Anda di halaman 1dari 4

Biofarmasetika A

Kelompok 10
Tugas I
Nama:
 Regol Sasaka Raudiah 152210101075
 Jeni Juharsita 162210101010
 Anis Dwi A 162210101056
 Shafira Faradiba Tsaniyah 162210101078
 Firda Noor Ivana 162210101099
1. Soal:
Definisikan tentang absorbsi obat! Rute apa sajakah yang memungkinkan obat dapat
diabsorbsi dan menimbulkan efek?
Jawab:
Absorpsi atau penyerapan zat aktif adalah masuknya molekul-molekul obat kedalamtubuh
atau menuju ke peredaran darah tubuh setelah melewati sawar biologik (Aiache,et
al.,1993). Absorpsi obat adalah peran yang terpenting untuk akhirnya menentukan
efektivitas obat (Joenoes, 2002).

Rute yang memungkinkan obat dapat di absorbs yaitu melalui oral (mulut), sublingual
(bawah lidah), rektal (dubur), dan parenteral tertentu seperti intradermal, intramuscular,
subkutan, dan intraperitoneal. Setiap rute tersebut melibatkan proses absorbs yang
berbeda–beda (Syukri, 2002)
Dapus:
 Aiache, J.M. (1993). Farmasetika 2 Biofarmasi. Edisi ke-2. Penerjemah: Dr. Widji
Soeratri. Surabaya: Penerbit Airlangga University Press.
 Joenoes, Z. N. 2002. Ars Prescribendi Jilid 3.Surabaya. Airlangga University Press.
 Syukri, 2002, Biofarmasetika, UII Press, Yogyakarta, 36-37,65,71-73.

2. Soal:
Apa yang anda ketahui tentang sink conditions? Bagaimanakah kondisi sink dapat
dipertahankan sehingga terjadi absorbsi komplit obat dalam GIT ?
Jawab:
Kondisi sink adalah suatu istilah yang merujuk pada suatu volume media yang berlebih
yang memungkinkan obat padat untuk melarut secara terus- menerus. Jika larutan obat
menjadi jenuh, pelarutan obat lebih lanjut tidak akan terjadi. Menurut USP - NF, jumlah
media yang digunakan hendaknya tidak lebih dari tiga kali dari yang diperlukan untuk
membentuk larutan jenuh dari bahan obat. Biasanya kondisi sink ini terjadi pada proses
difusi pasif, dimana proses ini membutuhkan adanya gradien konsentrasi yaitu dari
konsentrasi yang tinggi ke konsentrasi yang rendah. Kondisi sink dapat tercapai dengan
mempertahankan volume pelarutan agar lebih besar daripada titik kejenuhan. Dengan kata
lain Cs ( konsentrasi tersaturasi difusi) > C ( konsentrasi dalam medium). Dengan kata lain
kelarutan obat pada difusi layer juga mempengaruhi. Semakin cepat obat terlarut maka
kelarutan jenuh pada lapisan difusi cepat tercapai akan tetapi konsentrasi obat didalam
medium kecil, maka kondisi Cs > C tetap terjaga.
Dapus:
Shargel, L., Wu-Pong, Susanna, & Yu, B.C. Andrew. (2004). Biofarmasetika dan
Farmakoknetika Terapan Edisi Kelima. Alih Bahasa: Fasich, Budi Suprapti. Pusat
penerbitan dan Percetakan Universitas Airlangga:Surabaya.

3. Soal
Mengapa pemberian vitamin B disarankan dalam dosis kecil berulang daripada dosis besar
tunggal ?
Jawab:
 Apabila vitamin B diberikan dalam dosis besar tunggal maka akan mengakibatkan efek
samping. Misalnya niasin (vitamin B3) dalam dosis besar dapat menyebabkan wajah
merah dan kerusakan liver. Vitamin B6 dapat menyebabkan kerusakan saraf.
 Selain itu, dapat mengakibatkan kadar vitamin dalam darah tinggi dan jenuh, ginjal
akan bekerja terlalu keras sehinnga bisa mengganggu fungsinya bahkan gagal gijal.
Dapus:
Dewoto HR. 2007. Vitamin dan Mineral dalam Farmakologi dan Terappi edisi kelima.
Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
4. Soal:
Jelaskan persamaan dan perbedaan difusi pasif dengan difusi terfasilitasi ?
Jawab:
Difusi Pasif merupakan mekanisme perpindahan obat atau senyawa dari kompartemen
yang berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah hingga didapatkan kondisi
konsentrasi yang seimbang, dimana difusi pasif ini merupakan mekanisme transport
sebagian besar obat. Karena bersifat pasif, maka mekanisme perpindahannya juga tidak
melewati membran semi permeabel dan tidak membutuhkan energi metabolik serta
bersifat spontan. Proses difusi dipengaruhi oleh jarak, luas permukaan, suhu,tekanan,
perbedaan konsentrasi, permeabilitas membran dan ukuran molekul.

Sedangkan difusi terfasilitasi merupakan proses difusi yang dibantu oleh molekul
pembawa (protein). Difusi terfasilitasi memindahkan molekul besar yang tidak larut lemak
(lipid) seperti glukosa untuk melewati membran sel. Ion polar berdifusi melalui protein
saluran transmembran dan molekul besar berdifusi melalui protein pembawa
transmembran. Protein bekerja dengan mengikat substansi yang akan ditransport
kemudian membentuk saluran untuk proses perpindahannya, selain itu protein juga dapat
mengubah konformasi bentuk mereka untuk mempermudah proses difusi
molekul/senyawa. Difusi terfasilitasi dibatasi oleh jumlah protein pembawa, dan saat
semua protein pembawa bekerja tercapailah suatu kejenuhan yang disebut dengan ambang
batas atau transport maksimum.

Persamaan antara difusi pasif dan difusi terfasilitasi terletak pada mekanisme perpindahan
senyawanya yaitu dari kompartemen yang berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih
rendah tanpa membutuhkan energi metabolik serta proses difusi tersebut akan bernilai nol
saat telah dicapai keadaan setimbang.

Dapus:

 Alkatiri, Saleh. 1996. Kajian Ringkas Biologi. Universitas Airlangga Press : Surabaya.
 Darmadi dan Yustina. 2013. Fisiologi Hewan. Universitas Riau Press : Pekanbaru.
 James, Joyce et al., 2008. Prinsip-Prinsip Sains Untuk Keperawatan (Terjemahan).
Jakarta : Erlangga.
5. Soal:
Mengapa transport aktif bukan mekanisme absorbsi utama obat? Bagaimana absorpsi
molekul nutrient analog seperti antineoplastik ?
Jawab:
Karena pada transport aktif obat harus larut pada tempat absorbsi, dan tiap obat
memerlukan carier yang spesifik. Sebelum diabsorbsi obat tersebut harus berikatan dengan
carrier mengikuti teori pengikatan obat-reseptor. Transpor aktif dengan carrier
memerlukan energi yang diperoleh dari hidrolisa ATP dibawah pengaruh ATPase. Dalam
hal ini setiap substansi yang menghalangi reaksi pembentukan energi akan berlawanan
dengan transpor aktif, misalnya obat yang mempengaruhi metabolisme sel seperti CN-, F,
dan ion sodium asetat yang dapat menghambat transpor aktif.

Absorbsi molekul nutrient analog melalui mekanisme Efflux of Drug From Intestine yaitu
transport yang mengeluarkan obat kembali ke lumen GIT setelah obat tersebut telah
diserap.

Dapus:

(memahami PPT bu Lina)

Selesai

Anda mungkin juga menyukai