Sap Rap Insomnia
Sap Rap Insomnia
DosenPembimbing :
DISUSUN OLEH :
SUCI WULADARI
P17120016036
TINGKAT II A
JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA 1
MARET 2017
RANCANGAN PEMBELAJARAN
I. GAMBARAN KASUS
Seorang wbs bernama Ny. M mengalami insomnia, Ny. M
mengatakan sulit tidur, tidur hanya 3 jam, tidur dari jam 4 pagi sampai
6 pagi, mengatakan pusing, mata tidak ngantuk.
Keadaan umum : kesadaran coompos mentis,Ny. M (94 tahun)
berat badan : 45 kg, tinggi badan: 150 cm pada saat dilakukan
pemeriksaan tanda-tanda vital klien didapatkan data TD: 120/80, RR:
20x/menit, N: 80x/menit, S: 36.80c.
3. KESIAPAN BELAJAR
Ny. M mengatakan bahwa ia tertarik mempelajari tentang
insomnia agar tidak terjadi kekambuhan pada dirinya dan tidak
terjadi komplikasi lebih lanjut. Ia mengatakan belum pernah
mendapat pengetahuan mengenai penyakit insomnia lewat
perawat yang merawatnya dipanti ini pengetahuan Ny. M
mengenai insomnia masih sangat kurang, dan ia tidak
mengetahui cara yang tepat untuk mencegah penyakit
insomnia. Ny. M dapat berkomunikasi tetapi tidak dapat
melihat, mendengar kurang dan pembicaraannya terkadang
ngawur.
4. MOTIVASI
Motivasi Ny. M untuk mempelajari insomnia sangat kuat.
Ia mengatakan apapun yang harus dilakukan akan
dilaksanakan asalkaan ia tidak lagi mengeluh sulit tidur, Ny. M
mengatakan ingin hidup sehat dan ingin menghindari
insomnia.
5. KEMAMPUAN MEMBACA
Ny. M adalah seorang pengemis tidak sekolah dari SD dank
lien tidak dapat membaca dengan baik dan benar. Ketika
diberikan sebuah bahan bacaan berupa “leaflet” tentang
insomnia dan Ny. M diminta membaca judul dari leafet, ia
tidak dapat membacakan kembali judul dari “leaflet” tersebut.
Ia mengatakan lebih menyukai belajar dengan cara tanya jawab
dan menyukai bahan bacaan yang bergambar karena mudah
diingat.
III. INTERVENSI
Tindakan keperawatan yang ditetapkan untuk menyelesaikan
diagnosa keperawatan tersebut adalah berupa pendidikan kesehatan yang
di tujukan pada WBS ibu M. Sebelum melaksanakan tindakan ini maka
harus dibuat dahulu SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP).
Berikut ini adalah rancangan pembelajaran yang dikembangkan oleh
perawat masing-masing diagnosa keperawatannya.
Diagnosa Keperawatan:
1. Defisit pengetahuan mengenai insomnia
2. Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : insomnia
Sasaran :Ny. M
Hari/Tanggal : 2018
IV. MATERI
a. Menjelaskan defenisi insomnia
b. Menjelaskan penyebab insomnia
c. Menjelaskan tipe tipe insomnia
d. Menjelaskan dampak insomnia
e. Menjelaskan kelasifikasi insomnia
f. Menjelaskan tanda gejala
g. Menjelaskan Fisiologi Tidur Normal
h. Menjelaskan perubahan tidur pada lansia
i. Menjelaskan kualitas tidur
j. Menjelaskan tentang penatalaksanaan
V. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi (Tanya Jawab)
VI. MEDIA
a. Leaflet
b. Lembar balik
Keterangan: = AlatPeraga
= Mahasiswa/ Perawat
= Klien/ Sasaran
Memberikan evaluasi
kepada WBS ny M
dengan memberikan
pertanyaan
4. Fase 5 Menyimpulkan materi Menyimak
Terminasi menit bersama
Memberi evaluasi secara Menjawab
lisan
Memberikan rencana Menyimak
tindak lanjut
Mengucapkan salam Menjawab salam
IX. EVALUASI
1. Prosedur : post test
2. Jenis tes : pertanyaan secara lisan
3. Butir soal : 4 soal
4. Kriteria
Menjelaskan defenisi insomnia, menjelaskan penyebab insomnia
menjelaskan tipe tipe insomnia, menjelaskan dampak insomnia,
menjelaskan kelasifikasi insomnia, menjelaskan tanda gejala, menjelaskan
Fisiologi Tidur Normal, menjelaskan perubahan tidur pada lansia,
menjelaskan kualitas tidur, menjelaskan tentang penatalaksanaan
Kriteria Struktur :
a. Penyelenggara pendidikan kesehatan dilakukan dipantai Ny. S
b. Pengorganisasian penyelenggaraan pendidikan kesehatan
dilakukan sebelum dan saat pendidikan kesehatan.
Kriteria Proses :
a. Antusias terhadap materi pendidikan kesehatan.
b. Ny. S fokus mendengarkan pendidikan kesehatan.
c. Ny. S mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar.
Kriteria Hasil :
a. Ny. S kooperatif dalam acara pendidikan kesehatan.
b. Ny. S mampu menjelaskan Menjelaskan definisi insomnia
c. Ny. S mampu Menjelaskan penyebab insomnia
d. NY.M mampu menjelaskan defenisi insomnia
e. Ny. M mampu menjelaskan penyebab insomnia
f. Ny. M mampu menjelaskan tipe tipe insomnia
g. Ny. M mampu menjelaskan dampak insomnia
h. Ny. M mampu menjelaskan kelasifikasi insomnia
i. Ny. M mampu menjelaskan tanda gejala
j. Ny. M mampu menjelaskan Fisiologi Tidur Normal
k. Ny. M mampu menjelaskan perubahan tidur pada lansia
l. Ny. M mampu menjelaskan kualitas tidur
m. Ny. M mampu menjelaskan tentang penatalaksanaan
\
MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN
INSOMNIA
2.1.1 Definisi
Insomnia adalah ketidakmampuan untuk mencukupi kebutuhan tidur
baik kualitas maupun kuantitas.Jenis insomnia ada 3 macam yaitu
insomnia inisial atau tidak dapat memulai tidur, insomnia intermitten
atau tidak bisa mempertahankan tidur atau sering terjaga dan insomnia
terminal atau bangun secara dini dan tidak dapat tidur kembali (Potter,
2005).Untuk menyembuhkan insomnia, maka terlebih dahulu harus
dikenali penyebabnya.Artinya, kalau disebabkan penyakit tertentu,
maka untuk mengobatinya maka penyakitnya yang harus disembuhkan
terlebih dahulu (Aman, 2005).
Aman, Ruli N. (2005). Penuhi Kebutuhan Tidur. Penuhi Kebutuhan Tidur. Diambil Pada
Tanggal 21 Mei 2018 pukul 20.00. www.republika.co.id.
Barbara, Kozier. 2008. Fundamental of Nursing, Seventh Edition, Vol.2. Jakarta: EGC.
Efendi, Ferry & Makhfud. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik
dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Erry. 2000. Pengaruh Insomnia dalam Aktivitas Sehari-hari. Jakarta: Dexa Medika.
Hariana, A., 2006, Tumbuhan Obat dan dan Khasiatnya, Seri 3, 155. Jakarta: Penebar
swadaya.
Hidayat, A. A. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan. Jakarta: Selemba Medika.
Kurnia. (2009). Lavender Improve Quality of Sleep in Elderly People. Jurnal. Kedokteran.
Brawijaya. Vol. XXV. No. 2. Agustus 2009.
Maramis, W.F. 2005. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga University.
Maryam, R. Siti & dkk (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Selemba
Medika.
Mubarak, W, I & Chayatin, N (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan Teori.
Jakarta: Selemba Medika.
Perry & Potter (2009). Fundamental Keperawatan (buku I. edisi 7). Jakarta: Selemba
Medika.
Siregar, MH. 2011. Mengenal Sebab – Sebab, Akibat – Akibat dan Cara Terapi Insomnia.
Yogyakarta: Flash Books.
Stanley & Beare. (2007). Buku ajar keperawatan gerontik. Jakarta: EGC.
Susilo & Wulandari. (2011). Cara jitu mengatasi insomnia. Yogjakarta:Penerbit Andi.
Turana Y, 2007, Gangguan Tidur: Insomnia, diakses tanggal 21 Mei 2018 pukul 20.30.
Dalam: http://medikaholistik.com.