Anda di halaman 1dari 4

Muhammad Dimas Hidayatullah

F91115001

Referensi
Sukijan duduk lesu di sudut kamar kosnya, wajahnya kusam dan air matanya mulai berjatuhan.
Nya disini ditujukan kepada Sukijan.
Subtitusi
Pak Guru mengajar Matematika dan Bahasa Inggris. Pelajaran itu dikuasainya dengan baik.
Pronomina Itu untuk menggantikan kata agar tidak berulang.

Setsuzokushi (Konjungsi) dalam bahasa Jepang :


1. Heiretsu no setsuzokushi, yaitu setsuzokushi yang dipakai pada saat menunjukkan
sesuatu yang berderet dengan yang lainnya yang ada pada bagian
sebelumnya. Setsuzokushi yang termasuk kelompok ini misalnya mata, oyobi,
dan narabini.

Contoh : また会いましょう。

Mata aismashou.
“Sampai ketemu lagi”
2. Gyakusetsu no setsuzokushi yaitu setsuzokushi yang dipakai pada saat menunjukkan
sesuatu yang ada pada bagian berikutnya yang tidak sesuai, tidak pantas, atau
bertentangan dengan sesuatu yang ada pada bagian sebelumnya. Setsuzokushi yang
termasuk kelompok ini misalnya daga ga, shiikamo, shikashi, tadashi, keredo (mo)
dakedo, demo, desu ga, towa ie, sorenanoni, soreni, shitemo, dan mottomo.

Contoh : 彼は若い、それなのに分別がある。

Kare wa wakai, sorenanoni funbetsu ga aru.


“walaupun dia masih muda, tetapi sudah berpisah.
3. Junsetsu no setsuzokushi, yaitu setsuzokushi yang dipakai pada saat menunjukkan
hasil, akibat atau kesimpulan yang ada pada bagian berikutnya bagi sesuatu yang ada
pada bagian sebelumnya yang menjadi sebab-sebab atau alasannya.Setsuzokushi yang
termasuk kelompok ini misalnya dakara, sorede, soreyue, yueni, shitagatte, sokode,
suruto, soosuruto, dan sooshite.

Contoh : 私たちは古い習慣のしたがってそのようにしました。

Watashitachi wa furui shuukan no shitagatte sono youni shimashita.


“Kemudian kami melakukan kebiasaan yang kuno.”
4. Tenka no setsuzokushi, yaitu setsuzokushi yang dipakai pada saat mengembangkan
atau menggabungkan sesuatu yang ada pada bagian berikutnya dengan sesuatu yang
ada pada bagian berikutnya. Setsuzokushiyang termasuk kelompok ini misalnya soshite,
sorekara, katsu, sonoue, soreni, awaseta, sarani, nao, tsugini, shikamo, omakeni,
dan mashite.

Contoh : これさらに困ったことになるだろう。

Kore sarani komatta koto ni naru darou.


“Kemungkinannya hal ini akan menjadi hal yang menyusahkan. “
5. Hosetsu no setsuzokushi, yaitu setsuzokushi yang dipakai pada saat menambahkan
penjelasan atau rincian berkenaan dengan sesuatu yang ada pada bagian
sebelumnya. Setsuzokushi yang termasuk kelompok ini misalnya tsumari, sunawachi,
tatoeba, nazenara, nantonareba, tadashi, dan mottomo.

Contoh : すなわち彼はそれをしたくないのだ。

Sunawachi kare wa sore o shitakunai no da.


“Dengan kata lain, dia tidak ingin melakukannya.“
6. Sentaku no setsuzokushi yaitu setsuzokushi yang dipakai pada saat menyatakan
pilihan antara sesuatu yang ada pada bagian sebelumnya dan yang ada pada bagian
berikutnya. Setsuzokushi yang termasuk kelompok ini misalnya matawa, aruiwa,
soretomo, dan naishiwa.

Contoh : 明日はあるいは晴れるかもしれない。

Ashita wa aruiwa hareru kamoshirenai.


“Besok kemnungkinannya akan cerah”
7. Tenkan no setsuzokushi, yaitu setsuzokushi yang dipakai pada saat mengganti atau
merubah pokok pembicaraan. Setsuzokushi yang termasuk kelompok ini misalnya sate,
tokorode, tokini, tsugini, dan dewa.

Contoh : ところで神社を知っていますか。

Tokoro de jinja o shitte imasuka.


Kalau demikian, apakah Anda tahu di mana kuil ?
Hubungan teks, ko-teks, dan konteks.
“KAPAN nikah?" Inilah barangkali salah satu pertanyaan yang paling sering terdengar di
Indonesia, dari zaman ke zaman, terutama saat bertemu di kondangan atau mudik lebaran.
Teksnya adalah keseluruhan dari kalimat yang ada. Lalu ko-teks dari kalimat diatas terdapat
pada kata Inilah mengikuti unsur yang merujuk kepada kalimat Kapan Nikah?. Kemudian
konteksnya merujuk kepada masyarakat yang belum menikah yang sering ditanyai pada saat
bertemu di kondangan atau mudik lebaran yang menjadi hal wajar di Indonesia.
Kutipan kalimat diatas saya ambil dari situs https://sains.kompas.com/jeo/orang-indonesia-
dan-pertanyaan-kapan-nikah yang di posting pada hari senin, 22 oktober 2018 pukul 19.22
WIB.

Ada 2 cara pandang mengenai waktu dalam bahasa Jepang

1. cara pandang pergerakan waktu.

Di analogikan seperti ini. Misalnya, ada sebuah kereta api yang terdiri dari 30 gerbong masuk
ke sebuah stasiun masa sekarang dan misalkan saja, anda semua naik pada gerbong 12, maka
gerbong 1 yang ada di depan akan melewati bagian depan anda semua dan untuk yang 11
gerbong saja akan maju ke depan dan berhenti, kemudian gerbong ke 20 akan datang
dibelakang kita, 8 hari dan berhenti.

Aliran waktunya seperti ini:

未来 (masa depan) => 現在 (masa sekarang) => 過去 (masa lalu)

Konsep 30 gerbong ini merepresentasikan 30 hari dalam 1 bulan.

Sekarang kita berada pada stasiun “genzai” pada gerbong 12 dari 30 gerbong yang ada.

Maka gerbong 1 yang ada di depan akan melewati bagian depan kita, begitu pun dengan
gerbong 2 hingga gerbong ke 11. Dengan kata lain, ke 11 gerbong ini akan semakin menjauh
dari gerbong kita, gerbong 12.

Sementara gerbong 20 akan datang dari belakang kita dalam kurun waktu tertentu, yang artinya
gerbong tersebut semakin mendekat dengan gerbong kita, gerbong 12.

Jadi, Ada yang menjauh dan ada yang mendekat atau dengan pemaknaan sederhana
bahwasanya masa lalu telah menjauh atau telah melewati kita, dan masa lalu itu di depan,
sedangkan masa depan mendekat namun posisinya berada di belakang.
2. Cara pandang pergerakan ruang

未来 (masa depan) <= 現在 (masa sekarang) <= 過去 (masa lalu)

Sekarang anda semua naik kereta yang bernama ruang dan anda semua melewati stasiun-
stasiun waktu yang sudah fix. Setelah 24 Jam meninggalkan stasiun kemarin, kita akan
melewati stasiun hari ini dan di depan kita ada stasiun besok. Selanjutnya ada pula stasiun lusa.

Konsep ini berbanding terbalik dengan pergerakan waktu, dimana masa depan berada di
belakang dan masa lalu di depan. Dalam cara pandang pergerakan ruang. Penetapan waktunya
tetap, absolut. Posisi kita hanya berubah setiap 24 jam, “kemarin” telah dilewati setelah 24 jam,
lalu kita sebut sebagai hari ini, kemudian ada ruang disebut besok, setelah besok ada lusa.
Ketika hari ini telah habis 24 jam, maka ruang hari ini disebut kemarin, lalu ruang besok disebut
sebagai hari ini dan seterusnya.

Secara sederhana, ruang ini absolut. Dengan arah dari masa lalu ke masa sekarang lalu ke masa
depan. Kemarin ke hari ini, hari ini ke besok, besok ke lusa.

Anda mungkin juga menyukai