Dokumen - Tips - Laporan Praktikum Anor II Kel 9 Natrium Kalium
Dokumen - Tips - Laporan Praktikum Anor II Kel 9 Natrium Kalium
Kalium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang K dan nomor atom 19. Kalium berbentuk logam lunak berwarna putih
keperakan dan termasuk golongan alkali tanah. Secara alami, kalium ditemukan
sebagai senyawa dengan unsur lain dalam air laut atau mineral lainnya.
Kalium teroksidasi dengan sangat cepat dengan udara, sangat reaktif terutama dalam
air, dan secara kimiawi memiliki sifat yang mirip dengan natrium. Dalam bahasa Inggris,
kalium disebut potassium.
BAHAN :
1. Kristal NaOH, KOH
2. H2SO4 0,1 M
3. Larutan KI 0,1 M
4. Natrium peroksida
5. Logam natrium
6. Garam glauber
7. HCl pekat dan 0,1 M
8. Larutan KCl 1M , 0,1 M
9. Larutan NaCl 1 M
10. Larutan amilum
11. Benang wol
12. Abu kayu
13. Larutan phenolphtalein
1.
Diletakkan diatas
cawan porselin
Lelehan Na2CO3
Dilarutkan dengan
air secukupnya
Dituang sebagian
dalam tabung reaksi
+HCl pekat tetes
demi tetes sampai
timbul gas
Gas CO2 dan panas
3
Dimasukkan dalam
cawan
+H2SO4 encer
+beberapa tetes KI
+amilum
Larutan berwana merah
muda
Dimasukkan dalam
tabung reaksi kering
Dipanaskan pada api
kecil
Kawat platina
Dicelupkan HCl
pekat
dipijarkan
Kawat bersih (warna api)
Dicelupkan pada
larutan NaCl
dipojarkan
Dilarutkan dalam
beberapa mL air
Diambil setetes
Digosok pada ujung
jari
Licin
Dimasukkan dalam
tabung reaksi’
Diencerkan dengan
air
+air brom
Larutan jernih
+H2SO4 Pekat
Larutan kuning
Larutan KOH
Dimasukkan dalam
tabung reaksi
+ benang wol
Dipanaskan
Timbul gas H2
Dimasukkan dalam
tabung reaksi
+air
Dikocok , di saring
Filtrat jernih
+pp
Dimasukkan dalam
tabung reaksi
+ HCl
10
11
HCl pekat
Dicelupkan pada
kawat nikrom
dipijarkan
Dicelupkan KCl
1M
Dipijarkan
Nyala ungu
Seiris kecil logam Natrium : padatan Logam Na + air : 2 Na(s) +2H2O Logam Na
1
Natrium abu-abu timbul percikan api reaktif pada
2NaOH(aq) +H2(g)
Diletakkan pada air,
kertas saring. Aquades : jernih tak Gas H2 : asap putih menghasilkam
Diapungkan dalam berwarna saat percikan api larutan NaOH
gelas kimia berisi air disertai
Ditutup dengan kaca Pp : jernih tsk Logam Na + air + dengan gas H2.
arloji dengan segera berwarna pp : merah muda Dan bersifat
keunguan basa
Percikan api dan gas
H2
2
NaOH : Kristal putih NaOH dibiarkan di NaOH(s) + CO2(g) Senyawa
Larutan jernih H2SO4 : Jernih tak H2SO4 : larutan +H2SO4(aq) suasana asam
berwarna berwarna kuning 2KOH + Br2 akan
+H2SO4 Pekat
panas terbentuk
Larutan kuning Benang wol : kembali KOH
benang putih KOH + H2O + Br2 +
H2SO4 + dipanaskan
Larutan KOH
: larutan jernih tak
Dimasukkan dalam berwana
tabung reaksi Ada gelembung gas
+ benang wol
Dipanaskan H2
KOH
Timbul gas H2
dipanaskan
akan
membentuk
gas H2
Abu kayu : serbuk Filtrat abu kayu : K2CO3(s) + 2HCl(aq) Abu kayu
9
Filtrat abu kayu abu-abu jernih tak 2KCl(aq) + ditambahkan
berwarna H2CO3(aq) HCl terjadi
Dimasukkan dalam
tabung reaksi HCl : tak berwarna reaksi
+ HCl
Filtrat + HCl : H2CO3(aq) H2O(l) penggaraman
timbul gas CO2 + CO2(g) KCl yang
Timbul gas CO2 mudah larut
dalam air
Dicelupkan KCl
1M
Dipijarkan
Nyala ungu
Percobaan II
Percobaan kedua ini bertujuan untuk mengidentifikasi reaksi-reaksi yang
terdapat pada senyawa logam natrium. Tahapan yang dilakukan yakni meletakkan
sepotong kecil NaOH (berwujud kristal putih) di dalam cawan porselen dan dibiarkan
saja agar bereaksi dengan udara bebas, yaitu gas CO2. Hasil dari reaksi tersebut adalah
Percobaan III
Pada percobaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi reaksi-reaksi dari senyawa
logam natrium, yaitu Na2O2 (alkil oksida). Natrium peroksida ini memiliki bilangan
oksidasi -1 pada satu atom O. Langkah yang kami lakukan yaitu meletakkan seujung
sendok kecil Natrium Peroksida (berwujud serbuk putih) di dalam cawan porselen
yang kemudian ditambahkan H2SO4 (tidak berwarna) encer dan ditambahkan pula
beberapa tetes KI (tidak berwarna). Hasil dari reaksi tersebut adalah terbentuknya
larutan jernih tak berwarna dimana kami mengindikasikan larutan tersebut
mengandung senyawa halida (I2). Yang dapat dibuktikan dari Persamaan reaksinya:
Na2O2(s) + H2SO4(aq) + 2KI(aq) I2(aq) + 2H2O(l) + K2SO4(aq) + Na2SO4(aq)
Pada reaksi tersebut Na2O2 berfungsi sebagai oksidator (zat yang mengalami penurunan
bilangan oksidasi). Untuk lebih memastikan bahwa hasil rekasi tersebut benar-benar
terbentuk senyawa halida (I2), kami meneteskan amilum (tidak berwarna) dan hasil
larutan tersebut berubah menjadi warna ungu muda. Amilum termasuk polisakarida.
Polisakarida memiliki struktur yang spiral (menutup) yang apabila polisakarida ini
(amilum) ditetesi Iod, maka molekul Iod akan terperangkap di dalamnya. Akibatnya
Percobaan IV
Pada percobaan ini yang dilakukan adalah memanaskan garam glauber (
Na2SO4.10H2O). garam glauber merupakan senyawa hidrat. Pada perlakuan awalnya
yaitu memasukkan seujung sendok kecil garam galuber pada tabung reaksi kecil
kemudian memanaskannya dengan pemanasan api kecil. Reaksi yang terjadi adalah :
Na2SO4.10 H2O(s) Nas 2SO4(s) + 10 H2O(g)
Pada reaksi tersebut membuktikan bahwa senyawa hidrat bila dipanaskan akan
melepas seluruh atau sebagian air kristalnya, sehingga produk yang dihasilkan berupa
endapan Na2SO4 dan air . Hal ini terbukti dengan hasil pemanasan garam glauber yang
lebih kering jika dibandingkan dengan garam galuber sebelum dilakukan pemanasan.
Percobaan V
Pada percobaan 5 dimaksudkan untuk mengetahui warna nyala dari logam
natrium. Natrium yang diuji warna nyala adalah natrium yang terkandung dalam
larutan NaCl. Perlakuan awalnya yaitu membersihkan kawat nikrom yang akan
digunakan untuk uji nyala dengan HCl pekat, hal ini bertujuan agar kawat tersebut benar-
benar bersih. Untuk mengetahui kawat nikrom sudah bersih yaitu dengan memijarkan
kawat nikro tersebut diatas pembakar spirtus,jika warna api pada pembakar spirtus
tetap maka dapat dipastikan bahwa kawat nikrom tersebut bersih dan dapat digunakan
untuk uji nyala larutan NaCl.
Pengujian nyala NaCl dimulai dengan menyelupkan kawat nikrom yang sudah
bersih pada larutan NaCl, kemudian dipijarkan di atas pembakar spirtus. Hasil uji nyala
tersebut yaitu warna api berubah menjadi jingga. Hal ini membuktikan bahwa
“natrium” jika diuji nyala memberikan warna jingga.
Percobaan VI
Pada percobaan ini dilakukan untuk menentukan sifat kebasaan dari KOH.
Perlakuan awalnya yaitu dengan melarutkan padatan KOH dengan akuades. Pada saat
proses pelarutan KOH, reaksi yang terjadi adalah reaksi eksoterm, dan timbul
gelembung-gelembung gas H2. reaksi eksoterm ini ditunjukkan pada dinding tabung
Percobaan VII
Pada percobaan ini 2 ml larutan pada percobaan keenam dimasukkan pada tabung
rekasi. Kemudian larutan diencerkan dengan air dan ditambahkan air brom yang
berwarna kuning. Setelah larutan tersebut direaksikan, warna larutan tetap jernih tak
berwarna, karena pada Br ini tejadi reaksi redoks, yakni mengalami reaksi reduksi dari ion
positif dan reaksi oksidasi dari ion negatif. Berikut persamaan reaksinya :
Namun setelah penambahan H2SO4 warna larutan berubah menjadi kuning jernih. Hal
ini disebabkan karena pada keadaan asam, larutan Br2 terbentuk kembali. Reaksi yang
terjadi adalah :
Larutan dari percobaan enam yang tersisa dimasukkan pada tabung reaksi lalu
dimasukkan beberapa helai benang wol dan dipanaskan. Pada percobaan ini timbul gas
saat benang wol dimasukkan pada larutan. Pada percobaan ini benang wol berfungsi
sebagai tempat menempelnya gelembung – gelembung gas.
Percobaan VIII
Sedikit abu kayu dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan sedikit
air. Kemudian Abu kayu mengandung K2CO3. Sehingga, ketika ditambahkan air, terjadi
reaksi :
Percobaan IX
Asam klorida bila dicampur dengan abu kayu akan membentuk reaksi :
K2CO3(s) + 2HCl(aq) → 2KCl(aq) + H2CO3(aq)
Terjadi pembentukan garam KCl yang mudah larut dalam air. Karena garam ini mudah
larut, maka tidak tampak endapan pada dasar tabung. Untuk mengidentifikasi apakah
telah terjadi reaksi, maka dapat diamati timbulnya gelembung gas CO 2 yang merupakan
hasil penguraian dari H2CO3 .
H2CO3(aq) → H2O(l) + CO2↑
Gelembung gas CO2 yang sedikti timbul pada dinding tabung reaksi menunjukkan
bahwa telah terbentuknya H2CO3 dan KCl pada campuran abu kayu dan HCl.
Percobaan X
Ketika KCl direaksikan dengan asam tartat pekat (2M), maka akan timbul reaksi
KCl(aq) + H2C4O6(aq) → KHC4H4O6↓ + HCl(aq)
Dalam reaksi ini timbul endapan putih KHC4H4O6. Namun, karena garam ini bersifat
sangat larut dalam air, maka garam ini menjadi larut dan terbentuk sebagai untaian-
untaian putih yang melayang-melayang di dalam larutan. Garam kalium ini
mengandung ion monovalen K+ yang membentuk larutan tidak berwarna.
Percobaan XI
Ketika KCl diuji dengan uji nyala dengan menggunakan kawat nikrom yang dibakar
dalam nyala api, maka akan terbentuk flame/nyala api berwarna lembayung atau merah
muda keunguan. Hal ini sesuai dengan teori bahwa spektra atau nyala api dari unsur
Kalium adalah lembayung atau merah muda.
X. DAFTAR PUSTAKA
Lee, J. D. 1994. Concice Inorganic Chemistry Fourth Edition. Fong and Song Printers Pte.
Ltd.
Suehla, G. 1990, vogel Bagian I. Jakarta : PT Kalman Media Pustaka.
Suehla, G. 1990, vogel Bagian II. Jakarta : PT Kalman Media Pustaka
Tim Dosen Kimia Anorganik II. 2012. Penuntun praktikum Kimia Anorganik ii. Surabaya
: Unesa Press.