Anda di halaman 1dari 29
-MAHKAMAH KONSTITUSI [REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MAHKAMAH KONSTITUSI ‘NOMOR 2 TAHUN 2018 ‘TENTANG ‘TATA BERACARA DALAM PERKARA PERSELISIHAN [HASIL PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT Menimbang DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA, &bahwa Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Beracara dalam Persslisihan Hasit Pemilhan Umum Anggota Dewan Perwakllan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah serta Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Mahleamah Konstitus! Nomor 1 Tehun 2016 tentang Pedoman Beracara Dalam Perseisthan Hasil Pemihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerat, dan Dewan Perwakllan Rakyat Daerah dipandang tidak sesuai lagi dengan perkembangan hukum dan kebutuhan masyarakat sehingga peru diganti dengan Peraturan Mableamah Konstitusi yang baru; bbahwa Rapat Permusyawaratan Hakim Mahkamah Konstitus pada tanggal 25 September 2018 teleh menyetuju ppenggantian Peraturan Mahkamah Konstitusi sebagsimana imaksud pada huruf a dan diganti dengan Peraturan Mahleamah Konstitusi tentang Tate Beracara Dalam Perlara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Raigat Daerah; Mengingat ‘bahwa berdasarikan pertimbangan sebagalmena dimaksud pada huruf a dan huruf b, periu menetapkan Peraturan Mabkamah Konstitusi tentang Tata Beracera Dalam Perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Angyota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakllan Rakyat Daerah; Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi nasi ag Provnst Papua (Lembaran Negara Republic Indonesia Tahun 2001 Nomor 135, Tambatan Lembaran ‘Negara Republik Indonesia Nomor 4151) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomar 35 Tahun 2008 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 21 Tabun 200% tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua Menjadi Undang-Undang lLembaran Negara Republik indonesia Tahur. 2008 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4884); UUndang-Undang Nomor 24 Tahun 2008 tentang Mehkamah Konstitusi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Womor 98, Tambshan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4316) sebsgaimana telah cuba dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2011 tentang Perubahan ‘Alas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003. tentang Mabieamah Konsttusi (Lembaran Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2011 Nomor 70, Tambahan Lemoaran Negara Republik Indonesia Nomor 5226); Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2906 tentang Pemerintshan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lemoaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633); Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 2, ‘Tambehan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor Menetapan: 4801) sebagsimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Aiss Undang- Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Fara Politik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2611 Nomar 8, ‘Tambshan Lembaran Negara Republik tndooesia Nomar 5189) 5. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun’ 2009 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republi Indonesia Nomor 5076); 6. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemiihan Umum (Lembaran Negara Republic Indonesia Tahun 2017 [Nomor 162, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia ‘Nomor 6109); 7. Peraturan Mahkamah Konstitust Nomor 1 Tahun 2012 tentang Produk Hukum Mhkamab Konstitus -MEMUTUSKAN: PERATURAN MAHKAMAH KONSTITUSI TENTANG TATA BERACARA DALAM PERKARA PERSELISIHAN HASIL PEMILINAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH. Bap ‘KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimalesud dengan: 1. Pomithan Umum yang selanjutnya discbut Pemilu adalah sarana kedaulatan rakyat untule memilin anggota Dewan Perwakllan Rakyat, anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wall Presiden, dan untule meni anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang dilsksanakan secara langsung, urmum, Dbebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia 4

Anda mungkin juga menyukai