Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Kegiatan


Aparatur Sipil Negara sebagai profesi yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun
2014 mengenai ASN pasal 3 memuat nilai-nilai integritras moral, pelayanan publik, kompetensi,
kualifikasi dan profesi. Dalam rangka meraih nilai-nilai tersebut, disebutkan pada pasal 21 UU
ASN bahwa PNS berhak memperoleh pengembangan kompetesi. Hal tersebut juga sejalan
dengan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (Perka LAN) No.25 Tahun 2017 untuk
mencapai kompetensi PNS sebagai pelayan masyarakat yang berkarakter dan profesional
diwujudkan melalui Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III dengan sistem kurikulum yang
terbagi dalam dua bagian yaitu Kurikulum Pembentukan Karakter dan Kurikulum Penguatan
Kompetensi Teknis Bidang Tugas. Terdapat empat agenda dalam Kurikulum Pembentukan
Karakter PNS. Empat agenda tersebut terdiri dari : a) Pembentukan Sikap Perilaku Bela Negara;
b) Agenda Nilai-Nilai Dasar PNS; c) Agenda Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI; dan
d)Agenda Habituasi.

Agenda habituasi memberikan kesempatan bagi peserta untuk melakukan proses aktualisasi
melalui pembiasaan diri terhadap kompetensi yang telah diperoleh. Dalam kegiatan aktualisasi,
pada setiap kegiatan harus dipadukan dengan kompetensi yang telah didapatkan oleh CPNS pada
agenda dua dan tiga. Agenda dua yaitu mengenai Nilai-Nilai Dasar PNS yang merupakan nilai-
nilai positif berkaitan dengan akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti-
korupsi (ANEKA). Pada agenda 3 memuat pemahaman mengenai Kedudukan dan Peran PNS
dalam NKRI yang berhubungan dengan konsep Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan Whole of
Government. Pada agenda habituasi, peserta melaksanakan proses aktualisasi berdasarkan pada
pengalaman OJT (On Job Training) di unit kerja masing-masing.

Menurut pengamatan penulis saat melaksanakan proses habituasi, salah satu kegiatan yang
sering dilaksanakan oleh pegawai adalah kegiatan beribadah. Lokasi habituasi penulis berada di
lantai 4 Gedung Cipta Karya, Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman. Pada lantai ini,
kegiatan beribadah telah difasilitasi dengan ruang beribadah yang berlokasi di dekat pintu masuk
ruangan direktorat. Dengan letak ruang ibadah yang berada di depan pintu direktorat, kerapihan
ruang beribadah berpengaruh terhadap citra ruangan direktorat itu sendiri. Pada kesehariannya
sering ditemui ketidakteraturan peletakan alas kaki pegawai yang beribadah, hal ini menimbulkan
kesan kurang rapi. Ruang ibadah juga telah dilengkapi partisi untuk memberi batas antara
pegawai laki-laki dan perempuan saat melaksanakan ibadah, namun pembatas belum optimal dari
segi penataan dan pemilihan warna. Hal lain yang penulis amati adalah terkait pencahyaan
ruangan dan pemeliharaan ruangan yang masih dapat ditingkatkan untuk mendukung
kenyamanan ruangan.

Sebagai ruangan yang sering digunakan pegawai dalam aktivitas keseharian di lingkungan kantor,
ruang beribadah diharapkan menjadi area yang dapat memberikan efek kesegaran batin bagi

1
pegawai karena berhubungan dengan kegiatan spiritual masing-masing pegawai. Faktor
kenyamanan fasilitas dapat mendukung kegiatan beribadah secara optimal. Saat kegiatan ibadah
dapat dilaksanakan di fasilitas yang nyaman, diharapkan pegawai dapat memperoleh efek
kesegaran batin setelah beribadah dan dapat melanjutkan aktivitas kerja dengan kondisi yang
lebih baik. Untuk itu, perlu adanya identifikasi isu yang berkaitan dengan kenyamanan ruang
ibadah yang kemudian dijadikan sebagai bahan dasar untuk menyusun respon berupa rancangan
desain ruang yang dapat mendukung kenyamanan ruang ibadah lantai 4 Direktorat Jenderal Cipta
Karya.

1.2. Tujuan Kegiatan


Tujuan dilaksanakannya kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN yang penulis laksanakan
ini antara lain :
1. Memahami dan memaknai nilai-nilai dasar profesi yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) yang akan dituangkan dalam
kegiatan aktualisasi
2. Penulis dapat mengimplementasikan nilai-nilai ANEKA dan memberikan kontribusi kepada
organisasi melalui kegiatan ini.
3. Terwujudnya desain fasilitas ibadah yang mendukung kenyamanan kegiatan beribadah dan
dokumentasi penyampaian saran ke Sub Bagian Tata Usaha selaku unit yang berwenang
dalam pemeliharaan ruang beribadah.
4. Sebagai salah satu persyaratan kelulusan Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil pola
baru.

1.3 Ruang Lingkup Kegiatan


Adapun ruang lingkup atau batasan dalam tahap aktualisasi ini adalah :
1. Nilai- nilai dasar PNS terbatas pada lima nilai dasar yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.
2. Kegiatan yang akan dilakukan adalah kegiatan yang sesuai dengan rancangan aktualisasi
yang telah dibuat sebanyak 5 kegiatan.
3. Waktu pelaksanaan dibatasi 30 hari kerja dalam proses habituasi di unit kerja.
4. Kegiatan aktualisasi ini melibatkan unit kerja Sub Bagian Tata Usaha Direktorat Keterpaduan
Infrastruktur Permukiman yang ada di bawah unit organisasi Direktorat Jenderal Cipta Karya.

2
BAB II
DESKRIPSI AKTUALISASI DAN KAJIAN TEORI

2.1. Identifikasi Isu


Kegiatan beribadah merupakan kegiatan yang sehari-hari dilaksanakan oleh pegawai di
lingkungan Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman. Aktivitas ini menjadi kegiatan yang
membantu menyeimbangkan aspek rohani disela-sela kegiatan kantor yang padat. Sebagai
sebuah kegiatan yang berkaitan dengan spiritual masing-masing pegawai, diharapkan kegiatan ini
menjadi salah satu kegiatan yang meredakan stress sehingga kondisi pegawai menjadi lebih baik
setelah beribadah. Untuk melaksanakan kegiatan ibadah dengan optimal perlu didukung juga
dengan penyediaan ruang beribadah yang nyaman.

Pada ruang beribadah yang telah disediakan, penulis mencoba mengidentifikasikan isu
berdasarkan alur pergerakan manusia dalam melaksanakan kegiatan beribadah. Setelah
melaksanakan wudhu, pergerakan akan langsung mengarah ke pintu depan ruang beribadah. Di
depan pintu ruangan sering ditemui alas kaki pegawai yang melaksanakan ibadah tergeletak tidak
beraturan di depan pintu ruangan, hal ini menimbulkan kesan kurang rapi. Setelah memasuki
fasilitas ibadah, hal yang berkaitan antara pergerakan manusia dan ruangan adalah area sirkulasi
gerak manusia. Ruang ibadah telah dilengkapi partisi untuk memberi batas antara pegawai laki-
laki dan perempuan saat melaksanakan ibadah, namun pembatas ini kurang membentuk batasan
jelas antara area ibadah dengan area sirkulasi gerak manusia sehingga terjadi penumpukan
pegawai yang ingin keluar masuk ruangan. Hal lain yang penulis amati adalah terkait
pencahayaan ruangan yang kurang memperhatikan pemilihan warna sehingga ruangan terkesan
gelap. Permasalahan yang lain adalah pemeliharaan ruangan, hal tersebut terkait dengan masih
sering terjadi kebocoran pipa yang melintas di atas ruangan ruang beribadah.

2.2 Isu yang Diangkat


Berdasarkan hasil identifikasi isu yang telah dilakukan, maka isu yang diangkat dalam kegiatan
aktualisasi ini adalah “kurang nyamannya ruang beribadah di lantai 4 Direktorat KIP”. Intesitas
penggunaan ruangan yang tinggi memerlukan perhatian agar ruang beribadah dapat lebih
meningkat dari segi aspek kenyamanan. Untuk itu diperlukan desain ruang beribadah untuk
menjawab isu tersebut.

2.3 Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman


Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman bertugas melaksanakan penyusunan kebijakan
dan stratefi, keterpaduan perencanaan dan kemitraan, pembiayaan, pelaksanaan, pengelolaan
data dan sistem informasi serta pemantauan dan evaluasi kinerja keterpaduan program
pembangunan infrastruktur permukiman yang meliputi pengembangan kawasan permukiman,
serta penataan bangunan dan lingkungan, pengembangan sistem penyediaan air minum, dan
penyehatan lingkungan permukiman.

3
Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
didukung oleh sub bagian tata usaha dan 5 (lima) sub direkotrat, meliputi:
a. Sub Direktorat Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan
b. Sub Direktorat Keterpaduan Pembiayaan
c. Sub Direktorat Keterpaduan Pelaksanaan
d. Sub Direktorat Pengelolaan Data dan Sistem Informasi
e. Sub Direktorat Pemantauan dan Evaluasi
Secara skematik, hubungan kerja antar sub Direktorat di DIt. KIP diperlihatkan pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Skema Hubungan Kerja Antar Sub Direktorat

2.4 Kajian Teori


Dalam tulisan ini teori yang berkaitan dengan topik aktualisasi adalah teori mengenai sirkulasi
manusia dalam ruang, teori psikologi warna dalam desain interior dan teori mengenai
pencahahayaan ruang.
1. Teori Sirkulasi Manusia dalam Ruang
Sirkulasi menurut (D.K. Chink, 1973) adalah tali yang terlihat dan menghubungkan ruang-ruang
dalam suatu bangunan atau tali yang menghubungkan deretan ruang dalam dan ruang luar
secara bersama-sama. Lebar sirkulasi pergerakan manusia yang ideal menurut (Neufert;2002)
untuk jalur satu orang adalah 56 cm atau sebesar 20% dari total luas ruangan.
2. Teori Psikologi Warna dalam Desain Interior
Warna merupakan sifat cahaya yang dipancarkan dan ditangkap oleh indra penglihatan.
Warna-warni memiliki efek psikologi. Kemampuan warna dalam menciptakan impresi mampu
menimbulkan efek-efek tertentu. Efeknya berpengaruh terhadap pikiran, emosi, tubuh, dan
keseimbangan. Berkaitan dengan hal tersebut, para pakar desain interior mulai menerapkan
warna untuk diterapkan pada bangunan dan interior hunian, sekolah, rumah sakit, dan
bangunan lainnya (Swasty:2010)

4
Penerapapan warna dalam ruangan dapat memperhatikan efek suasana yang akan
ditimbulkan. Warna merah cocok digunakan untuk aksen ruangan agar lebih cerah, namun
tidak dianjurkan menjadi warna dominan dalam ruangan. Warna kuning mengesankan hangat
dan gembira. Kuning dapat menciptakan perasaan optimis, percaya diri dan dapat memancing
kreatifitas (Swasty:2010).
3. Teori Pencahayaan Ruang
Pencahayaan didefinisikan sebagai jumlah cahaya yang jatuh pada sebuah bidang permukaan.
Menurut sumber cahaya, terdapat dua jenis suber pencahayaan alami dan buatan. Pada tulisan
ini akan membahas sumber cahaya buatan. Sistem pencahayaan buatan terbagi menjadi tiga
jenis yaitu sistem pencahayaan merata, sistem pencahayaan setempat, dan sistem
pencahayaan gabungan. Ruangan yang membutuhkan tingkat pencahayaan tinggi untuk tugas
visual dengan ketelitian tinggi, sistem pencahayaan gabungan cocok untuk diterapkan.
Ruangan yang membutuhkan cahaya yang fokus pada satu area sesuai dengan sistem
pencaayaan setempat. Sedangka untuk sistem pencahayaan merata, ruangan yang tidak
memerlukan ketelitian tinggi dalam melihat cocok untuk diterapkan.

5
2.5 Matriks Kegiatan Aktualisasi
Tabel 2.1. Matriks Kegiatan Aktualisasi

Keterkaitan
Kontribusi Terhadap Visi-Misi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Substans Mata Penguatan Nilai Organisasi
Organisasi
Pelatihan

1 Survey lokasi eksisting a. Observasi kondisi eksisting Data ukuran dan foto Komitmen Mutu, Mendukung Misi PUPR yang Profesional, Integritas,
b. Pengolahan Data ruang beribadah Akuntabilitas kelima yaitu meningkatkan tata Orientasi Misi
kelola sumber daya organisasi
bidang pekerjaan umum yang
2 Perencanaan dan a. Melakukan kegiatan Produk rencana Desain Kualitas Mutu meliputi sumber daya manusia, Profesional, Orientasi Misi,
Desain Fasilitas perencanaan Desain Ruang ruang beribadah pengendalian dan pengawasan, Visioner
Neribadah Beribadah kesekertariatan serta penelitian
b. Mencetak Desain Ruang dan pengembangan untuk
Beribadah mendukung fugsi manajemen
3 Konsultasi Desain a. Melakukan konsultasi Masukan dari mentor Etika Publik, Komitmen meliputi perencanaan yang Profesional, Integritas
Awal ke Mentor dengan Mentor mengenai berupa daftar masukan Mutu terpdu, pengorganisasian yang
desain ruang beribadah dan perubahan konsep efektif, pelaksanaan yang tepat,
b. Mengolah data usulan dan pengawasan yang ketat.
4 Revisi Desain atas a. Melakukan revisi desain Desain Ruang Beribadah Komitmen Mutu, Orientasi Misi, Visioner,
Masukan Mentor ruang beribadah Final Akuntablitas Profesional,
b. Mencetak Desain
5 Penyerahan produk a. Membuat draft surat Produk aktualisasi Akuntablitas, Profesional, Orientasi Misi,
aktualisasi ke Sub rekomendasi diserahkan ke Sub Bagian Etika-Akhlakul Karimah
Bagian TU Dit.KIP b. Mengajukan pengesahan TU Dit. KIP
surat rekomendasi
c. Menyerahkan produk
aktualisasi ke Sub Bagian
TU Dit. KIP

6
Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Libur Akhir Pekan
Tugas Sub Direktorat
Tabel 2.2. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

7
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI

3.1. Capaian Aktualisasi


Dalam rangka aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS yang telah dilaksanakan di pada tanggal
26 September – 26 Oktober 2018, telah dilakukan 5 (lima) kegiatan yaitu:
1. Melaksanakan kegiatan survei lokasi eksisting
Penulis melakukan survei pada lokasi eksisting yaitu ruang beribadah lantai 4 Dirktorat KIP
untuk mendapatkan data awal. Data ini berupa ukuran ruang beribadah dan foto eksisiting
ruang beribadah. Berdasarkan data tersebut, penulis akan melaksanakan analisis dan
menentukan isu untuk selanjutnya dapat direspon dengan rancangan desain.

a. Pelaksanaan kegiatan : 26 September – 02 Oktober 2018


b. Tahapan kegiatan
1. Melakukan observasi dan pengambilan data kondisi eksisting.
2. Melakukan pengolahan data.
c. Output dan dokumentasi
Output dari kegiatan ini adalah denah ruangan dan foto eksisting ruangan beribadah lantai
4 Direktorat KIP.

Gambar 3.1 Foto Dokumentasi Kegiatan 1 dan Hasil Observasi Langsung Berupa Denah
Ruangan Eksisting

d. Nilai – nilai dasar profesi PNS dalam kegiatan


 Komitmen Mutu: melaksanakan observasi langsung sebagai upaya menjaga komitmen
mutu agar produk yang dihasilkan sesuai dengan kondisi eksisting.
 Akuntabilitas: melakukan pendataan kondisi eksisting agar perubahan desain terlihat.
2. Melaksakan kegiatan desain ruang beribadah
Dari data denah ruangan beribadah eksisting yang telah diperoleh, penulis mengembangakan
desain ruangan untuk merespon isu yang telah teridentifikasi berdasarkan hasil observasi.
Proses desain ruang beribadah ini menggunakan aplikasi Sketch Up agar produk yang
dihasilkan dapat berupa gambar dalam perspektif 3 dimensi. Gambar dengan perspektif 3

8
dimensi membantu penulis untuk menggambarkan elemen ruang secara detail seperti jenis,
bentuk dan warna perabot pelengkap ruang, warna dinding dan elevasi dalam ruangan.

a. Pelaksanaan kegiatan : 03 – 25 Oktober 2018


b. Tahapan kegiatan
1. Melakukan kegiatan pendesainan ruang beribadah
2. Mencetak hasil desain ruang beribadah
c. Output dan dokumentasi
Output dari kegiatan ini adalah desain awal ruang beribadah yang berdasarkan rancangan
awal. Desain ini di dasarkan pada rencana ruang beribadah yang tipikal diseluruh lantai
Gedung Cipta Karya.

Gambar 3.2 Desain Awal Ruang Beribadah

d. Nilai – nilai dasar profesi PNS dalam kegiatan


 Komitmen Mutu: Melaksanakan proses desain dengan maksimal sebagai upaya
menjaga komitmen mutu agar produk yang dihasilkan bermanfaat.
3. Melakukan konsultasi dengan Mentor terkait dengan desain yang telah disusun
Setelah desain awal telah penulis susun, penulis membutuhkan masukan dari mentor.
Sebelum melakukan konsultasi, penulis terlebih dahulu membuat janji konsultasi dengan
Mentor. Dalam kegiatan konsultasi, Mentor memberikan masukan dan tanggapan atas desain
yang telah penulis susun. Masukan yang diberikan adalah denah desain yang belum sesuai
dengan denah eksisting ruang beribadah lantai 4. Konsep desain fasilitas juga belum terlihat
sehingga perlu mengangkat konsep tertentu agar desain tidak hanya nyaman namun juga
unik.

a. Pelaksanaan kegiatan : 26 Oktober 2018


b. Tahapan kegiatan
1. Melakukan konsultasi dengan Mentor
2. Mengolah data usulan berupa daftar masukan dan perubahan konsep
c. Output dan dokumentasi

9
Output dari kegiatan ini adalah daftar masukan dari mentor dan perubahan konsep baru
penyusunan desain ruang beribadah.

Gambar 3.3 Foto Dokumentasi Kegiatan 3

d. Nilai – nilai dasar profesi PNS dalam kegiatan


 Etika Publik: melaksanakan konsultasi dengan Mentor agar mengetahu tahapan
pelaksanaan kegiatan dengan benar.
 Komitmen Mutu: melakukan konsultasi dengan mentor bertujuan untuk menjaga kualitas
mutu produk aktualisasi sebagai upaya untuk menerapkan nilai komitmen mutu.
4. Melakukan revisi atas masukan mentor
Setelah melakukan konsultas penulis membuat perubahan desain dari daftar masukan yang
telah disampaikan oleh Mentor. Denah desain ruang beribadah dirubah keseluruhan dari
desain awal mengikuti denah desain eksisting ruang beribadah eksisting. Langkah
selanjutnya, penulis membangun gambaran tiga dimensi berdasarkan denah yang telah
dirubah. Komponen ruangan seperti perabot mulai dimasukan menyesuaikan dengan konsep
yang ingin dicapai yaitu berkaitan dengan sirkulasi gerak manusia, pencahayaan ruangan
dan pemilihan aksen warna pada ruangan.
a. Pelaksanaan kegiatan : 27-28 Oktober 2018
b. Tahapan kegiatan
1. Melakukan revisi desain ruang beribadah
2. Mencetak hasil revisi desain ruang beribadah
c. Output dan dokumentasi
Output dari kegiatan ini adalah denah baru ruang beribadah dan booklet desain ruang
beribadah yang akan diserahkan ke Sub Bagian TU Dit.KIP

10
Gambar 3.4 Foto Dokumentasi Kegiatan 4

d. Nilai – nilai dasar profesi PNS dalam kegiatan


 Akuntabilitas: Kegiatan revisi desain atas masukan dilakukan demi menjaga
akuntabilitas dan mengandung nilai anti korupsi yakni bertanggung jawab terhadap apa
yang dikerjakan serta berkomitmen terhadap mutu hasil pekerjaan. Kegiatan konsultasi
dan evaluasi juga memperhatikan etika terhadap semua pihak yang terlibat.
5. Penyerahan produk aktualisasi ke Sub Bagian TU Dit.KIP
Produk aktualisasi yang telah disetujui oleh mentor kemudian diserahkan ke Sub Bagian TU
Dit.KIP sebagai pihak yang mempunyai wewenang memelihara ruangan di lantai 4 gedung
Cipta Karya.

a. Pelaksanaan kegiatan : 31 Oktober 2018


b. Tahapan kegiatan
1. Membuat draft surat rekomendasi
2. Mengajukan pengesahan surat rekomendasi
3. Menyerahkan produk aktualisasi ke Sub Bagian TU Dit. KIP
c. Output dan dokumentasi
Output dari kegiatan ini adalah produk aktualisasi dan surat rekomendasi sebagai
pengantar agar produk aktualisasi dapat diserahkan ke Sub Bagian TU Dit.KIP

11
Gambar 3.5 Foto Dokumentasi Kegiatan 5

d. Nilai – nilai dasar profesi PNS dalam kegiatan


 Akuntabilitas: Menyerahkan produk aktualisasi beserta surat rekomendasi sebagai bentuk
upaya untuk menerapkan nilai akuntabilitas. Selain itu, nilai etika publik diterapkan dengan
mengikuti prosedur penyerahan produk aktualisasi sesuai dengan birokrasi yang ada.

3.2. Kendala Pelaksanaan Aktualisasi


Kendala yang dihadapi penulis dalam kegiatan aktualisasi yaitu pelaksanaan kegiatan yang
mundur atau tidak sesuai dengan jadwal yang telah dibuat saat rancangan aktualisasi. Hal
tersebut dikarenakan proses desain yang memakan waktu lebih dari yang diestimasikan. Selain itu
penugasan dari atasan di lokasi OJT kepada penulis juga menyebabkan sebagian perubahan
jadwal.

3.3. Strategi Mengatasi Kendala


Strategi penulis dalam mengatasi kendala yang dihadapi adalah dengan mengerjakan tugas
aktualisasi sepulang dari kantor dan pada akhir pekan. Dengan memaksimakan waktu diluar jam
kantor agar dapat tetap dapat menghasilkan produk. Selain itu penulis mencoba mengatur waktu
agar dapat melaksanakan kegiatan aktualisasi sesuai dengan yang direncanakan.

12
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

4.1. Kesimpulan
Berdasarkan pelaksanaan aktualisasi ini, didapat kesimpulan sebagai berikut :
1. Kenyamanan ruang beribadah di lantai 4 Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman
berdasarkan hasil observasi masih ditemui kekurangan pada beberapa aspek dan masih dapat
ditingkatkan;
2. Usulan desain ruang beribadah yang telah disusun penulis dapat dijadikan masukan bagi pihak
yang berwenang untuk mewujudkan ruang beribadah yang lebih nyaman.

4.2. Rekomendasi
Rekomendasi dari penulis adalah Usulan desain ruang beribadah yang telah disusun penulis
diharapkan dapat dijadikan masukan bagi pihak yang berwenang untuk mewujudkan ruang
beribadah yang lebih nyaman. Dengan ruang beribadah yang lebih nyaman, diharapkan juga
pegawai lantai 4 Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman dapat menjalankan ibadah
dengan optimal.

13
DAFTAR PUSTAKA

D. K. Ching, Francis. 2000. Arsitektur, Bentuk, Ruang dan Susunannya. ed.ke-2. Terj. Nurrahman Tresani
Harwadi. Jakarta: Erlangga.
Neufert, Ernst, (2002), Data Arsitek Jilid II Edisi 33, Terjemahan Sunarto Tjahjadi, PT. Erlangga, Jakarta.
Swasty, Wirania (2010). A-Z Warna Interior Rumah Tinggal. Depok : Penerbit Griya Kreasi

14

Anda mungkin juga menyukai