Topik : Orchiti
Tanggal Kasus : 23 April 2019 Presenter : dr. Fahrizal Kusuma Wijaya
Tanggal Presentasi : 5 Mei 2019 Pendamping : dr. Abdul Haris Sp. B
Tempat Presentasi : Puskesmas Labuha
Objektif Presentasi :
Tn. D, 39 tahun , datang dengan keluhan nyeri pada scrotum kiri, keluhan sudah dirasakan kurang lebih 2 hari sebelum masuk Rumah Sakit, pasien
juga mengeluh buah zakar kiri membengkak kurang lebih 2 hari SMRS. Keluhan disertai dengan demam naik turun selama kurang lebih 2 hari. Pasien
juga mengeluhkan 1 hari SMRS muntah sebanyak 2 kali, BAB cair sekali, kentut (+), BAK dirasa normal
Tujuan :
pasien juga mengeluh buah zakar kiri membengkak kurang lebih 2 hari SMRS. Keluhan disertai dengan demam naik turun selama kurang
lebih 2 hari. Pasien juga mengeluhkan 1 hari SMRS muntah sebanyak 2 kali, BAB cair sekali, kentut (+), BAK dirasa normal
3. Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama disangkal
4. Riwayat Keluarga : Riwayat keluhan yang sama di keluarga disangkal. Riwayat alergi makanan dan obat-obatan disangkal.
5. Kondisi Lingkungan Sosial : Di sekitar lingkungan rumah tidak ada yang menderita keluhan yang sama.
Objective
Kesadaran : Compos mentis ; Kesan sakit : tampak sakit sedang
Tanda Vital : Tekanan Darah: 120/70 mmHg, Nadi : 68 kali/menit, regular ; RR : 20 kali/menit. Suhu : 36,50C ; SpO2: 96% udara bebas
Status Generalis :
Kepala : normosefal, tidak ada deformitas
Mata : konjungtiva anemis -/- , sklera ikterik -/-
Telinga : serumen -/-, Refleks cahaya +/+, membran timpani intak
Hidung : tidak terdapat deviasi septum, konka media membesar -/-, sekret -/-
Mulut : mukosa lembab
Tenggorokan : Tonsil T1 / T1, tidak hiperemis
Gigi dan Mulut : Oral hygiene baik, oral thrus tidak ada
Pulmo :
Inspeksi : simetris kanan dan kiri, tidak ada retraksi intercostal
Palpasi : fremitus raba simetris kanan dan kiri
Auskultasi : vesikuler kanan dan kiri, tidak ada rhonki, wheezing tidak ada
Jantung :
Inspeksi : tidak tampak iktus kordis
Palpasi : iktus kordis tidak teraba
Auskultasi : BJ I-II normal, murmur tidak ada, gallop tidak ada
Abdomen
Inspeksi : datar
Palpasi : Supel, hepar / lien tak teraba membesar, Nyeri tekan (+) LLQ, nyeri ketok CVA -/-
3
Perkusi : timpani
Auskultasi : Bising usus (+)
Ekstermitas : akral hangat, CRT <2 detik, edema (-)
Pemeriksaan Penunjang : Hb: 13,4 ; Ht 40,3 ; WBC 14,45(H) ; PLT 291 ; RBC 4,56; GDS 140
Urin :-
Tatalaksana
IVFD RL 20 tpm
Ketorolac 3x30mg iv
Ranitidine 2 x 50mg iv
Ceftriaxon 2x1 gr
Metronidazole 3x500 mg
Prognosis
Quo ad Vitam : bonam
Qou ad Functionam : bonam
Qou ad Sanationam : bonam
Resume
Tn. S, 28 tahun , datang dengan keluhan nyeri perut hebat di bagian tengah bawah menjalar ke sebelah kiri dan pinggang belakang sejak 1 hari smrs.
4
Disertai dengan Mual (+), muntah (-). Keluhan juga disertai dengan demam. Batuk (-), sesak (-). Nyeri ulu hati (+). Nafsu makan berkurang, minum
baik. BAK dikatakan sedikit nyeri, pasir (+), merah (+), rasa tidak lampias (+). BAB tidak ada keluhan.
Daftar Pustaka
1. Hanley JM, Saigal CS, Scales CD, Smith AC. Prevalences of kidney stone in the United States. Journal European Association of Urology[internet].
2012[diakses tanggal 28 Oktober 2015]; 62(1):1605. Tersedia dari: http://journal.unnes.ac.id/index.php/kemas
2. Depkes. Laporan riset kesehatan dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia;2013.
3. Hasiana L, Chaidir A. Batu saluran kemih. Dalam: Chris T, Frans L, Sonia H, Eka A, Editor. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi keempat jilid I.Jakarta: Media
Aesculapius; 2014.hlm. 277280.
4. David S. Goldfarb,MD.In the clinic nephrolithiasis.American College of Physicians [internet]. 2009. Tersedia dari: https://www.med.unc.edu/medselect/res
ources/course%20reading/ITC%20nephrol ithiasis.full.pdf
Hasil Pembelajaran :
1. Definisi
Orchitis adalah peradangan atau inflamasi pada satu atau kedua testis yang ditandai dengan pembengkakan dan nyeri, yang jika bersama
dengan epididimitis menjadi epididimoorkitis dan merupakan komplikasi yang serius dari epididimitis. Orchitis biasanya disebabkan oleh
factor-faktor piogenik, virus, spiroseta, parasit, traumatis, kimia atau factor yang tidak diketahui. Kebanyakan penyebab orchitis pada laki-laki
yang sudah puber adalah gondongan (mumps), dimana manifestasinya bias muncul mendadak 3 sampai 4 hari setelah pembengkakan kelenjar
parotitis.
2. Gejala klinis
5
Tanda dan gejala orchitis berkisar dari ketidaknyamanan ringan pada testicular dan edema hingga nyeri testicular yang parah dan terbentuknya
edema dalam waktu sekitar 4-6 hari setelah awitan penyakit dengan demam tinggi, mual dan muntah. Gejala yang dirasakan meliputi nyeri
pada testis hingga pangkal paha, pembengkakan dan kemerahan pada testis, menggigil, dan demam yang dapat terjadi bilateral atau unilateral.
3. Diagnosis
Selain dari keluhan, ada beberapa hal yang harus dievaluasi untuk menegakkan diagnosis, yaitu:
a. Pemeriksaan urin
b. Pemeriksaan colok dubur
c. Urethral smear
d. Pemriksaan darah CBC (complete blood count)
e. Doppler ultrasound
f. Testicular scan
g. Analisis air kemih
h. Pemeriksaan kimia darah
5. Tatalaksana
Pengobatan suportif: Bedrest, analgetik, elevasi skrotum. Yang paling penting adalah membedakan orchitis denggan torsio testis. Tidak ada
obat yang diindikasikan untuk pengobatan orchitis karena virus. Pada pasieen dengan kecurigaan bakteri, dapat diberikan antibiotic diantaranya
:
a. Ceftriaxone
Sefalosporin generasi ketiga dengan spectrum luas, aktivitas gram-negatif efikasi lebih rendah terhadap organism gram-positif. Menghambat
pertumbuhan bakteri dengan cara mengikat satu atau lebih penicillin-binding proteins.
b. Doxycycline
Menghambat sintesis protein dan pertumbuhan bakteri dengan cara mengikat 30S dan kemungkinan 50S subunit ribosom bakteri. Digunakan
dalam kombinasi dengan ceftriaxon untuk pengobatan gonore.
6
c. Azitromisin
Mengobati infeksi ringan sampai sedang yang disebabkan oleh strain rentan mikroorganisme. Diindikasikan untuk klamidia dan infeksi
gonnorhea pada saluran kelamin.
d. Trimetoprim-sulfametoksazol
Menghambat pertumbuhan bakteri dengan menghambat sintesis asam dhydrofolic. Umumnya digunakan pada pasien >35 tahun dengan
orchitis.
e. Ciprofloxacin
Fluoroquinolon dengan aktivitas terhadap pseudomonas, streptococci, S epidermidis dan gram negative sebagian besar organism, namun tidak
ada aktifitas trhadap anaerob. Menghambat sintesis DNA Bakteri dan akibatnya pertumbuhan bakteri terhambat