SKRIPSI
ZAKIYAH
NPM : 0806461064
SKRIPSI
Sarjana Gizi
ZAKIYAH
NPM : 0806461064
kepada :
telah
gizi
Young
skripsi
ripsi
dalam
dalam
asdos-
kader
7. Dr. Adang Bahtiar, MPH ScD selaku ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat
Indonesia (IAKMI) yang telah memberikan dukungan moril agar penulis cepat
menyelesaikan skripsi dan bisa segera berkontribusi untuk kesehatan
Indonesia. Terima kasih untuk semua dukungan dan semangatnya Pak.
Semoga bisa mengikut jejak bapak ke HSPH dan JHSPH.
iv
Universitas Indonesia
Fatma,
mampu
baik
di
Pengda
Bu
mas
Susalit,
tidak
insya
tentang
ukhuwah dan perjuangan. Sekarang, semuanya terasa manis .
16. Keluarga Beastudi Etos yang telah memberikan celupan warna di hidup
penulis selama 3 tahun pembinaan. Moga penulis bisa menjadi muzzaki dan
bermanfaat untuk Ummat. Semoga perjuangan beastudi Etos senantiasa
diberkahi Allah.
v
Universitas Indonesia
19. Teman-teman yang singgah dalam hidup selama penulisan skripsi ini : ka
Sarah, Ka icha, Alfi, Bang Johan, ka Ridwan, Mas dedi, ka Nila, Ka Dinda,
deri dll
Penulisan Proposal Penelitian ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari
dan
dan
vi
Universitas Indonesia
Nama
: Zakiyah
NPM
: 0806461064
Program Studi
:Ilmu Gizi
Fakultas
: Kesehatan Masyarakat
Judul
: Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
ASI
ibu,
antara
di
ini
yang
adalah
ibu
ibu
.
Menuju
) di
media
promosi kesehatan.
viii
Universitas Indonesia
Name : Zakiyah
NPM : 0806461064
Study Program : Ilmu Gizi
Faculty : Public Health
Judul : Factors Associated with Exclusive Breastfeeding in
(ASI)
age,
study
some
in
shows
factors
mother
ormula
Office,
year
.
the
ix
xi
xiv
xv
xvi
4
4
5
5
5
6
6
6
9
10
12
13
..... 17
.. 19
19
19
2.2.3 Pekerjaan Ibu ........................................................................................... 20
2.2.4 Usia Ibu ............................................................................................... 21
2.2.5 Kondisi Kesehatan Ibu dan Bayi .............................................................. 22
2.2.6 Manajeman Laktasi ................................................................................. 23
2.2.7 Promosi Susu Formula ............................................................................. 25
2.2.8 Status Ekonomi dan Demografi ............................................................... 27
2.2.9 Kebijakan Nasional dan Internasional ...................................................... 27
2.2.10 Dukungan keluarga ................................................................................... 28
2.2.10.1 Dukungan Suami ............................................................................. 29
2.2.10.1 Dukungan Keluarga Ibu ................................................................... 29
x
Universitas Indonesia
DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Teori ......................................................................................... 31
3.1 Kerangka Konsep ..................................................................................... 33
3.2 Definisi Operasional ................................................................................. 35
3.3 Hipotesis ............................................................................................... 40
32
32
32
33
34
34
34
32
37
37
48
49
61
69
69
69
70
71
72
... 73
74
75
77
BAB 7 PENUTUP
7.1 Kesimpulan .............................................................................................. 80
7.2 Saran............................................................................................... 81
7.2.1 Bagi Dinas Kesehatan Jakarta Barat.......................................................... 81
7.2.2 Bagi Puskesmas Kelurahan Semanan ........................................................ 81
xi
Universitas Indonesia
DAFTAR REFERENSI
LAMPIRAN
xii
Universitas Indonesia
PENDAHULUAN
Asupan Gizi pada seribu hari pada awal kehidupan hingga anak berusia 2
tahun sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Hal ini
memiliki manfaat jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek, hal
dan
tidak
hari
yang
-zat
dan
tidak
balita
disusui
bulan
pertama tidak diberikan ASI 6 kali lebih besar dibandingkan bayi yang
angka kematian Infeksi Saluran pernafasan Akut (ISPA) sebanyak 40- 50% pada
Keuntungan dari ASI akan optimal jika pemberian ASI dilakukan secara
eksklusif tanpa pemberian makanan tambahan lain selama 6 bulan pertama
kehidupan. Sejalan dengan hal ini, pemerintah Indonesia telah menetapkan
1
Universitas Indonesia
ASI eksklusif masih menjadi masalah di dunia. Di Benua Eropa, cakupan ASI
belum
dan
oleh
sangat
2007,
pada
sumber
Hal
ini
faktor.
dalam cakupan ASI eksklusf (Ihsani, 2011). Menurut Fikawati dan Syafiq (2010),
Praktek ASI mengalami kegagalan diakibatkan pemberian makanan prelaktal,
memberikan tambahan susu formula karena ASI tidak keluar, menghentikan
pemberian ASI karena ibu atau bayi sakit serta ingin mencoba susu formula. Studi
kualitatif yang dilakukan Fikawati dan Syafiq (2010) juga menemukan bahwa
salah satu predisposisi kegagalan ASI adalah karena pengetahuan dan
2
Universitas Indonesia
hal
dari
juga
susu
dan
setelah
yang
Jakarta Barat merupakan 1 dari 6 kota administratif di wilayah DKI Jakarta.
Pada tahun 2011 Jakarta Barat meraih penghargaan swasti saba Padapa sebagai
salah satu kota tersehat di Indonesia. Indikator penilaian tersebut antara lain
saranan dan prasarana pemukiman sehat, kesehatan masyarakat mandiri serta
ketahanan pangan dan gizi. Kelurahan Semanan merupakan satu dari 56
Kelurahan yang ada di Jakarta Barat. Semanan merupakan daerah industri dan
tergolong daerah perkotaan. Menurut Riskesdas 2010, cakupan ASI eksklusif
3
Universitas Indonesia
Jakarta
yang
ASI
sebesar
pada
di
4
Universitas Indonesia
ASI
Jakarta
ASI
Jakarta
ASI
.
5
Universitas Indonesia
di
ASI
ASI
Jakarta
ASI
.
ASI
6
Universitas Indonesia
ini
study
di
antara
ibu,
7
Universitas Indonesia
TINJAUAN PUSTAKA
pertama kehidupan tanpa memberikan cairan lain , makanan padat, atau air
ekslusif
WHO,
lahir
anak
Depkes
jeruk,
pepaya,
tumbuh
dengan
dapat
Pemberian ASI berpengaruh terhadap kesehatan bayi dan ibu dalam jangka
pendek maupun jangka panjang. Studi di negara berkembang mengindikasikan
bahwa 6 dari 10 bayi yang tidak mendapatkan ASI dalam satu bulan setelah
8
Universitas Indonesia
Selain
dan
dan
tepat
dicerna
yang
untuk
cepat,
2. Karbohidrat
9
Universitas Indonesia
ini
dapat
protein
halus,
casein
alfa
sering
Taurin,
bakteri usus baik yang menghasilkan vitamin untuk tumbuh dan menghancurkan
bakteri yag jahat. Lisosom merupakan antibiotik alami dalam ASI yang dapat
menghancurkan bakteri berbahaya (Roesli, 2000)
10
Universitas Indonesia
Faktor Pelindung dalam ASI adalah sel darah Putih dan Immunoglobulin. Sel
Darah Putih Sel ini berguna untuk kekebalan tubuh bayi dan membentuk antibody
Selain
penting
infeksi
akan
(WHO,
prtama
dan
hidup
.
11
Universitas Indonesia
ASI peralihan adalah ASi yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum
menjadi ASI matang. Pada tahap ini, kadar protein makin merendah sedangkan
kadar karbohidrat dan lemak semakin tinggi. Pada masa ini, volume ASI
semakin meningkat.
ASI yang keluar pada hari ke-1 dan seterusnya disebut ASI matang. Pada
bayi
tahap
di
berbeda
ke-
Bahkan
pada
ASI memiliki zat gizi ideal yang komposisinya disesuaikan dengan kebutuhan
bayi. ASI merupakan makanan yang sempurna baik secara kuantitas maupun
kualitas. Kebutuhan bayi selama 6 bulan sudah tercukupi dengan hanya
mengonsusi ASI. Setelah 6 bulan, bayi harus mulai diberi makanan padat, namun
pemberian ASI dapat diteruskan sampai umur 2 tahun.
12
Universitas Indonesia
-17
infeksi
yang
tidak
yang
maka
unuk
taurin,
susu
di
Intelectual Quetion (IQ) lebih tinggi 8,3 poin dibandingkan bayi yang
tidak diberikan ASI ( Sears, 2007). ASI juga dapat meningkatkan
kecerdasan emosional. Pada saat menyusui, terjadi transfer emosi dan
kasih sayang dari ibu ke bayi. Hal ini akan menyebabkan bayi merasa
aman dan nyaman karena merasa dilindungi. Hal ini akan menstimulasi
anak untuk menjadi pribadi yang mandiri dan memiliki stabilitas emosi.
ASI juga melatih bayi untuk berhubungan dengan manusia lainnya lewat
13
Universitas Indonesia
Penelitian yang dilakukan di United State pada remaja berusia 9-14 tahun
menunjukan bahwa remaja yang kecilnya diberikan ASI eksklusif
memiliki risiko obesitas 22% lebih rendah dibandingkan bayi yang tidak
akan
untuk
tubuh
lebih
yang
yang
cepat
karena
ibu
yang melahirkan.
14
Universitas Indonesia
4. Mengecilkan Rahim
dapat
Saat
ibu
(Roesli
akan
sampai
indung
kanker
20%
&
7. Lebih Ekonomis
8.
15
Universitas Indonesia
Kemajuan suatu negara ditentukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM). Gizi
merupakan faktor yang menentukan kualitas SDM. Zat gizi yang cukup pada
masa bayi dan perkembangan anak sangat dibutuhkan untuk memastikan tumbuh
kembang anak sehingga potensi anak dapat berkembang dan dapat menjadi
sumber daya manusia strategis bagi pembangunan bangsa. Zat gizi pada awal
bayi.
dan
yang
tidak
bila
tidak
untuk
lebih
yang berlemak tinggi dan mengandung gula dan minuman bersoda ( Sears, 2007) ,
16
Universitas Indonesia
dalam
tepat
bayi
dari
lemak.
selama
baik
keju,
bagi
zat
sumber
17
Universitas Indonesia
Banyak Rumah sakit atau klinik bersalin lebih menitikberatkan upaya agar
persalinan dapat berlangsung dengan baik dan menyampingkan Masalah
pemberian ASI. Seringkali makanan pertama yang diberikan justru susu formula.
Hal mempengaruhi persepsi ibu bahwa susu sapi lebih baik dari ASI. Pengaruh itu
akan semakin buruk apabila di sekeliling kamar bersalin dipasang gambar-gambar
atau poster yang memuji penggunaan susu buatan (Siregar, 2004).
hormon
dapat
dapat
kadar
Siregar,
yang
tingkatan
(Notoadmodjo, 2003) :
a. Tahu (know)
Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Dalam tahapan ini
seseorang mengingat materi yang telah dipelajari. Materi tersebut mungkin secara
keseluruhan ataupun sesuatu yang spesifik.
18
Universitas Indonesia
c. Aplikasi (application)
atau
materi.
faktor
lain.
b. Tingkat Pendidikan
19
Universitas Indonesia
d. Fasilitas
Bila
dengan
dengan
ibu
ibu yang bekerja (Yuliandarin, 2009). Dunia kerja akan mengubah peran ibu
dalam mengasuh anak. Sedikitnya lama cuti pasca melahirkan dan jam kerja yang
panjang menjadi faktor beralihnya ibu ke susu formula dan ibu menyapih anak
(Andini, 2006).
Ibu yang berumur 35 tahun atau lebih tidak dapat menyusui bayinya
dengan ASI yang cukup sehingga terdapat hubungan yang bermakna antara usia
20
Universitas Indonesia
Hampir semua ibu dapat menyusui bayinya sejak awal kelahiran bayi hingga
6 bulan dan meneruskan menyusui hingga usia 2 tahun (WHO, 2009). alasan
ASI
tidak
Bayi
bebas
urine
valin;
waktu
gram
2. Bayi lahir kurang dari 32 (tiga puluh dua) minggu dari usia kehamilan yang
sangat prematur; dan/atau
21
Universitas Indonesia
Kondisi medis ibu yang tidak dapat memberikan ASI Eksklusif karena harus
mendapat pengobatan sesuai dengan standar. Kondisi ibu tersebut antara lain:
a. ibu yang dapat dibenarkan alasan tidak menyusui secara permanen karena
terinfeksi Human Immunodeficiency Virus.
dan
depresi
secara
dapat
yang
22
Universitas Indonesia
mampu
untuk
jam
benar,
-ibu
dalam
gelas
sehari.
b. Ibu menyusui harus cukup istirahat dan menjaga ketenangan pikiran dan
menghindarkan kelelahan yang berlebihan agar produksi ASI tidak
terhambat.
23
Universitas Indonesia
bentuk
baik
gizi
dengan
secara
secara
untuk
dan
(WHO,
24
Universitas Indonesia
25
Universitas Indonesia
c. pemberian potongan harga atau tambahan atau sesuatu dalam bentuk apapun
atas pembelian Susu Formula Bayi sebagai daya tarik dari penjual;
tingkat
di
tingkat
daerah
daerah
bayi
33
untuk
hingga
26
Universitas Indonesia
tidak
yang
mencari
yang
bagi
27
Universitas Indonesia
ASI
yang
2001).
ASI
kali
ASI eksklusif. Keluarga ibu berperan dalam pemberian informasi dan bantuan
praktis dalam menyusui .
28
Universitas Indonesia
telah
dalam
secara
dan
tata
tetap
bayi
tetapi
dengan
29
Universitas Indonesia
faktor
yang
status
namun
yang
ini
seperti
sumber
31
Universitas Indonesia
ASI
Eksklusif
- Dukungan mertua
- Dukungan
tenaga kesehatan
- Kebijakan nasional
- Kebijakan internasional
32
Universitas Indonesia
Faktor Predisposisi
- Pengetahuan ibu
mengenai ASI eksklusif
ASI
Faktor
usia
susu
yang
terdiri dari dukungan suami, dukungan keluarga ibu dan dukungan mertua.
33
Universitas Indonesia
air
suplemen ASI eksklusif
bulan.
sering menjadi 3
anak pengetahuan baik,
terbaik kurang
35
Universitas Indonesia
dijawab benar).
jumlah jawaban
-80% ( 21-28
benar).
jumlah jawaban
dari 80% ( 28
benar).
3. Umur Ibu Umur Ordinal Jajuli
dinyatakan ibu kurang dari 20
(2007)
pengakuan dari 35 tahun.
pendidikan lebih
36
Universitas Indonesia
dilakukan
penghasilan/
ibu
6. Dukungan Pengaruh per
suami
Suami
praktis
ASI
dukungan
dorongan
mungkin,
menyusui,
memberikan
sebelum
membantu
bayi,
pekerjaan
malam
memberikan
6
7. Dukungan Pengaruh per
keluarga ibu berupa anjuran dan variabel duku
37
pemberian
Bentuk
adalah
sesegera
mengenai
kelelahan,
kepada
pertama,
popok
pekerjaan
malam
memberikan
ASI
dukungan
dorongan
mungkin,
38
Faktor-faktor..., Zakiyah, FKM UI, 2012
memberikan baik, sedang dan
sebelum
membantu
jumlah jawaban
60%-80% ( 4-5
benar).
jumlah jawaban
80% (lebih dari 5
benar).
9. Promosi Susu Pernah susu formula Ordinal
ada promosi susu
Formula
berupa
hamil
bulan
susu
persalinan
39
Universitas Indonesia
ASI
ASI
ASI
ASI
ASI
.
40
Universitas Indonesia
METODOLOGI PENELITIAN
dukungan keluarga dan promosi susu formula terhadap pemberian ASI Eksklusif
data
dengan
sampai
dengan
adalah
a. Ibu yang memiliki anak berusia 6-12 bulan yang melahirkan di sarana
pelayanan kesehatan
c. Bayi yang dimiliki ibu saat lahir dalam kondisi sehat, tidak ada
kesulitan menghisap akibat kelainan pada rongga mulut, tidak prematur.
41
Universitas Indonesia
ASI
eksklusif
42
Universitas Indonesia
jumlah
akibat
10%
Data
dan
usia
82
peneliti
dengan
Penelitian ini meggunakan data primer dan data sekunder. Data primer
didapat dari hasil wawancara dengan responden mengenai tingkat pengetahuan,
dukungan keluarga dan promosi susu formula dan ASI eksklusif. Sedangkan data
sekunder yang dikumpulkan berupa data cakupan ASI eksklusif dan gambaran
43
Universitas Indonesia
4.4.2 Instrumen
di
Ida
gizi
tentang
tahapan
adalah
dibaca
dan
data
ASI eksklusif
44
Universitas Indonesia
0 = pengetahuan Kurang
1 = pengetahuan Sedang
2 = pengetahuan Baik
Umur Ibu
Dukungan Keluarga
Ibu 0 = Kurang
1= Sedang
2= Baik
45
Universitas Indonesia
Mertua 0 = Kurang
1= Sedang
2= Baik
melihat
.
nilai
kemaknaan alpha 5%, artinya, bila p-value < alpha 5%, maka disimulkan
hipotesis ditolak atau ada hubungan yang bermakna secara statistik antara
variabel independen dan dependen . Selain itu, analisis ini dapat melihat
melihat nilai OR nya. Rumus chi square yang digunakan adalah sebagai
berikut :
46
Universitas Indonesia
X2 : Nilai Chi-Kuadrat
HASIL PENELITIAN
adalah
Kota
Gambar 5.1
48
Universitas Indonesia
49
Universitas Indonesia
Data univariat dalam penelitian ini terdiri dari pemberian ASI eksklusif,
pendidikan ibu, pekerjaan ibu, usia ibu, pengetahuan ibu, promosi susu formula
dan dukungan keluarga yang terdiri dari dukungan suami, dukungan keluarga ibu
dan dukungan mertua. Menurut Hastono (2006), analisis univariat berupa
ukuran
tidak
di
50
Universitas Indonesia
Rata-rata umur ibu dalam penelitian ini adalah 30,89 tahun dengan nilai
umur tengah 30 tahun. Umur terbanyak responden adalah 29 dan 30 tahun. Umur
termuda responden adalah 20 tahun sedangkan umur tertua responden adalah 47
tahun.
Tabel 5.3
35
<
-35
>
.
(n) (%)
51
Universitas Indonesia
TOTAL 82 100
tinggi
besar
Status pekerjaan ibu dibedakan menjadi bekerja dan tidak bekerja. Tabel
5.6 menggambarkan status pekerjaan responden.
(n) (%)
52
Universitas Indonesia
TOTAL 82 100
Dari data yang terdapat pada tabel 5.4 diketahui bahwa sebagian besar
responden tidak bekerja (84,1%)
akan
jika
80%
pada
banyak
Hal
yang
sedang
dalam
Tabel 5.8
Frekuensi Presentase
(n) (%)
53
Universitas Indonesia
anak
4. Zat gizi berkualitas 47 57,3
5. Mudah dicerna bayi 35 42,7
6. Bayi terhindar dari diare dan alergi 35 42,7
Berdasarkan tabel 5.8 menunjukkan bahwa pertanyaan yang paling sedikit
dijawab dengan benar oleh responden adalah pertanyaan mengenai zat gizi yang
terkandung dalam ASI. Sedangkan pertanyaan yang paling banyak dijawab benar
oleh responden yang ada adalah pertanyaan mengenai ASI lebih baik dari susu
formula, yaitu sebanyak 100% (82 orang).
54
Universitas Indonesia
ada,
dan
yang
dilihat
Dukungan Keluarga mengenai ASI ekslusif Disebutkan
Frekuensi Persentase
(n) (%)
Dukungan Suami
1. Suami mendorong ibu untuk menyusui bayi 59 72
sesegera mungkin (30-60 menit) setelah bayi
55
Universitas Indonesia
yang
yang
dan
tersebut
Tabel 5.11
Tinggi 44 53,7
56
Universitas Indonesia
TOTAL 82 100
Berdasarkan tabel 5.11 diketahui bahwa dari 82 responden yang ada, ternyata
jumlah responden yang memiliki dukungan keluarga ibu yang tinggi lebih besar
(53,7%) dibandingkan responden yang memiliki dukungan keluarga ibu yang
sedang (11%) dan dukungan keluarga ibu yang kurang (27%). Distribusi dengan
rumah tangga
7. Keluarga ibu pernah mencari informasi 45 54,9
bayi menangis
9. Keluarga ibu pernah menyarankan ibu 56 68,3
57
Universitas Indonesia
yang
dilihat
ada,
lebih
yang
jumlah
dapat
Frekuensi Persentase
(n) (%)
58
Universitas Indonesia
yang
yang
ibu
59
Universitas Indonesia
Tabel 5.15
(n) (%)
Tidak 31 37,8
Ada 51 62,2
yang
masing
Status Pekerjaan (n = 82)
Tidak bekerja 69 84,1
Bekerja 13 15,9
Tinggi 23 28
Sedang
21 25,6
Kurang
38 46,3
60
Universitas Indonesia
Tinggi 36 43,9
Sedang 8 9,8
Kurang 38 46,3
Dukungan keluarga Ibu
Tinggi 44 53,7
Sedang 11 13,4
Kurang 27 32,9
Dukungan Mertua
Tinggi 33 40,2
Sedang 3 3,7
umur
ibu
OR (95%
CI)
0,3-3,3
Jumlah 29 35,36 53 64,63 82 100
61
Universitas Indonesia
OR
(95%
CI)
1,5-
10,7
tinggi
umur
dari
dengan
62
Universitas Indonesia
n % n % n %
kepada
status
status
0,05
dan
Pengetahuan 95% CI
Ibu
Tinggi 9,2-726,9
Sedang 1,23-109
63
Universitas Indonesia
sedang
dengan
Dukungan 95% CI
Suami
Tinggi 1,73-14,1
Sedang 0,4-8,9
Kurang
TOTAL
banyak
dengan
.
baik
suami rendah.
64
Universitas Indonesia
Tabel 5.23
di Kelurahan Semanan
n % N % N %
Tinggi 2,3-33,4
Sedang 0,7-12,7
Rendah
TOTAL
lebih
yang
rendah
besar
tinggi
kurang
mertua
dengan pemberian ASI eksklusif.
Tabel 5.24
Mertua Ya Tidak
n % n % N %
65
Universitas Indonesia
Responden yang mendapat dukungan keluarga mertua yang tinggi lebih banyak
memberikan ASI eksklusif (25,6%) dibandingkan responden yang
mendapatkan dukungan mertua sedang (0%) dan dukungan mertua kurang
(9,8%). Berdasarkan hasil uji chi square, terdapat hubungan antara variabel
dukungan mertua dengan pemberian ASI eksklusif. Hubungan ini memiliki p-
kedua
tinggi
dengan
OR
CI)
31,54
-110,014
66
Universitas Indonesia
PEMBAHASAN
Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Disain ini
hanya bersifat menggambarkan adanya hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen, tetapi tidak dapat melihat arah sebab akibat sehingga
menjadi
melalui
sangat
Untuk
bayi
yang
maka
ibu
6.2.1 Pemberian ASI eksklusif
68
Universitas Indonesia
yang
RS
dan
baru
antara
tidak
ibu
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Ida (2012) di wilayah
kerja Puskesmas Kemiri Muka Kota Depok dengan jumlah sampel 172 ibu yang
menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara umur ibu dengan pemberian ASI
eksklusif. Hal ini juga sama dengan penelitian Yuliandarin (2009) di wilayah
kerja Puskesmas Bekasi Barat dengan jumlah sampel 187 ibu dan menyatakan
bahwa umur ibu tidak berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif. Hasil
69
Universitas Indonesia
Secara
ASI
yang
35 ini
dan
umur
dari
dengan
dengan
pola pemberian ASI eksklusif (Yuliandarin, 2009). Hal yang sama disampaikan
pemberian ASI eksklusif. Bayi dari ibu yang menyelesaikan pendidikan dasar
bayi dari ibu yang tidak menyelesaikan pendidikan dasar (Venancio, 2005).
70
Universitas Indonesia
kerja
yang
Medan
ada
pada
yang
luas
yang
ASI
variabel
status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif. P-value hubungan status
pekerjaan ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif sebesar 0,003 kurang dari 0,05
71
Universitas Indonesia
(2004)
ASI
waktu
yang
ibu
akibat
baik.
dapat
Berdasarkan hasil uji chi square, terdapat hubungan antara variabel
pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif. Hubungan ini memiliki Nilai p-
value < 0,001 dan 0,003, berarti p-value < 0,05 sehingga berdasarkan uji statistik
kedua variabel berhubungan. Ibu yang berpengetahuan sedang berpeluang 11,56
(95% CI 1,23-109) kali lebih besar memberikan ASI eksklusif dibandingkan ibu
yang berpengetahuan kurang. Ibu yang berpengetahuan tinggi
72
Universitas Indonesia
Bekasi
dengan
kurang
Garuda
46,9%
(2002)
ASI.
juga
yang
73
Universitas Indonesia
dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif. Hubungan ini memiliki nilai
p-value 0,008 dan 0,003berarti p-value < 0,05 sehingga berdasarkan uji statistik
1,8
yang
yang
Barat
suami
baik
ibu
oleh
antara
di
Kidul, Semarang dengan jumlah responden 158 orang. Dalam penelitiannya,
Utaminingrum menyatakan tidak terdapat hubungan antara dukungan suami
dengan pemberian ASI eksklusif di kelurahan Muktiharjo. Senada dengan
penelitian tersebut, Penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati (2011) dengan 41
responden di kelurahan Telogosari Kulon menyatakan bahwa tidak ada hubungan
antara dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif.
74
Universitas Indonesia
atau
stress
santai
2010).
bagi
2-4
ASI
cukup
cukup
dukungan keluarga ibu dengan pemberian ASI eksklusif. Hubungan ini memiliki
Nilai p-value 0,002 dan 0,001, berarti p-value <0,05 sehingga berdasarkan uji
statistik kedua variabel berhubungan. Responden yang memiliki dukungan
keluarga ibu sedang berpeluang 2,9 kali (95% CI 0,7-12,7) lebih besar
memberikan ASI eksklusif dibandingkan responden yang memiliki dukungan
keluarga ibu rendah. Responden yang memiliki dukungan keluarga ibu tinggi
berpeluang 8,7 kali (95% CI 2,3-33,4) lebih besar memberikan ASI eksklusif
75
Universitas Indonesia
sama.
Kota
ibu
yang
Hal
ada
ASI
anak,
ke
dukungan mertua dengan pemberian ASI eksklusif. Hubungan ini memiliki Nilai
p-value < 001, berarti p-value < 0,05 sehingga berdasarkan uji statistik kedua
variabel berhubungan. Responden yang memiliki dukungan mertua baik
berpeluang 0,19 kali (95% CI 0,51-0,714) lebih besar memberikan ASI eksklusif
dibandingkan responden yang memiliki dukungan keluarga ibu rendah.
76
Universitas Indonesia
bayi
ibu.
angka
yang
rumah
kadang
suami,
sebagai
praktis
ibu
statistik
77
Universitas Indonesia
Promosi susu formula berupa pemberian susu formula sesaat setelah ibu
melahirkan menyebabkan ibu tidak bisa memberikan ASI eksklusif kepada bayi.
Hal ini memberikan pengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif pada bayi karena
sejak
petugas
juga
susu
78
Universitas Indonesia
7.1 Kesimpulan
ASI
sedang
adalah
53,7%
40,2%
susu
(OR=1,7),
9. Tidak ada hubungan antara umur ibu, pendidikan ibu, dan dukngan suami
dengan pemberian ASI eksklusif.
79
Universitas Indonesia
Menyusui.
di
ASI
kader
ASI
bulanan
baik
80
Universitas Indonesia
dilakukan pada petugas penolong persalinan dan klinik bersalin yang berhubungan
dengan promosi susu formula pelayanan kesehatan. Disarankan juga penelitian
lain mengkaji faktor lain yang mempengaruhi perilaku pemberian ASI eksklusif
seperti pengaruh media massa dan regulasi tempat kerja.
81
Universitas Indonesia
Abdul, Yaziz (2010). Analisis pemanfaatan Bidan Desa Oleh Ibu Hamil dan Ibu
bersalin di kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen Tahun 2008. Tesis.
Medan : FKM USU.
Gizi
Tidak
dan
di
Buram
dengan
of
.
.
ed.).
(S. Wijaya, Penerj.) Jakarta: EGC.
http://www.childinfo.org/breastfeeding_overview.html
82
Universitas Indonesia
Jakarta: Depkes.
Jakarta: EGC.
Makara
for
Infant
.
Ibu
Juherman, Yulia Novika (2008) pengetahuan, Sikap dan peranan Ayah terhadap
Pemberian ASI Eksklusif . Skripsi. Bogor : IPB
83
Universitas Indonesia
Gramedia
Kotler, P (2005) Manajemen Pemasaran Jilid Satu. Edisi Kesebelas. Jakarta :
Gramedia.
Air
(
.
and
di
FKM
Inisiatif
Know
and
serambi
Ilmu Semesta.
84
Universitas Indonesia
ECG.
Am
No.
The
York:
dan
and
ASi
eksklusif di Delapan Kabupaten di Jawa Barat dan Jawa TImur Tahun
85
Universitas Indonesia
WHO (2009) Infant and Young Child Feeding : Model Chapter for textbooks for
medical Students and allied health professionals. Geneva : World Health
Organization.
World Health Organization, (2009), Infant and young child feeding. Geneva:
WHO
World Health Organization, (2009). Alasan Medis yang Dapat Diterima Sebagai
Dasar Penggunaan Pengganti ASI. Geneva: WHO
di
UI.
-
86
Universitas Indonesia
Statistics
Usia :
N Valid 82
Missing 0
Mean 30,89
Median 30,00
Mode 29(a)
Minimum 20
USIA IBU
Cumulative
87
Universitas Indonesia
PENDIDIKAN
Pendidikan :
Cumulative
KB sementara
Cumulative
Cumulative
Cumulative
89
Universitas Indonesia
Cumulative
Cumulative
90
Universitas Indonesia
Cumulative
Lemak
Cumulative
Cumulative
Cumulative
91
Universitas Indonesia
Total 82 100,0
Cumulative
92
Universitas Indonesia
Cumulative
Cumulative
93
Universitas Indonesia
Cumulative
Cumulative
Cumulative
Cumulative
Cumulative
Cumulative
Apakah keluarga ibu selalu bangun malam hari saat bayi menangis?
Cumulative
96
Universitas Indonesia
Cumulative
Cumulative
97
Universitas Indonesia
Cumulative
Pernahkah ibu mendapatkan sampel susu formula untuk bayi saat hamil
98
Universitas Indonesia
Pernahkah ibu mendapatkan sampel susu formula untuk bayi saat hamil
Cumulative
N Valid 82
Missing 0
Mean 1,87
Median 3,00
Mode 3
Minimum 0
Maximum 3
PROMOSI SUFOR
99
Universitas Indonesia
Count
N of Valid Cases 82
Chi-Square Tests
100
Universitas Indonesia
Continuity
6,808 1 ,009
Correction(a)
Linear-by-Linear
N of Valid Cases 82
Continuity
6,715 1 ,010
Correction(a)
Linear-by-Linear
N of Valid Cases 82
101
Universitas Indonesia
Risk Estimate
Linear-by-Linear
N of Valid Cases 82
a Computed only for a 2x2 table
b 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10,96.
102
Universitas Indonesia
VARIABEL.PROMOSI
(BERPELUANG (TIDAK
a 1 cells (16,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,95.
Step VARIABEL.PENGET
20,543 2 ,000
1(a) AHUAN
VARIABEL.PENGET
2,447 1,146 4,561 1 ,033 11,556
AHUAN(1)
103
Universitas Indonesia
Count
VARIABEL.ASI Total
TIDAK
ASI ASI ASI
VARIABEL.SUAMI BAIK 19 17 36
. Exp(B) 95,
Upper Lo
,012
,439 1,863
,003 4,950
,739 ,895
ASI TIDAK ASI ASI
VARIABEL.KELUARGA BAIK 23 21 44
SEDANG 3 8 11
BURUK 3 24 27
Total 29 53 82
104
Universitas Indonesia
Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Linear-by-Linear
12,531 1 ,000
Association
N of Valid Cases
82
Upper Lower
Step
1(a)
2,921 ,683
8,762 2,299
,913
N of Valid Cases
82
a 2 cells (33,3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,06.
105
Universitas Indonesia
1(a)
VARIABEL.MERTUA(1) 28270810
21,763 23205,422 ,000 1 ,999 ,000
15,192