PENDAHULUAN
tempat di mana mereka saling berbagi dalam aspek kehidupan tertentu. Artinya tidak
seluruh aspek kehidupan diceritakan di dalam perkumpulan, sebab ada saja hal-hal
yang menyangkut aspek kehidupan yang menurut masing-masing individu tidak perlu
individu. Hal ini mengartikan bahwa setiap individu biasanya membentuk sebuah
pada ibu-ibu judi di Desa Sei Belutu Kecamatan Sei Bamban. Secara sederhana dapat
dikatakan bahwa terbentuknya judi pada ibu-ibu yang terjadi di tempat ini
diakibatkan karena persamaan gender. Bukti tersebut adalah bukti yang bersifat
nyata, namun ada hal-hal yang terselebung di balik bukti nyata tersebut, yaitu faktor-
faktor yang menyebabkan terbentuknya judi pada ibu-ibu tersebut dan bagaimana
oleh kalangan masyarakat luas, baik itu di kalangan laki-laki maupun di kalangan
perempuan, di kalangan anak-anak, remaja, dan dewasa. Perjudian sudah ada dari
sejak jaman dulu dan ini dilakukan hampir oleh seluruh umat manusia, mulai dari
orang-orang di Eskimo sampai dengan suku yang paling terpencil di Afrika. Pada
abad ke-14, permainan kartu mulai memasuki Eropa, dibawa oleh para pedagang
yang datang dari Tiongkok. Kartu pertama yang dibuat di Eropa berasal dari Italia
yang terdiri dari 78 gambar hasil lukisan, karena belum adanya mesin cetak. Pada
abad XI, Perancis mengurangi jumlah kartu menjadi 56 itulah sejarah dari kartu remi
1. “Undian” yaitu dalam bentuk Lotere, Loto, Porkas 2, Togel dan sebagainya dimana
mereka hanya memilih nomor tertentu. Judi ini adalah judi masal dimana bisa diikuti
1
Sumber: (http:/www.google/sejarah judi.co.id, akses 16 Februari 2012).
2
Porkas berasal dari kata forecast, lengkapnya Kupon Berhadiah Porkas Sepak Bola. Akhir 1985,
Porkas ini diresmikan, diedarkan, dan dijual dengan maksud untuk menghimpun dana masyarakat
untuk menunjang pembinaan dan pengembangan prestasi olahraga Indonesia. Dua tahun kemudian,
Porkas berubah nama menjadi Kupon Sumbangan Olahraga Berhadiah (KSOB), yang terdiri dari dua
macam kupon: berisi tebakan sepak bola. SOB tidak lagi meneak menang-seri-kalah (M-K-S) seperti
pada Porkas, tetapi juga skor pertandingan, bahkan skor babak pertama dan babak kedua. Kupon SOB
kedua berisi tebakan sepak bola dan tebakan huruf (Sumber: http:/www.google search judi
porkas.co.id, akses 7 Mei 2012).
dari sipenjudi; misalnya Balapan Kuda, Anjing, Sambung Ayam, Boksen maupun
Sepak Bola
3. Judi antar sesama penjudi lainnya, seperti permainan Domino, Poker, Dadu dan
lain-lainnya.
4. Judi antar manusia dan mesin, misalnya main Jackpot, Mikey Mouse, Dingdong,
Ada tiga unsur agar suatu perbuatan dapat dinyatakan sebagai judi, yaitu
adanya unsur :
1. Permainan/ perlombaan.
waktu senggang guna menghibur hati. Jadi bersifat rekreatif. Namun disini para
pelaku tidak harus terlibat dalam permainan. Karena boleh jadi mereka adalah
penonton/ atau orang yang ikut bertaruh terhadap jalannya sebuah permainan atau
perlombaan.
3
Pachinko adalah permainan judi dimana cara kerjanya mirip dengan permainan pinball atau jackpot.
Namun sedikit berbeda dengan permainan pinball dimana pemain selalu berusaha keras agar bola tidak
jatuh masuk lobang namun sebalinya dalam pachinko berlaku sebaliknya yaitu berusaha memasukkan
sebanyak mungkin bola kelobangnya. Jadi kemenangan sangat ditentukan oleh “keterampilan atau
ketangkasan”memasukkan bola ketempatnya serta kemampuan menebak gambar game animasi yang
ditampilkan untuk kemenangan berikutnya. (Sumber:http://en.wikipedia.org/wiki/Pachinco, akses 7
Mei 2012).
3. Ada taruhan.
Dalam permainan atau perlombaan ini ada taruhan yang dipasang oleh para
pihak pemain atau bandar. Baik dalam bentuk uang ataupun harta benda lainnya.
Bahkan kadang istripun bisa dijadikan taruhan. Akibat adanya taruhan maka tentu
saja ada pihak yang diuntungkan dan ada yang dirugikan. Unsur ini merupakan unsur
yang paling utama untuk menentukan apakah sebuah perbuatan dapat disebut sebagai
Dalam tulisan Geertz tentang sabung ayam atau adu ayam pada masyarakat
Bali. Kita akan menemukan banyak hal menarik tentang sabung ayam yang dikaitkan
dan terkait dengan struktur sosial dan kehidupan masyarakat Bali sehari-hari,
khususnya kaum pria. Sabung ayam bagi masyarakat Bali telah merupakan bagian
dari gaya hidup mereka (The Balinese Way of Life). Sabung ayam biasanya diadakan
di salah satu sudut Desa yang jarang dilewati oleh orang banyak dan tempatnya
dirahasiakan oleh masyarakat sekitar. Arena sabung ayam mewakili Bali atau identik
4
Sumber: (pengertian judi http://www.google.co.id/search?client=firefox, akses 16 Februari 2012)
arena adu ayam yang terlihat bertaruh adalah ayam, tetapi ayam-ayam tersebut
merupakan perwakilan dari kaum pria di Bali. Bagi kaum laki-laki kalah dan menang
dalam permainan adu ayam ditentukan oleh prestise atau harga diri kaum laki-laki
tersebut, jadi bagi kaum laki-laki yang ayamnya yang kalah dalam adu ayam tersebut
Oleh karena permainan sabung ayam digunakan juga sebagai tempat bertaruh,
yang berarti permainan tersebut merupakan salah satu bentuk perjudian, maka pada
zaman penjajahan Belanda permainan ini dilarang oleh pemerintah Belanda (kecuali
ada ijin untuk mengadakannya khusus dalam rangka upacara adat). Oleh karena itu
perjudian identik dengan bentuk kejahatan yang mengganggu ketertiban umum. Jadi
dikenakan sanksi 5.
Ada beberapa jenis perjudian yang dilarang maupun yang tidak dilarang oleh
pemerintah. Perjudian yang dilarang oleh pemerintah adalah perjudian dalam bentuk
Togel, Tajen (sabung ayam), Judi Online, Undian, Lotere, Loto, Porkas, main
Jackpot, Kartu remi, dan lain-lainnya. Sedangkan perjudian yang tidak dilarang oleh
5
Sumber: Mariana Anggraeni, “Hakikat dan fungsi sabung ayam pada masyarakat Bali,” (Skripsi
Sarjana, FIB UI, Jakarta, 2009), hal. 2.
Poker, Dadu, dan lainnya. Sebenarnya pada tahun 1981 perjudian sudah dilarang oleh
dengan menimbang:
6
Judi Gelper yang merupakan perjudian jenis permainan bola ketangkasan dimana dalam permainan
ini dibutuhkan ketangkasan dalam menebak permainan ini. (Sumber:
http://www.jog/eco.id/url?sa=f&ct=j&q=judi%20gelper&source=web&cd=3&ved, akses 7Mei 2012)
7
Sumber: (http://www. Undang-undang penetiban perjudian.co.id, akses 16 Februari 2012)
perjudian ini tetapi masih banyak masyarakat luas yang nekat melakukan perjudian.
8
Sumber: http://www. google.co.id/search lima perempuan tertangkap polisi saat bermain judi
(Trimbunnews 28/4/2011, akses 24 Maret 2012)
Sei Bamban masih banyak yang melakukan perjudian yaitu perjudian dalam bentuk
permainan Kartu Remi. Adanya judi pada ibu-ibu mengartikan bahwa pergeseran
perilaku dalam aspek gender. Hal ini menggambarkan bahwa judi yang biasanya
Moral berasal dari kata “mores”, yang berarti tatacara, kebiasaan, dan adat.
kebiasaan bagi anggota suatu budaya dan yang menetukan pola perilaku yang
diharapkan dari seluruh anggota kelompok. Jika masyarakat tersebut berperilaku atau
bertindak sesuai dengan kode kelompok sosial tersebut maka masyarakat yang berada
2. Perilaku tak bermoral adalah suatu perilaku yang tidak sesuai dengan
harapan sosial.
Perilaku demikian disebabkan karena bukan ketidakpeduliannya masyarakat
akan harapan sosial melainkan ketidaksetujuan dengan standar sosial atau kurang
adanya perasaan wajib menyusaikan diri, artinya masyarakat tersebut tidak bisa
masyarakat tersebut tidak aman dan banyak masyarakat yang melakukan tindakan
kejahatan yang merugikan dirinya sendiri dan lingkungan tersebut contohnya: seperti
adanya perjudian.
sekarang berbeda jauh dengan peran dan fungsi perempuan tradisional dahulu. Peran
dan fungsi perempuan dahulu memiliki perilaku yang sopan, dan bersikap semestinya
perempuan seperti berada dirumah memasak dan mengurus rumah, anak serta suami.
Namun, berbeda untuk sekarang peran perempuan sudah menduduki peran yang
sangat luas, termasuk yang tidak menurut adat biarpun mereka tidak sadari.
Perempuan di jaman sekarang sudah memiliki hak dan kuasa yang sama dengan
kaum laki-laki yaitu mereka sama-sama bekerja dalam mencari uang untuk
laki berada di rumah mengurus rumah dan anak. Dengan adanya banyak peran dan
jiwa dan mengalami ketegangan sehingga dengan menghilangkan rasa stress mereka
berbuat yang tidak sesuai dengan adat atau jauh dari kebudayaan mereka yang dahulu
Hal tersebut lah yang membuat saya tertarik dalam penelitian ini, yaitu
mengapa masih ada bentuk perjudian yang dilakukan oleh masyarakat khususnya ibu-
ibu yang ada di Desa Sei Belutu walaupun sudah ada Undang-Undang tentang
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang
menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam bentuk
tersebut?
Kabupaten Serdang Bedagai. Lokasi ini dipilih karena di desa tersebut ada
sekelompok ibu-ibu yang gemar dalam bermain judi seperti permainan dalam bentuk
Kartu Remi.
perilaku ibu-ibu tersebut dalam bermain judi khususnya permainan judi kartu remi
yang berada di Desa Sei Belutu Kecamatan Sei Bamban, mengkaji lebih dalam lagi
apa itu permainan judi bagi ibu-ibu tersebut dan kenapa harus permaian judi ini yang
teoritis. Manfaat secara praktis penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
informasi tentang permainan judi dan memberi masukan bagi mahasiswa antropologi
dan instansi yang terkait untuk dapat memperhatikan masalah judi pada kaum wanita
wawasan pengetahuan tentang permainan judi serta menambah bahan bacaan dan
ini.
naluri-naluri merugikan.
dibuang ke hutan selama 13 tahun karena kalah dalam permainan judi melawan
Kurawa. Para penjudi primitif adalah para dukun yang membuat ramalan ke masa
depan dengan menggunakan batu, tongkat atau tulang hewan yang dilempar ke udara
dan jatuh di tanah. Biasanya yang diramal pada masa itu adalah nasib seseorang
pada masa mendatang. Pada saat itu nasib tersebut ditentukan oleh posisi jatuhnya
selanjutnya posisi mendarat tersebut dianggap sebagai suatu yang menarik untuk
dipertaruhkan 10
Mesir kuno sangat senang bertaruh dalam suatu permainan seperti yang dimainkan
oleh anak-anak pada masa kini dimana mereka menebak jumlah jari-jari dua orang
permainan melempar koin dan lotere, yang dipelajari dari Cina. Orang Yunani Kuno
juga menggunakan hal yang sama. Selain itu, mereka juga menyenangi permainan
dadu. Pada jaman Romawi kuno permainan dadu menjadi sangat populer. Para Raja
seperti Nero dan Claudine menganggap permainan dadu sebagai bagian penting
10
Sumber:(http://www.google.co.id/search?client=firefoxsejarah+perjudian&pbx=sejarah+per
judian, akses 16 Februari 2012).
keruntuhan kerajaan Romawi, dan baru ditemukan kembali beberapa abad kemudian
Setelah dadu diperkenalkan lagi di Eropa sekitar tahun 1100-an oleh para
bekas serdadu perang salib, permainan dadu mulai merebak lagi. Banyak kerabat
kerajaan dari Inggris dan Perancis yang kalah bermain judi ditempat yang disebut
Hazard (mungkin diambil dari nama tempat dimana dadu tersebut diketemukan
kembali). Sampai abad ke XVIII, Hazard masih tetap populer bagi para raja dan
Pada abad ke XIV, permainan kartu juga mulai memasuki Eropa, dibawa oleh
para pelancong yang datang dari Cina. Kartu pertama yang dibuat di Eropa dibuat di
Italia dan berisi 78 gambar hasil lukisan yang sangat indah. Pada abad XV, Perancis
mengurangi jumlah kartu menjadi 56 dan mulai memproduksi kartu untuk seluruh
Eropa. Pada masa ini Ratu Inggris, Elizabeth I sudah memperkenalkan lotere guna
beberapa benua baru, maka anekaragam jenis permainan judi turut serta
memperbanyak pilihan permainan judi karena jenis permainan yang dibawa oleh
para pedagang dan pelancong tersebut sebenarnya hanya merupakan tambahan dari
- Sociable Games
Dalam Sociable Games, setiap orang menang atau kalah secara bersama-sama.
Penjudi bertaruh di atas alat atau media yang ditentukan bukan melawan satu sama
lain. Pada perjudian jenis ini akan sering dijumpai para penjudi saling bercakap,
tertawa, ataupun tegang. Walaupun para penjudi selau ingin menang, mereka sadar
bahwa jika mereka tidak mendapatkan hal tersebut, paling tidak mereka sudah
kategori ini adalah: Dadu, Baccarat 11, BlackJack, Pai Gow Poker, Let It Ride,
Roulette Amerika.
menganalisis data dan mampu membuat keputusan sendiri. Perjudian model ini
memerlukan riset dan sumber informasi yang cukup banyak serta kemampuan
11
Bakarat adalah salah satu permainan yang paling sederhana yang Anda akan menemukan di setiap
kasino permainan ini sangat gampang sekali karena permainan judi ini hanya menggunakan sebuah
keberuntungan yang besar dalam bermain judi jenis ini. Cara bermainnya yaitu mengandalkan suatu
analisa untuk mendapatkan kemenangan dalam bermain judi.
(Sumber:http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=judi%20bakarat&source=web&id, akses 7 Mei
2012)
Dalam Games You Can Beat penjudi sangat kompetitif dan ingin sekali untuk
menang. Penjudi juga berusaha extra keras untuk dapat menguasai permainan. Dalam
penuh keahlian dan strategi yang jitu serta dapat membaca strategi lawan. Penjudi
harus dapat memilih dan membuat keputusan secara tepat serta dapat membedakan
alternatif kondisi mana harus ikut bermain. Secara singkat dapat dikatakan bahwa
permainan judi jenis ini adalah permainan yang dirancang khusus bagi penjudi yang
Poker, Pai Gow Poker, Video Poker, Sports Betting dan Pacuan Kuda.
Setiap orang pada dasarnya ingin sekali lain dari kenyataan. Pada permainan
Escape From Reality, para pemain yang menjalankan Slot Machine atau Video
Games dalam waktu yang cukup lama akan merasa seperti terbawa ke alam lain.
Permainan ini bukan hanya menyuguhkan hal-hal yang menarik tetapi juga membuat
penjudi terbuai menunggu hasil yang tidak terduga, meski penjudi pada akhirnya
selalu mengalami kekalahan. Termasuk dalam kategori ini adalah: Slot Machines dan
Video Games.
Bagi penjudi yang ingin santai dan tidak terburu-buru untuk mendapatkan
hasil, maka Patience Games merupakan pilihan yang paling digemari. Dalam
perjudian model ini para penjudi menunggu dengan sabar nomor yang mereka miliki
keluar. Bagi mereka masa-masa menunggu sama menariknya dengan masa ketika
Termasuk dalam kategori ini adalah: Lottery, Keno dan Bingo 12.
dengan sengaja, yaitu mempertaruhkan satu nilai atau sesuatu yang dianggap bernilai,
akan menang pada umumnya tergantung pada untung-untungan saja, juga kalau
kemungkinan bertambah besar, karena permainan lebih pandai atau lebih cakap.
keputusan perlombaan atau permainan lain yang tidak diadakan oleh mereka yang
turut berlomba atau pemain itu, demikian juga segala pertaruhan lainnya. Menurut
uang.
12
Sumber: (http://www.e-psikologi.com/epsi/sosial.detail.asp?id=279, akses 16 Februari 2012)
Keno, Tombola, Super Ping-pong, Lotto Fair, Satan, Paykyu, Slot Machine
(Jackpot), Ji Si Kie, Big Six Wheel, Chuc a Luck, Lempar paser / bulu ayam
pada sasaran atau papan yang berputar (Paseran). Pachinko, Poker, Twenty
2. Perjudian di tempat keramaian yang terdiri dari lempar paser / bulu ayam
pada sasaran atau papan yang berputar (Paseran), lempar gelang, lempar uang
(Coin), kim, pancingan, menembak sasaran yang tidak berputar, lempar bola,
adu ayam, adu sapi, adu kerbau, adu domba/kambing, pacu kuda, karapan
3. Perjudian yang dikaitkan dengan kebiasaan yang terdiri dari adu ayam, adu
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Pasal 303 ayat (3) tahun 1981
menang pada umumnya bergantung kepada untung-untungan saja dan juga kalau
pengharapan itu jadi bertambah besar karena kepintaran dan kebiasaan pemainan.
Termasuk juga main judi adalah pertaruhan tentang keputusan perlombaan atau
permainan lain, yang tidak diadakan oleh mereka yang turut berlomba atau bermain
Undang Nomor 7 Tahun 1974 tentang Penertiban Perjudian. Antara lain adalah rolet,
poker, hwa hwe, nalo, adu ayam, adu sapi, adu kerbau, adu kambing, pacuan kuda
dan karapan sapi. Selain yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah tersebut di atas,
masih banyak perjudian yang berkembang di masyarakat. Semisal “adu doro”, yaitu
judi dengan mengadu burung merpati, dimana pemenangnya ditentukan oleh peserta
yang merpatinya atau merpati yang dijagokannya mencapai finish paling awal, dan
yang paling marak biasanya saat piala dunia. Baik di kampung, kantor dan cafe, baik
tua maupun muda, sibuk bertaruh dengan menjagokan tim favoritnya masing-masing.
Bahkan bermain catur pun kadang dijadikan judi. Sehingga benar kata orang “kalau
orang berotak judi, segala hal dapat dijadikan sarana berjudi” 13.
remi, domino, rolet dan dadu. Namun yang paling marak adalah judi togel (toto
gelap), yaitu dengan cara menebak dua angka atau lebih. Bila tebakannya tepat maka
sipembeli mendapatkan hadiah beberapa ratus atau ribu kali lipat dari jumlah uang
yang dipertaruhkan. Judi ini mirip dengan judi buntut yang berkembang pesat pada
tahun delapan puluhan sebagai ekses. Perjudian yang berkembang dimasyarakat bisa
mesin ketangkasan, bola, video, internet dan berbagai jenis permainan olah raga.
13
Sumber: (http:/www.google/undang-undang perjudian.co.id, akses 16 Februari)
masyarakat tersebut lepas dari kebosanan dan kepenatan yang ada dalam diri mereka.
Disini ada beberapa jenis-jenis judi yang dapat digolongkan ke dalam jenis perjudian
Salah satu judi yang sangat popular dan mudah ditemukan. Ada berbagai jenis
dan ragam dari Lottery namun secara umum ada 4 jenis yaitu Lotto, Scretch, Number
dan Jumbo Takarajuki. Dari sekian banyak jenis Takarajuki yang ada, Jumbo
kemenangan yang paling heboh sampai 3 miliyar Yen (300 miliar rupiah). Namun
yang cukup unik adalah walaupun menawarkan hadiah yang menggiurkan, jumbo
takarajuki yang digelar selama 4 kali dalam setahun nyaris ditanggapi biasa-biasa saja
pada bulan desember yang kadang dianggap sebagai peruntungan akhir tahun.
Hal ini berbeda di Indonesia saat lottre keberuntungan yang mirip dengan
takarajuki yaitu SDSB (Sumbangan Dana Sosial Berhadiah) dilegalkan di era tahun
80-an. Setiap menjelang periode penarikan, situasi di tempat penjualan lotre selalu
ramai dan penuh sesak. Cukup beruntung karena pada akhirnya judi jenis ini
Keiba (Balap Kuda) ini merupakan sebuah judi yang tidak digemari oleh
masyarakat Jepang. Judi ini hanya berlangsung setiap hari Sabtu Minggu dan hari
libur nasional saja, yang paling unik dari judi kaiba ini adalah jumlah penonton
sangat banyak sekali mirip pertandingan sepak bola. Tempat jenis judi ini mirip
dengan tempat pinik karena ditempat tersebut anak-anak, dewasa bisa masuk
kedalam dengan hanya membayar 200 Yen perorang. Di tempat ini tersedia taman
yang indah, tersedia makanan dan minuman yang enak dan terdapat permainan-
permainan.
Permainan judi dimana cara kerjanya mirip dengan permainan pinball atau
jackpot. Namun sedikit berbeda dengan permainan pinball dimana pemain selalu
berusaha keras agar bola tidak sampai jatuh pada lobang namun dalam permainan
berikutnya.
Sebuah perlombaan perahu boat dengan mesin jet (Bout Race). Jenis judi ini
kurang begitu popular dibandingkan dengan balap kuda. Judi jenis ini sangan
lintasan terluar dibuat lebih tinggi dari lintasan sisi dalam, jadi pengendara tetap
tikungan. Ada juga jenis judi di Jepang yang sangat dilarang oleh pemerintah
Jepang dimana jika masyarakatnya ketahuan bermain judi jenis ini akan berurusan
dengan hokum. Jenis judi ini adalah judi Kartu. Dadu, Mahjon tetapi dalam
14
Sumber: (http://www.eonet.ne.jp/~limadaki/budaya/jepang/artikel/utama/khusus_judi.html, akses 16
Februari 2012)
karena mungkin itu merupakan suatu kebudayaan yang mereka miliki. Tetapi
sebaliknya bermain judi selalu digemari dan dimainkan oleh kaum laki-laki dan
jarang sekali dimainkan oleh kaum perempuan sehingga dengan demikian peran
tentang hal yang diharapkan atau paling tidak tentang perilaku, yang layak
dilakukan. Dan sebagian besar peran yang terpenting berkaitan dengan jenis
kelamin. Terdapat kode perilaku yang berbeda untuk anak laki-laki dan anak
jenis kelamin yang berbeda yaitu pria dan wanita, untuk ini Rogers
1. Hubungan antara pria dan wanita dapat ditelaah dalam arti distribusi
2. Hubungan secara konsepsional antara pria dan wanita atau sikap dari perbedaan
jenis kelamin dapat dipelajari dengan menganalisa ada atau tidak adanya diferensiasi
Sistem nilai budaya yang sudah berpola merupakan gambaran sikap, pikiran
dan tingkah laku anggota/ warga yang diwujudkan dalam bentuk sikap dan perbuatan
diri dengan sistem nilai budaya mereka yang sudah berpola adalah produk budaya
akhirnya disepakati bersama sebagai pedoman hidup mereka, dan sebagai identitas
kelompok masyarakat.
sikap mental, dan pola tingkah laku anggota/ warga masyarakat dalam berbagai aspek
nilai kehidupan. Perubahan sistem nilai budaya dapat berakibat negatif dari
perubahan sistem nilai budaya yang disebut “masalah kemanusiaan”. Contoh nilai
perubahan kehidupan yang banyak terjadi dan dapat dijumpai pada masyarakat adalah
Perjudian. Adapun bentuk-bentuk kartu yang dijadikan untuk berjudi adalah sebagai
berikut:
Kartu Tarot berasal dari Italia. Pada awalnya, permainan kartu tersebut
bernama Carde da Trionfi, atau Kartu Kejayaan (Trionfi: berjaya atau menang,
kartu bernama Trionfi. Kartu-kartu Trionfi tersebut pun masih dapat dijumpai saat ini.
Setelah mendapat pengaruh dari Prancis, nama Trionfi berubah menjadi Tarocchi.
Gebelin menerbitkan sebuah buku pada tahun 1781 15. Buku tersebut menyatakan
bahwa pendeta-pendeta Mesir kuno telah melukis kartu Tarot berdasarkan Buku
Prancis pada abad ke-14. Penjelasan Court de Gebelin dianggap tidak akurat karena
Tarot dimana permainan kartu sejenis lainnya jelas-jelas dilarang. Hak eksklusif
tersebut tidaklah berlangsung lama. Pada akhir abad ke-14 seorang penceramah dari
15
Sumber: ( http//www.google.co.id/url?sat&rtj&q=kartu%tarot&source-web&id, akses 7 Mai 2012)
pernyataan ini, John I dari Castile, pemerintah Firenze dan Basel secara bersamaan
menerbitkan larangan bermain kartu. Beberapa tempat seperti Regensburg dan Duchy
of Brabant pun menerbitkan larangan serupa di tahun 1379. Bernard Siena memberi
Tarot-tarot tertua saat ini dibuat pada awal sampai pertengahan abad ke XV.
Ketiga set kartu tersebut adalah milik keluarga Visconti, keluarga yang paling
berkuasa di Milan pada saat itu. Kartu-kartu tersebut dilukis untuk merayakan
perkawinan antara keluarga Visconti dan Sforza, kemungkinan besar oleh Bonifacio
kartu (Devil, Tower, Three of Swords, dan Knight of Coins) tidak dapat ditemukan,
atau mungkin tidak pernah dibuat. Set kartu 'Visconti-Sforza' ini direproduksi secara
meluas. Dalam set tersebut, Minor Arcana (kartu-kartu Pedang, Tongkat, Koin dan
- Kartu Remi
Kartu permainan (Playing Cards), atau lebih dikenal dengan kartu remi, yaitu
sekumpulan kartu seukuran tangan yang digunakan untuk permainan kartu. Kartu ini
sering juga digunakan untuk hal-hal lain, seperti sulap, enkripsi, permainan papan,
16
Sumber: ( http//www.google.co.id/url?sat&rtj&q=kartu%tarot&source-web&id, akses 7 Mai 2012)
satu permainan kartu. Ada 1001 macam permainan kartu. Setiap negara, bahkan
Blackjack, Casino, Solitaire dan Bridge dengan jumlah pemain yang bisa berbeda-
beda. Solitaire dan bridge barangkali lebih familiar ketimbang yang lain. Solitaire
yang sudah dimainkan orang sejak ratusan tahun lalu dan banyak jenisnya itu
dimainkan sendirian, terutama untuk mengisi waktu luang. Sedangkan bridge yang
harus dimainkan oleh 4 orang biasanya berpasangan, bahkan menjadi salah satu
nomor andalan bagi tim Indonesia dalam dunia olahraga untuk meraih kemenangan
dalam suatu turnamen bridge internasional. Seperti kita kenal sekarang, satu pak kartu
remi berisi 52 lembar, dibagi menjadi 4 suit atau jenis kartu (Spade, Heart, Diamond,
Club), masing-masing terdiri atas 13 kartu (dari As, 2, 3, sampai King). Plus kartu
Kapan dan siapa penemu kartu remi tidak diketahui secara pasti, diduga
embrionya berasal dari daratan Cina atau Hindustan (India) sekitar tahun 800.
Bagaimana ceritanya sampai bisa masuk ke Eropa pun agak samar-samar, mungkin
dibawa oleh para pedagang, tentara, atau suku-suku nomaden. Yang jelas, jenis
kira akhir tahun 1200-an. Setelah itu menyebar ke Jerman, Perancis, dan Spanyol 17.
etnografi. Dimana Spradley (1997) menjelaskan bahwa yang menjadi ciri khas
mendapatkan Native’s Point of View (sudut pandang dari masyarakat yang diteliti).
Di sini masyarakat yang akan diteliti adalah masyarakat yang pro-kontra serta
pelakunya.
kajian penelitian. Dengan demikian penelitian ini dapat dideskripsikan sesuai dengan
1. Teknik Observasi
Melakukan pengamatan adalah teknik yang pertama kali dilakukan oleh peneliti
guana mencari tahu terlebih dahulu bagaimana kegiatan masyarakat yang diteliti.
17
Sumber: (www. google search bentuk-bentuk kartu perjudian.co.id. html, akses 16 Februari 2012)
permainan judi yang dilakukan oleh ibu-ibu pada masyarakat Desa Seibelutu. Dalam
melakukan observasi, peneliti mengamati secara langsung apa-apa saja yang mereka
Untuk mendapatkan data yang lebih jelas dan akurat, peneliti akan tinggal dengan
masyarakat tineliti (masyarakat yang diteliti). Peneliti akan tinggal bersama dengan
beberapa keluarga yang ibu-ibunya suka bermain judi. Teknik ini dilakukan untuk
mendukung penulisan etnografi yang “holistik” ataupun saling berkaitan antar unsur
dalam suatu kebudayaan yang menjadi metode dalam penelitian ini. Selain untuk
3. Wawancara
Adapun jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
sambil lalu dan wawancara mendalam. Wawancara sambil lalu dilakukan peneliti saat
observasi pertama kali datang kelapangan, dan ini bermanfaat untuk menambah data
(Indepth Interview) digunakan untuk memperoleh data mengenai judi dan interview
tulis dan buku kecil untuk mencatat setiap informasi yang disampaikan, ini
informan tersebut. Ada beberapa informan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
- Informan biasa
Adalah masyarakat yang dimintai informasi untuk melengkapi data yang telah
ada. Dimana informan biasa adalah masyarakat yang berada disekitar lokasi
- Informan pangkal
(suami dan anak ) dari ibu-ibu yang ikut dalam permainan judi tersebut.
- Informan kunci
dibutuhkan dalam penelitian. Yang menjadi informan kunci ini adalah ibu-ibu
yang langsung ikut bergabung dalam permainan judi tersebut dan masyarakat
4. Dokumentasi Lapangan
camera digital untuk memotret para pemain judi tersebut dan foto yang saya dapat
dari lapangan akan dimasukkan kedalam skripsi sebagai tanda bukti kalau saya benar-
benar ke lapangan.
Untuk melengkapi data yang diperoleh dari lapangan, peneliti akan mencari
data kepustakaan yang terkait dengan masalah peneliti berupa buku-buku, majalah,
Pada tahap analisis ini, peneliti akan memeriksa ulang data untuk melihat
kelengkapan data. Data yang diperoleh dari lapangan akan dianalisis secara kualitatif