2. Ras bukan berkulit putih : perbedaan antara angka kelahiran prematur untuk orang yang berkulit putih tetap ada walaupun faktor sosialekonomi bukan merupakan suatu faktor resiko. Hal ini menggambarkan fakta bahwa wanita berkulit hitam yang saat ini digolongkan dalam kelas ekonomi menengah cenderung, daripada orang berkulit putih yang saat ini digolongkan dalam kelas menengah, dikandung dan dibesarkan dalam kemiskinan, kemungkinan dampak kumulatif kemiskinan dari generasi ke generasi yang berada dalam kemiskinan dan kemungkinan peningkatan angka berat badan lahir rendah pada wanita berkulit hitam dalam setiap generasi selanjutnya yang dikandung dan dibesarkan dikelas ekonomi menengah 3. Status nutrisi yang buruk : berat badan sebelum hamil rendah, pertambahan berat badan kurang dari 10 pon pada minggu ke 20 gestasi, berat badan turun, asupan protein dan kalori yang tidak adekuat 4. Riwayat persalinan atau kelahiran prematur : setiap wanita yang telah mengalami kelahiran prematur pada kehamilan terdahulu memiliki resiko 20 sampai 40 persen untuk terulang kembali. 5. Satu atau lebih aborsi spontan pada trimester kedua 6. Jarak yang pendek antar kehamilan : sebuah penelitian menemukan bahwa untuk wanita berkulit hitam jarak kehamilan kurang dari 9 bulan dikaitkan dengan prevalensi kelahiran prematur dan berat lahir rendah yang secara signifikan lebih besar. Sementara untuk wanita berkulit putih hanya jara kehamilan yang kurang dari 3 bulan yang dikaitkan dengan prevalensi kelahiran prematur dan berat lahir rendah yang lebih besar 7. Kehamilan kembar : 10% dari semua kelahiran prematur disebabkan kehamilan kembar 8. Asuhan pranatal yang tidak adekuat 9. Penyalahgunaan zat (sigaret, alkohol, onat-obat jalanan, terutama kokain) 10. Anomali uterus 11. Serviks tidak kompeten 12. Pemajanan DES pada uterus 13. Infeksi saluran kemih 14. Hemoglobinopati (mis. G6PD) 15. Kolonisasi dan infeksi pada saluran genital oleh streptokokus golongan B, Ureaplasma urealyticum, Mycoplasma hominis, Gardnerella vaginalis, Spesies bakteroid, Neisseria gonorrhoeae, Clamydia trachomatis, Tricomonas vaginalis, atau vaginosis bakteri. 16. Ketuban pecah dini 17. Korioamnionitis 18. Kekerasan fisik yang parah saat kehamilan 19. Abrupsio plasenta atau plasenta previa 20. Kematian janin 21. polihidramnion