Anda di halaman 1dari 2

“Kita berusaha agar dalam situasi resmi kita harus berbahasa yang baku.

Begitu juga dalam


situasi yang tidak resmi kita berusaha menggunakan bahasa yang baku”. (Pateda, 1997 : 30)

Halim (1980) mengatakan bahwa bahasa baku adalah ragam bahasa yang dilembagakan dan
diakui oleh sebagian masyarakat, dipakai sebagai ragam resmi dan sebagai kerangka rujukan
norma bahasa dan penggunaannya.

Pei dan Geynor (1954: 203) menggatakan bahwa bahasa baku adalah dialek suatu bahasa yang
memiliki keistimewaan sastra dan budaya melebihi dialek-dialek lainnya, dan disepakati penutur
dialek-dialek lain sebagai bentuk bahasa yang paling sempurna.

Suharianto berpengertian bahwa bahasa nonstandar atau bahasa tidak baku adalah salah satu
variasi bahasa yang tetap hidup dan berkembang sesuai dengan fungsinya, yaitu dalam
pemakaian bahasa tidak resmi (1981 : 23).

Alwasilah berpengertian bahwa bahasa tidak baku adalah bentuk bahasa yang biasa memakai
kata-kata atau ungkapan, struktur kalimat, ejaan dan pengucapan yang tidak biasa dipakai oleh
mereka yang berpendidikan (1985 : 116).

Bahasa tidak baku adalah bahasa yang digunakan dalam berbicara dan menulis yang berbeda
pelafalan, tata bAhasa, dan kosa kata dari bahasa baku suatu bahasa. (Richard, Jhon, dan Heidi
dalam Barus 2014:7)

Alwasilah berpengertian bahwa bahasa tidak baku adalah bentuk bahasa yang biasa memakai
kata-kata atau ungkapan, struktur kalimat, ejaan dan pengucapan yang tidak biSuharianto
berpengertian bahwa bahasa nonstandar atau bahasa tidak baku adalah salah satu variasi bahasa
yang tetap hidup dan berkembang sesuai dengan fungsinya, yaitu dalam pemakaian bahasa tidak
resmi (1981 : 23).

Alwasilah berpengertian bahwa bahasa tidak baku adalah bentuk bahasa yang biasa memakai
kata-kata atau ungkapan, struktur kalimat, ejaan dan pengucapan yang tidak biasa dipakai oleh
mereka yang berpendidikan (1985 : 116).

Suharianto berpengertian bahwa bahasa nonstandar atau bahasa tidak baku adalah salah satu
variasi bahasa yang tetap hidup dan berkembang sesuai dengan fungsinya, yaitu dalam
pemakaian bahasa tidak resmi (1981 : 23).
Alwasilah berpengertian bahwa bahasa tidak baku adalah bentuk bahasa yang biasa memakai
kata-kata atau ungkapan, struktur kalimat, ejaan dan pengucapan yang tidak biasa dipakai oleh
mereka yang berpendidikan (1985 : 116).

Bahasa tidak baku adalah bahasa yang digunakan dalam berbicara dan menulis yang berbeda
pelafalan, tata bAhasa, dan kosa kata dari bahasa baku suatu bahasa. (Richard, Jhon, dan Heidi
dalam Barus 2014:7)

Suharianto berpengertian bahwa bahasa nonstandar atau bahasa tidak baku adalah salah satu
variasi bahasa yang tetap hidup dan berkembang sesuai dengan fungsinya, yaitu dalam
pemakaian bahasa tidak resmi (1981 : 23).

Alwasilah berpengertian bahwa bahasa tidak baku adalah bentuk bahasa yang biasa memakai
kata-kata atau ungkapan, struktur kalimat, ejaan dan pengucapan yang tidak biasa dipakai oleh
mereka yang berpendidikan (1985 : 116).

Bahasa tidak baku adalah bahasa yang digunakan dalam berbicara dan menulis yang berbeda
pelafalan, tata bAhasa, dan kosa kata dari bahasa baku suatu bahasa. (Richard, Jhon, dan Heidi
dalam Barus 2014:7)

Anda mungkin juga menyukai