Anda di halaman 1dari 16

Tugas Individu

Mata Kuliah : Perencanaan dan Evaluasi


Dosen : Dr. Drs. Muhammad Alwy, M.Kes

PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

Oleh :

Nama : Muh. Kamri AM

NIM : K012181050

Konsentrasi : Administrasi Kebijakan Kesehatan

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN
TAHUN 2019
Daftar Isi Hal
Daftar Isi...
Kata Pengantar..
BAB I PENDAHULUAN.
Latar belakang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..
Pengertian Puskesmas
B. Peran Puskesmas..
C. Pembiayaan Puskesmas
BAB III PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS (PTP).
PTP (Perencanaan Tingkat Puskesmas
Persiapan Analisis Situasi RUK (Rencana Usulan Kegiatan )
RPK (Rencana Pelaksanaan Kegiatan)
BAB IV Kesimpulan
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting dalam tahapan hidup
manusia. Dengan kondisi yang sehat, manusia dapat melakukan aktivitas
sehariharinya dengan baik, tanpa terganggu oleh kesehatan tubuh yang
kurang optimal. Masyarakat di Indonesia masih terbilang terbelakang
dalam hal menjaga kesehatan, mereka masih kurang menyadari akan
pentingnya untuk menjaga kesehtan diri, keluarga dan lingkungannya,
yaitu memahami akan pentingnya promotiv dan preventif atau lebih kita
kenal dengan lebih baik mencegah daripada mengobati. Dengan
kurangnya kesadaran tersebut mengakibatkan masyarakat di Indonesia
terutama masyarakat awam sangatlah mudah untuk terjangkit penyakit.
Melihat semua masalah kesehatan tersebut, perlu adanya perbaikan
dibidang kesehatan. Untuk itu, sangatlah perlu terselengaranya berbagai
upaya kesehatan, baik upaya kesehatan perorangan maupun upaya
kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan. Yang
hal tersebut merupakan salah satu fungsi dari puskesmas, sehingga untuk
memperbaiki kesehatan masyarakat tersebut, perlu ditunjang oleh
manajemen puskesmas yang baik agar puskesmas benar-benar berfungsi
sesuai dengan tugasnya. Manajemen puskesmas adalah rangkaian
kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran
puskesmas yang efektif dan efisien. Sehingga terciptalah masyarakat
yang sehat dan produktiv. Tidak gampang terjangkit penyakit dan selalu
menjaga kesehatannya dengan baik.
B. Visi Misi
C. Analisa Situasi
1. Data Umum
a. Data Dasar Puskesmas
b. Data Geografi
UPT. Puskesmas Tarowang Kecamatan Tarowang
Kabupaten Jeneponto merupakan Puse
D.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Puskesmas

Puskesmas adalah kesatuan organisasi fungsional yang


menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat
menyeluruh,terpadu, merata,dapat diterima dan dijangkau oleh
masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dan
menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tepat guna,dengan biaya yang dapat dipikul oleh
pemerintah dan masyarakat luas guna mencapai derjat kesehatan
yang optimal,tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada
perorangan (Depkes RI,2004). Puskesmas atau Pusat Kesehatan
Masyarakat adalah Organisasi fungsional yang menyelenggarakan
upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat
diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif
masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat
dipikul oleh pemerintah dan masyarakat ( wikipedia ). Upaya
kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan
kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajad
kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan
kepada perorangan. Puskesmas merupakan organisasi struktural
dan sebagai unit pelaksana teknis dinas, aspek fungsional bidang
pelayanan kesehatan masyarakat yang merupakan unit pelaksana
pelayanan kesehatan masyarakat tingkat 1 yang dibina oleh Dinas
Kesehatan, bertanggung jawab untuk melaksanakan identifikasi
kondisi masalah kesehatan masyarakat dan lingkungan serta
fasilitas pelayanan kesehatan meliputi cakupan, mutu pelayanan,
identifikasi mutu sumber daya manusia dan provider, serta
menetapkan kegiatan untuk menyelesaikan masalah.

Puskesmas dalam pelaksanaannya mempunyai dua upaya, yaitu :


A. Upaya Kesehatan Wajib Upaya berdasarkan komitmen nasional,
regional dan global serta punya daya ungkit tinggi untuk
peningkatan derajat kesehatan masyarakat serta wajib
diselenggarakan puskesmas di wilayah Indonesia. B. Upaya
Kesehatan Pengembangan Upaya yang ditetapkan berdasarkan
permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang
disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas.

B. PERAN PUSKESMAS
Dalam peranannya, puskesmas mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
1. Sebagai pusat pembangunan berwawasan kesehatan
2. Sebagai pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
3. Sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama
a. Puskesmas sebagai penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan Puskesmas berperan menggerakkan dan
memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor
termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di
wilayahkerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung
pembangunan kesehatan. Disamping itu Puskesmas aktif
memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari
penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah
kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan upaya
yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan.

b. Puskesmas sebagai pemberdayaan masyarakat Puskesmas


selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka
masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha
memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri
sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif
dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk
pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan
dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini
diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi,
khususnya social budaya masyarakat setempat.

c. Puskesmas sebagai pelayanan kesehatan strata pertama


Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan
pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh,
terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan
tingkat pertama yang menjadi tanggungjawab Puskesmas
meliputi pelayanan perorangan antara lain, rawat jalan dan
rawat inap serta, pelayanan kesehatan masyarakat yang
bersifat public dengan tujuan utama memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan.

C. PEMBIAYAAN PUSKESMAS
8 Pembiayaan Puskesmas Demi terselenggaranya berbagai upaya
kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang menjadi
tanggungjawab Puskesmas, pembiayaan Puskesmas didukung oleh
berbagai sumber yakni: 1. DAU (Dana Alokasi Umum) Sesuai dengan
azas desentralisasi, sumber pembiyaan pemerintah datang dari APBD
kabupaten/kota. Selain itu Puskesmas juga menerima pendanaan dari
alokasi APBD provinsi dan APBN (semisal, Biaya Operasional
Kesehatan/BOK). Dana yang disediakan oleh pemerintah dibedakan atas
dua macam, yakni: a. Dana anggaran pembangunan yang mencakup
dana pembangunan gedung, pengadaan peralatan serta pengadaan obat,
dan; b. Dana anggaran rutin yang mencakup gaji karyawan, pemeliharaan
gedung dan peralatan, pembelian barang habis pakai serta biaya
operasional. Anggaran tersebut disusun oleh dinas kesehatan
kabupaten/kota untuk diajukan dalam Daftar Usulan (DUK) Kegiatan ke
pemerintah kabupaten/kota untuk seterusnya dibahas bersama DPRD
kabupaten/kota. Puskesmas diberikan kesempatan mengajukan
kebutuhan untuk kedua anggaran tersebut melalui dinas kesehatan
kabupaten/kota. Anggaran yang telah disetujui tercantum dalam dokumen
keuangan diturunkan secara bertahap ke Puskesmas melalui dinas
kesehatan kabupaten/kota. Untuk beberapa mata anggaran tertentu,
misalkan pengadaan obat dan pembangunan gedung serta pengadaan
alat, anggaran tersebut dikelola langsung oleh dinas kesehatan
kabupaten/kota atau oleh Puskesmas jika anggaran tersebut merupakan
program dan kegiatan di masyarakat. Penanggungjawab penggunaan
anggaran yang diterima Puskesmas adalah kepala Puskesmas
sedangkan administrasi keuangan dilakukan oleh 8

9 pemegang keuangan Puskesmas yakni staf yang ditetapkan oleh dinas


kesehatan kabupaten/kota atas usulan kepala Puskesmas. Penggunaan
dana sesuai dengan usulan kegiatan yang telah disetujui dengan
memperhatikan berbagai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
belaku. Pendapatan Puskesmas 2. PAD (Pendapatan Asli Daerah) Sesuai
dengan kebijakan pemeritah, masyarakat dikenakan kewajiban membiayai
upaya kesehatan perorangan yang dimanfaatkannya, dan besar biaya
(retribusi) ditentukan oleh masing-masing pemerintah daerah. Seluruh
pendapatan Puskesmas disetor secara berkala ke kas negara melalui
dinas kesehatan kabupaten/kota. Total dana retribusi dari Puskesmas ini
kemudian menjadi bagian dari sejumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Selain dari retribusi yang dipungut dari kantong pasien sebagai pemanfaat
layanan, Puskesmas juga menerima dana dari berbagai sumber antara
lain, seperti: PT Askes, Jampersal, Jamkesmas, Jamsostek, dll. Dengan
diberlakukannya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) pada tahun
2014, diharapkan akan terjadi perubahan pada sistem pembiayaan
Puskesmas. Melalui SJSN pemerintah hanya akan bertanggungjawab
untuk pemenuhan pembiayaan upaya kesehatan masyarakat (UKM)
sementara upaya kesehatan perorangan (UKP) dibiayai oleh SJSN
sebagai trust fund. Dalam konteks tersebut maka pembiayaan Puskesmas
untuk UKP akan didukung oleh dana kapitasi dari Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS-K). Artinya, Puskesmas harus siap dan
mampu mengelola dana kapitasi tersebut demi pemenuhan SJSN
sekaligus sebagai masukan manfaat bagi Puskesmas. 9

10 BAB III PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS (PTP) Puskesmas


sudah membuat berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan
Puskesmas, namun hal ini perlu ditunjang oleh manajeman Puskesmas
yang baik. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang
bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran Puskesmas yang
efektif dan efisien. Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan oleh
Puskesmas membentuk fungsi-fungsi manajeman. Fungsi manajemen
tersebut yang menjadikan puskesmas menjadi lebih baik dalam kebijakan,
program maupun konsepnya. Dalam KEPMENKES RI No. 128 tahun 2004
dinyatakan bahwa fungsi Puskesmas dibagi menjadi tiga fungsi utama:
Pertama, sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
primer ditingkat pertama di wilayahnya; Kedua, sebagai pusat penyedia
data dan informasi kesehatan di wilayah kerjanya sekaligus dikaitkan
dengan perannya sebagai penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan di wilayahnya, dan; Ketiga, sebagai penyelenggara Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) primer/tingkat pertama yang berkualitas dan
berorientasi pada pengguna layanannya. Artinya, upaya kesehatan di
Puskesmas dipilah dalam dua kategori yakni : Pertama, pusat pelayanan
kesehatan masyarakat primer yakni puskesmas sebagai pemberi layanan
promotif dan preventif dengan sasaran kelompok dan masyarakat untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit, dan;
Kedua, Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan perseorangan
primer dimana peran Puskesmas dimaknai sebagai gate keeper atau
kontak pertama pada pelayanan kesehatan formal dan penakis rujukan
sesuai dengan standard pelayanan medik. 10

11 Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan


upaya kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan
Puskesmas perlu ditunjang oleh manajeman Puskesmas yang baik.
Berikut beberapa model manajemen dan fungsi penjabarannya : 1. Model
PIE (planning, implementation, evaluation) 2. Model POAC (planning,
organizing, actuating, controling) 3. Model P1 P2 P3 (perencanaan,
pergerakan-pelaksanaan, pengawasanpengendalian-penilaian) 4. Model
ARRIF (analisis, rumusan, rencana, implementasi dan forum komunikasi)
5. Model ARRIME (analisis, rumusan, rencana, implementasi, monitoring,
evaluasi) Dari berbagai model manajemen tersebut sebenarnya
mempunyai fungsi manajemen yang sama. Setiap puskesmas bebas
menentukan model manajemen yang ingin diterapkan, namun yang
terpenting mempunyai hasil sebagai berikut : 1. Makin banyaknya fungsi
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, yang ditandai dengan
tingginya nilai IPTS (indeks potensi tatanan sehat) 2. Makin baiknya fungsi
pemberdayaan masyarakat dengan ditandai berkembangnya UKBM
(upaya kesehatan berbasis masyarakat). Serta makin aktifnya BPP (badan
penyantun puskesmas) dan BPKM (badan peduli kesehatan masyarakat)
dapat dijakdikan indikator meningkatnya partisipasi masyarakat setempat.
3. Makin bagusnya pemberdayaan keluarga dengan ditandainya IPKS
(indeks potensi keluarga sehat) 4. Makin bagusnya pelayanan kesehatan
yang ditandai dengan tingginya cakupan program (baik program
kesehatan dasar maupun program kesehatan pengembangan). Serta
kualitan pelayanan kesehatan yang 11

12 ditandai dengan tingginya kepatuhan petugas kesehatan dan makin


baiknya kepuasan pasien. PTP (perencanaan tingkat puskesmas)
Perencanaan tingkat Puskesmas akan memberikan pandangan
menyeluruh terhadap semua tugas, fungsi dan peranan yang akan
dijalankan dan menjadi tuntunan dalam proses pencapaian tujuan
Puskesmas secara efisien dan efektif. Perencanaan Puskesmas
merupakan inti kegiatan manajemen Puskesmas, karena semua kegiatan
manajemen diatur dan diarahkan oleh perencanaan. Dengan
perencanaan Puskesmas, memungkinkan para pengambil keputusan dan
pimpinan Puskesmas untuk menggunakan sumber daya Puskesmas
secara berdaya guna dan berhasil guna. Untuk menjadikan organisasi dan
manajemen Puskesmas efektif dan berkinerja tinggi diawali dari
perencanaan efektif. Perencanaan Puskesmas adalah fungsi manajemen
Puskesmas yang pertama dan menjadi landasan serta titik tolak
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Semua kegiatan dan
tindakan manajemen Puskesmas didasarkan dan/atau disesuaikan
dengan perencanaan yang sudah ditetapkan. Ini berarti, setelah
perencanaan disusun, kemudian struktur organisasi, tata kerja, dan
personalia Puskesmas yang akan melaksanakan tugas organisasi
ditentukan (fungsi pengorganisasian). Selanjutnya personalia yang
bekerja dalam organisasi Puskesmas digerakan dan diarahkan agar
mereka bertindak dan bekerja efektif untuk mencapai tujuan Puskesmas
yang direncanakan (fungsi penggerakan dan pelaksanaan). Semua
aktivitas personalia dan organisasi Puskesmas diawasi, dipantau, dan
dibimbing agar aktivitas tetap berjalan sesuai tujuan dan target kinerja
Puskesmas (fungsi pengawasan dan pengendalian). Akhirnya dilakukan
penilaian untuk mengetahui dan menganalisis kinerja pegawai dan
organisasi Puskesmas. Penilaian meliputi masukan, proses
transformasi/konversi yaitu pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dan
pelaksanaan program dan kegiatan 12

13 serta pelayanan kesehatan Puskesmas. Kemudian hasilnya


dibandingkan dengan tujuan dan terget kinerja Puskesmas yang telah
ditetapkan (fungsi penilaian). Penyusunan rencana kegiatan Puskesmas
dilakukan secara sistematis untuk memecahkan meliputi : masalah
kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Hal ini 1. Upaya kesehatan
wajib 2. Upaya kesehatan pengembangan 3. Upaya penunjang Adapun
tahapan dalam penyusunan perencanaan tingkat puskesmas adalah
sebagai berikut : 1. Persiapaan Mempersiapkan data yang akan di
analisis, sehingga untuk selanjutnya dapat mempermudah perencanaan
yang akan dibuat. Langkah langkah dalam persiapan : a) Kepala
Puskesmas Membentuk TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS b)
Kepala Puskesmas Menjelaskan BUKU PTP KEPADA TIM SHG TIM
Memahami Langkah2 PTP c) Tim Penyusun PTP mempelajari Kebijakan
dan mendengarkan arahan Strategi dari Dinkes Kab/Kota, Dinkes Propinsi
dan Kemkes 13

14 2. Analisis Situasi : Analisis situasi merupakan langkah awal proses


penyusunan (rencana operasional) RO Puskesmas yang bertujuan untuk
identifikasi masalah. Secara konsepsual, analisis situasi Puskesmas
adalah proses berikut kecenderungannya dan faktor-faktor yang
mempengaruhi masalah tersebut, serta potensi sumber daya Puskesmas
yang dapat digunakan untuk melakukan intervensi. Analisis situasi akan
menghasilkan rumusan masalah dan berbagai faktor yang berkaitan
dengan masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas serta
potensi sumber daya Puskesmas yang dapat digunakan untuk melakukan
intervensi. Langkah ini dilakukan dengan mengumpulkan dan
menganalisis data atau fakta yang berkaitan dengan masalah kesehatan
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas. Analisis ini meliputi data umum
dan data khusus. Data umum ini berupa peta wilayah dan data sumber
daya (ketenagaan, obat & bahan habis pakai, peralatan, sumber
pembiayaan, sarana prasarana, data peran serta masyarakat, data
penduduk & sasaran program, data sekolah, data kesling. 3. Rencana
Usulan Kegiatan : Terdapat 2 tahap dalam penyusunan rencana usulan
kegiatan (RUK), yaitu : a. Analisis masalah, meliputi : 1. Identifikasi
masalah, Setiap hasil kegiatan dalam pelaksanaan tahun yang lalu ada
beberapa yang kurang / tidak berhasil mencapai target. Identifikasi
masalah diutamakan untuk kegiatan-kegiatan dengan 14

15 hasil kesenjangan yang lebih besar, permasalahan dapat dicari dari


hasil Penilaian Kinerja Puskesmas, hasil laporan SPM (Standar Pelayanan
Minimal) atau dari Laporan Tahunan Puskesmas. Contoh Tabel
Identifikasi Masalah No Program Target Pencapaian Kesenjangan I 1
Program Wajib Promosi Kesehatan - Rumah tangga sehat Kes lingkungan
3 dst 2. Prioritas masalah, Prioritas masalah dapat dilakukan dengan cara
penilaian scoring dengan menggunakan metode USG (Urgency,
Seriousness, Growth ) a) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya
waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan. b)
Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut
terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan,
membahayakan sistem atau tidak, dan sebagainya. c) Growth
(berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut berkembang
sedemikian rupa sehingga sulit dicegah. Dengan menggunakan score 1-5
skala linkert, masing-masing anggota dapat menilai besar kecilnya kriteria
tersebut. 15

16 Contoh Tabel USG KRITERIA M1 M2 M3 M4 Tkt Urgency ( U ) Tkt


Seriousnes ( S) Tkt Tkt Growth ( G ) TOTAL ( UXSXG ) Merumuskan
masalah, Merumuskan masalah dengan memakai pertanyaan apa,
bagaimana, berapa, dimana dan kapan masalah tersebut ada. 4.
Penyebab masalah Dengan menggunakan diagram Tulang Ikan
(Ishikawa), dapat menggali semua penyebab masalah dari masing-masing
variable : Manusia, Dana, Metode, Material dan Lingkungan. Contoh
Diagram Tulang Ikan 16

17 b. Penyusunan RUK pada dasarnya menyusun RUK harus


memperhatikan berbagai kebijakan yang berlaku secara global, nasional
maupun daerah sesuai dengan hasil kajian data dan informasi yang
tersedia di puskesmas. Puskesmas haruslah mempertimbangkan
masukan dari masyarakat melalui Konsil Kesehatan Kecamatan/Badan
Penyantun Puskesmas. Rencana usulan kegiatan harus dilengkapi pula
dengan usulan pembiayaan untuk kebutuhan rutin, sarana, prasarana,
dan operasional puskesmas. RUK yang disusun tersebut merupakan RUK
untuk tahun mendatang (H+1). Penyusunan RUK tersebut disusun pada
bulan januari tahun berjalan (H) berdasarkan hasil kajian pencapaian
kegiatan pada tahun sebelumnya (H-1). Dalam hal ini diharapkan
penyusunan RUK telah selesai dilaksanakan di puskesmas pada akhir
bulan januari tahun berjalan (H). Setelah menyusun, kemudian RUK
tersebut dibahas di Dinas kabupaten/kota, kemudian diajukan ke
Pemerintah Daerah kabupaten/kota melalui Dinas kesehatan
kabupaten/kota. RUK yang terangkum dalam usulan Dinas kesehatan
kabupaten/kota akan diajukan ke DPRD untuk memperoleh persetujuan
pembiayaan dan dukungan politis. Setelah mendapat persetujuan,
selanjutnya diserahkan ke puskesmas melalui dinas kesehatan
kabupaten/kota. Berdasarkan alokasi biaya yang disetujui tersebut
puskesmas menyusun rencana pelaksanaan kegiatan. Contoh Tabel RUK
17

18 UPAYA KESEHATAN GENERIK KEGIATA N TUJUAN SASAR AN TA


RG ET KEBUTUHAN SUMBER DAYA DANA ALAT TENAGA INDIK
ATOR KEBER HASIL AN SUMBER PEMBIAYAA N KIE DAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Penyuluh an RT Sehat Pemaha man
Masy thd RT Sehat Meningk at Kelomp ok potensi al perajin Lembar Balik,
LCD Promkes, HS, Bidan Adanya jamba n sehat APBD KIA DAN KB
IMUNISASI PENINGKATAN GIZI MASYARAKAT PENGENDALIAN PM
DAN PTM KESEHATAN LINGKUNGAN PENGOBATAN ESENSIAL
DASAR 4. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan Setelah RUK
disetujui, dengan alokasi biaya yang ditentukan, puskesmas membuat
rencana pelaksanaan kegiatan. Sumber pembiayaan puskesmas selain
dari anggaran daerah (DAU), adalah dari pusat dan pinjaman/bantuan luar
negeri yang dialokasikan melalui dinas kesehatan kabupaten/kota. RPK
disusun dengan melakukan penyesuaian dan tetap mempertimbangkan
masukan dari masyarakat. Penyesuaian ini dilakukan, karena RPK yang
disusun adalah persetujuan atas RUK tahun lalu (H-1), alokasi yang
diterima tidak selalu sesuai dengan yang diusulkan, adanya perubahan
sasaran kegiatan, tambahan anggaran (selain dari DAU), dan lain-lainnya.
Penyusunan RPK dilaksanakan pada bulan Januari tahun berjalan, dalam
forum lokakarya mini yang pertama.

Contoh Tabel RPK UPAYA KESEHATAN GENERIK KIE DAN


PEMBERDAYA AN MASYARAKAT KEGIAT AN Penyulu han RT Sehat
SASARA N Kelompo k potensia l perajin TARGE T VOLUME KEGIAT AN
RINCI AN PELAK SANAA N 10 klp 1 KL 10 0rx 10 klp X LOK ASI Ds Sgr
TENAGA Promkes, HS, Bidan JADWA L Feb 2012 BIAYA KIA DAN KB
IMUNISASI PENINGKATAN GIZI MASYARAKAT PENGENDALIAN PM
DAN PTM KESEHATAN LINGKUNGAN PENGOBATAN ESENSIAL
DASAR 19

BAB IV KESIMPULAN

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan


kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Untuk terselenggaranya
berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat
yang sesuai dengan azas penyelenggaraan Puskesmas perlu ditunjang
oleh manajeman Puskesmas yang baik. Manajemen Puskesmas adalah
rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan
luaran Puskesmas yang efektif dan efisien. Beberapa model manajemen
dan fungsi penjabarannya : 1. Model PIE (planning, implementation,
evaluation) 2. Model POAC (planning, organizing, actuating, controling) 3.
Model P1 P2 P3 (perencanaan, pergerakan-pelaksanaan,
pengawasanpengendalian-penilaian) 4. Model ARRIF (analisis, rumusan,
rencana, implementasi dan forum komunikasi) 5. Model ARRIME (analisis,
rumusan, rencana, implementasi, monitoring, evaluasi) Namun demikian
kita direkomendasikan untuk membuat model P1-P2-P3, dengan tahapan
dalam penyusunan perencanaan tingkat puskesmas adalah sebagai
berikut : 1. Persiapaan 2. Analisis situasi 3. Penyusunan Rencana Usulan
Kegiatan 4. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan 20

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI, 2004, Keputusan Menteri Kesehatan RI


Nomor : 128/Menkes/SK/II/2004. Departemen Kesehatan RI, 2006,
Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas. 21

Anda mungkin juga menyukai