Karakteristik penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut (Nana Sudjana dan Ibrahim, 2001;
Suharsimi Arikunto, 2002; Jhonson, 2005; dan kasiram 2008) :
Desain penelitian adalah strategi yang dipilih oleh peneliti untuk mengintegrasikan secara
menyeluruh komponen riset dengan cara logis dan sistematis untuk membahas dan
menganalisis apa yang menjadi fokus penelitian.
Desain eksperimental adalah desain riset yang diterapkan untuk penjajagan atau memperoleh
pengetahuan awal.
Riset survey disebut juga cross-sectional. Desain penelitian survey dilakukan dengan tujuan
untuk memperoleh informasi dari responden melalui sampel yang diteliti.
Dalam penelitian kuantitatif, desain survey lebih lumrah diterapkan. Sering kali persepsi
yang umum kita dengar adalah desain survey merupakan bagian dari penelitian
kuantitatif. Hal ini karena kebanyakan riset kualitatif menggunakan survey sebagai
metode penelitiannya. Contoh, riset tentang tingkat kepercayaan publik terhadap
Presiden. Survey didesain dalam rangka menjawab rumusan masalah yang disusun.
Desain penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengeksplorasi isu yang spesifik dan
kontekstual secara mendalam.
Studi kasus sebagai desain penelitian juga dapat diadopsi oleh riset kuantitatif meskipun
cukup jarang. Penelitian kuantitatif dengan desain studi kasus umumnya menerapkan
metode survey dengan penggunaan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Misalnya
penelitian tentang pola konsumsi fahion dikalangan seniman yang menggunakan metode
survey sebagai teknik pengumpulan datanya.
Penelitian komparatif adalah perbandingan antara dua kasus atau lebih yang dijadikan
fokus penelitiannya. Misalnya penelitian tentang pembentukan negara merdeka antara
Indonesia dan Malaysia. Kasus yang diteliti di sini adalah proses kemerdekaan dua
negara, yaitu Indonesia dan Malaysia.
Desain penelitian komparatif juga bisa diterapkan dalam riset kuantitatif. Metode
survey adalah metode yang cukup sering digunakan. Survey yang diaplikasikan umumnya
berbentuk cross-cultural. Contoh riset dengan desain penelitian ini misalnya, tingkat
kesejahteraan guru di Indonesia dan Malaysia. Peneliti bisa melakukan survey kepada
sejumlah guru di dua negara tersebut yang dijadikan sampel penelitian.
2. Apa yang dimaksud dengan variabel bebas, variabel terikat, variabel
intervening(mediating) dan variabel moderating?
Variabel dependen merupakan jenis variabel yang telah dipengaruhi oleh adanya variabel
independen atau variabel bebas. Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang
timbul disebabkan oleh variabel bebas.
Artinya terjadinya suatu perubahan di variabel dependen dalam setiap satuan hal ini
diakibatkan karena terjadinya perubahan dalam satuan variabel independen. Variabel
dependen tidak dimanipulasi atau dibuat-buat, melainkan diamati variasinya sebagai hasil
hipotesa yang berasal dari variabel independen (bebas). Biasanya variabel dependen adalah
suatu keadaan yang hendak dijelaskan.
Variabel independen dan variabel dependen merupakan jenis-jenis variabel yang sering
digunakan dalam penelitian, hal ini karena kedua variabel ini mempunyai kemampuan dalam
aplikasi yang luas. Untuk menentukan ada atau tidaknya suatu pengaruh dari variabel
independen, maka peneliti akan mengamati dan mengukur atas faktor-faktor penelitian
disebut dengan variabel dependen (bebas).
Variabel Intervening
Dengan arti lain yaitu variabel intervening adalah variabel yang dapat memperkuat ataupun
memperlemah hubungan antar variabel, namun hal ini tidak bisa diukur dan diamati.
Selain terdapat hubungan langsung antara variabel independen dengan variabel dependen
dalam suatu penelitian juga kemungkinan terdapat pengaruh dari variabel-variabel lain. Salah
satu variabel lainnya adalah variabel moderating.
Maksudya adalah sifat atau arah hubungan yang positif atau negatif antara variabel
independen dan dependen, namun hal ini tergantung pada variabel moderating. Maka dari itu
variabel moderating bisa disebut juga dengan variabel contingency. Variabel moderating
sering dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya yaitu faktor yang tidak terdapat dalam model
statistic yang digunakan.
– Masyarakat tidak mempunyai emas atau masyarakat tidak ingin membeli emas karena
harganya mahal.
3. Berilah contoh tentang hipotesis deskriptif, hipotesis kausal, directive dan non
directive!
1. Produktivitas tenaga kerja Indonesia mencapai 70% dari rata-rata usia produktif
2. Surplus Ekspor batu bara Indonesia mencapai USD 16 miliar di tahun 2014
3. Target ekspor mobil di tahun 2015 mencapai 368.000
4. Ekonomi interet di Indonesia sangat tinggi
5. Pertumbuhan ekspor Indonesia mencapai 5% pada 2014
Rumusan Masalah Kausal