Bab 7
Bab 7
Kontrol dan data pada jalur yang sama: Biasanya tidak diharapkan memiliki
jalur komunikasi terpisah secara fisik untuk mengontrol informasi. Karenanya,
receiver harus mampu membedakan informasi kontrol dari data yang sedang
ditransmisikan.
Manajemen jalur: Permulaan, pemeliharaan, dan penghentian pertukaran data
memerlukan koordinasi dan kerjasama yang baik di antara station. Karena itu
diperlukan suatu prosedur manajemen untuk pertukaran ini.
Tidak satupun dari ketentuan-ketentuan tersebut yang mampu dipenuhi oleh
teknik-teknik penginterfacean fisik seperti yang dijelaskan di Bab 6. Akan kita lihat
lebih jauh di bab ini mengenai protocol data link yang bisa memenuhi ketentuanketentuan
di atas ternyata merupakan hal yang sangat kompleks. Kita lihat dengan
mengamati tiga mekanisme kunci yang menjadi bagian dari data link control: flow
control, pendeteksian kesalahan, dan kontrol kesalahan. Mengikuti latar belakang ini,
kita lihat contoh yang penting dari suatu protocol data link control: HDLC (Highlevel
Data Link Control). Protocol ini penting karena dua alasan: pertama, karena
merupakan data link control yang sudah distandarkan dan dipergunakan secara luas.
Kedua, HDLC bertindak sebagai basis dari mana semua protocol data link control
lainnya yang penting diperoleh secara virtual. Di bab ini juga akan diberikan
penjelasan mendetail mengenai HDLC, demikian pula dengan protocol-protocol lain
juga akan diuraikan dengan singkat. Terakhir, lampiran untuk bab ini menunjukkan
beberapa kinerja yang berkaitan dengan data link control.
Karakteristik Dasar
Untuk memenuhi berbagai macam aplikasi, HDLC menetapkan tiga jenis
station, dua konfigurasi, serta tiga model operasi pengalihan data. Ketiga jenis
station tersebut adalah sebagai berikut:
Station Primer: bertanggung jawab mengontrol operasi jalur. Frame-frame
dikeluarkan oleh primary yang disebut perintah.
Station Sekunder: beroperasi di bawah kendali station primer. Frame-frame
dikeluarkan sekunder yang disebut respons. Primer mempertahankan jalur
logic yang terpisah dengan setiap station sekunder pada jalur.
Station Gabungan: mengkombinasikan bentuk primer dan sekunder. Station
gabungan bisa mengeluarkan perintah dan respon.
Konfigurasi jalur berupa:
Konfigurasi tidak seimbang: Terdiri dari satu station primer dan satu atau
lebih station sekunder, serta mendukung baik transmisi full-duplex maupun
half-duplex.
Konfigurasi seimbang: terdiri dari dua station gabungan, serta mendukung
transmisi full-duplex maupun half-duplex.
Sedangkan mode transfer data berupa:
Normal Response Mode (NRM): Digunakan dengan konfigurasi. Primer
tidak seimbang mengawalidata transfer menuju secondary, namun sekunder
hanya mentransmisikan data dalam bentuk respon sampai perintah dari primer
saja.
Asynchronous Balanced Mode (ABM): Digunakan dengan konfigurasi
seimbang. Salah satu station gabungan dapat mengawali transmisi tanpa perlu
ijin dari salah satu station gabungan lainnya.
Asynchronous Response Mode (ARM):Digunakan dengan konfigurasi tidak
seimbang. Secondary dapat mengawali transmisi tanpa perlu ijin yang jelas
dari primer. Primer masih tetap bertanggung jawab terhadap jalur, termasuk
inisialisasi, perbaikan kesalahan, serta diskoneksi logik.
Bidang Alamat
Bidang alamat menentukan station sekunder yang ditunjukkan atau
dimaksudkan untuk menerima frame.Ini tidak diperlukan untuk jalur ujung ke ujung,
namun selalu dimasukkan untuk kepentingan keseragaman.Bidang alamt biasanya
semanjang 8 bit, namun berdasarkan kesepakatan, dipergunakan format yang
diperluas dimana panjang alamat sebenarnya merupakan perkalian dari 7 bit. Bit sisi
paling kiri dari setiap octetadalah 1 atau 0 menurut apakah memang itu yang sesuai
atau apakah bukan merupakan octet terakhir dari bidang alamt. 7 bit yang tersisa dari
setiap octet membentuk bagian dari alamat. Alamat octet tunggal 11111111
diterjemahkan sebagai alamat seluruh station dalam format dasar atau yang diperluas.
Selain itu juga dipergunakan untuk memungkinkan primer menyairkan frame untuk
penerima melalui semua sekunder.
Bidang Informasi
Bidang informasi hanya tersedia pada I-frame dan U-frame. Bidang ini
terdiri dari beberapa deretan bit namun harus memuat nomor octet yang lengkap.
Panjang bidang informasi mulai dari variabel sampai jumlah maksimum yang
ditetapkan sistem.
Bidang Frame Check Sequence
Bidang Frame Check Sequence (FCS) merupakan kode pendeteksian
kesalahan yang dikalkulasikan dari bit frame yang tersisa, eksklusif ataupun
tanda. Kode normalnyaadalah 16-bit CRC-CCITT yang dijelaskan di bagian
7.2.Pilihan 32-bit, menggunakan CRC-32, bisa dipakai bila panjang frame atau
jalur dinyatakn cukup memadai untuk pilihan ini.
Operasi
Operasi HDLC terdiri dari I-frame, S-frame, dan U-frame di antara dua
station. Berbagai perintah dan respon yang ditetapkan untuk frame-frame ini
ditunjukkan dalam table 7.1. Operasi HDLC terdiri dari tiga 3 tahap. Pertama,
salah satu pihak atau pihak lainnya mengaawali jalur data sehingga frame-frame
tersebut bisa dipindahkan dengan cara yang tepat. Selama tahap ini, pilihan yang
dipergunakan disepakati berdasarkan hal itu.Setelah inisialisasi ini, kedua pihak
memindahkan data user dan kontrol informasi untuk menjalankan flow dan
pengontrolan kesalahan.Terakhir, salah satu pihak member sinyal penghentian
operasi.
Inisialisasi
Inisialisasi bisa diminta oleh salah satu dari kedua pihak tersebut dengan
cara mengeluarkan salah satu dari keenam perintah set mode. Perintah-perintah ini
dimaksudkan untuk:
1. Memberi tanda pada pihak lain bahwa inisialisasi telah diajukan.
2. Menentukan salah satu dari ketiga model (NRM, ABM, ARM) yang
diminta.
3. Menentukan apakah nomor urut 3- atau 7-bit yang digunakan.
Bila pihak lain menerima permintaan ini, maka modul HDLC pada ujung
tersebut mentransmisikan frame Unnumbered Acknowledgement (UA) kembali
ke pihak yang mengawali. Bila permintaan ditolak, maka frame disconnected
mode (DM) dikirim.
Transfer Data
Bila inisialisasi diterima dan ditolak, kemudian dibentuk koneksi logik.Kedua
pihak bisa mulai mengirimkan data dalam I-frame, diawali dengan nomor urut
0.Bidang N(S) dan N(R) dari I-frame merupakan nomor urut yang mendukung
control flow dan kontrol kesalahan. Modul HDLC yang mengirim deretan I-frame
akan menomorinya berurutan, modulo 8 atau 128, tergantung pada apakah nomor
urut 3- atau 7-but yang dipergunakan, serta menempatkan nomor urut pada N(S).
N(R) adalah balasan untuk I-frame yang diteima; yang memungkinkan modulo
HDLC dapat menentukan I-frame nomor berapa yang diharapkan diterima
keenam, apa yang akan menjadi perhitungan N(R) lagi dari station sekunder
setelah frame terakhir asumsikan operasi ini bebas-kesalahan.
7.24. Amati, beberapa jalur fisik menghubungkan dua station. Kita akanmenggunkan
multi-link HDLC yang menjadikan penggunaan jalur-jalur ini menjadi efisien
dengan cara mengirim frame- frame pada basis FIFO pada jalur berikutnya.
Perbaikan apa lagi yang diperlukan untuk HDLC?
7.25. Server World Wide Web biasanya menerima pesan-pesan yang realatif kecil
dari klien-kliennya, namun mentrasmisikan pesan dalam jumlah besar kepada
klien. Jelaskan, tipe protocol ARQ yang mana(selective-reject,Go-back-N) yang
mampu menyediakan keleluasaan, utamanya bagi server WWW yang popular.