DISUSUN OLEH:
KELOMPOK III
KELAS C
JURUSAN FARMASI
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia Nya kepada tim penulis makalah sehingga dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ““SESAK NAFAS YANG
DIAKIBATKAN ALERGI”Penulis berharap agar makalah ini dapat digunakan
semestinya dan dapat membantu para mahasiswa yang sedang belajar dijurusan
farmasi khususnya yang menempuh mata kuliah selfcare and madication .
PENDAHULUAN
Asma adalah satu diantara beberapa penyakit yang tidak bisa disembuhkan
secara total. Kesembuhan dari satu serangan asma tidak menjamin dalam waktu
dekat akan terbebas dari ancaman serangan berikutnya. Apalagi bila
karenapekerjaan dan lingkungannya serta faktor ekonomi, penderita harus selalu
berhadapan dengan faktor alergen yang menjadi penyebab serangan. Biaya
pengobatan simptomatik pada waktu serangan mungkin bisa diatasi oleh penderita
atau keluarganya, tetapi pengobatan profilaksis yang memerlukan waktu lebih
lama sering menjadi problem sendiri. Peran dokter dalam mengatasi penyakit
asma sangatlah penting. Dokter sebagai pintu pertama yang akan diketuk oleh
penderita dalam menolong penderita asma, harus selalu meningkatkan pelayanan,
salah satunya yang sering diabaikan adalah memberikan edukasi atau pendidikan
kesehatan. Pendidikan kesehatan kepada penderita dan keluarganya akan sangat
berarti bagi penderita, terutama bagaimana sikap dan tindakan yang bisa
dikerjakan pada waktu menghadapi serangan, dan bagaimana terjadinya serangan
asma.
Dalam tiga puluh tahun terakhir terjadi peningkatan prevalensi (kekerapan
penyakit) asma terutama di negara-negara maju. Kenaikan prevalensi asma di
Asia seperti Singapura, Taiwan, Jepang, atau Korea Selatan juga mencolok. Kasus
asma meningkat insidennya secara dramatis selama lebih dari lima belas tahun,
baik di negara berkembang maupun di negara maju. Beban global untuk penyakit
ini semakin meningkat. Dampak buruk asma meliputi penurunan kualitas hidup,
produktivitas yang menurun, ketidakhadiran di sekolah, peningkatan biaya
kesehatan, risiko perawatan di rumah sakit dan bahkan kematian. (Muchid
dkk,2007)
Asma merupakan sepuluh besar penyebab kesakitan dan kematian di
Indonesia, hal ini tergambar dari data studi survei kesehatan rumah tangga
(SKRT) di berbagai propinsi di Indonesia. Survey Kesehatan Rumah Tangga
(SKRT) tahun 1986 menunjukkan asma menduduki urutan ke-5 dari 10 penyebab
kesakitan (morbiditas) bersama-sama dengan bronkitis kronik dan emfisema. Pada
SKRT 1992, asma, bronkitis kronik dan emfisema sebagai penyebab kematian ke-
4 di Indonesia atau sebesar 5,6 %. Tahun 1995, prevalensi asma di seluruh
Indonesia sebesar 13/1000, dibandingkan bronkitis kronik 11/1000 dan obstruksi
paru 2/1000. Studi pada anak usia SLTP di Semarang dengan menggunakan
kuesioner International Study of Asthma and Allergies in Childhood (ISAAC),
didapatkan prevalensi asma (gejala asma 12 bulan terakhir/recent asthma) 6,2 %
yang 64 % diantaranya mempunyai gejala klasik. Dari uraian diatas menarik
penulis untuk membahas tentang “Pengaruh Cuaca Terhadap Penderita Asma”.
BAB II
PEMBAHASAN
II. 1 Definisi
Jenis asma ini adalah yang paling umum di antara yang lain.
Statistik menunjukkan bahwa anak-anak lebih rentan terhadap asma alergi
dengan kurang lebih 90% memiliki gangguan tersebut. Alergen seperti
debu, serbuk sari, dan tungau adalah penyebab paling umum asma alergi.
Berolahraga di udara dingin atau menghirup asap, parfum atau
cologne dapat membuat lebih buruk kondisi ini Karena alergen dapat
ditemukan di mana-mana, orang dengan asma alergi harus berhati- hati
dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan.Sebisa mungkin, mereka
harus menjauhi tempat-tempat yang berdebu dan membuat rumah bebas
debu.
II.2 Etiologi
II.3 Patofisiologi
Pada asma, antibody ini terutama melekat pada sel mast yang terdapat
pada interstisial paru yang berhubungan erat dengan brokhiolus dan
bronkhus kecil. Bila seseorang menghirup alergen maka antibody Ig E
orang tersebut meningkat, alergen bereaksi dengan antibodi yang telah
terlekat pada sel mast dan menyebabkan sel ini akan mengeluarkan berbagai
macam zat, diantaranya histamin, zat anafilaksis yang bereaksi lambat (yang
merupakan leukotrient).
Salah satu penyebab sesak nafas adalah karena reaksi alergi, yang berarti
sesak nafas akan muncul karena dipicu oleh alergen. Alergen adalah
substansi-substansi tidak berbahaya di lingkungan, namun akan menimbulkan
reaksi tidak normal pada tubuh orang yang memiliki alergi. Reaksi alergi
akan menyebabkan saluran pernapasan mengalami inflamasi dan menyempit,
yang akhirnya menimbulkan gejala asma, seperti:
Batuk
Mengi (berbunyi saat bernapas)
Dada sesak
Bernapas pendek-pendek, dan
Bernapas dengan cepat
Elektrokardiogram
Elektrokardiogram (EKG) adalah tes sederhana untuk mengukur
dan merekam aktivitas listrik jantung. Tes ini menggunakan mesin
pendeteksi impuls listrik yang disebut elektrokardiograf. Elektrokardiograf
akan menerjemahkan impuls listrik menjadi grafik yang ditampilkan pada
layar pemantau. EKG tidak menyakitkan karena tanpa pengaliran arus
listrik dan tanpa sayatan (noninvasif). Dokter akan menempelkan
elektrode, umumnya berjumlah 10 atau 12 buah, berbahan plastik dan
berukuran kecil, di dada, lengan, dan tungkai. Elektrode disambungkan
dengan kabel-kabel ke mesin elektrokardiograf. Aktivitas kelistrikan
jantung kemudian diukur dan dicetak oleh mesin EKG, serta diinterpretasi
oleh dokter sebagai penunjang diagnosis.
CT Scanning paru
Merupakan salah satu metode pencitraan yang digunakan untuk
mendiagnosis dan memantau tatalaksana dari berbagai kelainan dari paru-
paru.
Tujuan utama dari CT scanning paru ini adalah untuk mendeteksi
struktur abnormal disalam paru-paru atau ketidakteraturan yang bisa jadi
yang biasa dialami pasien.
Spirometri
Spirometri adalah salah satu metode pemeriksaan untuk mengevaluasi
fungsi paru dan mendiagnosis kondisi paru-paru.
III.I KESIMPULAN
Sesak nafas (dyspnea) adalah perasaan yang dirasakan oleh seseorang
mengenai ketidaknyamanan atau kesulitan dalam bernapas.Sesak napas
dapat disebabkan oleh gangguan dalam sistem pernapasan
(hidung,tenggorokan, paru-paru) atau gangguan yang berasal dari luar paru-
paru (jantung).