Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komponen sel makhluk hdup terdiri atas bermacam-macam molekul.
Berdasarkan atas ukurannya, secara umum molekul yang ada didalam sel
makhluk idup dibedakan atas dua kelompok yaitu molekul kecil dan
makromolekul. Berdasarkan jenis senyawa anorganik dan organik yang
terkandung dalam sel sangat beragam. Sebagian dari senyawa-senyawa
tersebut merupakan bahan baku untuk sintesis untuk senyawa lainnya atau
digunakan dalam metabolisme tumbuhan yang diterimanya dari sel-sel
tetangganya atau diterima dari jaringan pembuluh. Senyawa-senyawa bahan
baku ini umunya adalah senyawa anorganik sederhana dengan berat molekul
kecil.
Molekul-molekul kecil mempunyai berat molekul kurang dari 1000,
misalnya nukleotida (ATP) dan monosakarida (glukosa). Makromolekul
mempunyai berat yang sangat tinggi antara 104 sampai 1012, misalnya
protein, asam nukleat, karbohidrat, dan lipid. Makromolekul mempunyai
peranan khusus dan sangat penting bagi makhluk hidup, sifat-sifat genetik
makhluk hidup tersimpan dalam molekul karbohidrat dan juga merupakan
penyusun dindng sel tanaman dan jasad renik.
Senyawa lain yang terdapat dalam sel adalah senyawa-senyawa antara
dari rangkaian reaksi biokimia yang berlagsung di dalam sel. Senyawa antara
ini tidak akan terakumulasi di dalam sel, kecuali jika terjadi gangguan
terhadap peran enzim-enzim yang terlibat dalam rangkaian reaksi biokimia
tersebut.
Sel-sel makromelokul terbentuk melalui rangkaian molekul-molekul
relatif kecil, membentuk suatu rantai yang dinamakan polimer. Molekul-
molekul penyusun polimer harus merupakan sub unit yang sama atau
meyerupai. Setiap molekul penyusun polimer dinamakan monomer.

BIOKIMIA (Karbohidrat, nukleutida, asam nukleat dan lipid) 1


Senyawa-senyawa penyusun bagian-bagian sel, misalnya dinding sel,
membran, organel, dan inti sel, umumnya merupakan senyawa organik
berukuran molekul besar. Senyawa organik penyusun sel secara garis besar
dapat dikelompokkkan atas kelompok utama yakni karbohidrat, asam nukleat
dan lipida.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalh ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan karbohidrat, nukleotida, asam nukleat dan
lipida
2. Bagaimana jenis-jenis karbohidrat, nukleotida, asam nukleat dan lipida
3. Bagaimana proses katabolisme dan anabolisme karbohidrat, nukleotida,
asam nukleat dan lipida
4. Sebutkan manfaat karbohidrat, nukleotida, asam nukleat dan lipida
5. Bagaimana kelebihan dan kekurangan karbohidrat, nukleotida, asam
nukleat dan lipida
C. Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui
tentang karbohidrat, nukleotida, asam nukleat dan lipida dalam reaksi
biokimianya serta manfaat yang diberikan terhadap tubuh.

BIOKIMIA (Karbohidrat, nukleutida, asam nukleat dan lipid) 2


BAB II
PEMBAHASAN

A. Karbohidrat
1. Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat (‘hidrat dari karbon’, hidrat arang) atau sakarida (dari
bahasa Yunani σάκχαρον, sakcharon, berarti “gula”) adalah segolongan
besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi.
Karbohidrat atau sakarida adalah polihidroksi aldehid atau
polihidroksi keton, atau senyawa yang dihidrolisis dari keduanya. Unsur
utama penyusun karbohidrat adalah karbon, hidrogen, dan oksigen.
Karbohidrat merupakan pusat metabolisme tanaman hijau dan organisme
fotosintetik lain yang menggunakan energi matahari untuk melakukan
pembentukan karbohidrat.
Karbohidrat yang terdapat dalam bentuk pati dan gula ber, fungsi
sebagai bagian utama energi yang dikomsumsi oleh kebanyakan organisme
di muka bumi ini. Jumlah atom hidrogen dan oksigen memiliki
perbandingan 2:1 seperti molekul air, misalnya glukosa 12:6 atau 2:1;
sukrosa 22:11 atau 2:1. Karena perbandingan tersebut orang dulunya
menduga karbohidrat merupakan penggabungan dari “karbon’ dan “hidrat’
atau air” sehingga molekul in disebut karbohidrat. Walaupun penamaan ini
tidak tepat, molekul ini tetap dinamakan karbohidrat hingga sekarang.
2 Jenis-Jenis Karbohidrat
Dalam alam, karbohidrat terdapat sebagai monosakarida (gula
individual atau sederhana), oligosakarida, dan polisakarida. Oligosakarida
umumnya didefinisikan sebagai suatu molekul yang mengandung dua
hingga sepuluh unit monosakarida, beberapa diantaranya mempunyai berat
molekul beberapa juta. Dalam konteks ketiga klasifikasi inilah disajikan
subjek karbohidrat yang luas.

BIOKIMIA (Karbohidrat, nukleutida, asam nukleat dan lipid) 3


a) Monosakarida
Karbohidrat sederhana adalah monosakarida, senyawa
dengan satu unit aldehid atau keton tunggal dan banyak hidroksil yang
memiliki formula empirik (CH2O)n. Monosakarida yang ada di alam
jumlah n antara 3 sampai 7. Kebanyakan monosakarida mempunyai
satu kelompok hidroksil pada setiap atom karbon kecuali untuk satu
karbon yang mempunyai satu oksigen karbonil (aldehid atau
keton).Terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis
oleh larutan asam dalam air menjadi karbohidrat yang lebih sederhana.
berikut macam-macam monosakarida : dengan ciri utamanya memiliki
jumlah atom C berbeda-beda : triosa (C3), tetrosa (C4), pentosa (C5),
heksosa (C6), heptosa (C7).

b) Disakarida
Senyawanya terbentuk dari 2 molekul monosakarida yg sejenis
atau tidak. Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam air
sehingga terurai menjadi 2 molekul monosakarida.

BIOKIMIA (Karbohidrat, nukleutida, asam nukleat dan lipid) 4


c) Oligosakarida
Senyawa yang terdiri dari gabungan molekul2 monosakarida
yang banyak gabungan dari 3 – 6 monosakarida,misalnya maltotriosa
d) Polisakarida
Senyawa yang terdiri dari gabungan molekul- molekul
monosakarida yang banyak jumlahnya, senyawa ini bisa dihidrolisis
menjadi banyak molekul monosakarida. Polisakarida merupakan jenis
karbohidrat yang terdiri dari lebih 6 monosakarida dengan rantai
lurus/cabang.
Macam-macam polisarida :
1) Amilum/tepung
Rantai a-glikosidik (glukosa)n : glukosan/glukan Amilosa (15 –
20%) : helix, tidak bercabang
 Amilopektin (80 – 85%) : bercabang
 Terdiri dari 24 – 30 residu glukosa,
 Simpanan karbohidrat pada tumbuhan,
 Tes Iod : biru
 ikatan C1-4 : lurus
 ikatan C1-6 : titik percabangan
2) Glikogen
 Simpanan polisakarida binatang
 Glukosan (rantai a) - Rantai cabang banyak
 Iod tes : merah
3) Inulin
 pati pada akar/umbi tumbuhan tertentu,
 Fruktosan
 Larut air hangat
 Dapat menentukan kecepatan filtrasi glomeruli.
 Tes Iod negatif
4) Dekstrin dari hidrolisis pati

BIOKIMIA (Karbohidrat, nukleutida, asam nukleat dan lipid) 5


5) Selulosa (serat tumbuhan)
 Konstituen utama framework tumbuhan
 tidak larut air - terdiri dari unit b
 Tidak dapat dicerna mamalia (enzim untuk memecah ikatan
beta tidak ada) - Usus ruminantia, herbivora ada
mikroorganisme dapat memecah ikatan beta : selulosa dapat
sebagai sumber karbohidrat.
6) Khitin
 polisakarida invertebrata
7) Glikosaminoglikan
 karbohidrat kompleks
 merupakan (+asam uronat, amina)
 penyusun jaringan misalnya tulang, elastin, kolagen
Contoh : asam hialuronat, chondroitin sulfat
8) Glikoprotein
 Terdapat di cairan tubuh dan jaringan
 terdapat di membran sel
 merupakan Protein + karbohidrat klik sini Sumber TERKAIT
Gula menunjukkan berbagai isomer. Stereoisomer : senyawa
dengan struktur formula sama tapi beda konfigurasi ruangnya
 Isomer D,L
 Cincin piranosa, furanosa
 Anomer a, b
 epimer (glukosa, galaktosa, manosa)
 Isomer aldosa, ketosa

BIOKIMIA (Karbohidrat, nukleutida, asam nukleat dan lipid) 6


3. Anabolisme dan Katabolisme Karbohidrat
a. Katabolisme Karbohidrat
1) Respirasi Aerob
Respirasi bertujuan menghasilkan energi dari sumber
nutrisi yang dimiliki. Semua makhluk hidup melakukan respirasi
dan tidak hanya berupa pengambilan udara secara langsung.
Respirasi dalam kaitannya dengan pembentukan energi dilakukan
di dalam sel. Oleh karena itu, prosesnya dinamakan respirasi sel.
Organel sel yang berfungsi dalam menjalankan tugas pembentukan
energi ini adalah mitokondria.
Proses respirasi erat kaitannya dengan pembakaran bahan
bakar berupa makanan menjadi energi. Kondisi optimal akan
tercapai dalam kondisi aerob (ada oksigen). Pembentukan energi
siap pakai akan melalui beberapa tahap reaksi dalam sistem
respirasi sel pada mitokondria. Menurut Campbell, reaksi-reaksi
tersebut, yaitu:
1) glikolisis, yakni proses pemecahan glukosa menjadi asam
piruvat;
2) dekarboksilasi oksidatif asam piruvat, yakni perombakan asam
piruvat menjadi asetil Co-A;
3) daur asam sitrat, yakni siklus perombakan asetil Ko-A menjadi
akseptor elektron dan terjadi pelepasan sumber energi;
4) transfer elektron, yakni mekanisme pembentukan energi terbesar
dalam proses respirasi sel yang menghasilkan produk sampingan
berupa air.
2) Respirasi Anaerob
Respirasi anaerob dikenal juga dengan istilah fermentasi.
Fermentasi adalah perubahan glukosa secara anaerob yang meliputi
glikolisis dan pembentukan NAD. Fermentasi menghasilkan energi
yang relatif kecil dari glukosa. Glikolisis berlangsung dengan baik

BIOKIMIA (Karbohidrat, nukleutida, asam nukleat dan lipid) 7


pada kondisi tanpa oksigen. Fermentasi dibedakan menjadi dua tipe
reaksi, yakni fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat
Fermentasi alkohol maupun fermentasi asam laktat diawali
dengan proses glikolisis. Pada glikolisis, diperoleh 2 NADH + H+
+ 2 ATP + asam piruvat. Pada reaksi aerob, hidrogen dari NADH
akan bereaksi dengan O2 pada transfer elektron. Pada reaksi
anaerob, ada akseptor hidrogen permanen berupa asetildehida atau
asam piruvat.
b. Anabolisme Karbohidrat
Anabolisme merupakan proses penyusunan zat dari senyawa
sederhana menjadi senyawa yang kompleks. Proses tersebut
berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup. Anabolisme merupakan
kebalikan dari katabolisme. Proses anabolisme memerlukan energi, baik
energi panas, cahaya, atau energi kimia. Anabolisme yang
menggunakan energi cahaya disebut fotosintesis, sedangkan anabolisme
yang menggunakan energi kimia disebut kemosintesis.
4. Manfaat Karbohidrat
1. Sumber Energi
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi
tubuh. Karbohidrat merupakan sumber utama energi bagi penduduk di
seluruh dunia, karena banyakdi dapat di alam dan harganya relatif
murah. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kkalori. Sebagian
karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai
glukosa untuk keperluan energi segera; sebagian disimpan sebagai
glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi
lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam
jaringan lemak. Seseorang yang memakan karbohidrat dalam jumlah
berlebihan akan menjadi gemuk.

BIOKIMIA (Karbohidrat, nukleutida, asam nukleat dan lipid) 8


2. Pemberi Rasa Manis pada Makanan
Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya
mono dan disakarida. Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama.
Fruktosa adalag gula yang paling manis. Bila tingkat kemanisan
sakarosa diberi nilai 1, maka tingkat kemanisan fruktosa adalah 1,7;
glukosa 0,7; maltosa 0,4; laktosa 0,2.
3. Penghemat Protein
Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein
akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi, dengan
mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Sebaliknya,
bila karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan digunakan
sebagai zat pembangun.
4. Pengatur Metabolisme Lemak
Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak
sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam
asetoasetat, aseton, dan asam beta-hidroksi-butirat. Bahan-bahan ini
dibentuk menyebabkan ketidakseimbangan natrium dan dehidrasi. pH
cairan menurun. Keadaan ini menimbulkan ketosis atau asidosis yang
dapat merugikan tubuh.
5. Membantu Pengeluaran Feses
Karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan cara
emngatur peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses. Selulosa
dalam serat makanan mengatur peristaltik usus.
Serat makanan mencegah kegemukan, konstipasi,
hemoroid, penyakit-penyakit divertikulosis, kanker usus besar,
penyakiut diabetes mellitus, dan jantung koroner yang berkaitan
dengan kadar kolesterol darah tinggi.
Laktosa dalam susu membantu absorpsi kalsium. Laktosa
lebih lama tinggal dalam saluran cerna, sehingga menyebabkan
pertumbuhan bakteri yang menguntungkan.

BIOKIMIA (Karbohidrat, nukleutida, asam nukleat dan lipid) 9


5. Kelebihan dan Kekurangan Karbohidrat
Jika kelebihan karbohidrat dapat mengakibatkan diabetes, memicu
penyakit jantung, mengganggu proses metabolisme tubuh dan kekurangan
karbohidrat bisa menyebabkan kerusakan jaringan, kekuran glukosa dalam
darah serta marasmus.

6. Pencernaan dan Metabolisme Karbohidrat


Tujuan akhir pencernaan dan absorpsi karbohidrat adalah
mengubah karbohidrat menjadi ikatan-ikatan lebih kecil, terutama berupa
glukosa dan fruktosa, sehingga dapat diserap oleh pembulu darah melalui
dinding usus halus. Pencernaan karbohidrat kompleks dimulai di mulut
dan berakhir di usus halus.

Pencernaan karbohidrat :

1. Mulut
Pencernaan karbohidrat dimulai di mulut. Bola makanan
yang diperoleh setelah makanan dikunyah bercampurn dengan ludah
yang mengandung enzim amilase (sebelumnya dikenal sebagai
ptialin). Amilase menghidrolisis pati atau amilum menjadi bentuk
karbohidrat lebih sederhana, yaitu dekstrin. Bila berada di mulut
cukup lama, sebagian diubah menjadi disakarida maltosa. Enzim
amilase ludah bekerja paling baik pada pH ludah yang bersifat netral.
Bolus yang ditelan masuk ke dalam lambung.
2. Usus Halus
Pencernaan karbohidrat dilakukan oleh enzim-enzim
disakarida yang dikeluarkan olej sel-sel mukosa usus halus bnerupa
maltase, sukrase, dan laktase. Hidrolisis disakarida oleh enzim-enzim
ini terjadi di dalam mikrovili dan monosakarida yang dihasilkan
adalah sebagai berikut :
Maltase

Maltosa 2 mol glukosa

BIOKIMIA (Karbohidrat, nukleutida, asam nukleat dan lipid) 10


Sukrase

Sakarosa 1 mol glukosa + 1 mol fruktosa

Laktase

Laktosa 1 mol glukosa + 1 mol galaktosa

Monosakarida glukosa, fruktosa, dan galaktosa kemudian


diabsorpsi melalui sel epitel usus halus dan diangkut oleh sistem
sirkulasi darah melalui vena porta. Bila konsentrasi monosakarida di
dalam usus halus atau pada mukosa sel cukup tinggi, absorpsi
dilakukan secara pasif atau fasilitatif. Tapi, bila konsentrasi turun,
absorpsi dilakukan secara aktif melawan gradien konsentrasi dengan
menggunakan energi dari ATP dan ion natrium.

3. Usus Besar
Dalam waktu 1-4 jam setelah selesai makan, pati
nonkarbohidrat atau serat makanan dan sebagian kecil pati yang tidak
dicernakan masuk ke dalam usus besar. Sisa-sisa pencernaan ini
merupakan substrat potensial untuk difermentasi oleh mikroorganisma
di dalam usus besar. Substrat potensial lain yang difermentasi adalah
fruktosa, sorbitol, dan monomer lain yang susah dicernakan, laktosa
pada mereka yang kekurangan laktase, serta rafinosa, stakiosa,
verbaskosa, dan fruktan.
Produk utama fermentasi karbohidrat di dalam usus besar
adalah karbondioksida, hidrogen, metan dan asam-asam lemak rantai
pendek yang mudah menguap, seperti asam asetat, asam propionat dan
asam butirat.

BIOKIMIA (Karbohidrat, nukleutida, asam nukleat dan lipid) 11


B. Nukleotida
1. Pengertian Nukleotida
Molekul nukleotida terdiri atas nukleosida yang mengikat asam
fosfat. Molekul nukleosida terdiri atas pentosa (deoksiribosa atau ribosa)
yang mengikat suatu basa (deriva purin atau pirimidin). Jadi apabila suatu
nukleoprotein dihidrolisis sempurna akan dihasilkan protein, asam fosfat,
pentosa dan basa purin atau pirimidin. Bagan dibawah ini akan memperjelas
hasil hidrolisis suatu nukleprotein.

Pentosa yang berasal dari DNA ialah deoksiribosa dan yang berasal
dari RNA ialah ribosa. Adapun basa purin dan basa pirimidin yang berasal
dari DNA ialah adenin, guanin, sitosin, dan timin. Dari RNA akan diperoleh
adenin, guanin, sitosin dan urasil.

Urasil terdapat dalam dua bentuk yaitu bentuk keto atau laktam dan
bentuk enol atau laktim.

BIOKIMIA (Karbohidrat, nukleutida, asam nukleat dan lipid) 12


Pada pH cairan tubuh, terutama urasilterdapat dalam bentuk keto.
Nukleosida terbentuk dari basa purin atau pirimidin dengan ribosa atau
deoksiribosa. Basa purin atau pirimidin terikat pada pentosa oleh ikatan
glikosidik, yaitu pada atom karbon nomor 1. Guanosin adalah suatu
nukleosida yang terbentuk dari guanin dengan ribosa.
2. Jenis-Jenis Nukleotida
Ketika nukleotida diolimerisasikan, atau bergabung bersama-sama,
mereka membentuk asam nukleat, seperti DNA dan RNA. Setiap fosfat
nukleotida yang telah bergabung dengan gula lain, membentuk tulang
punggung gula-fosfat dengan basa nitrogen menggantung disamping.
Sebuah nukleosida adalah bagian dari nukleotida yang terbuat dari gula dan
basa, jadi kita bisa berbicara tentang nukleotida sebaga nukleosidaa
ditambah fosfat.
a. Sebuah monofosfat nukleosida adalah nukleotida yang mencakup satu
fosfat.
b. Sebuah difosfat nukleosida adalah nukleotida yang mencakup dua
fosfat.
c. Sebuah trifosfat nukleosida adalah nukleotida yang mencakup tiga
fosfat.
Nukleotida dapat siklik (seperti siklik AMP), yang berarti bahwa
alih-alih satu ikatan antara fosfat dan gula, fosfat terikat pada gula di dua
tempat. Pikirkan memegang kedua tangan seorang teman, dari atas, lengan
dan lengan teman Anda terlihat seperti lingkaran.
3. Biosintesis Nukleotida
Perannya diantaranya membentuk DNA dan RNA. Membentuk UDP
glukosa membentuk ATP dan GTP membentuk NAD, FAD dan membentuk
cAMP. Nukleosida diantaranya adalah purin atau pirimidin yang terikat
dengan pentosa. Sedangkan nukleotida adalah ester fosfat dari nukleosida.
Basa purin pertama yaitu adenin dan guanin. Cincin purin diantaranya
adalah glycin glutamin aspartat. Cincin pirimidin diantarany adalah aspartat
dan carbomoilfosfat. dalam biosintesis nukleotidaada 2 jalur. Yaitu :

BIOKIMIA (Karbohidrat, nukleutida, asam nukleat dan lipid) 13


a. jalur de novoNukleus fosfat yang menyusun purin dan pirimidin berasal
dari PRPP. Nah PRPP ini sendiri dari Ribosa 5 fosfat + ATP. Ribosa 5
fosfat berasal dari HMP shunt. PRPP ini sendiri akan diubah menjadi
fosfo ribosil 1 amin. Dengan enzim amidofosforibosil transferase
dengan bantuan glutamin sebagai pendonor NH3. Lalu melewati 10
rangakaian reaksi akan membentuk IMP. IMP ini sendiri akan
membentuk adenilosuksinat dan xantilat. Nah adenilosuksinat akan
membentuk AMP sedangkan xantilat akan membentuk GMP.
b.jalursalvage pathway (recycling)nah disini PRPP akan diubah menjadi
purin-ribonukleotida.Contohnya Adenin + PRPP jadi adenilat + Ppi.
4. Manfaat Nukleotida
Nukleotida memiliki banyak fungsi dalam sel. Salah satu yang
paling terkenal adalah fungsi mereka dalam asam nukleat: mereka
membuat DNA, yang menyimpan informasi. Demikian juga, mereka
membuat RNA, yang dapat membawa informasi atau dapat bertindak
sebagai enzim.
Ketika asam nukleat yang dibuat, mereka harus dirakit dari bahan
bangunan masing-masing. Bahan-bahan awal adalah trifosfat nukleosida.
Dua fosfat dihapus sebagai nukleotida ditambahkan, energi dalam ikatan
mereka diperlukan untuk melakukan pekerjaan melampirkan nukleotida
baru.
Trifosfat nukleosida lain yang terkenal adalah ATP, atau adenosin
trifosfat. Dalam respirasi sel, energi dari metabolisme makanan digunakan
untuk melampirkan fosfat ketiga. Dengan cara ini, energi disimpan, seperti
baterai, sampai diperlukan. Sebuah enzim dapat menghapus fosfat, dan
menggunakan energi yang dihasilkan untuk menyalakan sebuah tindakan
kecil dalam sel.
Beberapa nukleotida yang terlibat dalam komunikasi dalam sel,
seperti siklik AMP, atau sebagai kofaktor untuk membantu kerja enzim,
seperti koenzim A. Molekul-molekul ini dapat termasuk komponen lain
selain standar dasar, gula, dan fosfat.

BIOKIMIA (Karbohidrat, nukleutida, asam nukleat dan lipid) 14


3. Asam Nukleat
1. Pengertian Asam Nukleat
Asam nukleat adalah biopolymer yang berbobot molekul tinggi
dengan unitmonomernya mononukleotida. Asam nukleat terdapat pada
semua sel hidup danbertugas untuk menyimpan dan mentransfer genetic,
kemudian menerjemahkan informasi ini secara tepat untuk mensintesis
protein yang khas bagi masing-masingsel. Asam nukleat, jika unit-unit
pembangunnya deoksiribonukleotida , disebut asamdeoksiribonukleotida
(DNA) dan jika terdiri- dari unit-unit ribonukleaotida disebutasam
ribonukleaotida (RNA).
Asam Nukleat juga merupakan senyawa majemuk yang dibuat
dari banyaknukleotida. Bila nukleotida mengandung ribose, maka asam
nukleat yang terjadiadalah RNA (Ribnucleic acid = asam ribonukleat)
yang berguna dalam sintesisprotein. Bila nukleotida mengandung
deoksiribosa, maka asam nukleat yang terjadi adalah DNA
(Deoxyribonucleic acid = asam deoksiribonukleat) yang merupakanbahan
utama pementukan inti sel. Dalam asam nukleat terdapat 4 basa nitrogen
yangberbeda yaitu 2 purin dan 2 primidin. Baik dalm RNA maupun DNA
purin selaluadenine dan guanine. Dalam RNA primidin selalu sitosin dan
urasil, dalam DNAprimidin selalu sitosin dan timin.Asam-asam nukleat
terdapat pada jaringan tubuh sebagai nukleoprotein, yaitugabungan antara
asam nukleat dengan protein. Untuk memperoleh asam nukleat
darijaringan-jaringan tersebut, dapat dilakukan ekstraksi terhadap
nukleoprotein terlebihdahulu menggunakan larutan garam IM. Setelah
nukleoprotein terlarut, dapatdiuraikan atau dipecah menjadi protein-
protein dan asam nukleat dengan menambahasam-asam lemah atau alkali
secara hati-hati, atau dengan menambah NaCl hinggajenuh akan
mengendapkan protein.

BIOKIMIA (Karbohidrat, nukleutida, asam nukleat dan lipid) 15


2. Jenis-Jenis Asam Nukleat
Asam nukleat dalam sel ada dua jenis yaitu DNA
(deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribonukleat dan RNA
(ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat. Baik DNA maupun RNA berupa
anion dan pada umumnya terikat oleh protein dan bersifatbasa. Misalnya
DNA dalam inti sel terikat pada histon. Senyawa gabungan antaraprotein
danasam nukleat disebut nucleoprotein. Molekul asam nukleat
merupakanpolimer sepertiprotein tetapi unit penyusunnya adalah
nukleotida. Salah satu contohnukleutida asam nukleat bebas adalah ATP
yang berfungsi sebagai pembawa energy.
3. Struktur DNA dan RNA
Asam nukleat biasanya tersusun atas DNA dan RNA yang terdiri
dari monomer nukleotida,dimana nukleotida ini biasanya tersusun atas
gugus fosfat, basa nitrogen,dan gula pentosa serta kelompok basa purin
dan piridin seperti: adenine, guanine, sitosin, timin dan danurasil.
a. DNA (deoxyribonucleic acid)
Asam ini adalah polimer yang terdiri atas molekul-molekul
deoksiribonukleotida yang terikat satu sama lain sehingga membentuk
rantai polinukleotida yang panjang. Molekul DNA yang panjang ini
terbentuk oleh ikatan antara atom C nomor 3 dengan atom C nomor 5
pada molekul deoksiribosa dengan perantaraan gugus fosfat. Secara
kimia DNA mengandung karakteri/sifat sebagai berikut:
1) Memiliki gugus gula deoksiribosa.
2) Basa nitrogennya guanin (G), sitosin (C), timin (T) dan adenin
(A).
3) Memiliki rantai heliks ganda anti parallel
4) Kandungan basa nitrogen antara kedua rantai sama banyak dan
berpasangan spesifik satu dengan lain. Guanin selalu berpasangan
dengan sitosin (G±C), dan adenidan adenin berpasangan dengan
timin (A - T), sehingga jumlah guanin selalu sama dengan jumlah
sitosin. Demikian pula adenin dan timin.

BIOKIMIA (Karbohidrat, nukleutida, asam nukleat dan lipid) 16


b. RNA (Ribonukleat acid) Asam ribonukleat adalah salah satu polimer
yang terdiri atas molekulmolekul ribonukleotida. Seperti DNA, asam
ribonukleat ini terbentuk oleh adanya ikatan antara atom C nomer 3
dengan atom C nomer 5 pada molekul ribosa dengan perantaraan
gugus fosfat. Dibawah ini adalah gambar struktur sebagian dari
molekul RNA :

Meskipun banyak persamaannta dengan DNA , RNA


mempunyai beberapa perbedaan dengan DNA yaitu :
1) Bagian pentosa RNA adalah ribosa, sedangkan bagian pentosa
DNA adalah deoksiribosa.
2) Bentuk molekul DNA adalah heliks ganda. Bentuk molekul RNA
bukan heliks ganda, tetapi berupa rantai tunggal yang terlipat
sehingga menyerupai rantai ganda.

BIOKIMIA (Karbohidrat, nukleutida, asam nukleat dan lipid) 17


3) RNA mengandung basa Adenin, Guanin dan Sitosin seperti DNA,
tetapi tidak mengandung Timin. Sebagai gantinya, RNA
mengandung Urasil. Dengan demikian bagian basa pirimidin
RNA berbeda dengan bagian basa pirimidin DNA.
4) Jumlah Guanin adalah molekul RNA tidak perlu sama dengan
Sitosin, demikian pula jumlah adenin tidak harus sama dengan
Urasil.
Ada 3 macam RNA, yaitu tRNA (transfer RNA), mRNA
(messenger RNA) dan r RNA (ribosomal RNA). Ketiga macam RNA
ini mempunyai fungsi yang berbeda-beda, tetapi ketiganya secara
bersama-sama mempunyai peranan penting dalam sintesis protein.
4. Lipida
1. Pengertian Lipid
Lipid adalah sekelompok senyawa non heterogen yang meliputi
asam lemak dan turunannya, lemak netral (trigliserida), fosfolipid serta
sterol. Sifatumum lipid ada yang larut dalam air dan ada yang larut dalam
pelarut nonpolar. Persentase lemak cenderung bertambah pada bagian
pinggul abdomendan paha seiiring dengan bertambahnya usia.
Lipid adalah sekelompok senyawa heterogen, meliputi lemak,
minyak, steroid, malam (wax), dan senyawa-senyawa lain yang terkait.
Sifat umum lipid antara lain tidak larut dalam air dan larut dalam pelarut
non polar seperti misalnya eter dan kloroform. Lipid merupakan salah satu
zat yang kaya akan energi yang penting dan dipergunakan dalam
metabolisme tubuh

BIOKIMIA (Karbohidrat, nukleutida, asam nukleat dan lipid) 18


Lipid mempunyai fungsi sebagai penghasil panas tubuh,
pembentukan dari dinding sel12, pelindung organ tubuh, sumber asam
lemak esensial, transporter vitamin larut lemak, dan sebagai pelumas.
Lemak yang beredar dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari
makanan dan hasil produksi organ hati. Lemak disimpan di dalam jaringan
adiposa, yang berfungsi sebagai insulator panas di jaringan subkutan.

2. Jenis-Jenis Lipid
Berdasarkan hasil hidrolisisnya lipid digolongkan menjadi lipid
sederhana,lipid majemuk dan sterol.
a) Lipid Sederhana
Lemak dan minyak merupakan lipid sederhana yang terdiri atas
trigliserida campuran dari gliserol dan asam lemak rantai panjang.
Lemak tersimpan diseluruh tubuh tetapi jumlahnya paling banyak
terdapat pada jaringan adipose. Secara kimiawi lemak disebut sebagai
trigliserida, yaitu senyawa yang terbentuk dari gliserol dan asam lemak.
b) Lipid majemuk
Hasil hidrolisis dari lipid majemuk adalah gliserol, asam lemak
dan zatlain. Lipid kompleks dikelompokan menjadi dua, yaitu
fosfolipida danglikolipida. Fosfolipid merupakan senyawa yang akan
menghasilkan gliserol,asam lemak, asam fosfat dan senyawa nitrogen

BIOKIMIA (Karbohidrat, nukleutida, asam nukleat dan lipid) 19


apabila dihidrolisis. Sedangkan glikolipida merupakan senyawa lipid
yang mengandung karbohidrat.
c) Sterol
Sterol merupakan senyawa yang dapat dipisahkan dari lemak
setelah dilakukan penyabunan. Sterol yang terdapat dalam minyak
terdiri darikolesterol dan fitosterol. Kolesterol merupakan komponen
utama untukmenyusun batu empedu. Kloesterol ini berfungsi untuk
pembentukan hormoneseks steroid, vitamin D serta membantu proses
absorbs asam lemak pada usus.Kelebihan kolesterol dalam tubuh dapat
beresiko menderita penyakit jantungkoroner.
d) Trigliserida
Trigliserida merupakan salah satu lemak yang dapat diserap oleh
tubuhsetelah mengalami hidrolisis. Pada jaringan lemak, otot dan darah
trigliseridaakan dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase dan sisa dari
hidrolisis tersebutkemudian dimetabolisme menjadi LDL. Kolesterol
yang terkandung dalamLDL akan ditangkap oleh reseptor yang berada
di jaringan perifer sehinggaLDL ini sering disebut kolesterol jahat.
Tertimbunnya kolesteroljahat di perifer tersebut akan diangkut oleh
HDL keluar melalui saluranempedu sehingga sering disebut dengan
HDL9.

BIOKIMIA (Karbohidrat, nukleutida, asam nukleat dan lipid) 20


3. Dampak Kelebihan Lemak
Trigliserida yang berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan
thrombus dan plak dalam pembuluh darah sehingga aliran darah terhambat.
Adanya plak ini terjadi karena penumpukan makrofag untuk memakan benda
asing yang dirasa berbahaya bagi tubuh. Hal ini menyebabkan jantung
melakukan kampensasi yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah.
Menurut ballard dalam R. A, dan I (2013) tumbuhan lemak dan trigliserida di
dalam tubuh terjadi akibat pertumbuhan sel secara hipertrofi dan hyperplasia
sehingga menimbulkan obesitas dan muncul penyakit lain seperti
aterosklerosis, diabetes mellitus dan gangguan kardiovaskular
Lemak tidak semuanya digunakan oleh tubuh sebagai energi. Ada
yang sebagian disimpan dalam jaringan adipose sebagai cadangan energi.
Pembakaran lemak menjadi kalori dalam darah akan menyebabkan
meningkatnya benda keton di daerah (ketosis). Salah satu dampak ketosis ini
menghambat pembuangan asam urat melalui urin

BIOKIMIA (Karbohidrat, nukleutida, asam nukleat dan lipid) 21


BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Karbohidrat atau sakarida adalah polihidroksi aldehid atau
polihidroksi keton, atau senyawa yang dihidrolisis dari keduanya. Adapun
jenis-jenis karbohidrat antara lain :Monosakarida, Disakarida,
Oligosakarida, Polisakarida.
Nukleotida adalah molekul yang tersusun dari gugus basa
heterosiklik, gula dan satu atau lebih gugus fosfat. Basa penyusun
nukleotida biasanya adalah berupa Purina atau pirimidina sementara
gulanya adalah pentose (ribosa), baik berupa deoksiribosa maupun ribose.
Asam nukleat adalah biopolymer yang berbobot molekul tinggi
dengan unitmonomernya mononukleotida. Asam nukleat terdapat pada
semua sel hidup danbertugas untuk menyimpan dan mentransfer genetic,
kemudian menerjemahkan informasi ini secara tepat untuk mensintesis
protein yang khas bagi masing-masing sel.
Lipid adalah sekelompok senyawa non heterogen yang meliputi
asam lemak dan turunannya, lemak netral (trigliserida), fosfolipid serta
sterol.
B. Saran
Keterselesaian makalah biokimia ini guna menyelesaikan tugas
mengenai karbohidrat, nukleotida, asam nukleat dan lipid. Di dalam makalah
ini tentunya masih banyak kesalahn dalam penyusunan, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna memperbaiki makalah ke
depannya.

BIOKIMIA (Karbohidrat, nukleutida, asam nukleat dan lipid) 22


BIOKIMIA (Karbohidrat, nukleutida, asam nukleat dan lipid) 23

Anda mungkin juga menyukai