Pemasaran dalam bidang komersial dan industri menekankan pada kegiatan mengelola pertukaran sesuatu antara produsen dan konsumen. Pemasaran dalam dunia pendidikan kegiatannya lebih ditekankan pada hubungan sekolah dengan kliennya. Davies dan Ellison (1997) mengemukakan pemasaran dalam dunia pendidikan sebagai aktivitas sekolah untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan tujuannya, nilai dan produk sekolah kepada siswa, orang tua, staf dan masyarakat luas. Melalui kegiatan promosi ini diharapkan para siswa, orang tua siswa dan masyarakat luas lebih mengetahui hakekat dan keunggulan sekolah sehingga mereka lebih mendukung terhadap pengembangan program sekolah secara keseluruhan. Bagaimanapun baiknya usaha sekolah dalam mengembangkan usaha sekolahnya kalau tanpa disertai dengan komunikasi yang baik terhadap pihak-pihak yang disebutkan di atas, maka pengembangan yang terjadi hanya diketahui oleh warga sekolah saja tanpa diketahui oleh pihak luar sekolah. Sementara sekolah yang berkembang dengan pesat mensyaratkan dukungan dari berbagai pihak. Sekolah yang unggul sangat membutuhkan pertisipasi masyarakat. Sekolah yang unggul membutuhkan pengakuan masyarakat sehingga lulusannya dapat diterima oleh pengguna di masyarakat Untuk itu semua perlu mengadakan komunikasi dengan masyarakat.
B. SASARAN PEMASARAN LEMBAGA PENDIDIKAN
Sasaran pemasaran lembaga pendidikan adalah calon peserta didik dan orang tua peserta didik, serta masyarakat luas pada umumnya (Maisyaroh, 2004:38). Masyarakat luas termasuk di dalamnya pengguna lulusan. Davies dan Ellison (1997) mengemukakan segmen pasar di sektor pendidikan meliputi pasar internal dan pasar eksternal. Pasar internal meliputi pengelola sekolah dan jajaran di atasnya, staf sekolah (guru dan tenaga kependidikan lainnya), pengawas, siswa yang sedang bersekolah orang tua siswa yang sedang bersekolah. Pasar eksternal meliputi calon siswa, calon orang tua siswa, alumni, calon staf, institusi pendidikan lainnya, masyarakat di sekitar sekolah, lembaga komersial dan industri, yayasan pendidikan, kantor standart dalam dunia pendidikan (di Indonesia seperti Badan Akreditasi Nasional dan Badan Akreditasi sekolah Dasar), Pusat Penataran Guru, kelompok-kelompok dan organisasi di tingkat nasional yang terkait dengan dunia pendidikan. Penggalakan pasar internal dan eksternal perlu ditingkatkan. Awal kegiatan dimulai dari terwujudnya kualitas input, proses dan output lembaga pendidikan. Komponen input meliputi calon siswa, sarana, prasarana, tenaga guru, pegawai yang memenuhi standart kualitas tertentu, bukan ala kadarnya atau asal ada. Untuk mewujudkan itu tentunya harus ada seleksi yang cukup memadai sehingga diperoleh input yang memenuhi standart kriteria minimal, bukan di bawah standart minimal. Komponen proses meliputi proses penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran. Dalam hal ini apakah sekolah mengadakan pengelolaan pengajaran yang efektif, apakah sekolah menyelanggarakan pengelolaan sarana prasarana secara efektif, apakah sekolah menyelanggarakan pengelolaan hubungan lembaga pendidikan dan masyarakat secara sitematis, apakah sekolah menyelenggaran pengelolaan keuangan secara efisien, apakah sekolah menyelanggaraka pengelolaan personalia secara sistematis dan mantap. Selain pertanyaan tersebut dapat ditanyakan pula apakah para guru dapat membelajarkan siswa secara baik sesuai dengan kebutuhan siswa dan kebutuhan lapangan pemakai lulusan. Jawaban yang diharapkan dari semua jawaban tersebut tentunya diharapkan “ya”. Sehingga dapat dikatakan komponen proses berkualitas. Komponen output tampak pada lulusan sekolah. Output yang berkualitas diindikasikan pada lulusan yang dapat menyesuaikan diri dan di terima di masyarakat, di terima pada lapangan pekerjaan atau diterima pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Lulusan yang diterima tentunya lulusan yang memenuhi standart kriteria minimal yang ditentukan pengguna lulusan. Sesuai dengan norma-norma yang ada di masyarakat sesuai dengan tuntutan kriteria minimal jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kalau semua komponen input, proses dan output berkualitas maka internal lembaga pendidikan sudah baik. Kalau lembaga pendidikan baik, maka masyarakat akan memandang positif terhadap keberadaaan lembaga pendidikan. Selanjutnya kalau keberadaan lembaga pendidikan sudah baik maka perlu dilakukan peningkatan pengakuan segmen pasar eksternal melalui publikasi dan pemasaran lembaga pendidikan secara terencana, terstruktur, dan sistematis. Publikasi dan pemasaran yang baik akan membuka cakrawala wawasan masyarakat terhadap lembaga pendidikan. Harapannya masyarakat semakin mau meningkatkan partisipasi dalam menunjang sukses pelaksanaan pendidikan dan pemberdayaan lulusan lembaga pendidikan. Daftar pustaka
Davis, B. & Ellison, L. 1997. Strategic Markting for School: How to Integrate Marketing and Strategic Development for an Effective School. London: Picman Publishing.
Maisyaroh. 2004. Hubungan Masyarakat. Malang: FIP UM