Anda di halaman 1dari 16

7

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Kehamilan

1. Definisi Kehamilan

Kehamilan adalah proses dimana terjadi pembuahan ovum oleh

spermatozoa. Proses perubahan itu sendiri diawali dengan coitus air mani

yang terpancar ke dalam ujung atas vagina sebanyak 2-5 cc yang

mengandung spermatozoa sebanyak 80 - 120 juta tiap cc (Anderson,

2010).

Manuaba, dkk (2012) memberikan definisi kehamilan secara berbeda.

Kehamilan adalah suatu mata rantai yang berkesinambungan yang terdiri

dari ovulasi (pematangan sel) lalu pertemuan ovum (sel telur) dan

spermatozoa (sperma) terjadilah pembuahan dan pertumbuhan zigot

kemudian bernidasi (penanaman) pada uterus dan pembentukan plasenta

dan tahap akhir adalah tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm).

Berdasarkan beberapa definisi kehamilan tersebut dapat disimpulkan

bahwa kehamilan merupakan bertemunya sel telur dan sperma yang telah

matang sehingga terjadilah nidasi dan tumbuh berkembang sampai aterm.

2. Tanda – Tanda Kehamilan

Menurut Siswosudarmo (2009), secara klinis tanda-tanda kehamilan

dapat dibagi menjadi dua kategori besar, yaitu sebagai berikut :


8

a. Tanda kehamilan yang tidak pasti (probable signs) :

1) Amenorea, yaitu wanita yang terlambat mengalami haid dalam masa

wanita tersebut masih mampu hamil.

2) Mual dan muntah (morning sickness), sering muncul pada pagi hari

dan diperberat oleh makanan yang baunya menusuk.

3) Mastodinia, yaitu rasa kencang dan sakit pada payudara yang

disebabkan payudara membesar. Vaskularisasi bertambah, asinus

dan duktus berproliferasi karena pengaruh progesterone dan

estrogen.

4) Quickening, yaitu persepsi gerakan janin pertama yang bisanya

disadari oleh wanita pada kehamilan 18-20 minggu.

5) Keluhan kencing (BAK), frekuensi kencing bertambah dan sering

kencing malam disebabkan karena desakan uterus yang membesar

dan tarikan oleh uterus ke kranial.

6) Konstipasi, terjadi karena reflek relaksasi progesterone atau dapat

juga karena perubahan pola makan.

7) Perubahan berat badan, yang terjadi pada kehamilan 2-3 bulan

sering terjadi penurunan berat badan karena nafsu makan menurun

dan muntah-muntah.

8) Perubahan temperature, kenaikan temperature basal lebih dari 3

minggu biasanya merupakan tanda-tanda terjadinya kehamilan.

9) Perubahan warna kulit, yaitu warna kulit kehitam-hitaman pada dahi,


9

punggung hidung, dan kulit daerah tulang pipi.

10) Perubahan payudara, akibat stimulasi prolaktin, payudara

mensekresi kolostrum bisanya setelah kehamilan enam minggu,

11) Pembesaran perut, menjadi nyata setelah minggu ke-16 karena

pada saat ini uterus telah keluar dari rongga pelvis dan menjadi

organ rongga perut.

12) Kontraksi uterus, tanda ini muncul belakangan dan pasien

mengeluh perutnya kencang, tetapi tidak disertai rasa sakit.

13) Balotemen, yaitu tanda adanya benda terapung melayang dalam

cairan.

b. Tanda Pasti Kehamilan. Siswosudarmo (2009) menyebutkan tanda

pasti kehamilan adalah sebagai berikut :

1) Denyut Jantung Janin (DJJ), dapat didengarkan dengan stetoskop

laenec atau dengan stetoskop ultrasonic (dopller).

2) Palpasi, terlihat dan teraba gerakan janin, teraba bagian-bagian

janin.

3) Rontgenografi, sehingga dapat terlihat gambaran tulang-tulang

janin.

4) Ultrasonografi (USG).

5) Test laboratorium, yaitu test inhibisi koagulasi yang bertujuan

untuk mendeteksi adanya HCG dalam urin.


10

3. Klasifikasi Masa Kehamilan

Kehamilan menurut Prawirohardjo (2011) diklasifikasikan dalam 3

trimester, yaitu :

a. Trimester kesatu, dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12 minggu).

b. Trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan (13-27 minggu).

c. Trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (28-40 minggu).

4. Proses Kehamilan

a. Pembuahan (konsepsi)

Fertilisasi adalah penyatuan sperma dari laki-laki dengan ovum dari

perempuan. Spermatozoa menembus ovum dengan membenamkan

kepalanya lewat dinding ovum, kedua sel benih itu menyatu dan

membentuk satu sel tunggal. Ovum yang sudah dibuahi (zigot)

memerlukan waktu 6-8 hari untuk berjalan kedalam uterus, selama

perjalanannya kedalam uterus, zigot berkembang melalui pembelahan

sel yang sederhana 12-15 jam sekali.

b. Implantasi

Sekitar 10 hari setelah terjadinya fertilisasi ovum, zigot yang sudah

membentuk sebagai blastocyst akan menanamkan dirinya dalam

endometrium. Begitu implantasi terjadi, lapisan uterus akan menyelimuti

blastocyst dan kehamilan terbentuk.


11

B. Konsep Nyeri Punggung Bawah (NPB)

1. Konsep Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain)

a. Definisi Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain)

Nyeri punggung bawah (NPB) atau Low Back Pain (LBP) adalah

suatu sindrom nyeri yang terjadi pada daerah punggung bawah. Low Back

Pain adalah gangguan muskuloskeletal yang pada daerah punggung

bawah yang disebabkan oleh berbagai penyakit dan aktivitas tubuh yang

kurang baik (Samara, 2014).

LBP atau NPB merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal

yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik (Maher, Salmond

& Pellino, 2012). LBP juga dapat didefinisikan sebagai nyeri punggung

bawah yang muncul selama enam minggu. Pasien akan merasakan nyeri,

sensasi terbakar, menusuk, tajam atau tumpul, yang dirasakan jelas atau

samar. Intensitas yang dirasakan bisa ringan sampai parah dan mungkin

juga berfluktuasi. Rasa sakit dapat menjalar ke satu atau kedua bokong

atau bahkan ke paha atau daerah pinggul (North American Spine Society,

2009).

b. Epidemiologi

Nyeri punggung bawah atau LBP ada disetiap budaya dan negara.

Hampir 80% dari setiap individu pernah mengalami LBP dalam hidup

mereka. Pada titik waktu tertentu, minimal 15% dari individu melaporkan

bahwa mereka mengalami LBP (Hills, 2014). Prevalensi kejadian LBP di


12

Amerika adalah 60%-80%. Prevalensi LBP serius (terjadi lebih dari 2

minggu) adalah 14%. Prevalensi nyeri yang menjalar ke salah satu

tungkai sebesar 2% (Hills, 2014).

Nyeri punggung atau LBP di Indonesia merupakan masalah

kesehatan yang nyata. Di Indonesia LBP sering terjadi pada penduduk

berusia 40-59 tahun. Secara keseluruhan kejadian LBP di Indonesia

adalah sekitar 49%. Khusus di provinsi Jawa Tengah diperkirakan 40%

dari penduduk berusia diatas 50 tahun pernah mengeluhkan nyeri

pinggang, dengan prevalensi pada laki-laki 18,2% dan pada wanita

13,6%. Insiden berdasarkan kunjungan pasien ke beberapa rumah sakit di

Indonesia berkisar antara 3-17%. (Sadeli, 2011)

c. Etiologi NPB pada Masa Kehamilan

Ada banyak penyebab nyeri pada punggung bawah dan sakit pada

panggul selama masa kehamilan. Yang pertama melibatkan mekanika

perubahan didalam, seperti perubahan postur bayi didalam perut yang

semakin besar dan bertambah pula beratnya, beban yang diakibatkan

perut ini memainkan peranan punggung bawah (lumbal) untuk condong

lebih kedepan. Hal ini menciptakan ketegangan dan tekanan yang

bertambah pada tulang belakang yang menjalar ke panggul dan

menyebabkan sakit pada punggung bawah sampai ke panggul (Asslid,

2011).
13

Mekanisme yang kedua melibatkan pelepasan dari hormone

estrogen dan relaxin. Hormon ini yang mengatur ikatan sendi untuk

mengurangi dan merenggang selama kehamilan untuk mengakomodasi

bayi yang tumbuh di dalam. Ikatan sendi menghubungkan sambungan

yang berbeda dari tulang panggul dan tulang belakang. Maka jika ikatan

sendi pada bagian sisi atas tulang panggul menjadi lebih lemah atau

merenggang disbanding sebelah ( satu sisinya ) dan menyebabkan

ketidakseimbangan, hal ini dapat menyebabkan ketegangan otot dan

nyeri (Asslid, 2011).

d. Patofisiologi NPB pada Masa Kehamilan

Rasa nyeri dan pegal pegal di bagian punggung sebenarnya

disebabkan kerena pergeseran titik keseimbangna tubuh akibat beban

berat pada perut. Pada saat hamil, setengah dari berat tubuh terletak

didepan. Untuk menjaga keseimbangan, tanpa sadar biasanya bahu akan

condong kebelakang. Posisi tubuh yang salah dan dipaksakan secara

menetap inilah yang menyebabkan ketegangan otot pada bagian

punggung. Spasme pada otot punggung ini akan terus berlangsung

selama kehamilan jika tidak ditangani, karena postur yang menyebabkan

spasme ini mengakibatkan nyeri pada punggung bahkan menjalar sampai

ke pinggul.

Perubahan patologi ditandai dengan adanya nyeri yang bertambah

saat melakukan gerakan (nyeri gerak), dan juga adanya nyeri saat
14

dilakukan penekanan (nyeri tekan), kesalahan sikap misalnya cara duduk,

cara berdiri, dan berjalan, nyeri berkurang saat digunakan untuk berbaring

(David, 2015).

e. Penanganan NPB pada Masa Kehamilan

Penanganan NPB tergantung dari penyebarannya dapat

dibedakan menjadi dua cara yaitu konservatif. Terapi konservatif

dilakukan satu jenis sekaligus, misalnya :

1) Menghindari gerakan membungkuk yang mendadak

2) Istirahat di tempat tidur

3) Terapi panas

4) Latihan (Tiaranita, 2013).

C. Konsep Back Exercise

1. Definisi

Back exercise adalah suatu bentuk latihan yang ditujukan untuk otot-

otot stabilisator punggung. Latihan fisik adalah aktivitas olahraga yang

dilakukan secara sistematis dalam mempersiapkan seseorang pada tingkat

tertinggi dalam penampilannya dan untuk menjaga kebugaran dan kesehatan

tubuh. Intensitas latihan ditingkatkan secara progresif serta dilakukan secara

sistematis dan berulang-ulang (repetitive) dalam jangka waktu yang

ditentukan sesuai dengan masing-masing individu dengan tujuan mencapai

peningkatan kemampuan atau prestasi olahraga (Ariani, 2011).


15

2. Manfaat

Back exercise mempunyai manfaat untuk memperkuat otot-otot

perut dan otot-otot punggung sehingga tubuh dalam keadaan tegak

secara fisiologis. Back exercise yang dilakukan secara baik dan benar

dalam waktu yang realtif lama akan meningkatkan kekuatan otot secara

aktif sehingga disebut stabilisasi aktif. Peningkatan kekuatan otot juga

mempunyai efek peningkatan daya tahan tubuh terhadap perubahan

secara statis dan dinamis (Ariani, 2011)

Back exercise juga akan memperbaiki system peredaran darah

sehingga mengatasi terjadinya pembengkakan yang dapat mengganggu

gerakan dan fungsi sendi. Back exercise juga akan mengurangi nyeri

melalui mekanisme gerbang kontrol dan pengurangan nyeri melalui beta

endorphin. Umumnya perbaikan nyeri tidak terdapat pada keseluruhan

latihan dan kemungkinan tidak dapat berperan dalam pengurangan nyeri

pada latihan punggung bawah (Borenstein, 1989).

Prinsip latihan pada penderita nyeri punggung bawah yaitu :

1) Memperbaiki postur tubuh, mengurangi hiper lordosis lumbal.

2) Membiasakan diri untuk melakukan gerakan-gerakan yang sesuai

dengan mekanik tulang belakang (Ariani, 2011).

3. Latihan Punggung

Latihan back exercise (latihan punggung) meningkatkan fleksibiltas dan

keseimbangan dari otot anterior dan posterior lumbal sehingga dapat


16

mengurangi dampak dari nyeri punggung bawah saat kehamilan trimester III.

Jika ibu tidak ada gangguan, maka ibu dapat melakukan latihan selama 3 kali

dalam seminggu (Indiarti, 2015).

Langkah yang dilakukan pada latihan punggung adalah duduk dengan

posisi tukang jahit, berjongkok, mengangkat panggul dengan posisi merangkak

dan latihan lutut ke bahu (Simkin, Whalley & Kepler, 2008).

Duduk dengan posisi tukang jahit adalah cara yang nyaman untuk menjaga

agar punggung bawah relaks. Latihan ini dilakukan dengan posisi duduk

dengan tungkai bersilang. Gerakan ini dapat dilakukan ibu dalam aktivitas

sehari-hari.

Gambar duduk dengan posisi tukang jahit

Latihan dengan posisi berjongkok dimulai dari berdiri dengan posisi kaki

terbuka sesuai kenyamanan ibu dan tumit menyentuh lantai. Ibu

diinstruksikan untuk berjongkok dan turunkan bokong ke bawah ke arah

lantai. Berat badan ditahan merata pada kedua tumit dan jari kaki untuk

mendapatkan kestabilan dan kelengkungan yang lebih besar dari bagian


17

bawah punggung. Jika ibu sulit untuk mempertahankan keseimbangan, ibu

diminta berjongkok dengan berpegang pada tangan pasangan, bagian

perabot yang stabil atau tombol pintu. Ibu juga diminta untuk tidak melakukan

gerakan mengayun.

gambar berjongkok

Latihan mengangkat panggul dimulai dengan posisi berjongkok dengan

ditahan tangan dan lutut. Jaga agar punggung lurus tidak melengkung,

membungkuk, atau menekuk serta lutut dalam keadaan terbuka dengan

jarak yang nyaman. Ibu diinstruksikan untuk mengencangkan otot perut

untuk melengkungkan punggung bagian bawah. Kemudian relaks dan

kembalikan punggung ke posisi semula. Minta ibu untuk mempertahankan

posisi tidak membungkuk.

Gambar mengangkat panggul


18

Latihan lutut ke bahu diawali dengan posisi berbaring terlentang dengan

kedua tulut ditekuk dan kaki rata pada lantai. Kemudian tarik salah satu lutut

ke arah dada dan tahan dengan meletakkan satu tangan di paha. Angkat

lutut satunya dan tahan. Posisi lutut dijaga terbuka untuk menghindari

tertekannya perut ibu. Dengan kepala bersandar pada lantai, perlahan

gerakkan lutut ke bahu sampai ibu merasakan sedikit regangan di bagian

bawah punggung. Ibu diinstruksikan untuk berguling miring ke satu sisi

segera setelah menyelesaikan latihan ini. Jika latihan ini menyebabkan ibu

merasa pusing, maka latihan ini jangan dilakukan.

Gambar mengangkat lutut ke bahu

D. Skala Pengukuran Nyeri

Intensitas nyeri seseorang dapat diukur menggunakan skala nyeri

(Smeltzer dan Bare, 2001). Pengukuran nyeri penting dilakukan untuk

mengetahui tingkat nyeri yang dirasakan sehingga dapat diberikan intervensi

yang tepat (Setiyohadi, 2009). Kategori pengukuran nyeri beragam. Tingkat

nyeri ditentukan dari jumlah angka yang ditunjuk pasien (Lyrawati, 2009 &
19

Pareso dan McCaffery, 2011). Skala nyeri meliputi visual analog scale,

numeric rating scale, verbal rating scale, dan faces pain scale-revised.

Visual analog scale merupakan skala nyeri yang berbentuk garis lurus

yang mewakili intensitas nyeri yang terus menerus. Numerical rating scale

(NRS) adalah suatu alat pendeskripsian kata. Pasien menilai nyeri dengan

skala 0 sampai 10. Angka 0 berarti kondisi klien tidak merasakan nyeri dan

angka 10 mengindikasikan nyeri paling hebat yang dirasakan klien. Verbal

rating scale (VRS) merupakan alat ukur yang menggunakan kata sifat untuk

menggambarkan level intensitas nyeri yang berbeda, range dari tidak nyeri

sampai nyeri hebat. Skala nyeri ini dinilai dengan memberikan angka pada

setiap kata sifat sesuai dengan tingkat intensitas nyeri. Faces pain scale-

revised terdiri dari enam gambar skala wajah kartun yang bertingkat dari

wajah tersenyum untuk “tidak ada nyeri” sampai wajah yang berlinang

airmata untuk “nyeri yang paling buruk” (Prasetyo, 2010). Berdasarkan

uraian di atas peneliti menggunakan skala nyeri numerik (numerical rating

scale).

E. Landasan Teori

Walsh (2008) mengatakan bahwa prevalensi nyeri punggung bagian bawah

meningkat sesuai paritas dan usia. Wanita muda yang cukup berotot dapat

menoleransi perubahan ini tanpa keluhan, akan tetapi wanita yang lebih tua,

yakni wanita yang mengalami gangguan punggung atau wanita yang memiliki

sensasi keseimbangan yang buruk, dapat mengalami nyeri punggung yang


20

cukup berat selama dan segera setelah hamil (Bobak, Lowdermilk, & Jensen,

2005). Di dalam penelitian ini semua ibu hamil yang diteliti berada pada rentang

usia 20-35 tahun.

Nyeri punggung merupakan nyeri dibagian lumbal, lumbosakral, atau

didaerah leher. Nyeri punggung diakibatkan oleh regangan otot atau tekanan

pada akar saraf dan biasanya dirasakan sebagai rasa sakit, tegangan, atau

rasa kaku di bagian punggung (Huldani, 2012).

Berdasarkan pertambahan berat badan, mayoritas ibu hamil mengeluh

nyeri punggung bawah dengan pertambahan berat badan 10-12 kg yaitu

sebanyak 13 orang (68.4%) dengan rentang nyeri sedang sehingga masih

dapat ditoleransi. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Manuaba, dkk (2007)

bahwa pertambahan berat badan normal ibu hamil sekitar 10-12 kg.
21

White (2005) menambahkan bahwa sebagai dampak dari kehamilan maka

pusat gravitasi ibu secara bertahap akan berubah karena peningkatan

ukuran dan berat rahim. Tubuh akan mengkompensasi dengan

meningkatnya kurva tulang belakang lumbosakral, yang sering

mengakibatkan nyeri pada punggung bawah dan dapat menyebabkan

postur ibu berubah. Gambar 2.1 dibawah ini menunjukkan perubahan

postur tubuh akibat adaptasi kehamilan.

(a) (b) (c)

Bagan Fitzgerald dan Segal (2015). Perubahan tulang belakang (a)

tidak hamil (b) bulan ke lima (c) bulan ke-9


30

Anda mungkin juga menyukai