Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL USAHA

“SAWOT LAVA”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah


Pendidikan Kewirausahaan

1. Fellix Rimba ( 3162131013 )


2. Lesti Abdina Hutasoit ( 3161131021 )
3. Simon Situmorang ( 3163131034 )
4. Mufdi Al Husri ( 3161131025 )
5. Cyintia N Tambunan ( 3161131013 )

Dosen Pengampu:
Rohani, S.Pd, M.Si.
NIP. 19820306 200604 2 001

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
Ridho-Nya kami dapat menyusun proposal usaha ini.
Kami berharap bahwa makalah yang kami tuliskan ini dapat kami
pertanggungjawabkan sebagai mana adanya kebenaran antara teori tertulis dengan
apa yang akan menjadi realisasi aksi, atau praktik di lapangan. Proposal usaha ini
kami susun dengan desain dan settingan yang sederhana, semoga isinya dapat
memberi pengetahuan baru atau motivitas.
Kami menyadari dalam penyusunan proposal usaha ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kami berharap adanya kritikan dan saran yang
membangun demi kesempurnaan proposal usaha ini, terutama kami sangat
berharap sumbang saran dari Ibu pengampu mata kuliah ini.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua anggota yang
telah bekerja-sama dalam penyusunan proposal usaha, sehingga proposal usaha ini
dapat terselesaikan.

Medan, April 2019


Hormat Kami,

Kelompok

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... II


DAFTAR ISI ..................................................................................................... III

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ........................................................................................ 1
B. Identitas peluang usaha .......................................................................... 2
C. Aspek umum .......................................................................................... 2
1. Nama , jenis , bentuk dan tempat usaha ...................................... 2
2. Latar belakang identitas usaha ................................................... 2
3. Visi , misi , dan motto usaha ...................................................... 3
D. Tujuan usaha .......................................................................................... 3

BAB II ASPEK PEMASARAN


A. Penetapan pasar dan jangkauan pemasaran ............................................ 4
1. Target pasar ................................................................................. 4
2. Lokasi usaha ............................................................................... 4
B. Ruang lingkup usaha .............................................................................. 4
C. Strategi pemasaran ( marketing mix ) .................................................... 4
1. Strategy product .......................................................................... 4
2. Strategy price .............................................................................. 5
3. Strategy promotion ...................................................................... 5
4. Strategy place ............................................................................. 5
5. Strategy purple cow..................................................................... 6

BAB III PERMODALAN


A. Investasi................................................................................................... 7
B. Modal kerja ............................................................................................ 7
C. Sumber modal ........................................................................................ 7

BAB IV PRODUKSI
A. Proses produksi ...................................................................................... 8
B. Biaya produksi ....................................................................................... 8
C. Penetapan harga jual ............................................................................... 8
D. Pendapatan Dan Keuntungan .................................................................9

ii
E. Break event point (BEP) ......................................................................... 9

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 10
B. Harapan .................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pada saat ini jumlah penduduk di Indonesia semakin hari semakin
meningkat. yang mengakibatkan jumlah permintaan terhadap makanan terus
bertambah. Seperti yang kita ketahui bahwa makan menjadi kebutuhan pokok
manusia, tanpa makan segala aktivitas manusia akan terhambat, sangat banyak
macam makanan yang tersedia yang dapat menjadi pilihan untuk di konsumsi
namun hampir setiap hari, setiap orang baik anak anak, remaja, serta orang
dewasa akan berusaha mencari makanan yang enak namun tidak terlalu lama
proses memasak atau penyajiaannya, bahkan sudah siap makan/saji, dan dengan
harga yang relative murah atau terjangkau. Dan biasanya mengkonsumsi makanan
modern, tapi kali ini para konsumen akan merubah menu cemilan mereka menjadi
menu yang bernuansa tradisional, tetapi sudah dikreasikan menjadi lebih unik dan
menarik.
Pada dasarnya ubi merupakan salah satu makanan pokok di Indonesia,
tetapi semenjak produksi beras meningkat , ubi sudah menjadi makanan tambahan
atau cemilan bagi sebagian besar orang. Sama halnya bagi masyarakat asing yang
menetap di Indonesia, ubi merupakan makanan tambahan bagi mereka. selain
makanan tambahan ubi juga dapat menjadi olahan makanan ringan yang sehat dan
mengenyangkan dan terpenting tanpa bahan kimia berbahaya, Serta adanya
kebijakan manggadong dari pemerintah provinsi Sumatera utara.
Sawot merupakan makanan yang tidak asing lagi bagi sebagian
masyarakat, karena sawot merupakan makanan khas Indonesia, tapi pada saat ini,
permintaan terhadap makanan tradisional sudah mulai menurun, khususnya sawot,
yang disebabkan oleh menyebarnya makanan modern cepat saji. Disini saya akan
memberikan kreasi baru atas jajanan tradisional, khususnya sawot yang saya sebut
dengan Sawot Lava. Sawot Lava ini memberikan dampak positip yang luar biasa
kepada masyarakat dan kelestarian makanan tradisional. Sawot Lava ini terjadi
dengan inovasi yang tiada henti, agar tercipta rasa yang khas dalam produk saya
dan menjadi makanan baru di/ dari daerah saya .

1
Dari deskripsi di atas akhirnya saya memutuskan untuk membuka usaha
Sawot Lava. Nantinya sawot yang saya jual harus di perhatikan terlebih dahulu
mengenai bahan dari pembuatan sawot itu karena saat ini banyak makanan yang
syarat pembuatannya dengan campuran bahan kimia berbahaya kepada kesehatan
konsumen. Sawot Lava nantinya juga akan dihidangkan dengan porsi yang sesuai
agar baik bagi kesehatan. selain itu dalam pembuatan Sawot Lava ini harus
memperhatikan higienis tempat dan alatnya karena itu dapat mempengaruhi
kualitas produk itu sendiri .
Saya yakin usaha saya akan maju di ranah mahasiswa dan masyarakat,
dikarenakan produk saya unik, menarik, bergizi serta menghidupkan makanan
tradisional yang perlahan menghilang dari pasaran di masyarakat. saya juga
menamai usaha saya dengan nama “Sawot Lava” sebagai indikasi bahwa sawot
saya, yang unik (limited edition) yang akan memberikan efek puas dengan harga
yang pas, terkesan bagi yang mengkonsumsinya, yang akan di gemari konsumen
sampai kapan pun, serta akan menguasai pasar, dengan tujuan meraup keuntungan
yang maksimal. Selain itu untuk menghidupkan kembali makanan tradisional
yang perlahan menghilang dari masyarakat dengan tampilan baru yang lebih
menarik.

B. Identifikasi Peluang Usaha


Jumlah penduduk yang berpeluang tinggi menjadi konsumen Sawot
Lava,
Rutinitas kebutuhan pangan akan makanan tambahan yang sangat tinggi,
Harga yang relative terjangkau ,
Sawot dengan tampilan baru yang unik dan lebih menarik yang belum
ada tandingan,
Sifat usaha yang bergerak pada bidang makanan tambahan yang diterima
masyarakat (halal).

C. Aspek Umum
1. Nama , jenis , bentuk dan lokasi usaha
 Nama : Sawot Lava

2
 Bentuk usaha : Perseorangan
 Jenis usaha : Penjualan makanan tambahan
 Tempat usaha : Fakultas Ilmu Sosial UNIMED.

2. Latar belakang dan identitas usaha


 Usaha ini merupakan usaha keluarga,
 Nama usaha “Sawot Lava” diambil dari nama usaha bisnis, yang
produk ini sangat unik (limited edition) yang akan memberi efek
puas dengan harga yang pas, terkesan bagi yang mengkonsumsi,
dan akan selalu di gemari oleh konsumen, serta akan menguasai
pasar. Selain itu untuk memperkenalkan kembali sawot dengan
tampilan baru yang pasrtinya lebih menarik.

3. Visi , misi , serta motto usaha


 Visi usaha

Menjadi mitra yang mengatasi rasa lapar setiap orang yang


terpercaya

 Misi usaha
Menyediakan makanan sampingan tanpa boraks, pengawet,
pewarna dan bahan kimia berbahaya lainnya

 Motto usaha
Revolusi sawot, dengan inovasi yang tiada henti

D. Tujuan Usaha
a. Menciptakan lapangan pekerjaan
b. Mengembangkan usaha bisnis keluarga
c. Menghadirkan makanan tradisional
d. Mendapatkan keuntungan
e. Menjadi sarana kelayakan hidup
f. Berguna bagi orang lain.

3
BAB II
ASPEK PEMASARAN

A. Penetapan Pelanggan Dan Jangkauan Pemasaran


1. Target pasar
a. Mahasiswa yang ada di Fakultas Ilmu Sosial UNIMED dan
mahasiswa diluar FIS yang diorder order via Whatsapp
2. Lokasi usaha
a. Lokasi usaha : Ruang HMJ Pendidikan Geografi FIS Universitas
Negeri Medan
b. Alamat : Jalan Willem Iskandar

B. Ruang Lingkup Usaha


a. Utamanya penjualan Sawot Lava, dengan rasa serta bentuk yang
unik dan menarik.
b. Penjualan Sawot Lava ini menggunakan bungkus kotak yang
menarik, memiliki identitas barang dan produsen pada kotak, serta
tanggal expaired dan bukti halal.

C. Strategi Pemasaran
1. Strategy product (Strategi produk)
a. Menjamin kualitas produk yang sehat (bahan, alat, dan rasa yang
khas)
b. Rasa dan bentukyang unik dan menarik.

Gambar. Desain Produk

4
Gambar. Desain Bungkus

2. Strategy price (Strategi harga)


a. Harga jual relative murah
b. Harga jual berdasarkan satuan.

3. Strategy promtion (Strategi promosi)


a. Pelayanan dengan personal selling dengan pramuniaga yang mampu
menggaet calon konsumen, berdasarkan keistimewaan Sawot Lava,
b. Promosi dari mulut ke mulut, karena rasa dan bentuknya yang unik
dan menarik, serta melahirkan kembali makanan tradisional dengan
tampilan yang baru.
c. Promosi Sosial Media

4. Strategy place (Strategi tempat)


a. Mudah di jangkau atau di kunjungi karna penjualannya ada di Ruang
HMJ Pendidikan Geografi dan bias dipesan via WA (085373889157)

Lokasi
Usaha

Gambar. Lokasi Usaha

5
5. Strategy purple cow (Strategi keunikan)
 Nama produk yang unik, yang mudah di ingat serta
menimbulkan kesan positif bagi konsumen,
 Sawot Lava hadir dengan rasa dan bentuk yang unik dan
menarik.

6
BAB III
PERMODALAN

A. Investasi
Selama proses produksi, peralatan yang dibutuhkan :

1.Pisau 1 buah Rp. 7.000


2.Parutan tradisional 1 buah Rp. 25.000
3.Baskom 4 buah Rp. 40.000
4.Sendok 2 Buah Rp. 3.000
5.Dang-dang 1 buah Rp. 80.000
6.Sarung tangan 1 buah Rp. 8.000
7.Kompor gas + tabung 1 buah Rp. 200.000
8.Piring 1 lusin Rp. 20.000
9.Kotak Selamat 70 kotak Rp. 14.000
Menikmat
10.
Sendok Jepitan 2 buah Rp. 15.000
11.
Toples Segiempat 4 buah Rp. 100.000
Rp. 504.000

B. Modal Kerja
Bahan baku :
1.7 kg singkong yang @Rp. 3.000 Rp. 21.000
baru
2.3½ sdt vanili @Rp. 500 Rp. 1.750
3.5 sdt garam @Rp. 100 Rp. 500
4.Gas @Rp. 8.000 Rp. 8.000
5.Kotak Selamat @Rp. 200 Rp. 16.800
Menikmati
6.500 gram gula merah @Rp. 2.500 Rp. 12.500
7.¼ gula putih @Rp. 200 Rp. 3.500 +
Rp. 64.050

C. Sumber Modal

Modal pribadi : Rp. 600.000

Dengan penggunaan modal :


Total modal :Rp.600.000
saldo/kas :Rp. 31.950

7
BAB IV
PRODUKSI
A. Cara Membuat
 Langkah awal kupas singkong, serut kasar-kasar,
 Kemudian aduk singkong serut dengan garam dan vanili hingga
rata,
 Lalu taruh dalam wadah,taburi dengan irisan gula merah,
 Kemudian kukus dalam kukusan panas hingga matang,
 Lalu angkat dan sajikan dengan kelapa parut,
 Kemudian siap untuk disajikan.

B. Biaya Produksi
Terdiri dari biaya tetap (fix cost) dan biaya tidak tetap (variable cost),
dengan rincian sebagai berikut :
i. Biaya tetap (fixed cost)
Biaya peralatan perlengkapan :Rp.568.050/8bulan/22hari
fc /hari : Rp.3.200

ii. Biaya variable (variable cost / vc)


Bahan baku :
Jumlah bahan baku : Rp. 64.050

Total fc + vc = Rp. 3.200 + Rp. 64.050


: Rp. 67.250

C. Penetapan Harga Jual


Kemampuan dengan bahan untuk 1 hari memproduksi = 84 buah
Harga jual = Rp. 1.000

P > AVC
AVC = VC (Rp. 67.250)
Q = 84
P = Rp. 67.250/84
= Rp. 800/buah
Taksiran pendapatan = Rp. 1.000 * 84
= Rp. 84.000

8
D. Pendapatan Dan Keuntungan
 Laba – rugi

Fc = Rp. 504.000/8 Bulan/ 22 Hari penjualan efektif


= Rp. 2.900
TC = FC + VC
= Rp. 2.900 + Rp. 64.050
= Rp. 66.950

TR = P * Q
= Rp. 1.000 * 84 buah
= Rp. 84.000

Laba = TR - TC
= Rp. 84.000 - Rp. 66.950
= Rp. 17.050 / hari

Keterangan
 P = Harga  VC = Biaya Variable
 Q = Jumlah Barang  TR = Total Penerimaan
 TC = Total Biaya  FC = Biaya Tetap/peralatan penunjang

E. Break Event Point (BEP)


 BEP setiap hari
TR = TC
P.Q = FC + VC
P.Q = Rp. 2.900 + Rp. 64.050
Rp. 1.000*Q = Rp. 66.950
Q = Rp. 66.950/Rp.1.000 = 66 bungkus

Jadi, untuk mencapai BEP setiap hari harus menjual 66 bungkus dengan
harga Rp.1.000/buah.

 BEP modal usaha


Pendapatan tiap hari : Rp. 84.000
Total modal = Peralatan Tetap + Biaya Habis Pakai
= Rp. 504.000 + Rp. 64.050
= Rp. 568.050
BEP = Total modal / Pendapatan tiap hari
BEP = Rp. 568.050/ Rp. 84.000
= 7 hari

9
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Usaha penjualan Sawot Lava merupakan salah satu usaha yang cukup
menjanjikan dilihat dari potensial aspek pasar yang cukup tinggi, Karena sawot di
konsumsi baik di kalangan anak anak, remaja, maupun dewasa. disamping itu
Sawot Lava juga dapat di manfaatkan dalam acara-acara seremony tertentu dan
menjadi makanan tambahan pada pesta-pesta dan acara acara lainnya serta
melahirkan kembali makanan tradisional dengan tampilan baru yang lebih unik
dan menarik.
Membuka usaha Roti Sawot Lava, dapat memperoleh keuntungan yang
standard dengan kelayakan hidup (sangat memungkinkan adanya saving).
Membuka atau memulai bisnis menjual Sawot Lava akan terlaksana dengan cara :
1. Menentukan lokasi yang strategis, lokasi yang jalurnya pusat
kunjungan atau, banyak di lewati pengunjung,
2. Setelah mendapat lokasi melengkapi peralatan, mempersiapkan bahan
dan memulai usaha menjual Sawot Lava,
3. Berusaha mendapat kredibilitas (kepercayaan) dari para pelanggan
tetap,
4. Mempersiapkan suasana tempat dan dan lokasi usaha agar bersih dan
menarik, terkesan cocok dan sesuai untuk tempat makan menikmati
Sawot Lava,
5. Membuat gambar Sawot Lava semenarik mungkin di lokasi usaha
untuk memotifasi niat makan dari para pengunjung,
6. Memberikan pelayanan yang baik agar konsumen merasa terpuaskan.

B. Harapan
Demikian proposal ini saya sajikan dengan harapan, proposal ini dapat
menjadi bahan dan dasar dari pertimbangan bagi para donator, para pendengar
atau pembaca, untuk memberi respect motifasi permodalan bagi saya, sekaligus
untuk mendukung terealisasinya proposal membuka usaha menjual Sawot Lava.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hendro. Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta : Penerbit Erlangga. 2011.

Kasali Rhenald. Modul Kewirausahaan. Jakarta Selatan : PT Mizan Publika.


2010.

Justin G Longecker, Kewirausahaan, Manajemen Usaha Kecil. Yogyakarta :


Salemba Empat. 2000.

Mas’ud Machfoedz, Kewirausahaan, Suatu Pendekatan Kontemporer,


Yogyakarta : UPP AMP YKPN. 2004.

Chourmain, Imam; Prihatin. 1994. Pengantar Ilmu Ekonomi. Jakarta: Depdikbud


RI.

Irwan, Andi; Putra, Bayu airlangga. 2007. Kewirausahaan UKM: pemikiran dan
pengalaman karya bersama fakultas ekonomi universitas Surabaya dan
forum daerah UKM Jawa Timur. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kismono, Gugup. 2008. Bisnis pengantar. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta

Sinaga, Dearlina; Simatupang, P.; Yusrita. 2013. Kewirausahaan.


Medan: Perdana Publishing

Wahjono, Sentot Imam. 2010. Bisnis Modern. Yogyakarta: Graha Ilmu.

11

Anda mungkin juga menyukai