Anda di halaman 1dari 2

PENETAPAN AREA PRIORITAS

DENGAN MEMPERTIMBANGKAN
3H + 1P
No. :800.2/
Dokumen /PKM.BR/2018
No. Revisi : 00
SOP Tanggal
: 23 April 2018
Terbit
Halaman : 1-2
UPTD PUSKESMAS Okta Yusri,SKM
BUAY RUNJUNG NIP.197410201998032003

1. Pengertian Suatu proses yang di lakukan oleh sekelompok orang yang menggunakan
metode tertentu untuk menentukan urutan prioritas dari yang paling
penting sampai yang kurang penting. Prioritas dapat di lakukan secara
kuantitatif dan kualitatif
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk penetapan area
prioritas dengan mempertimbangkan 3H+1p
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Buay Runjung
Nomor: 800.1/ / PKM.BR/2018 tentang Penetapan area prioritas dengan
mempertimbngkan 3H + 1P
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
5. Langkap- 1. Identifikasi unit kerja di Puskesmas yang kritikal, resiko tinggi (high
langkah risk), diberikan dalam volume besar (high volume), pembiayaan yang
tinggi (high cost), cenderung bermasalah (problem prone) yang
langsung terkait dengan mutu asuhan dan keamanan lingkungan,
dengan melihat dari data insiden keselamatan pasien, koplain pasien,
data 10 besar penyakit, atau data lain yang mendukung
2. Tetapkan nilai dari unit kerja yang paling bermasalah dengan
menggunakan 3 kriteria, diberi nilai 1-5 dari yan paling sedikit hingga
yang paling banyak : (a). High risk, dilihat dari laporan insiden dai
unit; (b). High volume, dilihat dari jumlah pasien yang mendapatkan
pelayanan di unit tersebut; (c). Problem prone, dilihat dari data register
resiko masing-masing unit
3. Hitung skor masing-masing unit dengan mengalikan nilai dan bobot.
Nilai diperoleh dari data high risk, high volume, high cost,dan
problem prone yang tadi sudah diberi angka, sedangkan bobot sudah
ditetapkan yaitu bobot high risk adalah 40, high volume adalah 30,
high cost adalah 10 dan problem prone adalah 20
4. Tetapkan area prroritasnya yaitu unit yang memiliki skor tertinggi
setelah dijumlahkan skor high risk, high volume, high cost, dan
problem prone nya.
5. Identifikasi pelayanan yang bermasalah dari area prioritas (unit yang
skornya paling tinggi) yang sudah ditetapkan pada pelayanan yang
kritikal, resiko tinggi (high risk), diberkan dalam volume esar (high
volume), pembiayaan yan tinggi (high cost), cenderung bermasalah
(problem prone) yang langsung terkait dengan mutu asuhan dan
kemanan lingkungan, dengan mellihat data insiden keselamata pasien,
komplain pasien, data 10 besar pnyakit, atau data lain yang
mendukung.
6. Tetapkan nilai pelyanan antara 1-5 dari pelayanan yang sudah dipilih
dari point sebelumnya melalui pertimbangan, masing-masing pada
segi high risk, high volume, high cost, dan problem prone nya.
7. Hitung skor masing-masing pelayanan dengan mengalikan nilai dan
bobot. Nilai yang diperoleh dari pertimbangan yang sudah ditetapkan,
sedangkan bobot sudah ditetapkan yaitu bobot high risk adalah 40,
high volume adalah 30, high cost adalah 10 dan problem prone adalah
20
8. Tetapkan pelayanan prioritasnya, yaitu pelayanan yang memiliki skor
tertinggi setelah dijumlahkan skor high risk, high volume, high cost,
dan problem prone nya.
9. Masukkan area prioritas dan pelayanan prioritas yang sudah ditetapkan
pada program komite mutu dan keselamatan pasien

6. Unit Terkait Tim PMKP

7. Rekaman Historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.

Anda mungkin juga menyukai