Anda di halaman 1dari 6

MODUL 5

OLAH MUSIK

KEGIATAN BELAJAR 1
Bernyanyi

A. BERNYANYI
Tehnik pernapasan sebagai salah satu modal dasar dalam memproduksi suara yang baik. Tehnik
bernyanyi mencakup artikulasi, resonansi dan beberapa yang berhubungan penguasaan lagu serta
penampilan.
1. Pernafasan
Pernafasan yang sangat baik sangat diperlukan saat bernyanyi karna bernyanyi
merupakan suatu peristiwa bergetarnya pita suara oleh udara. Jadi udara lah yang menggetarkan
pita suara. Udara dalam paru-paru dihasilkan dari proses pernafasan. Dalam bernyanyi dikenal
jenis pernafasan, yaitu :
a. Pernafasan perut, yang mengembang setelah menghirup udara adalah bagian perut.
b. Pernafasan dada, ciri utama pernafasan ini adalah mengembangnya dada dan terangkatnya pundak
saat menghirup udara.
c. Pernafasan diafragma (sekat rongga badan), pernafasan yang baik sewaktu bernyanyi bernafas
dengan cara ini badan terhindar dari ketegangan yang berlebihan dan memiliki daya yang cukup
untuk menghasilkan dan mempertahankan cadangan udara saat bernyanyi. Cara bernafas
diafragma :
 Berdiri dengan rileks
 Tarik nafas sedalam-dalamnya melalui hidung (dua hitungan)
 Pertahankan beberapa saat (dua hitungan)
 Keluarkan udara melalui mulut ( empat hitungan)
 Kendorkan otot (relaksasi dua hitungan)
Jadi proses bernafas yang baik sewaktu bernyanyi adalah menghirup (inhalasi), menahan
(suspensasi), mengeluarkan (ekshalasi), menahan (relaksasi) lalu di ulang lagi.
2. Tehnik bernyanyi
Suara manusia dibagi menjadi dua yaitu suara anak-anak dan suara dewasa. Suara anak-anak
dibedakan menjadi dua suara tinggi dan suara rendah. Suara dewasa dibagi dua suara wanita dan
suara pria, jenis suara pria dan wanita dewasa dibedakan menurut register atau ambitusnya. Dalam
paduan suara biasanya hanya dibagi menjadi 4 jenis yaitu : sopran, alto, tenor, dan bas. Suara
wanita tinggi (sopran), suara wanita sedang (mezzo sopran) suara wanita rendah (alto). Suara pria
tinggi (tenor) suara pria sedang (baritone) suara pria rendah (bas). Suara anak-anak tinggi dan
rendah.
Hal penting dalam latihan ini adalah anda mengenal register atau ambitus suara anda sendiri
a. Artikulasi
Dapat diartikan sebagai pengucapan kata-kata dan kalimat music secara nyata dan jelas.

Artikulasi dalam vokal dipengaruhi oleh bentuk bibir, lidah, dan rongga mulut, dengan cara
membuka mulut lebar-lebar ke bawah bukan ke samping.
b. Pembentukan suara
Ada dua dasar dalam pembentukan suara yang baik yaitu :
1. Otot-otot leher dan kerongkongan diupayakan tetap selemas mungkin
2. Mulut di buka lebar-lebar ketika menyanyikan huruf-huruf hidup
c. Resonansi
Maksudnya adalah pernafasan rongga-rongga kepala, leher, dan dada. Ruang resonansi yang
paling utama terdapat dibagian kepala. Ruang ini apabila dimanfaatkan dan dilatih dengan baik
akan memberikan banyak kebaikan pada suara yang dihasilkan. Latihan-latihan untuk membentuk
resonator yang baik.
1. Mulut dikatupkan dengan bibir saling bersentuhan namun tidak ditekan
2. Rahang bawah diturunkan dengan luwes dan tidak kaku
3. Gigi bawah dan atas memiliki jarak 1 cm atau setebal jari telunjuk
4. Lidah menyentuh gigi bawah dan permukaannya datar
5. Rongga mulut dan tenggorokan membentuk ruang yang seluas mungkin
3. Penampilan
Bernyanyi yang baik tidaklah seperti yang kita saksikan setiap hari melalui televisi yang kurang
memperhatikan kostum dan gerakan-gerakan yang berkenaan dengan lagunya. Gerkan tubuh yang
benar adalah gerakan yang mendukung ungkapan music yang hendak disampaikan kepada
pendengar gerakan tangan dan kaki dilakukan dengan wajar karena bernyanyi lebih
mengutamakan unsur vokal (audio) dibandingkan dengan unsur gerak atau visual. Busana sopan
dan wajar sangat baik dikenakan pada acara pementasan musik.
Perkembangan audio saat ini memungkinkan penyanyi untuk menggunakan microphone. Seorang
penyanyi perlu berlatih menggunakan microphone dan berkonsultasi kepada ahli audio tentang
microphone mana yang paling sesuai untuk jenis suaranya disaat hendak bernyanyi.

KEGIATAN BELAJAR 2
Mendireksi
A. MENDIREKSI
Aba-aba sangat penting dalam permainan kelompok musik seperti paduan suara Ansambel
maupun orkes. Aba-aba selain memperlihatkan irama dan tempo lagu juga memberikan tanda-
tanda ekspresi. Dalam permainan musik pemberi aba-aba adalah seorang pemimpin dan biasa
disebut dirigen atau konduktor (conductor). Jiwa suatu lagu sangat tergantung dari seorang dirigen
atau konduktor dalam membawakannya oleh karena itu aba-aba perlu dipelajari lebih mendalam.
1. Jenis aba-aba
a. Aba-aba satu pukulan
Gambaran ayunan tangan pada aba-aba ini adalah mulai dari titik tertnggi kemudian turun kebawah
langsung membentuk gerakan melingkar kesamping luar sebelah kanan lalu naik kembali ketitik
awal. Lagu-lagu yang sudah dikenal untuk melatih gerakan ba-aba ini adalah :
 Tujuh belas Agustus, ciptaan H.Mutahar
 Apuse (Papua)
 Helarotan (Maluku)
 Potong Bebek Angsa
b. Aba-aba dua pukulan
Gerakan aba-aba ini dimulai sama dengan gerakan satu pukulan. Jadi, mulai dari titik awal
(setinggi mars), kemudian turun ke bawah dalam bentuk melingkar keluar, lalu naik ke atas
(setinggi bahu) untuk hitungan satu.
c. Aba-aba tiga pukulan
Setelah kita belajar dan menguasai aba-aba satu dan dua pukulan kini kita lanjutkan pada irama
terner yaitu dalam satu birama terdapat tiga ketukan. Dalam irama terner ketukan yang kuat
terdapat pada ketukan pertama dua hitungan berikutnya diketuk lebih ringan. Untuk membedakan
ketukan kuat dan lemah dalam memberi aba-aba pada umumnya ditunjukkan oleh gerakan yang
lebih tegas.
d. Aba-aba empat pukulan
Gerakan aba-aba ini dapat dikatakan sebagai pengembangan dari irama dua atau biner. Oleh karena
itu dalam memberi aba-abanya pun seolah-olah ada dua pukulan berat yaitu hitungan satu dan tiga
serta dua pukulan ringan pada hitungan dua dan empat.
e. Aba-aba enam pukulan
Gerakan aba-aba ini pengembangan dari irama dua atau jenis birama susun. Dikatakan demikian
karena dalam satu birama terdapat dua pukulan kuat yang jatuh pada hitungan pertama dan
keempat dengan demikian dalam gerakan aba-abanya ketukan kuat itu harus diayunkan lebih kuat
atau panjang dibandingkan dengan ketukan lainnya.
2. Sikap Badan
Mulailah berlatih pada sikap berdiri pada kedua kaki anda posisi kaki kiri sedikit lebih maju
daripada kaki kanan. Pandangan lurus dan menyeluruh ke depan kemudian angkat kedua tangan
hingga sejajr dengan mata lalu turunkan. Kepala tegak jangan kaku namun penuh percaya diri dan
berwibawa tangan dan jari-jari harus bebas dan luwes.
3. Tehnik Aba-aba
Tehnik aba-aba sebelum suatu lagu dimulai dan diakhiri.
a. Aba-aba permulaan
 Sikap siap
 Gerakan pendahuluan
 Saat memulai atau insetting
b. Sikap siap
Sikap siap di sini adalah aba-aba yang diberikan oleh pemimpin agar penyanyi atau pemain musik
konsentrasi seta menegnal tempo, dinamik, dan ekspresi lagu.
c. Gerakan Pendahuluan
Setelah penyanyi atau pemain musik berkonsentrasi dengan aba-aba persiapan maka berikutnya
adalah aba-aba atau gerakan pendahuluan jadi aba-aba pendahuluan dilakukan di antara aba-aba
persiapan dan insetting.
d. Aba-aba Penutup
Untuk mengakhiri suatu lagu dengan baik atau tanpa keragu-raguan bagi pemusik maka aba-aba
penutup harus berlangsung sampai nada terakhir sudah selesai. Baru pada hitungan berikutnya aba-
aba dihentikan. Menghentikan aba-aba ini adalah dengan menambahkan sedikit gerakan lingkaran
kecil persis setelah gerkan aba-aba nada terakhir selesai.
KEGIATAN BELAJAR 3
Bermusik

A. BERMUSIK
1. Instrumen gitar
Gitar termasuk alat musik chordophone, yang dimainkan dengan cara dipetik atau pluck ditinjau
dari fungsinya maka gitar dapat digolongkan sebagai alat music tunggal (solo), maupun sebagai
alt music pengiring.
a. Bagian- bagian alat music gitar yaitu, kepala, leher, badan, frets, kotak suara, penala, fingerboard,
lubang suara, bridge.
b. Sikap Bermain
 Gunakan kursi tanpa sandaran samping dan tinggi kursi sesuaikan dengan tinggi pemain.
 Letakkan foot stool di depan sebelah kiri pemain sehingga jika kaki kiri diletakkan di atasnya
maka paha kiri akan naik.
 Lekuk badan diletakkan di paha kiri secara vertical dan paha kanan menyangga badan gitar
sebelah bawah.
 Siku tangan kanan diletakkan pada badan gitar sebelah kanan atas.
 Untuk dapat bermain gitar dengan baik dan mampu bergerak dengan bebas maka gitar harus
terletak atau bersandar pada paha kiri, dada, paha kanan, dan siku tangan kanan.
c. Sistem Penataan gitar
 Dengan suling kunci nada (stempluit)
 Dengan garputala

d. Penjarian
Sebelum berlatih bermain gitar terlebih dahulu harus memperhatikan istilah-istilah jari yang akan
digunakan untuk bermain gitar.
 Tangan kiri, telunjuk 1, jari tengah 2, jari manis 3, kelingking 4.
 Tangan kanan, ibu jari p (pulgar), telunjuk i(indicio), jari tengah m(medio), jari manis a(anular).
e. Tehnik Petikan Pada Gitar
 Apoyando (tehnik bersandar)
Tehnik petikan ini dilakukan dengan memetik salah satu dawai, dan penyelesaiannya dengan
menyandarkan jari pada dawai diatas/dibawah dawai yang dipetik.
 Tirando (petikan bebas)
Tehnik petikan ini dilakukan dengan memetik salah satu dawai, dan penyelesaiannya tidak
menyentuh ( lepas ) dawai yang berada dibawah/diatas dawai yang dipetik.
 Strumming
Tehnik petikan ini lebih banyak dijumpai pada permainan kelompok atau bersifat iringan.
f. Gitar solo
Dalam permainan gitar tunggal, harus dapat memainkan fungsi melodi, harmoni (iringan) dan bas
dalam satu kesatuan. Untuk menjadi seorang pemain gitar solo yang professional perlu
mempelajari tehnik-tehnik ketrampilan jari sehingga mampu bermain secara baik dan benar.
g. Gitar iringan
Fungsi dari gitar iringan adalah mengiringi baik vokal maupun alat musik yang lain, maka peran
pemain gitar iringan hanyalah sebatas mengiringi sedangkan melodi pokok telah dimainkan
ataupun dinyanyikan oleh pemain lain.
2. Instrumen Ritme
Alat music yang tergolong dalam alat music perkusi (pukul), dengan sumber
bunyi membrane dan idiom (alat/bendanya), dapat dikelompokkan menjadi :
a. Perkusi tak bernada, antara lain :
 Castagnet (baca: kastanyet)
 Wood black
 Triangle
 Guiro
 Maracas
 Cabassa
 Tambourine
 Bass drum, side drum, tom-tom, floor tom-tom,cymbal, dan hi-hat, termasuk dalam drum set
b. Perkusi bernada, antara lain :
 Piano
 Glockenspiel
 Xylophone
 Vibraphone
 Chimes
 Timpani
3. Instrumen Suling
Suling atau rekoder (recorder) termasuk dalam keluarga alat music tiup.
Sikap bermain :
Posisi duduk
 Pemain duduk di ujung bagian depan kursi
 Badan tegap dan rileks
 Pandangan lurus ke depan
Posisi berdiri :
 Pemain berdiri dengan bertumpu pada kedua buah kaki
 Kaki agak terbuka (tidak rapat)
 Badan tegap, tetapi rileks
 Pandangan lurus ke depan
a. Cara bernafas
Gunakanlah cara bernafas diafragma, seperti Anda telah pelajari pada Kegiatan Belajar 3.1.
Karena, dengan bernafas diafragma anda akan memiliki pernafasan yang cukup untuk meniup
rekorder.
b. Cara Meniup
 Letakkan ujung recorder (mouthpiece) di atas bibir bagian bawah, dan bibir bagian atas diletakkan
dengan wajar di atasnya.
 Posisi lidah pada waktu meniup seolah-olah sedang mengucapkan kata “tuu”
 Lakukan latihan berikut untuk menguasai cara bernafas dan meniup rekorder
c. Cara memegang
1) Posisi tangan
Tangan kiri memegang bagian atas recorder, dan tangan kanan memegang bagian bawah recorder.
2) Posisi jari
Jari-jari tangan kiri berada pada posisi yang tidak terlalu jauh dari lubang-lubang nada, dengan ibu
jari untuk menutup lubang yang terdapat di bagian belakang recorder, telunjuk pada lubang paling
atas, jari tengah pada lubang ketiga. Jari-jari tangan kanan berada pada posisi yang tidak terlalu
jauh dari lubang-lubang nada, dengan ibu jari menahan badan rekorder, telunjuk untuk menutup
lubang keempat, jari tengah pada lubang kelima, jari manis pada lubang keenam, dan jari
kelingking pada lubang ketujuh yang terdiri dari 2 buah lubang kecil.
3) Bentuk jari
Usahakan bentuk jari-jari tangan kanan dan kiri berbentuk bulat, relaks dan tidak kaku/tegang.
4) Cara menekan
Cara menekan lubang-lubang yang benar adalah dengan meletakkan bagian tengah dari ujung jari.
d. Cara menala
Sebelum kita memainkan sebuah alat music, maka hal pertama yang perlu dilakukan
adalah menyamakan nada (menala) dengan sebuah patokan standar (concert pitch/diapason
normal), yaitu a’= 440 Hz.

Anda mungkin juga menyukai