Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan teknologi juga diikuti dengan kemajuan medis dan


kedokteran, dengan munculnya produk-produk baru peralatan medis dari obat-
obatan, suntikan, transfusi yang adakalanya mengakibatkan efek samping dari
zat kimiawi yang di konsumsi bagi pasien penderita, hal ini bisa mengakibatkan
terganggunya organ tubuh yang lain, apalagi dikonsumsi secara terus menerus,
Zat tersebut akan mengendap dalam tubuh sehingga muncul penyakit seperti
ginjal, kanker, jantung dan sebagainya. Disamping juga karena mengkonsumsi
makanan yang tidak sehat karena tidak mengandung unsur empat sehat lima
sempurna atau kemasan makanan yang di tambah dengan zat kimia lain untuk
mengawetkan, sebagai penyedap, pewarna yang sangat berbahaya bagi
kesehatan tubuh.
Di Era informasi dan teknologi yang serba canggih orang terkadang
ingin memperoleh makanan yang serba cepat dan instant karena kesibukan, dan
makanan "fast food", makanan kalengan, snack, ini menjadi sangat digemari,
walaupun terkadang tidak memperhitungkan efek negatifnya, sampai akhirnya
mengalami gangguan atau sakit. Tetapi ada orang yang akhirnya sadar akan
menjaga kesehatan dan meminimalisir mengkonsumsi makanan yang tidak
alami dengan mengganti dengan sayuran dan buah-buahan segar agar
mengurangi resiko penyakit seperti kanker, tumor, kolesterol, maag dan lain-lain
Dalam proses penyembuhanpun saat ini dengan kemajuan teknologi
kedokteran dan telah banyak tawaran obat-obatan yang ditawarkan, dari obat
batuk saja ada berbagai macam jenis seperti, komik, kalibek, laserin, vick,
benadril, mextril dan masih banyak lagi. Sehingga konsumen menjadi bingung
dan menjadi kelinci percobaan. Karena hal ini ada sebagian orang yang merasa
jenuh dengan pengobatan secara kedokteran dengan mencoba macam-macam
obat kimiawi, suntikan, operasi dan cara medis lainnya, sehingga kemudian
pasien atau klien yang menderita sakit itu mencari alternatif lain sebagai upaya
penyembuhan, yang itu akan meminimalisir efek samping dari zat kimia yang

1
membahayakan dan kembali ke proses penyembuhan dengan kembali ke alam
atau pengobatan tradisional.
Juga ada terapi alternatif yang lain yang digunakan sebenarnya sudah
ribuan tahun yang lalu digunakan dalam tradisi Cina, Jepang dan India dengan
seorang tabib, Prana akhir-akhir ini menjadi sangat diminati bagi pasien yang
ingin sembuh.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas dapat
disimpulkan bahwa rumusan masalah yaitu ”Bagaimana Kesehatan
Komplementer Dengan Chi Aura dan Prana?”

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian, fungsi dan gerakan energi Chi
2. Untuk mengetahui pengertian, ciri-ciri dan perbedaan aura, jenis aura dan
fungsinya
3. Untuk mengetahui pengertian, sumber-sumber, manfaat dan terapi Prana

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. CHI
1. Pengertian
Qigong atau chi kung (Hanzi Sederhana: 气功; Hanzi Tradisional: 氣功;
Pinyin: qìgōng; Wade–Giles: chi gong; arti harfiah "Pelatihan Energi") adalah
suatu sistem kuno dari Tiongkok yang bermanfaat untuk menjaga atau
meningkatkan kondisi kesehatan dengan cara mengintegrasikan sikap tubuh,
teknik pernafasan dan pemfokusan pikiran.
Qigong terdiri atas dua kata yaitu qi yang berarti tenaga kehidupan atau
energi vital yang mengalir pada seluruh benda di bumi dan gong yang berarti
pencapaian atau keterampilan yang diperoleh melalui latihan secara terus
menerus. Berdasarkan kaidah kesehatan, qigong dapat diartikan sebagai
aktivitas untuk menyerap energi alam agar kesehatan meningkat.
Chi dalam bahasa Tionghoa adalah aliran energi. Aliran chi atau aliran
energi dalah tenaga dari alam dan tubuh kita yang menyatu. Energi Chi
mengalir di dalam tubuh dengan cara yang sama seperti darah. Disepanjang
pusat tubuh terdapat tujuh pemusatan energi yang disebut chakra yang mirip
dengan organ besar tempat darah berkumpul. Energi yang menyebar dari
chakra ada 14 jalur energi chi yang disebut meridian. Ke-14 jalur energi itu
mengalir melalui tangan, lengan, torso dan kepala. Seperti aliran darah dan
kapiler, mereka membawa energi chi ke saluran-saluran yang lebih kecil
sampai setiap sel terisi dengan darah dan energi chi.
2. Fungsi Energi Chi
Energi Chi berfungsi untuk:
a. Mengaktifkan, menggerakkan, untuk tumbuh kembang dan aktifitas
jaringan organ, meridian, sirkulasi cairan darah dan hasil dari
metabolisme.
b. Melindungi dan memperkuat sistem imunisasi tubuh, sehingga tubuh
menjadi tahan terhadap serangan penyebab penyakit luar dan penyakit dari
dalam dan mengusir penyakit tersebut.
c. Menghangatkan dan mengatur panas tubuh
3
d. Mengontrol dan mengendalikan darah, urin, air liur, enzim dan hasil
pembuangan sehingga mereka berjalan pada tempatnya dalam jumlah
tertentu yang seimbang.
e. Membangkitkan tenaga dalam
f. Untuk kesehatan mental dan fisik.
g. Untuk bela diri
h. Untuk mempertajam panca indera. Kelima panca indera mulai dari
penglihatan, pendengaran, penciuman, indera peraba dan perasa menjadi
lebih peka pada lingkungan tertentu
i. Untuk membangkitkan indera keenam. Indera keenam atau Extra Sensory
Perception ( ESP ) bila sudah bangkit maka firasat seseorang akan menjadi
tajam dan bisa mengetahui adanya bahaya sebelum terjadi.
j. Untuk pertunjukan atau atraksi menghancurkan benda-benda keras. Target
kesanggupan memecahkan benda keras tersebut tergantung dari tingkat
tenaga dalam yang dikuasai. Makin tinggi tenaga dalam yang dikuasai
seseorang, makin besar daya hancur sasarannya.
k. Untuk meringankan tubuh
l. Untuk memperkuat memori otak
m. Untuk perawatan dan penyembuhan penyakit yang tidak dirawat oleh ilmu
kedokteran modern
n. Untuk mendeteksi penyakit jarak dekat dan jarak tak terbatas, bisa untuk
membantu kalangan medis yang tidak dapat menemukan penyakit
seseorang. Dengan menggunakan pendeteksian tenaga dalam tanpa
disentuh, dapat menemukan kelainan fungsi bagian tubuh untuk
pemeriksaan ulang dilaboratorium.
3. Gerakan Untuk Melatih Chi
Gerakan untuk melatih chi biasa disebut dengan senam 8 gaya,
a. Gerakan pertama : Menyanggah Langit
Gerakan ini bermanfaat untuk menyeimbangkan penglihatan,
menghangatkan aliran energi pada tiga-cakera.

4
b. Gerakan kedua : Menarik Busur
Gerakan ini bermanfaat untuk menyeimbangkan dan mengisi kembali
meridian ginjal, menguatkan tubuh bagian bawah.

c. Gerakan ketiga : menyanggah tangan


Bermanfaat untuk menyehatkan meridian perut dan limpa.

d. Gerakan keempat : Memutar lengan dan membentangkan dada


Gerakan ini membuat seluruh tulang belakang bekerja sehingga
bermanfaat untuk mengembalikan deplesi energi, sangat bermanfaat untuk
menyembuhkan sakit pada tulang belakang, memperbaiki vitalitas, level
energi dan konsentrasi, serta menghambat penuaan.

5
e. Gerakan kelima : Menjulurkan Tinju Sambil Membelalakkan Mata
Bermanfaat untuk menguatkan dan merevitalisasi hati, menguatkan
keberanian dan ketabahan.
f. Gerakan keenam : Memutar badan dan pinggul
Gerakan ini meningkatkan kekuatan dan energi kehidupan, berpengaruh
terhadap umur dan kekuatan.

g. Gerakan ketujuh : Mengusap Pinggang Sampai Kaki


Gerakan ini menstimulasi meridian Yin dan mengatur seluruh pembuluh
yang berada di meridian bawah dan seluruh organ yang bersifat padat yang
ada pada tubuh manusia.

6
h. Gerakan kedelapan : Angkat Tumit dan Hentakkan
Selain sebagai latihan untuk betis, gerakan ini juga bermanfaat untuk
membersihkan tubuh dari berbagai macam penyakit, menstimulasi
penyembuhan penyakit dan memperkuat sistem imun.

4. Praktek Wudhu dan Sholat Terhadap Sirkulasi Energi Chi

Menurut para tabib cina, seluruh organ internal manusia terkait dan
terhubung dengan chi (energi) dan mekanisme serta fungsi semua organ
internal itu saling mempengaruhi satu sama lain. Oleh karena itu, jika
sirkulasi chi di dalam tubuh tidak lancar maka akan terjadi kemerosotan
kondisi fisik atau salah satu bagian tubuh tidak berfungsi (malfungsi).
Tubuh manusia terdiri dari rangkaian tulang, daging, otot-otot, serabut-
serabut, organ-organ dan kulit yang menjaga bentuk. Kulit merupakan bagian
yang bersinggungan dengan dunia luar sehingga sangat rentan terhadap luka
yang diakibatkan oleh berbagai sebab.
Praktek Wudhu sangat erat kaitannya dengan kulit, menurut ilmu
kesehatan cina praktek wudhu dapat mengalirkan energi ke kulit untuk
memperlancar peredaran darah dan menjaga kepekaan saraf kulit. Selain itu,
air yang meresap melalui pori-pori kulit akan membantu membersihkan
bagian-bagian kulit dari kotoran. Wudhu juga meresapkan molekul-molekul
air yang bersinggungan langsung dengan organ-organ internal tubuh manusia,
sehingga menyebabkan badan segar kembali.

7
Yang lebih mengagumkan lagi adalah secara tidak sadar pada saat
berwudhu kita telah merangsang simpul-simpul saraf yang berhubungan
dengan bagian internal tubuh pada saat penggosokan dan penekanan pada
lapisan kulit sehingga memperlancar aliran chi dalam tubuh kita yang akan
berdampak pada kesehatan seseorang.
Posisi berdiri tegak dalam sholat berkorelasi dengan kesehatan, terutama
hubungannya dengan ruas-ruas tulang belakang. Pada posisi ini ruas-ruas
tulang belakang mengalami penyempurnaan letak sehingga memungkinkan
aliran sistem dan pola syaraf yangkembali lancar. Secara teori tulang
belakang merupakan pusat syaraf dengan syaraf-syaraf yang menyebar di
seluruh bagian tubuh sampai ke otak, anggota badan dan organ-organ
internal. Melalui tulang belakang inilah otak mengontrol tubuh.
Waktu Sholat fardhu ditentukan berdasarkan perubahan posisi matahari
terhadap bumi, perubahan ini tentu juga membawa pada perubahan suhu,
gelombang elektromagnetik dan lain-lain. Semua perubahan yang terjadi di
alam besar ini tentunya berdampak terhadap alam kecil (tubuh).
Sesuai dengan sirkulasi chi, waktu sholat fardhu adalah waktu yang tepat
untuk melakukan terapi organ tubuh :
a. Subuh, yaitu waktu terbit fajar hingga terbit matahari adalah waktu yang
tepat untuk terapi paru-paru dan pernafasan. karena pada waktu tersebut
udara masih segar dan memberi kesempatan paru-paru membersihkan diri
dari sisa-sisa oksigen yang kita hirup pada malam hari.
b. Zuhur, merupakan waktu yang tepat untuk terapi jantung dan usus kecil.
Tengah hari merupakan puncak panasnya sistem organ internal manusia.
Menurut Ilmu Kesehatan Cina, jantung dan usus kecil merupakan organ
yang berpasangan. Kedua organ ini memiliki sifat panas, mengendalikan
pembuluh-pembuluh darah.
c. Ashar, adalah waktu yang tepat untuk terapi kandung kemih, karena pada
saat tersebut merupakan waktu mulai terjadinya kesesuaian secara
perlahan antara hawa tubuh manusia dan hawa sekitarnya.
d. Magrib, waktunya terapi ginjal. Ginjal merupakan reservoir/penampung
sifat dingin (Yin) dan sifat panas (Yang) dasar tubuh, ketidakberesan
apapun dalam hawa tubuh yang cukup kronis tentu akan melibatkan ginjal
dan akhirnya dapat menyebabkan gangguan pada organ-organ lainnya.
8
e. Isya, waktu yang tepat untuk terapi perikardium dan triple burner (San
Jiao)
Dari penjelasan mengenai energi chi, dapat disimpulkan bahwa energi
chi memberikan manfaat bagi kehidupan dan kesehatan manusia dan bagu
umat muslim dapat dihubungkan dengan pelaksanaan sholat lima waktu yang
merupakan petunjuk paling berharga dari Allah SWT.
B. AURA
1. Pengertian
Aura adalah energi yang berada di bagian luar tubuh dan membentuk
suatu dinding yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari energy negatif.
Pengertian aura secara umum adalah sebuah warna energi yang menyelubungi
seluruh tubuh manusia.
Kalau diibaratkan, aura itu seperti lapisan atmosfernya tubuh manusia,
yang juga berlapis-lapis. Secara umum, lapisan aura itu terdiri dari tiga lapis,
yakni lapisan astral, mental, dan spiritual. Pada hakikatnya aura itu sendiri
adalah suatu pancaran sinar yang mengalami proses penghalusan berkali-kali,
yang sinarnya melingkupi alam semesta (makrokosmos) dan sebagaiannya
lagi melingkupi manusia (mikrokosmos). Pancaran sinar aura ini ada yang
aktif dan ada pula yang non-aktif, baik pada alam semesta maupun pada diri
manusia. Di alam semesta, pancaran sinar auranya akan tampak nyata dan
jelas. Sedangkan, pada manusia pancaran sinar auranya tidak begitu jelas dan
terlihat seperti uap yang sangat tipis. Secara metafisik, aura merupakan
pantulan dari sisi luar pancaran cahaya langit dan bumi, yang mengkristal
secara batin dan terpendam di dalam jiwa manusia.
Cahaya aura tidak menyilaukan mata, tetapi sebaliknya, dapat
menyejukkan dan menenteramkan batin orang yang pada dasarnya memiliki
kepekaan sensual untuk melihatnya.

2. Ciri ciri dan Perbedaan Aura


Menurut sebuah sumber yang penulis peroleh, ada beberapa ciri yang
membedakan antara aura manusia dengan aura makhluk-makluk lainnya,
yakni sebagai berikut:

9
Aura Ciri-Ciri
Manusia  Berwarna-warni sesuai karakternya
 Terasa hangat
 Dapat berubah warnanya
 Dapat bermuatan positif dan negative
Binatang dan  Hanya satu warna yaitu coklat muda atau tipis
tumbuhan  Terasa hangat
 Dapat bermuatan positif dan negative
Benda  Berwarna hitam
 Ada yang terasa hangat, ada yang terasa dingin
 Dapat bermuatan positif dan negative
Makhluk halus  Berwarna gelap, seperti merah tua, biru tua dsb.
 Terasa dingin dan menusuk

Dengan demikian, aura pada setiap makhluk itu memang berbeda-


beda. Tuhan memberikan aura kepada makhluk ciptaan-Nya sesuai dengan
kadar atau kondisinya masing-masing.
Dewasa ini aura telah banyak dibuktikan oleh ilmu pengetahuan,
khususnya dengan keberadaan kamera kirlian, semua makhluk hidup
mempunyai energi di dalam dan di sekeliling luar tubuh mereka. Energi
tersebut amat dibutuhkan oleh organ-organ tubuh fisik setiap makhluk
hidup. Tanpa adanya energi itu, makhluk hidup akan mati.
Orang-orang yang sehat biasanya mempunyai aura yang tebal dan kuat.
Sebaliknya, orang yang yang sakit mempunyai aura yang berlubang-
lubang. Sehat dan sakit dalam hal ini tidak hanya pada masalah fisik,
melainkan juga pada kondisi mental. Secara garis besar, tubuh manusia
mempunyai tiga lapis aura, yaitu aura dalam atau aura kepribadian, aura
kesehatan, aura luar atau aura yang menggambarkan kondisi mental saat itu
juga. lapisan aura dalam seseorang biasanya mempunyai tebal sekitar 4-15
cm dan bisa mencapai 80 cm atau lebih, sedangkan aura luar sekitar 4-15
cm dan bisa menjadi 80 cm atau lebih, ini hanyalah ukuran rata-rata saja.
Kebanyakan orang yang auranya lebih tebal adalah orang-orang yang
sangat sehat dan melakukan olahraga secara rutin atau pernah mempelajari
teknik tenaga dalam atau pernafasan.
10
Aura adalah cahaya yang dipancarkan oleh tubuh yang menandakan
kondisi fisik, emosi kesehatan, mood dan lain-lain yang ditunjukan oleh
warna yang berbeda. Aura itu muncul dari aktivitas listrik yang menjalar di
sel-sel syaraf. Aura memancar dari medan elektromagnetik yang ada di
syaraf, dengan wujud cahaya, warna dan radioaktif yang semuanya bisa
mengalami proses pergantian dan perubahan seiring keadaan fisik maupun
mental. Sedangkan pusat saraf itu sendiri adalah otak, milyaran sel saraf
ada di otak. Itulah sebabnya kalau orang mengamati atau memfoto aura,
lebih mudah di sekitar kepala, bukan di kaki atau perut, karena disekitar
kepala-lah pancaran aura yang paling besar.
3. Jenis Aura dan Fungsinya
Aura mempunyai kemampuan menakjubkan untuk beradaptasi dan
memperbarui diri. Sebagai komponen integral perkembangan dan
pertumbuhan manusia. Aura cenderung memberikan pengaruh positif secara
spontan serta menepis pengaruh negatif karena kodrat asal-usul kosmisnya
yang sangat tinggi. Dengan mengetahui aura serta fungsi- fungsinya, mampu
meningkatkan pemahaman manusia terhadap diri sendiri untuk menggunakan
sumber-sumber batiniah guna memberdayakan kehidupan. Setiap makhluk
hidup yang berada di dunia ini, pasti memiliki yang namanya aura, tak
terkecuali manusia. Aura tubuh manusia setiap menitnya bisa berubah-rubah
tergantung dengan kondisi pikiran, fisik, dan bahkan lingkungan sekitar.
Ketika pikiran, kondisi fisik, dan hati lagi berbunga-bunga, maka aura yang
tampak di dalam tubuh manusia yaitu aura berwarna Hijau, aura yang
berwarna hijau ini akan tampak bersinar, akan tetapi sebaliknya, ketika
kondisi tubuh dalam keadaan kurang baik, baik dari segi pikiran dan
sebagainya maka aura yang tampak dalam tubuh seseorang akan kelihatan
Merah.
Kutipan di atas hanya menggambarkan sedikit sehubungan dengan
macam-macam aura yang ada di tubuh manusia yang terpancar dengan
cahaya warna, aura tubuh manusia sebenarnya memiliki berbagai macam-
macam warna aura, warna aura tubuh manusia itu seperti pelangi, yang mana
masing-masing warna memiliki makna yang berbeda-beda. Warna aura tubuh
manusia itu mempunya makna yang berarti bagi manusiaitu sendiri, karena
aura itu sendiri tak pernah tanpa warna. Untuk mengetahui makna dan arti
11
dari warna aura tubuh dari manusia itu sendiri, berikut penjelasan aura dalam
arti warnanya:
a. MERAH
Merah mewakili dari fisik dan seksual, suka mengekspresikan diri
melalui sensualitas mereka dan tubuh fisik, semangat, kekuatan,
keberanian dan kepercayaan diri. Jika seseorang pancaran auranya
berwarna merah berarti ia dipenuhi sifat kuasa dan ego untuk mencapai
kesuksesan. Orang yang mempunyai warna latar aura merah, sifatnya suka
memerintah, bertanggung jawab dan mempunyai sifat pemimpin.
Mempunyai sifat kasih sayang dan sikap hangat kepada sesama. Merah
juga menandakan sifat berani. Sifat negatif dari warna merah adalah
penggugup.
b. JINGGA
Orang yang punya aura ini orangnya pemberani. Seseorang yang
pancaran auranya berwarna jingga, maka ia mempunyai sifat kepedulian.
Mempunyai sifat alami kemampuan intuitif, bijaksana dan mudah bergaul.
Warna jingga mempunyai sifat sebagai juru damai, timbang rasa, praktis.
Sifat negatif warna jingga adalah, malas, tidak mampu dan tidak peduli.
Mereka menyukai tantangan dan kegembiraan dari bahaya fisik.
Orangnya senang dengan tantangan lingkungan mereka dan melampaui
batas-batas fisik yang berlaku. Untuk orang yang punya aura jingga,
mereka membutuhkan hiburan, adrenalin, kelicikan, dan kegembiraan
dalam hidup mereka.
c. KUNING
Orang yang auranya kuning adalah orang yang berkepribadian bebas,
bersemangat, energik, dan kekanak-kanakan. Kuning kadang- kadang
sensitif dan bisa menjadi sangat pemalu dan peka. Mereka adalah orang
yang humoris, senang tertawa dan membuat orang lain tertawa. Mereka
senang tersenyum. Mereka lebih memilih untuk tidak bekerja sama kecuali
pekerjaannya itu menyenangkan atau kreatif. Orangnya cinta alam dan
suka mengkhawatirkan kelangsungan hidup satwa liar dan lingkungan.
Seseorang yang pancaranya auranya berwarna kuning, mempunyai sifat
yang antusias dan mengasyikan. Berpikir dengan cepat dan menghibur
orang lain. Senang berkumpul, menikmati percakapan yang panjang.
12
Senang belajar tapi sifatnya hanya coba-coba sehingga pengetahuanya
hanya sebatas kulitnya saja. Warna kuning juga suka dengan gagasan dan
berekspresi. Sifat negatif dari warna kuning adalah malu-malu dan suka
berdusta.
d. HIJAU
Seseorang pancaran auranya berwarna hijau, maka ia mempunyai sifat
sejuk dan damai dan ia juga berbakat untuk menjadi seorang penyembuh
alami. Sikapnya kooperatif, dapat dipercaya, dan murah hati. Sifat hijau
menyukai tantangan, bekerja tanpa kenal lelah, mudah dimintai tolong.
Sifat negatifnya bersifat kaku dalam memandang setiap persoalan. Orang-
orang yang ber-aura hijau adalah orang yang cerdas. Mereka dapat
memproses informasi dan ide-ide dengan cepat. Sebuah pekerjaan yang
terlalu rinci membosankan bagi mereka. Mereka lebih memilih mengatur
rencana, mengembangkan ide, dan menyuruh orang lain untuk mengurus
yg detail. Mereka sangat tertarik dengan uang, kekuasaan, dan bisnis.
Ketika mereka ada di dalam kekuatan mereka, mereka bisa melakukan
apapun. Mereka adalah orang yang ambisius dan berkemauan keras.
Orang-orang jarang bisa memenangkan pertengkaran dengan orang ber-
aura hijau.
e. BIRU
Seseorang yang pancaran auranya berwarna biru, orang tersebut secara
alami mempunyai sifat positif dan antusias. Warna biru biasanya berhati
muda, tulus, jujur dan jika bertindak sesuai dengan pikirannya.
Mempunyai kebebasan, tidak suka dibatasi atau dilarang. Menyukai
perjalanan, menyaksikan tempat baru dan bertemu dengan orang-orang
baru, bisa menutupi perasaan dan bisa menyimpan rahasia. Sifat
negatifnya kesulitan menyelesaikan tugas.
Mereka adalah orang yang sangat penyayang dan mendukung. Mereka
hidup dari hati mereka dan emosi mereka. Mereka suka memberikan cinta.
Prioritas hidup mereka adalah cinta, spiritualitas dan hubungan. Mereka
senang mengasuh dan merawat orang lain. Orang yg memiliki aura ini
sangat emosional. Gampang menangis dan terharu saat sedang senang
ataupun sedih atau tanpa alasan yang jelas sama sekali. Bahkan menonton
sesuatu yang sentimental dapat membuat mereka menangis.
13
f. UNGU
Seseorang yang pancaran auranya berwarna ungu, maka ia menyukai
kegiatan-kegiatan spiritual dan metafisika. Sifat negatifnya merasa unggul
dari yang lain. Ungu memberi kesan spiritual, mistis dan mampu menarik
perhatian. Biasanya sering digunakan oleh bangsawan. Warna ini juga
terkesan sensual, feminim, anggun dan hangat. Ungu yang gelap yang
dapat memancarkan kekuatan, bisa menambahkan kekuatan intuisi, fantasi
dan imajinasi, kreatif, sensitif, memberi inspirasi dan obsesif. Memiliki
sifat stabil melambangkan kegembiraan, ketenangan, keberanian,
kekuatan, kemauan keras dan penuh semangat.
g. PERAK ATAU ABU-ABU
Mempunyai gagasan-gagasan besar, namun sebagian diantaranya tidak
praktis, sering tidak mempunyai motivasi. Seseorang yang pancaran
auranya berwarna perak ia cenderung berwatak buruk. Sedanngkan, aura
abu-abu lebih banyak dikaitkan dengan suasana muram dan kesedihan,
kadang juga ketakutan.
h. EMAS
Emas adalah warna yang melambangkan kesuksesan, keselarasan, dan
keindahan. Seseorang yang mempunyai kemampuan menangani proyek-
proyek dan mempunyai tanggung jawab dalam skala besar. Mempunyai
sifat kharismatik, pekerja keras, sabar. Dan sangat berpotensi mencapai
kesuksesan pada usia lanjut.

i. PUTIH
Putih menunjukkan tingkat keruhanian yang tinggi. Jika warna ini
terlihat berlebihan (menyelubungi orang itu), ini menandakan hilang
kepercayaan diri, tiada semangat meneruskan kehidupan, lesu daya tahan
tubuh menurun, mudah terkena penyakit. Bisa juga menjadi tanda bahwa
ia akan meninggal dunia (jika tiada warna lain selain warna putih). Putih
seharusnya berada di luar bagian atas kepala dengan latar gelap. Seseorang
yang pancara auranya berwarna putih diartikan, sifatnya tidak
menonjolkan diri, sederhana, sangat manusiawi laksana orang-orang suci.

14
Tidak mempunyai sifat ego, lebih tertarik pada kesejahteraan orang lain.
Intuitif, bijaksana, idealis, cinta damai, dan spiritualis.
j. HITAM
Bila seseorang pancaran auranya berwarna hitam, bisa diartikan orang
tersebut diselubungi oleh kemisterian, karena orang ini sifatnya kadang
terbuka dan kadang tertutup. Warna hitam bisa diartikan mempunyai sifat
yang tidak baik, Jika warna hitam berkombinasi dengan warna merah,
orang tersebut mempunyai sifat yang tidak baik dan jahat.
k. COKLAT
Lebih menyukai kepraktisan dan pintar berbisnis. Di sisi lain, Warna ini
juga sering diartikan dengan keserakahan dan sikap mementingkan diri
sendiri.
l. PINK
Jika berlebihan, terlalu banyak aura pink berarti kesepian, sedang dilanda
cinta, kerinduan yang mendalam, putus cinta yang meninggalkan kesan
penderitaan. Mengambil sedikit makanan yang pahit dapat membantu
mengimbangkan aura yang terlalu berlebihan. Tapi aura warna pink dalam
sisi positifnya menggambarkan cinta kasih serta ketekunan.

Selanjutnya mengenai penjelasan tentang macam-macam warna aura


di atas, maka aura dapat diterapkan sebagai berikut:
No. Warna Aura Kondisi Kejiwaan Makna Kehidupan
1. Putih Normal, Tenang Potensi kekayaan
2. Pink Senang, Bergairah Daya tarik ke lawan jenis
tinggi
3. Hijau Damai, Senang Cocok dan suka untuk
Komunikasi Sosial bermasyarakat
4. Merah Emosi, Marah Tempramental
5. Kuning Senang, Sensitif Periang tapi labil
6. Biru Pribadi Tegas dan Memiliki bakat
Berwibawa kepemimpinan dan jabatan
tinggi
7. Hitam Keras, Penampilan fisik lebih
Kelelahan Saraf menonjol
4. Pembangkit Energi Aura
Untuk membuka dan meningkatkan aura terdapat banyak cara. Ada cara
yang sifatnya tradisional, semi modern, dan benar-benar modern. Contoh cara
yang tradisional seperti melalui ilmu pernafasan, chi, rei ki, meditasi dan
15
semacamnya. Yang modern, lebih mudah dan lebih cepat tentu saja dengan
stimulasi musik terapi gelombang otak (Brainwave). Telah diketahui oleh
banyak ilmuan bahwa semakin rendah gelombang otak manusia, maka
semakin kuatlah aura yang terpancar. Namun semuanya itu hanyalah sarana
pengolahan dalam pembangkitan aura itu sendiri, karena sebenarnya letak
pusat energi aura ada di dalam tubuh manusia itu sendiri, sehubungan tentang
definisi aura di atas, telah diketahui bahwa aura adalah pancaran energi 2
dihasilkan oleh bion di dalam tubuh manusia.
Bion ini diaktifkan oleh generator (genset) yang tersebar pada 365 titik
pada tubuh manusia, yang kemudian biasa disebut cakra atau latifah. Dengan
demikian yang dimaksud dengan cakra adalah generator-generator energi
yang berfungsi sebagai sistem kelistrikan dan energi di dalam tubuh manusia.
Singkatnya, cakra adalah sel pembangkit aura. Cakra-cakra ini tidak terletak
pada tubuh fisik, melainkan pada tubuh non-fisik. Biasanya cakra-cakra
berpusat di dalam atau di permukaan tubuh fisik dan ujungnya yang berfungsi
sebagai pintu terdapat di luar tubuh fisik.
Kata Cakra sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti Roda
(berputar). Cakra adalah pintu energi yang berfungsi memompa energi kotor
keluar dari tubuh dan menggantinya dengan energi baru dan bersih. Cakra
merupakan pusat-pusat tenaga pada tubuh manusia yang aktif setiap saat
entah itu disadari atau tidak. Energi bergerak melalui cakra-cakra untuk
menghasilkan kondisi psikologis tubuh yang berbeda-beda, karena setiap
cakra akan mempengaruhi kondisi psikologis tubuh, seperti perasaan marah,
sedih, gembira, tenang, konsentrasi, dan lain-lain. Setiap cakra adalah pusat
emosi dan pusat dari sebuah lapisan tubuh.
Cakra dalam pengertian spiritual adalah tempat atau jalur keluar
masuknya energi prana atau sebagai transformer energi. Cakra ini bila dilihat
dengan mata batin akan terlihat seperti sebuah roda cahaya yang berputar atau
seperti bunga teratai. Masing-masing cakra memiliki frekuensi dan
gelombang yang berbeda-beda. Setiap daun teratai mewakili jumlah frekuensi
yang digetarkan, frekuensi terendah dimulai dari cakra terbawah dan semakin
banyak jumlah daunnya, maka frekuensinya juga semakin tinggi. Jika cakra
berputar searah jarum jam, maka cakra akan memompa masuk energi bersih
kedalam tubuh. Namun sebaliknya, jika berputar berlawanan arah jarum jam,
16
maka ia akan memompa keluar energi yang sudah terpakai dari dalam tubuh.
Dengan fungsi yang sangat penting inilah, keseimbangan dan keaktifan cakra
memegang peranan penting dalam aktifitas tubuh manusia, seperti kesehatan,
kekuatan, kepekaan dan lain-lain.
Ada banyak sekali cakra pada tubuh manusia, yaitu sekitar 365 buah
yang disebut cakra minor dengan berbagai ukuran, tetapi 7 cakra utama pada
tubuh manusia adalah cakra-cakra besar atau cakra mayor yang berakar pada
saluran sushumna, yaitu:
a. Cakra Dasar, terletak di ujung tulang ekor
b. Cakra Sex atau Tantian, yang terletak di tulang pelvis sedikit di atas
kelamin.
c. Cakra flexus, yang terletak di pusar.
d. Cakra Jantung, yang sebagai namanya terletak di tengah dada di antara
kedua puting.
e. Cakra Tenggorakan, terletak di tengah tenggorakan, beberapa
millimeter di bawah pita suara.
f. Cakra Ajna, terletak di antara dua alis
g. Cakra Mahkota, yang terletak di puncak kepala.

C. PRANA
1. Pengertian
Prana berasal dari istilah sansekerta yang berarti energi vital atau tenaga
hidup yang mempertahankan kehidupan dan kesehatan tubuh. Choa Kok Sui
(1998:2). Istilah prana sendiri populer di India, dalam bahasa Yunani dikenal
dengan istilah pneuma, dalam bahasapolinesia disebut mana, sedangkan
dalam bahasa Yahudi disebut ruah, yang berarti nafas kehidupan, di Cina
disebut chi, di Jepang disebut energi Ki, dan di Barat sendiri dengan istilah
odic force, x force, orgone force dan etheric force
2. Sumber- sumber Prana
Pada dasarnya terdapat beberapa sumber utama prana, yaitu:
a. Prana matahari
Prana matahari berasal dari sinar matahari untuk memperkuat tubuh
dan membentuk tubuh menjadi sehat. Titik masuk tenaga matahari ini
adalah chakra mahkota dan titik akhirnya adalah chakra dasar.
b. Prana udara

17
Prana udara disebut juga dengan butir-butir vitalitas udara, prana
udara diterap oleh paru-paru melalui proses pernafasan dan juga doserap
secara langsung oleh pusat energi tubuh bioplastik. Prana udara lebih
banyak diserap dengan pernafasaan berirama yang lembut dan dalam, dari
pada pernafasan yang dangkal dan pendek. Prana udara juga bisa diserap
melalui poripori kulit orang yang telah menjalani latihan tertentu
(pernafasan pori-pori). Titik masuk tenaga prana udara adalah limpa dan
paru-paru.
c. Prana bumi
Prana bumi atau butir-butir vitalitas bumi yang dapat menghembus
bumi dan terlentang beberapa inci di atasnya. Prana bumi ini lebih padat
lebih besar dibandingkan dengan prana udara, karena prana bumi ini bisa
menyerap secara otomatis dengan telapak kaki. Berjalan dengan kaki tidak
beralas meningkatkan jumlah prana bumi yang diserap tubuh. Orang dapat
belajar untuk secara sadar menyerap lebih banyak menyerap prana bumi
untuk meningkatkan vitalitasnya, kapasitas untuk lebih bekerja lebih
banyak dan kemampuan untuk berfikir secara lebih jernih. Sebagian prana
bumi diarahkan ke tulang punggung dan chakra lainnya, misalnya pada
chakra minor yang terdapat di selangkang, ke chakra pusar dan chakra
limpa. Titik masuk tenaga prana bumi adalah chakra dasar dan chakra
minor telapak kaki.
d. Prana pohon
Prana pohon ini terdapat dibeberapa jenis pohon seperti: pohon pinus
atau pohon raksasa yang sehat dan tua, prana pohon ini telah memancarkan
sebagian besar kelebihan prananya. Orang yang lelah atau sakit mendapat
banyak manfaat dengan berbaring atau beristirahat di bawah pohon
tersebut.
e. Prana makanan
Prana makanan banyak diperoleh dari buah-buahan segar dan sayuran.
f. Prana air
Prana air menyerap dari prana matahari, bumi dan udara dimana air itu
mengalir seperti mata air, sungai dan muara.
3. Manfaat
Prana dapat juga digunakan untuk mengobati orang lain dan juga banyak
digunakan oleh para ahli akupuntur, akupreasure serta refleksiologi.
Akupuntur merupakan bentuk pengobatan di Cina kuno yang menggunakan
jarum untuk manipulasi energi vital dalam tubuh penderita dan dengan
18
demikian penyembuhan penyakit ini dicapai dengan menggunakan jarum
untuk mendistribusikan ulang prana atau Ki yang berlebihan dalam tubuh
penderita sebab sebagian yang terganggu. Tersekatnya energi atau kongesti
prana dibagian yang sakit didistribusikan kebagian tubuh yang lain. Meridian
atau saluran bioplasmik yang tersumbat dibersihkan atau dibuka dengan
mengarahkan Ki ke meridia tersebut. Akupreasur atau refleksiolagi
prinsipnya sama dengan akupuntur kecuali bahwa secara sadar atau tidak
menggunakan kelebihan prananya sendiri.
Kelebihan prananya sendiri ini diarahkan ketitik akupreasure yang
kemudian menuju meridian atau saluran bioplasma, lalu kebagian yang
terganggu. Beberapa ahli akupuntur menggunakannya dan mengarahkan
energi vital atau Ki mereka kedalam jarum dalam usaha mencapai bagian
yang sakit. Hal ini terutama dilakukan pada penderita yang lemah atau
kehabisan prana. Menurut Choa Kok Sui (1998:4) ada beberapa manfaat
dalam penyembuhan dengan menggunakan tenaga prana yaitu:
a. Penyembuhan dengan tenaga prana dapat membantu para orang tua
menurunkan suhu anak mereka yang menderita demam yaitu yang tinggi,
dalam beberapa jam saja dan pada sebagian besar kasus dapat
menyembuhkannya dalam satu hari atau dua hari.
b. Penyembuhan dengan prana juga dapat menghilangkan sakit kepala, sakit
kembung, sakit otot pada sebagian kasus.
c. Penyembuhan dengan prana juga dapat menghilangkan sakit batuk dan
selesma dalam satu atau dua hari. Diare dapat disembuhkan dalam
beberapa jam pada sebagian kasus.
d. Penyakit berat seperti sakit mata, hati, ginjal, dan gangguan jantung, dapat
diringankan dengan beberapa perawatan, dan disembuhkan dalam
beberapa bulan pada sebagian kasus.
e. Penyembuhan dengan prana dapat meningkatkan laju penyembuhan tiga
kali lebih cepat ketimbang laju normal penyembuhan.
4. Terapi dengan Prana
Sakitnya tubuh fisik, merupakan manifestasi dari sakitnya tubuh energi.
Tubuh energi dikatakan sakit apabila terjadi kekusutan cahaya kesehatan,
kebocoran prana akibat rusaknya energi luar, penipisan atau penebalan prana.
Hal ini apabila tidak lanjuti secara serius tidak ditindak lanjuti akan
mengakibatkan penyakit. Terdapat enam dasar sebagai pedoman dalam
pengobatan prana yaitu:
a. Membuat tangan peka.
19
b. Menelusuri aura dalam.
c. Menyapu (membersihkan secara umum dan setempat).
d. Meningkatkan kemampuan pasien dengan cara perawatan ini.
e. Pemberian energi yang disalurkan.
f. Pemutusan energi prana yang diproyeksikan

Pedoman pengobatan prana di atas yaitu dengan rincian sebagai berikut:

a. Membuat tangan peka


1) Yang harus dilakukan adalah tekanlah bagian tengah telapak tangan
dengan jempol. Tekan juga ujung-ujung jari. Saling gosokkan kedua
belah tangan untuk beberapa detik. kemudian getarkan beberapa kali.
2) Saling hadapkan kedua belah tangan dengan jarak kira-kira delapan
centimeter. Fokuskan fikiran pada tengah-tengah telapak tangan kira-
kira lima sampai sepuluh menit, tarik dan hembuskan nafas perlahan
dan berirama. Jangan tegang santai saja.
3) Begitu merasakan sensasi pada telapak tangan, jauhkan secara
perlahan kedua belah telapak tangan kemudian kembalikan pada posisi
semula. Lakukan gerakan ini beberapa kali. Perhatikan kepekaan
telapak tangan selama melakukan gerakan-gerakan tersebut.
4) Latihlah gerakan-gerakan tersebut untuk beberapa hari. Biasanya
setelah latihan selama satu bulan, sudah merasakan kepekaan di tangan.
5) Jangan putus asa bila tidak merasakan kepekaan pada awal-awal
latihan.
b. Menelusuri aura
1) Berdirilah dari beberapa kaki dari pasien. Angkatlah kedua telapak
tangan dengan telapak menghadap ke pasien.
2) Majulah perlahan dan secara simultan merasakan energi di sekeliling
pasien dengan tangan. Fokuskan fikiran pada tengah-tengah tangan.
Selama penelitian dalam waktu yang sama, mata hams tertuju pada
tubuh pasien yang sedang diteliti.
3) Berhentilah jika tang terasa panas, bergetar atau tidak ada tekanan
ringan pada telapak tangan. Ulanglah beberapa kali prosedur tersebut
untuk mengkaji ulang apa yang telah dialami dan kenalilah bentuk dan
ukuran aura pasien. Sensasi halus yang terasa di tangan adalah energi
aura pasien.

20
4) Untuk aura dalam, mulailah penelitian dengan jarak kira-kira lima belas
sampai tiga puluh centimeter dari tubuh pasien. Untuk meneliti cahaya
kesehatan, berdirilah kira-kira satu sampai setengah meter dari tubuh
pasien. Untuk meneliti aura luar berdirilah 3-4 centimeter dari tubuh
pasien.
c. Teknik Tenaga Prana Terhadap Penyakit Pasien Yang di Derita
Teknik
Tenaga prana yang digunakan pada penyakit pasien disesuaikan
dengan jenis penyakitnya diantaranya adalah :
1) Penyakit Maag
Telusuri bagian depan dan belakang chakra solar plexus, chakra
pusar dan daerah perut. Lakukanlah penyapuan umum. Lakukanlah
penyapuan setempat dengan seksama pada bagian depan chakra solar
plexus, chakra pusar dan bagian perut. Dalam banyak kasus,
gejalagejala akan banyak berkurang dengan penyapuan yang seksama.
Aktifkan energi pada chakra solar plexus dan bagian perut. Jika
penyapuan setempat tidak dilakukan dengan seksama, pasien bisa
mengalami reaksi yang memperburuk keadaannya. Mantapkanlah
energi prana yang diproyeksikan.
2) Batu Ginjal
Telusuri pasien lalu lakukan penyapuan setempat pada chakra meng
mein, lakukan penyapuan pada solar plexus depan dan belakang dan
beri energi dengan hijau muda keputih-putihan dan oranye muda
keputihputihan, lakukan penyapuan setempat pada urete kalau ia
terganggu. Untuk menghancurkan batu-batunya secara berangsur, beri
energi secara langsung ginjal yang terganggu itu dengan warna biru
muda keputih-putihan, hijau muda, lalu oranye muda. Biru adalah
untuk melokalisasi, hijau dan oranye efektif untuk melarutkan dan
menghancurkan.
Untuk pengeluaran batu ginjal, risleting pasien di buka dan (maaf)
penisnya (bila pasiennya laki-laki) di keluarkan. Untuk membantu
pengeluaran batu ginjal dan mengetahui posisi batu ginjal dalam
saluran kencing, kita juga bisa menggunakan kateter yang dimasukkan
ke dalam saluran kencing. Kalau batu ginjalnya berukuran besar, maka
pengobat dapat menghancurkan atau memecahbatu itu agar ketika di
keluarkan tidak terlalu sakit. Peganglah batang penis pasien dengan
21
tangan kiri dengan menggunakan sarung tangan plastik. Hal ini
dimaksudkan untuk menghindarkan dari kontak langsung, terutama
jika pasien mengidap penyakit menular. Kemudian niatkan dalam hati
pengobat untuk menarik batu ginjal dengan menyalurkan prana
keputih-putihan. Suruhlah pasien untuk duduk dan mengambil sendiri
dari kemaluannya. Pengeluaran ini bisa terjadi beberapa kali
tergantung jumlah batunya.
Ketika pengeluaran terjadi pasien akan merasakan kesakitan, itu
adalah hal yang biasa. Setelah batu itu keluar dari tubuh pasien,
pengobat melakukan pemantapan energi dengan cara menyalurkan
energi dengan prana hijau muda keputih-putihan dan oranye muda
keputih-putihan pada chakra meng mein, chakra minor ginjal, dan
chakra seks. Kemudian berilah energi pada chakra solar plexus depan
dan belakang, chakra pusar. Stabilkan dan lepaskan energi prana yang
diproyeksikan, ulangi perawatan prana beberapa kali sehari untuk
beberapa hari berikutnya.
3) Penyakit Asma
Penyakit asma ada yang berasal dari fisik dan biasanya proses
penyembuhannya lebih cepat dan adakalanya dari emosional, maka
laju penyembuhannya biasanya memakan waktu lebih lama, pasien
harus melepaskan emosi-emosi yang terpendam.
Telusuri pasien, lalu lakukan penyapuan umum dua kali. Lakukan
penyapuan setempat dengan seksama pada chakra tenggorok dan
chakra minor sekunder. Chakra minor tenggorokan sekunder terletak
pada bagian bawah tenggorokan yang lunak. Beri energi dengan hijau
muda keputih-putihan kemudian dengan merah muda keputih-putihan.
Prana merah mengandung efek memperbesar pembuluh udara.
Lakukan penyapuan setempat pada paru-paru dengan hijau muda
keputihputihan, kemudian oranye muda keputih-putihan, lalu oranye
muda keputih-putihan. Prana oranye mempunyai efek mengeluarkan
yang akan mempercepat efek memperlebar dan memperkuat prana
merah, jika langkah diatas dilakukan dengan benar maka gejala-gejala
akan di kurangi dengan cepat. Lakukan penyapuan setempat pada solar
plexus depan dan belakang dan pada hati beri energi dengan prana
lembayung biasa.
22
Untuk penyembuhan pasien secara berangsur-angsur dan tetap
bersihkan chakra dasar dan beri energi dengan prana merah muda
keputih-putihan, bersihkan chakra azna dan beri energi dengan hijau
muda dan lembayung. Untuk meningkatkan kualitas darah yang
dihasilkan, lakukan penyapuan setempat pada lengan dan tungkai. Beri
energi dengan chakra minor telapak kaki dengan prana merah muda.
Visualisasikan energi prana memasuki tulang-tulang punggung.
Stabilkan dan lepaskan energi prana yang diproyeksikan. Ulangi
perawatan tiga kali seminggu selama sekitar satu dua bulan. Jika
perawatan dilakukan dengan benar, gejalagejala akan cepat berkurang.
Penyembuhan prana sangat efektif untuk menyembuhkan asma.
4) Penyakit Influenza dan Bronkitis
Telusuri pasien, lakukan penyapuan umum sebanyak dua kali.
Lakukan penyapuan lokal pada setempat pada solar plexus depan dan
belakang dan pada hati, pada jantung depan dan belakang, pada paru-
paru, pada chakra ajna, tenggorokan dan tengorokan sekunder,
penyapuan pada chakra limpa yang di beri energi prana putih,
penyapuan pada chakra pusar dan dasar kemudian diberi energi dengan
hijau muda keputih-putihan, biru muda, hijau muda, lembayung.
Lakukan penyapuan setempat pada chakra minor tangan dan telapak
tangan beri energi lembayung. Visualisasikan energi prana sebagai
memasuki tulang-tulang. Ini untuk merangsang sistem pertahanan
tubuh. Ulangi beberapa kali dalam sehari. Stabilkan danlepaslan energi
prana yang diproyeksikan.
5) Darah Tinggi (hypertension)
Lakukan penyapuan umum sebanyak tiga kali atau lebih. Lakukan
penyapuan setempat pada chakra mahkota, yang berada di bagian
belakang kepala dan pada tulang punggung, sampai pasiennya merasa
nyaman sekali. Lakukan penyapuan setempat pada chakra solar plexus
dan chakra meng mein sebanyak 50 kali atau lebih sampai tensi
darahnya menjadi turun dan normal kembali, dan diulangi beberapa
kali bila perlu.
Lakukan penyapuan lokal pada chakra dasar karena biasanya
bagian ini juga dapat terkena. Lakukan penyapuan setempat pada

23
chakra pada chakra mahkota, chakra dahi, dan ajna, kemudian
lakukanlah penyapuan pada bagian itu lebih banyak.
6) Penyakit Jantung
Telusuri jantung dengan seksama. Mintalah pasien untuk
menunjukkan daerah yang sakit, lakukanlah penyapuan pada chakra
jantung depan dan daerah kecil yang bermasalah dengan jari anda.
Visualisasikan bahwa jari anda memasuki daerah tersebut untuk
menghilangkan bahan bioplasmik berpenyakit. Jantung harus diberi
energi melalui chakra jantung depan Visualisasikan bahwa jantung
fisik dan chakra jantung menjadi terang setelah dilakukan penyapuan.
Yang menjadi perhatian utama adalah pemberian energi akan tetapi
pembersihan dengan seksama juga sangat penting. Lakukan penyapuan
setempat dengan seksama pada chakra hati dan solar plexus.
Jika pasien lemah penyapuan uraum harus dilakukan terlebih dulu
sebelum langkah pengobatan lainnya agar cahaya kesehatan dapat
diluruskan dan lubang-lubang di aura luar dapat ditutup. Lakukanlah
pembersihan setempat dan salurkan energi pada chakra dasar dan
chakra pusar. Langkah ini akan menguatkan tubuh dan proses
penyembuhan menjadi cepat.
7) Penyakit Stroke
Perawatan stroke karena penyumbatan pembuluh darah otak yang
pertama dilakukan, Penelusuran pasien terutama pada chakra mahkota,
chakra dahi, chakra ajna, chakra minor belakang kepala, chakra minor
rahan, chakra tenggorokan, chakra minor tenggorokan sekunder,
chakra solar plexus hati, chakra dasar, telusuri kembali pasien selama
perawatan. Lakukan penyapuan umum selama tiga kali atau lebih.
Lakukan penyapuan setempat pada yang terganggu dan pada
sepuluh bagian kepala secara bergantian, lakukan penyapuan setempat
pada seluruh bagian leher, tulang punggung, paru-paru, pada jantung
depan dan belakang, chakra dasar, chakra sex, atau pada seluruh chakra
apabila chakra itu terganggu. Kemudian beri energi pada chakra-chakra
yang terganggu dengan warna hijau muda, lembayung, biru dan
oranye. Stabilkan dan lepaskan energi yang diproyeksikan. Ulangi
perawatan tiga kali seminggu. Pasien diharapkan menjalani perawatan
terapi fisik sebagai pelengkap. Hasilnya akan sangat bervariasi ada
yang sembuh dengan cepat dan ada yang lambat.
24
8) Stress
Lakukan penelusuran pada pasien, lakukan penyapuan umum
sebanyak tiga kali, lakukan penyapuan setempat pada chakra mahkota,
chakra ajna chakra jantung dan chakra solar plexus kemudian beri
energi dengan prana hijau muda keputih-putihan, prana biru muda,
prana oranye muda keputih-putihan. Telusuri kembali pasien untuk
distabilkan dan lepaskan energi yang diproyeksikan. Ulangi perawatan
tiga kali dalam seminggu untuk lebih cepat penyembuhan sebaiknya
pasien diberikan terapi konseling dan menjauhi pada hal-hal yang
membuat dia stres atau berikan tips-tips agar dia kuat ketika
menghadapi stressor. Sakit menstruasi. Telusuri pasien, lalu telusuri
kembali selama perawatan prana. Lakukan penyapuan setempat pada
chakra seks secara bergantiganti dengan prana hijau muda keputih-
putihan dan dengan prana oranye keputih-putihan. Jika pembersihan
dilakukan dengan benar. Rasa sakit dapat segera berkurang. Beri energi
chakra seks dengan warna putih.
Lakukan penyapuan setempat pada chakra dasar, dan chakra pusat
dan beri energi dengan warna putih. Jika pasien telah terkuras dan
pingsan, lakukan penyapuan setempat dengan seksama pada chakra
solar plexus dan beri energi dengan prana merah muda keputihputihan.
Stabilkan dan lepaskan energi prana yang diproyeksikan. Perawatan
bisa dilakukan tiga hari sebelum haid untuk mencegah (dismenore)
nyeri haid.
9) Sakit mata
Sakit mata karena infeksi yaitu dengan melakukan penyapuan
setempat pada bagian yang sakit secara berganti-ganti dengan hijau
muda keputih-putihan. Lakukan penyapuan setempat pada chakra ajna
dan chakra minor belakang kepala. Berilah energi kepada kedua tempat
ini dengan hijau muda keputih-putihan, biru muda keputih-putihan
kemudian dengan lembayung keputih-putihan biasa. Visualisasikan
energi prana masuk kedalam mata. Lakukan lebih banyak penyapuan
setempat pada mata.
10) Kista atau benjolan
Telusuri pasien, lakukan penyapuan umum, lakukan penyapuan
setempat pada chakra seks, daerah sekitarnya dan indung telur daerah
yang terganggu berganti-ganti dengan hijau muda keputih-putihan dan
25
dengan oranye muda keputih-putihan. Beri energi indung telur yang
terganggu dengan biru muda keputih-putihan. lalu dengan hijau muda
dan dengan oranye muda untuk membersihkan. Biru adalah
untukmelokalisasi dan hijau untuk menghilangkan kongesti dan untuk
melarutkan. Lakukan penyapuan pada chakra dasar dan chakra pusar,
beri energi putih. Lakukan penyapuan setempat dengan seksama pada
chakra mahkota, ajna dan chakra tenggorok. Beri energi dengan hijau
muda keputihputihan. Stabilkan dan lepaskan energi prana yang
diproyeksikan. Untuk perawatan tiga kali seminggu. Ulangi perawatan
tersebut. Stabilkan dan proyeksikan energi yang dihasilkan. Ulangi
perawatan tiga kali seminggu. Perawatan akan memakan waktu tiga
bulan atau lebih.
11) Penyakit Diabetes
Telusuri pasien lalu lakukan penyapuan umum dua kali. Lakukan
penyapuan setempat pada chakra solar plexus depan dan belakang, hati
dan pankreas. Beri energi chakra solar plexus belakang dan pangkreas
dengan hijau muda keputih-putihan, biru muda, lalu dengan lembayung
muda keputih-putihan biasa. Lakukan penyapuan setempat dengan
seksama pada chakra ajna. Beri energi dengan hijau muda keputih-
putihan, lalu dengan lebih banyak lembayung muda keputih-putihan
biasa. Lakukan penyapuan setempat pada chakra meng mein, lakukan
penyapuan pada ginjal dengan hijau muda keputih-putihan berganti-
ganti dengan oranye muda keputihputihan. Lakukan penyapuan
setempat pada chakra dasar dan chakra pusat. Beri energi merah muda.
Lakukan penyapuan setempat pada chakra jantung depan dan
belakang. Beri energi chakra jantung belakang dengan lebih sedikit
hijau muda keputih-putihan, lalu dengan lebih banyak lembayung
muda biasa. Lakukan penyapuan pada chakra tenggorokan, chakra
dahi, chakra mahkota dan chakra minor belakang kepala. Beri energi
dengan hijau muda keputih-putihan lalu dengan lebih banyak
lembayung muda keputih-putihan. Stabilkan dan lepaskan energi prana
yang diproyeksikan. Ulangi perawatan dua kali seminggu.
12) Kanker
Pada kasus kanker, chakra-chakra yang terganggu adalah : Chakra
dasar terlalu giat, terkuras, dan dipenuhi energi berpenyakit merah

26
kuning kotor atau dengan energi berpenyakit merah kotor. Chakra
meng mein terlalu giat dan terkuras dipenuhi energi berpenyakit merah
kuning kotor, chakra solar plexus terlalu giat, mengalami kongesti, dan
dipenuhi energi berpenyakit merah kuning kotor atau energi
berpenyakit merah kotor. Chakra jantung kurang giat, terkuras dan
dipenuhi energi berpenyakit merah kuning kotor atau energi merah
kotor. Chakra ajna kurang giat terkuras dan dipenuhi energi merah
kuning kotor. Terapi yang dilakukan yaitu dengan cara skeanning atau
penelusuran pada penyakit kemudian dilakukan penyapuan umum dan
setempat dan pemberian energi pada chakra yang terkuras, nan sakit,
memproyeksikan energi kemudian pemutusan energi. Limbah
bioplasmik yang kotor di buang pada air garam.
13) Retardasi (keterbelakangan) pasien
Telusuri pasien, lakukan penyapuan umum dua kali, lakukan
penyapuan setempat secara bergantian dengan prana dengan hijau
muda dan dengan prana lembayung muda pada seluruh kepala. Chakra
mahkota, chakra dahi, chakra ajna, chakra minor belakang kepala,
chakra minor rahang, chakra tenggorok dan chakra minor tenggorok
sekunder. Ini harus dilakukan dengan seksama. Beri energi chakra
tersebut dengan hijau muda keputih-putihan lalu dengan lebih banyak
lembayung rnuda. Lakukan penyapuan setempat pada chakra jantung
depan dan belakang dan chakra solar plexus depan dan belakang
dengan putih. Lakukan penyapuan setempat pada chakra pusat dan
chakra seks serta chakra dasar dengan seksama beri energi dengan
warna hijau muda dan oranye keputih-putihan.
Stabilkan dan lepaskan energi yang diproyeksikan. Ulangi
perawatan tiga kali seminggu selama beberapa tahun
berikutnya.Perawatan prana harus dilengkapi dengan pendidikan
khusus.
14) Amandel
Lakukan penyapuan setempat pada chakra minor rahang, dan
chakra tenggorok serta chakra minor tenggorok sekunder bergantiganti
dengan hijau muda dan lembayung muda keputih-putihan.
Pembersihan harus dilakukan dengan seksama. Berilah energi kepada
chakra minor rahang, chakra tenggorok, dan chakra tenggorok

27
sekunder dengan hijau muda, biru muda dan lembayung muda keputih-
putihan biasa.
15) Panas Demam
Telusuri seluruh tubuh terutama pada chakra-chakra mayor, organ-
organ vital dan tulang punggung. Orang yang menderita demam
umumnya mengalami penipisan prana. Aura agak menciut dan terjadi
kongesti pada chakra solar plexus. Lakukanlah penyapuan umum tiga
sampai lima kali pada seluruh tubuh. Lakukanlah penyapuan setempat
pada chakra solar pleksus depan dan belakang kirakira tiga puluh kali
atau lebih kemudian salurkanlah energi pada solar plexus.
Mantapkanlah energi prana yang diproyeksikan. Pada bayi dan
anak-anak lakukan saja penyapuan umum dan setempat pada bagian
depan dan belakang chakra solar plexus. Penyembuhan ini bisa diulang
untuk beberapa kali dalam sehari apabila diperlukan.

5. Faktor-faktor yang Menunjang Proses Penyembuhan Pasien


Faktor yang paling utama dalam proses penyembuhan adalah terapis
dengan pasiennya sendiri, dimana keduanya harus terjadi proses interaksi
mutualisme atau saling mendukung, dua-duanya harus sama-sama ikhlas
dalam diobati dan mengobati. Sugesti sangat dominan mempengaruhi
kesehatan. Pengobat atau terapis juga harus memiliki keahlian dalam
penyembuhan yaitu dengan mengetahui dan mempelajari seni penyembuhan
tenaga prana sebelum mengobati. Pengobatan dengan prana juga memerlukan
kesabaran karena sistem pengobatan ini menggunakan energi terhalus dari
manusia sehingga hal ini sulit dirasakan bagi orang yang tidak peka, juga
memerlukan pengobatan secara kontinue. Seorang pengobat prana yang
terlatih dan berpengalaman dapat mengetahui berapa kali sebaiknya pasien
dapat diobati. Jika penyakit pasien parah, pengobatan harus lebih sering
dilakukan. Ada beberapa penyakit yang membutuhkan pengobatan setiap tiga
jam sekali, luka bakar diobati tiap satu jam sekali. Kanker diobati setiap dua
hari sekali, juga terdapat banyak kasus pasien mesti diobati tiga kali
seminggu. Kondisi terapis harus dalam kondisi fit atau sehat tidak dalam
kondisi lemah atau kecapaian, karena mengobati dengan prana itu menguras
energi yang banyak dari pengobatnya sendiri, jika salah teknik atau kondisi
badan lemah bisa-bisa penyakit pasien bisa berbalik kepada pengobatnya
sendiri. Tubuh fisik biasanya terdapat jeda waktu (lag time) dalam merasakan
28
kesembuhan. Kesembuhan mungkin saja memerlukan waktu beberapa jam,
bahkan bisa satu hingga dua hari karena dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu :
a. Banyaknya frekwensi sesi pengobatan.
b. Umur dan kondisi fisik pasien.
c. Tingkat kemampuan menerima pasien.
d. Kehadiran beberapa gangguan yang mengakibatkan keterlambatan
penyembuhan
e. Tingkat kerusakan pada tubuh fisik
f. Sifatnya penyakit.
g. Kemampuan dari pengobat prana.
h. Penerimaan dan tingkat kerja sama dari pasien.

6. Faktor-faktor yang Menghambat Proses Penyembuhan Pasien


Beberapa alasan mengapa pasien tidak sembuh yaitu: Kemungkinan
pasien tidakmenerima pengobatan prana dengan benar. karena penelusuran
yang dilakukan tidak tepat. Misalnya pasien yang kesulitan menggerakkan
lengannya mungkin saja disebabkan karena kongesti prana pada chakra
jantung dan chakra solar plexus atau kongesti prana pada chakra meng mein.
Inilah sebabnya pengobatan pada lengan akan memberikan penyembuhan
sementara saja, tapi hasilnya tidak memuaskan. Pemberian energi dari
frekwensi pengobatan prana diberikan tidak memadai, hal ini seperti memberi
obat yang dosisnya sedikit dalam waktu yang jarang. Ada beberapa penyakit
yang memerlukan cara pengobatan yang lain, contohnya adalah kekurangan
gizi dan diet yang salah.
Pasien yang lanjut usia atau yang sudah lemah atau yang sangat parah
penyakitnya. Ada beberapa faktor yang tidak bisa di jelaskan misalnya
memiliki prana yang sedikit. Ini tidak berarti bahwa mereka diabaikan atau di
kesampingkan, tetapi harus di beri pengobatan dan operawatan yang ekstra.
Banyak pasien yang menderita penyakit kronis umumnya menyimpan
perasaan negatif dalam waktu yang lama. Contohnya seorang pasien yang
menderita pengerasan hati (cirrhosis). Meskipun pasien tidak minum
minuman beralkohol. Pasien yang bertemperamental buruk dan seringkali
memaki-maki orang padahal masalahnya sepele. Karena perasaan negatif
tersebut, chakra solar plexusnya tidak berfungsi dan itu berakibat pada
penyakit hati. Stress juga mempengaruhi pada chakra solar plexus dan hati

29
serta dalam beberapa tingkatan pada kolesterol tubuh. Untuk itulah
disarankan kepada pasien yang memiliki penyakit parah supaya memiliki
perasaan dan sifat positif serta belajar meditasi sederhana.

30
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ada berbagai macam cara pengobatan yang dapat digunakan untuk
pemyembuhan atau self healing. Diantaranya chi, aura dan prana. Cara
penyembuhan ini memerlukan latihan atau bantuan orang lain. Namun, jika
masyarakat dapat memanfaatkannya tentu derajat kesehatan semakin meningkat.
Penggunaan obat juga akan berkurang sehingga kerusakan tubuh akibat
penggunaan obat yang berlebihan dapat berkurang.
B. Saran
Agar bidan dapat mempelajari macam-macam cara penyembuhan dan bidan
yang menguasai atau dapat melakukan terapi dapat dipraktekan pada pasien,
atau dapat memberikan latihan kepada pasien agar dapat dipraktekan sendiri.

31
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, SA. 1993. Post Modernisme, Bahaya dan Harapan Bagi Islam. Mizan:
Bandung.

Al-Ukhuwah, 2001. Seni Tenaga Dalam Al-Ukhuwah. Kumpulan Diktat: Bandung.

Ari Nugraha Wirson, 2001, Senam Sehat Prana, Kiblat: Bandung.

Sui, CK. 1998. Ilmu dan Seni Penyembuhan dengan Tenaga Prana, Panduan
Praktis Langkah Demi Langkah. Elex Media Komputindo: Jakarta.

Effendi. 200. REI KI TUMMO: Teknik Efektif untuk Meningkatkan Kesadaran dan
Energi Spiritual. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Putra, R. 2011. Rahasia Energi Aura Manusia. Flash Books: Yogyakarta.

Basith, A. 2008. The Spiritual Power “Membangkitkan Kekuatan Paling Dahsyat


Dalam Diri”. Nakhlah Pustaka: Jakarta.

http://www.rianasaraswati.com/energi-chi/ diakses pada tanggal 21 Desember 2018

32

Anda mungkin juga menyukai