Anda di halaman 1dari 13

18 April 2019 Kelomopok

TKES 3-C
Pembuatan Kompor Surya Tipe-Box

Laporan Praktikum
Mata Kuliah Teknik Konversi Energi Surya

Dosen Pengajar:
Risse Entikaria Rachmanita, M.Si

Disusun oleh:
Abi Hamid Mohammad G (H41161492)
Muhamad Ilman Fardi (H41161681)
Dimas Panji Hanin D (H41161755)
Wiko Dika Sandy (H41161803)
Kholil (H41161825)
Qorina Salsabila (H41161926)

PROGRAM STUDI TEKNIK ENERGI TERBARUKAN


JURUSAN TEKNIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2019
18 April 2019 Kelomopok
TKES 3-C
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Matahari merupakan energy utama bagi kehidupan di bumi. Selain itu
matahari memiliki sumber energy yang tidak terbatas. Tanpa adanya energy
matahari akan menjadi masalah bagi kehidupan yang berlangsung di bumi.
Seperti terjadinya penurunan suhu di bawah suhu normal. Energy matahari
merupakan energy potensial yang dapat di kelola dan di kembangkan lebih
lanjut sebagai sumber cadangan energi terutama bagi negara yang terletak di
daerah khatulistiwa termasuk Indonesia, di mana matahari dapat bersinar
sepanjang tahun. Negara dengan iklim tropis akan jauh lebih menunjang dalam
pemanfaatan potensi energy surya di Negara tersebut.
Energy panas yang terdapat pada pancaran sinar dapat di manfaatkan
dalam berbagai kebutuan. Seperti pengeringan bahan, berdirinya pembangkit
surya, ataupun di gunakan untuk kebutuan rumah. Masyarakat Negara
Indonesia masih minim dalam pemanfaatan energy surya terutama untuk di
terapkan di kehidupan sehari – hari. Sepertihalnya dalam memasak. Dengan
potensi energy surya yang begitu besar di sepanjang garis katulistiwa tidak
menuntuk kemungkinan pemanfaatan kompor surya sebagai pengganti kompor
konfensional sepergi kompor gas ataupun biomassa. Kompor dengan tingkat
polutan yang sangat kecil sangat baik untuk kesehatan maupun menunjang
mutu udara bumi yang setiap hari terus tercemar. Dengan pemanfaatan kompor
surya ini menjadi salah satu cara untuk mengurangi mutu udara lingkungan
yang semakin lama semakin tercemar.
18 April 2019 Kelomopok
TKES 3-C

1.2 Tujuan
1. Mengetahui berapa lama waktu yang di gunakan untuk mendidihkan air.
2. Mengetahui pengaruh jumlah revlektor terhadap hasil radiasi yang di
hasilkan.
3. Mengetahui efesiensi kompor dari tipe dimensi kompor yang di gunakan.
4. Mengetahui kalor jenis kompor yang mampu di hasilkan.
5. Mengetahui daya kompor yang mampu di bangkitkan.
18 April 2019 Kelomopok
TKES 3-C
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pengeritian Kompor Surya


Kompor tenaga surya adalah perangkat memassak yang menggunakan
energy termal matahari melalui suatu kolektor sebagai sumber energy.
Prinsip dasar cara kerja kompor surya adalah radiasi termal sinar matahari
sinar matahari yang jatuh pada permukaan kolektor dipantulkan ke sebuah
titik / area tertentu yang disebut titik api kolektor, konsentrasi energy
termal matahari pada titik / area ini menghasilkan suhu yang sangat tinggi.
Panci atau alat tempat memasak ditempatkan pada daerah titik api ini
sedemikian rupa sehingga energy termal yang terkonsentrasi mengenai
alas panic dan meneruskan energy termal tersebut ke produk yang sedang
dimasak. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja kompor tenaga surya
ini selain lamanya waktu bersinar dan besarnya intensitas radiasi termal
dari matahari adalah :
1. Refleksivitas material kolektor
2. Luas permukaan kolektor
3. Bentuk geometric dan letak titik api kolektor
4. Arah normal permukaan kolektor terhadap sinar matahari yang dating
5. Sifat benda hitam dari panic atau alat memasak
6. Besarnya kehilangan energy energy kalor ke sekitarnya.

2.2 Jenis-jenis Kompor Surya


A. Kompor Kotak
Kompor surya tipe kotak menurut Bergel, (1999), pancinya brda dalam
lingkungan yang terisolasi oleh dinding, dengan kaca reflector di
bagian atas yang sering disesauikan sandarannya terhadap sinar
datang. Kompor surya kotak memanfaatkan kedua sinar matahari
langsung dan berbaur.
18 April 2019 Kelomopok
TKES 3-C

Gambar 1. Kompor surya tipe kotak


B. Kompor Parabola
Kompor surya parabola menurut Bergel (1999), sinar radiasi langsung
dikonsentrasikan ke panci. Kompor surya parabola sangat efisien tetapi
memerlukan peratian pemakaian untuk menjaga sinar matahari selalu
terfokuskan ke panci agar diperoleh kinerja yang baik.

Gambar 2. Kompor surya tipe parabola


C. Kompor Panel
Kompor panel biasanya terdiri dari bejana masak (panci atau wajan)
yang biasanya digelapkan atau dihitamkan, kantongmemasak oven
atau mangkuk kaca transparan beserta panel reflektif. Panel ini bisa
dibuat dari alumunium oil di atas karton bergelombang, atau dari panel
logam timah atau lembaran yang dipoles menjadi kemilau tinggi dan
juga dengan cermin.
18 April 2019 Kelomopok
TKES 3-C

Gambar 3. Kompor surya tipe panel


2.3 Standar Pengujian Kompor Energy Surya
Kompor surya adalah perangkat memasak yang menggunakna sinar
matahari sebagai sumber energy. Pengujian kompor tenaga surya pada
dasarnya diperlukan untuk menguji apakah kompor dapat berfungsi sesuai
fungsinya. Menurut Shawn Shaw (2008), dengan begitu banyak jenis
kompor tenaga surya, pengujian juga diharapkan dapat mencakup faktor-
faktor yang dapat dinilai dan dibandingkan antara kompor yang satu
dengan kompor yang lain. Standar pengujian yang ideal sebaiknya
mencakup beberapa hal seperti reproduksi, efisiensi, pemahaman,
objektivitas. Selain itu, pengujian juga harus dapat menjawab pertanyaan
umum mengenai kompor tenaga surya seperti :
1. Berapa lama waktu yang digunakan untuk memasak?
2. Berapa panas yang dapat dicapai?
3. Apakah mudah digunakan dan praktis?
4. Apakah aman untuk digunakan?
18 April 2019 Kelomopok
TKES 3-C
BAB III
METODOLOGI

3.1 ALAT DAN BAHAN

Alat:
1. Gunting
2. Cutter
3. Penggaris
Bahan:
1. Kertas kardus (1 kelompok 2-3 kardus)
2. Alumunium foil
3. Lem fox rajawali
4. Double tape

3.2 PROSEDUR KERJA

Golongan C: kompor surya tipe kotak: setiap kelompok buat luasan dan tinggi
yang sama, variasi pada jumlah reflector, missal kelompok 1: 1 reflektor,
kelompok 2: 2 reflektor dst

1. Ukur panjang kertas karton yang akan digunakan untuk membuat kompor
surya.
2. Potong kertas karton yang sudah diukur.
3. Lekatkan satu sama lain antar kertas karton yang digunakan.
4. Lem sisi-sisi yang diakan dilekatkan.
5. Lem permukaan kertas karton yang akan dilapisi dengan Aluminium foil.
6. Keringkan/jemur kompor surya yang sudah jadi.
7. Lakukan pengamatan kinerja kompor surya.

3.3 Perhitungan Kompor Surya


Persaman-persamaan yang digunakan dalam perhitungan yakni :
18 April 2019 Kelomopok
TKES 3-C
a. Titk fokus parabola (f)
1
𝑓= 𝑅…………1
2
Dimana : R adalah jari-jari kelengkungan parabola (m)

b. Energy yang diterima kolektor


𝑄𝑘𝑜𝑙 = 𝜀 . 𝐴𝑘 . 𝐼𝑟 … … … … … 2
Dimana : 𝑄𝑘𝑜𝑙 = energy yang diterima kolektor (W)
𝜀 = reflektifitas aluminium foil
𝐴𝑘 = Luas penampang normal kolektor parabola (m2)
𝐼𝑟 = Intensitas radiasi matahari (W/m2)

c. Energy yang diterima air


𝑄𝑎𝑖𝑟 = 𝑚 . 𝐶𝑝. (𝑇2 − 𝑇1 ) … … … … … … 3
Dimana : 𝑄𝑎𝑖𝑟 = Energy yang diterima air (J)
𝑚 = Massa air (kg)
𝑘𝐽
𝐶𝑝 = panasjenis air ( ⁄𝑘𝑔.0 𝐶 )

𝑇2 = Temperatur akhir air (0C)


𝑇1 = Temperatur awal air (0C)

d. Efisiensi kompor
∆𝑄𝑎𝑖𝑟⁄
= ∆𝑡 𝑥100% … … … … … … 4
𝑘
𝑄𝑘𝑜𝑙
Dimana : 𝑘 = efisiensi kompor (%)
∆𝑄𝑎𝑖𝑟 = pertambahan energy yang diterima air pada selang
waktu ∆𝑡 (J)
∆𝑡 = selang waktu pertambahan energy air (s)
𝑄𝑘𝑜𝑙 = energy yang diterima kolektor (W)
18 April 2019 Kelomopok
TKES 3-C
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 DATA
4.1.1 Kompor Surya Kotak Reflektor Satu

Diketahui : Massa Air = 0,5 Kg

Massa Panci = 0,2 kg

Keterangan : T1 = Suhu air

T2 = Suhu Lingkungan

V = Kecepatan Angin

Ir = Intensitas Matahari

Intensitas V angin
NO Menit Ke- T1 (oC) T2 (oC)
Matahari (Ir) (m/s2)
1 0 153 36,8 35,1 0,7
2 10 1215 39,5 35,5 0,,7
3 20 1204 48,1 37,9 1,8
4 30 640 45,8 36,4 3,3
5 40 1207 47,6 36,6 3,4
6 50 1265 47,9 37,9 2,1
7 60 190 42,7 38,2 2,5
8 70 244 40,2 37 1,2
9 80 233 38,4 34,5 1,2
10 90 667 40,2 37,7 1,2

4.1.2 Kompor Surya Kotak Reflektor Dua

Intensitas V angin
NO Menit Ke- T1 (oC) T2 (oC)
Matahari (Ir) (m/s2)
1 0 153 41,6 35,1 0,7
2 10 1215 43,2 35,3 0,7
3 20 1204 54,9 37,8 1,8
4 30 640 52,9 36,7 3,3
5 40 1207 32,9 36,7 3,4
6 50 1265 31,6 37,8 2,1
7 60 190,1 45 38,2 2,5
8 70 244 39 36,9 1,2
9 80 233 35,8 34,4 1,2
10 90 657 36,3 37,9 1,2
18 April 2019 Kelomopok
TKES 3-C

4.1.3 Kompor Surya Kotak Reflektor Tiga

Intensitas V angin
NO Menit Ke- T1 (oC) T2 (oC)
Matahari (Ir) (m/s2)
1 0 153 29,8 35,4 0,7
2 10 1215 30,9 36 0,7
3 20 1204 35 37,8 1,8
4 30 640 40,4 36,2 3,3
5 40 1207 40,8 36,7 3,4
6 50 1265 42,6 37,9 2,1
7 60 190,1 42,9 38,2 2,5
8 70 244 41,9 37 1,2
9 80 233 40,4 34,5 1,2
10 90 657 38,6 39 1,2

4.1.4 Kompor Surya Kotak Reflektor Empat

Intensitas V angin
NO Menit Ke- T1 (oC) T2 (oC)
Matahari (Ir) (m/s2)
1 0 153 31.2 35,1 0,7
2 10 1215 33,2 35,5 0,7
3 20 1204 37,5 44,3 1,8
4 30 640 44,6 36,4 3,3
5 40 1207 49,2 36,6 3,4
6 50 1265 52,9 37,8 2,1
7 60 190,1 41,4 38,2 2,5
8 70 244 38,7 36,9 1,2
9 80 233 37,2 34,5 1,2
10 90 657 40 34,1 1,2

Untuk nilai : Cp air = 4,2 KJ/kgoCa


Cp panci = 900 J/kgoC
18 April 2019 Kelomopok
TKES 3-C
4.2 ANALISA DAN PEMBAHASAN
Dari percobaan yang telah dilakukan bahwa untuk menentukan
energi dari kenaikan suhu air menggunakan rumus sebagai berikut :
4.2.1 Energi Masuk (Qin)
Qin = 𝜀 . 𝐴 . 𝐼𝑟

Jumlah
NO 𝜀 . 𝐴 . 𝐼𝑟 Q in (watt)
Reflektor
1 1 90% . 0,125 . 751 84,48
2 2 90% . 0,1875 . 761,67 128,53
3 3 90% . 0,25 . 761,67 171,38
4 4 90% . 0,3125 . 761,67 214,22

4.2.2 Energi Keluar (Q out)


Jumlah
NO (𝑀𝑎𝑖𝑟 . 𝐶𝑝 . ∆𝑇)/t Q out (watt)
Reflektor
1 1 0,5 . 4186 . 11,1 / 3600 6,45
2 2 0,5 . 4186 . 23,3 / 3600 13,54
3 3 0,5 . 4186 . 11 / 3600 6,39
4 4 0,5 . 4186 . 20,8 / 3600 12,09

4.2.3 Efisiensi Kompor


Jumlah
NO Qout : Qin x 100% Efisiensi %
Reflektor
1 1 6,45 : 84,48 x 100% 7,63
2 2 13,54 : 128,53 x 100% 10,53
3 3 6,39 : 171,38 x 100% 3,73
4 4 12,09 : 214,22 x 100% 5,64

4.2.4 Potensi Daya Kompor


Untuk menghitung potensi daya dari kompor maka digunakan
rumus sebagai berikut :
P. potensi kompor = Ir . A
Keterangan : Ir = Intensitas matahari (W/m2)
18 April 2019 Kelomopok
TKES 3-C
A = Luasan dari kompor (m2)
Ir rata- P. potensi
Jumlah
NO rata A (m2) Ir . A kompor (watt)
Reflektor
(W/m2)
1 1 751 0,125 751 . 0,125 93,875
2 2 761,67 0,1875 761,67 . 0,1875 142,813
3 3 761,67 0,25 761,67 . 0,25 190,417
4 4 761,67 0,3125 761,67 . 0,3125 238,021

4.2.5 Efisiensi Pemasakan


Untuk menentukan efisiensi kompor digunakan rumus sebagai
berikut :
(𝑀𝑝 .𝐶𝑝+𝑀𝑤 .𝐶𝑤)(∆𝑇)
Keterangan : Efisiensi Pemasakan =
𝐴 . 𝐼𝑟 .𝑡

Jumlah (𝑀𝑝 . 𝐶𝑝 + 𝑀𝑤 . 𝐶𝑤)(∆𝑇) Efisiensi


NO
Reflektor 𝐴 . 𝐼𝑟 . 𝑡 Pemasakan (%)
(0,2 . 900 + 0,5 . 4186)(11,1)
1 1 7,46
0,125 . 751 . 3600
(0,2 . 900 + 0,5 . 4186)(23,3)
2 2 10,3
0,1875 . 761,67 . 3600
(0,2 . 900 + 0,5 . 4186)(11)
3 3 3,64
0,25 . 761,67 . 3600
(0,2 . 900 + 0,5 . 4186)(20,8)
4 4 5,52
0,3125 . 761,67 . 3600
18 April 2019 Kelomopok
TKES 3-C
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun tujuan dari diadakannya praktikum kali ini adalah :
1. Apabila jumlah reflektor makin banyak, maka radiasi yang dihasilkan juga
akan semakin banyak.
2. Effisiensi kompor yaitu apabila dimensi kompor makin besar,maka
kompor akan semakin cepat panas, begitu pula sebaliknya.
3. Berdasarkan perbandingan nilai efisiensi pemasakan didapatkan nilai
tertinggi adalah kompor dengan jumlah dua reflector.

Anda mungkin juga menyukai