

1.Cover buku menarik, karena dia buat berwarna cerah dan gambar pendukung dalam
cover sesuai dengan materi fisika.

2. Memiliki sampul yang kuat dan dilapisi dengan plastik, sehingga membuat buku
tidak cepat rusak dan kusam.

3. Dalam cover buku dimuat penerbit, pengarang, tahun terbit, kurikulum yang dipakai
yang mempermudah siswa dalam memilih buku yang akan dipakai

II . Dari aspek layout dan tata letak, tata tulis dan penggunaan font adalah:

1.Layout yang teratur pada buku ini, membuat siswa yang ingin mempelajari buku
ini akan lebih mudah.

23
2.Jenis dan ukuran font yang digunakan sudah memenuhi standard penulisan buku.

3.Tata letak penulisan sudah tepat, seperti garis pinggir buku.

III. Dari aspek isi buku

1.Awal buku sudah memenuhi standard yang diinginkan, karena memuat kata pengantar
buku, dan daftar isi.

2.Dalam buku terdapat penjelasan setiap teori yang akn dibahas

3.Dalam setiap sub bab buku terdapat ruang diskusi, hal ini akan semaki meningkatkan
rasa kerjasama antar siswa.

4.Dalam buku juga terdapat contoh-contoh soal untuk setiap sub bab yang sangat
membantu siswa lebih memahami setiap topik pelajaran setiap sub bab.

5.Setiap topik sub bab pelajaran sangat detail di jelaskan materi-materi yang akan
dibahas.

6.Terdapat gambar dalam setiap topik pelajaran yang akan membanntu siswa lebih
mudah menangkap setiap topic pelajaran.

7.Terdapat praktikum lab yang membantu siswa untuk mempraktekkan topic pelajaran
yang ada.

8.Terdapat glosarium yang membantu siswa untuk mengartikan kata-kata yang sulit
dimengerti.

9.Terdapat soal-soal penunjang untuk setiap sub bab yang dapat menguji siswa, apakah
sudah benar-benar memahami topik pelajaran yang dibahas.

10.Terlihat dari daftar pustakanya, isi buku diambil dari berbagai sumber.

KELEMAHAN BUKU

1.Isi buku yang menoton menjelaskan tentang pejelasan materi saja, terkesan menjadi
seperti buku sastra.

2.Gambar-gambar dalam buku tidak memilikiwarna, membuat siswa kadang jenuh


mempelajarinya.

3.Penulisan judul dalam buku yang ukurannya hampir sama dengan teori pembahasan,
membuat siswa bigung mempelajari materi.

24
4.Tidak terdapat indeks dalam buku yang mungkin tidak dapat membantu siswa untuk
mencari kata yang terdapat dalam buku.

5.Soal-soal dalam buku cendrung memiliki tingakat kesulitan yang tinggi, padahal
contoh soal yang disajikan memiliki tingkat kesulitan rendah sampai menengah.

6.Bahasa dalam buku bersifat monoton, yang membuat siswa jenuh mempelajarinya.

BAB IV. PENUTUP

I. KESIMPULAN
Dari dua buku yang disajikan untuk kami kritik, dapat kami simpulkan
bahwa dalam sebuah buku terdapat beberapa bagian yang akan membentuk
sebuah buku, bukan hanya satu namun sangat banyak, yang akan sangat
membantu siswa dalam proses belajarnya. Semakin banyak bagian-bagian
suatu buku yang sesuai dengan materinya, akan semakin membantu siswa
untuk mempelajarinya. Seperti yang kita ketahui buku adalah gudang ilmu,
jadi untuk mendapat ilmu maka kita dianjurkan untuk banyak membaca.
Kadang jika kita melihat sebuah buku, kita cendrung mengabaikannya,
karena ada hal-hal tersendiri yangmembuat kita jenuh untuk
mempelajarinya.

25
II. SARAN
Menurut kami buku itu memang sangat penting buat kita, bukan hanya
karena kita pelajar, namun sepanjang hayat buku itu tidak akan terlepas dari
kita, jika kita memang masih sangat ingin belajar. Buku adalah suatu media
untuk membantu kita mengenal dunia lebih luas lagi. Bukan hanya buku
fisika saja namun buku-buku lain juga yang memang dibuat untuk ilmu
pelajaran. Terkadang kita memang sangat jenuh untu mempelajari sebuah
buku, terlebih buku fisika, selainkarena dia buku yang tidak lenkap, ada hal-
hal tersendiri yang membuat siswa jenuh untuk mempelajarinya, uyang
intinya bukan karena malas ya. Saran yang diberikan kelompok kami untuk
memilih buku yang baik adalah:

1.Lengkap dengan seluruh bagian-bagiannya. Kalau dari kedua buku yang


kami kritik, lebih disarankan memilih buku yang satu, dari bagian isinya.

2.Tapi jika kita hanya melihat isinya, tapi tidak dengan kualitasnya, maka hal
yang paling sial adalah, buku yang kita pelajari belum saja sebulan sudah
rusak, jadi kita juga harus memperhatikan kualitas buku.

3.Dalam sebuah buku memang sangat dibutuhkan gambar, hal ini sangat
membantu siswa untuk mempelajarinya. Jadi untuk buku yang sudah kami
kritik, selain gambar yang sedikit juga dengan warna gambar yang tidak
terlalu menarik, jadi kami sarankan agar buku fisika dibuat gambar yang
memiliki warna menarik.

4.Baiknya buku fisika yang akan dipelajari siswa, teorinya haruslah berasal
dari berbagai sumber yang sesuai.

26
DAFTAR PUSTAKA

27
28

Anda mungkin juga menyukai