Anda di halaman 1dari 8

1.

Membandingkan sisi perbedaan definisi Al-Qur’an dari para ulama


Bahasa
A. al-Lihyany : kata qur’an adalah bentuk masdar dari kata kerja (fi’il)
َ‫ قَ َرَأ‬artinyamembaca, dengan perubahan bentuk kata/tasrif (‫ق ْر َءانًا‬-َ‫يَ ْق َرأ‬-َ ‫)قَ َرَأ‬.
B. Al-Asy’ari : Kata Qur’an berasal dari lafaz ََ‫ قَ َرن‬yang berarti menggabungkan
sesuatu dengan yang lain.
C. Al-Farra’ : Kata Qur’an berasal dari lafak َ‫ قَ َرائِن‬merupakan
bentuk jama’ dari kataَ‫ قَ ِر ْينَة‬yang berarti petunjuk atau indikator, mengingat
bahwa ayat-ayat Al-Qur’an satu sama lain saling membenarkan.
D. Az-Zujaj : Kata Qur’an itu kata sifat dari َ‫ اَ ْلقَ ْرء‬yang sewazan (seimbang)
dengan kataَ‫ ف ْعالَن‬yang artinya َ‫( ا ْل َج ْمع‬kumpulan).
E. Asy-Syafi’I : Kata Al-Qur’an adalah isim ’alam, bukan kata
bentukan (isytiqaq) dari kata apapun dan sejak awal memang digunakan sebagai
nama khusus bagi kitab suci yang diturunkan Allah Swt.
Istilah
A. Syeikh Muhammad Khudari Beik : Al-Qur’an ialah lafaz (firman Allah) yang
berbahasa Arab, yang diturunkan kepada Muhammad SAW., untuk dipahami
isinya dan selalu diingat, yang disampaikan dengan cara mutawatir, yang ditulis
dalam mushaf, yang dimulai dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat
an-Nas
B. Subkhi Salih : Al-Qur’an adalah kitab (Allah) yang mengandung mu’jizat,
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw., yang ditulis dalam mushaf-
mushaf, yang disampaikan secara mutawatir, dan bernilai ibadah membacanya.
C. Syeikh Muhammad Abduh : Kitab (Al-Qur’an) adalah bacaan yang tertulis
dalam mushaf-mushaf, yang terpelihara di dalam dada orang yang
menjaga(nya) dengan menghafalnya (yakni) orang-orang Islam.
2. Menjelaskan maksud sebuah ayat tentang keutentikan Al-Qur’an
-Al-Qur’an memberikan tantangan kepada orang kafir atau siapapun yang
meragukannya, berikut tantangan secara bertahap :
a. Al-qur’an menantang siapapun yang meragukan kebenaran al-Qur’an untuk
mendatangkan semisalnya secara keseluruhan. Terdapat pada Q.S. At-Thur :
33-34
b. Al-Qur’an menentang siapapun yang meragukan kebenaran al-qur’an untuk
mendatangkan 10 surah semisal. Terdapat pada Q.S. Yunus : 38
c. Al-Qur’an menentang siapapun yang meragukan kebenaran al-qur’an untuk
mendatangkan satu surah saja semisal al-qur’an. Terdapat pada Q.S. al-
baqarah : 23
3. Menjelaskan fungsi Al-Qur’an yang terdapat dalam sebuah ayat
-al-qur’an sebagai petunjuk bagi manusia : (Q.S. al-baqarah : 185), (Q.S. al-
baqarah : 2), (Q.S. Fussilat : 44)
-al-qur’an sebagai sumber pokok ajaran islam : (Q.S. an-nisa : 105)
-al-qur’an sebagai peringatan dan pelajaran bagi manusia : (Q.S. al-an’am : 92(,
(Q.S. al-a’raf : 2)
4. Menjelaskan pokok kandungan sebuah ayat Al-Qur’an
1. Akidah : (Q.S. al-ikhlas : 1-4), (Q.S. al-baqarah : 163), (Q.S. al-baqarah : 285)
2. ibadah dan muamalah : (Q.S. adz-dzariyat : 56), (Q.S. al-fatihah : 5), (Q.S. al-
baqarah : 282)
3. Akhlak : (Q.S. al-qalam : 4), (Q.S. al-azhab : 21)
4. Hukum : (Q.S. an-nisa’ : 105), (Q.S. al-maidah : 90)
5. Sejarah / kisah umat masa lalu : (Q.S. Yusuf : 111), (Q.S. al-furqan : 37-39)
6. Dasar-dasr ilmu pengetahuan dan teknologi : (Q.S. al-alaq : 1-5), (Q.S. al-
mujadalah : 11)
5. Menjelaskan maksud ayat
-Q.S. Al-Mu’minun : 12-14 = a. Allah swt. menciptakan manusia dari saripati
tanah. artinya Allah swt. menciptakan manusia berasal dari seorang laki-laki
dan perempuan, keduanya mengonsumsi makanan yang berasal dari tumbuhan
dan hewan yang juga memperoleh makanan dari tanah. Sari pati makanan yang
fimakan oleh kedua orang tua kita mejadi sperma dan sel telur.
b. Hail pembuahan menjadi segumpal darah dan yang selanjutnya menjadi
segumpal daging hingga tulang belulang yang dibungkus daging. sesudah itu,
Allah menciptakan anggota-anggota badan dan menyusun menjadi makhluk
yang berbentuk seorang bayi manusia.
c. Air mani yang berasal dari saripati tanah, juga mengandung makna bahwa
manusia pada akhirnnya akan kembali pada tempatnya semula, yaitu tanah.
Tanah yang dimaksud adalah liang lahat. Artinya manusia berasal dari tanah,
dan akan kembali tinggal meyatu dengan tanah.
- Q.S. An-Nahl : 78 = Allah SWT menegaskan bahwa ketika seorang anak
manusia dilahirkan ke dunia, dia tidak tahu apa-apa. Dengan kekuasaan dan
kasih saying-Nya, Allah SWt membekalinya dengan atribut pelengkap yang
nantinya dapat berfungsi untuk mengetahui segala sesuatu yang sebelumnya
tidak pernah diketahui. Atribut-atribut tersebut ialah berupa tiga unsur penting
dalam proses pembelajaran manusia, yakni : pendengaran, penglihatan,
hati/akal pikiran.
-Q.S. al-baqarah : 30-32 = dalam ayat 30 ini, Allah SWT hendak menjadikan
khalifah di muka bumi yaitu manusia, yang bias menegakkan hokum-hukum-
Nya di muka bumi. Allah SWT juga bermaksud mengujinya sejauh mana
manusia bias melaksanakan amanah sebagai khalifah Allah SWT di muka bumi.
Dalam ayat 31-32 Allah SWT menyatakan kelebihan manusia dibandingkan
makhluk lainnya
-Q.S. az-zariyat : 56 = dalam ayat 56 ini, Allah menegaskan bahwa tujuan
diciptakannya jin dan manusia tidak lain adalah untuk beribadah kepada-Nya.
Tujuan ibadah adalah untuk mencari ridha Allah SWT.
6. Menjelaskan pengertian hadis, sunnah, khabar dan atsar
A. Hadis
-Bahasa : yang baru, yang dekat, dan warta/berita
-Istilah : Segala ucapan Nabi SAW, segala perbuatan serta keadaan atau
perilaku beliau.
B. Sunnah
-Bahasa : kata sunnah merupakan derivasi dari kata sanna – yasunnu –
sunnatan. Artinya cara, jalan yang ditempuh, tradisi, atau ketetapan, hal baik
atau tidak baik, terpuji atau tercela.
-Ahli Hadis : segala yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW, baik
berupa perkataan, perbuatan, taqrir, tabiat, budi pekerti, maupun perjalanan
hidupnya, baik sebelum diangkat menjadi rasul maupun sesudahnya
-Usul fikih : Segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW
selain Al-qur’an baik berupa perkataan, perbuatan, maupun taqrirnya yang
pantas untuk dijadikan dallil bagi penetapan hukum syara’ (hukum agama)
C. Khabar
-Bahasa : warta/berita yang disampaikan dari seseorang kepada seseorang
-Ahli Hadis : Segala sesuatu yang disandarkan atau berasal dari Nabi SAW
atau dari yang selain Nabi SAW
D. Asar
-Bahasa : bekasan sesuatu atau sisa sesuatu
-Istilah : mempunyai pengertian ayng sama dengan khabar dan hadis
7. Menentukan unsur-unsur hadits
-Sanad : rangkaian urutan orang-orang yang menajdi sandaran atau jalan yang
menghubungkan satu hadis atau sunnah sampai pada Nabi SAW
-Matan : Isi Hadistnya
-Rawi : orang yang meriwayatkan hadist
8. Menjelaskan kriteria hadis shahih
-Hadisnya musnad
-Sanadnya bersambung
-Seluruh rawinya adil dan dlabih
-tidak ada syadz
-tidak ada ‘illah
9. Menjelaskan kriteria hadis mutawatir
1.Diriwayatkan oleh sejumlah besar perawi
2.Adanya kesinambungan antara perawi pada thabaqat (generasi) pertama
dengan thabaqat (generasi) berikutnya.
3.Berdasarkan Tanggapan Pancaindra
4. bersifat qat’I (pasti)
10. Menjelaskan kandungan hadis
-ikhlas itu ada tiga derajat, yaitu :
1. tidak melihat amal sebagai amal, tidak mencari imbalan dari amal dan tidak
puas terhadap amal
2. malu terhadap amal sambil tetap berusaha
3. memurnikan amal, maksudnya melakukan amal berdasarkan ilmu agama
11. Menjelaskan maksud ayat
-Q.S. al-isra : 23-24 = Pada surat ini yang termasuk karakter pendidikan dalam
islam adalah berbuat baik dan berbakti kepada kedua orang tua. Akhlak anak
terhadap orang tua dalam kandungan Q.S Al Isra ayat 23 dan 24 terdiri dari
lima macam yaitu larangan mengatakan perkataan uffin, larangan membentak
dengan kata-kata kasar, berkata dengan perkataan yang mulia, bersikap
tawadhu, dan mendoakan orang tuanya baik masih hidup maupun sudah
meninggal.
-Q.S. luqman : 13-17 = Ayat 13 menjelaskan bahwa syarat untuk mendidik anak
hendaknya dilandasi dengan lemah lembut dan kasih saying, ayat 14,
menggambarkan kesusahan seorang ibu dalam merawat anaknya,ayat 15
menjelaskan tentagn larangan taat kepada orang tua dalam mendurhakai Allah
SWT dan nasihat luqman kepada anaknya tentang menolak segala bentuk
kemusyrikan dimanapun berada,ayat 16 menggambarkan kekuasaan Allah
SWT dalam menghitung amal manusia betapapun sedikitnya, ayat 17
menjelaskan tentang amar ma’ruf nahi munkar, yang puncak dan pangkalnya
adalah shalat, serta amal kebaikan yang tercermin adalah buah dari salat yang
dilaksanakan dengan benar
12. Menjelaskan maksud sebuah ayat
-Q.S. al-anfal : 72 = pada surah ini mujahadatun-nafs artinya perjuangan
sungguh-sungguh melawan hawa nafsu atau bersungguh-sungguh menghindari
perbuatan yang melanggar hukum-hukum Allah SWT. Menurut Al-qur’an
nafsu dibagi menjadi tiga, yaitu :
1.An-nafsu-ammarah
2.An-nafsul-lawwamah
3.An-nafsul-mutmainnah
-Q.S. al-Hujurat : 12 = ayat ini menjelaskan tentang larangan berperasangka
buruk. Orang beriman diperintahkan untuk berprasangka baik, baik itu
husnuz-zann kepada Allah SWT, kepada sesame manusia, maupun kepada diri
sendiri.
-Q.S. al-Hujurat : 10 = Ayat ini menegaskan bahwa orang-orang mukmin itu
bersaudara.persaudaraan yang didasari oleh nilai-nilai islam dikenal dengan
istilah ukhuwah islamiyyah. Ukhuwah islamiyyah mencakup :
1. Ukhuwah Diniyah : persaudaraan yang didasari oleh persamaan agama
2. Ukhuwah Wataniyah : persaudaraan karena satu bangsa dan keterikatan
keturunan
3. Ukhuwah Insaniyyah / Basyariyyah : persaudaraan karena sama-sama
manusia
13. Menerjemahkan hadis tentang mujahadah an-nafs, husnudzdzan dan ukhuwah
-“Abu Hurairah berkata, satu warisan dari nabi, beliau bersabda: “Jauhilah
oleh kalian prasangka, sebab prasangka itu adalah ungkapan yang paling dusta.
Dan janganlah kalian mencari-cari aib orang lain, jang pula saling menebar
kebencian dan jadilah kalian orang-orang yang bersaudara. Janganlah seorang
laki-laki meminang atas pinangan saudaranya hingga ia menikahinya atau
meninggalkannya” (H.R. al-Bukhari)
14. Menjelaskan ayat yang terkait dengan larangan pergaulan bebas dan perbuatan keji
- Q.S. al-isra : 32 = dalam ayat ini Ibnu Kasir menafsirkan ayat tersebut bahwa
Allah SWT mengharamkan hamba-hamba-Nya berbuat zina, begitu pula
dengan mendekatinay dan melakukan yang mendorong dan menyebabkan
terjadinya zina.
-Q.S. an-nur : 2 = ayat ini menjelaskan tentang hukuman bagi pelaku zina dan
tata caranya. Islam sanga menghormati kima mashlahah/kepentingan yang
diakui oleh syariat islam, yaitu :
1. memelihara jiwa
2. memelihara agama
3. memelihara akal pikiran
4. memelihara harta kekayaan
5. memelihara kehormatan
15. Menjelaskan ayat dan hadis
-Q.S. al-kafirun : 1-6 = ayat 1-2 ini secara tegas dinyatakan bahwa Tuhan yang
disembah Nabi SWT dan para pengikutnya bukan apa yang disembah orang-
orang kafir, karena mereka menyembah tuhan yang memerlukan pembantu dan
mempunyai anak. Ayat 3 menambahkan lagi pernyatan yang diperintahkan
untuk disampaikan kepada orang-orang kafir dengan menyatakan bahwa
mereka tidak menyembah Tuhan yang didakwahkan Nabi Muhammad SAW.
Pada ayat 4-5 ditegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW memiliki konsistensi
dalam pengabdiannya. Artinya apa yang beliau sembah tidak akan berubah-
ubah. Pada ayat 6 dinyatakan adanya pengakuan eksistensi secara timbale balik,
yaitu untukmu agamamu dan untukku agamaku.
-Q.S. Yunus : 40-41 = ayat 40 Allah menegaskan bahwa umat Nabi Muhammad
SAW terbagi menjadi dua kelompok dalam mengimani Nabi Muhammad
sebagai rasul dan wahyu al-qur’an yang diterimanya. Sebagian menerima dan
mengikuti ajaran nabi dan sebagian lagi tidak beriman dan mendustakannya.
-Q.S. al-kahfi : 29 = ayat ini menegaskan kepada semua manusia termasuk kaum
musyrikin yang angkuh bahwa kebenaran yang disampaikan kepada mereka itu
berasal dari Alla, tuhan semesta alam. Aayt tersebut juga menerangkan
kerugian dan kecelakaan akibat penganiayaan diri mereka. Allah memberikan
ancaman yang keras kepada mereka, yaitu melemparkan mereka ke neraka.
-Q.S. al-hujurat : 10-13 = Pada ayat 10, Allah menegaskan bahwa walaupun
orang-orang mukmin itu berbeda-beda bangsa, etnis, bahasa, warna kulit dan
adat kebiasaannya serta strati ikasi sosialnya, namun mereka adalah satu
dalam persaudaraan Islam.
Kandungan ayat 11 merupakan konsekuensi logis dari ayat 10, yaitu Allah
menegaskan bahwa umat Islam tidak boleh saling mengolok-olokkan, karena
perilaku tersebut dapat menimbulkan kemarahan orang lain, atau orang merasa
dihina sehingga akan menimbulkan pertengkaran dan perkelahian.
Allah subḥānahū wa taʻālā juga melarang orang-orang mukmin untuk mencela
dirinya sendiri, yang sebagian mufassir mengartikan melarang mencela saudara
mukmin lainnya.
Dalam ayat 12 ini, masih dalam kerangka membina persaudaraan orang-orang
mukmin, Allah subḥānahū wa taʻālā melarang orang-orang yang beriman cepat
berprasangka.
QS. al-Ḥujurāt ayat 13 ini menegaskan kepada semua manusia bahwa ia
diciptakan Allah subḥānahū wa taʻālā dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan. Allah maha Kuasa dan Pencipta yang baik.
16. Menjelaskan ayat tentang perilaku menuntut ilmu pengetahuan
-Q.S. at-taubah : 122 = ayat tersebut merupakan isyarat tentang wajibnya
pendalaman agama dan bersedia mengajarkannya di tempat-tempat
pemukiman serta memahamkan orang-orang lain kepada agama.
-Q.S. al-mujadalah : 11 = beberapa hal yang terkandung dalam ayat ini sebagai
berikut :
1. Etika dalam majelis
2. Manfaat beriman dan berilmu pengetahuan
17. Menjelaskan ayat dan hadits
-Q.S. at-tahrim : 6 = dalam ayat ini Allah memerintahkan kepada umat manusia
agar mereka menjaga diri dan keluarganya dari api neraka bahan bakarnya
daru manusia dan batu, dengan cara taat dan patuh melaksanakan perintah dan
meninggalkan larangan-Nya.
-Q.S. Taha : 132 = pada ayat ini Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad
SAW dan umatnya meneyeru kepada keluarganya untuk melaksanakan salat,
sebagaimana perintah mendirikan sholat kepada dirinya sendiri.
-Q.S. al-an’am : 70 = dalam ayat ini Allah SWT memerintahkan Nabi SAW dan
orang-orang yang beriman agar meninggalkan dan memutuskan hubungan
dengan orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan
senda gurau dengan memperolok-olokkan agama itu, tidak bersungguh-sungguh
dalam mengerjakan perintah dan larangan-Nya.
-Q.S. an-nisa : 36 = ayat ini menjelaskan Allah mengatur kewajiban manusia
untuk berbuat baik kepada orang tua stelah itu karib kerabat setelah itu anak
yatim dan orang-orang miskin. Selain itu allah juga memerintahkan untuk
berbuat baik kepada tetangga baik dekat maupun jauh, teman sejawat, ibnu
sabil dan hamba sahaya.
-Q.S. Hud : 117-119 = pada ayat 117 Allah menejalskan kepada kita bahwa Dia
tidak akan membinasakan suatu negeri selama penduduk negeri itu masih suka
berbuat kebaikan. Pada ayat 118 Allah SWT menjelaskan apabila Dia
menghendaki sebagian umat yang satu dalam beragama sesuai dengan asal
fitrah kejadiannya, tetapi Allah SWT menciptakan manusia dengan akal,
sehingga manusia mempunyai usaha dan dijadikan berbeda-beda tentang
kemampuan dan pengetahuannya. Pada ayat 119 Allah SWT menjelaskan
abhwa tidak saja berselisih tentang agama yang dianut tetapi juga penganut satu
agama seing berselisih, kecuali orang yang diberi rahmat, taufik, dan hidayah-
Nya.
-Hadis (H.R. al-Bukhari) :hadis ini menjelaskan bahwa setiap manusia itu diberi
tugas memimpin atau menjaga baik kaitannya dirinya sendiri maupun dengan
orang lain.
18. Menjelaskan ayat yang mengandung kompetisi dalam kebaikan
-Q.S. al-baqarah : 148 = ayat ini Allah memerintahkan umat islam untuk
berlomba-lomba dalam mengerjakan kebaikan. Dan Allah menerangkan bahwa
bagi setiap pemeluk suatu agama mempunyai kiblatnya sendiri-sendiri.
-Q.S. Fatir : 32 = disebutkan dalam ayat ini adalah berbagai sikap-sikap dalam
mengambil al-qur’an dalam realita kehidupan sekrang :
1. kelompok pertama adalah mereka yang menzalim dirinya sendiri
2. kelompok kedua adalah mereka yang bersikap pertengahan
3. kelompok ketiga adalah mereka yang bersikap segera melakukan kebaikan-
kebaikan dengan izin Allah.
-Q.S. an-nahl : 97 = pada ayat ini Allah menjelaskan akan memberikan
kehidupan yang sejahtera kepada siapapun, apabila mereka mau beriman dan
beramal shaleh. Ada beberapa pendapat ahli tafsir dalam memahami ungkapan
haayatan thayyibatan di antaranya adalah:
1. Menurut Ibnu kAtsir bahwa yang disebut dengan haayatan thayyiban adalah
ketentraman jiwa.
2. ibnu abbas menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan hayyatan thayyiban
adalah hidup sejahtera dan bahagia dengan rezeki yang halal dan baik (bermutu
gizinya).
3. adapun menurut ali bin abi thalib yang dinamakan hayyatan thayyiban
adalah kehidupan yang disertai qana’ah (menerima dengan suka hati) terhadap
pemberian Allah
19. Menjelaskan ayat tentang etos kerja
-Q.S. al-jumu’ah : 9-11 = ayat ini menjelaskan berkenaan dengan seruan Allah
SWT kepada orang-orang yang beriman untuk mendirikan sholat jum’at.
Abdullah bin umar, anas bin malik, dan abu hurairah RA berpendapat dalam
suatu kota batas 6 mil wajib mendirikan shalat jum’at, Menurut rabi’ah suatu
kota batas 4 mil wajib mendirikan shalat jum’at, Menurut imam malik dan laiz
adalah 3 mil, Menurut imam syafi’i batas nya adalah muazzin yang amat
lantang suaranya, keadaan angin tenang dan muazin berdiri di atas dinding kota,
menurut hadis sahih yang diriwayatkan al-bukhari dari aisyah bahwa penduduk
luar madinah wajib mendirikan sholat jum’at batas dari 3 mil kota madinah,
sementara imam abu hanifah dan muridnya berpendapat bahwa wajib
hukumnya mendirikan shalat jum’at bagi penduduk luar kota mendengar azan
atau tidak, tidak wajibkan mendirikan shalat jum’at. Pada ayat 10 Allah SWT
melanjutkan seruannya, yaitu apabila telah melaksanakan sholat jum’at
segeralah mencari karunia Allah boleh kembali bertebaran di muka bumi,
mengerjakan urusan duniawi, dan berusaha mencari rezeki yang halal. Pada
ayat 11 Allah SWt menganjurkan agar banyak melakukan zikir kepada-Nya
supaya manusia memperoleh keberuntungan.
-Q.S. al-qasas : 77 = di ayat ini Allah SWT memerintahkan agar orang-orang
yang beriman dapat menciptakan keseimbangan antara usaha untuk
memperoleh keperluan duniawi dan keperluan ukhrawi. Bentuk perbuatan baik
dapat dikategorikan empat hal, yaitu :
1. berbuat baik kepada Allah SWT berupa harta
2. berbuat baik kepada diri dengan memelihara kehidupan dirinya di dunia,
namun tidak boleh bertentangan dengan ajaran islam
3. berbuat baik sebagaimana diajarkan Allah SWT yaitu menaati perintah Allah
dan menjauhi larangan-larangan-Nya
4. berbuat baik dengan tidak membuat kerusakan di muka bumi

20. Menjelaskan maksud ayat


-Q.S. al-baqarah : 168-169 = dalam ayat 168 ini Allah menyuruh manusia untuk
memakan makanan yang halal dan baik. Yang dimaksud makanan yang halal
adalah makanan yang dibolehkan secara agama dari segi hukumnya baik halal
dari segi zatnya maupun hakikatnya. Sebagai lawannya adalah makanan yang
haram dari segi hukum agama, baik haram secara zat maupun hakikat. Dalam
QS. al-Baqarah ayat 169 Allah menegaskan bahwa syaitan selalu menyuruh
manusia untuk melakukan kejahatan, dan perbuatan keji serta yang mungkar.
-Q.S. al-Baqarah : 172–173 = dalam ayat 172 Allah mengulangi kembali agar
memakan makanan yang baik-baik, sebagaimana telah ditegaskan dalam ayat
168. Akan tetapi dalam ayat ini Allah secara khusus menyerukan hanya kepada
orang-orang yang beriman. Selanjutnya dalam ayat ini Allah menyuruh orang-
orang beriman agar selalu mensyukuri nikmat-Nya jika benar-banar mereka
beribadah atau menghambakan diri kepada-Nya. Sedangkan dalam ayat 173,
Allah menjelaskan jenis-jenis makanan yang diharamkan, yaitu bangkai, darah,
daging babi dan binatang yang disembelih dengan menyebut nama selain nama
Allah.
21. Menjelaskan ayat yang terkait dengan perilaku syukur nikmat
- Q.S. az-Zukhruf : 9 – 13 = Pada ayat 9 Allah menerangkan kepada nabi bahwa
jika orang-orang musyrik ditanya, siapakah yang menjadikan langit dan bumi?
Mereka pasti akan menjawab: Allah lah yang menciptakan langit dan bumi,
mereka sebenarnya mengakui Allah, tetapi karena sombong, hasud dan dengki
mereka tetap musyrik kepada Allah. Kalau ayat 9 Allah menyebut secara umum
penciptaan-Nya yaitu langit dan bumi, pada ayat 10 Allah merinci sebagian dari
kehebatan ciptaan-Nya itu sambil mengarahkan pembicaraan secara langsung
kepada manusia, khususnya mereka yang mengingkari-Nya. Pada ayat 11 Allah
SWT Yang Maha Perkasa dan Maha Mengetahui itu yang menurunkan secara
berangsur dan sedikit demi sedikit air hujan dari langit menurut kadar yang
diperlukan untuk minuman kamu dan binatang serta pengairan tumbuh-
tumbuhan, lalu Kami hidupkan dengannya yakni dengan air itu negeri (daerah)
tandus yang mati yang sebelumnya tidak ditumbuhi pepohonan, seperti itulah
Allah kuasa menghidupkan sesuatu yang mati dan mengeluarkan kamu dari
dalam kubur dengan amat mudah. Pada ayat 12 dan 13 masih merupakan
lanjutan dari bukti-bukti kekuasaan Allah. Pada ayat tersebut diuraikan
penciptaan segala macam pasangan. Ayat ini seolah-olah menyatakan: Allah
juga yang menciptakan makhluk semuanya berpasangpasangan. Tidak ada
ciptaan-Nya yang tidak berpasang-pasangan. Itu karena semua terdapat
kekurangan dan hanya dapat mencapai kesempurnaan jika menemukan
pasangannya.
- Q.S. al-‘Ankabūt : 17 = Allah telah menegaskan bahwa sesembahan selain
Allah itu sudah jelas merupakan hasil ciptaan tangan manusia itu sendiri, tetapi
meraka berdusta dengan menganggapnya itulah tuhan yang sebenarnya. Lebih
dari itu ciptaan mereka yang berbentuk patung dan berhala itu menurut
kepercayaan mereka sanggup memberi manfaat (keuntungan) kepada mereka.
22. Mejelaskan maksud hadits tentang syukur nikmat Allah
- H.R. Abu Dawud dan H.R. Muslim = Dalam hadis ini, Rasūlullāh
memperingatkan , bahwa manusia harus bersikap syukur terhadap nikmat
Allah yang dianugerahkan kepadanya. Dan Manusia harus sadar bahwa,
kedudukan atau pangkat serta harta kekayaan yang lebih tinggi yang dimiliki
orang lain itu merupakan ujian, sehingga manusia lebih selamat memandang ke
bawah dalam hal tersebut.
23. Menjelaskan ayat yang terkait dengan perilaku pola hidup sederhana dan perintah
menyantuni duafa
24. Menterjemahkan ayat tentang pola hidup sederhana dan perintah menyantuni para
duafa
25. Menganalisis hikmah dari perilaku tentang pola hidup sederhana dan perintah
menyantuni para duafa
26. Menjelaskan kandungan hadis tentang pola hidup sederhana dan perintah
27. Menghafal ayat-ayat ujian dan cobaan dengan sempurna
28. Menganalisis isi kandungan hadis tentang ujian dan cobaan
29. Menterjemahkan hadis tentang ujian dan cobaan
30. Menganalisis ayat yang terkait dengan kelestarian lingkungan hidup
31. Menghafal ayat-ayat kelestarian lingkungan hidup dengan sempurna
32. Menterjemahkan ayat tentang kelestarian lingkungan hidup
33. Menterjemahkan ayat tentang ilmu pengetahuan dan teknologi
34. Menganalisis gambar fenomena alam yang berkaitan dengan ayat tentang ilmu
pengetahuan dan teknologi
35. Menganalisis isi kandungan ayat tentang ilmu pengetahuan dan teknologi
36. Menganalisis ayat tentang kewajiban berdakwah
37. Menganalisis ayat tentang kewajiban dakwah,
38. Menganalisis terjemahan ayat tentang kewajiban dakwah
39. Menterjemahkan hadis tentang amar ma’ruf nahi munkar
40. Mengidentifikasi ayat tentang amar ma‘ruf nahi munkar
41. Menganalisis isi kandungan hadis tentang amar ma’ruf dan nahi munkar
42. Menunjukkan ayat tentang demokrasi
43. Mengidentifikasi hadis tentang demokrasi
44. Menterjemahkan bagian ayat tentang demokrasi
45. Menjelaskan kandungan ayat tentang jujur dan adil
46. Mengidentifikasi hadis berdasarkan asbabul wurud
47. Menjelaskan kandungan ayat tentang jujur dan adil

Anda mungkin juga menyukai