PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhir-akhir ini Ahmadiyah marak diberitakan di berbagai media.
Tuduhan sebagai aliran sesat datang dari berbagai penjuru. Dengan segala
kontroversinya, Ahmadiyah sesungguhnya telah lama menjadi sorotan dari
berbagai organisasi Islam di tanah air. Salah satu hal pokok yang mengundang
protes dimana-mana adalah mengenai status Mirza Gulam Ahmad yang
disinyalir sebagai nabi oleh pengikut Ahmadiyah.
Akhirnya, pada tahun 1980 MUI mengeluarkan fatwa bahwa
Ahmadiyah adalah sesat, dan ditegaskan lagi pada tahun 2005 bahwa
Ahmadiyah berada di luar Islam, sesat dan menyesatkan, dan orang Islam
yang masuk dalam aliran Ahmadiyah maka tergolong kafir. Namun, sampai
saat ini tidak ada solusi yang tepat dari pemerintah untuk meredakan konflik
antara kalangan yang pro dan kontra Ahmadiyah. Di samping itu, kekerasan
dan aksi penganiayaan terhadap jamaah Ahmadiyah terjadi di mana-mana,
sehingga menuai simpati dari berbagai pihak termasuk beberapa kalangan
ulama dan dan cendikiawan Muslim. Oleh karena itu, pada tahun 2008,
pemerintah menerbitkan SKB (surat keputusan bersama) tentang larangan bagi
Ahmadiyah untuk menyebarkan penafsirannya yang bertentangan dengan
Islam, namun lagi-lagi SKB ini tidak memberikan solusi yang nyata bagi
persoalan yang ada.
Untuk itu, penulis merasa perlu memberikan gambaran yang lebih jelas
mengenai Ahmadiyah itu sendiri, agar semua pihak, terutama pembaca pada
khususnya, dapat memahami persoalan tersebut secara netral dan tidak
memihak, sehingga dapat diperoleh jalan keluar yang terbaik.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan sejarah munculnya ahmadiyah ?
2. Bagaimana pokok-pokok ajaran ahmadiyah ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mampu memahami tentang pengertian dan sejarah munculnya ahmadiyah
2. Mengetahui pokok-pokok ajaran ahmadiyah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Kondisi ini seakan memberikan kesempatan emas bagi Inggris untuk
menjadikan India sebagai salah satu daerah kristenisasi, terutama seelah
dideklarasikannya misi Kristen setelah terbentuknya British and Foreign
Binle Society yaitu The Great Century of World Evangelization (Abad
Agung Penginjilan Dunia.
Di samping masalah-masalah tersebut di atas, kondisi umat Islam
di India amat menyedihkan. Umat Islam kebanyakan memiliki pemikiran
yang statis, dan cenderung kuat dalam hal fanatisme kelompok, sehingga
persaingan dan pertentangan antar aliran, mazhab, dan golongan Islam
yang mereka anut seringkali terjadi. Ditambah lagi sikap mereka yang
tidak kritis dan membiarkan keyakinan mereka bercampur dengan ajaran
dan tradisi masyarakat Hindu aaupun Budha. Kebanyakan dari mereka
juga tidak mengindahkan perintah dan larangan yang telah dietapkan
dalam agama. Selain itu, pemikiran serta prilaku mereka amat konservatif,
misalnya mereka menentang penerjemahan al-Quran ke dalam bahasa
bukan Arab, seperti bahasa Urdu atau bahasa Persia, padahal itu akan
mempermudah masyarakat awam untuk memahami al-Quran. Dan saat
Inggris menjajah India, kondisi umat Islam semakin terisolasi.
Pada pertengahan abad ke-18, muncul seorang ulama terkenal, yaiu
Syekh Waliyullah, yang memotori umat Islam untuk menyadari dan
mencari solusi keterbelakangannya.
Usaha ini diteruskan oleh pengikutnya, termasuk Syekh Ahmad
Khan yang mendirikan gerakan Aligarh. Ia meminta agar kaum muslimin
menempuh jalan damai untuk mengembangkan ajaran agamanya. Gerakan
yang ia bangun, yakni Aligarh semakin besar. Kesediaannya bekerja sama,
membuat Inggris memberikan ruang gerak yang lebih besar bagi Syekh
Ahmad. Di tahun-tahun berikutnya Aligarh mempunyai pusat pendidikan
yang menghasilkan pujangga-pujangga besar dari India. Menurut
Muhammad Iqbal, Syekh Ahmad Khan adalah orang yang pertama kali
merasakan perlunya pembaharuan pemikiran Islam, dan beliau pulalah
yang merealisasikannya.
4
Dalam waktu yang hampir bersamaan, muncul seorang pembaharu
bernama Mirza Gulam Ahmad, yang dianggap memiliki aliran yang sama
dengan Syekh Ahmad Khan, bahkan ada yang mempersamakannya.
Namun, menurut beberapa pengamat, Ahmadiyah lahir sebagai reaksi atas
munculnya gerakan Aligarh. Prof. H. A. R. Gibb bahkan menyatakan
bahwa Ahmadiyah adalah perpaduan antara beberapa aliran menjadi satu
aliran baru dengan tujuan pembaharuan.
Ahmadiyah merupakan gerakan pembaruan yang bersifat liberal
dan cinta damai dengan maksud menarik perhatian orang-orang yang telah
kehilangan kepercayaan terhadap Islam dengan pemahaman yang lama.
Mirza Gulam Ahmad sebagai pendirinya menyatakan bahwa dirinya
adalah al-Mahdi bagi umat Islam dan al-Masih bagi umat Kristen, tetapi
juga sebagai avatar (inkarnasi) Krishna. Hal inilah
yang memicu terjadinya reaksi yang keras dari umat Islam.
Mengenai tahun berdirinya Ahmadiyah, terdapata dua versi. Versi
pertama adalah tahun 1888, yang diakui oleh Ahmadiyah Lahore, yang
didasarkan pada tahun ketika Mirza Gulam Ahmad menerima ilham untuk
menerima baiat dari pengikutnya. Versi yang kedua adalah tahun 1889,
yang diakui oleh Ahmadiyah Qadian, yang didasarkan pada tahun
pembaiatan itu terjadi.
5
4. Mereka mempunyai tempat suci tersendiri yaitu Qadian dan Rabwah.
5. Mereka mempunyai surga sendiri yang letaknya di Qadian dan Rabwah
dan serti-fikat kavling surga tersebut dijual kepada jamaahnya dengan
harga yang sangat mahal.
6. Wanita Ahmadiyah haram nikah dengan laki-laki yang bukan Ahmadiyah,
tetapi lelaki Ahmadiyah boleh kawin dengan perempuan yang bukan
Ahmadiyah.
7. Tidak boleh bermakmum dengan (di belakang) imam yang bukan
Ahmadiyah.
8. Ahmadiyah mempunyai tanggal, bulan, dan tahun sendiri yaitu nama
bulan: 1. Suluh 2.Tabligh 3.Aman 4.Syahadah 5.Hijrah 6.Ikhsan 7.Wafa
8.Zuhur 9.Tabuk 10.Ikha 11.Nubuwah 12. Fatah. Sedang nama tahun
mereka adalah Hijri Syamsyi (disingkat HS)
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ahmadiyah lahir di India pada akhir abad ke-19 di tengah suasana
kemunduran umat Islam India di bidang agama, politik, sosial, ekonomi, dan
bidang kehidupan lainnya, yang merupakan dampak dari kemunduran
kerajaan Mughal yang berkuasa di India (1526-1858) pada akhir abad ke-18.
Ahmadiyah adalah sebuah gerakan atau wadah yang didirikan oleh
Mirza Gulam Ahmad dengan dasar petunjuk Ilahi yang bertujuan untuk
menyebarkan dan menegakkan syariat Islam, yang telah dibawa oleh Nabi
Muhammad saw.
Ahmadiyah terpecah menjadi dua golongan setelah meninggalnya
Mirza Gulam Ahmad, yakni Ahmadiyah Lahore dan Ahmadiyah Qadian.
Di antara doktrin-doktrin Ahmadiyah yang kontroversial adalah
masalah Mirza Gulam Ahmad diyakini sebagai al-Masih dan al-Mahdi, status
kenabian Mirza Gulam Ahmad, dan masalah keberadaan wahyu yang
diturunkan kepada Mirza Gulam Ahmad.
B. Saran
Pemerintah harus mengambil tindakan tegas terhadap persoalan yang
menyangkut Ahmadiyah.
Umat Islam jangan sampai terprovokasi untuk melakukan tindakan
kekerasan dan main hakim sendiri terhadap jemaah Ahmadiyah.
Wacana yang mengusulkan agar Ahmadiyah membentuk sebuah agama
baru yang berdiri sendiri, perlu dipertimbangkan dan dengan matang.
Aqidah yang benar harus ditanamkan sejak kecil.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://www.nahimunkar.org/gerakan-ahmadiyah/
8
KATA PENGANTAR
Penyusun
9i
DAFTAR ISI
10
ii
MAKALAH
ILMU QALAM
“AHMADIYAH”
OLEH :
KELOMPOK 10
ASMIDAR ( )
KASMAWATI ( 180311056 )
SANDI ( )
11
2019
12