No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
Hasil 1. Nyeri akut Setelah dilakukan a. Ajarkan teknik a. Dengan berhubungan dengan tindakan keperawatan relaksasi mengajarkan teknik diskontinuitas tulang selama 2x24 jam, pernapasan dalam relaksasi dapat akibat fraktur falang diharapkan nyeri akut meningkatkan tertutup yang ditandai dapat teratasi, dengan asupan O2 sehingga dengan Klien kriteria hasil akan menurunkan mengatakan nyeri, a. Px tidak mengeluh nyeri sekunder. Klien terlihat berhati- nyeri lagi (skala hati saat bergerak, nyeri berkurang 1-3) b. Lakukan b. Dengan TTV: b. TTV normal manajemen memberikan Nadi meningkat: TD: sentuhan manajemen <60x/menit Sistole: sentuhan seperti Pengkajian nyeri 110- 120 mmHg masase ringan dapat P: kerusakan tulang Diastole: meningkatkan aliran akibat fraktur 70- 80 mmHg darah dan dengan Q: seperti tertusuk- N: 60-100 x/menit otomatis membantu tusuk, tertekan RR: 20 x/menit suplai darah dan R: di area sekitar S: 36,5 0C oksigen kearea nyeri falang c. Px tidak tampak dan menurunkan S : 0-8 ( 0-10) berhati-hati lagi saat sensasi nyeri. T : nyeri dirasakan bergerak ataupun setiap bergerak atau berganti posisi c. Kolaborasi dengan c. Dengan berganti posisi. d. Tidak ada nyeri dokter untuk berkolaborasi tekan atau seperti pemberian terapi dengan dokter tertusuk-tusuk lagi obat dengan pemberian obat dapat mengurangi rasa nyeri. d. Manajemen d. Lingkungan tenang lingkungan akan menurunkan (lingkungan tenang stimulus nyeri dan batasi eksternal dan pengunjung) pembatasan pengunjung akan membantu meningkatkan kondisi O2 ruangan yang akan berkurang apabila banyak pengunjung yang berada diruangan.
e. Observasi dan e. Variasi penampilan
catat karakteristik dan perilaku klien nyeri, lokasi, karena nyeri terjadi intensitas, serta sebagai temuan lama dan pengkajian penyebarannya. 2. Hambatan mobilitas Setelah dilakukan a. Pertahankan a. Memfokuskan fisik berhubungan tindakan keperawatan pelaksanaan perhatian, dengan nyeri saat selama 2x24 jam, aktivitas rekreasi meningkatakan rasa bergerak akibat fraktur diharapkan hambatan terapeutik (radio, kontrol diri/harga falang tertutup yang mobilitas fisik dapat koran, kunjungan diri, membantu ditandai dengan, teratasi, dengan kriteria teman/keluarga) menurunkan isolasi pasien mengatakan hasil: sesuai keadaan sosial. susah menggerakan a. Px dapat klien. jari-jari tangannya, menggerakkan jari- Nadi meningkat: jari tangannya b. Bantu latihan b. Meningkatkan <60x/menit, kembali rentang gerak pasif sirkulasi darah Pembatasan gerak b. TTV normal aktif pada muskuloskeletal, yang dipaksakan, TD: ekstremitas yang mempertahankan Klien terlihat sangat Sistole: sakit maupun yang tonus otot, berhati-hati saat 110- 120 mmHg sehat sesuai mempertahakan bergerak, Skala otot Diastole: keadaan klien. gerak sendi, ekstremitas atas 4, 70- 80 mmHg mencegah ekstremitas bawah 4, N: 60-100 x/menit kontraktur/atrofi Edema, lemah RR: 20 x/menit dan mencegah S: 36,5 0C reabsorbsi kalsium c. Px dapat mudah karena imobilisasi. bergerak tanpa terlihat memaksakan c. Berikan papan c. Mempertahankan diri untuk penyangga kaki, posis fungsional beraktivitas gulungan ekstremitas. d. Px tidak tampak trokanter/ tangan berhati-hati saat sesuai indikasi. bergerak e. Skala otot nomal d. Bantu dan dorong d. Meningkatkan Ekstremitas atas: perawatan diri kemandirian klien 5|5 (kebersihan/ dalam perawatan Ekstremitas bawah: eliminasi) sesuai diri sesuai kondisi 5|5 keadaan klien. keterbatasan klien. f. Tidak ada edema g. Px tidak tampak e. Ubah posisi secara e. Menurunkan insiden lemah periodik sesuai komplikasi kulit dan keadaan klien. pernapasan (dekubitus, atelektasis, penumonia)
f. Kolaborasi f. Kerjasama dengan
pelaksanaan fisioterapis perlu fisioterapi sesuai untuk menyusun indikasi. program aktivitas fisik secara individual. g. Evaluasi g. Menilai kemampuan perkembangan mobilisasi klien masalah klien. dan program imobilisasi. 3. Gangguan perfusi Setelah dilakukan a. Kolaborasi dengan a. Dengan jaringan perifer tindakan keperawatan dokter tentang berkolaborasi berhubungan dengan selama 2x24 jam, pemberian terapi dengan dokter gangguan aliran darah diharapkan perfusi (pemberian tentang pemberian akibat fraktur falang jaringan perifer dapat oksigen nasal atau terapi diharapkan tertutup yang ditandai teratasi, dengan kriteria masker) dapat meningkatkan dengan klien hasil: intake oksigen ke mengeluh lemas, CRT a. Px tidak tampak tubuh pasien : <30 detik, Nadi : < lemas 60 x/mnt, Edema b. Ajarkan tentang b. Dengan b. CRT normal modifikasi faktor memberikan teknik (<3detik) resiko (teknik relaksasi diharapkan c. Tidak ada edema relaksasi untuk stress pada pasien d. TTV normal mengurangi efek dapat terkurangi TD: dari stress) Sistole: 110- 120 mmHg c. Pertahankan tirah c. Aktivitas yang Diastole: baring kontinu dapat 70- 80 mmHg meningkatkan N: 60-100 x/menit tekanan intracosta RR: 20 x/menit S: 36,5 0C d. Observasi TTV d. Dengan obeservasi (pernafasan, nadi, tanda-tanda vital suhu) pasien dapat mengetahui keadaan umum pasien