PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komponen sel makhluk hdup terdiri atas bermacam-macam molekul.
Berdasarkan atas ukurannya, secara umum molekul yang ada didalam sel
makhluk idup dibedakan atas dua kelompok yaitu molekul kecil dan
makromolekul. Berdasarkan jenis senyawa anorganik dan organik yang
terkandung dalam sel sangat beragam. Sebagian dari senyawa-senyawa
tersebut merupakan bahan baku untuk sintesis untuk senyawa lainnya atau
digunakan dalam metabolisme tumbuhan yang diterimanya dari sel-sel
tetangganya atau diterima dari jaringan pembuluh. Senyawa-senyawa bahan
baku ini umunya adalah senyawa anorganik sederhana dengan berat molekul
kecil.
Molekul-molekul kecil mempunyai berat molekul kurang dari 1000,
misalnya nukleotida (ATP) dan monosakarida (glukosa). Makromolekul
mempunyai berat yang sangat tinggi antara 104 sampai 1012, misalnya
protein, asam nukleat, karbohidrat, dan lipid. Makromolekul mempunyai
peranan khusus dan sangat penting bagi makhluk hidup, sifat-sifat genetik
makhluk hidup tersimpan dalam molekul karbohidrat dan juga merupakan
penyusun dindng sel tanaman dan jasad renik.
Senyawa lain yang terdapat dalam sel adalah senyawa-senyawa antara
dari rangkaian reaksi biokimia yang berlagsung di dalam sel. Senyawa antara
ini tidak akan terakumulasi di dalam sel, kecuali jika terjadi gangguan
terhadap peran enzim-enzim yang terlibat dalam rangkaian reaksi biokimia
tersebut.
Sel-sel makromelokul terbentuk melalui rangkaian molekul-molekul
relatif kecil, membentuk suatu rantai yang dinamakan polimer. Molekul-
molekul penyusun polimer harus merupakan sub unit yang sama atau
meyerupai. Setiap molekul penyusun polimer dinamakan monomer.
A. Karbohidrat
1. Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat (‘hidrat dari karbon’, hidrat arang) atau sakarida (dari
bahasa Yunani σάκχαρον, sakcharon, berarti “gula”) adalah segolongan
besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi.
Karbohidrat atau sakarida adalah polihidroksi aldehid atau
polihidroksi keton, atau senyawa yang dihidrolisis dari keduanya. Unsur
utama penyusun karbohidrat adalah karbon, hidrogen, dan oksigen.
Karbohidrat merupakan pusat metabolisme tanaman hijau dan organisme
fotosintetik lain yang menggunakan energi matahari untuk melakukan
pembentukan karbohidrat.
Karbohidrat yang terdapat dalam bentuk pati dan gula ber, fungsi
sebagai bagian utama energi yang dikomsumsi oleh kebanyakan organisme
di muka bumi ini. Jumlah atom hidrogen dan oksigen memiliki
perbandingan 2:1 seperti molekul air, misalnya glukosa 12:6 atau 2:1;
sukrosa 22:11 atau 2:1. Karena perbandingan tersebut orang dulunya
menduga karbohidrat merupakan penggabungan dari “karbon’ dan “hidrat’
atau air” sehingga molekul in disebut karbohidrat. Walaupun penamaan ini
tidak tepat, molekul ini tetap dinamakan karbohidrat hingga sekarang.
2 Jenis-Jenis Karbohidrat
Dalam alam, karbohidrat terdapat sebagai monosakarida (gula
individual atau sederhana), oligosakarida, dan polisakarida. Oligosakarida
umumnya didefinisikan sebagai suatu molekul yang mengandung dua
hingga sepuluh unit monosakarida, beberapa diantaranya mempunyai berat
molekul beberapa juta. Dalam konteks ketiga klasifikasi inilah disajikan
subjek karbohidrat yang luas.
b) Disakarida
Senyawanya terbentuk dari 2 molekul monosakarida yg sejenis
atau tidak. Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam air
sehingga terurai menjadi 2 molekul monosakarida.
Pencernaan karbohidrat :
1. Mulut
Pencernaan karbohidrat dimulai di mulut. Bola makanan
yang diperoleh setelah makanan dikunyah bercampurn dengan ludah
yang mengandung enzim amilase (sebelumnya dikenal sebagai
ptialin). Amilase menghidrolisis pati atau amilum menjadi bentuk
karbohidrat lebih sederhana, yaitu dekstrin. Bila berada di mulut
cukup lama, sebagian diubah menjadi disakarida maltosa. Enzim
amilase ludah bekerja paling baik pada pH ludah yang bersifat netral.
Bolus yang ditelan masuk ke dalam lambung.
2. Usus Halus
Pencernaan karbohidrat dilakukan oleh enzim-enzim
disakarida yang dikeluarkan olej sel-sel mukosa usus halus bnerupa
maltase, sukrase, dan laktase. Hidrolisis disakarida oleh enzim-enzim
ini terjadi di dalam mikrovili dan monosakarida yang dihasilkan
adalah sebagai berikut :
Maltase
Laktase
3. Usus Besar
Dalam waktu 1-4 jam setelah selesai makan, pati
nonkarbohidrat atau serat makanan dan sebagian kecil pati yang tidak
dicernakan masuk ke dalam usus besar. Sisa-sisa pencernaan ini
merupakan substrat potensial untuk difermentasi oleh mikroorganisma
di dalam usus besar. Substrat potensial lain yang difermentasi adalah
fruktosa, sorbitol, dan monomer lain yang susah dicernakan, laktosa
pada mereka yang kekurangan laktase, serta rafinosa, stakiosa,
verbaskosa, dan fruktan.
Produk utama fermentasi karbohidrat di dalam usus besar
adalah karbondioksida, hidrogen, metan dan asam-asam lemak rantai
pendek yang mudah menguap, seperti asam asetat, asam propionat dan
asam butirat.
Pentosa yang berasal dari DNA ialah deoksiribosa dan yang berasal
dari RNA ialah ribosa. Adapun basa purin dan basa pirimidin yang berasal
dari DNA ialah adenin, guanin, sitosin, dan timin. Dari RNA akan diperoleh
adenin, guanin, sitosin dan urasil.
Urasil terdapat dalam dua bentuk yaitu bentuk keto atau laktam dan
bentuk enol atau laktim.
2. Jenis-Jenis Lipid
Berdasarkan hasil hidrolisisnya lipid digolongkan menjadi lipid
sederhana,lipid majemuk dan sterol.
a) Lipid Sederhana
Lemak dan minyak merupakan lipid sederhana yang terdiri atas
trigliserida campuran dari gliserol dan asam lemak rantai panjang.
Lemak tersimpan diseluruh tubuh tetapi jumlahnya paling banyak
terdapat pada jaringan adipose. Secara kimiawi lemak disebut sebagai
trigliserida, yaitu senyawa yang terbentuk dari gliserol dan asam lemak.
b) Lipid majemuk
Hasil hidrolisis dari lipid majemuk adalah gliserol, asam lemak
dan zatlain. Lipid kompleks dikelompokan menjadi dua, yaitu
fosfolipida danglikolipida. Fosfolipid merupakan senyawa yang akan
menghasilkan gliserol,asam lemak, asam fosfat dan senyawa nitrogen