Anda di halaman 1dari 16

BAB 1.

PENDAHULUAN
A. Judul

Clapung Art “Clay Tepung sebagai Art Soevenir Wisuda”


B. Situasi
Clay merupakan suatu kerajinan tangan yang dibuat dengan bahan seperti tanah liat atau bahan
lain yang dapat merekat kuat dan diberikan sentuhan warna, sehingga terlihat lebih hidup. Di
Indonesia, clay sudah sangat umum, yaitu repleka yang dibuat dengan ukuran yang lebih kecil
dibandingkan dengan aslinya. Clay yang memiliki tampak seperti tanah liat berupa patung ukuran
kecil yang dibuat sedemikian rupa, sehingga menyerupai dengan bentuk yang diinginkan. Clay
memiliki beberapa macam bahan dasar yang dapat digunakan, seperti polimer, tanah liat dan
tepung. Pembuatan clay dengan tanah liat dan polimer membutuhkan waktu yang lebih lama dalam
pengeringan, sehingga memperlukan waktu lebih banyak ketika melakukan proses produksi.
Namun, berbeda dengan clay tepung yang dapat di buat dengan waktu lebih singkat dan lebih
mudah dalam memperoleh bahan baku.
Meningkatnya ketertarikan masyarakat terhadap cindramata dapat terlihat jelas beberapa
tahun belakangan ini. Kecenderung membeli sesuatu yang menarik dan tentunya dapat mengingat
akan sebuah momen yang dilewati, menjadikan perminataan konsumen akan cindramata terus
meningkat. Cindramata yang ada di masyarakat sekarang ini seperti : gantungan kunci, boneka,
foto dan lainnya sudah sangat umum. Hal tersebut dikarenakan kecenderungan untuk mengikuti
apa yang sudah ada menjadikan semakin banyaknya model cindramata tersebut, dan tentu
berdampak pada meningkatnya kebosanan konsumen, dalam hal ini masyarakat untuk membeli
suatu produk seperti cindramata.
Purwokerto merupakan kota yang berada di Kabupaten Banyumas, yang merupakan kota yang
memiliki peningkatan ekonomi yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan kota lain yang berada
di Kabupaten Banyumas. Peningkatan ekonomi di Purwokerto di dukung dengan mulai
berdatangannya dari para pebisnis yang memulai bisnis, dan juga mahasiswa yang menuntun ilmu
di Universitas Jenderal Soedirman, sehingga meningkatkan perekonomian di kota Purwokerto.
Univeristas yang merupakan lambang pendidikan disuatu tempat tentunya memiliki berbagai
kegiatan yang rutin diadakan setiap tahun, salah satunya yaitu wisuda. Momen wisuda merupakan
suatu kegiatan yang dapat dimanfaatkan untuk membuka peluang usaha, yaitu dengan membuat
cindramata wisuda clay tepung.
C. Perumusan Masalah
1. Perumusan masalah dari proposal ini adalah sebagai berikut :
a. Membentuk strategi usaha dan pemasaran yang tepat untuk terus meningkatkan kemajuan
usaha
b. Menciptakan inovasi – inovasi yang dapat meningkatkan ketertarikan dari konsumen
c. Menentukan sasaran baik umum maupun khusus dalam memasarkan produk
2. Permasalahan yang akan dihadapi dalam kegiatan usaha ini adalah sebagai berikut :
a. Skala usaha yang masih kecil sehingga dapat mempengaruhi penyiapan bahan baku dan
produksi
b. Anggota tim yang berasal dari berbagai macam program studi dengan kesibukan masing –
masing tentunya akan mempersulit dalam hal pembagaian waktu.
c. Mempertahankan komitmen dari semua anggota tim PMW
3. Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang akan datang adalah sebagai
berikut :
a. Merumuskan strategi usaha dari awal pengajuan proposal usaha hingga proses pemasaran
yang akan dilakukan
b. Pemasaran yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan media sosial dan poster untuk
mempromosikan secara luas usaha
c. Menentukan sasaran yang tepat baik yang umum maupun khusus
d. Menjadwal waktu produksi setiap bulannya agar tercapainya target produksi dan dapat
memenuhi permintaan
e. Pembagian tugas dan tanggung jawab untuk mempermudah pekerjaan dari tim

D. Tujuan
Tujuan yang diharapakan dari proposal usaha ini adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan kemampuan dalam menangkap peluang usaha dan meningkatkan skill
berwirausaha
2. Melatih jiwa kepemimpinan, manajemen dan penerapan fungsi organisasi dalam
menjalankan suatu usaha
3. Membuka lapangan kerja bagi masyarakat melalui program pemberdayaan masyarakat
lingkungan sekitar usaha
E. Luaran
Luaran yang diharapkan dari adanya usaha inovasi kreatif yaitu terciptarnya sebuah
cindramata wisuda dengan kualitas yang baik, aman dan menarik, sehingga meningkatkan
ketertarikan masyarakat untuk membeli cindramata wisuda yang berkualitas tinggi.

Berbagai keguanaan dari adanya usaha kreatif ini antara lain :

1. Ekonomi
Usaha kreatif cindramata wisuda ini meningkatkan kualitas dengan kreativitas pengusaha
yang semulanya hanya sebuah tepung menjadi sebuah cindramata yang memiliki nilai jual jauh
lebih tinggi, sehingga meningkatkan nilai dan harga yang menjadi tambahan penghasilan, serta
bermanfaat bagi pengusaha dan mitra yang berkerja sama dengan kami.
2. IPTEK
Usaha kreatif ini memanfaatkan peluang dan menemukan sebuah gagasan yang mudah,
praktis, ekonomis dan aman bagi kesehatan. Pemanfaatan teknologi dan penerapannya, sehingga
menambah keunggulan dari cindramata wisuda ini. Pengemasan dengan sentuhan unik dan
krativitas pengusaha dan penerapan IPTEK menjadikan bahan yang memiliki nilai jual rendah
menjadi sebuah produk yang memiliki nilai jual yang tinggi.
3. Sosial
Usaha kreatif yang dilakukan di lingkungan masyarakat tentunya akan bermanfaat bagi
masyarakat, yaitu dengan pemberdayaan pekerja yang dilakukan untuk mengurangi
pengangguran. Kerja sama mitra yang akan dilakukan juga merupakan salah satu manfaat sosial
yang pengusaha lakukan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
BAB II. PROFIL USAHA
A. Identitas usaha

Nama usaha : Clapung Art “Clay Tepung sebagai Art Soevenir Wisuda”
Jenis usaha : Kreatif dan Pemasaran
Produk : Tergantung pemesanan konsumen (bisa berupa gantungan kunci dan
boneka)
Tempat usaha : Gedung Graha Widyatama Jl. HR Boenyamin No 708 Grendeng
Purwokerto Utara
Waktu berdiri : Mei 2017
Kapasitas produksi : 144/ bulan
Jumlah tenaga kerja : 3 orang
Pemasaran : Target pasar utama usaha ini adalah kalangan lulusan mahasiswa
Universitas Jenderal Soedirman. Pemasaran menggunakan word of
mouth, media sosial (seperti facebook, line, instagram, dan BBM)
penjualan langsung di lingkungan mahasiswa dengan cara membuka
lapak kecil di tempat wisuda
B. Identitas Pengusaha

a. Nama ketua : Asys Pramedhie


Fakultas/ angkatan : Peternakan/ 2014
Pengalaman usaha : Agen pulsa elektronik
b. Nama anggota : Sri Mulyani
Fakultas/ angkatan : Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan/ 2014
Pengalaman usaha :-
c. Nama anggota : Mega Anggraeni
Fakultas/ angkatan : Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan/ 2015
Pengalaman usaha : Agen pulsa elektronik
C. Struktur organisasi usaha

Pimpinan Usaha dan Manajer Produksi


Asys Pramedhie

Manajer Keuangan dan


Manajer Pemasaran
Administrasi
Sri Mulyani
Mega Anggraeni

D. Susunan Personalia dan Tugas Kerja


Posisi Deskripsi Tugas Kerja Komposisi
Sebagai pimpinan usaha 1. Bertanggungjawab 1. Mampu
merangkap manajer terhadap seluruh mengkoordinasikan
produksi kegiatan yang segala sumber daya
dijalankan yang ada baik anggota
2. Bertanggungjawab karyawan maupun
terhadap proses pihak kerjasama.
produksi, penentuan 2. Memiliki kemampuan
model/ jenis produk komunikasi, desain
web serta strategi
negosiasi kerjasama
dengan baik.
Manajer pemasaran 1. Menentukan sistem 1. Berpengalaman
dan segmentasi pasar, mengidentifikasi
kemasan, produk dan potensi segmentasi
riset pasar serta pasar dan pemasaran
mampu menangani serta merumuskan
keluhan konsumen. strategi yang
2. Membangun dan dilakukan.
mengembangkan 2. Mengenal daerah
pasar. sasaran pasar, serta
mengetahui ilmu
sosial dan psikologi
konsumen.
Sebagai manajer 1. Memahami 1. Memahami
keuangan dan perencanaan dan perencanaan dan
administrasi evaluasi keuangan evaluasi keuangan
agribisnis dengan agribisnis dengan
menampilkan bukti- menampilkan bukti-
bukti laporan bukti laporan.
BAB III. ANALISIS KELAYAKAN USAHA

A. Aspek Pasar dan Pemasaran

1. Wilayah Pemasaran

Pemasaran produk "clapung art" meliputi kampus UNSOED dan daerah sekitar
Purwokerto. Beberapa alternatif pemasaran "clapung art" adalah sebagai berikut :

a. Wilayah Pemasaran Online

Pemasaran produk "clapung art" melalui media online dengan menggunakan


media sosisal seperti facebook, line, instagram, dan BBM sebagai media promosi.
Sebagian besar orang menggunakan media sosisal dalam kehiduan sehari-hari sehingga
pemasaran melalui media sosial menjadi lebih mudah, efektif dan efisien. Lewat
pemasaran online, pembeli dapat memesan terlebih dahulu dengan desain yang dapat
disesuaikan dengan keinginan sehingga memberikan kepuasan tersendiri bagi pembeli.

b. Wilayah Pemasaran Langsung

Wilayah pemasaran "clapung art" langsung merupakan strategi yang dilakukan


dengan cara membuka lapak kecil di tempat wisuda mahasiswa UNSOED. Sasaran
konsumen kami adalah masayarakat yang berada di lokasi wisuda tersebut. Dalam
pemasaran secara langsung, pembeli tidak bisa memesan desain produk sesuai dengan
keinginan, namun meskipun begitu desain produk yang dipasarkan secara langsung
merupakan desain terbaik dan dijual dengan harga terjangkau.

c. Wilayah Pemasaran Melalui Mitra

Wilayah pemasaran "clapung art melalui mitra dilakukan dengan cara


bekerjasama dengan beberapa toko souvenir di lingkungan kampus UNSOED dan
sekitar Purwokerto dengan keuntungan yang telah disepakati sebelumnya.

2. Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar produk "clapung art" adalah masyarakat umum.


3. Pesaing

Pesaing dari usaha sejenis ini masih sangat sedikit, karena masih belum banyak
produsen yang memproduksi usaha sejenis ini di daerah UNSOED dan Purwokerto.
Kebanyakan toko souvernir di sekitar UNSOED dan Purwokerto hanya sebatas menjual
souvenir seperti gantungan kunci, bingkai foto, dan boneka. Selain itu, lapak kecil yang
berjejer di tempat wisuda juga hanya sebatas menawarkan bunga dan boneka saja. Produk
"clapung art" mempunyai beberapa keunggulan yaitu :

a. Konsumen dapat memesan produk clapung art dengan desain sesuai dengan keinginan.
Setelah produk dipesan sudah jadi, produk tersebut akan diantarkan pada konsumen.

b. Harga terjangkau

c. Kemasannya menarik

4. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran yang dilakukan selain melaui promosi langsung juga melalui
media sosial seperti facebook, line, instagram, dan BBM dimana konsumen dapat
memesan produk dengan desain sesuai dengan keinginan pembeli dan setelah produk telah
selesai dibuat langsung diantarkan pada pembeli (sistem delivery order). Pemasaran
clapung art juga tidak menerapkan aturan adanya minimal order sehingga dapat
meningkatkan antusias konsumen untuk membeli.

B. Aspek Teknik dan Teknologi

1. Sumber Bahan Baku :

Sumber bahan baku pembuatan "clapug art" menggunakan tepung terigu, tepung
maizena, lem fox, minyak kayu putih, cat akrilik, kertas, pita, kain, Cat semprot warna
bening / clear, body lotion dan tusuk gigi yang bisa didapatkan di toko-toko sekitar
Purwokerto.

2. Peralatan Produksi

Peralatan yang dibutuhkan untuk produksi antara lain :

a. Kuas
b. Gunting kecil yg ujungnya lancip
c. Gunting biasa
d. Pinset
e. Alat khusus untuk clay, berguna untuk membentuk lekukan dll
f. Alat khusus utk clay, ujung atas utk membuat cap bergambar bintang pd permukaan clay,
ujung satunya utk membentuk
g. Alat khusus, fungsi ujung atas bisa digantikan tusuk gigi / tusuk sate / batang lidi
h. Ujung atas utk membentuk lekukan, yg bawah utk memotong clay.
i. Pisau yg tajam dengan ujung lancip atau bisa pakai cutter
3. Proses Produksi

Tepung terigu Lem fox Tepung tapioka minyak kayu putih

Dicampur dengan
perbandingan yang tepat

Diuleni sampai kalis

Diberi pewarna sesuai dengan keinginan

Pembuatan desain Dibentuk sesuai


desain

Clay yang sudah jadi disemprot cat


warna bening / clear agar terlihat
mengkilap
Dekeringkan

Pembuatan
Packaging desain packaging

4. Kapasitas Produksi

Dalam satu hari dapat diperoleh 6 produk clapung art karena produksi clapung art
dibuat secara manual dengan mengandalkan keterampilan tangan pembuatnya, sehingga
kapasitas produksi per bulan dengan waktu 6 hari kerja menjadi 144 produk clapung art per
bulan.

5. Pengawasan Mutu

Pengawasan mutu produk clapung art berupa pengawasan kualitas bahan baku
pembuatan produk, bahan pengemas, serta alat yang digunakan dalam pembuatan produk.
Sistem pengawasan mutu yang digunakan dengan melakukan penerapan SOP yang berisi
spesifikasi tertentu terhadap bahan baku, bahan pengemas, dan alat yang digunakan.

C. Aspek Manajemen Usaha

1. Jumlah Pengelola atau Tenaga Kerja

Jumlah pengelola usaha "clapung art" berjumlah 3 orang. Sejumlah 3 orang


pengelola tersebut dibagi menjadi satu orang ketua yang merangkap sebagai manajer
administrasi dan keuangan, satu orang sebagai manajer produksi, dan satu orang menjadi
manajer pemasaran.

2. Sistem Pembagian dan Waktu Kerja


Sistem pembagian kerja yang kami lakukan mengacu pada UU. No. 13 Tahun 2003
tentang ketenagakerjaan pasal 77 ayat (2) point a yaitu 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan empat
puluh jam 1 (satu) minggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu sebagai acuan
kerja untuk anggota tim di usaha pembuatan clapung art. Sistem pembagian kerja yang telah
ditetapkan bersifat fleksibel dengan tetap menerapkan managemen waktu yang baik. Hal ini
dilakukan karena ketiga konseptor masih berstatus mahasiswa dimana masing-masing
mempunyai kesibukan kagiatan akademik yang berbeda.
3. Sistem Gaji (Upah)
Usaha clapung art mengawali sistem usaha yang masih baru dengan keterbatasan
financial, kami tidak mengacu pada UMR (Upah Minimum Regional) Banyumas, Jawa
Tengah sebesar Rp. 1.200.000,-. Oleh karenanya kami akan menggunakan sistem bagi
hasil untuk tiap anggota tim setiap seminggu sekali.

D. Aspek keuangan (finansial)


1. Modal dan Sumber Modal
a. Modal yang dibutuhkan : Rp. 2.663.000,-
 Variable Cost : Rp. 1.656.000,-
 Fix Cost : Rp. 777.000,-
 Perjalanan : Rp. 20.000,-
 Lain – Lain : Rp. 210.000,-
b. Sumber modal PMW : Rp. 2.125.000,-
c. Aset Perusahaan : Rp. 150.000,-
2. Biaya Investasi
Total Biaya Investasi = Total biaya tetap + Total biaya variable
= Rp. 1.656.000 + Rp. 777.000
= Rp. 2.433.000,-

3. Biaya Produksi

Tabel 1. Biaya Variabel (Variable Cost)

Harga Jumlah
No Nama Bahan Kuantitas Ket.
Satuan (Rp) (Rp)

1 Tepung Terigu 20 kg 9.800 196.000


2 Tepung Maizena 20 kg 17.000 340.000

3 Tepung Tapioka 20 kg 12.000 240.000

4 Lem Fox 20 pcs 25.000 500.000

5 Natrium Benzoat 5 kg 70.000 350.000

6 Pewarna Makanan 10 pcs 3.000 30.000

TOTAL 1.656.000

Tabel 2. Biaya Tetap (Fix Cost)

Harga Jumlah
No Nama Bahan Kuantitas Ket.
Satuan (Rp) (Rp)

1 Wadah 3 pcs 40.000 120.000

2 Ayakan 1 pcs 45.000 45.000

3 Peralatan Dapur 1 set 100.000 100.000

4 Shaper Tools 1 set 190.000 190.000

5 Clay Gun 1 pcs 247.000 247.000

6 Cetakan 1 set 75.000 75.000

TOTAL 777.000

Tabel 3. Biaya Perjalanan

Harga Jumlah
Keterangan Kuantitas Ket.
Satuan (Rp) (Rp)

Survie dan Pemesanan 2 liter 10.000 20.000


TOTAL 20.000

Tabel 4. Lain – Lain

Harga Jumlah
No Nama Bahan Kuantitas Ket.
Satuan (Rp) (Rp)

1 Gaji Pegawai 1 Orang 100.000 100.000

2 Print Foto 2 Lembar 50.000 50.000

Proposal dan
3 4 Jilid 15.000 60.000
Laporan

TOTAL 210.000

4. Analisis Pendapatan Perbulan


a. Penerimaan Harga Jual @ Rp. 25.000,-
= Kuantitas x Harga
= 100 x Rp. 25.000,-
= Rp. 2.500.000,-
b. Total Biaya Produksi
= Rp. 1.656.000,-
c. Keuntungan
= Penerimaan – Biaya Produksi
= Rp. 2.500.000 – Rp.1.656.000
= Rp. 844.000,-
d. Analisis R/C
= Penerimaan / Biaya Produksi
= Rp. 2.500.000 / Rp. 1.656.000
= 1,50
Perhitungan R/C dapat dikatakan menguntungkan bila lebih dari 1. Hasil perhitungan
usaha mendapatkan R/C = 1.50, sehingga dapat dikatakan usaha yang dilakukan layak
untuk dijalankan dan menguntungkan secara finansial
e. Perhitungan BEP Produk
= Total Biaya / (Harga Jual – Biaya Produksi)
= Rp. 2.663.000 / ( Rp. 25.000 – Rp. 16.560)
= Rp. 2.663.000 / Rp. 8.440
= 316 Unit
Perhitungan BEP Produk didapatkan 316 Unit, jadi untuk mendapatkan titik impas,
pengusaha harus menghasilkan produk cindramata 316 unit.
BAB IV. KEBERLANJUTAN USAHA

A. Sistem pengelolaan usaha


Sistem pengelolaan usaha kreatif kami secara umum adalah tim usaha “CLAPUNG ART”
yang dibentuk dari adanya Program Mahasiswa Wirausaha (PMW). Pengelola usaha terdiri
dari tiga orang satu orang ketua yang merangkap sebagai manajer produksi, satu orang
sebagai manajer pemasaran, serta satu orang sebagai manajer administrasi dan keuangan.
Manajer produksi yang merangkap sebagai pimpinan usaha bertugas mengelola dan
bertanggungjawab dari usaha kreatif ini. Selain itu kendali koordinasi dalam menjalankan
tujuan usaha dipimpin oleh pimpinan usaha. Sedangkan bagian pemasaran bertugas
mengelola kepentingan promosi dan pemasaran, dan untuk bagian administrasi keuangan
bertugas mengelola segala yang berkaitan dengan keadministrasian dan keuangan. Dalam
pelaksanaannya sistem ini fleksibel karena usaha masih baru dan dirintis bersama.
B. Permasalahan dan penyelesaian usaha
1. Administratif
a. Permasalahan
Tidak adanya panduan baku dalam pembuatan proposal.
b. Penyelesaian
Mencari referensi dalam pembuatan laporan hasil usaha.
2. Teknis
a. Permasalahan
Sistem penjualan musiman yaitu hanya dijual ketika wisuda. Selain itu tanggal
diadakan wisuda tidak ada hanya ditetapkan empat kali dalam satu tahun.
b. Penyelesaian
Menjalin kerjasama dengan pihak penyelenggara wisuda.
3. Organisasi Pelaksana
a. Permasalahan
Kesibukan kuliah yang berbeda-beda.
b. Penyelesaian
Memaksimalkan waktu pertemuan yang ada untuk mempersipkan peralatan yang
dibutuhkan.
C. Badan usaha dan keberlanjutan
Badan usaha kreatif “CLAPUNG ART” saat ini masih berbentuk unit usaha skala kecil
yang menjalin kerjasama dengan pedagang khususnya pedagang tepung. Perlu adanya
konsep dalam pertumbuhan dan pengembangan badan usaha untuk menghasilkan produk
yang lebih bernilai dan memiliki segmentasi pasar yang mumpuni, selain itu produk juga
harus menjadi berbagai inovasi baru seperti membuat inovasi clay sabun. Akan tetapi ciri
khas utama yang diusung adalah konsep inovasi olahan clay.
BAB V. JADWAL KEGIATAN

Tabel 5. jadwal kegiatan pelaksanaan PMW

Jenis Kegiatan Bulan Bulan Bulan Bulan


Maret Juni September Desember
Koordinasi partner usaha
Pembelian peralatan dan
infrastruktur
Penentuan model
kemasan dan desain
kemasan
Persiapan bahan-bahan
dan teknis produksi
Produksi
Pemasaran produk
Penyusunan laporan
Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai