Anda di halaman 1dari 2

RESUME HUKUM ACARA PERDATA

PERBANDINGAN UU NO 1 TAHUN 2016 VS UU NO 1 TAHUN 2008

Mahkamah Agung baru saja menerbitkan Perma Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur
Mediasi di Pengadilan.Sebelum berlakunya Perma Nomor 1 Tahun 2016 tersebut, ketentuan atau dasar
hukum mengenai mediasi diatur didalam Perma Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di
Pengadilan. Dengan berlakunya Perma Nomor 1 Tahun 2016, maka Perma Nomor 1 Tahun 2008
dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.
Perubahan tersebut dilatarbelakangi Perma Nomor 1 Tahun 2008 dianggap belum optimal
memenuhi kebutuhan pelaksanaan Mediasi yang lebih berdaya guna dan mampu meningkatkan
keberhasilan mediasi di Pengadilan.
Didalam Perma Nomor 1 Tahun 2016 terdapat beberapa poin penting yang berbeda dengan
Perma Nomor 1 Tahun 2008, diantaranya:
1. Terkait batas waktu mediasi yang lebih singkat dari 40 hari menjadi 30 hari terhitung sejak
diterimanya pemberitahuan putusan sela Pengadilan Tinggi atau MahkamahAgung. (Pasal 3
angka 6 Perma Nomor 1 Tahun 2016)
Di dalam Pasal 13 angka 3 Perma Nomor 1 Tahun 2008, proses mediasi berlangsung paling
lama 40 (empat puluh hari) hari kerja sejak mediator dipilih oleh para pihak atau ditunjuk oleh
ketua majelis hakim sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 ayat (5) dan (6).
2. Kewajiban para pihak menghadiri secara langsung pertemuan Mediasi dengan atau tanpa
didampingi oleh kuasa hukum, kecuali ada alasan sah (Pasal 6 ayat (1) dan ayat (4) Perma
Nomor 1 Tahun 2016).
3. Adanya itikad baik dan akibat hukum (sanksi) para pihak yang tidak beritikad baik dalam
proses mediasi. (Pasal 7 ayat (1) dan (2) Perma Nomor 1 Tahun 2016). Pengaturan itikad baik
ini memang sudah ada di dalam Perma Nomor 1 Tahun 2008, tetapi penjabarannya tidak detail.
Perma Nomor 1 Tahun 2016 mewajibkan para pihak beritikad baik ketika bermediasi. Jika
tidak, ada akibat hukum bagi yang tidakberitikad baik atas laporan mediator. (Pasal 23 Perma
Nomor 1 Tahun 2016).
4. Adanya kesepakatan sebagian pihak (partial settlement) yang terlibat dalam sengketa atau
kesepakatan sebagian objek sengketanya. Berbeda dengan Perma sebelumnya apabila hanya
sebagian pihak yang bersepakat atau tidak hadir mediasi dianggap dead lock (gagal). Tetapi

Bidang Akademik dan Profesi (AKPRO) SERAMBI FHUI 2016


PermaNomor 1 Tahun 2016, kesepakatan sebagian pihak tetap diakui, misalnya penggugat
hanya sepakat sebagian para tergugat atau sebagian objek sengketanya.
5. Pengecualian perkara yang dimediasikan lebih luas daripada sebelumnya yakni semua jenis
perkara perdata, kecuali perkara Pengadilan Niaga, Pengadilan Hubungan Industrial, keberatan
atas putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha, Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen,
Komisi Informasi, permohonan pembatalan putusan arbitrase, penyelesaian perselisihan partai
politik, dan lain-lain (Pasal 4 ayat (2) Perma Nomor 1 Tahun 2016).
6. Adanya terobosan baru pertemuan Mediasi dapat dilakukan melalui media komunikasi
audio visual jarak jauh yang memungkinkan semua pihak saling melihat dan mendengar
secara langsung serta berpartisipasi dalam pertemuan (Pasal 5 ayat (2) PermaNomor 1 Tahun
2016). Kehadiran para pihak melalui komunikasi audio visual jarak jauh sebagaimana dimaksud
dalamPasal 5 ayat (3) dianggap sebagai kehadiran langsung (Pasal 6 ayat (2) PermaNomor 1
Tahun 2016).

Bidang Akademik dan Profesi (AKPRO) SERAMBI FHUI 2016

Anda mungkin juga menyukai