Anda di halaman 1dari 50

DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 1

41160047

N Penyakit Gejala Pemeriksaan DD Terapi Edukasi


o
1. Anemia Pasien datang ke dokter Pemeriksaan Fisik 1. Anemia R/ tab sulfas ferrous 200 1. Anemia zat besi
Desifisiensi Besi dengan keluhan utama: 1. Gejala umum defisiensi mg no. XX merupakan anemia
(4A) 1. Lemah Lemas, pucat dapat terlihat pada: vitamin B12 S 3 d d tab 1 karena kekurangan zat
2. Lesu konjungtiva, mukosa mulut, telapak 2. Anemia besi yang
3. Letih tangan, dan jaringan di bawah kuku. aplastik R/ tab vitamin C 100 mg menyebabkan
4. Cepat lelah 2. Gejala anemia defisiensi besi 3. Anemia no. X penurunan jumlah
5. Penglihatan berkunang- a. Disfagia hemolitik S 1 d d tab 1 a.c eritrosit sehingga tidak
kunang b. Atrofi papil lidah 4. Anemia pada cukup untuk membawa
6. Pusing c. Stomatitis angularis penyakit kronik Vitamin c diberikan agar oksigen, sehingga
7. Telinga berdenging d. Koilonikia penyerapan zat besi dapat terjadi lemah lesu dll,
8. Penurunan konsentrasi 3. Vital Sign: optimal dan biasanya
9. Sesak nafas a. Suhu: dbn disebabkan oleh
10. Kaki terasa dingin b. Tekanan darah: Transfuse darah (PRC), penyakit dasar/factor
11. Dyspepsia hipertensi/hipotensi pada kondisi: penyakit resiko.
Keluhan Penyerta: c. HR: Takikardi jantung anemic, sangat 2. Perbanyak konsumsi
1. Pingsan d. RR: Takipneu simtomatik, butuh kenaikan makanan yang
2. Tinnitus 4. Px Head to Toe: tanda Hb yang cepat. mengandung zat besi
3. Vertigo peradangan, sianosis, infeksi, pucat seperti
4. Sensitive terhadap 5. Inspeksi: daging,hati,bayam
dingin
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 2
41160047

5. Menstruasi abnormal a. Koilonychia: kuku sendok 3. Konsumsi buah


6. Nyeri dada (spoon nail), kuku menjadi mengandung vit c
7. Sakit perut, rapuh, bergaris vertical, cekung, seperti jeruk,kiwi agar
pembengkakan parotis, mirip sendok optimal penyerapan zat
warna kuning pada b. Atrofi papil lidah besi
telapak tangan (infeksi c. Stomatitis angularis (cheilosis): 4. Patuh berobat agar
cacing tambang) bercak pucat keputihan di sudut terhindar dari
RPK: mulut komplikasi
Anggota keluarga dengan d. Konjungtiva anemis 5. Efek samping obat:
riwayat anemia e. Pucat mual muntah,
Faktor Risiko Pemeriksaan Penunjang heartburn, konstipasi,
1. Kebutuhan meningkat: 1. Pemeriksaan darah: diare, BAB kehitaman.
Ibu hamil, menyusui, a. Hemoglobin (Hb) kurang dari Bila ada efek samping
waktu pertumbuhan. normal: laki-laki <13.5 gr/dl; obat silahkan segera
2. Kehilangan besi: Perempuan tidak hamil <12 datang kembali ke
Remaja putri (haid), gr/dl; perempuan hamil <11 pelayanan kesehatan
perdarahan saluran gr/dl. 6. Kurangi konsumsi
cerna (Varices b. Morfologi darah tepi (apusan teh,coklat disela-sela
esophagus, ulkus darah tepi didapatkan anemia makan berat.
peptikum, Ca hipokromik mikrositik), MCV,
lambung/colon, MCH, MCHC, feses rutin, dan
urin rutin.
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 3
41160047

hemorrhoid, colitis 2. Pemeriksaan Khusus


ulserative). (dilakukan di layanan sekunder)
3. Status gizi kurang a. Ferritin serum: <15-250 µl/ml
4. Faktor ekonomi kurang b. TIBC: >250-435 µg/dl
5. Infeksi kronik c. Serum Fe: <60-150 µg/dl
6. Vegetarian Saturasi transferrin (Serum
7. Tinggal di daerah Fe/TIBC) X 100. ADF <13-15%
endemic cacing tambang
2. Lupus Keluhan awal dapat Pemeriksaan Fisik 1. Mixed R/ tab natrium diclofenak Konseling dan edukasi
Eritematosus berupa: Hampir seluruh sistem organ connective 25 mg no. xx diberikan oleh dokter
Sistemik (LES) 5. Kelelahan dapat terlibat dalam LES. tissue disease S 3 d d tab 1 setelah menerima rujukan
(3A) 6. Nyeri sendi yang Manifestasi yang umum didapatkan 2. Sindrom balik dari layanan sekunder
berpindah-pindah antara lain: vaskulitis R/ tab prednisone <10 mg a. Intervensi psikososial
7. Rambut rontok 1. Gejala konstitusional, misalnya: 3. Trombositopen no.V dan penyuluhan
8. Ruam pada wajah kelelahan, demam (biasanya tidak i autoimun S 1 d d tab 1 langsung pada pasien
9. Sakit kepala disertai menggigil), penurunan berat 4. Lupus dan keluarganya.
10. Demam badan, rambut rontok, bengkak, dan R/ tab Klorokuin basa 4 b. Menyarankan pasien
pneumonitis
11. Ruam kulit setelah sakit kepala. mg/kg BB/hari (250-500 untuk bergabung dalam
terpapar sinar matahari 2. Manifestasi muskuloskeletal mg/hari) dengan catatan kelompok penyandang
12. Gangguan kesadaran dijumpai lebih dari 90%, periksa mata pada saat awal lupus
13. Sesak misalnya: mialgia, artralgia atau akan pemberian dan c. Pasien disarankan untuk
14. Edema anasarka tidak terlalu banyak
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 4
41160047

Keluhan-keluhan tersebut artritis (tanpa bukti jelas inflamasi dilanjutkan 3 bulan, terpapar sinar matahari
akhirnya akan berkembang sendi). sementara dan selalu
sesuai manifestasi organ 3. Manifestasi mukokutaneus, R/ hidroksiklorokuin dosis menggunakan krem
yang terlibat pada LES. misalnya ruam malar/ruam kupu- 5- 6,5 mg/kg BB/ hari (200- pelindung sinar
kupu, fotosensitifitas, alopecia, dan 400mg/hari) dan periksa matahari, baju lengan
Faktor Risiko ruam diskoid. mata setiap 6-12 bulan. panjang serta
Pasien dengan gejala klinis 4. Manifestasi paru, misalnya menggunakan payung.
yang mendukung dan pneumonitis (sesak, batuk kering, RUJUK Ke Penyakit d. Pemantauan dan
memiliki riwayat keluarga ronkhi di basal), emboli paru, Dalam!!! penjelasan mengenai
yang menderita penyakit hipertensi pulmonum, dan efusi efek penggunaan steroid
autoimun meningkatkan pleura. jangka panjang terhadap
kecurigaan adanya LES. 5. Manifestasi kardiologi, misalnya pasien.
Genetic, hormon Pleuropericardial friction rubs, e. Pasien diberi edukasi
estrogen, SUV, infeksi, takipneu, murmur sistolik, agar berobat teratur dan

stress. gambaran perikarditis, miokarditis bila ada keluhan baru


dan penyakit jantung koroner. untuk segera berobat.
Gejala khas:
6. Manifestasi renal dijumpai pada
a. arthralgia
40-75% penderita setelah 5 tahun
b. artritis
menderita lupus, misalnya
c. lesu
hipertensi, hematuria, edema perifer,
d. lemas dan edema anasarka.
e. mudah lelah
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 5
41160047

f. demam 7. Manifestasi gastrointestinal


g. pegel linu umumnya merupakan keterlibatan

h. nyeri otot berbagai organ dan akibat


pengobatan, misalnya mual,
i. penurunan berat badan
dispepsia, nyeri perut, dan disfagi.
j. kelainan kulit eritem
8. Manifestasi neuropsikiatrik
papul
misalnya kejang dan psikosis.
k. kelainan darah anemia
9. Manifestasi hematologi, misalnya
hemolitik. leukopeni, lymphopenia, anemia
atau trombositopenia.

Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
a. Pemeriksaan DPL (darah perifer
lengkap) dengan hitung diferensial
dapat menunjukkan leukopeni,
trombositopeni, dan anemia.
b. Pemeriksaan serum kreatinin
menunjukkan peningkatan serum
kreatinin.
c. Urinalisis menunjukkan adanya
eritrosit dan proteinuria.
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 6
41160047

2. Radiologi
X-ray Thoraks dapat menunjukkan
adanya efusi pleura.
3. Artritis Gejala pada awal onset Pemeriksaan Fisik 1. Spondiloartrop - Pemberian obat anti 1. Fisioterapi
Reumatoid Gejala prodromal: lelah Manifestasi artikular: ati seronegatif, inflamasi non-steroid, 2. Diberikan informasi
(3A) (malaise), anoreksia, Bengkak/efusi sendi, nyeri tekan 2. Lupus seperti: untuk memproteksi
seluruh tubuh terasa lemah sendi, sendi teraba hangat, eritematosus NSAID non selective sendi, terutama pada
yang berlangsung deformotas (swan neck, boutonniere, sistemik R/. Tab K diclofenac 50 mg stadium akut dengan
berminggu-minggu atau deviasi ulnar) 3. Sindrom No. X menggunakan decker
berbulan-bulan. Sjogren S 2 dd tab 1 p.c 3. Istirahatkan sendi
Manifestasi ekstraartikular: Akan di RUJUK bila tidak
Gejala spesifik pada banyak - Kulit: terdapat nodul rheumatoid Atau NSAID cox 2 membaik dengan
sendi (poliartrikular) secara pada daerah yg banyak menerima inhibitor antiiflamasi dan steroid
simetris, dapat mengenai penekanan, vaskulitis. dosis rendah, muncul
seluruh sendi terutama R/. Tab Meloxicam 15 mg komplikasi atau rujukan
sendi PIP (proximal - Soft tissue rheumatism, seperti No. X pembedahan (deformitas)
interphalangeal), sendi carpal tunnel syndrome atau frozen S 1 dd tab 1 p.c
MCP shoulder.
(metacarpophalangeal) atau Dan pemberian golongan
MTP - Mata dapat ditemukan kerato- steroid dosis rendah:
(metatarsophalangeal), konjungtivitis sicca yang merupakan R/. Tab prednison 5 mg No.
pergelangan tangan, bahu, manifestasi sindrom Sjorgen, XV
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 7
41160047

lutut, dan kaki. Sendi DIP episkleritis/ skleritis. Konjungtiva S 3 dd tab 1


(distal interphalangeal) tampak anemia akibat penyakit
umumnya tidak terkena. kronik. (sebagai bridging therapy).

Gejala sinovitis pada sendi - Sistem respiratorik dapat


yang terkena: bengkak, ditemukan adanya radang sendi
nyeri yang diperburuk krikoaritenoid, pneumonitis
dengan gerakan sehingga interstitial, efusi pleura, atau fibrosis
gerakan menjadi terbatas, paru luas.
kekakuan pada pagi hari > 1
jam. - Sistem kardiovaskuler dapat
ditemukan perikarditis konstriktif,
Gejala ekstraartikular: mata disfungsi katup, fenomena
(episkleritis), embolisasi, gangguan konduksi,
kardiovaskular (nyeri dada aortritis, kardiomiopati
pada perikarditis),
hematologi (anemia). Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan laju endap darah
(LED)

Pemeriksaan di pelayanan kesehatan


sekunder atau rujukan horizontal:
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 8
41160047

1. Faktor reumatoid (RF) serum.


2. Radiologi tangan dan kaki.
Gambaran dini berupa
pembengkakan jaringan lunak,
diikuti oleh osteoporosis juxta-
articular dan erosi pada bare area
tulang. Keadaan lanjut terlihat
penyempitan celah sendi,
osteoporosis difus, erosi meluas
sampai daerah subkondral
3. ACPA (anti-cyclic citrullinated
peptide antibody) / anti-CCP
4. CRP
5. Analisis cairan sendi
6. Biopsi sinovium/ nodul
rheumatoid
4. Demam Manifestasi Klinis Mayor Pemeriksaan Fisik 1. Artritis septik 1. Tirah baring 1. pasien akan di rawat di
reumatik (3A) a. Sakit Persendian 1. Breathing 2. Osteomielitis 2. Eradikasi kuman rumah sakit dan harus
Bisa berupa artralgia, Inspeksi: terdapat sesak nafas, 3. Nyeri otot dan streptokokus menghabiskan obatnya
yaitu nyeri persendian adanya otot bantu pernapasan, sendi karena 2. jelaskan mengenai
dengan tanda-tanda adanya cuping hidung malaria Obat pilihan pertama adalah penyakitnya dan resiko
obyektif radang. penisilin G benzatin karena komplikasi
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 9
41160047

Arthritis ialah radang Auskultasi: terdapat 4. Artritis dapat diberikan dalam dosis 3. akan dirujuk bila tidak
persendian dengan tanda penumpukan cairan (krekels), Tuberkulosa, tunggal, sebesar 600.000 membaik dan memiliki
– tanda panas, merah, adanya efusi pleura. unit untuk anak di bawah 30 komplikasi.
bengkak atau nyeri tekan Palpasi: terdapat retraksi kg dan 1 ,2 juta unit untuk
dan keterbatasan gerak interkosta. penderita di atas 30 kg.
persendian. Athritis Perkusi: terdapat suara redup.
terjadi pada 70 % pasien 2. Blood Atau
dengan demam rematik Inspeksi: adanya sianosis.
dan mengenai beberapa Auskultasi: terdapat suara R/. Tab penisilin V 500 mg
persendian secara jantung murmur. No. XXX
bergantian selama Palpasi: akral dingin, tekanan S 3 dd tab 1
beberapa hari dalam darah, kapiler refill.
seminggu (poliarthritis Perkusi: terdapat pergeseran  Pengobatan Supresif:
migrans). Arthritis suara jantung. a. Tanpa Kelainan Jantung:
sering dimulai pada kaki 3. Brain 1) Aspirin 100 mg/kg/hari
dan menjalar ke lengan. Inspeksi: tidak tampak dalam dosis terbagi empat
Tanpa pengobatan, Palapsi: tampa 2) Turunkan dosis bila
poliarthritis biasanya 4. Blader kadar salisilat melebihi 25
menghilang dalam 3 Kaji adanya poliurine mg/100 ml
minggu tanpa Urine apakah ada keton. 3) Turunkan dosis bila
meninggalkan bekas. 5. Bowel timbul gejala tinitus
b. Pankarditis BAB berapa kali.
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 10
41160047

Pankarditis berupa Jumlah input dan output 4) Turunkan dosis 25%


endokarditis, Apakah ada kelainan pada organ setelah satu minggu bila
miokarditis dan pencernaan. respon kliniknya baik dan
perikarditis. Karditis 6. Bone lanjutkan sampai 6-8
terjadi pada 50 % Adanya nyeri sendi/kelemahan minggu, turunkan dosis
demam rematik pertama. sendi karena tirah baring pada 2 minggu terakhir.
Gejala awal adalah rasa Pemeriksaan penunjang
lelah, pucat dan Pada demam rematik akut dibagi atas b. Dengan kelainan Katup:
anoreksia. Tanda klinis 3 golongan: 1) Prednison 2,0 mg/kg/hari
karditis meliputi a. Golongan pertama selama 2 minggu, kemudian
takikardi, disritmia, Meliputi uji radang jaringan akut, berangsur-angsur turunkan
bising jantung patologis, yakni reaktan fase akut sbb : dosis selama 2 minggu.
kardiomegali yang 1) Laju Endap Darah (LED). 2) Bila respon baik, mulai
secara radiologi makin Mempunyai variasi lebar antara aspirin 75 mg/kg/hari pada
lama makin membesar, normal dan abnormal dan dapat minggu ke 3 dan lanjutkan
adanya gagal jantung, meninggi sampai jauh di atas 100 samapai minggu ke 8,
dan tanda perikarditis mm. berangsur-angsur turunkan
(nyeri sekitar umbilikus 2) Protein C – Reaktif (PCR). pada 2 minggu terakhir.
karena pembengkakan Dapat digunakan untuk ukuran 3) Tingkatkan dosis supresi
hati dan terdengar beratnya proses. Pada pasien bila gejala kambuh kembali
friction rub). Jika demam rematik akut ditemukan atau laju endap darah
aktivitas rematik sudah C – Reaktif protein positif. meningkat.
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 11
41160047

menurun, yang sering 3) Leukositosis


menetap adalah tanda - Leukositosis umumnya sedang
tanda kerusakan katub. dan non – spesifik.
c. Eritema Marginatum b. Golongan kedua
Eritema marginatum Uji bakteriologis dan serologis
biasanya timbul pada yang membuktikan infeksi
awal penyakit, dapat streptokokus sebelumnya yaitu:
hilang-timbul tidak Tes antibodi terhadap
menentu. Ditemukan streptokokus. Kurang lebih 80
pada kurang lebih 5 % % penderita akan
pasien, dan biasanya memperlihatkan kenaikan titer
timbul hanya pada anti streptolisin O (ASO). Titer
pasien dengan karditis. yang berkisar dari 200 – 300 unit
Eritema ini tidak gatal, saja yang dianggap normal.
dengan tepi eritema c. Golongan ketiga
menjalar mengelilingi Meliputi pemeriksaan sbb:
kulit yang tampak 1) Pemeriksaan radiologis
normal dengan (Rontgen) Untuk menemukan
sentrumnya berwarna adanya kardiomegali dan efusi
pucat. Tersering pada pericardial
batang tubuh dan 2) Elektrokardiografi (EKG)
Perpanjangan interval P – R
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 12
41160047

tungkai proksimal, serta terdapat pada 28 – 40 % pasien.,


tidak melibatkan wajah. kelainan ini dapat dipakai dalam
d. Nodul Subkutan diagnosis demam rematik.
Ditemukan pada sekitar Perubahan EKG lain mencakup
5 – 10% pasien, biasanya gelombang T yang datar/terbalik
timbul dalam minggu- karena miokarditis dan elevasi
minggu pertama dan S–T akibat perikarditis.
hanya pada pasien 3) Ekokardiografi Ekokardiografi
dengan karditis. Nodul adalah tes ultrasound non invasif
berukurang antara 0.5 – yang digunakan untuk
2 cm, tidak nyeri dan memeriksa ukuran, bentuk dan
dapat bebas digerakkan, pergerakan struktur jantung.
serta kulit yang Cara ini menggunakan
menutupinya tidak pemancaran gelombang suara
menunjukkan tanda frekuensi tinggi ke jantung
radang. Umumnya melalui dinding dada dan
terdapat pada mencatat sinyal yang kembali.
permukaan ekstensor
sendi, terutama siku,
ruas jari, lutut, dan
persendian kaki.
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 13
41160047

e. Chorea Sydenham ( St.


Vitus dance )
Chorea mengenai 15 %
pasien demam rematik,
dan dianggap sebagai
bentuk neurologis
demam rematik. Chorea
berupa gerakan yang
tidak disengaja dan tidak
bertujuan atau
inkoordinasi muskular,
biasanya pada otot wajah
dan ekstremitas, serta
emosi yang labil.
Gerakan yang timbul
adalah sekonyong-
konyong dan tidak dapat
diulang lagi, tonus otot
menghilang. Gerakan
chorea menghilang pada
waktu tidur.
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 14
41160047

Manifestasi Klinis Minor


a. Demam
Demam tidak khas, bisa
berlangsung sampai
berkali-kali dengan
tanda-tanda berupa
malaise, astenia,
penurunan BB. Demam
biasanya terdapat pada
saat permulaan
terjadinya poliarthritis,
tipe demam adalah
remittent, tetapi
umumnya tidak sering
melampaui 390 C dan
akan kembali normal
dalam 2 – 3 minggu,
walaupun bila tidak
diobati.
b. Nyeri abdomen.
c. Mual, muntah dan
anoreksia
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 15
41160047

d. Efusi pleura
5. Toksoplasmosis Pada ibu Pemeriksaan Fisik Diagnosis banding Terapi primer: 4. Menjaga kebersihan,
(3A) hamil, menyebabkan  Pada pemeriksaan fisik biasanya lesi yang Pirimetamin Oral 200 mg 5. Mencuci tangan setelah
gangguan kehamilan seperti ditemukan KGB yang kenyal, tidak menyerupai loading dose, kemudian memegang daging
keguguran, kelahiran mati, nyeri, berkonfluens, dan paling toxoplamosis okular diberikan dosis 50-75 mg mentah
atau toksoplasmosis sering timbul di daerah servikal. meliputi: PO per hari 6. Menghindari feces
kongenital yang  Pada pemeriksaan funduskopi 3. cacat Asam folinat (leucovorin) kucing pada waktu
menimbulkan kerusakan menunjukkan multiple yellowish kolobomatosa Ditambah Sulfadiazin 1000- membersihkan halaman
otak, hilang pendengaran, white, bercak menyerupai wol kongenital 1500 mg PO tiap 6 jam atau berkebun.
dan gangguan penglihatan dengan batas yang tidak jelas di 4. lesi radang lain 7. Memasak daging
pada bayi pada saat atau daerah kutub posterior. karena Atau minimal pada suhu 66˚C
beberapa bulan atau  Pada ET pemeriksaan fisik adanya sitomegalovirus, atau dibekukan pada
tahun setelah dilahirkan. gengguan status mental, kejang, , Treponema Clindamycin 600 mg tiap 6 suhu - 20˚C.
kelemahan otot, gangguan nervus pallidum, jam PO atau IV 8. Menjaga makanan agar
Pada penderita gangguan kranialis, tanda-tanda gangguan Mycobacterium tidak terkontaminasi
sistem kekebalan tubuh serebelum, meningismus, serta tuberculosis, Terapi pada ibu hamil: dengan binatang rumah
adalah sakit kepala, movement disorder. atau vakulitis Spiramycin 1000 mg tiap 8 atau serangga.
kebingungan, kurangnya  Jika dicurigai toksoplasmosis jam PO 9. Wanita hamil trimester
koordinasi tubuh, kejang, okular Atau pertama sebaiknya
kesulitan bernapas, dan Subjektif : Primetamin 50 mg tiap 12 diperiksa secara berkala
gangguan penglihatan. a. Penurunan tajam penglihatan jam selama 2 hari, akan kemungkinan
infeksi dengan
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 16
41160047

 Gejala kompleksnya · Lesi retinitis atau kemudian dilanjutkan 50 toxoplasma gondii.


↓sistem kekebalan tubuh: retinokoroiditis di daerah sentral mg per hari PO Mengobatinya agar tidak
Demam, Kejang, Sakit retina yang disebut makula atau terjadi abortus, lahir
kepala, Cacat visual, daerah antara makula dan N. Sulfadiazin Dosis awal 75 mati ataupun cacat
Gangguan dalam bicara, optikus yang disebut mg/kg BB dan dilanjutkan bawaan.
gerakan dan berpikir, papilomuskular/bundle. dengan 50 mg/kg BB tiap 12
Gangguan mental, Sesak · Terkenanya nervus optikus. jam PO
napas · Kekeruhan vitreus yang tebal.
· Edema retina Asam folinat (leucovorin)
 Gejala Penyerta : b. Biasa tidak ditemukan rasa sakit, 10-20 mg per hari PO
Bengkak pada kelenjar kecuali bila sudah timbul gejala
getah bening Demam lain yang menyertai yaitu Catatan: Pirimetamin tidak
Lemah Sakit tenggorokan iridosiklitis atau uveitis anterior boleh diberikan pada ibu
Nyeri otot Ruam. yang juga disertai rasa silau. Pada hamil dengan usia
keadaan ini ,mata menjadi merah. kandungan di bawah 18
 Jika Bayi yang lahir c. “Floaters” atau melihat minggu
dengan toksoplasmosis bayangan-bayangan yang
mengalami gejala yang bergerak-gerak oleh adanya sel- Terapi pada okuler
parah, seperti: sel dalam korpus vitreus. toksoplasmosis:
d. Fotopsia, melihat kilatan-kilatan Primetamin
Cacat visual karena cahaya yang menunjukkan 100 mg loading dose
infeksi mata diberikan lebih dari 24 jam
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 17
41160047

(korioretinitis) adanya tarikan-tarikan terhadap kemudian dilanjutkan 25-50


Pembesaran hati dan retina oleh vitreus mg/hari PO
limpa Penyakit kuning Objektif : Sulfadiazin 1 gram
(kulit dan mata kuning) pemeriksaan oftalmoskop tampak diberikan 4 kali dalam
Pneumonitis Miokarditis gambaran: sehari PO
(radang pada otot · Retinitis atau retinikoroiditis yang
jantung) Malformasi otak nekrotik. Terapi pada infeksi
(perkembangan abnormal · Lesi berupa fokus putih kongenital:
otak) Cacat intelektual kekuningan yang soliter atau Sulfadiazin 50 mg/kg BB
Cerebral palsy multipel, yang terletak terutama di setiap 12 jam PO
(kelumpuhan otak besar) polus posterior, tetapi dapat juga di
Kejang. bagian perifer retina. Primetamin
· Papilitis atau edema papil. Loading dose 1 mg/kg BB
Faktor Resiko: · Kelainan vitreus atau vitritis. tiap 12 jam dimulai pada
Bekerja di tempat penitipan Pada vitritis yang ringan akan hari ketiga, 1 mg/kgBB/hari
hewan tampak sel-sel. Sering sekali vitritis selama 2-6 bulan PO
Dokter Hewan begitu berat, sehingga visualisasi
fundus okuli terganggu. · Uveitis Asam folinat 10 mg 3 kali
anterior atau iridosiklitis, dan dalam 1 minggu (diberikan
skleritis Gejala ini dapat mengikuti selama terapi pirimetamin
kelainan pada segmen posterior dan 1 minggu setelah terapi)
PO
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 18
41160047

mata yang mengalami serangan


berulang yang berat

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium meliputi :
 Tes Sabin-Feldman,
 Indirect Fluorescent Antibody
(IFA),
 ELISA : deteksi antibody IgG dan
IgM anti Toxoplasma
IFA dan ELISA digunakan untuk
mengukur kadar antibodi IgM.
Ultrasonografi antenatal juga dapat
berguna untuk mengidentifikasi
kelainan-kelainan pada fetus yang
terinfeksi.
6. Leptospirosis Demam disertai menggigil, Pemeriksaan Fisik: 1. Demam dengue Antibiotik: 1. Pakaian khusus yang
tanpa sakit kepala, anoreksia, a. Febris, 2. Malaria Leptospirosis ringan: melindungi diri dari
komplikasi (4A) mialgia yang hebat pada 3. Hepatitis Virus a. Doksisiklin 100 mg 2x kontak dengan bahan
b. Ikterus,
betis, paha, dan pinggang 4. Penyakit sehari 7-10 hari, atau bahan terkontaminasi
disertai nyeri tekan. c. Nyeri tekan pada otot, Rickettsia b. Ampisilin 500-750 mg dengan kemih binatang

d. Ruam kulit, 4x sehari 7-10 hari, atau reservoir


DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 19
41160047

Mual, muntah, diare dan e. Limfadenopati, c. Amoksisilin 500 mg 4x 2. simpan makanan dan
nyeri abdomen, fotofobia, sehari 7-10 hari, atau minuman baik agar
f. Hepatomegali, dan
penurunan kesadaran. d. Azythromicin 500 mg/ terhindar dari tikus,
splenomegali,
Faktor Resiko: hari selama 3 hari 3. mencuci tangan dengan
pekerja-pekerja di sawah, g. edema, sabun sebelum makan,
pertanian, perkebunan, h. Bradikardi relatif, Leptospirosis sedang/berat: mencuci tangan, kaki
peternakan, pekerja a. Penisilin G 1,5 juta serta bagian tubuh lain
i. Konjungtiva suffusion,
tambang, pekerja di rumah unit/6 jam (IV), atau dengan sabun setelah
potong hewan atau orang- j. Gangguan perdarahan berupa b. Ampisilin 1 g/ 6 jam bekerja
orang yang mengadakan petekie, purpura, (IV) selama 7 hari, atau
perkemahan di hutan, dokter c. Ceftriakson 1 g/ hari
k. epistaksis dan
hewan. (IV) selama 7 hari, atau
l. perdarahan gusi, d. Cefotaksim 1 g/ 6 jam
Gejala Fase Leptospiraemia: (IV) selama 7 hari, atau
m. kaku kuduk sebagai tanda
a. Demam disertai e. Eritromisin 500mg/6
meningitis
menggigil jam (IV) selama 7 hari
Pemeriksaan Penunjang
b. Mual dengan atau tanpa
Pemeriksaan Laboratorium
muntah, ada mencret Profilaksis:
a. Darah rutin : jumlah leukosit
c. Rasa sakit pada otot a. Doksisiklin 200 mg/
antara 3000-26000/µL, dengan
yang hebat terutama minggu untuk orang
pergeseran ke kiri,
pada betis orang yang terpapar
trombositopenia yang ringan
dalam jangka pendek
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 20
41160047

d. Konjungtiva suffusion terjadi pada 50% pasien dan


(konjungtivitis tanpa dihubungkan dengan gagal ginjal Untuk kasus leptospirosis
disertai eksudat) berat, pemberian intra vena
b. Urin rutin: Sedimen urin
e. Fotopobia pada hari ke penicillin G, amoxiciliin,
(Leukosit,eritrosit, dan hyalin
3-4 ampisilin atau eritromisin
atau granular) dan proteinuria
f. Splenomegaly dan dapat diberikan. Sedangkan
ringan, jumlah sedimen eritrosit
hepatomegaly untuk kasus-kasus ringan
biasanya meningkat
g. Ruam kulit dapat diberikan antibiotika
oral tetrasiklin, doksisiklin,
ampisilin atau amoksisilin
maupun sefalosporin.
7. Demam 1. Demam bifasik akut Tanda Patognomonik untuk 1. Cikungunya Group A: 1. Memberikan penjelasan
Dengue, DHF (demam tinggi demam dengue: 2. Demam tifoid (pasien yang mampu tentang perjalanan
(4A) mendadak) 2-7 hari 1. Suhu > 37,5 derajat celcius 3. Malaria mentolerir volume yang penyakit dan tatalaksana
2. Nyeri kepala 2. Petekie memadai dari cairan mulut sehingga pasien
3. Nyeri retroorbital 3. Ekimosis dan buang air setidaknya mengerti bahwa tidak
4. Mialgia 4. Purpura sekali setiap enam jam, dan ada obat untuk
5. Arthralgia 5. Perdarahan Mukosa tidak memiliki tanda-tanda penanganan DBD hanya
6. Mual muntah 6. Ruam peringatan, terutama ketika terapi yang bersifat
7. Nyeri perut, ulu hati 7. Rumple Leed positif demam reda.) suportif untuk mencegah
8. Assessment of mental state - Oral intake of oral perburukan penyakit
9. Assesment of hydration statu rehydration solution
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 21
41160047

8. Gusi berdarah, 10. Checking for tachypnea/acidotic - Paracetamol 3x500- 2. Diharapkan banyak
epistaksis, melena, breathing/ pleural effusion 1000 mg minum sehingga
hematemesis 11. Checking for abdominal mencegah terjadinya
9. Ruam/bintik-bintik tenderness/hepatomegaly/ascites Group B: Mondok dehidrasi
merah di kulit Datang kembali ke RS 3. Modifikasi gaya hiup
10. Pergi ke daerah Pemeriksaan penunjang: setiap hari hingga masa dengan 3M dan
endemic, atau tinggal di 1. Leukopenia kritis terlewati meningkatkan daya
daerah endemic. 2. NS1 - Ketika mendekati fase tahan tubuh dnegan
3. IgM kritis dan mereka yang mengkonsumsi makanan
 Trias dhf: Demam 4. Trombositopenia (<100.000/ul) mengalami kehamilan, bergizi
tinggi mendadak, bayi, usia tua, obesitas, 4. Kembali apabila
nyeri retroorbital, Pemeriksaan Penunjang untuk diabetes mellitus, ginjal keadaan memburuk
sakit kepala DHF: kegagalan, penyakit seperti tidak kencing
 Pola demam: 1-2hari 1. Peningkatan HCT > 20% hemolitik kronik serta dalam 6 jam, penurunan
(tinggi), 3-5hari dibanding standard sesuai dengan mereka dengan keadaan kesadaran, terjadi tanda
(turun), 6-7hari (naik) usia dan jenis kelamin sosial tertentu (seperti tanda perdarahan seperti
 4L 2. Penurunan HCT >20% setelah sebagai hidup sendiri, mimisan
(letih,lelah,lemah,lesu mendapatkan terapi cairan, atau hidup jauh dari
) dibandingkan nilai HCT fasilitas kesehatan
sebelumnya tanpa sarana yang
memadai
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 22
41160047

- cairan intravena 0,9%


saline atau Ringer laktat
dengan atau tanpa
dekstrosa pada tingkat
pemeliharaan
- R/ tab Paracetamol 500
mg no.XX
s 3 d d tab 1 p.c
8. Bakteriemia Gejala: Pemeriksaan fisik 1. Sepsis bacterial Tidak perlu diterapi apabila - Edukasi sesuai dengan
(3B) - Demam tinggi - Takipneu 2. Dengue fever tidak ditemukan gejala, faktor resiko
- Menggigil - Takikardi 3. Meningitis misal hanya ditemukan - Dapat komplikasi ke
- Malaise - Demam melalui tes darah saja. endocarditis/perikarditi
- Nyeri perut - Periksa yang berkaitan (thorax, Apabila mempunyai resiko s  konsumsi obat
- Mual muntah abdomen) cacat katup jantung atau rutin
- Diare imunosupresi berikan - Rujuk ke spesialis
- Gelisah dan Pemeriksaan penunjang antibiotik. penyakit dalam
kebingungan - Kultur darah Eritromisin 500mg 4x1
- Penurunan kesadaran - Pemeriksaan darah lengkap : selama 5 hari
- Takikardi leukositosis, LED meningkat Dan obat simptomatik
- Takipneu - CRP (N <1 mg/L) Mual muntah 
- - PCT : pada infeksi bakteri domperidon 10 mg, 3x1
Faktor resiko >500 mg/L (N <0,1 mg/L) Demam  paracetamol
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 23
41160047

- Supresi imun (HIV


atau terapi obat  R/ RL 100cc koft no V. s pro
Stop antibiotic) infus
- Penggunaan antibiotik R/ infus set no I. s pro infus
- Menderita sakit kronik R/ paracetamol 500mg inj
- Alkoholisme dan vial no I. simm
penyalahgunaan obat Rujuk ke Sp PD
- Malnutrisi
- Penyakit/terapi yang
menyebabkan ulkus
pada usus (kemoterapi)
- Abses, ISK, ulkus
decubitus
- NGT, kateter, operasi,
9. Sepsis (3B) SIRS: systemic Pemeriksaan fisik - Hidrasi intravena: RL/ RUJUK segera ke spesialis
inflammatory response - Sesuai dengan sumber infeksi NaCl penyakit dalam
syndrome primer - Pasang oksigen
Respon tubuh terhadap - Pemeriksaan sistem neurologis - Bila perlu berikan
inflamasi sistemik (kaku kuduk, perubahan injeksi
mencakup 2 atau lebih kesadaran) epinefrin/dopamin (jika
keadaan berikut: tekanan darah <70
1) suhu >38°C atau <36°C Pemeriksaan penunjang mmHg)
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 24
41160047

2) frekuensi jantung >90 - Darah lengkap : - Antibiotik spectrum


kali/menit trombositosis/penia, luas
3) frekuensi nafas >20 leukositosis/penia
kali/menit atau PaCO2 - CRP meningkat : respon
<32 mmHg inflamasi akut
4) leukosit darah - PCT meningkat
>12.000/mm3, - Rontgen sesuai dengan gejala
<4.000/mm3 primer
atau batang >10%

Sepsis
Keadaan klinis berkaitan
dengan infeksi dengan
manifestasi SIRS.

Sepsis berat
Sepsis yang disertai dengan
disfungsi organ, hipoperfusi
atau hipotensi termasuk
asidosis laktat, oliguria, dan
penurunan kesadaran.
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 25
41160047

Syok sepsis
Sepsis dengan hipotensi
meskipun telah diberikan
resusitasi cairan secara
adekuat atau memerlukan
vasopressor untuk
mempertahaankan tekanan
darah dan perfusi organ.

Faktor resiko
- infeksi bakteri pada
saluran nafas, kemih,
digesti, kulit
- pemasangan infus
intravena
- pemasangan kateter
- luka terbuka/pasca
operasi
- luka bakar
- pasien
imunokompromise
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 26
41160047

Gejala
- takipneu
- takikardi
- leukositosis/leukopenia
- hiper/hipotermi
- oliguria

1 Reaksi Gambaran atau gejala klinik Didapatkan: sesak, frekuensi napas Syok jenis lain 1. Posisi trendelenburg Keluarga perlu
0. Anafilaktik suatu reaksi anafilakis meningkat, sianosis karena edema a. Hipovolemik atau berbaring dengan diberitahukan mengenai
(4A) berbeda-beda gradasinya laring, bronkospasme. takikardia, b. Kardiogenik kedua tungkai diangkat penyuntikan apapun
sesuai berat ringannya reaksi edema periorbital, mata berair dan c. Distributif (diganjal dengan kursi) bentuknya
antigen antibodi atau tingkat hiperemi konjungtiva. Tanda d. Septik  tekanan darah ikut terutama obat-obat yang
sensitivitas seseorang, Pada prodromal pada kulit berupa urtikaria Sindrom flush meningkat. telah dilaporkan bersifat
tingkat yang berat barupa dan eritema. Hipotensi merupakan a. Perimenopause 2. Pemberian Oksigen 3–5 antigen (serum,penisillin,
syok anafilaktik gejala yang gejala yang menonjol pada syok b. Sindrom liter/menit. anestesi lokal, dll) dan
menonjol adalah gangguan anafilaktik. karsinoid 3. Pemasangan infus, hindarai pemicu
sirkulasi dan gangguan World Allergy Organization telah c. Epilepsi cairan plasma expander
respirasi. membuat beberapa kriteria: otonomik (Dextran)  pilihan
Gejala respirasi dapat 1. Onset gejala akut: urtikaria d. Karsinoma utama atau Ringer
dimulai berupa bersin, generalisata, pruritus dengan tiroid meduler Laktat /NaCl fisiologis
hidung tersumbat atau batuk kemerahan, pembengkakan  dipertahankan
sampai tekanan darah
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 27
41160047

saja yang kemudian segera bibir/lidah/uvula dan sedikitnya Kelainan kembali optimal dan
diikuti dengan sesak napas. salah satu dari tanda berikut ini: menyerupai stabil
Gejala kulit berupa gatal, a. Gangguan respirasi (sesak anafilaksis 4. Adrenalin 0,3 – 0,5 ml
kulit kemerahan. nafas, wheezing akibat a. Serangan asma dari larutan 1 : 1000
Gangguan bronkospasme, stridor, akut diberikan secara
gastrointestinal: perut penurunan arus puncak b. Sinkop intramuskuler yang
kram, mual, muntah sampai ekspirasi/APE, hipoksemia). c. Gangguan dapat diulangi 5–10
diare yang juga dapat b. Penurunan tekanan darah atau cemas / menit. (jika kurang
merupakan gejala gejala yang berkaitan dengan serangan panic efektif)  dapat diberi
prodromal untuk timbulnya kegagalan organ target (misal: d. Urtikaria akut secara intravenous
gejala gangguan nafas dan hipotonia, kolaps vaskular, generalisata setelah 0,1 – 0,2 ml
sirkulasi. sinkop, inkontinensia). adrenalin dilarutkan
2. Atau dua atau lebih tanda dalam spuit 10 ml
berikut yang muncul segera dengan NaCl fisiologis,
(beberapa menit hingga diberikan perlahan-
beberapa jam) setelah terpapar lahan
alergen yang mungkin (likely 5. Aminofilin, diberikan
allergen), yaitu: dengan sangat hati-hati
a. Keterlibatan jaringan mukosa apabila bronkospasme
dan kulit belum hilang dengan
b. Gangguan respirasi pemberian adrenalin.
250 mg aminofilin
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 28
41160047

c. Penurunan tekanan darah atau diberikan perlahan-


gejala yang berkaitan dengan lahan selama 10 menit
kegagalan organ target intravena. Dapat
d. Gejala gastrointestinal yang dilanjutkan 250 mg lagi
persisten (nyeri kram melalui drips infus bila
abdomen,muntah) dianggap perlu.
3. penurunan tekanan darah segera 6. Antihistamin dan
(beberapa menit atau jam) kortikosteroid
setelah terpapar alergen yang merupakan pilihan
telah diketahui (known kedua setelah adrenalin
allergen), sesuai kriteria berikut: (Antihistamin yang
a. Bayi dan anak: Tekanan darah biasa digunakan adalah
sistolik rendah (menurut umur) difenhidramin HCl 5–
atau terjadi penurunan > 30% 20 mg IV dan untuk
dari tekanan darah sistolik golongan kortikosteroid
semula. dapat digunakan
b. Dewasa: Tekanan darah sistolik deksametason 5–10mg
<90 mmHg atau terjadi IV atau hidrokortison
penurunan >30% dari tekanan 100–250 mg IV).
darah sistolik semula. 7. Resusitasi Kardio
Pulmoner (RKP),
seandainya terjadi henti
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 29
41160047

jantung(cardiac
arrest) ABC
1 Polimialgia Gejala: nyeri dan kekakuan Pemeriksaan Fisik Patognomonis DD: 1. Prednison dengan dosis Edukasi keluarga bahwa
1. Reumatik (3A) bahu dan pinggul. Kekakuan Gejala umum sebagai berikut: 1. Amiloidosis, 10-15 mg peroral setiap penyakit ini mungkin
mungkin begitu parah 1. Penampilan lelah 2. AA(Inflammat hari, biasanya menimbulkan gangguan
sehingga pasien mungkin 2. Pembengkakan ekstremitas ory), menghasilkan dalam
mengalami kesulitan distal dengan pitting edema. 3. Depresi, perbaikan klinis dalam Aktivitas penderita,
bangkit dari kursi, berbalik Temuan muskuloskeletal sebagai 4. Fibromialgia beberapa hari. sehingga dukungan
di tempat tidur, atau berikut: 5. Giant Cell 2. ESR biasanya kembali keluarga sangatlah penting.
mengangkat tangan mereka 1. Kekuatan otot normal, tidak Arteritis, ke normal selama
di atas bahu tinggi. ada atrofi otot 6. Hipotiroidism pengobatan awal, tetapi
Kekakuan setelah periode 2. Nyeri pada bahu dan pinggul 7. Multipel keputusan terapi
istirahat (fenomena gel) dengan gerakan mieloma, berikutnya harus
serta kekakuan pada pagi 3. Sinovitis transien pada lutut, 8. Osteoartritis berdasarkan status ESR
hari lebih dari 1 jam pergelangan tangan, dan sendi 9. Sindroma dan klinis.
biasanya terjadi. Pasien juga sternoklavikula. paraneoplastik, 3. Terapi glukokortikoid
mungkin menggambarkan 10. Artritis dapat diturunkan secara
sendi distal bengkak atau Pemeriksaan Penunjang reumatoid. bertahap dengan dosis
yang lebih jarang berupa Pemeriksaan laju endap darah pemeliharaan 5-10 mg
edema (LED) peroral setiap hari
tungkai. Kriteria diagnostik: tetapi harus dilanjutkan
selama minimal 1
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 30
41160047

1. Usia onset 50 tahun atau lebih tahun untuk


tua meminimalkan risiko
2. Laju endap darah ≥ 40 mm / kambuh.
jam
3. Nyeri bertahan selama ≥ 1
bulan dan melibatkan 2 dari
daerah berikut: leher, bahu, dan
korset panggul
4. Tidak adanya penyakit lain
dapat menyebabkan gejala
musculoskeletal
5. Kekakuan pagi berlangsung ≥ 1
jam
6. Respon cepat terhadap
prednison (≤ 20 mg)
1 Limfadenitis 1. Pembengkakan kelenjar 1. Pembesaran kelenjar getah 1. Mumps 1. Penyebab oleh virus 1. Pencegahan dengan
2. (4A) getah bening bening (KGB) leher bagian 2. Kista Duktus dapat sembuh sendiri menjaga kesehatan dan
2. Demam posterior (belakang) terdapat Tiroglosus dan tidak kebersihan badan bisa
3. Kehilangan nafsu pada infeksi rubela dan 3. Kista Dermoid membutuhkan membantu mencegah
makan mononukleosis. Sedangkan 4. Hemangioma pengobatan apa pun terjadinya berbagai
4. Keringat berlebihan, pada pembesaran KGB oleh selain dari observasi. infeksi.
5. Nadi cepat infeksi virus, umumnya bilateral
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 31
41160047

6. Kelemahan (dua sisikiri/kiri dan kanan) 2. Pengobatan pada 2. Untuk membantu


7. Nyeri tenggorok dan dengan ukuran normal bila infeksi KGB oleh mengurangi rasa sakit,
batuk bila disebabkan diameter 0,5 cm, dan lipat paha bakteri (limfadenitis) kelenjar getah bening
oleh infeksi saluran bila diameternya >1,5 cm adalah antibiotik oral yang terkena bisa
pernapasan bagian atas. dikatakan abnormal). 10 hari dengan dikompres hangat
8. Nyeri sendi bila 2. Nyeri tekan bila disebabkan pemantauan dalam 2 3. Keluarga turut
disebabkan oleh oleh infeksi bakteri hari pertama menjaga kesehatan dan
penyakit kolagen atau 3. Kemerahan dan hangat pada flucloxacillin 25 kebersihan sehingga
penyakit serum (serum perabaan mengarah kepada mg/kgBB empat kali mencegah terjadinya
sickness) infeksi bakteri sebagai sehari. Bila ada reaksi berbagai infeksi dan
penyebabnya alergi terhadap penularan.
4. Fluktuasi menandakan antibiotik golongan 4. Keluarga turut
terjadinya abses penisilin dapat mendukung dengan
5. Adanya tenggorokan yang diberikan cephalexin memotivasi pasien
merah, bercak-bercak putih 25 mg/kg (sampai dalam pengobatan
pada tonsil, bintikbintik merah dengan 500 mg) tiga
pada langit-langit mengarahkan kali sehari atau
infeksi oleh bakteri eritromisin 15 mg/kg
streptokokus. (sampai 500 mg) tiga
6. Adanya selaput pada dinding kali sehari.
tenggorok, tonsil, langit-langit 3. Bila penyebabnya
yang sulit dilepas dan bila adalah Mycobacterium
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 32
41160047

dilepas berdarah, tuberculosis maka


pembengkakan pada jaringan diberikan obat anti
lunak leher (bull neck) tuberculosis
mengarahkan kepada infeksi
oleh bakteri Difteri.
7. Faringitis, ruam-ruam dan
pembesaran limpa mengarahkan
kepada infeksi Epstein Barr
Virus.
8. Adanya radang pada selaput
mata dan bercak koplik
mengarahkan kepada Campak.
9. Adanya bintik-bintik
perdarahan (bintik merah yang
tidak hilang dengan penekanan),
pucat, memar yang tidak jelas
penyebabnya, disertai
pembesaran hati dan limpa
mengarahkan kepada leukemia.

Pemeriksaan Penunjang
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 33
41160047

Pemeriksaan skrining TB: BTA


Sputum, LED, Mantoux Test.
Laboratorium: Darah perifer lengkap
1 Limfadenopati 1. demam berkepanjangan Kelenjar limfoma cenerung teraba 1. Kista duktus Tanpa keluhan: tidak perlu - Konsultasi dengan ahli
3. (3A) dengan suhu lebih dari kenyal, seperti karet, saling tiroglosus : therapy onkology medik ( di RS
38oC. berhubungan, dan tanpa nyeri. berada di garis 1. Bila ada keluhan dapat type A dan B)
2. sering keringat malam. Kelenjar pada karsinoma metastatik tengah dan diberi obat tunggal - Therapy radiasi
3. Kehilangan berat badan biasanya keras, dan terfiksasi pada bergerak dengan siklofosfamide dengan dKonsultasi dengan ahli
lebih dari 10% dalam 6 jaringan dibawahnya. Pada infeksi menelan dosis permulaan po tiap radiotherapy dan ahli
bulan. akut teraba lunak, membengkak 2. Kista dermoid hari atau 1000 onkology bedah,
4. Timbul benjolan di secara asimetrik, dan saling cairan mg/m 2 iv selang 3 – 4 selanjutnya melalui yim
bagian leher. berhubungan, serta kulit di atasnya 3. Hemangioma minggu. onkology ( di RS type A
tampak erimatosa. 2. Bila resisten dapat diberi dan B)
Pemeriksaan Penunjang kombinasi obat COP,
• Hitung darah lengkap. dengan cara pemberian
• Biakan darah. seperti pada LH diatas
• Foto rontgen. Limfona non hodgkin
• Serologi. derajat keganasan
• Uji kulit sedang (IWF)
3. Untuk stadium I B, IIB,
IIIA dan B, IIE A da B,
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 34
41160047

terapi medik adalah


sebagai terapy utama
4. Untuk stadium I A, IE,
IIA diberi therapy medik
sebagai therapy anjuran
Minimal: seperti therapy
LH
Ideal : Obat kombinasi
cyclophospamide,
hydrokso – epirubicin,
oncovin,prednison
(CHOP) dengan dosis :
C : Cyclofosfamide 800
mg/m 2 iv hari I
H : hydroxo – epirubicin
50 mg/ m 2 iv hari I
O : Oncovin 1,4 mg/
m 2 iv hari I
P : Prednison 60
mg/m 2 po hari ke 1 – 5
Perkiraan selang waktu
pemberian adalah 3 – 4
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 35
41160047

minggu
Lymfoma non – hodgkin
derajat keganasan tinggi
(IWF)
5. Stadium IA:
kemotherapy diberikan
sebagai therapy adjuvant
6. Untuk stadium lai:
kemotherapy diberikan
sebagai therapy utama
Minimal:
kemotherapynya seperti
pada LNH derajat
keganasan sedang
(CHOP)
Ideal : diberi Pro MACE
– MOPP atau MACOP –
B
1 Malaria (4A) Keluhan : Pemeriksaan Fisik Diagnosis banding Terapi Farmakologi Edukasi bagi Pasien dan
4. 1. Demam siklik/intermiten 1. Demam keluarga:
2. Menggigil 2. Konjungtiva/telapak tangan pucat Malaria tanpa P.Falciparum 1. Bersihkan sarang sarang
3. Berkeringat saat demam 3. Splenomegali komplikasi harus Lini Pertama nyamuk
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 36
41160047

4. Pegal Pegal, lemas 4. Hepatomegali dibedakan dengan ACT+Primakuin 2. Tutup genangan air
5. Muntah (mual mual) penyakit infeksi lain Lini Kedua 3. Usahakan memakai
6. Sakit Kepala, kurang Pada tersangka malaria berat dapat yaitu: Kina + Doksisiklin atau repellan
nafsu makan ditemukan: Tetrasiklin + Primakuin 4. Memakai kelambu
Gejala Klasik Malaria 1. temperatur rektal 40 derajat - Demam Tifoid 5. Jaga lingkungan tetap
Stadium Dingin celcius (demam >7 hari, P.Vivax bersih agar tidak ada
dimulai dengan perasaan 2. nadi cepat dan lemah/kecil Leukopenia, keluhan Lini Pertama yang menjadi sarang
dingin dan sangat mengigil, 3. Tekanan darah sistolik <70 sakit kepala, sakit ACT + Primakuin nyamuk
bibir dan mmHg pada orang dewasa dan perut bisa diare atau Lini Kedua 6. Untuk yang mau
jemarinya membiru, kulit <50 mmHg pada anak anak obstipasi, lidah kotor, Kina + Primakuin berpergian ke daerah
kering dan pucat. Penderita 4. Frekuensi nafas >35x per menit bradikardi relatif, endemik diharuskan
mungkin pada orang dewasa, pada balita roseola, linfositosis P.Ovale untuk meminum obat
muntah dan pada anak bisa >40x per menit dan pada anak relatif, aneosinofilia, Lini Pertama terlebih dahulu
terjadi kejang. Periode dibawah 1 tahun >50x per menit. uji widal positif Dihydroartemisinin 7. Usahakan untuk daerah
biasanya 5. Penurunan derajat kesadaran bermakna, biakan Piperakuin (DHP) atau yang cukup banyak
berlangsung antara 15 menit GCS <11 empedu positif) Artesunat + Amodiakuin nyamuk diharapkan
sampai 1 jam. 6. Manifestasi perdarahan (petekie, Lini Kedua memakai lengan dan
Stadium Demam purpura, hematom) -Demam dengue Kina + Primakuin celana panjang
setelah kedinginan, stadium 7. Tanda Dehidrasi (demam tinggi terus 8. Dan jika mengalami
ini penderita akan merasa 8. Tanda Tanda anemia berat menerus selama 2-7 P.Malariae gejal gejala seperti
kepanasan 9. Terlihat mata kuning atau ikterik hari, disertai keluhan Pengobatan P. malariae malaria secepatnya
10. adanya ronki pada kedua paru sakit kepala, nyeri cukup diberikan ACT 1 kali menghubungi dokter
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 37
41160047

, muka merah, kulit kering, 11. Pembesaran limpa dan atau hepar tulang, nyeri ulu hati, per hari selama 3 hari, agar bisa dilakukan
dan terasa sangat panas 12. gagal ginjal dari oliguria sampai sering muntah,uji dengan dosis sama dengan penanganan segera
seperti terbakar anuria torniquet positif, pengobatan malaria lainnya
, sakit kepala makin menjadi 13. Tanda Neuroglogi (kaku kuduk, penurunan jumlah dan tidak diberikan
jadi dan muntah kerap reflek patologik) trombosit dan primakuin
terjadi. Suhu badan peninggian
dapat meningkat sampai 41 Pemeriksaan Penunjang hemoglobin dan Dosis obat :
derajat celcius. Stadium ini Mikroskop hematokrit pada Dihydroartemisinin = 2 – 4
berlangsung Darah demam berdarah mg/kgBB Piperakuin = 16 –
antara 2 sampai 4 jam. pemeriksaan apusan sediaan darah dengue, tes serologi 32 mg/kgBB Primakuin =
tipis dan tebal inhibisi 0,75mg/kgBB (P.
demam pada masing masing yang bertujuan hemaglutinasi, IgM falciparum untuk hari I)
plasmodium berbeda a. Ada tidaknya parasit malaria atau IgG anti dengue Primakuin = 0,25 mg/kgBB
P.Vivax dan Ovale demam b. Spesies dan stadium plasmodium Positif. (P. vivax selama 14 hari)
selang waktu 1 hari c. Kepadatan parasit:
P.Falciparum demam setiap semi kuantitatif - infeksi saluran Dosis Kina diberikan sesuai
hari (-) = negatif(tidak ditemukan parasit pernapasan akut BB (3x10mg/kgBB/hari)
P.Malariae demam selang dalam 100 LPB) (ISPA) Dosis Doksisiklin 3.5
waktu 2 hari (+) = Positif 1 (ditemukan 1-10 (batuk, beringus, mg/kgBB/hari diberikan 2 x
parasit dalam 100 LPB) tarikan dinding dada sehari (> 15 tahun) Dosis
Stadium Berkeringat (++) = Positif 2 (ditemukan 11-100 kedalam, adanya Doksisiklin 2.2
parasit dalam 100 LPB)
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 38
41160047

penderita akan merasa (+++) = Positif 3 (ditemukan 1-10 stridor, sakit kepala, mg/kgBB/hari diberikan 2 x
berkeringat sangat banyak parasit dalam 1 LPB) sakit menelan) sehari (8-14 tahun)
sampai jika (++++)= Positif 4 (ditemukan >10 Dosis Tetrasiklin 4
dilihat tempat tidur akan parasit dalam 1 LPB) - Leptospirosis mg/kgBB/kali diberikan 4 x
basah, suhu badan kuantitatif ringan (demam sehari Tidak diberikan pada
meningkat dengan jumlah parasit dihitung per mikro tinggi, nyeri kepala, anak umur
cepat, bahkan kadang liter darah pada sediaan mialgia, nyeri perut,
sampai dibawah suhu darah tebal (leukosit) atau pada mual, muntah, Penderita malaria berat
normal.penderita sediaan darah tipis conjunctival sebaiknya ditangani di RS
biasanya dapat tidur dengan (eritrosit) injection, nyeri betis Kabupaten. Bila fasilitas
nyenyak namun disaat yang menyolok, maupun tenaga di RS
terbangun contoh: Pemeriksaan serologi Kabupaten kurang memadai
penderita akan merasa dijumpai 1500 parasit per 200 microscopis segera rujuk kepada RS
lemas. leukosit, jumlah leukosit agglutination test Provinsi. Setiap merujuk
8.000/uL, maka: 8.000/200 x 1.500 (MAT) atau tes penderita harus disertakan
Gejala Pada Malaria Berat parasit= 60.000 parasit/uL leptodipstik positif. surat rujukan yang berisi
1. Gangguan Kesadaran dijumpai 50 parasit per 1000 tentang diagnosis, riwayat
pada berbagai derajat eritrosit= 5%, jumlah eritrosit Malaria berat atau penyakit, pemeriksaan dan
2. Panas Tinggi 450.000, maka: 450.000/1000 x 50 = malaria dengan tindakan/pengobatan yang
3. Keadaan umum yang 225.000 parasit/uL komplikasi sudah diberikan dengan
lemah dibedakan dengan menggunakan contoh
formulir sebagaimana
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 39
41160047

4. Mata atau tubuh untuk penderita tersangka malaria penyakit infeksi terlampir. Apabila
kuning berat perlu perhatikan lain: pemeriksaan sediaan darah
5. Perdarahan hidung, hal hal berikut: malaria telah dilakukan
gusi atau saluran cerna 1. bila pemeriksaan sediaan darah -Radang Otak maka harus dibawa ke
6. nafas cepat atau sesak negatif, perlu diperiksa (Meningitis/Ensefalit tempat rujukan. Prognosis
nafas ulang setiap 6 jam sampai 3 hari is) (Penderita panas malaria berat tergantung
7. warna air seni seperti berturut turut dengan riwayat nyeri kecepatan dan ketepatan
teh tua sampai 2. bila hasil pemerksaan sediaan kepala yang diagnosis serta pengobatan.
kehitaman darah tebal selama 3 hari progresif, hilangnya
8. jumlah air seni kurang berturut turut tidak ditemukan parasit kesadaran, kaku
bahkan bisa tidak ada maka diagnosis kuduk, kejang, dan
air seni malaria disingkirkan. gejala neurologis
9. telapak tangan sangat lainnya.
pucat Rapid Diagnostic Test
10. muntah terus menerus Mekanisme kerja tes ini berdasarkan -Stroke (Gangguan
dan tidak dapat makan deteksi antigen parasit malaria, serebrovaskular)(Hil
minum dengan menggunakan metode angnya atau terjadi
imunokromatografi dalam bentuk gangguan kesadaran,
dipstik Hemiparese atau
hemiplegia, tanpa
Tes yang tersedia di pasaran saat ini panas, penyakit yang
mengandung: mendasari
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 40
41160047

1. HRP-2 (Histidine Rich Protein 2) (hipertensi, diabetes


yang diproduksi oleh trofozoit, dll)
skizon dan gametosit muda
P.Falciparum -Tifoid Enselopati
2. Enzim parasit lactate (penurunan
dehydrogenase (p-LDH) dan kesadaran dan gejala
aldolase yang diproduksi oleh parasit lain dari demam
bentuk aseksual atau seksual tifoid)
plasmodium Falciparum, Vivax,
Ovale dan Malariae -Hepatitis (demam,
mual, nyeri pada
Kemampuan rapid test yang beredar hepar, muntah, tidak
umumnya ada 2 jenis yaitu: bisa makan diikuti
a. Single yang mampu ikterus tanpa panas.
mendiagnosis hanya Mata atau kulit
plasmodium falciparum kuning, urin seperti
b. Combo yang mampu teh, kadar SGOT dan
mendiagnosis infeksi SGPT meningkat
P.Falciparum dan non- >5x)
falciparum
-Glomerulonefritis
akut atau kronik
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 41
41160047

Pemeriksaan Penunjang untuk


malaria berat -Sepsis
a. Hemoglobin dan Hematokrit
b. Hitung jumlah leukosit, Demam berdarah
trombosit Dengue atau dengue
c. Kimia darah lain (gula darah, shock syndrome
serum bilirubin, SGOT & SGPT,
alkali fosfatase,
albumin/globulin, ureum,
kreatinin, natrium dan kalium,
analisis gas darah)
d. EKG
e. Foto Thorax
f. Analisis cairan cerebrospinal
g. Biakan darah dan uji serologi
h. Urinalisis
1 Dengue Shock Kriteria dari DSS yaitu Pemeriksaan Fisik Diagnosis Banding 1. Pada DSS segera beri Edukasi kepada keluarga
5. Syndrome (3B) seluruh kriteria DBD - Vital Sign 1. Adanya demam infus kristaloid ( Ringer tentang bagaimana untuk
disertai dengan tanda - Dilakukan pemeriksaan Head to toe pada awal laktat atau NaCl 0,9%) melakukan pencegahan
kegagalan sirkulasi yaitu 1. Keadaan Umum penyakit dapat 10-20ml/kgBB demam berdarah
a. Penurunan kesadaran, 2. Status Gizi dibandingkan secepatnya (diberikan 1. Menguras Bak mandi
gelisah dengan infeksi dalam bolus selama 30
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 42
41160047

b. Nadi cepat, lemah 3. Pemeriksaan bagian mata dan bakteri maupun menit) dan oksigen 2. Mengubur Barang
c. Hipotensi mulut (untuk melihat dehidrasi) virus, seperti 2lt/mnt. Untuk DSS barang bekas
d. Tekanan darah <20 4. Pemeriksaan bagian hidung untuk bronkopneumoni berat (DBD derajat 3. Menutup sumber air
mmHg melihat apakah ada epitaksis a, demam tifoid, IV, nadi tidak teraba
e. Perfusi perifer menurun 5. Pemeriksaan Bagian Kulit untuk Malaria dll dan tensi tidak terukur) Atau yang dikenal dengan
f. Kulit dingin atau lembab melihat apakah ada dehidrasi 2. Adanya ruam diberikan ringer laktat 3M
6. Pemeriksaan Kapilari refil akut yang perlu 20ml/kgBB bersama Dan juga keluarga di
Derajat klinis yang 7. Pemeriksaan bagian abdomen dibedakan koloid. Observasi tensi edukasi akan penggunaan
ditentukan untuk DSS untuk melihat turgor dan apakah dengan morbili dan nadi tiap 15 menit, repellan agar terhindar dari
adalah ada ascites 3. Adanya hematokrit dan gigitan nyamuk, pemakaian
DBD derajat III dan IV 8. Pemeriksaan akral pembesaran hati trombosit tiap 4-6 jam. kelambu serta pentingnya
9. Pemeriksaan Rumpee Leed Test perlu dibedakan Periksa elektrolit dan menjaga kebersihan sekitar
derajat III dengan gejala 10. Ditanyakan soal Berkemih dengan Hepatitis gula darah lingkungan rumah.
(demam 2-7 hari terus 4. Anemia aplastik 2. Apabila dalam waktu 30
menerus, sakit kepala, Pemeriksaan Penunjang 5. Demam menit syok belum Dijelaskan tentang bahaya
mialgia, atralgia, nyeri retro 1. Darah chikungunya teratasi, tetesan ringer DBD, lalu apa saja yang
orbital) + tanda kegagalan a. Trombosit menurun <100.000 6. Syok endotoksin laktat tetap dilanjutkan harus di monitor pada saat
sirkulasi b. Hematokrit meningkat 15-20 ml/kgBB, gejala awal.
derajat IV dengan gejala c. Albumin cenderung turun ditambah plasma (fresh
syok berat disertai dengan d. SGOT,SGPT sedikit meningkat frozen plasma) atau
tekanan darah dan nadi yang e. Asidosis metabolik koloid(HES) sebanyak
tidak terukur f. NS1 Positif 10-20ml/kgBB,
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 43
41160047

2. Radiologi (Foto rontgen dan maksimal 30ml/kgBB


beberapa diagnostik klinis USG) (koloid diberikan pada
yang perlu diperhatikan a. Efusi Pleura jalur infus yang sama
pada penderita DSS b. Dilatasi Pembuluh darah paru dengan kristaloid,
1. Clouding of sensorium c. Kardiomegali dan efusi perikard diberikan secepatnya).
2. Tanda tanda d. Hepatomegali Observasi keadaan
hipovolemia, seperti e. Cairan dalam rongga umum, tekanan darah,
akral dingin,tekanan peritoneum keadaan nadi tiap 15
darah menurun menit, dan periksa
3. nyeri perut hematokrit tiap 4-6 jam.
4. Tanda tanda perdarahan Koreksi asidosis,
diluar kulit elektrolit dan gula darah.
5. Trombositopenia berat Pada syok berat
6. Adanya efusi pleura (tekanan nadi < 10
pada foto toraks mmHg), penggunaan
7. Tanda tanda miokarditis koloid (HES) sebagai
pada EKG cairan resusitasi inisial
memberi hasil perbaikan
peningkatan tekanan
nadi lebih cepat.
3. Apabila syok telah
teratasi disertai
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 44
41160047

penurunan kadar
hemoglobin
/hematokrit,tekanan
nadi > 20 mmHg, nadi
kuat, maka tetesan
cairan dikurangi
menjadi10ml/kgBB.
Volume
10ml/kgBB/jam dapat
tetap dipertahankan
sampai
24 jam atau sampai klin
is Stabil dan
hematokrit menurun
<40 % Selanjutnya
cairan diturunkan
menjadi 7 ml/kgBB
sampai keadaan klinis
dan hematokrit stabil
kemudian secara
bertahap cairan
diturunkan 5ml dan
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 45
41160047

seterusnya
3ml/kgBB/jam.
Dianjurkan pemberian
cairan tidak melebihi 48
jam setelah syok
teratasi. Observasi
klinis, nadi, tekanan
darah, jumlah
urindikerjakan tiap jam
(usahakan urin
>1ml/kgBB, BD urin
<1,020)
dan pemeriksaan hemat
okrit dan
trombosit tiap 46 jam
sampai
keadaan umum baik
4. Apabila syok belum
dapat teratasi,
sedangkan kadar
hematokrit menurun
tetapi masih >40 vol%
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 46
41160047

berikan darah dalam


volume kecil 10
ml/kgBB. Apabila
tampak perdarahan
masif,berikan darah
segar 20 ml/kgBB dan
lanjutkan cairan
kristaloid 10
ml/kgBB/jam.
Pemasangan CVP
(dipertahankan 5-8
cmH2O) pada syok
berat kadang-kadang
diperlukan, sedangkan
pemasangan sonde
lambung tidak
dianjurkan.
5. Apabila syok masih
belum teratasi, pasang
CVP untuk mengetahui
kebutuhan cairan dan
pasang kateter urin
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 47
41160047

untuk mengetahui
jumlah urin. Apabila
CVP normal
(>10cmH2O), maka
diberikan dopamin.
1 Anemia Gejala umum dari anemia Pemeriksaan Fisik Diagnosis banding R/ azatioprin tab 200mg no Rujuk spesialis penyakit
6. Hemolitik (3A) yang terlihat di anemia 1. Pemeriksaan dimulai dari Vital 1. DIC X. s 1 d d tab 1 dalam, edukasi pasien akan
Hemolitik yaitu sign 2. Leukemia perjalanan penyakitnya dan
- Pusing 2. Pemeriksaan Keadaan Umum 3. SLE R/ asam folat tab 5 mg no. meminta kepatuhan pasien
- Kulit kelihatan Pucat 3. Pemeriksaan Head to toe XXI s 3 d d tab 1 untuk memakan obat supaya
- Kebingungan 4. Pemeriksaan dari mata (dilihat hasil yang di dapat baik
- Demam apakah ada kekuningan)
- Kelelahan 5. Pemeriksaan di bagian kulit
- Sangat lemah untuk untuk melihat warna kulit
melakukan aktivitas 6. Pemeriksaan akral
7. Pemeriksaan sampai ke
Beberapa gejala yang terjadi abdomen untuk melihat apakah
di anemia hemolitik yaitu ada ascites, apakah ada
- Urin berwarna gelap pembesaran lien/hepar?
- Jaundice 8. Pemeriksaan di bagian
- Murmur jantung bahkan tungkai untuk melihat apakah
gagal jantung itu anemia sickle cell
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 48
41160047

- Peningkatan heart rate


- Splenomegali Pemeriksaan Penunjang
- Sakit dada 1. Pemeriksaan darah lengkap
- aritmia a. Lihat Hemoglobin dan
hematokrit
b. Pemeriksaan retikulosit >1,5 %,
LED meningkat
c. Morfologi : Sferosit, eliptosit,
sel sabit, sel terfragmentasi,
eritrosit lisis.
d. Aspirasi sumsum tulang 
eritropoesis meningkat
e. Hiperbilirubinemia, bilirubin
indirek (ii): >1,0-1,2 mg/dl
f. Kadar koenzym lactat
dehydrogynase >1.200 u/ml

 Anemia Hemolitik
intrakorpuskuler: Hb
meningkat, Hb urin meningkat.
 Coomb test (+) AIHA
 Coomb test (-)
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 49
41160047

Anemia Hemolitik sperosit

1. Pemeriksaan bilirubin:
peningkatan bilirubin indirek
2. Apusan darah tepi: sel
sferositik, microferosit, blister
sel, teardrop sel
3. Peningkatan serum LDH
4. Penurunan serum haptoglobin
5. Comb test +
6. Pemeriksaan urin:
hemosiderinuria
1 Anemia 1. Nyeri kepala, Onset Pemeriksaan Fisik 1. Anemia R/vitamin B12 tab 100 mcg Rujuk spesialis penyakit
7. Makrositik (3A) bertahap Tanda anemia sistemik defisiensi besi no X S 1 d d tab 1 dalam, edukasi pasien akan
2. Tanda anemia sistemik Glositis 2. Leukemia akut R/ asam folat tab mg 500 no perjalanan penyakitnya dan
Atrofi papil lidah 3. Anemia XXX s1.d.d Tab 1 meminta kepatuhan pasien
Faktor Resiko Gengguan neurologik pada def vit hemolitik untuk memakan obat supaya
1. Wanita muda B12 (kesemutan, mati rasa, gejala hasil yang di dapat baik.
2. Individu yang neuropati, demensia, ataxia)
mengalami malnutrisi
3. Penyalahgunaan alcohol Pemeriksaan Penunjang
4. Lansia  def. B12 Darah rutin:
DEWA KETUT KARTIKA PUTRA 50
41160047

Morfologi:
Hb normal, sel Makrositik
normokromik (MCV meningkat
>103, MCHC normal  defisiensi
B12) (MCV meningkat >98, MCHC
normal, umumnya peningkatan
MCHC tidak lebih besar dari anemia
pernisiosa  defisiensi asam folat),
leukosit shift to the left, netrofil
meningkat (batang dan segmen),
serum folat menurun, serum
kobalamin menurun.

Anda mungkin juga menyukai