Anda di halaman 1dari 24

No.

Dokumen:

DOKUMEN RANCANGAN 19DRP.TU.B10-71019

PENGEMBANGAN PRODUK Tanggal Pengesahan:

Laboratorium Farmasetika ARMIZOLE® TABLET


Fakultas Farmasi
Universitas Hasanuddin

Disusun Oleh

ForDev Scientist PackDev Scientist

Hasriani Riska Sri Mayanti


N011171019 N011171356

ProsDev Scientist AnDev Scientist

Hardiana Lestari Anisah


N011171029 N011171532

Diseujui Oleh

Asisten Dosen Instruktur Laboratorium

Tri Puspita Roska Achmad Himawan, S.Si., Apt.

PT. Threearten Pharm


Makassar-Indonesia
Armizole® Tablet, 600 mg/tablet, 189DRP.TU.B10-71019

Bagian 1 Identitas Produk

No. Item Uraian

1 Nama Produsen PT. Threearten Pharm

2 Nama Produk Armizole

3 Kandungan Bahan Aktif Dipyrone

4 Kekuatan Sediaan 500 mg

5 Nomor Registrasi DKL1910110110A1

6 Indikasi Sediaan Analgesik dan antipiretik

7 Golongan Obat* Obat Keras


*Menurut Undang-Undang

Bagian 2 Quality Target Product Profile (QTPP)

No. Elemen QTPP Target Justifikasi


Ekuivalen farmasetik: bentuk sediaan
1 Bentuk Sediaan Padat
sesuai
Ekuivalen farmasetik: desain sediaan
2 Desain sediaan Tablet
sesuai
Ekuivalen farmasetik: rute pemberiaan
3 Rute Pemberian Oral
sesuai
Ekuivalen farmasetik: kekuatan sediaan
4 Kekuatan Sediaan 500 mg
sesuai
Bioavailabilitas 85 % , tmax
Persyaratan bioekuivalensi: diperlukan
1,2-2 jam, kemudian
5 Farmakokinetika untuk memastikan onset dan keefektifan
dimetabolisme dengan
obat
t1/2 2,6-3,5 jam
Ekuivalen dengan waktu penyimpanan
6 Klaim Stabilitas 3 Tahun
dipyrone
Dibutuhkan untuk mencapai target
7 Wadah Primer Aluminium foil waktu paruh dan memastikan mutu
tablet selama penyimpanan

Paraf &
Inisial Halaman 2 dari 24
Armizole® Tablet, 600 mg/tablet, 189DRP.TU.B10-71019

Bagian 3 Quality Attribute (Drug Product)

A. Produk Antara (Granul)

No. Quality Attribute Target Justifikasi

Pemerian Granul

Bau Khas
Atribut
1
Fisik Putih Sesuai deangan FI IV
Warna

Rasa Pahit

2 Kandungan Lembab 2-4 % Lachman II : 655

3 Susut Pengeringan 2-5 % Sesuai deangan FI IV

4 Ukuran Partikel 1,68-4,65 mm Sesuai dengan buku (Ansel : 185)

5 Sudut Istirahat 30°-40° 30°– 40° (Lachman : 685)

6 Kecepatan Alir >15g / detik lacham :685

7 Kerapatan Sejati - -

8 Kerapatan Ruah 600 – 700 kg/m3 Aulton : 3

9 Kerapatan Mampat - -

10 Indeks Kompresibilitas <20% tidak lebih dari 20% (Aulton : 134)

11 Rasio Haussner <1,25 % < 1.25 % (Aulton : 134)

Paraf &
Inisial Halaman 3 dari 24
Armizole® Tablet, 600 mg/tablet, 189DRP.TU.B10-71019

B. Produk Ruahan (Tablet)


No. Quality Attribute Target Justifikasi

Pemerian Tablet

Bau Bau khas lemah


Sesuai dengan FI V
Warna Putih
Atribut
1 Rasa Bau khas lemah
Fisik
600 mg 500 mg dari zat aktif yang digunakan dan
Bobot
100 dari bahan tambahan
Diameter : 1 cm Sesuai dengan FI V
Dimensi
Tebal : 0,3 cm
Waktu retensi relatif
puncak utama terhadap
baku internal uji sesuai
2 Identifikasi
dengan larutan baku
yang diperoleh pada
Sesuai dengan FI V
penetapan Kadar.
3 Assay >90%-101%

4 Bobot (Rentang) 90-100%


Keseragaman
5 6,0%
Kandungan
6 Impurities -
Tidak kurang dari 85 %
dari jumlah tablet pada Sesuai dengan persyaratan yang
7 Disolusi
label yang terlarut dalam tertera pada Farmakope
30 menit
Sesuai dengan persyaratan yang
8 Kekerasan 6 kg
tertera pada Lachman
Sesuai dengan persyaratan yang
9 Waktu Hancur <15 menit
tertera pada Lachman
Sesuai dengan persyaratan yang
10 Friabilitas <1%
tertera pada R.Voigt
11 ALT-AKK <10-4 cfu/ml
Tidak mengandung
Eschericia coli,
Sesuai dengan persyaratan yang
Pseudomonas
tertera pada BPOM
12 Mikroba Patogen aurogenosa,
Staphylococcus aureus,
Shigella sp., Salmonella
sp.

Paraf &
Inisial Halaman 4 dari 24
Armizole® Tablet, 600 mg/tablet, 189DRP.TU.B10-71019

Bagian 4 Rancangan Formula

Tiap Armizole tablet (600 mg) mengandung:

Dipyrone 500 mg (Zat aktif)


Poliyvinyl Pyrrolidone K30 3 % (Binder)
Magnesium Stearate 1 % (Lubricant)
Talk 2 % (Glidan dan Anti-Adherent)
Sodium Starch Glycolate 4 % (Disintegrant)
Alkohol 70% 5 % (Solvent)
Avicel PH 101 ad 100 % (Diluent)
* Konsentrasi bahan aktif oral ditulis dalam mg, konsentrasi bahan tambahan/bahan aktif topikal dalam %
**Bahan pengisi/pembawa/basis ditulis paling akhir, add 100%

Bagian 5 Dasar Formulasi

A. Dasar Pembuatan Sediaan


1. Tablet merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih,
atau sirkuler, kedua permukaanya rata atau cembung, mengandung satu jenis obat atau lebih
dengan atau tanpa zat tambahan, zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai pengisi,
zat pengembang, zat pengikat, zat pembasah atau zat yang lain yang cocok (2:5)
2. Pada formulasi Armizole dibuat sediaan tablet, karena tablet merupakan sediaan pada yang sifat
fisika kimianya lebih stabil sehingga dosis dan intensitas terapeutiknya dapat terjaga dalam rentang
waktu penyimpanan yang lama dibandingkan sedian cair, hal ini dikarenakan sediaan tablet tidak
mengandung air sehingga terhindar dari pertumbuhan dan kotaminasi mikroorganisme yang dapat
menyebabkan perubahan fisika maupun kimia (5: 78 dan 6:892).
3. Sediaan tablet memiliki ukuran dosis yang lebih tepat dibandingkankan sediaan cair, karena sediaan
cair biasanya menggunakan takaran seperti sendok teh, sendok makan, ataupun pengukur lain. Cara
ini mempunyai kesalahan sekitar 20-50% (9:644), selain itu tablet merupakann sediaan oral yang
paling mudah ditelan serta paling kecil kemungkinan tertinggal ditenggorokan (9:645).
4. Biaya yang dibutuhkan untuk produksi sediaan tablet lebih murah dibandingkan sediaan cairan dan
kapsul. Obat dalam bentuk cair lebih mahal karena biaya transportasinya lebih mahal hal ini
disebabkan oleh dosis cairan lebih berat dibandingkan tablet, selain itu kebocoran atau pecah
selama selama proses transportasi mengakibatkan masalah yang lebih serius (9:644), sedangkan
pada kapsul, bahan tambahan yang digunakan untuk tablet lebih murah dibandingkan kapsul (10:5)

B. Dasar Pemilihan Bahan Aktif dan Kekuatan Sediaan


Dasar pemilihan bahan aktif:
1. Pemberian dipyrone pada 710 pasien dengan menggunakan dosis 500 mg dipyrone menunjukkan
efek anlagesik yang efektif, selain itu dipyrone lebih efektif penggunaannya jika dibandingkan
dengan aspirin dan paracetamol dengan menggunakan dosis yang sama yaitu 500 mg (12:13)
2. Dipyrone memiliki sifat analgesik dan antipereutik, sebagai contoh ditemukan bahwa dipyrone
menghambat agregasi platelet TX2 dan memberikan efek penghambatan kompetitif pada aktivitas
PG shynthease. Selain bekerja secara perifer, dipyrone juga bekerja dengan aksi sentral dengan
memberikan efek analgesik dengan memanifestasikan dirinya sebagai aktivasi inhibitor pada
periaqueductal grey, yaitu dipyrone menekan potensi nyeri yang ditimbulkan dalam neuron talamik,
selain dari itu dipyrone relatif aman untuk saluran GI (13).
Dasar pemilihan kekuatan sedian:
1. Dipyrone yang dipasarkan dengan nama dagang antalgin yang beredar memiliki kandungan bahan
aktif 500 mg per tablet untuk dosis dewasa, dan pada dosis 500 mg merupakan dosis terendah yang
sudah dapat memberikan efek terapeutik (11:3-4 dan 2:975).
2. Penggunaan dipyrone dapat diberikan secara peroral dengan dosis 0,5 g hingga 4 g dalam sehari
(21:49), pada dosis 500 mg dipyrone digunakan sebagai obat untuk meringankan rasa sakit

Paraf &
Inisial Halaman 5 dari 24
Armizole® Tablet, 600 mg/tablet, 189DRP.TU.B10-71019

terutama nyeri kolik dan pasca operasi (11:3) serta pada dosis 500 mg dipyrone menunjukkan efek
anlagesik yang efektif (12:13).

C. Dasar Pemilihan Bahan Tambahan


Polyvinyl Pyrrolidone/PVP (Binder/Bahan Pengikat)
1. PVP merupakan bahan tambahan yang sudah sejak lama digunakan dalam formulasi sediaan
farmasi. PVP dapat digunakan sebagai bahan pengikat pada tablet dengan motode granulasi basah
dengan konsentrasi yang digunakan yaitu 0,5-5%. PVP tidak bersifat toksik, tidak diserap pada
saluran gastrointestinal dan membran mukus sehingga aman untuk digunakan, selain itu PVP tidak
inkompabilitas dengan bahan aktif maupun bahan tambahan yang lain yang akan digunakan
(14:581,583,584)
2. PVP bisa larut dalam air maupun alkohol serta tidak memerlukan pengerjaan khusus, berbeda
dengan bahan pengikat yang lain seperti pasta pati yang sebelum digunakan terlebih dahulu harus
dipanaskan di waterbath, gelatin solution yang harus digunakan segar yaitu saat masih panas,
karena ketika dingin maka akan memadat, dan pada selulosa solution harus dilarutkan dengan air
dingin, karena bila menggunakan air panas maka tidak akan larut dan tidak terdispersi (15:892)
3. Pada pembuatan tablet dengan granulasi basa secara umum digunakan PVP K25, PVP K30 dan PVP
K90 (16) sebagai pengikat karena dapat memberikan granul yang lebih keras dan sifat alir yang lebih
baik dibandingkan pengikat yang lain serta kerapuhan yang rendah dan daya ikat yang tinggi, dan
pada PVP K30 dapat memberikan kekerasan dua kali lipat (16:71), maka dari itu digunakan PVP K30
sebagai pengikat.

Magnesium Stearate (Lubricant)


1. Magnesium stearate secara luas telah digunakan sebagai bahan tambahan dalam formulasi sediaan
farmasi, hal ini karena magnesium stearate tidak menyebabkan toksik jika diberikan secara oral dan
tidak menunjukkan adanya efek karsiogenik, magnesium stearate mempunyai pemerian higroskopik
dan dapat digunakan sebagai lubrikan dengan konsentrasi 0,5-5% (14:404-405)
2. Magnesium stearate mempunyai bentuk yang padat dan membentuk film dengan titik leleh yang
tinggi sehingga mengurangi gesekan antara bahan dengan dinding mesin serta mempunyai daya
geser yang rendah pada permukaanya (17:392)
3. Magnesium stearate dapat menurunkan kemampatan, menurungkan waktu desintegrasi dan waktu
disolusi. Sejauh ini, magnesium stearate kemungkinan mempunyai kemampuan terbak sebagai
lubrikan, dan ,magnesium stearate dijadikan sebai standar lubrikan (18:255,258,260)

Sodium Starch Glycolate/SSG (Disintegrant)


1. SSG telah banyak digunakan pada oba-obatan oral sebagai desintegran pada formula tablet. Proses
disintegrasi terjadi dengan penyerapan air yang cepat yang diikuti dengan pembekakan pada tablet
yang cepat pula. Proses disintegrasi akan terjadi secara lebih efisien jika bahan tambahan yang lain
seperti lubrikan bersifat hidrofobik, tekanan pada tablet tidak akan memoengaruhi kerja SSG
sebagai disintegrasi. SSG ini digukana karena, bahan ini tidak inkompatibilitas dengan bahan aktif
maupun dengan bahan tambahan yang lain (18:663.664,665).
2. SSG memiliki daya tarik air yang tinggi dan aksi yang cepat sehingga sangat baik digunakan sebagai
disintegrant, hal ini dapat dilihat pada salah satu merk dagang SSG yang dilaporkan bahwa SSG
dapat menyebabakan pembekakan pada tablet 300% dari volumenya dalam air (19:238).
3. SSG memiliki afektivitas sebagai disintegrator dengan menggunakan konsentrasi yang lebih kecil
dbandingkan menggunakan pati, selain itu proses dan hasil kompresinya lebih baik dibandingkan
menggunakan pati (17:398).

Magnesium Stearate (Lubricant)


1. Magnesium stearate secara luas telah digunakan sebagai bahan tambahan dalam formulasi sedian
farmasi, hal ini karena magnesium stearate tidak menyebabkan toksik jika diberikan secara oral dan
tidak menunjukkan adanya efek karsiogenik, magnesium stearate mempunyai pemerian higroskopik
dan dapat digunakan sebagai lubrikan dengan konsentrasi 0,5-5% (14:404-405)

Paraf &
Inisial Halaman 6 dari 24
Armizole® Tablet, 600 mg/tablet, 189DRP.TU.B10-71019

2. Magnesium stearate mempunyai bentuk yang padat dan membentuk film dengan titik leleh yang
tinggi sehingga mengurangi gesekan antara bahan dengan dinding mesin serta mempunyai daya
geser yang rendah pada permukaanya (17:392)
3. Magnesium stearate dapat menurunkan kemampatan, menurungkan waktu desintegrasi dan waktu
disolusi. Sejauh ini, magnesium stearate kemungkinan mempunyai kemampuan terbak sebagai
lubrikan, dan ,agnesium stearate dijadikan sebai standar lubrikan (18:255,258,260)

Talk (glidan dan Anti-adherent)


1. Talk secara luas digunakan sebagai bahan tambahan dalam formulasi farmasi, selain itu talk tidak
diserap secara sistematik setelah dikonsumsi secara oral dan tidak beracun bagi tubuh (14:730)
dan talk memiliki efek yang sangat baik sebagai anti-adherent (17:389)
2. Talk merupakan salah satu anti adherent yang berfungsi untuk memudahkan mengambil tablet
dari pencetakan saat pengempaan, karena talk tidak larut air sehingga dapat digunakan untuk
mencegah melengket pada cetakan. (25: 116, 242)
3. Magnesium stearate yang dikonbinasikan dengan talk memberikan efek lubrikan yang yang lebih
baik daripada hanya sekedar menggunakan magnesium stearate. Hal ini karena talk memilki
lapisan yang keras yang dapat tergelincir dan terguling satu sama lain, oleh karena itu talk dapat
meningkatkan kekuatan kekompakan (16:260).

Avicel PH 101 (Diluent)


1. Avicel secara luas digunakan dalam formulasi farmasi, yaitu salah satunya digunakan sebagai
bahan pengisi pada tablet. Selain itu avicel realatif tidak menyebabkan iritasi dan tidak toksik
serta tidak inkompabilitas dengan zat aktif serta bahan tambahan lain yang digunakan (14:130-
131)
2. Avicel adalah salah satu zat pengisi yang juga berperan sebagai disintegran ketika menghasilkan
kohesi gumpalan, selain itu avicel lebih cocok digunakan dibandingkan laktosa karena laktosa
inkompatibilitas dengan dipyrone yang memiliki gugus amin (9:698, 701)
3. Avicel PH 101 merupakan bentuk serbuk sehingga ukuran partikelnya kecil jika dibandingkan
dengan avicel PH 102 yang berbentuk granul sehingga biasa digunakan sebagai pengisi dalam
granulasi basah (7:212)

D. Dasar Pemilihan Bahan Kemas Primer

1. Avicel secara luas digunakan dalam formulasi farmasi, yaitu salah satunya digunakan sebagai
bahan pengisi pada tablet. Selain itu avicel realatif tidak menyebabkan iritasi dan tidak toksik
serta tidak inkompabilitas dengan zat aktif serta bahan tambahan lain yang digunakan (14:130-
131)
2. Avicel adalah salah satu zat pengisi yang juga berperan sebagai disintegran ketika menghasilkan
kohesi gumpalan, selain itu avicel lebih cocok digunakan dibandingkan laktosa karena laktosa
inkompatibilitas dengan dipyrone yang memiliki gugus amin. Selain itu, pada beberapa kombinasi
obat larut air dan tidak larut air, avicel memiliki kemampuan yang baik sebagai pengikat dan
desitegran pada beberapa formula. Hal ini yang membuat avicel sangat berguna, dimana memiliki
daya kohesif yang kuat (9:698, 701)
3. Avicel PH 101 merupakan bentuk serbuk sehingga ukuran partikelnya kecil jika dibandingkan
dengan avicel PH 102 yang berbentuk granul sehingga biasa digunakan sebagai pengisi dalam
granulasi basah (7:212)

E. Dasar Pemilihan Metode Pembuatan

1. Digunakan granulasi basah karena memiliki Keuntungan dapat mengurangi segregasi komponen
formulasi selama penyimpanan dan pengolahan, Mengandung konsentrasi terapetik yang rendah ,

Paraf &
Inisial Halaman 7 dari 24
Armizole® Tablet, 600 mg/tablet, 189DRP.TU.B10-71019

Tablet yang telah diproduksi bisa menerima untuk mengatur teknik pelapasan tablet ,sehingga
mengurangi intra dan variabilitas dalam kemasan dan Granulasi basah cocok karena dipyrone yang
tahan dengan kelembaban dan tahan panas (7 : 228)
2. Granulasi basah digunakan karena memiliki kelebihan yaitu baik dari segi peralatan yang dapat
meningkatkan kemampuan kualitas , dan peralatan dan proses produksi memberikan kontribusi
yang signifikan sehingga metode ini sebagian besar sering dilakukan. (18: 373)
3. Garnulasi basah digunakan karena memiliki kualitas yang baik dalam suatu pecampuran dan suhu
dapat dikontrol pada proses pengeringan granulasi, baik yang bahan yang sulit dibasahi pada
konsentrasi tinggi dan granulasi lambat larut . Suatu zat pengisi biasanya digunakan laktosa karena
kelarutannya yang lambat dalam air . Air ini sangat berpengaruh pada tahap granulasi , yakni
tujuannya pada pelumasan. (25: 452)

F. Dasar Penentuan Spesifikasi Sediaan


Organoleptis
Warna dari suatu produk harus seragam dari satu tablet dengan yang lainnya dan dari satu batch ke batch
lainnya, Ketidakmerataan warna tidak saja menyebabkan hilangnya nilai estetik, tetapi juga dapat membuat
konsumen menyebabkan kehilangan nilai estetik, tetapi juga dapat membuat konsumen mengira sebagai
ketidakseragaman isi tablet dan rendahnya mutu produk. (9 : 650)

Uji Friabilitas
1. Tablet dianggap baik jika kerapuhan tidak lebih dari 1% (Handbook of Pharmaceutical
Manufacturing Formulation Vol. 1)
2. the Roche Friabilator adalahalat umum yang tersedia secara komersial untuk pengujian kerapuhan
tablet (h.mollet : 204)

Assay/ Persyaratan Kadar


Untuk memformulasikan suatu sediaan harus memenuhi persyaratan kadar tersebut. Berdasarkan
farmakope edisi IV tablet metampiron mengandung tidak kurang dari 90 % dan tidak lebih dari 101 % dari
jumlah yang tertera pada etiket (1:537).

Kelembaban
Kelembaban dari suatu sediaan harus terjaga, kelembapan tablet dapat juga dipengaruhi oleh kandungan air
dari granul dan produk akhir. Seringkali kandungan air (kelembapan) rendah tetpi masih dalam batasan yang
dapat diterima dapat berfungsi sebagai pengikat (9:655)

Keseragaman Bobot
Pada tablet yang didesain mengandung sejumlah obat di dalam sejumlah formula, berat tablet yang dibuat
harus secara rutin diukur untuk membantu memastikan bahwa setiap tablet mengandung sejumlah obat
yang tepat (9:655).

Disolusi
Disolusi dari suatu sediaan sangantlah penting dimana Uji disolusi tablet memberi jaminan bahwa partikel-
partikel itu akan melepas bahan obat dalam larutan dengan kecepatan seharusnya. Itulah sebabnya uji
disolusi dan ketentuan uji dikembangkan bagi hampir seluruh produk tablet (9:659).

Waktu Hancur
Waktu hancur tablet juga sangat penting dimana obat harus berada dalam bentuk larutan agar segera siap
diabsorbsi (terdapat dalam tubuh). Bagi tablet, langkah penting pertama sebelum melarut adalah
pemecahnya tablet menjadi partikel-partikel kecil atau granul; disintegrasi (9:658).

Paraf &
Inisial Halaman 8 dari 24
Armizole® Tablet, 600 mg/tablet, 189DRP.TU.B10-71019

Kerapuhan tablet
Suatu sediaan tablet harus memiliki jaminan dan kualitas yang baik ketika sampai ditangan pasiaen, Untuk
mendapat jaminan bagaimana tablet bertahan dan terjamin di dalam kemasannya serta di dalam peti kemas
selama pengepalan. Ketahanan tablet atas guncangan-guncangan mekanik dari lingkungan produksi
berhubungan dengan besarnya jumlah tablet yang ada, peralatan produksi yang digunakan, serta
keterampilan karyawan produksi (9:658).

Angka Lempeng Total


Suatu sediaan tablet sebaiknya tidak memiliki cemaran mikroba namun ada batasan untuk cemaran mikroba
suatu sediaan tablet yaitu ≤104 koloni/ml, jika melewati batas tersebut berarti suatu sediaan tidak layak untuk
diedarkan (25:16).

Keseragaman Ukuran
Untuk keseragaman ukuran tablet diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 1/3 tablet
kecuali dinyatakan lain (2:6).

Bagian 6 Informasi Bahan Aktif

A. Uraian Farmakologi

No. Item Uraian


1 Nama Dipyrone (21:49)
2 Kelas farmakologi NSAID, Antipiretik (22)
3 Indikasi Meringankan rasa sakit, nyeri kolik dan sakit setelah operasi (11:4)
Memblokir sintesis prostaglandin dengan menginhibisi enzim
4 Mekanisme kerja siklooksigenase, yang mengubah asam arakidonat menjadi endoperoksida
siklik, yang merupakan prekursor prostaglandin (22)
Penderita hipersensitif, wanita hamil dan menyusui, penderita dengan
5 Kontraindikasi
tekanan darah sistolik kurang dari 100 mmHg (11:4)
Reaksi hipersensitifitas pada kulit misalnya kemerahan dan
Efek samping
6 agranulositosis (21:49)
Karena risiko efek samping yang serius, di banyak negara penggunaannya
7 Toksisitas dianggap dibenarkan hanya dalam keadaan sakit parah atau demam
dimana tidak ada alternatif yang tersedia atau sesuai (21:49)
8 Dosis dan pemberian Oral 0,5-4 g sehari dlam 3-4 dosis (21:49)
Sensitivitas silang antara aspirin dan dipyrone terjadi pada pasien.
Dipyrone menghasilkan eksaserbasi dyspnoea, sianosis, dan penurunan
9 Interaksi obat
pernafasan (21:49)

Setelah dosis oral dipyrone dihidrolisis dengan cepat di saluran


gastrointestinal ke antipire metabolit 4-methyl-amino aktif, setelah
dimetabolisme yang dialami menjadi formytami no-antypirine dan
metabolit lainnya. Satu juga cepat tidak terdeteksi dalam plasma setelah
10 Farmakokinetika
dosis intravena. Tidak ada metabolit dipyone yang secara luas terikat
pada protein plasma. Sebagian besar dosis diekskresikan dalam urin
sebagai metabolit. Metabolisme dipyrone juga disidtribusikan ke dalam
ASI (21:49)

Paraf &
Inisial Halaman 9 dari 24
Armizole® Tablet, 600 mg/tablet, 189DRP.TU.B10-71019

B. Data Fisikokimia Bahan Aktif

No. Item Uraian

1 Nama Metamizol sodium


sodium;[(1,5-dimethyl-3-oxo-2-phenylpyrazol-4-yl)-
2 Nama IUPAC
methylamino]methanesulfonate
3 Rumus Molekul C13H16N3NaO4S,H2O

4 Berat Molekul 333,338 g/mol

Bentuk Serbuk Hablur

Warna Putih atau putih kekuningan


5 Pemerian
Bau Khas

Rasa Pahit

Titik Lebur 210-226


Profil Termal (Dalam
6 Titik Didih -
Keadaan Padat)
Suhu Dekomposisi Terdekomposisi pada suhu 182,6 moC

Dalam Air Sangat mudah larut dalam air


7 Kelarutan
Dalam Pelarut Lain Mudah larut dalam alkohol

8 pKa -0,54

9 pH (Dalam Larutan) 7,7

10 Koefisien Partisi -

11 Log P 0,4

12 Polimorfisme -

13 Bentuk Kristal Serbuk kristal

14 Higroskopisitas -

15 Ukuran Partikel -

Nyata -

16 Kerapatan Ruah -

Mampat -

17 Rumus Bangun

Paraf &
Inisial Halaman 10 dari 24
Armizole® Tablet, 600 mg/tablet, 189DRP.TU.B10-71019

B. Data Fisikokimia Bahan Aktif (Lanjutan)

Spektrum, Termogram dan Fotomikrograf


17 Spektrum Serapan UV-Visible 18 Spektrum Inframerah

19 Termogram (DSC) 20 Termogram (TGA)

21 Difraktogram Sinar-X 22 Fotomikrograf (SEM)

Paraf &
Inisial Halaman 11 dari 24
Armizole® Tablet, 600 mg/tablet, 189DRP.TU.B10-71019

C. Uraian Stabilitas

No. Item Uraian

A Dalam Keadaan Padat


1 Pengaruh Suhu Terdekomposisi pada suhu 182,6 oC

2 Pengaruh Cahaya Rusak apabila terkena cahaya

3 Pengaruh Kelembaban Stabil terhadap kelembapan

B Dalam Larutan
Mengalami hidrolisis dalam media berair yang mengakibatkan
1 Pengaruh Pelarut
perubahan temporal profil spektranya.
Larutan dipyrone 50 mg/L dalam air deionisasi sedikit bersifat
2 Pengaruh pH
asam (pH 6,2)
Pada panjang gelombang 244nm dan panjang gelombang yang
3 Pengaruh Cahaya
berdekatan dengan 244 nm tidak terdapat perbedaan signifikan.
C Inkompatibilitas
1 Gugus Fungsi -

2 Ion Logam -
3 Senyawa Tertentu Oksidator kuat
D Saran Penyimpanan Dalam wadah tertutup

Paraf &
Inisial Halaman 12 dari 24
Armizole® Tablet, 600 mg/tablet, 189DRP.TU.B10-71019

Bagian 7 Informasi Bahan Tambahan

A. Povidone

No. Item Uraian

1 Nama Povidone (Exipient 6th : 581)


2 Nama IUPAC Povidone

3 Rumus Molekul (C6H9NO)n

4 Berat Molekul 2500–3 000 000


Bentuk Higroskopik

Warna Putih
5 Pemerian
Bau Tidak berbau

Rasa -

6 Titik Lebur -

Dalam Air sangat larut dalam air.


sangat larut dalam asam, kloroform,
7 Kelarutan etanol (95%), keton, metanol. Praktis
Dalam Pelarut Lain
tidak larut dalam eter, hidrokarbon dan
minyak mineral.
8 pKa 3,0

9 pH (Dalam Larutan) 7,0


10 Higroskopisitas Higroskopis
Povidon menghitam pada pemanasan 150oC dengan mereduksi
dalam kelarutan air. Stabil pada pemanasan sekitar 110 – 130oC
11 Stabilitas
dalam jangka waktu yang pendek.

Inkompatibel dengan berbagai macam garam anorganik, resin


alami dan sintesis. Membentuk larutan molekuler dalam larutan
12 Inkompatibilitas
sulfathiazole, natrium salisilat, asam salisilat, phenobarbital dan
tanin.
Perhatikan tindakan pencegahan yang normal sesuai dengan
13 Penanganan keadaan dan kuantitas bahan ditangani. pelindung mata, sarung
tangan, dan masker debu yang direkomendasikan.
14 Toksisitas -
Povidone dapat disimpan dalam kondisi biasa tanpa mengalami
dekomposisi atau degradasi. Namun, karena serbuknya bersifat
15 Saran Penyimpanan
higroskopis, harus disimpan dalam kontainer kedap udara di
tempat sejuk dan tempat kering.

Paraf &
Inisial Halaman 13 dari 24
Armizole® Tablet, 600 mg/tablet, 189DRP.TU.B10-71019

B. Sodium Starch Gycolate

No. Item Uraian

1 Nama Sodium Starch Gycolate (exipient : 663)


2 Nama IUPAC Sodium Starch Glycolate

3 Rumus Molekul (C6H10O5)n

4 Berat Molekul 5 x105–1x106

Bentuk Serbuk
Warna Putih
5 Pemerian
Bau -

Rasa -
6 Titik Lebur 200oC

Dalam Air praktis tidak larut dalam air


7 Kelarutan
Dalam Pelarut Lain Larut dalam alkohol (95%)
8 pKa -

9 pH (Dalam Larutan) 5,5 – 7,5


10 Higroskopisitas Higroskopik

11 Stabilitas Dapat menggumpal pada daera dengan kelembapan yang berbeda

12 Inkompatibilitas Tidak sesuai dengan asam askorbat


Dalam penanganan mungkin mengiritasi mata, disarankan
13 Penanganan
menggunakan masker dan pelindung mata
14 Toksisitas -

15 Saran Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

C. Magnesium Stearate

No. Item Uraian

1 Nama Magnesium Stearate (Exipient 6th : 404)

2 Nama IUPAC Magnesii stearas

3 Rumus Molekul C36H70MgO4

4 Berat Molekul 591,4

Bentuk Serbuk ringan

5 Pemerian Warna Putih terang

Bau Berbau asam stearat

Paraf &
Inisial Halaman 14 dari 24
Armizole® Tablet, 600 mg/tablet, 189DRP.TU.B10-71019

No. Item Uraian

Rasa khas
Rasa

6 Titik Lebur 250oC

Dalam Air Praktis tidak larut


7 Kelarutan Praktis tidak larut dalam etanol, etanol
Dalam Pelarut Lain (95%), dan eter. Sedikit larut dalam benzen
hangat dan etanol (95%) hangat.
8 pKa -

9 pH (Dalam Larutan) -

10 Higroskopisitas -

11 Stabilitas Stabil
Inkompatibel dengan asam kuat, alkali, dan garam besi. Hindari
pencampuran dengan bahan pengoksidasi kuat. Magnesium stearat tidak
12 Inkompatibilitas
bisa digunakan pada produk yang mengandung aspirin, beberapa
vitamin, dan kebanyakan garam alkaloid.
13 Penanganan Penggunaan masker dan sarung tangan di rekomendasikan
LD50 (rat, inhalation): >2 mg/L(2)
14 Toksisitas
LD50 (rat, oral): >10 g/kg
Harus disimpan dalam ruang tertutup dalam keadaan dingin dan tempat
15 Saran Penyimpanan
kering.
16 Konsentrasi 0,25% - 5% w/w

D. Talc

No. Item Uraian

1 Nama Talc
Hydrous; magensium calcium silicate; hydrous magnesium silicate;
imperial; luzenac pharma; magensium hydrogen metasilicate;
2 Nama IUPAC
magsil osmanthus; magsil star; powdered talc; purified french
chalk, purtalc; soapstone; steatite; superiore;
3 Rumus Molekul Mg6(Si2O5)4(OH)4

4 Berat Molekul 379.259 g/mol

Bentuk Serbuk, hablur


Warna Putih atau putih kelabu
5 Pemerian
Bau Tidak berbau

Rasa -

6 Titik Lebur 900-10000C


7 Kelarutan Dalam Air Praktis tidak larut

Paraf &
Inisial Halaman 15 dari 24
Armizole® Tablet, 600 mg/tablet, 189DRP.TU.B10-71019

No. Item Uraian


Praktis tidak larut dalam larutan asam
Dalam Pelarut Lain
dan basa
8 pKa -

9 pH (Dalam Larutan) 7-10

10 Higroskopisitas -

11 Stabilitas Stabil pada pemanasan 1600C

12 Inkompatibilitas Dengan senyawa surfaktan


Perhatikan tindakan pencegahan yang normal sesuai dengan
keadaan dan kuantitas bahan ditangani. Talk menyebabkan iritasi
bile terhirup dan paparan berlebihan berkepanjangan dapat
13 Penanganan
menyebabkan pneumoconiosis selama jangka panjang debu
terhirup 8 jam, pelindung mata, sarung tangan, dan respirator
yang direkomendasikan
14 Toksisitas Dapat menyebabkan pneumoconiosis dan kanker
15 Saran Penyimpanan Disimpan dalam wadah tertutup baik

E. Avicel PH 101

No. Item Uraian

1 Nama Avicel (exipient : 132)


2-[4,5-dihydroxy-2-(hydroxymethyl)-6-methoxyoxan-3-yl]oxy-6-
2 Nama IUPAC
(hydroxymethyl)-5-methoxyoxane-3,4-diol
C14H26O11
3 Rumus Molekul

4 Berat Molekul 370.351 g/mol

Bentuk Kristal bubuk

Warna Putih
5 Pemerian
Bau Tidak berbau

Rasa Tidak berasa

6 Titik Lebur 260-270oC

Dalam Air Praktis tidak larut


7 Kelarutan Larut dalam natrium hidroksida 5%, praktis
Dalam Pelarut Lain tidak larut dalam larutan asam dan
kebanyakan pelarut organik lain
8 pKa 5.0-7.5

9 pH (Dalam Larutan) 7.5

10 Higroskopisitas -

Paraf &
Inisial Halaman 16 dari 24
Armizole® Tablet, 600 mg/tablet, 189DRP.TU.B10-71019

No. Item Uraian

11 Stabilitas Stabil dalam bahan higroskopis

12 Inkompatibilitas Inkompabilitas terhadap agen pengoksidasi yang kuat

13 Penanganan Gunakan sarung tangan, pelindung mata dan masker debu

14 Toksisitas -

15 Saran Penyimpanan Baik disimpan dalam wadah yang tertutup, sejuk, dan ditempat kering.

Bagian 8 Peralatan dan CPPs


A. Peralatan
No. ID Alat Nama Alat/Tipe Merek Jumlah No.SOP
1 AG-ER-00-00 Erlen meyer 50 ml Pirex 1 SOP-LABFAR-A1-001
2 AP-LU-00-00 Lumpang RRC 1 SOP-LABFAR-A1-009
3 AP-AL-00-00 Alu RRC 1 SOP-LABFAR-A1-009
4 AG-PT-00-00 Pipet tetes - 1 SOP-LABFAR-A1-017
5 MT-DE-VF-01 Mesin cetak tablet - 1 SOP-LABFAR-A3-003
6 SE-SE-00-00 Sendok tanduk plastik 2 SOP-LABFAR-A1-024
OV-MM-UN-
7 Oven - 1 SOP-LABFAR-A2-009
01
TB-SA-TE-01,
MARK-
8 TB-SA-TE-02, Timbangan analitik 1 SOP-LABFAR-A2-011
M5-ION
TB-SA-TE-03
Serbuk
9 - Ayakan sari - -
xhiancen
10 - Vial - 1 -
11 - Perkamen - 1 pcs -

B. Critical Process Parameters (CPPs)


Parameter QA* yang
Tahap Bahan Alat Syarat
Kritis Berhubungan
dipyrone, PVP,
Warna,
Amilum maydis, talk, Keseragaman
Mill Lumpang dan alu kecepatan Homogen
magnesium stearat, unit dosis
penggerusan
dan laktosa
Sodium starch
Erlenmeyer dan Lama
Bind glycolate dan - Larut
gelas ukur pencampuran
alcohol
Kekuatan dan Kekompakan
Gran Granul Ayakan Seragam
kecepatan granul
Waktu dan Kekompakan
Dry Granul Oven Homogen
Suhu granul
Ukuran
Keseragaman
Blend Magnesiuum stearat Granulator partikel Homogen
unit dosis
Substansi obat
Comp Talk Mesin pencetek Keseragaman Tablet tidak Harus seragam

Paraf &
Inisial Halaman 17 dari 24
Armizole® Tablet, 600 mg/tablet, 189DRP.TU.B10-71019

tablet bobot terlalu keras


Waktu tinggal Tablet tidak
terlalu lembek
Kekuatan
Pack Aluminium foil Alat kompres - Rapi
kompresi
Catatan:
*QA: Quality Attribute
Mill: Penggilingan Serbuk; Bind: Penyiapan Larutan Pengikat; Gran: Granulasi; Dry: Pengeringan; Blend: Pencampuran Fase Luar; Comp:
Pencetakan Tablet; Pack: Pengemasan Primer

Paraf &
Inisial Halaman 18 dari 24
Armizole® Tablet, 600 mg/tablet, 189DRP.TU.B10-71019

Bagian 9 Rancangan Spesifikasi Sediaan dan Rujukan Metode Pemeriksaan

A. Produk Antara
No. Kriteria Ref Spesifikasi Ref Rujukan Metode
FISIKA
1 Kandungan lembab 9:655 2%-4% - -
2 Susut pengeringan 1 :537 5% - -
3 Kecepatan alir 9:685 15 g /detik - -
- -
4 Sudut istirahat 9:685 30o –40o

150g /10 - -
5 Kecepatan Alir 9:685
detik
6 Kerapatan ruah
8 Indeks inkombilitas
MIKROBIOLOGI
1 ALT-AKK 25:16 <10-4 cfu/g FI V <51>
2 Negatif
bakteri
Eschericia
coli,
Pseudomonas
Mikroba patogen 25:16 , Auregona, FI V <51>
Staphylococc
us aureus,
Shigella sp.,
Salmonella
sp.

B. Produk Ruah dan Akhir


No. Kriteria Ref Spesifikasi Ref Rujukan Metode
FISIKA
1 20:7 <15 menit FI V <1251>
Waktu hancur
2 Kekerasan :255 4-10kg - -
3 9:650 Warna tablet - -
Organoleptis harus
seragam
4 Tidak kurang (FI V : 844)
dari 85 % dari
jumlah tablet
Disolusi pada label
yang terlarut
dalam 30
menit
5 9:655 2%-4% - -
Kelembapan

Paraf &
Inisial Halaman 19 dari 24
Armizole® Tablet, 600 mg/tablet, 189DRP.TU.B10-71019

6 2 :7 Tidak boleh FI V <911>


lebih dari 2
tablet yang
bobotnya
Keseragaman bobot
menyimpang
dari rata-rata
yang
ditetapkan
KIMIA
1 Persyaratan kadar 1:538 95%-100% FI V Sesuai monografi
2 Logam berat 1 : 54 <2 bpj - -
3
MIKROBIOLOGI
1 ALT-A 25:16 <10-4 cfu/g FI V <51>
2 25:16 Negatif FI V <51>
bakteri
Eschericia coli,
Pseudomonas,
Mikroba patogen Auregona,
Staphylococcu
s aureus,
Shigella sp.,
Salmonella sp.

Bagian 10 Rancangan Pengemasan

No. Rincian

Kemasan Primer (No. Rancangan: 17BKP.A1.001-XXXXX)


Jenis : Strip
1 Bahan : Foil
Ketebalan : 10 mm
Dimensi :17,5 x 8 cm
Bobot : 0,19 g per luas area
Kemasan Sekunder (No. Rancangan: 17BKS.A1.001-XXXXX)
Jenis : Dos
2 Bahan : Formika
Dimensi : 18 x 5 cm
Volume : 286 cm3
Bobot : 0.55 g per luas area
Leaflet (No. Rancangan: 17LFT.A1.001-XXXXX)
Jenis : Kertas
3 Bahan : HVS
Ketebalan : 10 mm
Dimensi : 15x 7 cm
Bobot : 0,18 g per luas area

Paraf &
Inisial Halaman 20 dari 24
Armizole® Tablet, 600 mg/tablet, 189DRP.TU.B10-71019

Bagian 11 Perhitungan dan BoM

A. Rincian Perhitungan Bahan


Tiap 600 mg Dipyrone mengandung :

Dipyrone 500 mg (Zat aktif)

Poliyvinyl Pyrrolidone K30 3 % (Binder)

Magnesium Stearate 1 % (Lubricant)

Talk 2 % (Anti-Adherent)

SSG 4 % (Disintegrant)

Alcohol 70 % 5 % (Solvent)

Avicel PH 101 ad 100 % (Diluent)

1.Perhitungan Dosis Dipyrone

Untuk Orang Dewasa DL = 500 mg / 500 mg- 1,5 g

Untuk 1 x P = 1 x 500 = 500 mg

Untuk 1 x H = 3 x 500 = 1500

Untuk anak- anak umur 6-12 tahun DL = 20 mg – 300 mg / 600 mg-1,2 g

Untuk 1 x P = 1 x 500 = 500 mg

Untuk 1 x H = 3 x 500 = 1500

2. Untuk 1 Tablet Armizole 600 mg

Dipyrone = 500 mg

3
Poliyvinyl Pyrrolidone (PVP) K30 = x 600 = 18 mg
100

1
Magnesium Stearate = x 600 = 6 mg
100

2
Talk = x 600 = 12 mg
100

4
Sodium Starch Glycolate = x 600 = 24 mg
100

Avicel PH 101 ad 100 % = 600 mg – ( 500+18+6+12+24) mg = 40 mg

3. Untuk 1 Strip = 10 Tablet

Dipyrone = 500 x 10 = 5000 mg

Poliyvinyl Pyrrolidone (PVP) K30 = 18 x 10 = 180 mg

Paraf &
Inisial Halaman 21 dari 24
Armizole® Tablet, 600 mg/tablet, 189DRP.TU.B10-71019

Magnesium Stearate = 6 x 10 = 60 mg

Talk 2 = 12 x 10 = 120 mg

Sodium Starch Glycolate = 24 x 10 = 240 mg

Avicel PH 101 = 40 x 10 = 400 mg

4.Untuk 1 Batch trial = 20 Strip

Dipyrone = 5000 x 18 = 90000 mg 90 g

Poliyvinyl Pyrrolidone (PVP) K30 = 180 x 18 = 3240 mg 3.24 g

Magnesium Stearate = 60 x 18 = 1080 mg 1.08 g

Talk = 120 x 18 = 2160 mg 2.16 g

Sodium Starch Glycolate = 240 x 18 = 4320 mg 4.32 g

Avicel PH 101 = 400 x 18 = 7200 mg 7.2 g

Larutan Pengikat :

Alkohol 70 %

10 3,24
=
100 𝑋

324
X=
10

X = 32,4 ml = 35 ml

B. Bill of Material
Besar Bets = 108 Gram
Item Per Butir Per Bets
Nama Bahan Fungsi
No Jumlah UoM Jumlah UoM
1 Dipyrone Zat Aktif 500 mg 90 g
2 Poliyvinyl Pyrrolidone (PVP) Binder 18 mg 3,24 g
3 Magnesium Stearate Lubricants 6 mg 1,08 g
4 Talk Anti-adherent 12 Mg 2,16 g
5 Sodium Starch Glycolate Desintegrant 24 Mg 4,32 g
6 Alcohol 70 % Solvent - - 35 ml
7 Avicel PH 101 Bahan Pengisi 34 mg 7,2 g
8 Strip BKP - - 20 pcs
9 Label BKS - - 20 Sht
9 Brosur BKS - - 2 Sht
10 Folding Box BKS - - 2 bx
BK9P = Bahan Kemas Primer; BKS = Bahan Kemas Sekunder
Rincian Perhitungan:

Paraf &
Inisial Halaman 22 dari 24
Armizole® Tablet, 600 mg/tablet, 189DRP.TU.B10-71019

Bagian 12 Rancangan Proses Produksi

Tahap A Penyiapan Bahan Baku dan Bahan Kemas Sekunder


1. Alat dan bahan disiapkan
2. Dipyrone 500 mg, PVP K30 30 mg, magnesium stearat 3 mg, sodium starch 24 mg, alcohol 30 mg
ditimbang
3.bahan kemas sekunder berupa folding box disiapkan
4. Simpan semua bahan dan disiapkan untuk tahap selanjutnya

Tahap B Penyiapan Bahan Kemas Primer


1. Lakukan pencucian pada kemasan sesuai prosedur
2. Keringkan kemasan yang telah dicuci
3. Simpan kemasan yang telah dicuci dalam wadah tertutup rapat dan beri penandaan

Tahap C Penggilingan Serbuk


1. Dipyrone, Avicel PH 101, dan sodium starch gycolate 2400 mg dimasukkan di dalam lumpang digerus
hingga homogen ( mix 1)
2. Bahan yang telah dicampur disimpan dan disiapkan untuk tahap selanjutnya

Tahap D Penyiapan Larutan Pengikat


1. Poliyvinyl Pyrrolidone (PVP) dimasukkan dalam erlenmeyer 50 ml dan dilarutkan dengan alkohol 70 % lalu
dihomegenkan selama 5 menit , kemudian dipindahkan dalam botol semprot (Mix 2)
2. Mix 1 dibasahkan dengan Mix 2 dengan cara disemprotkan hingga terbentuk massa basah (Mix 3)

Tahap E Granulasi
1. Massa basah (Mix 3) kemudian diayak dengan menggunakan ayakan nomor mesh 6-12

Tahap F Pengeringan Granul


1. Granul atau butiran yang telah diperoleh dikeringkan dengan oven pada suhu 60°C selama 6-18 jam
2. Setelah granul kering, granul diayak dengan nomor mesh 20 lalu ditimbang untuk tahap selanjutnya

Tahap G Pencampuran Fase Luar


1.Magnesium stearat ( Lubricant) dan Sodium Starch Glycolate ( Desintegrant) sebanyak 2400 mg
ditambahkan pada granul yang telah dipilih hingga homogen
2.Granul yang telah dicampur dengan fase luar disimpan untuk tahap selanjutnya

Tahap H Pencetakan Tablet


1. Granul kemudiaan dimasukkan ke dalam mesin tablet untuk dikempa hingga diperoleh tablet
2. Selanjutnya dilakukan evaluasi tablet

Tahap I Pengemasan Primer


1. Tablet yang dihasilkan kemudiaan dimasukkan dalam wadah strip
2. Kemas setiap 10 tablet dalam satu strip

Tahap J Pemberian Label


1. Pemberiaan label pada setiap strip dilakukan

Tahap K Pengemasan Sekunder


1. Strip yang telah diberi label dmasukkan dalam dos lalu beri brosur keterangan
2. Dilakukan evaluais akhir

Paraf &
Inisial Halaman 23 dari 24
Armizole® Tablet, 600 mg/tablet, 189DRP.TU.B10-71019

Bagian 13 Referensi

(1) Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: BPOM RI.
(2) Departemen Kesehatan RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: BPOM RI.
(3) Jasiecka A, et al. 2014. Karacteristik Farmakologis dari Metamizole. PubMed
(4) Levyn M, et al. 1995. Clinical pharmacokinetics of dipyrone and its metabolites. PubMed.
(5) Athijah, Umi. 2011. Buku Ajar Preskripsi: Obat dan Reseo Jilid I. Surabaya:Airlangga.
(6) Jain and Soni. 2012. Bentley’s Texbook of Pharmaceutics, An Adaption.ISSN 978-81-312-2481-6.
(7) Jones, David. 2008. FASTtrack:Pharmaceutics Dosage Form and Design. UK: RPS Publishing.
(8) Syamsuni. 2006. Ilmu Resep. Jakarta: EGC
(9) Lachman, Leon, dkk. 2012. Teori danPraktek Farmasi Industri. Jakarta: UI Press.
(10) Cole, Graham. 1998. Evaluation Development and Production Cost: Tablets Versus Capsules.
Pharmaceuticak Technology Europe: Vol, 5, Pgs. 17-26.
(11) Ikatan Apoteker Indonesia. ISO Informasi Spesialite Obat Indonesia. Volume 51. ISSN 8544-4492.
(12) Slott, Johannesbergs., dan Sweden.1996. Non Opioid Analagesics in The Treachment of Acute Pain.
(13) Sharav, Yair.2008. Pharmacotherapy of Acute Oraficial Pain.
(14) Rowe, Raymond C,et al. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th Edition. UK: Pharmaceutical
Press.
(15) Williams and Wilkins. The Science and Practice of Pharmacy 21st Edition. USA.
(16) Vivapharm PVP K30 ang PVP K25.
(17) Gibson, Mark. 2009. Pharmaceutical Preformuation and Formulation, Second Edition. USA: Informa
Healthcare USA, Inc
(18) Augsburger, L. Larry. 2008. Pharmaceutical Dosage Forms: Tablet 3rd Edition.CRC Press.
(19) Loyd V Allen, Jr, et al. 2005. ANSEL’S Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Delivery System.
Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins.
(20) Shayne Cox Gap. 2008. Manufacturing Handbook, Production and Processes
(21) Sweetmen C. Sean.2009. Marindale: The Extra Pharmacopia. ISSN 0263-5364
(22) National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Database; CID=23674183.
(23) Cayman Chemical. Product information Mrtamizole.
(24) International Journal of Pharmaceuticals and Neutraceuticals Research
(25) Liebermen, Herbert A, et al. 1989. Pharmaceuticals Dosage Forms:Tablets volume 1, second edition,
revised and expanded. Francis : Taylor
(26) Badan Pengawas Obat dan Makanan. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia . 2014

Paraf &
Inisial Halaman 24 dari 24

Anda mungkin juga menyukai