Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SELFCARE AND MADICATION

“SESAK NAFAS YANG DIAKIBATKAN ALERGI”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK III

KELAS C

SISKAWATI G 701 16 004

ZULFATUL LAILIYAH G701 16 028

LINDA G 701 16 049

NUR JANNAH G 701 16 061

ASMA SURI WULANDARI G 701 16 063

ANISA RAMADHANI G 701 16 079

INDRIANA G 701 16 173

NUR ASMA G 701 16 274

ALMUGNI YULIA NOVIANTI G 701 16 137

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia Nya kepada tim penulis makalah sehingga dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ““SESAK NAFAS YANG
DIAKIBATKAN ALERGI”Penulis berharap agar makalah ini dapat digunakan
semestinya dan dapat membantu para mahasiswa yang sedang belajar dijurusan
farmasi khususnya yang menempuh mata kuliah selfcare and madication .

Dalam penyusunan makalah ini pun juga banyak terdapat kesalahan


dan kekurangan baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Sehingga penyusun
mohon kesediaan dari pembaca makalah agar menyampaikan kritik dan
sarannya kepada penulis sehingga dalam penyusun makalah selanjutnya dapat
menjadi lebih baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan
juga dapat memperkaya pengetahuan pembaca pada umumnya.Terima Kasih

Palu, 01April 2019


Kelompok III

PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang

Angka kejadian penyakit alergi akhir-akhir ini meningkat sejalan dengan


perubahan pola hidup masyarakat modern, polusi baik lingkungan maupun zat-zat
yang ada di dalam makanan. Salah satu penyakit alergi yang banyak terjadi
dimasyarakat adalah asma.

Asma adalah satu diantara beberapa penyakit yang tidak bisa disembuhkan
secara total. Kesembuhan dari satu serangan asma tidak menjamin dalam waktu
dekat akan terbebas dari ancaman serangan berikutnya. Apalagi bila
karenapekerjaan dan lingkungannya serta faktor ekonomi, penderita harus selalu
berhadapan dengan faktor alergen yang menjadi penyebab serangan. Biaya
pengobatan simptomatik pada waktu serangan mungkin bisa diatasi oleh penderita
atau keluarganya, tetapi pengobatan profilaksis yang memerlukan waktu lebih
lama sering menjadi problem sendiri. Peran dokter dalam mengatasi penyakit
asma sangatlah penting. Dokter sebagai pintu pertama yang akan diketuk oleh
penderita dalam menolong penderita asma, harus selalu meningkatkan pelayanan,
salah satunya yang sering diabaikan adalah memberikan edukasi atau pendidikan
kesehatan. Pendidikan kesehatan kepada penderita dan keluarganya akan sangat
berarti bagi penderita, terutama bagaimana sikap dan tindakan yang bisa
dikerjakan pada waktu menghadapi serangan, dan bagaimana terjadinya serangan
asma.
Dalam tiga puluh tahun terakhir terjadi peningkatan prevalensi (kekerapan
penyakit) asma terutama di negara-negara maju. Kenaikan prevalensi asma di
Asia seperti Singapura, Taiwan, Jepang, atau Korea Selatan juga mencolok. Kasus
asma meningkat insidennya secara dramatis selama lebih dari lima belas tahun,
baik di negara berkembang maupun di negara maju. Beban global untuk penyakit
ini semakin meningkat. Dampak buruk asma meliputi penurunan kualitas hidup,
produktivitas yang menurun, ketidakhadiran di sekolah, peningkatan biaya
kesehatan, risiko perawatan di rumah sakit dan bahkan kematian. (Muchid
dkk,2007)
Asma merupakan sepuluh besar penyebab kesakitan dan kematian di
Indonesia, hal ini tergambar dari data studi survei kesehatan rumah tangga
(SKRT) di berbagai propinsi di Indonesia. Survey Kesehatan Rumah Tangga
(SKRT) tahun 1986 menunjukkan asma menduduki urutan ke-5 dari 10 penyebab
kesakitan (morbiditas) bersama-sama dengan bronkitis kronik dan emfisema. Pada
SKRT 1992, asma, bronkitis kronik dan emfisema sebagai penyebab kematian ke-
4 di Indonesia atau sebesar 5,6 %. Tahun 1995, prevalensi asma di seluruh
Indonesia sebesar 13/1000, dibandingkan bronkitis kronik 11/1000 dan obstruksi
paru 2/1000. Studi pada anak usia SLTP di Semarang dengan menggunakan
kuesioner International Study of Asthma and Allergies in Childhood (ISAAC),
didapatkan prevalensi asma (gejala asma 12 bulan terakhir/recent asthma) 6,2 %
yang 64 % diantaranya mempunyai gejala klasik. Dari uraian diatas menarik
penulis untuk membahas tentang “Pengaruh Cuaca Terhadap Penderita Asma”.

I.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Sesak nafas akibat alergi ?


2. .Apa etiologi dari sesak nafas akibat alergi ?
3. Bagaimana gambaran klinis secara umum sesak nafas akibat alergi?
4. Apa pemeriksaan penunjang dari Sesak nafas akibat alergi?
5. Apa terai farmakologi dan terapi non farmakologi dari sesak nafas akibat
alergi?

BAB II

PEMBAHASAN

II. 1 Definisi

Sesak nafas (dyspnea) adalah perasaan yang dirasakan oleh


seseorang mengenai ketidaknyamanan atau kesulitan dalam bernapas.Sesak
napas dapat disebabkan oleh gangguan dalam sistem pernapasan
(hidung,tenggorokan, paru-paru) atau gangguan yang berasal dari luar paru-
paru (jantung).

Asma adalah penyakit inflamasi (radang) kronik saluran napas


menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan nafas yang menimbulkan
gejala episodik berulang berupa mengi (nafas berbunyi ngik-ngik),
sesak nafas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam menjelang
dini hari. Gejala tersebut terjadi berhubungan dengan obstruksi jalan nafas
yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversible dengan atau tanpa
pengobatan. Seperti diketahui, saluran napas manusia bermula dari mulut
dan hidung, lalu bersatu di daerah leher menjadi trakea (tenggorok) yang
akan masuk ke paru. Di dalam paru, satu saluran napas trakea itu akan
bercabang dua, satu ke paru kiri dan satu lagi ke paru kanan. Setelah itu,
masing-masing akan bercabang-cabang lagi, makin lama tentu makin kecil
sampai 23 kali dan berujung di alveoli, tempat terjadi pertukaran gas,
oksigen (O 2 ) masuk ke pembuluh darah, dan karbon dioksida (CO 2 )
dikeluarkan.

Suatu istilah yang menggambarkan suatu persepsi subjektif mengenai


ketidaknyamanan bernapas yang terdiri dari berbagai sensasi yang berbeda
intensitinya.

Jenis asma ini adalah yang paling umum di antara yang lain.
Statistik menunjukkan bahwa anak-anak lebih rentan terhadap asma alergi
dengan kurang lebih 90% memiliki gangguan tersebut. Alergen seperti
debu, serbuk sari, dan tungau adalah penyebab paling umum asma alergi.
Berolahraga di udara dingin atau menghirup asap, parfum atau
cologne dapat membuat lebih buruk kondisi ini Karena alergen dapat
ditemukan di mana-mana, orang dengan asma alergi harus berhati- hati
dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan.Sebisa mungkin, mereka
harus menjauhi tempat-tempat yang berdebu dan membuat rumah bebas
debu.

II.2 Etiologi

1. Sesak nafas karena factor keturunan


Pada asalnya memang seseorang tersebut memiliki paru-paru dan organ
pernapasan lemah. Ditambah kelelahan bekerja dan gelisah, maka bagian-
bagian tubuh akan memulai fungsi tidak normal. Tetapi, ini tidak otomatis
membuat tubuh menderita, sebab secara alami akan melindungi diri
sendiri. Namun demikian, system pertahanan bekerja ekstra, bahkan
kadang-kadang alergi dan asma timbul sebagai reaksi dari system
pertahanan tubuh yang bekerja terlalu keras.
2. Sesak nafas karena faktor lingkungan Udara dingin dan lembab dapat
menyebabkan sesak nafas. Bekerja dilingkungan berdebu atau asap dapat
memicu sesak nafas berkepanjangan.Polusi pada saluran hidung
disebabkan pula oleh rokok yang dengan langsung dapat mengurangi
suplai oksigen.
3. Sesak nafas karena kurangnya asupan cairan.
Sesak nafas karena kurangnya asupan cairan sehingga lender pada paru-
paru dan saluran nafas mengental. Kondisi ini juga menjadi situasi yang
menyenangkan bagimi kroba untuk berkembangbiak. Masalah pada
susunan tulang atau otot tegang pada punggung bagian atas akan
menghambat sensor syaraf dan bioenergi dari dan menuju paru-paru.

4. Sesak nafas karena ketidakstabilan emosi


Orang-orang yang gelisah, depresi, ketakutan, rendah diri cenderung untuk
sering menahan nafas atau justru menarik nafas terlalu sering dan dangkal
sehingga terengah-engah. Dalam waktu yang lama, kebiasaan ini
berpengaruh terhadap produksi kelenjar adrenal dan hormon yang
berkaitan langsung dengan sistem pertahanan tubuh.Pengetahuan akan cara
bernafas yang baik dan benar akan bermanfaat dalam jangka panjang baik
terhadap fisik maupun emosi seseorang.

II.3 Patofisiologi

Penyebab yang umum adalah hipersensitivitas bronkhioulus terhadap


benda-benda asing di udara. Reaksi yang timbul pada asma tipe alergi diduga
terjadi dengan cara sebagai berikut : seorang yang alergi mempunyai
kecenderungan untuk membentuk sejumlah antibody Ig E abnormal dalam
jumlah besar dan antibodi ini menyebabkan reaksi alergi bila reaksi
dengan antigen spesifikasinya.

Pada asma, antibody ini terutama melekat pada sel mast yang terdapat
pada interstisial paru yang berhubungan erat dengan brokhiolus dan
bronkhus kecil. Bila seseorang menghirup alergen maka antibody Ig E
orang tersebut meningkat, alergen bereaksi dengan antibodi yang telah
terlekat pada sel mast dan menyebabkan sel ini akan mengeluarkan berbagai
macam zat, diantaranya histamin, zat anafilaksis yang bereaksi lambat (yang
merupakan leukotrient).

II.4 Gambaran Klinis Secara Umum

Salah satu penyebab sesak nafas adalah karena reaksi alergi, yang berarti
sesak nafas akan muncul karena dipicu oleh alergen. Alergen adalah
substansi-substansi tidak berbahaya di lingkungan, namun akan menimbulkan
reaksi tidak normal pada tubuh orang yang memiliki alergi. Reaksi alergi
akan menyebabkan saluran pernapasan mengalami inflamasi dan menyempit,
yang akhirnya menimbulkan gejala asma, seperti:

 Batuk
 Mengi (berbunyi saat bernapas)
 Dada sesak
 Bernapas pendek-pendek, dan
 Bernapas dengan cepat

II.5 Pemeriksaan Penunjang

 Elektrokardiogram
Elektrokardiogram (EKG) adalah tes sederhana untuk mengukur
dan merekam aktivitas listrik jantung. Tes ini menggunakan mesin
pendeteksi impuls listrik yang disebut elektrokardiograf. Elektrokardiograf
akan menerjemahkan impuls listrik menjadi grafik yang ditampilkan pada
layar pemantau. EKG tidak menyakitkan karena tanpa pengaliran arus
listrik dan tanpa sayatan (noninvasif). Dokter akan menempelkan
elektrode, umumnya berjumlah 10 atau 12 buah, berbahan plastik dan
berukuran kecil, di dada, lengan, dan tungkai. Elektrode disambungkan
dengan kabel-kabel ke mesin elektrokardiograf. Aktivitas kelistrikan
jantung kemudian diukur dan dicetak oleh mesin EKG, serta diinterpretasi
oleh dokter sebagai penunjang diagnosis.
 CT Scanning paru
Merupakan salah satu metode pencitraan yang digunakan untuk
mendiagnosis dan memantau tatalaksana dari berbagai kelainan dari paru-
paru.
Tujuan utama dari CT scanning paru ini adalah untuk mendeteksi
struktur abnormal disalam paru-paru atau ketidakteraturan yang bisa jadi
yang biasa dialami pasien.
 Spirometri
Spirometri adalah salah satu metode pemeriksaan untuk mengevaluasi
fungsi paru dan mendiagnosis kondisi paru-paru.

II.6 Terapi Farmakologi dan Non-farmakologi


1. Farmakologi
a. Quick relief medicine
Pengobatan yang digunakan untuk merelaksasi otot-otot saluran
pernapasan, memudahkan pasien bernapas dan digunakan saat
serangan datang. Contoh : bronkodilator
 Salbutamol
Bentuk sediaan : Tablet, sirup, nebulizer, injeksi
Dosis : untuk anak 2-6 tahun : 1 – 2 mg 3 atau 4 kali sehari
Untuk anak diatas 12 tahun : 2 mg 3 atau 4 kali sehari
Efek samping : Reaksi alergi seperti pembengkakan pada wajah,
bibir,puca atau merah-merah yang tidak rata, sulit bernapas tekanan
darah rendah.

b. Long relief medicine


Pengobatan yang digunakan untuk mengobati inflamasi pada sesak
nafas, mengurangi udem dan mucus berlebih, memberikan control
untuk jangka waktu yang lama.Contoh : Kortikosteroid bentuk
inhalasi
 Budesonid
Bentuk Sediaan : Inhaler, Cairan nebulizer, semprotan hidung
Dosis : 1 hingga 2 inhalasi 200 mcg sampai 400 mcg dua kali
sehari
Efek samping : Sakit kepala, keringat berlebih, nyeri sendi, nyeri
otot, mual, muntah, Nafsu makan berkurang, diare, batuk, dan
suara serak
2. Terapi Non Farmakologi
a. Olahraga teratur
b. Menghindari alergen
c. Terapi emosi
BAB III
PENUTUP

III.I KESIMPULAN
Sesak nafas (dyspnea) adalah perasaan yang dirasakan oleh seseorang
mengenai ketidaknyamanan atau kesulitan dalam bernapas.Sesak napas
dapat disebabkan oleh gangguan dalam sistem pernapasan
(hidung,tenggorokan, paru-paru) atau gangguan yang berasal dari luar paru-
paru (jantung).

Anda mungkin juga menyukai