NIM : 1401367
Summary
“Siklus Biner”
Teknologi siklus biner adalah sistem pembangkitan listrik yang mana fluida
panas bumi, baik berupa uap maupun air panas, dimanfaatkan sebagai sumber
panas utama untuk memanaskan fluida kedua (atau disebut juga fluida kerja)
dengan menggunakan alat penukar panas dari fase cair menjadi fase gas. Fase
gas dari fluida kerja ini kemudian dialirkan ke dalam turbin yang dikopel
dengan generator untuk membangkitkan listrik. Fluida kerja ini bekerja pada
siklus tertutup.
sebagai sumber panas utama untuk memanaskan fluida kerja kedua yang mempunyai
titik didih rendah, maka lebih banyak energi bisa dibangkitkan sehingga sistem ini
bisa menjadi ekonomis. Selain itu, di sumber panas bumi dengan karakteristik water
yang terkandung di dalam air panas hasil separasi (brine) dari separator, yang mana
b. Sumber panas bumi yang mengandung dissolved solids atau kandungan NCG (Non-
Condensable Gases) tinggi. Dissolved soilds di dalam fluida panas bumi akan
NCG yang tinggi (>5%) akan cepat terakumulasi di dalam kondenser sehingga
diperlukan pompa dengan kapasitas yang cukup besar untuk mengeluarkan gas-gas
Dengan menerapkan teknologi siklus biner, NCG tidak akan masuk ke dalam sistem
pembangkit sehingga fluida dengan kandungan NCG tinggi masih layak dimanfaatkan
ini terdiri dari sumur produksi dan sumur reinjeksi termasuk jaringan pipanya,
generator dan peralatan pendukung pembangkit. Pada proses kerjanya, fluida panas
bumi, dalam contoh ini adalah brine, dialirkan kedalam preheater atau evaporator,
dimana energi panas ditransfer kepada fluida kerja. Setelah keluar dari alat penukar
(Yari, 2009)
Proses kerja siklus ini berdasarkan pada rankine cycle dengan urutan proses sebagai
berikut: Fluida kerja yang telah dipanaskan dari fase cair ke fase gas kemudian
listrik. Setelah terjadi ekspansi ke tekanan atau temperatur yang lebih rendah di dalam
turbin, uap fluida kerja akan dikondensasi menjadi cair oleh media pendingin seperti
air atau udara, kemudian dimasukkan ke dalam tangki kondensat. Pada Gambar 2.1.
yang telah terkondensasi ini kemudian akan dipompakan kembali ke dalam alat
penukar panas sehingga proses ini berlangsung terus menerus di dalam siklus yang
tertutup.
Pada teknologi pembangkit panas bumi, jenis rankine cycle yang biasa diterapkan pada
sistem siklus biner adalah subcritical rankine cycle. Secara termodinamika, proses
kerja PLTP siklus biner dapat dilihat melalui diagram Ph (Pressure vs Enthalpy)