ASUHAN KEPERAWATAN JIWA DENGAN DIAGNOSA MEDIS F06.8 EPILEPSI PSIKOMOTOR DENGAN
MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI PENDENGARAN PADA TN A DI
RUANG MERPATI RUMAH SAKIT JIWA DR. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
Oleh kelompok 5:
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA DENGAN DIAGNOSA MEDIS F06.8 EPILEPSI PSIKOMOTOR DENGAN
MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI PENDENGARAN PADA TN A DI
RUANG MERPATI RUMAH SAKIT JIWA DR. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
Telah Disahkan :
Pada :
Tanggal :
Oleh kelompok 5:
2. Imma Hanifah
4. Yusi Krisdayanti
Mengetahui
Kepala Ruang
M. Supriyadi, S.Kep.,Ns,
A. Identitas Klien
Nama : Tn. A
Umur : 34 tahun
Alamat : Pasuruan
Pendidikan : SMP
Agama : islam
Status : duda
Pekerjaan : wiraswasta
Nomor CM : 1145xxx
B. Alasan Masuk
1. Data Primer
2. Data Sekunder
Hari kamis tanggal 17 November 2016 pasien kontrol, sorenya saat berada di rumah pasien ada
masalah dengan keluarga kemudian menyendiri di kamar lalu marah-marah, melempar barang. Pasien
sulit tidur.
Tn A mengatakan mendengar bisikan yang menyuruhnya tidak boleh tidur, disuruh melempar barang,
suara terdengar saat menyendiri pada saat siang dan malam hari. Pasien merasa takut saat mendengar
suara bisikan.
Pasien kambuh lagi setelah kontrol hari kamis tanggal 17 November 2016 sebelum MRS penyebab
kekambuhannya adalah karena ada masalah keluarga (masalah dengan adik laki-lakinya). Gejalanya
marah-marah tanpa sebab, pasien ke kamar tiba-tiba mengamuk, sulit tidur sehingga pasien dibawa
berobat ke RSJ lawang untuk dirawat inap.
Penjelasan:
Pasien sakit yang pertama kali sejak satu tahun yang lalu, gejalanya marah-marah, sulit tidur, pernah
dirawat di RSJ lawang satu kali. Pulang dari RSJ sembuh. Pasien kontrol rutin tetapi pasien tidak minum
obat secara teratur.
a. Riwayat trauma
No.
Riwayat Trauma
Usia
Pelaku
Korban
Saksi
1.
Aniaya fisik
2.
Aniaya seksual
3.
Penolakan
4.
34 tahun
Tidak ada
Adik kandung
5.
Tindakan kriminal
Penjelasan:
Pasien ada masalah keluarga. pasien marah-marah dengan adik kandung, lalu menyendiri di kamar, tiba-
tiba mengamuk melempari barang-barang yang ada di sekitarnya.
Penjelasan:
c. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan (peristiwa kegagalan, kematian, perpisahan)
Penjelasan:
Pasien mengatakan sedih karena gagal dalam pernikahan, cerai dengan istri, anak ikut istri,
Jika ya jelaskan:
Pasien menatakan menurut orang tua saya, saya sering kejang-kejang saat masih kecil. Namun sekarang
sudah tidak pernah kejang lagi.
Penjelasan:
Pasien dibawa ke RSJ dan hasilnya keluhan sedikit demi sedikit berkurang hingga pulang dan jika kambuh
pasien dibawa lagi ke RSJ lawang.
E. Pengkajian Psikososial
1. Genogram
Keterangan:
Laki-laki:
Perempuan:
Pasien:
Perkawinan:
Anak kandung:
Meninggal dunia:
Tinggal serumah:
Cerai:
Penjelasan:
a. Pola asuh: sejak kecil Tn A tinggal dengan kedua orang tuanya. Sifat ibu dan ayahnya baik, sabar,
dan penuh kasih sayang.
b. Komunikasi: orang yang terdekat adalah ibu. namun tidak selalu menceritakan masalahnya kepada
orang terdekat.
c. Pengambil keputusan: di dalam keluarga pengambil keputusan adalah ayahnya, setelah cerai
dengan istri bila Tn. A ada masalah oleh keluarganya dibiarkan saja sehingga sering marah-marah.
2. Konsep diri
a. Citra Tubuh
Tn. A mengatakan bagian tubuh yang paling disukai adalah kumis Karena menarik. Tidak ada bagian
tubuh yang tidak disukai.
b. Identitas
Tn. A sangat puas sebagai seorang laki-laki karena sebagai seorang laki-laki kuat dan tampan.
c. Peran
Saat di rumah Tn. A sebagai kepala kelurga sebelum cerai dengan istri. Setelah cerai degan istri, Tn. A
merasa sedih karena tidak dapat menjalankan perannya sebagai ayah dan seorang suami. Saat di rumah
sakit kurang aktif dalam melakukan kegiatan sehari-hari hanya mau mengikuti senam saja.
d. Ideal Diri
Tn. A mengatakan ingin segera pulang dan bisa bekerja kembali seperti saat saya sebelum dirawat
disini, saat di ruah saya bekerja sebagai penjual sehingga dapat memenuhi kebutuhan keluarga. Tn. A
mengatakan sedih karena kondisinya saat ini berada di rumah sakit jiwa, merasa malu karena
menurutnya tidak sakit jiwa.
e. Harga Diri
Tn. A merasa sedih karena tidak dapat menjalankan perannya sebagai ayah dan seorang suami. Tn. A
mengatakan sedih karena kondisinya saat ini berada di rumah sakit jiwa, merasa malu karena
menurutnya tidak sakit jiwa.
3. Hubungan Sosial
Orang yang paling dekat dengan Tn. A adalah ibunya, namun tidak selalu menceritakan masalahnya
kepada orang terdekat.
Selama di rumah Tn. A sering menyendiri, suka mengaji, hubungan dengan orang lain kurang. Saat di
rumah sakit pasien suka menyendiri, jalan-jalan sendiri. Berbicara bila ada perlunya.
Tn. A mengatakan tidak ada masalah berkomunikasi dengan orang lain, namun jarang berhubungan
dengan orang lain, hanya mau berbicara bila ada sesuatu yang penting. Tidak mau bergaul dengan pasien
yang lain karena mengganggap semuanya adalah orang tidak waras.
b. Kegiatan ibadah
Tn. A mengatakan tidak pernah sholat, perasaannya biasa saja ketika meninggalkan sholat.
F. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Pasien jika diajak berbicara menatap mata lawan bicara dengan tajam, penampilan sesuai dengan
umur, bersih.
2. Kesadaran
Kesadaran composmetis.
4. Ukur
5. Keluhan fisik
Penjelasan:
G. Status Mental
Penjelasan:
Cara berpakaian Tn. A memakai seragam rumah sakit, tidak terbalik, Tn. A mengatakan mandi dua kali
sehari yaitu pagi dan sore. Badan dan rambut tidak kotor.
Penjelasan:
Pandangan mata tajam, frekuensi lambat, volume keras, jumlah terkadang banyak terkadang sedikit,
jawaban sesuai dengan pertanyaan.
a. Kelambatan: Katalepsi
penjelasan:
b. Peningkatan:
1) Katapleksi
2) Kompulsif: Epilepsi
penjelasan: Pasien mempunyai riwayat kejang, aktifitas ini terjadi pada saat kejang.
a. Mood: Khawatir
Penjelasan:
Pasien mengatakan merasa khawatir tidak bisa pulang dari rumah sakit, pengen cepat pulang. Pasien
terlihat sering melamun, gelisah.
Penjelasan:
Perilaku Tn. A tidak ada perubahan roman muka saat menceritakan sedih ataupun gembira, tatapan
tetap tajam.
penjelasan:
Saat berbicara Tn. A menunjukkan sikap permusuhan, mudah tersinggung, tatapan mata tajam seperti
orang mau marah. Sesekali menunduk saat diajak berbicara.
6. Persepsi Sensori
a. Halusinasi: Pendengaran
Penjelasan:
Tn A mengatakan mendengar bisikan yang menyuruhnya tidak boleh tidur, disuruh melempar barang,
suara terdengar saat menyendiri pada saat siang dan malam hari. Pasien merasa takut saat mendengar
suara bisikan.
7. Proses Pikir
a. Arus Pikir:
1) Koheren
2) sirkumtansial
Penjelasan:
Penjelasan:
Tn. A tidak percaya dengan orang lain, selalu curiga dengan orang yang mengajak berbicara
c. Bentuk Pikir:
1) Non realistik
2) otistik
Penjelasan:
Tn. A mengatakan dirinya tidak sakit, pengen cepat pulang, tidak mau berkumpul dengan orang sakit
jiwa. Dia berada pada dunianya sendiri/ halusinasinya.
8. Kesadaran
a. Orientasi (Waktu, Tempat, Orang)
Penjelasan:
Tempat: Pasien mengatakan saat ini sedang berada di RSJ Lawang ruang Merpati.
Penjelasan:
Kesadaran pasien berubah yaitu berada pada dunianya (halusinasi), terbukti pasien masih mendengar
suara bisikan-bisikan yang menyuruhnya tidak boleh tidur dan menyuruh melempari barang.
9. Memori
Penjelasan: Pasien mengatakan tiga bulan yang lalu saat kesini saya diantar oleh adik kandung saya.
Penjelasan: Pasien mengatakan satu minggu terakhir mahasiswa yang praktik adalah dari Kediri.
Penjelasan: Pasien mengatakan tadi saya makan sama ikan telor dan sayur tahu.
b. Berhitung
Penjelasan: Tn. A mampu berhitung secara sederhana, 100+5= Tn. A menjawab 105
Penjelasan:
Tn. A mengatakan kalau sakit saya akan ke puskesmas , biasanya diantar oleh saudara saya dengan
sepeda motor.
b. Tempat tinggal
Tn. A mengatakan setelah pulang dari sini saya akan tinggal bersama keluarga.
Tn. A mengatakan untuk memenuhi kebutuhannya akan bekerja berjualan seperti dulu sebelum
masuk rumah sakit ini.
a. Perawatan diri
1) Mandi
Penjelasan: Tn. A mengatakan mandi dua kali sehari pagi dan sore menggunakan sabun.
Penjelasan: Tn. A ganti baju satu kali sehari, pakaian yang digunakan sesuai dan tidak terbalik.
3) Makan
Penjelasan: Tn. A makan tiga kali sehari di ruang makan dan di taman, habis satu porsi, dan alat makan
dicuci sendiri.
4) Toileting (BAK,BAB)
Penjelasan: Tn. A BAK dan BAB di kamar mandi, tidak mengalami kesulitan dan selalu dibersihkan.
b. Nutrisi
Tn. A makan tiga kali sehari diruang makan dan di taman habis satu porsi. Alat makan dicuci sendiri.
c. Tidur
Penjelasan:
Penjelasan: Tn. A mengatakan tidur malamnya nyenyak selama perawatan selalu bias tidur setelah
minum obat
3. Kemampuan lain-lain
b. Membuat keputusan berdasarkan keinginannya: Tn. A mengatakan akan bekerja kembali setelah
pulang dari rumas sakit jiwa ini
c. Mengatur prnggunaan obat dan melakukan pemeriksaan kesehatannya sendiri: Tn. A mengatakan
saat dirumah sakit saya minum obat sesuai dengan aturan yang disediakan oleh perawat. Tn. A
mengatakan obatnya dipegang oleh saudara saya dan setelah pulang akan control di puskesmas saja
lebih dekat.
4. Sistem Pendukung
a. Keluarga: Ya
Penjelasan: Tn. A mengatakan keluarga yang mengantar control dan juga membantu segala kebutuhan
sehari-hari.
b. Kelompok Sosial: Ya
Penjelasan: Tn. A mengatakan saat dirumah aktif dalam mengaji dan kurang berinteraksi dengan
tetangga rumah.
I. Mekanisme Koping
Penjelasan: Tn. A mengatakan bila ada masalah terkadang tidak mampu menyelesaikannya, biasanya
mengurung diri dikamar dan akan berusaha membanting-banting barang yang ada disekitar.
J. Masalah Psikososial Dan Lingkungan
Penjelasan:
Tn. A mengatakan sebelum sakit aktif dalam mengaji diterima baik oleh teman-temannya dan
harapannya setelah pulang masih diterima lagi.
Penjelasan:
Tn. A mengatakan lingkungannya dan masyarakat yang tinggal disekitar rumahnya mau menerima
keadaannya apa adanya.
Penjelasan:
Penjelasan:
Tn. A mengatakan rasa puas dengan pekerjaannya yang bekerja sebagai penjual taqwa (sarung), dengan
pekerjaannya itu, Tn. A mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.
Penjelasan:
Tn. A mengatakan merasa senang dirumahnya, karena rumahnya sangat bersih, banyak jendela sehingga
rumah terlihat terang, di halaman banyak pohon-pohon.
Penjelasan: Tn. A mengatakan dengan pekerjaannya sebagai penjual taqwa (sarung) mampu memenuhi
kebutuhan hidupnya sendiri dan bias membantu ekonomi keluarga orangtuanya
Penjelasan: Tn. A mengatakan puas dengan pengobatan yang dilakukan dirumah sakit, dan pengobatan
jalan yang dilakukan di puskesmas. Perawat dan dokternya baik-baik.
Diagnosa Keperawatan:
K. Aspek Pengetahuan
a. Penyakit/ gangguan jiwa: Tn. A mengatakan tidak sakit jiwa. Dibawa kerumah sakit jiwa
merupakan cobaan dari Tuhan.
c. Faktor presipitasi: Tn. A mengatakan kambuh lagi karena tidak mau minum obat
d. Penatalaksanaan: Tn. A ngatakan saya sekarang sedang sakit namun bukan sakit jiwa namun saya
membutuhkan obat.
e. Lain-lain: koping
Tn. A mengatakan jika ada masalah yang tidak bias diatasi Tn. A cenderung diam, mengurung diri dan
membanting benda-benda disekitar.
L. Aspek Medis
1. Diagnosis Medis
Axis I : F06.8
Axis II
Axis III
Axis V : 20-11
M. Analisa Data
No.
Data
Diagnosa Keperawatan
1.
Ds. Tn. A mengatakan mendengar suara bisikan tidak boleh tidur, disuruh melempari barang saat
menyendiri, pada siang dan malam hari.
Do.
- pasien menyendiri
- pasien melamun
2.
Ds. Tn. A mengatakan mendengar suara bisikan tidak boleh tidur, disuruh melempari barang saat
menyendiri, pada siang dan malam hari.
Do.
- Pasien mondar-mandir
3.
Ds: pasien mengatakan kontrol rutin semenjak satu tahun yang lalu pulang dari RSJ tetapi tidak minum
obat secara teratur.
Gejala kekambuhan menyendiri, marah-marah dan membanting barang di rumah dan sulit tidur.
Pasien mengatakan pernah dirawat di RSJ lawang satu kali, satu tahun yang lalu.
Do: - pasien kambuh lagi dan MRS pada tanggal 19 November 2016
4.
Ds: Pasien mengatakan sedih karena gagal dalam pernikahan, cerai dengan istri, anak ikut istri.
5.
Ds: - pasien mengatakan tidak mau bergaul dengan pasien yang lain karena menggap semuanya tidak
waras. Pasien mengatakan mau berbicara bila ada perlunya.
- Mondar-mandir
Menarik diri
6.
Ds:- pasien mengatakan malu karena kondisinya saat ini berada di rumah sakit jiwa.
- Pasien mengatakan sedih karena tidak bisa menjalankan perannya sebagai seorang ayah dan
suami
- Mondar-mandir
5. Menarik diri
O. Masalah
No.
Dx. Keperawatan
Perencanaan
Tujuan
Kriteria Evaluasi
Intervensi
1.
TUM:
Klien tidak mencederai diri, orang lain, atau lingkungan
TUK:
Setelah dilakukan satu kali interaksi klien mampu membina hubungan saling percaya dengan perawat,
dengan k riteria hasil:
2. TUK 2:
- Jika menemukan pasien sedang halusinasi tanyakan apakah ada suara yang didengar
- Katakan bahwa perawat percaya, pasien mendengar suara itu, namun perawat sendiri tidak
mendengarnya ( dengan nada bersahabat tanpa menuduh/ menghakimi)
- Waktu, frekwensi terjadinya halusinasi (pagi, sore, siang dan malam/ atau jika sendiri, jengkel atau
sedih)
7. Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi halusinasi (marah, takut, sedih, senang, beri
ksempatan pasien mengungkapkan perasaannya)
TUK 3:
1. Identifikasi bersama pasien tindakan yang bias dilakukan bila terjadi halusinasi
2. Diskusikan manfaat dan cara yang digunakan klien, jika bermanfaat beri pujian
3. Diskusikan cara baik memutus atau mengontrol halusinasi
- Tutup mata, telinga, katakana “ Saya tidak mau dengar, kamu suara palsu”
- Temui orang lain atau perawat untuk bercakap-cakap atau mengatakan halusinasi yang didengar
- Meminta teman, keluarga atau perawat menyapa klien jika tampak bicara sendiri atau melamun
4. Bantu klien memilih dan melatih cara mengontrol halusinasi secara bertahap
5. Beri kesempatan untuk melakukan cara yang dilatih, evaluasi hasilnya jika benar beri pujian
6. Anjurkan klien mengikuti TAK jenis orientasi realita atau stimulasi persepsi:
TUK 4:
2. Diskusikan dengan keluarga (Pada saat keluarga berkunjung atau kunjungan rumah)
- Beri informasi waktu follow up atau kapan perlu mendapat bantuan halusinasi tidak terkontrol dan
risiko mencederai orang lain
3. Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang jenis, dosis, frekwensi dan manfaat obat
- Keluarga dapat menyebut pengertian, tanda dan tindakan untuk mengalihkan halusinasi
- Klien dan keluarga dapat menyebutkan manfaat, dosis dan efek samping obat
1. Anjurkan klien bicara dengan dokter tentang manfaat dan efek samping obat yang dirasakan
No.
Implementasi Keperawatan
Evaluasi
30 Januari 2017
16.00
1. Membina hubungan saling percaya dengan pasien
P: Intervensi dilanjutkan
2. Lanjutkan SP 2
S: Pasien mengatakan mengerti cara mengontrol halusinasi yang pertama dan kedua
O:
P: Intervensi dilanjutkan
- Memasukkan jadwal
Komentar
BALAS
Posting Komentar
Gambar
BACA SELENGKAPNYA
contoh membuat CV
Gambar
BACA SELENGKAPNYA
KUNJUNGI PROFIL
Arsip
Laporkan Penyalahgunaan
Tugas kuliah perawat