TUGAS KULIAH
Oleh :
Afriliany Lorena
Nim. 165050101111240
FAKULTAS PETERNAKAN
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pengolahan pakan merupakan suatu kegiatan untuk menggubah pakan tunggal atau
campuran menjadi bahan pakan baru atau pakan olahan. Bahan pakan baru yang dihasilkan dari
proses pengolahan diharapkan mengalami peningkatan kualitas. Pada pemeliharaan ternak sapi
ada beberapa manajemen yang harus di tinjau meliputi pengolahan biaya produksi, biaya pakan
merupakan biaya terbesar dari total biaya produksi, biaya ini mencapai 60-70%. Berbagai usaha
dilakukan untuk mengurangi biaya pakan tersebut, antara lain dengan mencari sumber-sumber
pakan 2lternative sehingga dapat mengurangi biaya produksi tanpa mengurangi produktivitas
ternak. Pakan 2lternative dapat diperoleh selain dari rumput segar, yaitu dengan memfermentasi
limbah pertanian atau perkebunan seperti jerami padi, jagung, bonggol jagung, kulit kacang,
alang-alang, pucuk tebu, pelepah kelapa sawit dan limbah tanaman lainnya.
Pengolahan bahan pakan ternak ini juga dapat berguna untuk pemakaian bahan pakan
pada musim kemarau atau saat musim dimana bahan pakan sedang susah di cari. Teknologi
penggolahan bahan pakan memiliki beberapa metode, yaitu fermentasi,HAY,Silase,UMB.
Teknologi ini nantinya akan membuat bahan pakan menjadi lebih berkualitas dan dapat di
gunakan sepanjang tahun.
1.2 TUJUAN
1. Pengertian Fermentasi
2. Untuk Mengetahui Fungsi penggunaan fermentasi pada pakan ternak
3. Macam-macam fermentasi
BAB II
PEMBAHASAN
Siapkan jerami kering yang sudah dipotong – potong. Supaya lebih praktis dan
cepat bisa menggunakan mesin pencacah jerami.
Siapkan ember yang sudah diisi air, campurkan molases (tetes tebu)/ gula pasir,
dan juga SOC (Suplemen Organik Cair) dan aduk hingga merata.
Langkah berikutnya menggelar jerami dengan tinggi 15 – 20cm.
Semprotkan campuran air, molases, dan SOC pada jerami sembari diinja k –
injak, semprotkan secara merata sampai jerami benar – benar basah.
Setelah proses penyemprotan selesai, jerami bisa ditutup dengan plastik tebal
atau terpal.
Cegah udara masuk dengan mengikat dengan kuat dan rapat.
Diamkan tumpukan jerami selama sekitar 12 – 15 hari agar proses penguraian
serat jerami padi terjadi secara alamiah. Dalam proses ini memang dibutuhkan
waktu yang cukup supaya padi benar – benar lapuk dan nutrisinya bisa
bertambah. Dengan begitu kualitas jerami padi menjadi meningkat sebagai
pakan ternak dan nutrisinya dapat terserap dengan baik.
Jika sudah melewati 12 – 15 hari, maka jerami siap diberikan pada hewan
ternak. Disarankan untuk terlebih dahulu hasil fermentasi jerami padi diangin –
anginkan sebentar, kemudian bisa langsung diberi kan pada hewan ternak Anda.