Anda di halaman 1dari 5

PEMERIKSAAN URINE

I. Tujuan Praktikum
1. Melakukan evaluasi skrining terhadap fungsi ginjal dengan cara urinalisis
2. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan yang diperoleh

II. Teori Dasar

Sistem urin adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan urin.
Pada manusia, system ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter, kandung kemih, dua otot
sphincter, dan uretra. Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme
(sepertiurea), garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin
berasal dari darah atau cairan interstisial. Urin berasal dari penyaringan darah oleh ginjal
yang dialirkan memelaui uretra selanjutnya dikeluarkan dari tubuh urin. Banyak
mengandung bebrapa zat seperti glukosa, garam-garam, asam amino. Urin ditampung
dalam kantung urin sampai sekitar 300 cc.
Komposisi materi yang terdapat dalam urin memberikan banyak informasi metabolisme
tubuh. Materi yang terkandung di dalam urin dapat diketahui melalui analisis urin, baik
analisis kualitatif dan kuantitafif. Analisis yang dilakukan tergantung keperluan diagnosa
seseorang. Misalnya analisis narkoba, uji kehamilan, uji glukosa, uji anion anorganik, dan
lain-lain. Salah satu uji sederhana yang dapat dilakukan di laboratorium adalah dengan
melakukan uji kualitatifurin, seperti ion amonium, glukosa, chlorida, dan sulfat.
Secara umum urin berwarna kuning. Urin encer warna kuning pucat (kuning jernih), urin
kental berwarna kuning pekat, dan urin baru/segar berwarna kuning jernih.Urin yang di
diamkan agak lama akan berwarna kuning keruh. Berat jenis urin 1,002 – 1,035.
Secara kimiawi kandungan zat dalam urin diantaranya adalah sampah nitrogen (ureum,
kreatinin dan asam urat), asam hipurat zat sisa pencernaan sayuran dan buah, badan keton
zat sisa metabolism lemak, ion-ion elektrolit (Na, Cl, K, Amonium, sulfat, Cadan Mg),
hormone, zattoksin (obat, vitamin dan zat kimia asing), zat abnormal (protein, glukosa, sel
darah Kristal kapur dsb).
Asam adalah setiap senyawa kimia yang melepas ion hidrogen kesuatu larutan atau
kesenyawa biasa. Contoh asam chlorida (HCl), yang berionisasi dalam air membentuk ion-
ion hidrogen (H+) dan ion chlorida (Cl-). Demikian juga fosfat (HPO4) suatu basa karena dapat
membentuk asam fosfat (H2PO4). Protein-protein dalam tubuh juga berfungsi sebagai basa
karena beberapa asam amino yang membangun protein dengan muatan akhir negatif siap
menerima ion-ion hidrogen. Beberapa macam asam dan basa :
1. Asam kuat adalah asam yang berdisosiasi dengan cepat dan terutama melepaskan
sejumlah besar ion H+dalam larutan. Contohnya HCl.
2. Asam lemah mempunyai lebih sedikit kecendrungan untuk berdisosiasikan ion-ionnya
dan oleh karena itu kurang melepaskan H+. Contohnya H2CO3.
3. Basa kuat adalah suatu basa yang secara cepat dan kuat dengan H+ dan oleh karena itu
dengan cepat menghilangkannya dari larutan. Contoh ion hidroksil (OH-), yang bereaksi
dengan cepat membentuk air (H2O).
4. Basa lemah adalah basa yang secara lemah bereaksi dengan ion H+. Contohnya HCO3.
Seseorang dikatakan asidosissaat pH turun dari nilai normal dan dikatakan alkolosissaat pH
diatas nilai normal.

IV. AlatdanBahan
 Alat  Bahan
 Jas Lab  Sample urine
 Kertascatatan  Reagentstrip
 RakTabungReaksi
 Pulpen
 Handscoon
 Masker
V. Prosedur
 Prosedur
1. Siapkan alat dan bahan
2. Gunakan jas lab, masker dan handscoon
3. Ambil sample urin
4. Catat identitas klien di kertas catatan yang sudah disiapkan
5. Kocok sample urin yang berada di tabung
6. Letakkan sample urin kedalam rak tabung reaksi
7. Masukkan reagent strip kedalam tabung reaksi yang berisi urin
8. Lalu diamkan reagent strip selama 60 detik
9. Cocokkan perubahan warna reagent strip yang telah di celupkan kedalam sample
urin dengan warna yang telah tersedia
10. Amati dan tentukan hasilnya
11. Catat hasil pengamatan
VI. Pengamatan
 Pengamatan

VII. HasildanPembahasan
 Hasil
TabelHasilPengamatanReagent strip

Parameter Hasil
Leukosit Negative
Nitrogen Negative
Protein Negative
Glukosa Normal
Keton Negative
Urobilinogen Normal
Bilirubin Negative
Eritrosit 1+
pH 8
 Pembahasan
Pada praktikum hari ini, kita membahas tentang uji pH Urin yang bertujuan untuk
melakukan evaluasi skrining terhadap fungsi ginjal dengan cara urinalisis dan
menginterpretasikan hasil pemeriksaan yang diperoleh.
Urinalisis adalah tes yang dilakukan pada sampel urin pasien untuk tujuan diagnosis
infeksi saluran kemih, batu ginjal, skrining dan evaluasi berbagai jenis penyakit ginjal,
memantau perkembangan penyakit seperti diabetes mellitus dan tekanan darah tinggi
(hipertensi), dan skrining terhadap status kesehatan umum.
Ginjal mempunyai kemampuan memilih dan menahan zat-zates ensial pada saat
mengekskresikan produk akhir metabolism dan kelebihan zat dari makanan. Maka untuk
mengetahui fungsi ginjal diantaranya dapat dilkakukan dengan cara skrining pada urin
dengan metode urinalisis. Pada urinalisis, banyak metode yang dapat digunakan untuk
mendeteksi zat-zat yang terkandung di dalamurin. Analisis urin sebagai uji
pendahuluan meliputi analisis fisik, analisis kimiawi dan analisis secara mikroskopik.
Reagentstrip merupakan strip plastic kecil yang memiliki beberapa kotak berwarna
yang melekat padanya.Pada masing-masing kotak merupakan komponen dari uji yang
digunakan untuk menafsirkan urinalisis berdasarkan nilai referensi urin.Ujikimia yang
tersedia pada reagent stripu mumnyaadalah specific gravity (SG)/ berat jenis, pH,
leukosit, nitrogen, protein, glukosa, keton, urobilinogen, bilirubin, eritrositdanHb.

Anda mungkin juga menyukai