Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KELOMPOK PERILAKU KONSUMEN (PRODUK SOYBEAN)

- Yoel Glorius (175040100111110)


- Yusriyah Inayah (175040100111175)
- Ayu Azmidar (175040101111103)
- Muhammad Afif Pagarra (175040107111004)
- Yahya Haryanto (175040107111018)
ATRIBUT PRODUK

Kemasan
Kotler dan Amstrong (2012) dalam Christy (2015) menjelaskan bahwa kemasan melibatkan
kegiatan mendesain dan produksi. Kemasan memiliki fungsi utama yakni melindungi produk agar
terjaga kualitasnya. Menurut Titik Wijayanti (2012) dalam Christy (2015) menyatakan bahwa kemasan
mempunyai fungsi dan tujuan yaitu :

1. Memperindah produk dengan kemasan yang sesuai kategori produk


2. Memberikan keamanan produk agar tidak rusak
3. Memberikan keamanan produk pada saat pendistribusian
4. Memberikan informasi kepada konsumen melalui label pada kemasan
5. Hasil desain produk itu sendiri

Soyjoy merupakan produk makanan kesahatan yang diproduksi oleh PT Amerta Indah
Otsuka. Kemasan soyjoy berbahan plastic seperti pada gambar berikut :

Rheinnadia, Abdul Kohar Irwanto, dan Muhammad Najib melakukan penelitian dengan judul “Peran
Atribut Produk dalam Keputusan Pembelian Terkait Strategi Pemasaran Soyjoy di Area Bogor”. Dari
penelitian ini, didapatkan hasil bahwa kemasan Soyjoy tidak berpengaruh langsung terhadap minat
beli konsumen dalam membeli Soyjoy.
Label
Pemberian label merupakan bagian dari suatu produk yg menyampaikan informasi mengenai produk
dari penjual. Sebuah label bisa merupakan bagian dari kemasan atau pula merupakan etiket ( tanda
pengenal ) yang di cantelkan kepada produk secara garis besar terdapat 3 macam label

- Brand label yaitu nama merek yang diberikan pada produk atau dicantumkan pada kemasan
- Descriptive label, yaitu label yg memberikan informasi obyektif mengenai penggunaan.
Kontruksi/ pembuatan dan kinerja produk
- Grade label, yaitu label yg mengidentifikasi penilai kualitas produk (products judged quality }
dengan suatu huruf, angka, atau kata (Stanton, 2003)

Pemberian label pada Soyjoy

Brand Label

Grade label
Layanan Pelengkap (Supplementary Services)
Dewasa ini produk apapun tidak terlepas dari unsur jasa atau layanan, baik itu jasa sebagai produk inti
(jasa murni) maupun jasa sebagai pelengkap. Produk inti umumnya sangat bervariasi antara tipe bisnis
yang satu dengan tipe yang lain, tetapi layanan pelengkapnya memiliki kesamaan. Layanan pelengkap
dapat diklasifikasikan menjadi delapan kelompok, yaitu:

1. Informasi, misalnya jalan/arah menuju tempat produsen, jadwal atau skedul penyampaian
produk/jasa, harga, instruksi rnengenai cara menggunakan produk inti atau layanan pelengkap,
peringatan (warnings), kondisi penjualan/layanan, pemberitahuan adanya perubahan, dokumentasi,
konfirmasi reservasi, rekapitulasi rekening, tanda terima, dan tiket.

2. Konsultasi, seperti pemberian saran, auditing, konseling pribadi, dan konsultasi manajemen/teknis.

3. Order taking, meliputi aplikasi (keanggotaan di klub atau program tertentu, jasa langganan, jasa
berbasis kualifikasi misalnya perguruan linggi), order entry, dan reservasi (tempat duduk, meja,
ruang, professional appointments, admisi untuk fasilitas yang terbatas contohnya pameran).

4. Hospitality, di antaranya sambutan, food and beverages, toilet dan kamar kecil, perlengkapan
kamar mandi, fasilitas menunggu (majalah, hiburan, koran, ruang tunggu), transportasi, dan sekuriti.

5. Caretaking, terdiri dari perhatian dan perlindungan atas barang milik pelanggan yang mereka bawa
(parkir kendaraan roda dua dan roda empat, penanganan bagasi, titipan tas, dan lain-lain), serta
perhatian dan perlindungan atas barang yang dibeli pelanggan (pengemasan, transportasi,
pengantaran, instalasi, pembersihan inspeksi dan diagnosis, pemeliharaan preventif, reparasi dan
inovasi, upgrades).

6. Exceptions, meliputi permintaan khusus sebelumnya penyampaian produk menangani


komplain/pujian/saran, pemecahan masalah (jaminan dan garansi atas kegagalan pemakaian produk,
kesulitan yang muncul dari pemakaian produk; kesulitan yang disebabkan kegagalan produk, termasuk
masalah dengan stafate pelanggan lainnya), dan restitusi (pengembalian uang, kompensasi, dan
sebagainya).

7. Billing, meliputi laporan rekening periodik, faktur untuk transaksi individual, laporan verbal
mengenai jumlah rekening, mesin yang memperlihatkan jumlah rekening, dan self-billing.

8. Pembayaran, berupa swalayan oleh pelanggan, pelanggan berinteraksi dengan personil perusahaan
yang menerima pembayaran, pengurangan otomatis atas rekening nasabah, serta kontrol dan
verifikasi.
Kesimpulan
Dari penelitian diketahui mutu, citra merek dan harga memiliki pengaruh terhadap minat beli,
sedangkan Kemasan tidak memiliki pengaruh langsung. Artinya semakin baik mutu, citra merek dan
harga yang dimiliki Soyjoy, akan semakin tinggi pula minat beli masyarakat terhadap produk ini.

Citra merek dan harga berpengaruh positif dan nyata terhadap minat beli konsumen, dan minat beli
konsumen berpengaruh positif dan nyata terhadap keputusan pembelian. Peneliti-an ini
memberikan jawaban bahwa mutu men-jadi prioritas utama dalam menentukan pilihan diantara
cemilan sehat yang beredar di pasar.

Anda mungkin juga menyukai