BAB II Neng
BAB II Neng
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Kehamilan
1. Definisi Kehamilan
Proses perubahan itu sendiri diawali dengan koitus air mani yang terpancar ke dalam
ujung atas vagina sebanyak 2-5 cc yang mengandung spermatozoa sebanyak 80 - 120
Kehamilan adalah suatu mata rantai yang berkesinambungan yang terdiri dari ovulasi
(pematangan sel) lalu pertemuan ovum (sel telur) dan spermatozoa (sperma) terjadilah
pembuahan dan pertumbuhan zigot kemudian bernidasi (penanaman) pada uterus dan
pembentukan plasenta dan tahap akhir adalah tumbuh kembang hasil konsepsi sampai
aterm).
kehamilan merupakan bertemunya sel telur dan sperma yang telah matang sehingga
dapat dilihat pada perubahan-perubahan fisik dan psikologis ibu. Adapun tanda dan
a. Terlambat datang bulan (amonorea) yaitu konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak
b. Mual (nausea) dan muntah (emesis) yaitu akibat pengaruh hormon estrogen dan
c. Ngidam yaitu keadaan dimana seorang wanita hamil sering menginginkan makanan
tertentu.
d. Pingsan (sinkope), kondisi ini terjadi karena gangguan sirkulasi darah ke arah
kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan syaraf pusat. Keadaan ini akan
payudara sehingga akan membesar dan tegang, Ujung syaraf akan tertekan
f. Sering miksi yaitu suatu gejala susah menahan air seni sebagai akibat kerja hormon
g. Pigmentasi kulit yaitu terdapat hiperpigmentasi pada daerah dahi, pipi dan hidung
i. Varises atau penampakan pembuluh darah vena. Penampakan ini sebagai akibat
kerja hormon yang terjadi di sekitar genitalia, kaki dan betis serta payudara.
1) Amenorea, yaitu wanita yang terlambat mengalami haid dalam masa wanita
2) Mual dan muntah (morning sickness), sering muncul pada pagi hari dan
3) Mastodinia, yaitu rasa kencang dan sakit pada payudara yang disebabkan
4) Quickening, yaitu persepsi gerakan janin pertama yang bisanya disadari oleh
uterus ke kranial.
6) Konstipasi, terjadi karena reflek relaksasi progesterone atau dapat juga karena
7) Perubahan berat badan, yang terjadi pada kehamilan 2-3 bulan sering terjadi
11) Pembesaran perut, menjadi nyata setelah minggu ke-16 karena pada saat ini
uterus telah keluar dari rongga pelvis dan menjadi organ rongga perut.
12) Kontraksi uterus, tanda ini muncul belakangan dan pasien mengeluh perutnya
13) Balotemen, yaitu tanda adanya benda terapung melayang dalam cairan.
1) Denyut jantung janin (DJJ), dapat didengarkan dengan stetoskop laenec atau
4) Ultrasonografi (USG).
yaitu :
a. Trimester kesatu, dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12 minggu).
4. Proses Kehamilan
a. Pembuahan (konsepsi)
dinding ovum, kedua sel benih itu menyatu dan membentuk satu sel tunggal. Ovum
yang sudah dibuahi (zigot) memerlukan waktu 6-8 hari untuk berjalan kedalam
b. Implantasi
kehamilan terbentuk.
a. Perubahan Fisiologis
gravidarum), pada areola mamae dan puting susu, garis hitam pada area
leher pria.
dipijat.
5) Perubahan alat kelamin luar : alat kelamin luar tampak hitam kebiruan karena
7) Perubahan pada sikap tubuh : sikap tubuh ibu menjadi lordosis karena perut
yang membesar.
(hemodilusi), tekanan darah turun yang disebabkan oleh kepekatan darah yang
berkurang.
3) Perubahan pada paru ; posisi paru terdesak ke atas akibat uterus membesar
mengikat garam.
b. Perubahan Psikologis
meliputi ambivalen, takut, fantasi, dan khawatir. Pada trimester II, perubahan
pertumbuhan janin meningkat. Kadang tampak egosentris dan berpusat pada diri
sendiri. Pada trimester III, perubahan yang terjadi meliputi memiliki perasaan aneh,
a. Definisi Nyeri
Nyeri adalah sensasi subyektif, rasa tidak nyaman yang biasanya berkaitan
dengan kerusakan jaringan. Nyeri dapat bersifat protektif, yaitu menyebabkan
bersifat subyektif dan obyektif, berdasarkan lama (durasi), kecepatan sensasi, dan
lokasi (Corwin, 2009). Nyeri merupakan perasaan sensori dan emosional yang
Rahardja, 2007).
individual yang tidak dapat dibagi dengan orang lain. Nyeri dapat memenuhi
tersebut. Tidak ada dua orang yang mengalami nyeri dengan cara yang benar-
benar sama. Selain itu, perbedaan persepsi dan reaksi secara individual dan
harus menjadi pertimbangan utama keperawatan saat mengkaji nyeri (Potter dan
Perry, 2010).
b. Klasifikasi Nyeri
1) Nyeri akut
persepsi dan emosional yang tidak nyaman yang berlangsung dari beberapa
detik hingga enam bulan, yang disebabkan oleh kerusakan jaringan dari suatu
penyakit seperti pada luka yang diakibatkan oleh kecelakaan, operasi, atau oleh
awitan yang tiba-tiba dan umumnya berkaitan dengan cedera spesifik. Nyeri
akut mengindikasikan bahwa kerusakan atau cedera telah terjadi. Jika kerusakan
tidak lama terjadi dan tidak ada penyakit sistematik, nyeri akut biasanya
kurang dari enam bulan dan biasanya kurang dari satu bulan. Cedera atau
penyakit yang menyebabkan nyeri akut dapat sembuh secara spontan atau
2) Nyeri Kronik
Nyeri kronik merupakan nyeri berulang yang menetap dan terus menerus
yang berlangsung selama enam bulan atau lebih. Nyeri kronis dapat tidak
mempunyai awitan yang ditetapkan dengan tepat dan sering sulit untuk diobati
karena biasanya nyeri ini tidak memberikan respons terhadap pengobatan yang
menderita nyeri kronis setelah suatu cedera atau proses penyakit, hal ini diduga
mampu untuk memberikan sensasi nyeri, atau ujung - ujung syaraf yang
c. Fisiologi Nyeri
menjadi sensasi nyeri. Sistem yang terlibat dalam transmisi dan persepsi nyeri
disebut sebagai sistem nosiseptif. Reseptor nyeri (nosiseptor) adalah ujung syaraf
bebas yang pertama sekali merasakan nyeri. Jejas atau stimulus pada jaringan
histamine, bradikinin, asetilkolin, dan substansi P (Smeltzer & Bare, 2010). Zat-
zat kimia ini mensensitisasi ujung syaraf dan menyampaikan impuls nyeri ke
otak. Ada dua jenis ujung syaraf bebas yang termasuk dalam nosisepsi, yaitu :
halus dan hantarannya lambat serta bertanggung jawab terhadap nyeri tumpul,
Nyeri pada insisi pada awalnya diperantarai oleh serabut A-delta, tetapi
Impuls nyeri dibawa oleh serabut A-delta perifer dan dihantarkan langsung ke
konduksi lambat serabut C membuat durasi impuls rasa sakit menjadi lebih lama.
P). Impuls nyeri berpindah ke sisi yang berlawanan dari sumsum tulang belakang
melalui arkus reflex di sumsum tulang. Neuron motorik kemudian muncul dari
kornu anterior sumsum tulang belakang untuk mengaktifkan struktur yang sesuai
seperti, bila seseorang menyentuh permukaan yang panas, sinyal nyeri diubah
menjadi impuls motorik yang merangsang tangan menjauh dari sumber panas
Substansi P adalah salah satu contoh neurotransmiter dengan aksi merangsang. Ini
dan mengakibatkan pasien merasakan nyeri. Serotonin adalah salah satu contoh
nyeri. Substansi kimia lainnya mempunyai efek inhibitor terhadap transmisi nyeri
adalah endorfin dan enkafelin. Substansi ini bersifat seperti morfin yang
diproduksi oleh tubuh. Endorfin dan enkafelin ditemukan dalam konsentrasi yang
tinggi dalam sistem syaraf pusat. Kadar endorfin dan enkafelin setiap individu
berbeda. Kadar endorfin ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti ansietas. Hal
stimulusnya sama, setiap orang akan merasakan nyeri yang berbeda. Individu
yang mempunyai kadar endorfin yang banyak akan merasakan nyeri yang lebih
ringan daripada mereka yang mempunyai kadar endorfin yang sedikit (Smeltzer
1) Faktor Fisiologi
a) Umur
perawat. Pada orang tua, nyeri yang mereka rasakan sangat kompleks,
gejala yang sering sama dengan bagian tubuh yang lain. Oleh karena itu,
perawat harus teliti melihat dimana sumber nyeri yang dirasakan pasien
b) Jenis Kelamin
Jenis kelamin secara umum, pria dan wanita tidak berbeda secara
bermakna dalam merespons terhadap nyeri (Gill, 1990 dikutip dari Potter
& Perry, 2010). Diragukan apakah hanya jenis kelamin saja yang
bahwa seorang anak laki-laki harus berani dan tidak boleh menangis,
c) Kelelahan
menghabiskan waktu sepanjang hari (Berger, 1992; Potter & Perry, 2010).
d) Gen
e) Fungsi Neurologi.
neurologi) sebagai efek kewaspadaan dan respons pasien (Potter & Perry,
2010).
2) Faktor Sosial
a) Perhatian
stimulus yang lain, dapat menurunkan persepsi nyeri (Potter & Perry, 2010).
nyeri individu dan kepekaannya terhadap nyeri. Karena setiap orang belajar
saat ini akan dipandangnya sebagai suatu kecemasan dan ketakutan. Dengan
kata lain, jika pengalaman nyeri sebelumnya dapat diterima dengan koping
teman dapat mengurangi rasa nyeri yang dirasakan (Potter & Perry, 2010).
terdekatnya.
3) Faktor Spiritual
Spiritual membuat seseorang mencari tahu makna atau arti dari nyeri
yang dirasakannya, seperti mengapa nyeri ini terjadi pada dirinya, apa yang
telah dia lakukan selama ini, dan lain-lain (Potter & Perry, 2010).
4) Faktor Psikologis
yang mereka rasakan akan mengalami penurunan rasa takut dan kecemasan
yang akan menurunkan persepsi nyeri mereka (Mubarak & Chayatin, 2007).
(Wall & Melzack 1999 dalam Potter & Perry, 2010) mengemukakan bahwa
stimulus nyeri yang aktif pada bagian sistem limbik dipercayai dapat
menurunkannya.
b) Koping Individu
5) Faktor Budaya
a) Makna Nyeri
2010).
b) Suku
(Davidhizar & Giger, 2004; Lasch, 2002 dalam Potter & Perry, 2010).
e. Pengkajian Nyeri
Walaupun tidak dapat diketahui secara pasti bagaimana nyeri dirasakan oleh
merupakan penilai terbaik dari nyeri yang dialaminya. Pengkajian nyeri yang
1) Data subjektif
a) Lokasi
menentukan lokasi nyeri, banyak pasien tidak dapat menentukan letak nyeri
seperti ABC. Pasien boleh menggambarkan lokasi nyeri dalam bentuk atau
bekas lokasi pada tubuhnya dan anggota keuarga dapat memberi tanda
mengkaji nyeri pada anak-anak. Skala tersebut terdiri dari enam wajah
sampai wajah yang sangat ketakutan “nyeri yang sangat” (Potter &
Perry, 2010).
nyeri yang lebih sensitif karena klien dapat menentukan setiap titik dari
rangkaian yang tersedia tanpa dipaksa untuk memilih satu kata (Potter
(4) Simple Descriptor Scale (Verbal Descriptor Scale, VDS) Skala ini
(5) FLACC scale adalah pengukuran yang dilakukan oleh peneliti dengan
melihat secara objektif sesuai criteria yaitu face (wajah), legs (kaki),
f. Penatalaksanaan Nyeri
1) Farmakologi
dan prosedur medis. Ada tiga jenis analgesik, yakni : (1) non-narkotik dan obat
antiinflamasi non steroid (NSAID), (2) analgesik narkotik atau opiat, dan (3)
menghilangkan nyeri ringan dan nyeri sedang, seperti nyeri yang terkait
minor, episiotomi dan masalah pada punggung bagian bawah (Potter & Perry,
2010)
2) Non Farmakologi
mengubah persepsi klien tentang nyeri, mengubah perilaku nyeri, dan memberi
klien rasa pengendalian yang lebih besar. Agens-agens fisik bertujuan untuk
memberikan rasa nyaman, memperbaiki disfungsi fisik, mengubah respon
Nyeri punggung bawah (NPB) atau Low Back Pain (LBP) adalah suatu sindrom
nyeri yang terjadi pada daerah punggung bawah. Low back pain adalah gangguan
muskuloskeletal yang pada daerah punggung bawah yang disebabkan oleh berbagai
disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik (Maher, Salmond & Pellino,
2012). LBP juga dapat didefinisikan sebagai nyeri punggung bawah yang muncul
selama enam minggu. Pasien akan merasakan nyeri, sensasi terbakar, menusuk,
tajam atau tumpul, yang dirasakan jelas atau samar. Intensitas yang dirasakan bisa
ringan sampai parah dan mungkin juga berfluktuasi. Rasa sakit dapat menjalar ke
satu atau kedua bokong atau bahkan ke paha atau daerah pinggul (North American
b. Epidemiologi
Nyeri punggung bawah atau LBP ada disetiap budaya dan negara. Hampir
80% dari setiap individu pernah mengalami LBP dalam hidup mereka. Pada titik
waktu tertentu, minimal 15% dari individu melaporkan bahwa mereka mengalami
Prevalensi LBP serius (terjadi lebih dari 2 minggu) adalah 14%. Prevalensi
nyata. Di Indonesia LBP sering terjadi pada penduduk berusia 40-59 tahun. Secara
keseluruhan kejadian LBP di Indonesia adalah sekitar 49%. Khusus di provinsi Jawa
mengeluhkan nyeri pinggang, dengan prevalensi pada laki-laki 18,2% dan pada
wanita 13,6%. Insiden berdasarkan kunjungan pasien ke beberapa rumah sakit di
Ada banyak penyebab nyeri pada punggung bawah dan sakit pada panggul
seperti perubahan postur bayi didalam perut yang semakin besar dan bertambah pula
beratnya, beban yang diakibatkan perut ini memainkan peranan punggung bawah
(lumbal) untuk condong lebih kedepan. Hal ini menciptakan ketegangan dan tekanan
yang bertambah pada tulang belakang yang menjalar ke panggul dan menyebabkan
relaxin. Hormon ini yang mengatur ikatan sendi untuk mengurangi dan merenggang
selama kehamilan untuk mengakomodasi bayi yang tumbuh di dalam. Ikatan sendi
menghubungkan sambungan yang berbeda dari tulang panggul dan tulang belakang.
Maka jika ikatan sendi pada bagian sisi atas tulang panggul menjadi lebih lemah atau
ketidakseimbangan, hal ini dapat menyebabkan ketegangan otot dan nyeri (Asslid,
2011).
Rasa nyeri dan pegal pegal di bagian punggung sebenarnya disebabkan kerena
pergeseran titik keseimbangna tubuh akibat beban berat pada perut. Pada saat hamil,
setengah dari berat tubuh terletak didepan. Untuk menjaga keseimbangan, tanpa
sadar biasanya bahu akan condong kebelakang. Posisi tubuh yang salah dan
dipaksakan secara menetap inilah yang menyebabkan ketegangan otot pada bagian
punggung. Spasme pada otot punggung ini akan terus berlangsung selama kehamilan
jika tidak ditangani, karena postur yang menyebabkan spasme ini mengakibatkan
melakukan gerakan (nyeri gerak), dan juga adanya nyeri saat dilakukan penekanan
(nyeri tekan), kesalahan sikap misalnya cara duduk, cara berdiri, dan berjalan, nyeri
dua cara yaitu konservatif. Terapi konservatif dilakukan satu jenis sekaligus,
misalnya :
3) Terapi panas
1. Definisi
Back exercise adalah suatu bentuk latihan yang ditujukan untuk otot-otot
stabilisator punggung. Latihan fisik adalah aktivitas olahraga yang dilakukan secara
penampilannya dan untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh. Intensitas latihan
(Ariani, 2011).
2. Manfaat
otot-otot punggung sehingga tubuh dalam keadaan tegak secara fisiologis. Back
exercise yang dilakukan secara baik dan benar dalam waktu yang realtif lama akan
Peningkatan kekuatan otot juga mempunyai efek peningkatan daya tahan tubuh
control dan pengurangan nyeri melalui beta endorphin. Umumnya perbaikan nyeri
tidak terdapat pada keseluruhan latihan dan kemungkinan tidak dapat berperan
3. Pedoman
Gambar 3.
Gambar 4.
Back stretching
c. Latihan 3 (Back stretching). Untuk mengulur otot M.erectorspine dan mengulur
M.hamstring
Gambar 5.
Psikologis Transmisi
Mobilitas Vetebra
Modulasi
Faktor Antropometri
Persepsi
Kekuatan Otot
Nyeri
Faktor Postur Intensitas
Punggung
Nyeri
Bawah (NPB)
Pekerjaan dan
Aktivitas Sehari-hari
7
E. Kerangka Konsep
Intensitas Nyeri
Back Exercise Punggung
Bawah (NPB)
Analgesik
Keterangan :
8
F. Hipotesis Penelitian
sebagai berikut :
Poasia.
Puskesmas Poasia.