Anda di halaman 1dari 17

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Minyak kelapa olahan merupakan produk masyarakat yang berada di
perdesaan. Buah kelapa yang sudah tua diolah menjadi minyak kelapa olahan.
Selain sebagai bahan utama untuk memasak, minyak kelapa juga di pakai sebagai
bahan utama pembuatan produk kosmetik dan obat tradisional. Minyak kelapa
yang terlalu lama di simpan bisa menyebabkan kerusakan yang ditandai dengan
perubahan bentuk, warna, dan bau.
Kerusakan minyak kelapa, disebabkan karena pada proses oksidasi lebih lanjut,
asam lemak bebas ini akan menyebabkan minyak menjadi bauk tengik. (ketaren,
1986).
Pemanfaatan minyak kelapa yang sudah rusak tidak baik bagi kesehatan
karena bisa pemicu penyebab kanker (karsinogen). Oksidasi pada minyak kelapa
bisa dicegah melalui penambahan zat yang bersifat antioksidan seperti antioksidan
sintetik. Antioksidan sintetik adalah antioksidan yang diperoleh dari hasil sintesis
reaksi kimia yang telah diproduksi untuk tujuan komersial. Beberapa antioksidan
sintetik yang populer digunakan adalah senyawa fenolik seperti butil Hidroksil
Anisol (BHA), Butil Hidroksi Toluen (BHT), profil galat, Tert-Butil Hidoksi
Quinon (TBHQ), dan ester dari asam galat (Gordon et al, 2001).
Antioksidan sintetik tersebut dipasarkan relative lebih mahal dan sulit di peroleh
& juga selain itu antioksidan sintetik kurang baik bagi kesehatan jika masuk tubuh
dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang lama.
Di alam juga banyak tersedia bahan – bahan yang bersifat antioksidan
yang terdapat pada tanaman seperti worter, jamblang, apel, pir, anggur, jeruk,
pisang, mangga, nanas, papaya, stroberi. Buah jamlang atau sering di sebut buah
duwet banyak tersedia di sekitar kita, buah jamblang memiliki kandungan
senyawa seperti Minyak atsiri, fenol (methyixanthoxylin), resin yang berwarna
merah tua mengandung asam elagat, alkaloid (jambosine), asam organic,
triterpenoid, dan tanin. Senyawa tanin ialah pemberi warna coklat yang dapat
diperoleh dari tumbuhan maupun hewan.tanin merupakan senyawa kompleks
biasanya campuran polifenol tidak mengkristal (tanin ekstrak) (Dalimartha, 2003).

1.2 Perumusan masalah

a. Senyawa apakah yang terdapat dalam buah jamblang(Syzgium


cumini)yang diekstraksi dengan pelarut air?
b. Bagaimana aktivitas antioksida ekstrak buah jamblang (Syzgium
cumini)pada minyak kelapa teroksidasi berdasarkan bilangan peroksida?
c. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara aktivitas antioksidan dari
ekstrak buah jamblang (Syzgium cumini) dengan aktivitas antioksida
sintetis?
2

1.3 Tujuan

a. Mendapatkan antioksida alami dari ekstrak buah jamblang (Syzgium


cumini).
b. Mengetahui jenis kandungan senyawa dalam buah jamblang (Syzgium
cumini) terutama terutama senyawa yang berfungsi sebagai antioksidan
alami.
c. Mengetahui perbandingan aktifitas antioksidan dari ekstrak buah
jamblang (Syzgium cumini) dengan aktifitas antioksidan sintetis.

1.4 Luaran yang diharapkan

Luaran yang diharapkan dari program ini adalah jurnal dan artikel sebagai
wacana bagi masyarakat umum dan landasan ilmiah bagi kalangan akademis
mengenai manfaat buah jamblang (Syzgium cumini) yang mengandung senyawa
polifenol sebagai antioksidan untuk mencegah oksidasi minyak kelapa.

1.5 kegunaan

Untuk ilmu pengetahuan

Memperkaya data ilmiah tentang obat tradisional indonesia. Memberikan


informasi tanaman obat yang berkhasiat sebagai antioksidan,dan menjadi salah
satu sumber acuan untuk mengkaji serta meneliti kandungan senyawa dalam buah
jamblang(Syzgium cumini).

Untuk masyarakat

Memberikan data dan informasi penggunaan ekstrak buah jamblang


(Syzgium cumini) sebaai antioksidan alami pada minyak kelapa,memberikan
informasi yang berguna bagi industri pangan yang berminat memproduksi dan
menggunakan antioksidan ini.

Untuk ekonomi

Meningkatkan pemanfaatan buah jamblang (Syzgium cumini) sebagai


sumber antioksidan alami, meningkatkan kualitas dan pemanfaatan minyak
kelapa, serta menekan angka produksi buah jamblang (Syzgium cumini) dalam
bidang pertanian.
3

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Buah jamlang (syzgium cumini)

Deskripsi

Tanaman jamblang dapat tumbuh didaerah dataran rendah hingga


ketinggian 500 mdpl bisa ditanam dipekarangan atau tumbuh liar terutama di
hutan (Dharma, A, P. 1987. hal 23-24).

Gambar 2.1 Buah jamblang (syzgium cumini)

Habitat dan penebaran

Buah Jamblang (Syzgium cumini) merupakan buah lokal indonesia yang


memiliki banyak manfaat. Kandungan senyawa aktif dalam tanaman jamlang
cukup banyak, diantaranya adalah senyawa golongan polifenol yang merupakan
salah satu antioksidan alami. Oleh karena itu, tanaman ini diduga memiliki
potensi untuk dikembangkan sebagai sumber antioksidan alami. Buah jamblang
memiliki rasa sepat asam dan berwarna ungu jika telah matang
(Delimarta,2003,depkes,RI,1995).

Manfaat

Pemanfaatan buah jamblang (Syzgium cumini) secara empiris telah banyak


digunakan dalam pengobatan tradisional, beberapa penelitian melaporkan secara
ilmiah bahwa bagian tanaman seperti daun dan buah memiliki aktifitas sebagai
antioksidan. Diman hasil penelitian yang sudah ada menyatakan bahwa nilai IC50
buah jamblang sebesar 319,89. Aktifitas sebagai antioksidan diduga karena
adanya senyawa flavonoid dan polifanol pada tanaman tersebut (Marliani er
al,2014)
4

Kandungan kimia

buah jamblang (Syzgium cumini) mengandung senyawa kimia antara lain


yaitu alkaloid, plavonoid tanin, triterpenoid, monoterpen, minyak atsiri. Daun
jamblang juga mengandung kuarsetin, myresetin flavonol glikosit, asilasi flavonol
glikosida, triterpenoid, dan tanin. Daun jamblang ini juga kaya akan minyak
esensial seperti myrtenol serta mengandung asam ellagic, isoquarsetin, quarsetin,
dan kampferol( S ramya er al,2012 ).

2.2 Flavonoid

Flavonoid dapat bersifat sebagai antioksidan dengan cara menangkap


radikal bebas,sehingga sangat penting dalam mempertahankan keseimbangan
antara oksidan dengan antioksidan di dalam tubuh. Flavonoid mampu
memperbaiki fungsi endotel pembuluh darah,dapat mengurangi kepekaan LDL (
Low-Dendity Lipoprotein) terhadap pengaruh radikal bebasan dapat bersifat
hipolipidemik,anti inflamasi serta sebagai antioksidan (konczak et al,2000).

Senyawa flavonoid sebenarnya terdapat pada semua bagian tumbuhan


termasuk daun, akar, kayu, kulit, tepung, sari, bunga, buah, dan biji. Kebanyakan
flavonoid ini berada didalam tumbuh-tumbuhan, kecuali alga. Namun ada
flavonoloid yang terdapat pada hewan, misalnya dalam kelenjar bau berang-
berang dan sekresi lebah. dalam sayap kupu-kupu dengan anggapan bahwa
flavonoid berasal dari tumbu-tumbuhan yang menjadi makanan hewan tersebut
dan tidak dibiosintesis didalam tubuh mereka. Penyebaran jenis flavonoid pada
golongan tumbuhan yang terbesar yaitu angiospermae , klorofita, fungi, dan
briofita (markham,1988).

2.3 Antioksidan

Antioksidan adalah zat penghambat reaksi oksidasi oleh radikal bebas


yang dapat menyebabkan kerusakan asam lemak jenus, membrane dinding sel,
pembuluh darah, basa DNA, dan jaringan lipit sehingga menimbulkan penyakit
(sie, 2003).

Dalam bahan pangan, antioksidan banyak terdapat dalam sayur dan buah-
buahan seperti jeruk, apel, kol merah, bit, manggis, dan sebagainya. Berdasarkan
sumber perolehannya, antioksidan terbagi menjadi 2 yaitu antioksidan sintetis dan
antioksidan alami. Jenis antioksidan buatan (sintetis) seperti butil hidroksi toluen
(BHT) dan butil hidroksi anisol (BHA), sedangkan antioksidan alami yang
terdapat dalam bahan pangan antara lain adalah vitamin C, vitamin E, antosianin,
klorofil, dan senyawa flavonoid.
5

2.4 BHT (Butylated Hydroxy Toluene)

BHT mempunyai nama kimia 2,6-ditertiary-buty-p-cresol; 4-methyl-2,6-


ditertiary-buty-phenol. Berwarna putih dan berbentuk kristal atau talk, serta
mempunyai aroma fenolik. Meleleh pada suhu 69-70 oC dan BHT akan ikut
menguap bersamaan dengan uap air. BHT tidak larut dalam air dan pripylene
glycol sedangkan larut dalam etanola(25 g/100 ml) dan arachis oil (35/100 ml)
(WHO,1972).

Gambar 2.4 Struktur BHT

2.5 Minyak Kelapa

Minyak kelapa murni (virgin coconut oil) adalah minyak kelapa yang
dibuat dari bahan baku kelapa segar, diperoleh dengan pemanasan terkendali atau
tanpa pemanasan sama sekali, tanpa bahan kimia dan RDB (Imateni,2010).

Minyak kelapa murni atau lebih dikenal dengan virgin coconut oil (VCO)
adalah smodifikasi proses pembuatan minyak kelapa sehingga dihasilkan produk
dengan kadar air dan kadar asam lemak bebas yang rendah, berwarna bening, dan
berbau harum (BEM Fateta IPB,2010)

Gambar 2.5 Minyak Kelapa


6

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Alat

Alat yang digunakan untuk isolasi kandungan senyawa dalam buah


jamblang adalah refluks, timbangan analitik, gelas ukur, gelas beker, corong
buchner, batang pengaduk, evaporator buchi, cawan porselin, waterbath, tabung
reaksi, dan GC-MS.

Alat yang digunakan untuk menguji aktifitas antioksidan adalah pipet


ukur, buret, gelas beker, pipet tetes, batang pengaduk, propipet, gelas ukur dan
erlenmeyer.

3.2 Bahan

Bahan yang digunakan untuk isolasi kandungan senyawa dalam buah


jamblang adalah buah jamblang dan pelarut air. Bahan untuk menguji aktivitas
antioksidan adalah minyak kelapa murni, eter, NaOH 0,1 N, Indikator
fenolftalein, KOH etanolit, HCL 0,5 N, kalium iodida jenuh, aquadest, larutan
kanji,dan natrium tiosulfat 0,1 N.

3.3 Ekstraksi Kandungan Senyawa dalam Buah Jamblang

Untuk mengekstraksikan buah jamblang di gunakan metode refluks,


metode refluks dilakukan dengan cara yang cukup sederhana (Gambar 3.1).

Gambar 3.3 Refluks

Buah jamblang yang sudah dilarutkan dengan air akan didistilasi didalam
labu alas bulat bersama dengan beberapa batu didih dan kolom fraksi dan
dipasang dibagian atas labu. Saat campuran buah jamblang di panaskan dan
mendididih, uap naik kedalam kolom.Uap berkondensasi pada platform kaca
7

(nampan) di dalam kolom dan jatuh kembali ke dalam cairan di bawahnya,


sehingga merefluks uap distilat yang mengalir naik. Nampan paling panas berada
di bagian bawah kolom dan paling dingin berada di puncak kolom. Pada keadaan
dasar, uap dan cairan pada masing-masing nampan berada pada kondisi
kesetimbangan.

Hanya uap yang paling volatil yang tetap berada dalam bentuk gas dan
berada di puncak kolom. Uap di puncak kolom akan melewati pendingin, dan
akan terkondensasi menjadi cairan murni. Dan dikeringkan dengan metode freeze
drying Kemudian hasil ekstraksi tersebut di pekatkan dengan evaporator buchi.
Setelah itu hasil ekstrak diuji GC-MS untuk mendeteksi jumlah dan jenis
senyawanya.

3.4 Uji Aktifitas Antioksidan

Ekstrak buah jamblang diaplikasikan pada minyak makan dengan bantuan


lesitin sebagai emulgator. Minyak kelapa di simpan selama 28 hari dan dibagi
dalam tiga kelompok, yaitu : kelompok perlakuan (minyak kelapa + ekstrak buah
jamblang), kelompok kontrol positif (minyak makan + BHT) dan kontrol
positif(minyak kelapa). Konsentrasi ekstrak dan BHT dalam minyak adalah 200
ppm. Ketiga kelompok minyak tersebut disimpan dalam wadah tertutup rapat,
kemudian diukur bilangan peroksida dari maisng-masing kelompok pada hari ke-
0, ke-7, ke-14, ke-21, dan pada hari ke-28.

Bilangan peroksida dapat ditentukan dengan cara setiap kelompok minyak


kelapa di timbang sebnyak 5 gram dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer serta
ditambahkan 30 ml pelarut asam asetat glasial : kloroform (3 : 2), dikocok sampai
minyak tersebut larut. Setelah minyak larut ditambahkan 0,5 ml larutan KI jenuh
dan ditutup rapat sambil dikocok. Kemudian didiamkan 1-2 menit dan dititrasi
dengan Na2S2O3 0,1 N atau 0,001 N dengan memakai larutan kanji, kemudian
dibuat blanko dengan cara yang sama. Volume titran yang diperoleh digunakan
untuk menghitung bilangan peroksida dari masing-masing kelompok minyak
kelapa. Penentuan bilangan peroksida dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
(𝑎−𝑏)𝑥 𝑁 𝑥 8 𝑥 1000
Bilangan peroksida (kg) = 𝑔𝑟𝑎𝑚

Keterangan : a = ml Na2S2O3 untuk contoh

b = ml Na2S2O3 untuk blanko

N= normalitas Na2S2O3
8

3.5 Analisis Data

Bilangan peroksida yang diperoleh kemudian dilakukan uji statistik, yaitu


uji Kolmogrov-Smirnov (uji normalitas). Jika termasuk distribusi tidak normal
dan data tidak homogen maka menggunakan analisa non parametrik dan
dilanjutkan dengan uji Krusskal-Wallis. Bila ada perbedaan signifikan maka
dilakukan uji Mann-Whitney, sedangkan jika termasuk distribusi normal dan
homogen maka menggunakan analisa parametrik dilanutkan uji anova satu jalur.
9

BAB 4

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Kegiatan

NO Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1 Peralatan penunjang Rp 2.750.000
2 Bahan habis pakai Rp 1.550.000
3 Perjalanan Rp 2.150.000
4 Lain-lain Rp 2.300.000
Total Rp 8.800.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Kegiatan akan berlangsung selama 5 bulan setelah proposal dinyatakan
lulus dan dilakukan penandatanganan kerja sama oleh kedua belah pihak.
Perencanaan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut.

Bulan
NO Kegiatan
1 2 3 4 5
1 Pengurusan Izin
2 Persiapan Alat dan Bahan
3 Ekstraksi Bahan
4 Uji senyawa dengan GC-MS
5 Uji Aktifitas Antioksidan
6 Penulisan Laporan
10

DAFTAR PUSTAKA

BEM Fateta IPB, 2010. Knalpot ubah Minyak Kelapa. Diakses pada 24 Juli 2010.
Delimartha S. 2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia jilid 3, Puspa Suawara,
Jakarta.
Dharma, A. P(1987). Indonesia Medicinal Plants [Tanaman-tanaman Obat
Indonesia].
hal 23-24. Jakarta : Depkes RI.
Gordon MH J. Pokornya, N. Yanishlieve, M. Gordon. 2001. Antioksidants in
Food. New
York : CRC Press
Imateni, 2010. Kokodiesel dari Knalpot Daerah Pesisir. Diakses pada 22 Juli
2010
Markham, K. R, 1988. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Diterjemahkan oleh
Kopasi
Padmawinata, 15, penerbit ITB, Bandung.
Marliani, L, 2014. Aktifitas Antioksidan Daun dan Buah Jamblang(Syzygium
cumini).
Prosidin SnaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan. ISSN 2089-3582 I
EISSN
2303-2480.
Sie, J. O. 2013. Daya Anti Oksidan Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis(Garcinia
Mangostania linn). Hasil pengaduan dan reflux. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Universitas Surabaya. 2(1) : 2.
S. Ketaren (1986). Pengantar Teknologi dan Lemak Pangan. Jakarta : UI-Press
Http : //www.alodokter.com>antioksidan.
Http://note-why.blogspot.com/2012/08/kandungan kasiat-dan-manfaat –buah.html
11

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen pendamping


12
13
14
15

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang
Justifikasi Harga Satuan
MATERIAL Kuantitas Keterangan
Pemakaian ( Rp )
Hot-Plate Maserasi 5 kali Rp Rp
80.000 400.000
Evaporator Penguapan 5 kali Rp Rp
Ekstrak 90.000 450.000
GS-MS Uji adanya 4 injeksi Rp Rp
senyawa 350.000 1.400.000
xanton
Refluck Ekstraksi 2 kali Rp 250.000 Rp
Jamblang 500.000
SUB TOTAL ( Rp ) Rp
2.750.000

2. Bahan Habis Pakai


Justifikasi Harga Satuan
Material Kuantitas Keterangan
Pemakaian (RP)
Buah
Sampel 15 Kg Rp 10.000 Rp 150.000
Jamblang
Antioksidan Alami
BHT 7g Rp 100.000 Rp 700.000
( Kontrol + )
Minyak
Antioksi dan Alami 25 L Rp 20.000 Rp 500.000
Kelapa
Lesitin Emulgator 1 Kg Rp 200.000 Rp 200.000
SUB TOTAL (Rp) Rp 1.550.000

3. Perjalanan
Justifikasi Harga Satuan
Material Kuantitas Keterangan
Pemakaian (RP)
Perjalana ke Pembelian
Pasar Buah 3 kali Rp 150.000 Rp 450.000
Penayong Jamblang
Perjalanan ke
Uji GC-MS 1 kali Rp 1.700.000 Rp 1.700.000
Unsyiah
SUB TOTAL (Rp) Rp 2.150.000
16

4. Lain-Lain

Kuantita Harga satuan


Material Justifikasi Pemakaian Keterangan
s (Rp)

Sewa
Kegiatan Penelitian 6 Kali Rp300.000 Rp 1.800.000
Laboratorium
Dokumentasi Bukti Penelitian 20 buah Rp 20.000 Rp 400.000
Pembuatan
Penjelasan penelitian 2 buah Rp 50.000 Rp 100.000
Proposal
SUB TOTAL (RP) Rp 2.300.000

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pemberian Tugas

Alokasi
Program Bidang Waktu
No Nama / NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (Jam/
minggu)
Mengelola dan
Analisis mengatur
Sri Ria Ranti /
1 D3 Farmasi dan - berjalannya
1340292018053
Makanan proses
penggagasan
Melakukanpen
yediaan bahan
Analisis
Mutia Agustina/ baku, proses
2 D3 Farmasi dan -
1340292018045 penelitian, dan
Makanan
menyusun
keuangan
Metode
Analisis
Farida Hayani/ penelitian dan
3 D3 Farmasi dan -
1340292016052 menyusun
Makanan
laporan akhir
17

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

Anda mungkin juga menyukai